You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK

LABORATORIUM
PERALATAN DALAM LABORATORIUM
BIOLOGI

Disusun oleh:
Dhea Vivin. K
F05112088
REG A KELAS B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2013

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum
apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang
meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat
yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai
contoh, selama praktikum siswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan
bahan kimia. Siswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil
dan teliti dalam praktikum sehingga siswa memperoleh hasil praktikum
seperti yang diharapkan.
Laboratorium yang dikhususkan untuk peruntukkan tertentu akan
berbeda satu sama lain. Laboratorium fisika tentu akan berbeda dengan
laboratorium biologi. Perbedaan ini terletak pada susunan tata letak dan
tempat serta perbedaan peralatan praktikum. Perbedaan ini dikarenakan
perbedaan pokok bahasan masing-masing bidang ilmu.
Fungsi laboratorium biologi anatara lain membantu siswa membangun
pengetahuan tentang fenomena alam dan mengembangkan keterampilan,
kecakapan hidup melalui kegiatan ilmiah untuk memperoleh generalisasi
atau kesimpulan berupa eksploinasi ilmiah. Tiap-tiap kegiatan ilmiah
tentunya memerlukan peralatan yang bervariasi. Oleh karena itu, pengenalan
terhadap peralatan yang ada di laboratorium biologi mutlak dilakukan agar
alat-alat yang digunakan dapat termanfaatkan dengan tepat sesuai fungsinya
sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar.

2. Dasar Teori
Di dalam laboratorium, akan didapatkan berbagai macam alat, mulai
dari yang sederhana seperti misalnya alat-alat gelas sampai kepada yang
cukup rumit seperti pH meter dan spektrofotometer. Penggunaannya
memerlukan keahlian tersendiri seperti spektrometer NMR, kromatografi
NMR, kromatografi gas, dan lain-lain. Alat-alat sederhana di laboratorium
tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa, platina, logam, dll.
Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan
pengukuran volume dengan berbagai ukuran (Suyanta, 2010).
Fungsi laboratorium biologi anatara lain membantu siswa membangun
pengetahuan tentang fenomena alam dan mengembangkan keterampilan,
kecakapan hidup melalui kegiatan ilmiah untuk memperoleh generalisasi
atau kesimpulan berupa eksploinasi ilmiah. Sarana dan laboratorium biologi
antara lain berupa denah tata letak tempat. Pengenalan, penggunaan, dan
teknik dasar bekerja di laboratorium antara lain pengenalan, pemberdayaan,
perawatan alat dan bahan plastik, serta keterampilan mengoperasikan
peralatan tertentu seperti termometer, mikroskop, dan beberapa alat lainnya
(Wanwan, 2010).
Pengenalan terhadap peralatan-peralatan yang ada di dalam
laboratorium sangat penting karena peralatan-peralatan laboratorium
memiliki fungsi serta kegunaan yang berbeda-beda, baik yang rumit
penggunaannya maupun yang sederhana penggunaannya. Para praktikan
harus dapat mengetahui cara penggunaannya dari masing-masing peralatan
dengan baik dan benar (Sutresna, 2004).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat-alat
praktikum:
1. Mengeringkan alat-alat
Gelas setelah dicuci diletakkan terbalik. Hanya bagian luar yang dilap.
Bagian dalam dan bagian lain yang berhubungan dengan pereaksipereaksi tidak boleh dilap. Bila bagian dalam perlu lekas kering, alat
dipanaskan sedikit.
2. Tutup botol
Pada tutup yang bagian atasnya datar, letakkan terbalik. Bila tutup botol
berbentuk paruh, tutup jangan dicabut, membuka dan menutup botol ini
dengan cara mengatur saluran pada botol dan tutup.

3. Menuangkan cairan dari botol beretiket


Etiket harus dipegang menghadap telapak tangan dan cairan dialirkan
dari sisi yang berjauhan dengan etiket, supaya cairan yang mengalir pada
dinding luar botol tidak merusak etiket, jadi isi botol dapat selalu
diketahui dengan mudah.
4. Mencium isi botol
Jangan mencium secara langsung, tapi dengan mendekatkan hidung ke
mulut botol lalu melambaikan tangan di atas mulut botol menuju hidung.
5. Menimbang
Yang harus diperhatikan dalam menimbang adalah:
Penimbangan harus dilakukan dalam ruangan tertutup.
Meletakkan dan mengambil anak timbangan dengan pinset.
Dilarang menimbang barang panas sebelum didinginkan.
Jaga selalu kebersihan timbangan.
Alat-alat gelas volumetrik harus bersih dan bebas dari lemak. Alat-alat
volumetrik tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan detergen. Apabila
masih sulit dihilangkan, maka dapat digunakan larutan bikromat (K2Cr2O7
atau H2Cr2O7) dan kemudian alat-alat tersebut disimpan dengan posisi
terbalik (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009).
Selain penggunaan, penyimpanan alat-alat laboratorium juga harus
diperhatikan. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di
laboratorium:
1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat
yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu
disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan
akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masingmasing alat dan bahan, perlu
diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat
penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan
seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas
ruangan yang tersedia (Wiryosoemarto, 2004).

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok
bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
1. Pengelompokan alatalat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti:
Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet,
Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
2. Pengelompokan alatalat biologi menurut golongan percobaannya,
seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
3. Pengelompokan alatalat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal hal di atas, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan
dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap
kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca
lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun
menurut abjad.
6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat
kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan
ventilasi yang baik (Kaunang, 2006).
Secara umum peralatan laboratorium dapat dikelompokkan menjadi
alat-alat gelas, peralatan penunjang, dan peralatan modern. Pemeliharaan
alat-alat penunjang dan alat-alat gelas tidak terlalu memerlukan keahlian
khusus, lain halnya dengan pemeliharaan peralatan canggih (modern)
diperlukan keterampilan serta operator yang mempunyai pengetahuaan
khusus (Lubis, 1993).
Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat
menentukan atau mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang
terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari
gelas atau porselen. Jadi alat seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan
statif atau klem tiga jari karena ketiganya memiliki bahan dasar yang sama
yaitu logam, sedangkan gelas kimia dikelompokkan dengan labu erlenmeyer
dan labu dasar rata karena bahan dasarnya gelas.

Belumlah cukup hanya dengan memperhatikan bahan dasar dari alat,


namun penyimpanan alat yang memiliki bahan dasar yang sama harus ditata
kembali. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah
menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda
dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus
berdekatan.
Dengan memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatan yang terbuat
dari logam umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari peralatan yang
terbuat dari gelas atau plastik. Oleh karena itu dalam penyimpanan dan
penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan. Janganlah
menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi, agar mudah
diambil dan disimpan kembali (Wiryosoemarto, 2004).
Alat-alat gelas merupakan peralatan utama yang penting di
laboratorium. Alat-alat gelas (glassware) seperti gelas ukur, pipet,
erlenmeyer, gelas beaker, tabung reaksi, labu kjedal, dan labu soxhlet.
Peralatan ini biasanya langsung berhubungan dengan pereaksi atau larutan
lainnya. Penyediaan alat-alat gelas umumnya disesuaikan keperluannya,
jenis analisis, dan kapasitas laboratorium.
Peralatan gelas berdasar fungsi dan ukurannya adalah sebagai berikut :
1. Peralatan dasar / / basic glassware : gelas piala, erlenmeyer, tabung
reaksi, cawan, pipet, botol pereaksi dll.
2. Peralatan ukur / volumetric glassware : gelas ukur, pipet ukur, pipet
volume, buret, dll.
3. Peralatan analisis / analitycal glassware : termometer, piknometer,
elektroda, dll.

1.
2.
3.
4.
5.

Kelebihan alat gelas dibanding alat plastik :


Lebih inert
Lebih transparan
Lebih tahan terhadap asam pekat (kecuali asam florat), basa pekat, dan
pelarut organik
Tahan terhadap panas
Tahan terhadap tegangan thermal (Adijuwana, 1993).

Biologist working in a biology laboratory use certain basic biology


laboratory equipments and tools on daily basic such as microscopes, test
tubes, beakers, bunsen burners, etc. A paert from the essential biology
laboratory equipments, there are more advanced biology equipments used

for higher research programmers. Here we give you the basic biology
laboratory equipment list for the understanding of the more common
biology laboratory equipment and apparatus :
Microscopes
Microscopes of various powers are the most common of the biology
laboratory equipments used in biology laboratories to see organisms and
samples more closely. These biology laboratory tools make even the
smallest parts of a single cell seem clear.

Flasks
These are the substitue laboratory equipment used in place of beakers.
Flasks have a narrow neck and are used when the solution in them needs
to be plugged at some point during the experiment. Boiling flasks are
used for the heating substances that need to be heated evenly (Anonim,
2012).

B. Tujuan
Praktium Peralatan dalam Laboratorium Biologi ini bertujuan untuk
mengenal dan mengetahui nama-nama alat dalam laboratorium biologi dan
fungsinya serta namanya dalam bahasa Inggris.

C. Metodologi
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini tertera pada lampiran buku
penuntun TEKNIK LABORATORIUM, Laboratorium, bahan, dan alat oleh
Entin Daningsih, halaman 33-36. Untuk bahannya, praktikum ini tidak
menggunakan bahan. Dan untuk cara kerjanya yang pertama buku penuntun
praktikum TEKNIK LABORATORIUM halaman 33-36 dibaca oleh praktikan.
Setelah itu, nama dalam bahasa Indonesia, nama dalam bahasa Inggris , dan
fungsi dari alat yang tertera dicari oleh praktikan, kemudian nama dalam
bahasa Indonesia, nama dalam bahasa Inggris, dan fungsi dari alat-alat yang
telah dicari dicatat di tabel pengamatan.

D. Hasil Pengamatan
Tabel 1
Daftar Peralatan
No
1

Nama alat* Bahasa


Inggris
Biological Microscope

Nama Alat* Bahasa


Indonesia
Mikroskop Biologi

Stereo microscope

Mikroskop Stereo

Balance Tenchical

Timbangan

Refrigerator

Kulkas

Incubator

Inkubator

Autoclave / sterilizer

Destilator/ water still

Alat Pemisah Larutan

Environmental
Comparator
Magnetic
Stirer+heater

Komparator
Lingkungan
Pengaduk + Pemanas

10

pH meter

pH meter

11

Oven

12

Oven, forced
convection
Dissecting set

Peralatan Bedah

13

Dissecting Tray

Bak bedah

14

Spectrophotometer

Spektrofotometer

15

Analytical balance

Neraca analitik

16

Thermostatic
waterbath
Simple respirometer

Pemanas air

17

Fungsi
Untuk mengamati bendabenda berukuran kecil
Untuk mengamati bendabenda berukuran kecil
dengan perbesaran objek
yang lebih besar dari
mikroskop biasa
Untuk mengukur massa
suatu bahan
Untuk mengawetkan
sampel
Untuk membiakkan
bakteri
Untuk mensterilkan alat
dan bahan
Untuk memisahkan
larutan ke dalam masingmasing komponennya
Menghitung komparator
yang ada di lingkungan
Sebagai pengaduk dan
memanaskan larutan atau
sampel
Untuk mengukur pH
derajat atau keasaman
Untuk mengeringkan
sampel
Penunjang untuk
membedah anatomi
hewan
Untuk membedah dan
mengamati antomi
Untuk mengukur
transmitan suatu sampel
Untuk menimbang zat
atau bahan dengan
ketelitian tinggi
Pemanas

Respirometer sederhana Mengukur kecepatan

18
19

Tally counter
Sling psychrometer

20

Sphyomomanometer

21

Hemacytometer

22

Kymograph

23

Vernier caliper

24

Light meter

25

Centrifuge

26

Spirometer

27

Blender

28

Plankton net

29

Colony counter

30

Furnace

31
32

Air pump
Water bath

33

Insect light trap

34

Altimeter

35

Anemometer

36

Sleving outfit

37
38
39

Compass
Secchi Disk
Eyckman Grab

respirasi
Menghitung suatu nilai
Untuk mengukur
kelembaban udara
Untuk mengukur tekanan
darah
Hemositometer
Untuk menghitung sel
secara cepat
Kymograph
Untuk menghasilkan
rekaman permanen dari
tekanan darah
Jangka sorong
Mengukur sisi dalam
suatu benda yang
biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun
lainnya)
Alat pengukur cahaya untuk mengukur cahaya
saat menentukan
pembukaan
Sentrifuge
Untuk memisahkan dua
partikel dalam substansi
Spirometer
Untuk mengukur volume
udra di luar & di dalam
Penghalus
Untuk menghaluskan
sampel
Jaring Plankton
Untuk mengambil
mikroorganisme perairan
Penghitung koloni
Untuk menghitung
banyaknya jumlah koloni
Tungku pemanas
Sebagai penunjang
dalam proses pemanasan
Pompa angin
Memompa angin
Waterbath
Untuk memanaskan
larutan dalam bentuk
cairan
Lampu penangkap
Sebagai penerang dan
serangga
penangkap serangga saat
malam
Altimeter
Alat untuk mengukur
arah angin
anemometer
Untuk mengukur
kecepatan angin
Menentukan arah
datangnya air
Kompas
Sebagai Penunjuk arah
Pengukur kekeruhan air Mengukur kekeruhan air
Mengamati substrat
Alat penghitung
Alat pengukur
kelembaban
Sphygmomanometer

40

Sampel air

Mengambil sampel air

41

Water sampler, la
motte
Thermo-Hygrograph

hygrometer

42

Soil Thermometer

Termometer Tanah

43

Field Binocular

Teropong

44

Sound Level meter

Alat pengukur
suara/bunyi

45

Barometer

Barometer

46
47

Kotak pemindah
Pompa air

49

Transfer Box
Circulation water
pump
Dissolved oxygen
meter
Chart recorder

Mengukur kelembaban
tanah
Untuk mengukur pH
tanah
Membantu melihat jarak
benda yang jauh
Untuk mengukur taraf
intensitas suatu bunyi/
suara
Untuk mengukur tekanan
udara
Memindahkan kotak
Memompa air

50

Immersion

Pencelupan

51
52

Vortex Mixer
Mechanical Stirrer

Pengaduk
Mesin pengaduk

53

Set Meter

Penyimpan alat ukur

54

Laboratory Troley

Laboratorium listrik

55
56

Bor tanah
Thermometer mak-min

57
58

Soil Auger inch


Thermometer MaxMin
Microburrete Audus
Aspirator Filter Pump

59
60

Cork Borer
Cork borer Sharpener

Penyumbat
Penyumbat alat tajam

61
62

Mesin bor
Pemotong kaca

63

Boring Machine
Glass cutter, for
tubing
Glass cutter, for plate

64

Magnifying glass

Kaca pembesar

48

Oksigen meter
Alat perekam

Buret mikro
Penyaring bunyi

Pemotong kaca

Mengukur kelarutan
oksigen dalam air
Untuk mengukur
tekanan, suhu/temperatur
Sebagai
pelindung/pencegah suhu
tubuh yang hilang akibat
dinginnya air laut
Mencampurkan larutan
Mengaduk bahan dalam
jumlah besar
Menyimpat seperangkat
alat ukur
Menyimpan peralatan
yang bersifat listrik
Mengebor tanah
Mengukur suhu mak-min
Proses titrasi secara kecil
Alat pompa/ menyaring
bahan
Penutup tempat bahan
Melubangi penutup
gabus
Mengebor tanah/ bahan
Memotong kaca untuk
tabung
Memotong kaca untuk
media /tempat
Untuk memperbesar
benda

65
66

Timer
Photometer

Pengukur waktu
Fotometer

67

Ganong respirometer

Respirometer ganong

68

Auxanometer

Auksanometer

69
70

Table lamp
Surber net

Meja lampu
Jala endapan

71

Measuring Tape

Pita pengukur

72
73

Samplin Cylinder
Insect/sweeping net

Tabung sampel
Jala serangga

74

Killing bottle

Botol pembunuh

75

Sorting Dish

Cawan pilih

76
77

Quadrate
Dip net

Bujur sangkar
Jaring lebah

Mengukur waktu
Untuk mengukur
kecepatan fotosintesis
Mengukur rata-rata
pernapasan organism
Mengukur pertumbuhan
tanaman ke arah
meninggi
Tempat penyinaran
Mengambil bentos
diperairan dangkal
Mengukur jarak antara
dua benda
Menempatkan sampel
Menangkap atau
menjaring serangga yang
dapat terbang
Membunuh dan
mengawetkan serangga
Menempatkan bahan
yang dipilih
Analisa vegetasi
Menangkap lebah

Tabel 2
Alat-Alat Gelas

No
1

Nama alat* Bahasa


Inggris
Thermometer Alcohol

Test tube

3
4

Petri Dish
Flask Erlenmeyer

Beaker

Graduated pipette

Nama Alat* Bahasa


Fungsi
Indonesia
Termometer Alkohol Untuk mengukur suhu
alcohol
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan zat
dalam jumlah sedikit
Cawan petri
Untuk membiakkan sel
Erlenmeyer
Untuk mereaksikan zat dan
titrasi
Beker
Untuk mereaksikan zat
dalam jumlah banyak
Memindahkan larutan
Pipet ukur
dengan berbagai ukuran
volume.

Volumetric pipette

Pipet volume

Untuk memindahkan

Pasteur pipette

Pipet tetes

Flask Volumtric

Labu ukur

10

Burettes

Buret

11

Measuring cylinder

Gelas ukur

12

Dessicators glass with


dessicator plate

Desikator gelas

13

Separatory funnel

Corong pemisah

14
15

Filter Flask
Gas Burner, teclu

Gelas buchner
Pembakar gas

16

Wige Gauze square

Kawat kassa

17
18
19

Steel Wire
Tripod Iron
Universal Clamp
Burrete Clam for &
burretes for burrete
Universal Stand (iron)

Kawat Baja
Kaki Tiga
Penjepit

22

Test tube rack


Hard Wood
Test Tube Holder

23

Funnel

Rak tabung reaksi


Kayu keras
Penjepit tabung
reaksi
Corong

24

Spatula Stanless steel

Spatula

20
21

Klem buret

larutan dengan satu ukuran


volume.
Untuk mengambil zat atau
larutan dalam jumlah
sedikit
Untuk mereaksikan zat
dalam jumlah tertentu
Untuk mengukur volume
larutan dengan presisi
tinggi seperti titrasi dengan
berbagai ukuran volume
Untuk mengukur larutan
dengan tepat
Untuk mendinginkan
bahan atau wadah sebelum
dilakukan penimbangan
serta untuk menyimpan
bahan agar tetap dalam
kondisi kering
Untuk memisahkan
campuran larutan yang
memiliki kelarutan yang
berbeda
Melakukan filter vakum
Memanaskan za dengan
gas atau pembakar
Berfungsi sebagai alas
dalam proses pemanasan
Untuk meratakan panas
Sebagai tungku pemanas
Untuk menjepit peralatan
yang tidak bias disentuh
langsung oleh tangan
Menjepit buret pada saat
titrasi
Untuk menyimpan tabung
reaksi
Untuk menjepit tabung
raksi
Untuk memasukkan
larutan ke dalam wadah
yang bermulut kecil dan
untuk menyaring
Untuk mengambil zat
dalam bentuk padatan
yang tidak dapat diambil
menggunakan tangan

25

Mortar porcelain

Mortar Porselin

26

Washing bottle

Botol semprot

27

Crucible

Krusibel

28

Evaporating Dish

Cawan penguap

29

Buchner Funnel

Corong Bucner

30

Reagent Bottle

Botol Reagen

31

Weighing Bottle

Botol timbang

32

Penjepit krusibel

33

Crucible Tongs
Stainless stell
Inculating Loop

34
35
36

Cork Stooper
Rubber Stopper
Test Plate

Penyumbat gabus
Penutup karet
Plat Tetes

37

Glass Tubing

Tabung gelas

38

Beaker brush
Test Tube Brush

39

Alkcohol Lamp SBW


glass

Sikat beker
Penyikat tabung
reaksi
Gelas SBW lampu
alkohol

Kaca pembesar

Untuk menghaluskan zat


padat
Untuk membersihkan
botol
Untuk memanaskan zat
dalam jumlah sedikit
Menguapkan zat atau
larutan
Untuk menyaring pada
proses filtrasi fakum
Untuk meletakkan atau
menyimpan reagen
Menyimpan bahan yang
akan ditimbang terutama
untuk bahan cair dan pasta
serta menyimpan sampel
yang akan dianalisa kadar
air
Untuk menjepit krusibel
Untuk memperbesar obje
yang diamati
Sebagai penutup
Sebagai penutup
Untuk mereaksikan zat
dalam jumlah sedikit
Menghubungkan peralatan
gelas
Untuk membersihkan
gelas beker maupun
tabung reaksi
Sumber api untuk
pemanasan

E. Pembahasan
Praktikum yang berjudul Peralatan dalm Laboratorium Biologi ini
bertujuan untuk mengenal dan mengetahui nama-nama alat dalam laboratorium
biologi dan fungsinya serta namanya dalam bahasa Inggris. Pengenalan ini
mencakup pengenalan nama alat dalam bahasa Indonesia, pengenalan nama
alat dalam bahasa Inggris dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Peralatan di dalam laboratorium biologi sangatlah banyak. Pengenalan
terhadap peralatan-peralatan yang ada di dalam laboratorium sangat penting
karena peralatan-peralatan laboratorium memiliki fungsi serta kegunaan yang
berbeda-beda, baik yang rumit penggunaannya maupun yang sederhana
penggunaannya. Para praktikan harus dapat mengetahui cara penggunaannya
dari masing-masing peralatan dengan baik dan benar (Sutresna, 2004).
Pengenalan terhadap nama alat dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris harus dilakukan. Hal ini mengingat derasnya arus globalisasi sehingga
pengetahuan dalam bahasa Indonesia saja tidak cukup. Pengenalan nama dalam
bahasa Indonesia mutlak dilakukan oleh orang Indonesia agar dalam
keseharian maupun dalam forum nasional tidak terjadi kesalahan atau
kebingungan untuk mengidentifikasi dan mengenal alat yang dimaksud.
Sedangkan pengenalan nama alat dalam bahasa Inggris juga perlu dilakukan
karena banyaknya forum ilmiah internasional di tengha era globalisasi,
sehingga pengetahuan nama alat dalam bahasa Inggris yang notabenenya
adalaha bahasa internasional dapat mempermudah forum internasionala untuk
mengenal dan mengidentifikasi alat yang dimaksud. Selain itu manfaat dari
mengetahui dan mengingat alat-alat lab adalah agar kita dapat mengidentifikasi
alat dan juga mengetahui fungsi dan prinsip kerjanya. Alasan mengapa
dinamakan dalam bahasa Inggris adalah karena peralatan canggih tersebut
belum bisa dibuat di Indonesia jadi diimport dari luar negeri yang
menggunakan bahasa Inggris.
Secara umum peralatan laboratorium dapat dikelompokkan menjadi alatalat gelas, peralatan penunjang, dan peralatan modern. Pemeliharaan alat-alat
penunjang dan alat-alat gelas tidak terlalu memerlukan keahlian khusus, lain
halnya dengan pemeliharaan peralatan canggih (modern) diperlukan
keterampilan serta operator yang mempunyai pengetahuaan khusus (Lubis,
1993).
Alat gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak
bereaksi dengan bahan-bahan kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa
dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena
sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang
kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini
bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau
dengan pemanasan.

Peralatan penunjang adalah peralatan yang sering digunakan, dapat


berumur panjang, dan harus tersedia di laboratorium.
Peralatan modern adalah peralatan canggih yang ditempatkan pada
laboratorium terpadu agar dapat digunakan oleh siapa saja yang
memerlukannya.
Dari 119 peralatan laboratorium yang diperkenalkan, 42 diantaranya
adalah alat-alat gelas (glassware). Dan selebihnya peralatan penunjang dan
peralatan modern. Contoh adri masing-masing kategori alat adalah peralatan
gelas, contohnya seperti tabung reaksi, cawan petri, gelas erlenmeyer, gelas
beaker, pipet ukur, pipet volum, pipet tetes, labu ukur, buret, gelas ukur,
corong, dan lain-lain. Peralatan penunjang, contohnya oven, neraca analitik,
inkubator, pemanas air, penangas air, kulkas, dan lain sebagainya. Dan untuk
peralatan modern, contohnya spektrofotometer, psikrometer sling,
sphymomanometer, hemasitometer, altimeter, anemometer, potometer,
auksanometer, dan sebagainya.
Perawatan untuk masing-masing alat juga berbeda. Walaupun peralatan
gelas tidak terlalu rumit, mengingat jumlahnya yang banyak, maka perawatan
gelas ini juga harus dilakukan dengan teliti. Perawatan alat-alat gelas lebih
ditekankan pada pembersihan dan penyimpanannya. Proses pembersihan harus
dilakukan segera setelah peralatan selesai digunakan. Untuk alat gelas yang
terkontaminasi dipisahkan dari alat gelas lain, bila perlu dilakukan sanitasi.
Pencucian dilakukan dengan membasuh peralatan dengan sabun dan disikat
dengan sikat khusus, kemudian dibilas dengan air bersih. Setelah pencucian,
alat-alat gelas harus dikeringkan. Kemudian disimpan dalam kondisi yang tidak
memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan debu, jamur atau bahan kimia
lain. Secara periodik dalam melakukan inventarisasi alat gelas perlu dilakukan
pengecekan apakah ada kerusakan (pecah), sehingga bila ada kerusakan perlu
dilakukan perbaikan atau dibuang.
Peralatan modern umumnya memerlukan penanganan yang lebih rumit.
Peralatan modern ini biasanya adalah peralatan yang menggunakan listrik.
Perawatan alat-alat yang menggunakan listrik misalnya alat pemanas,
mikroskop yang menggunakan listrik, aatupun peralatan modern dan peralaatn
listrik lainnya dilakukan dengan membersihkan permukaannya dengan air
sabun atau hanya dilap. Karena pencucian tidak mungkin dilakukan. Setelah itu
peralaatn harus diletakkan di tempat yang tidak terkena kontaminasi debu,
jamur, karat, atau bahan kimia. Apabila peralatan harus diletakkan di tempat
terbuka, alat-alat ini sebaiknya dibungkus dengan kain atau plastik
pembungkus untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Selain itu penyimpanan
dan penataannya memerukan ruangan khusus dengan kondisi tertentu pula
seperti kelembaban harus rendah. Jika kondisi ruangan yang dipersyaratkan
tidak terpenuhi, maka ketelitian pengukuran yang dihasilkan alat itu menjadi
rendah. Di samping itu alat keperangkatan yang berfungsi sebagai alat ukur,

tempat penyimpanannya harus dipilih yang sifatnya permanen karena


seringnya membongkar pasang komponen alat akan menyebabkan alat cepat
rusak. Oleh karena itu, pengecekan peralatan secara berkala mutlak dilakukan
untuk menekan biaya perbaikan sebelum kerusakan yang terjadi semakin
parah.
Selain penyimpanan, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah cara
penggunaan alat. Alat-alat gelas tentun berbeda cara penggunaannya dengan
alat penunjang maupun alat modern.
Sebelum digunakan, alat-alat gelas harus diperiksa, apakah ada yang
cacat, serta perhatikan kebersihannya dengan teliti. Apabila ternyata alat
tersebut retak, jangan diteruskan untuk menggunakannya. Kebersihan sangat
penting untuk orang yang bekerja di laboratorium. Data yang dihasilkan
kadang salah interpretasi bila percobaan dilakukan dalam wadah yang
terkontaminasi. Contoh menggunakan alat-alat gelas, seperti di bawah ini:

Labu Ukur
Isikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan.
Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu
terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu
sampai larutan homogen / tercampur rata.

Corong
Letakkan corong diatas suatu wadah dengan posisi bagian yang melebar
berada di atas. Tuangkan zat yang akan di saring / dipindahkan secara
perlahan.

Tabung Reaksi
Kedua zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian goyang-goyangkan hingga kedua zat bercampur.

Buret
Zat yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam buret, kemudian buret
ditempelkan pada statif.

Pipet Volumetri
Cara kerja pipet volemetri tangan memegang pipet volumentri diatas
minikuisnya dan tangan kiri memegang tempat larutan yang akan dipipet,
masukan ujung pipet ke tempat larutan yang akan dipipet sampai
dasarnya, dihisap perlahan, diangkat pipet keluar, ujungnya serbet oleh
kertas saring, ujung pipet bagian bawah ditempelkan ke dinding dalam
bentuk 45 derajat, dikeluarkan larutan dalam pipet dengan dilepaskan jari
telunjuk.
Cara menggunakan peralatan penunjang, contohnya seperti berikut:

Tabung Sentrifuga
Cara kerja tabung sentrifuga yaitu dimasukan zat pada tabung
sentrifuga lalu diletakan di atas alat sentrifugator kemudian diamkan
beberapa saat sehingga terlihat endapannya.
Termometer
Pertama, tempelkan benda yang akan kita ukur dengan ujung thermometer
yang berisi cairan thermometer. Jika kita akan mengukur suhu udara,sebagai
contoh, cukup letakkan thermometer pada ruangan yang terlindung dari
sinar matahari langsung. Kemudian perhatikan gerakan zat cair dalam
thermometer. Tunggu beberapa saat sampai cairan berhenti bergerak.
Bacalah besaran skala yang terlihat tepat tegak lurus dengan thermometer.
Cara kerja peralatan modern, contohnya seperti berikut:
Autoklaf
Prinsip kerja alat ini tidak jauh beda dengan dandang atau alat presto. Alat
ini biasanya bekerja efektif pada suhu sekitar 121 C.
Cara menggunakan Autoklaf:
a. Isi air dalam autoklaf kurang lebih 2 cm dibawah keranjang atau 3-5 liter
air.
b. Pastikan alat yang akan disterilkan dapat terkena uap dalam autoklaf.
c. Tutup rapat autoklaf dan atur lama waktunya,sekitar 20 menit dan
tekanan 1 atm.
d. Pastikan tabung exhaust terbuka sedangkan tabung drainnya tertutup.
e. Setelah uapnya keluar atau terdengar bunyi mendesis, segera tutup
tabung exhaustnya.

f. Saat alarm berbunyi yang menandakan bahwa sterilisasi telah selesai,


jangan langsung membuka tutup autoklaf, tetapi tunggu hingga jarum
tekanan menunjukkan angka 0 (Kuspriyadani, 2010).

F. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa pengenalan terhadap peralatan yang ada di laboratorium sangatlah
penting karena peralatan-peralatan laboratorium memiliki fungsi dan kegunaan
yang berbeda-beda. Pengetahuan nama peralatan dalam bahasa Indonesia
diperlukan untuk penggunaan dalam forum nasional, sedangkan pengetahuan
dalam bahasa Inggris diperlukan untuk penggunaan dalam forum internasional.
Secara umum, peralatan dalam laboratorium dibedakan menjadi peralatan
gelas, peralatan penunjang, dan peralatan modern. Peralatan gelas adalah
peralatan yang terbuat dari gelas, inteensitas pemakaiannya tinggi dan tersedia
banyak di laboratorium. Peralatan penunjang adalah peralatan yang sering
digunakan, harus tersedia di laboratorium, dan biasanya dapat berumur
panjang. Peralatan modern adalah peralatan canggih yang ditempatkan pada
laboratorium

terpadu

agar

dapat

digunakan

oleh

siapa

saja

yang

memerlukannya. Perawata peralatan gelas lebih ditekankan pada pembersihan


dan penyimpanannya. Pembersiahan peralatan harus dilakukan segera setelah
dilakukan segera setelah peralatan tersebut dilakukan. Penyimpanan peralatan
laboratorium itu sendiri baik peralatan gelas, peralatan penunjang maupun
peralatan modern harus ditempatkan pada tempat yang tidak memungkinkan
terjadinya kontaminasi dengan debu, jamur, atau bahan kimia lainnya.
Pengecekan harus dilakukan secara rutin untuk mengurangi biaya kerusakan
peralatan yang terlanjur rusak parah.

DAFTAR PUSTAKA

Adijuwana, H. 1993. Manajemen Laboratorium. Bogor: ITB.


Anonim.
2012.
Biology
Lab
Equipment.
(online).
(http://www.laboratoryequipmentworld.com/biology-lab-equipment.html).
diakses tanggal 9 Mei 2013.
Kaunang,T. D, dkk. Hand Out Teknik Laboraturium. Maluku: UNIMA.

Kuspriyadani, Ratih. 2010. Laporan praktikum Mikrobiologi Umum. (online).


(http://ratihkuspriyadani.blogspot.com/2010/11/laporan-praktikummikrobiologi-umum_30.html). diakses tanggal 9 Mei 2013.

Lubis, M. 1993. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud.


Sutresna, Nana. 2004. Sains Kimia. Jakarta: Grafindo.
Suyanta. 2010. Jurnal Manajemen Laboratorium Operasional: volume 6. 101102.
Tim Dosen Teknik Kimia. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Dasar 2. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wanwan, Setiawan, dkk. 2010. Pengelolaan Laboratorium Biologi. Jakarta:
Depdikbud.
Wiryosoemarto, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. Jakarta: IMSTEP.

You might also like