Professional Documents
Culture Documents
BANGLADESH
OLEH:
4. KARTIKA (151070218)
6.
7.
8.
Perbatasan Bangladesh ditetapkan oleh Pemisahan India pada tahun 1947 ketika
negara ini merupakan sayap timur Pakistan (Pakistan Timur) yang dipisahkan dari sayap
barat sejauh 1.600 kilometer. Walaupun mempunyai agama yang sama, jurang etnik
dan linguistik antara kedua sayap diperburuk lagi oleh sebuah pemerintahan yang
ditempatkan di Pakistan Barat yang bersikap tidak peduli. Ini menyebabkan
kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971 selepas peperangan berdarah yang
didukung oleh India. Tahun-tahun yang menyusul kemerdekaan ditandai dengan huru-
hara politik dan korupsi. Bangladesh memiliki tiga belas kepala pemerintahan yang
berlainan, dua dari tiga belas terbutuh, dan serta sekurang-kurang terjadi empat kudeta
militer.
Sejarah
Pada Agustus 1947, pembagian India melahirkan negara baru yang disebut
Pakistan. Pakistan terdiri dari wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Muslim.
Dalam negara Pakistan, terdapat dua wilayah yang secara geografis dan budaya
terpisah, salah satunya berada di ujung barat subbenua India, sedangkan yang lainnya
berada di ujung timur. Kedua wilayah ini terpisah oleh ribuan mil teritori India. Zona
Barat umumnya (juga secara resmi) disebut Pakistan Barat, dan zona Timur
(Bangladesh modern) disebut Benggala Timur, dan nantinya, Pakistan Timur. Secara
umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi
Timur secara ekonomi, menyebabkan banyak keluhan.
PM dipilih melalui upacara pemilihan oleh presiden dan harus menjadi anggota
parlemen, memimpin kepercayaan mayoritas anggota parlemen. Kabinet terdiri atas
para menteri yang dipilih oleh PM dan diangkat oleh presiden. Parlemen satu kamar
ialah Majelis Bangsa 300 anggota atau Jatiyo Sangshad, dipilih oleh rakyat melalui
pemilihan suara terbanyak dari konstitusi wilayah tunggal tunggal untuk menduduki
jabatannya selama 5 tahun. Hak pilih universal berlaku untuk seluruh warganegara saat
usianya menginjak 18 tahun.
2 partai utama di Bangladesh ialah Partai Nasionalis Bangladesh (PNB) dan Liga
Awami Bangladesh. PNB bersekutu dengan partai Islam seperti Jamaat-e-Islami
Bangladesh dan Islami Oikya Jot, sedangkan Liga Awami bersekutu dengan partai kiri
dan sekuler. Pemain penting lainnya ialah Partai Jatiya, dikepalai oleh mantan penguasa
militer Ershad. Persaingan Liga Awami-BNP telah memahit dan berpuncak dengan
protes, kekerasan, dan pembunugan. Politik mahasiswa khususnya kuat di Bangladesh,
peninggalam dari masa gerakan pembebasan. Hampir semua partai memiliki sayap
mahasiswa aktif, dan mahasiswa telah dipilih ke parlemen. 2 partai Islam, Jagrata
Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan Jama'atul Mujahideen Bangladesh (JMB) yang
dianggap radikal dilarang pada Februari 2005. Sejak saat itu serangan bom yang terjadi
kemudian sering dianggap dilakukan oleh dua partai yang dilarang ini, dan ratusan
anggota partai yang menjadi tersangka telah ditahan oleh beberapa kali operasi
keamanan. Kasus bom bunuh diri yang pertama kali tercatat di Bangladesh terjadi pada
November 2005.
"Kami yakin bahwa pusat latihan itu telah dijalankan oleh Jamaat-ul-Mujahidin
Bangladesh (JMB) dan orang-orang yang ditahan itu adalah calon-calon baru kelompok
tersebut," kata seorang pejabat senior polisi tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Seperti beberapa kelompok lainnya yang dilarang, JMB ingin mengubah Bangladesh
yang sebagian besar dari 150 juta penduduknya Muslim menjadi negara Islam
berdasarkan-syariah JMB telah dipersalahkan karena serangkaian serangan bom
mematikan di Bangladesh pada akhir 2005, yang menewaskan 30 orang -- kebanyakan
hakim, polisi dan wartawan. Pemerintah telah mengeksekusi enam pemimpin penting
JMB pada Maret 2007 dan polisi terus mengejar anggota kelompok itu, sering menahan
orang yang Dhaka – Pemilihan umum pertama Bangladesh dalam tujuh tahun dianggap
paling bebas, adil dan damai dalam kurun waktu berpuluh-puluh tahun. Namun,
kekalahan tetap saja meninggalkan rasa pahit bagi sang pecundang.
Pemilihan pekan ini telah mengembalikan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina
pada kekuasaan dengan kemenangan mutlak. Namun, tuduhan kecurangan dari
pesaingnya mengindikasikan Hasina akan menemukan jalan sulit untuk keluar dari
pergulatan kekuasaan yang melumpuhkan negeri yang diganggu korupsi dan kesalahan
manajemen tersebut. “Ini adalah sebuah pemilu dagelan,” kata Khaleda Zia, yang juga
mantan perdana menteri, dalam sebuah jumpa pers yang disiarkan televisi, Rabu
(31/12) dini hari. Ia menyatakan hasil tersebut tidak mencerminkan opini rakyat. Pemilu
Senin (29/12) digembar-gemborkan sebagai kembalinya demokrasi ke negeri tersebut
setelah dua tahun diperintah militer, yang mengambil alih kekuasaan setelah kegagalan
pemilu 2007 yang berakhir menjadi kerusuhan jalanan.
Meski partai Zia menuduh bahwa dua pertiga mayoritas baru Hasina di Parle-
men adalah hasil dari pemalsuan suara, baik pe-nga-mat Bangladesh maupun
internasional menyatakan kepuasan dengan proses pemungutan suara itu. “Ini adalah
pemilihan yang sangat bebas dan adil,” kata Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Humayun Kabir, yang memiliki 20.000 pengamat yang mengawasi jalannya
pemungutan suara. Pengamat internasional, termasuk pencatat dari Uni Eropa,
mendesak oposisi untuk menerima hasil tersebut.
“Proses ini tampaknya telah mencapai hasil yang secara akurat mencerminkan
keinginan pemilih Bangladesh,” kata Constance Berry Newman, ketua delegasi
beranggotakan 65 orang dari International Republican Institute, sebuah kelompok yang
bermarkas di Washington yang memajukan demokrasi. Namun, partai Zia mendaftarkan
keluhan kepada Komisi Pemilihan Umum, menuduh telah dilakukannya pemalsuan
kertas suara di 220 pusat poling, yang juga dilakukan para petugas pemilu yang
memasukkan suara palsu. Kabir mengatakan komisi mesti menyelidikinya.
Organisasi Multilateral
Bangladesh, which was part of British India till 1947, joined the Commonwealth
of Nations in 1972 after its establishment as an independent nation in 1971.
Bangladesh, yang merupakan bagian dari India Britania hingga 1947, bergabung
dengan Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada tahun 1972 setelah pembentukannya
sebagai negara merdeka pada tahun 1971. It has actively participated in the Heads of
Government conferences that take place bi-annually. Telah secara aktif berpartisipasi
dalam konferensi Kepala Pemerintahan yang terjadi bi-setiap tahun.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Bangladesh was admitted to the United Nations in 1974 and was elected to a
Security Council term in 1978-1980 and again for a 2000-2002 term. Bangladesh
diterima Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1974 dan terpilih ke Dewan
Keamanan istilah dalam 1978-1980 dan sekali lagi untuk jangka 2000-2002. Foreign
Minister Choudhury served as president of the 41st UN General Assembly in 1986.
Menteri Luar Negeri Choudhury menjabat sebagai presiden 41 Majelis Umum PBB pada
tahun 1986.
Bangladesh was selected to become the next chairman of NAM at the summit
scheduled for Dhaka 2001, however it was later decided to host the summit at an
alternative venue. Bangladesh dipilih untuk menjadi ketua berikutnya pada KTT GNB
dijadwalkan untuk Dhaka 2001, namun tidak kemudian memutuskan untuk menjadi
tuan rumah KTT di sebuah tempat alternatif. As a member of the Non-aligned
Movement Bangladesh never took any position in line with big powers. Sebagai anggota
Gerakan Nonblok bangladesh tidak pernah mengambil posisi apapun sesuai dengan
kekuatan besar. However it parted with its principle by voting at the United Nations
against North Korea , under pressure from Japan , in December 2008. Namun itu
berpisah dengan prinsip melalui pemungutan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa
terhadap Korea Utara, di bawah tekanan dari Jepang, pada bulan Desember 2008.
The government also pursued the expansion of cooperation among the nations
of South Asia, bringing the process—an initiative of former President Ziaur Rahman—
through its earliest, most tentative stages to the formal inauguration of the South Asian
Association for Regional Cooperation (SAARC) at a summit gathering of South Asian
leaders in Dhaka in December 1985. Pemerintah juga mengejar perluasan kerjasama
antara bangsa-bangsa Asia Selatan, membawa proses-sebuah prakarsa mantan
Presiden Ziaur Rahman-melalui awal, paling tentatif formal tahap untuk peresmian
Asosiasi Asia Selatan untuk Kerjasama Regional (SAARC) di pertemuan pertemuan
puncak Selatan Asia pemimpin di Dhaka pada bulan Desember 1985. Bangladesh has
served in the chairmanship of SAARC and has participated in a wide range of ongoing
SAARC regional activities Bangladesh telah melayani dalam kepemimpinan SAARC dan
telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan regional SAARC berkelanjutan
Bangladesh along with the seven other nations are all original members and no
plans for expansions have been made. Bangladesh bersama dengan tujuh negara-
negara lain semua anggota asli dan tidak ada rencana untuk perluasan telah dibuat.
The Developing 8 is an economic development alliance consisting of Muslim majority
states which focuses in multiple areas which are rural development, science and
technology, banking, agriculture, humanitarian development, energy, environment,
health and finance. The Mengembangkan 8 adalah sebuah aliansi pembangunan
ekonomi yang terdiri dari negara-negara mayoritas Muslim yang berfokus di beberapa
daerah yang pembangunan pedesaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perbankan,
pertanian, pembangunan kemanusiaan, energi, lingkungan, kesehatan dan keuangan.
On May 14, 2006 in Bali, Indonesia Bangladesh was the only nation not to sign a
preferential trade agreement. Pada tanggal 14 Mei 2006 di Bali, Indonesia Bangladesh
adalah satu-satunya bangsa bukan untuk menandatangani perjanjian perdagangan
preferensial.
Hubungan Bilateral
Since Bangladesh is almost entirely encircled by India via a land border which
stretches 2400 kilometers (1500 miles), its relations with India are vital for economic
reasons. Sejak Bangladesh adalah hampir seluruhnya dikelilingi oleh India melalui
perbatasan darat yang membentang 2400 kilometer (1500 mil), hubungannya dengan
India sangat penting karena alasan ekonomi. The two largest parties of Bangladesh also
have varying attitudes to India, which also explains for the fluctuations in relations
between the two countries. Dua partai terbesar di Bangladesh juga memiliki berbagai
sikap ke India, yang juga menjelaskan untuk fluktuasi hubungan antara kedua negara.
The Awami League for example, tends to be more friendly with India whereas the
Bangladesh Nationalist Party is more critical and cautious of India. Para Liga Awami
misalnya, cenderung lebih bersahabat dengan India sedangkan Partai Nasionalis
Bangladesh lebih kritis dan berhati-hati India.
Asia Selatan
1. Barisal
2. Chittagong
3. Dhaka
4. Khulna
5. Rajshahi
6. Sylhet
Tingkat wilayah unit administratif selanjutnya adalah distrik atau zila (dalam
bahasa Bangla). Bangladesh memiliki 64 distrik dan setiap distrik dibagi lagi menjadi
thana atau stasiun polisi. Setiap stasiun polisi, kecuali yang terdapat di daerag
metropolitan dibagi lagi menjadi beberapa kesatuan. Kesatuan-kesatuan ini terdiri dari
banyak desa-desa.
Tak terpengaruh Tropis Cancer, iklim Bangladesh bersifat tropis dengan musim
dingin yang sejuk dari Oktober hingga Maret, musim panas yang panas dan kering dari
Maret ke Juni. Musim hujan Mosoon yang hangat dan lembab berlangsung dari Juni ke
Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan negeri itu. Bencana alam, seperti
banjir, siklon tropis, dan badai tornado terjadi hampir tiap tahun, serta dikombinasikan
dengan efek penebangan hutan, penurunan tanah dan erosi. Cox's Bazar, di selatan
kota Chittagong, memiliki garis pantai yang tak terputus sepanjang 120 kilometer (75
mil); sering dikutip sebagai merupakan pantai alami terpanjang di dunia (pernyataan ini
sulit dibuktikan dan sulit dibantah).
Pembagian admnistratif
Bangladesh dibagi menjadi 6 divisi (bibhag) yang dinamakan menurut ibu kota
divisi masing-masing:
* Barisal
* Chittagong
* Dhaka
* Khulna
* Rajshahi
* Sylhet
Ekonomi Bangladesh
Para nelayan dekat kota Cox's Bazaar di Bangladesh selatan. Banyak industri di
Bangladesh tetap primitif menurut standar modern.
Meski mendukung segala usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan
prospek ekonomi dan demografi, Bangladesh tetaplah negara ini terbelakang dan
kelebihan penduduk serta pengaturan pemerintahan yang tidak efektif. Pendapatan per
kapita pada 2004 kurang dari US$440, dan banyak indikator ekonomi lainnya yang
kurang mengesankan. Namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negeri
Juli 2005-nya, negeri ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia
dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, memperoleh
kesetaraan jender pada dalam sekolah, dan mengurangi pertumbuhan penduduk.
Rami pernah menjadi mesin ekonomi negeri ini. Saham pasar ekspor dunianya
memuncak pada PD II dan akhir 1940-an pada 80% [6] dan malah di awal 1970-an
terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai
menggantikan produk rami di seluruh dunia dan industri rami mulai gulung tikar.
Bangladesh juga memiliki jumlah produksi yang signifikan dalam hal padi, teh, dan
mustar.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat
penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen, yang mulai menarik
investor asing pada 1980-an karena buruh murah dan nilai tukar mata uang asing yang
rendah. Industri ini kini memperkerjakan 40% wanita pekerja di Bangladesh.
Pemasukan dari mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang
tinggal di negara lain. Pada 2002, industri garmen ini ini mengekspor produk senilai
US$5 milyar .
Rintangan bagi pertumbuhan termasuk bencana badai dan banjir yang sering
datang, perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus,
pertumbuhan di angkatan buruh yang tidak memiliki ruang kerja yang cukup,
penggunaan sumber daya energi yang tidak efisien (seperti gas alam), pembangkit
listrik yang tak mencukupi, perwujudan yang lambat dari reformasi ekonomi,
pertarungan politik, dan korupsi. Menurut Laporan Singkat World Bank Juli 2005: "Di
antara hambatan paling signifikan bagi Bangladesh untuk berkembang ialah buruknya
pemerintahan dan lemahnya lembaga masyarakat."
Masih menurut Bank Dunia walaupun segala rintangan yang melintang, sejak
1990 negeri ini telah mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Industri
kelas menengah dan industri konsumen menjadi saksi adanya pertumbuhan. Pada
Desember 2005 Goldman Sachs menamakan Bangladesh sebagai salah satu "Sebelas
Berikutnya", setelah 4 negara dianggap memiliki pertumbuhan ekonomi "BRIC" (Brazil,
Rusia, India, dan RRC) yang cepat . Tujuh negara ini juga termasuk Mesir, Indonesia,
Pakistan dan beberapa negara lain. Bangladesh mengalami peningkatan tajam dalam
investasi asing langsung. Sejumlah perusahaan multinasional, termasuk Unocal
Corporation dan Tata merupakan penyumbang investasi utama, dengan prioritas
penanaman modal dalam sektor gas alam. Pada Desember 2005, Central Bank of
Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5%.
Satu sumbangan penting pada pengembangan ekonomi ialah pencangan kredit
mikro oleh Muhammad Yunus secara meluas (dianugerahi Penghargaan Perdamaian
Nobel pada 2006) melalui Grameen Bank. Dari akhir 1990-an, Grameen Bank memiliki
2,3 juta anggota, bersama dengan 2,5 juta anggota organisasi lain yang mirip. Untuk
meningkatkan perkembangan ekonomi pemerintah merancang beberapa zona
pemrosesan ekspor untuk menarik investasi asing, yang diatur oleh Otoritas Zona
Pemrosesan Ekspor Bangladesh.
Demografi Bangladesh
Perkiraan terkini dari penduduk Bangladesh berkisar dari 142 hingga 147 juta,
menjadikannya negara dengan peringkat ke-7 berpenduduk terpadat di dunia.
Diperkirakan sekitar 1.000 orang menempati 1 km persegi wilayah. Perkembangan
penduduk Bangladesh berada di antara yang tertinggi dunia pada 1960-an dan 1970-
an, sedang perhitungannya bertambah dari 50 menjadi 90 juta, namun dengan
pengenalan pengendalian kelahiran pada 1980-an mengurangi peningkatan populasi
sebanyak dua persen. Jumlah tingkat kesuburan kini 3,2 dibandingkan dengan 6,2 pada
3 dasawarsa yang lalu. Penduduknya relatif muda, dengan kelompok usia 0–25
sejumlah 60%, sedang 3% itu 65 atau lebih tua. Harapan hidup 63 tahun bagi lelaki
dan wanita.
Secara etnis Bangladesh itu homogen, terdiri dari orang Bengali yang merupakan
98% populasi. Sisanya sebagian migran Bihari dan penduduk asli. Ada 13 suku yang
tinggal di Jalur Bukit Chittagong, suku terbanyak ialah Chakma. Kawasan tersebut
sering terjadi "ketegangan" antar etnis sejak lahirnya Bangladesh. Suku terbanyak di
luar Jalur Bukit itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Perdagangan manusia telah menjadi
masalah yang tersisa di Bangladesh dan imigrasi ilegal menyisakan pertentangan
dengan Myanmar and India.
Bahasa utamanya, seperti di Benggala Barat, ialah Bangla (Bengali), bahasa
Indo-Arya yang berasal dari bahasa Sansekerta (seperti Hindi, Punjabi, dan Gujarati
serta beberapa bahasa lainnya). Bahasanya ditulis menggunakan aksaranya sendiri.
Bangla ialah bahasa resmi Bangladesh. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa
kedua di antara kelas menengah dan atas dan di pendidikan tinggi. Sejak KepPres
1987, Bangla digunakan sebagai korespondensi resmi kecuali korespondensi asing.
Dua agama utama di Bangladesh yang dipraktekan secara luas adalah Islam
(83% menurut CIA di 1998, 88% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun
2005) dan Hindu (11% menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS tahun 2005).
Etnis Bihari menjadi kelompok mayoritas yang menganut Muslim Syiah. Kelompok
agama lain termasuk Budha, Kristen, dan animisme.
Tingkat kesehatan dan pendidikan kini meningkat dengan stabil seiring dengan
berkurangnya tingkat kemiskinan. Namun, Bangladesh tetaplah salah satu negara
termiskin di dunia. Sebagian besar orang Bangladesh tinggal di pedesaan dan hidup
dengan pertanian untuk menyambung hidup. Hampir separuh penduduknya hidup
kurang dari 1 USD per hari.
Budaya Bangladesh
Reruntuhan biara Buddha masa kuno di Mahasthangarh, Bogra Sebuah negara
baru dari bangsa yang tua, Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno
dan modern. Bahasa Bangla mambanggakan peninggalan sastra yang kaya, yang
diterima Bangladesh dengan negara bagian India Benggala Barat. Teks tertulis awal
bahasa Bangla ialah Charyapada dari abad ke-8. Sastra Bangla di abad pertengahan
sering merupakan keagamaan (spt. Chandidas), atau adaptasi dari bahasa lain (mis.
Alaol). Sastra Bangla matang pada abad ke-9. Ikon terbesarnya ialah sastrawan
Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang
dalam sastra rakyat, dibuktikan dengan Maimansingha Gitika, Thakurmar Jhuli atau
cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar.
Sari (shaŗi) sejauh ini ialah pakaian yang biasa dikenakan wanita Bangladesh.
Namun salwar kameez (shaloar kamiz) juga cukup terkenal, dan di daerah kota
beberapa wanita mengenakan pakaian Barat. Di antara para lelaki, pakaian Eropa
banyak disukai. MMereka juga menggunakan gabungan kurta-paejama, sering pada
kesempatan keagamaan. Lungi, sejenis rok panjang, banyak dikenakan wanita
Bangladesh. Kedua 'Id, 'Idul Fithri dan 'Idul Adha ialah hari raya terbesar dalam
kalender Islam. Hari-hari sebelum Idul Fithri disebut Chãd Rat (malam bulan), dan
sering ditandai dengan mercon. Hari libur Islam lainnya juga diakui. Festival utama
Hindu ialah Durga Puja and Saraswati Puja. Buddha Purnima, yang memperingati
Gautama Buddha, ialah salah satu festival Buddha terpenting sedangkan Natal, disebut
Bôŗodin (Hari besar) dalam bahasa Bangla diperingati penduduk minoritas Kristen.
Festival sekuler terpenting ialah Nôbobôrsho atau Tahun Baru Benggali, awal kalender
Benggali. Festival lainnya termasuk Nobanno, Poush parbon (festival Poush) dan hari
raya nasional seperti Shohid Dibosh.
Kriket ialah salah satu olahraga di Bangladesh yang terkenal. Pada 2000, tim
kriket Bangladesh dianugerahi status Test cricket dan bergabung dengan liga elit
TimNas yang diijinkan oleh Dewan Kriket Internasional untuk memainkan pertandingan
uji pada tahun 2000. Olahraga penting lainnya termasuk sepak bola, hoki lapangan,
tenis, bulu tangkis, bola tangan tim, voli, catur, karambol, dan kabadi ) Kabadi adalah
sebuah tim olahraga 7 sisi yang dimainkan tanpa bola atau peralatan lain, yang
merupakan olahraga nasional Bangladesh sejak 1972. Dewan Pengendalian Olahraga
Bangladesh didirikan di tahun 1972, dan sejak 2005 mengatur 29 federasi olahraga
terpenting.
Data Bangladesh
Kemerdekaan
- Air (%) 7%
Penduduk
- - sensus -