You are on page 1of 8

BAB 4

TEKNIK-TEKNIK PENELITIAN SOSIAL (SOCIAL RESEARCH


TEKNIK-
TECHNIQUES)
DALAM METODE KUALITATIF

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan teknik khusus


untuk menggali tanggapan mendalam tentang: pikiran & perasaan
orang/sekelompok orang. Biasanya penelitian kualitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan “mengapa?” Biasanya pula penelitian kualitatif
menggunakan informan (responden) sedikit dari kelompok masyarakat yang
berkaitan dengan suatu permasalahan. Contoh penelitian kualitatif misalnya;
“Mengapa orang tua membanting tulang untuk membiayai sekolah anaknya
setinggi mungkin?

Teknik-teknik penelitian sosial dalam metode kualitatif merupakan


penjabaran-penjabaran metode kualitatif pada penelitian bidang sosial. Ada
berapakah teknik penelitian sosial dalam metode kualitatif? Teknik-teknik
penelitian sosial dalam metode kualitatif terdapat sembilan teknik,
diantaranya; analisis induksi (analytic induction), etnografi (ethnography),
kelompok fokus (focus groups), analisis morfologi (morphological analysis),
peserta observasi (participant observation), wawancara semi-terstruktur
(semi-structured interview), wawancara tidak terstruktur (unstructured
interview), analisis tekstual (textual analysis), dan teoritis sampling
(theoretical sampling).

Beberapa alasan mendasar suatu penelitian menggunakan pendekatan


kualitaitif yaitu;
- Menghasilkan tanggapan yang lebih mendalam, sehingga pemahaman
lebih mendalam.
- Memampukan peneliti untuk mengerti perilaku masyarakat tertentu yang
berhubungan dengan: keputusan, sikap, dan kebiasaan mereka (terutama
wawancara individual).

Beberapa alasan teknis menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai


berikut;
- Biaya lebih ekonomis.
- Waktu dalam analisis, seseorang langsung dapat menangkap secara garis
besar gambaran tentang masalah pada sasaran penelitian.
- Lentur dalam membuat rencana penelitian yang dapat dimodifikasi
ketika studi sedang dilakukan.
- Berhubungan langsung dengan masyarakat sasaran dimana langsung
mempelajari masyarakat dengan bertatap muka.
Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

A. Analisis Induksi (Analytic Induction)


Analisis induksi secara etimologi terdiri dari kata analisis dan induksi.
Analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
Induksi merupakan metode pemikiran yang bertolak dari hal-hal yang khusus
(data lapangan) untuk menentukan kaidah yang umum (kesimpulan). Dengan
demikian maka analisis induksi adalah proses menetapkan kebenaran suatu hal
atau perumusan umum mengenai suatu gejala dengan mempelajari kasus atau
kejadian khsusus yang berhubungan dengan hal itu.
Menut Ragin (1994) analitis induksi mengacu pada pemeriksaan sistematis
kesamaan antara berbagai fenomena sosial dalam rangka mengembangkan konsep
atau ide. Ilmuwan sosial melakukan penelitian sosial menggunakan induksi
analitis untuk mencari kesamaan dalam kategori luas dan kemudian
mengembangkan ke subkategori. Sebagai contoh, ilmuwan sosial dapat
memeriksa kategori “pengguna ganja” dan kemudian mengembangkan
subkategori untuk “menggunakan ganja untuk kesenangan” dan “menggunakan
ganja karena alasan kesehatan”. Jika tidak ada kesamaan yang relevan dapat
diidentifikasi, maka baik data perlu dievaluasi ulang dan definisi kesamaan
berubah, atau kategori terlalu lebar dan heterogen dan harus dipersempit.

B. Etnografi (Ethnography)
Etnografi dari bahasa Yunani yang asal katanya dari kata “ethnos” yang
berarti rakyat / orang dan “graphein” yang berarti “menulis”. Menurut Dictionary
(2009) berdasarkan disiplin ilmu, etnografi merupakan sebuah cabang di dalam
antropologi dan sosiologi, yaitu "Ethnology". Menurut Maynard & Purvis (1994)
metode etnografi digunakan untuk memberikan deskripsi dari masyarakat
manusia, untuk menggambarkan orang-orang melalui tulisan. Selanjutnya
menurut Boaz & Wolfe (1997), etnografi dapat disebut sebagai sebuah studi
lapangan atau laporan kasus.
Studi etnografis biasanya bersifat holistik. Holistik merupakan cara
pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala secara keseluruhan dalam suatu
kesatuan yang utuh. Contoh studi etnografis tentang masyarakat, meliputi;
- kepercayaan dan keyakinannya
- bahasanya
- jenis pekerjaannya
- tradisinya
- keseniannya
- ekologinya
- dan lain-lain.

C. Kelompok Fokus atau Focun Group Discotin (FGD)


FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif. FGD seringkali dilakukan pada
sekelompok orang untuk memberikan pendapatnya tentang suatu masalah

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 36


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

penelitian sosial tertentu. FGD dilakukan untuk menanyakan tentang sikap


mereka terhadap masalah penelitian sosial, misalnya:
- bagaimana sikap anda tentang pengangguran?
- menurut anda apa saja yang menyebabkan pengangguran di daerah
anda?
- apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah
pengangguran?
- bagaimana pandangan anda tentang program pemerintah tentang
pengentasan pengangguran?
- apa harapan anda tentang program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran?
- apa ide anda dalam mengatasi pengangguran?
Pertanyaan akan diminta dalam pengaturan kelompok interaktif dimana para
peserta bebas untuk berbicara dengan anggota kelompok lainnya.
Kelompok fokus yang pertama diciptakan di Biro Penelitian Sosial
Terapan oleh associate director, sosiolog Robert K. Merton (dalam Kaufman,
2003). Istilah itu sendiri diciptakan oleh psikolog dan ahli pemasaran Ernest
Dichter (Ames, 1998).

D. Analisis Morfologi (Morphological Analysis)


Morfologi analisis (pemecahan masalah) atau analisis morfologi umum
menurut wikipedia (2009), merupakan metode yang dikembangkan oleh Fritz
Zwicky untuk mengeksplorasi semua kemungkinan solusi untuk masalah
sosial yang kompleks (multi-dimensi). Biasanya analisis morfologi digunakan
untuk penelitian bidang linguistik, dimana menjelaskan tentang struktur
internal kata-kata.

E. Pengamatan Terlibat (participant Observation)


Pengamatan terlibat merupakan merupakan keterlibatan intensif
seoarang peneliti dengan orang-orang dan lingkungan yang ditelitinya.
Penelitian dengan menggunakan teknik paticipant observation biasanya
memelurkan waktu yang cukup lama. Metode paticipant observation berasal
dari kerja lapangan antropolog sosial, terutama Bronisław Malinowski dan
murid-muridnya di Britania, para siswa Franz Boas di Amerika Serikat, dan
dalam penelitian perkotaan Chicago School of sosiologi.
Pengamatan terlibat atau observasi partisipan berakar pada antropologi
dan penggunaannya sebagai metodologi dapat dikaitkan dengan Abu Rayhan
Biruni (973-1048), seorang Muslim antropolog yang melakukan ekstensif,
penyelidikan pribadi bangsa-bangsa, adat dan agama di India. Ia terlibat dalam
pengamatan terlibat dengan kelompok tertentu, belajar bahasa mereka dan
mempelajari teks-teks utama mereka, dan menyampaikan temuan dengan
objektivitas dan netralitas (Ahmed, 1984).
Sejak tahun 1980-an, beberapa ahli antropologi dan ilmuwan sosial
lainnya telah mempertanyakan sejauh mana teknik pengamatan terlibat dapat
memberikan kontribusinya dalam penelitian sosial (Rosaldo,1986). Pada saat

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 37


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

yang sama, teknik penelitian etnografi telah digunakan secara resmi untuk
penelitian bidang ilmu Sosiologi, dengan nama grounded theory, diprakarsai
oleh Glaser dan Strauss.

F. Wawancara Semi-Terstruktur (Semi-Structured Interview)


Teknik penelitian kualitatatif berikutnya adalah wawancara semi-
terstruktur. Wawancara merupakan tanya jawab antara peneliti dengan
responden atau informan yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau
pendapatnya tentang suatu masalah yang sedang diteliti. Semi-terstruktur
adalah sesuatu yang bersifat fleksibel, tidak terpatok pada tatacara yang ada.
Adapaun definisi wawancara semi-terstruktur adalah wawancara fleksibel,
dimana petuntuk wawancara (pertanyaan) akan dikembangkan dilapangan
yang memungkinkan pertanyaan-pertanyaan baru akan muncul.
Namun pedoman wawancara tetap membantu para peneliti untuk
berfokus pada topik penelitian. Kebebasan ini dapat membantu pewawancara
untuk menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan isi dan situasi kepada
orang-orang yang mereka wawancara (Lindlof & Taylor, 2002).

G. Wawancara tidak Terstruktur (Unstructured Interview)


Wawancara tidak terstruktur adalah metode wawancara di mana
pertanyaan dapat diubah atau disesuaikan untuk memenuhi responden
kecerdasan, pemahaman atau kepercayaan. Tidak seperti wawancara
terstruktur (angkat), mereka tidak menawarkan terbatas, mereka tidak
mengajak untuk memilih, tapi malah menganjurkan mendengarkan bagaimana
tiap-tiap orang menanggapi pertanyaan.
Harun Cicourel dan John Kitsuse menggunakan metode pada tahun 1963
untuk wawancara mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mengajukan
pertanyaan lebih lanjut di luar apa yang sudah mereka rencanakan, di samping
itu, hal itu memungkinkan mereka untuk memperjelas makna dari semua
jawaban yang mereka terima.
Ada baik keuntungan dan kerugian dari wawancara tidak terstruktur.
Keuntungan adalah bahwa mengumpulkan data dikatakan valid karena
merupakan tepat tentang apa yang dikatakan orang yang diwawancara. Para
peneliti juga bisa mengetahui informasi penting yang tampaknya tidak relevan
sebelum wawancara dan meminta orang yang diwawancara untuk melangkah
lebih jauh ke topik baru. Wawancara tidak terstruktur juga lebih cocok untuk
subyek sensitif seperti "kekerasan dalam rumah tangga" karena banyak orang
yang akan berbaring di wawancara yang lebih formal dan juga tanggapan
mereka mungkin tidak berada di daftar pertanyaan preset.
Kerugian wawancara secara umum adalah "efek pewawancara". Ini
adalah respons ketika diwawancarai dipengaruhi oleh kehadiran peneliti
karena kedua-nya / dia ras, etnis, warna kulit, atau tanggapan terhadap
jawaban tertentu. Wawancara terstruktur juga bisa sangat memakan waktu
ketika pembicaraan yang relatif lama. Data yang dikumpulkan rentan terhadap
penyimpangan dan banyak data yang dikumpulkan dapat berguna. Data

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 38


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

tersebut juga tidak dapat diandalkan karena tidak dapat dilakukan lagi dengan
hasil yang sama karena sejumlah faktor. Wawancara tidak terstruktur biasanya
berskala kecil sehingga sulit untuk digeneralisasikan dengan hasil karena
hanya sejumlah kecil dari populasi dapat diwawancarai. Pengumpulan data
juga sulit untuk mengkategorikan karena ada kemungkinan menjadi jawaban
yang berbeda-beda.

H. Analisis tekstual (textual analysis)

I. Teoritis Sampling (Theoretical Sampling)


Teoritis sampling adalah istilah yang diciptakan oleh Barney Glaser dan
Anselm Strauss (1967) dalam konteks penelitian sosial untuk menggambarkan
proses pemilihan lokasi penelitian baru atau penelitian untuk membandingkan
dengan kasus-kasus yang telah dipelajari.
Tujuan sampling teoritis tidak sama dengan probabilitas sampling;
tujuan peneliti bukan menangkap wakil dari semua kemungkinan variasi,
tetapi untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam kasus-kasus yang
dianalisis dan memfasilitasi pengembangan kerangka analitik dan konsep yang
digunakan dalam penelitian mereka.
Sampling teoretis dapat dilihat sebagai suatu teknik triangulasi data:
menggunakan informasi independen untuk mendapatkan yang lebih baik
memperbaiki sesuatu yang hanya sebagian diketahui atau dipahami.

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 39


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

LATIHAN SOAL
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

2. Jelaskan beberapa alasan mendasar suatu penelitian menggunakan pendekatan


kualitaitif!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

3. Jelaskan beberapa alasan teknis suatu penelirian menggunakan pendekatan


kualitatif!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

4. Sebutkan teknik-teknik penelitian sosial dalam metode kualitatif!


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis induksi (analytic induction)!


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etnografi (ethnography)!


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peserta observasi (participant


observation)!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

8. Apa perbedaan antara wawancara semi-terstruktur (semi-structured interview)


dengan wawancara tidak terstruktur (unstructured interview)!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 40


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

KUNCI SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan teknik khusus untuk


menggali tanggapan mendalam tentang: pikiran & perasaan orang/sekelompok
orang. Biasanya penelitian kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan
“mengapa?” Biasanya pula penelitian kualitatif menggunakan informan
(responden) sedikit dari kelompok masyarakat yang berkaitan dengan suatu
permasalahan.

2. Jelaskan beberapa alasan mendasar suatu penelitian menggunakan pendekatan


kualitaitif!

Beberapa alasan mendasar suatu penelitian menggunakan pendekatan


kualitaitif yaitu;
- Menghasilkan tanggapan yang lebih mendalam, sehingga
pemahaman lebih mendalam.
- Memampukan peneliti untuk mengerti perilaku masyarakat tertentu
yang berhubungan dengan: keputusan, sikap, dan kebiasaan mereka
(terutama wawancara individual).

3. Jelaskan beberapa alasan teknis suatu penelirian menggunakan pendekatan


kualitatif!

Beberapa alasan teknis menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai


berikut;
- Biaya lebih ekonomis.
- Waktu dalam analisis, seseorang langsung dapat menangkap secara garis
besar gambaran tentang masalah pada sasaran penelitian.
- Lentur dalam membuat rencana penelitian yang dapat dimodifikasi
ketika studi sedang dilakukan.
- Berhubungan langsung dengan masyarakat sasaran dimana langsung
mempelajari masyarakat dengan bertatap muka.

4. Sebutkan teknik-teknik penelitian sosial dalam metode kualitatif!

Teknik-teknik penelitian sosial dalam metode kualitatif terdapat sembilan


teknik, diantaranya; analisis induksi (analytic induction), etnografi
(ethnography), kelompok fokus (focus groups), analisis morfologi
(morphological analysis), peserta observasi (participant observation),
wawancara semi-terstruktur (semi-structured interview), wawancara tidak
terstruktur (unstructured interview), analisis tekstual (textual analysis), dan
teoritis sampling (theoretical sampling).

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis induksi (analytic induction)!

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 41


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

Analisis induksi adalah proses menetapkan kebenaran suatu hal atau


perumusan umum mengenai suatu gejala dengan mempelajari kasus atau
kejadian khsusus yang berhubungan dengan hal itu.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etnografi (ethnography)!

Studi etnografis biasanya bersifat holistik. Holistik merupakan cara


pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala secara keseluruhan dalam suatu
kesatuan yang utuh. Contoh studi etnografis tentang masyarakat

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peserta observasi (participant


observation)!

Pengamatan terlibat merupakan merupakan keterlibatan intensif seoarang


peneliti dengan orang-orang dan lingkungan yang ditelitinya.

8. Apa perbedaan antara wawancara semi-terstruktur (semi-structured interview)


dengan wawancara tidak terstruktur (unstructured interview)!

Wawancara semi-terstruktur:
- bersifat fleksibel,
- tidak terpatok pada tatacara yang ada,
- pertanyaan dapat dikembangkan dilapangan, dan
- akan muncul pertanyaan-pertanyaan baru.

Wawancara tidak terstruktur:


- pertanyaan dapat diubah atau disesuaikan untuk memenuhi responden
kecerdasan, pemahaman atau kepercayaan,
- tidak mengajak untuk memilih,
- menganjurkan mendengarkan bagaimana tiap-tiap orang menanggapi
pertanyaan.

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL BAGI PENELITI PEMULA 42

You might also like