You are on page 1of 9

BAB 8

PENG
PENGOLAHAN DA
DATA KUANTITAT
TATIF

Dalam bab tujuh telah dipaparkan teknik pengolahan data


kualitatif. Teknik pengolahan data kualitatif dengan model analisis
interaktif telah dijelaskan dengan tiga langkah yaitu; reduksi data,
penyajian data dan verifikasi. Selanjutnya pada bab delapan ini akan
dipaparkan tentang teknik pengolahan data kuantitatif.

Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data


dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data
meliputi kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta
penyajian data sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-
masing obyek untuk setiap variabel yang diteliti. Untuk lebih jelasnya
pada bagian ini akan memaparkan hal-hal tentang; pengolahan data,
penyajian data, deskripsi data, skala pengukuran, dan pengujian
hipotesis.

A. Pengolahan Data
Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran
terhadap keberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan
gejala yang menjadi sasaran pengamatan penelitian. Data yang
diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal, ordinal,
interval atau rasio.
Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari
setiap variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data meliputi
kegiatan pengeditan data, tranformasi data (coding), serta penyajian data
sehingga diperoleh data yang lengkap dari masing-masing obyek untuk setiap
variabel yang diteliti.

B. Penyajian Data
Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan
teknik statistik. Terdapat berbagai teknik statistik yang dapat diterapkan
untuk menyajikan dan mendeskripsikan data kuantitatif, mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks tergantung jenis data serta tujuan atau
masalah penelitian. Contoh penyajian data kuantitatif dengan statistik adalah
dengan tabulasi.berikut merupakan contoh penyajian data dengan cara
tabulasi.

C. Deskripsi Data
Penelitian kuantitatif biasanya berkenaan dengan sekolompok data.
Deskripsi data yang memperlihatkan karakteristik atau ukuran sekelompok
Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif. Tujuannya adalah


memperoleh gambaran umum mengenai data atau skor variabel yang diukur.
Teknik analisis yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data
adalah ukuran pemusatan data (rata-rata, median, dan modus), dan ukuran
penyebaran data (rentang, simpangan baku, dan varians).

1. Ukuran pemusatan data (rata-rata, median, dan modus)

- Rata-rata yaitu jumlah data dibagi banyaknya data.

Rumus: Rata = jumlah data/banyak data.


Contoh: terdapat data: 1,5,4,3,2 .
Maka rata-ratanya adalah:
Rata = (1+5+4+3+2)/5 = 3

- Median yaitu nilai tengah data setelah data diurutkan.

Contoh: Banyaknya data ganjil, misal: 1,5,4,3,2.


Untuk mengitung median, data diurutkan menjadi: 1,2,3,4,5.
Nilai tengah data terurut adalah 3 = median.

Banyaknya data genap, misal: 1,5,4,3,2,6.


Data terurut: 1,2,3,4,5,6.
Nilai tengah data berada di antara data ke-3 dan data ke-4, sehingga
median = (3+4)/2 = 3.5

- Modus yaitu nilai/data yang paling sering muncul.

Contoh: Data = 1,2,1,1,2,2,7,2,3,5,6,2,2,4.


Modus adalah 2, karena angka 2 adalah angka yang paling sering
muncul.

2. Penyebaran data (rentang, simpangan baku, dan varians).


- Rentang
Menentukan rentang, rumusnya adalah sebagai berikut;
Rentang = data terbesar-data terkecil = 5-1=4
- simpangan baku
- varians

Menurut Sudjanna (1989:45-50) langkah-langkah pengujian kualitas


untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
- Menghitung nilai rata-rata jawaban setiap
responden
- Menghitung nilai rata-rata total variabel
- Menentukan rentang
Rentang =data terbesar-data terkecil = 5-1=4

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 62


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

- Menentukan banyak kelas


Banyak kelas yang digunakan adalah 5, yakni kategori: Sangat baik,
Baik, Sedang, Buruk, Sangat buruk
- Menentukan kelas interval

- Menentukan posisi kualitas variabel.


Interval Keterangan
4.24 - 5.04 Sangat Baik
3.43 - 4.23 Baik
2.62 - 3.42 Sedang
1.81 - 2.61 Buruk
1.00 - 1.80 Sangat Buruk

D. Skala Pengukuran
Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal,
ordinal, interval dan ratio.

1. Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan
obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis
kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi
hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita
menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan
dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable
jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1
dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan
angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan
keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu.

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat
kategorikal dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban
“ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2.

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 63


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

2. Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah
relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu
tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal
ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau
kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak


setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4
dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak
mengekspresikan jumlah.

3. Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh
skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa
adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat
besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan
lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-
angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi
aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan
analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametrik.

Contoh:

Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya:


Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan?
Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5
merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.

4. Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang
dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala
ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut
terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur.
Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu
individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

Contoh:
Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding
dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 64


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

Skala pengukuran data pada penelitian kuantitaf yang dianggap baik


adalah skala pengukuran yang memenuhi aspek validitas dan realibilitas.

1. Validitas
Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala
nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk mengukur variabel
nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik.
Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu:

a. Validitas Isi (Content Validity)


Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang
mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti. Suatu domain
konsep tertentu tidak dapat begitu saja dihitung semua dimensinya
karena domain tersebut kadang mempunyai atribut yang banyak atau
bersifat multidimensional.

b. Validitas Kosntruk (Construct Validity)


Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala
mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Dua
aspek pokok dalam validitas konstruk ialah secara alamiah bersifat
teoritis dan statistik.

c. Validitas Kriteria (Criterion Validity)


Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang
sedang digunakan mampu memprediksi suatu variable yang dirancang
sebagai kriteria.

2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai
hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah
akurasi pengukuran dan hasilnya.

E. Pengujian Hipotesis
Penelitian kuantitatif pada umumnya diarahkan untuk menguji
hipotesis. Kebenaran hipotesis penelitian harus dibuktikan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian kuantitatif.
Berdasarkan sifat masalahnya dapat dibedakan dua jenis hipotesis yaitu:

1. Hipotesis Komparatif yaitu hipotesis yang diajukan sebagai jawaban


atas rumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang ada atau
tidaknya perbedaan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 65


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

lebih.

Contoh rumusan masalah komparatif:

- Apakah terdapat perbedaan disiplin kerja guru antara SMK dengan


guru SMA?
- Apakah terdapat perbedaan kompetensi pedagogik antara guru SD,
guru SMP, dan guru SMA?

Contoh hipotesis penelitian komparatif:

- Terdapat perbedaan disiplin kerja guru SMK dengan guru SMA


- Terdapat perbedaan kompetensi pedagogik guru SD, SMP, dan SMA.

2. Hipotesis Asosiatif yaitu hipotesis yang diajukan sebagai jawaban atas


rumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang hubungan antar
dua variabel atau lebih.

Contoh rumusan masalah asosiatif:

- Apakah terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan


kinerja guru?
- Apakah terdapat hubungan antara kepusan kerja dan intensitas
supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru?

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 66


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

LATIHAN SOAL

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar

1. Apakah yang dimaksud dengan pengolahan data kuantitaif?


........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan deskripsi data!


........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

3. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe skala pengukuran dalam penelitian


kuantitaif!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

4. Bagaimana skala pengukuran data pada penelitian kuantitaf yang


dianggap baik?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengujian hipotesis!


........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 67


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

KUNCI SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan pengolahan data kuantitaif?

Pengolahan data kuantitatif adalah suatu proses untuk mendapatkan data


dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan deskripsi data!

Deskripsi data memiliki tujuannya yaitu memperoleh gambaran umum


mengenai data atau skor variabel yang diukur. Teknik analisis yang sering
digunakan untuk mendeskripsikan data adalah ukuran pemusatan data
(rata-rata, median, dan modus), dan ukuran penyebaran data (rentang,
simpangan baku, dan varians).

3. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe skala pengukuran dalam penelitian


kuantitaif!

Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal,
interval dan ratio.

a. Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan


obyek, individual atau kelompok.
b. Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah
relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu
tertentu.
c. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh
skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu
berupa adanya interval yang tetap.
d. Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang
dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan
skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.

4. Bagaimana skala pengukuran data pada penelitian kuantitaf yang


dianggap baik?

Skala pengukuran data pada penelitian kuantitaf yang dianggap baik


adalah skala pengukuran yang memenuhi aspek validitas dan realibilitas.
− Skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
− Skala pengukuran reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan
stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu.

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 68


Suhadi, SMA 1 Negeri Pamotan Tahun 2010

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengujian hipotesis!

- Hipotesis Komparatif yaitu hipotesis yang diajukan sebagai


jawaban atas rumusan masalah penelitian yang menanyakan
tentang ada atau tidaknya perbedaan keberadaan variabel dari dua
kelompok data atau lebih.

- Hipotesis Asosiatif yaitu hipotesis yang diajukan sebagai jawaban


atas rumusan masalah penelitian yang menanyakan tentang
hubungan antar dua variabel atau lebih.

PENELITIAN SOSIAL: SUATU PERSPEKTIF AWAL UNTUK PENELITI PEMULA 69

You might also like