Professional Documents
Culture Documents
Kategori Sukuk
- Sukuk Muqaradah atau Mudarabah
Merupakan sertifikat yang menunjukkan proyek atau aktifitas berdasarkan prinsip-
prinsip Mudarabah dengan menunjuk rekan atau orang lain sebagai Mudarib untuk
mengelola bisnis. Dapat disimpulkan bahwa yang mengeluarkan sertifikat Mudarabah
adalah Mudarib, pembeli sertifikat adalah pemilik modal, dan dana yang didapat
merupakan modal Mudarabah.
- Sukuk Musharakah
Biasa digunakan untuk proyek besar yang memerlukan dana besar. Setiap pembeli
sertifikat mendapatkan kepemilikan yang proporsional atas aset dari suatu proyek.
Pemegang sertifikat menjadi pemilik dari proyek atau aset yang bersangkutan. Sukuk
Musharakah yang dapat dirubah hampir sama dengan sukuk Mudarabah sehingga
aturan-aturan yang berkaitan dengan Mudarabah juga dapat diaplikasikan untuk
sertifikat Musharakah. Perbedaannya terletak pada pihak intermediari akan menjadi
rekan dari pemegang sertifikat Musharakah, sama seperti saham pada perusahaan.
- Sukuk Ijarah
Dapat digunakan untuk mobilisasi dana untuk pengembangan proyek infrastruktur
jangka panjang. Sertifikat ini merepresentasikan kepemilikan dari bagian aset secara
rata dan tidak dapat dibagi dengan segala hak dan kewajiban yang terkait. Sehingga
sukuk Ijarah merupakan sekuritas yang merepresentasikan kepemilikan dari aset yang
terikat kontrak sewa guna usaha, hasil sewa merupakan pengembalian kepada
pemegang sukuk. Pembayaran sewa ijarah dapat dilakukan di awal periode, selama
periode atau setelah periode sesuai keputusan pihak yang bersangkutan.
- Sukuk/ Sekuritas Salam
Salam merupakan kontrak dengan pembayaran di awal untuk suatu barang yang mana
barang akan diberikan setelahnya. Sukuk Salam merupakan sertifikat dengan nilai yang
sama yang dikeluarkan untuk mobilisasi modal yang dibayar di awal dan pengiriman
komoditas yang ditunda. Penjual komoditas Salam mengeluarkan sertifikat, sedangkan
pembeli sertifikat merupakan pembeli komoditas.
- Sukuk Istisna’a
Istisna’a merupakan perjanjian kontraktual untuk memproduksi barang, dengan
pembayaran kas di awal dan pengiriman barang setelahnya atau pembayaran dan
pengiriman barang di masa datang, sesuai kontrak. Dalam Istisna’a, kepemilikan penuh
terhadap barang yang dibuat langsung dialihkan saat pengiriman barang ke pembeli
dengan harga jual yang ditentukan yang biasanya menutupi biaya pembuatan dan
keuntungan.
- Sekuritisasi Berdasarkan Sukuk Murabaha
Segala surat yang merepresentasikan hak moneter atau kewajiban dari transaksi
penjualan kredit oleh bank tidak dapat membentuk instrumen yang dapat dinegosiasi.
Pembeli kredit pada transaksi Murabaha menandatangani kontrak sebagai bukti tidak
adanya hutang terhadap penjual. Pengalihan dari surat ini kepada pihak ketiga harus
pada nilai parnya dan sesuai dengan aturan Hawalah.
Masalah-Masalah dalam Syarat dan Struktur Sukuk
Masalah pertama dan yang terpenting adalah tingkat pengembalian yang ditetapkan di
awal pada hampir semua sukuk, dalam beberapa kasus bahkan tanpa provisi untuk garansi
pihak ketiga. Pada sukuk Ijarah, peminjam/ pemilik dari aset dapat memastikan pembeli
aset mengenai kinerjanya. Sedangkan untuk Murabaha atau piutang lain, SPV dapat
meminta bantuan institusi yang mengambil transaksi underlying.
Masalah yang penting lainnya adalah jumlah kontrak biasanya digabung menjadi satu
akad Sukuk yang dikeluarkan dengan ketergantungan terhadap satu sama lain. Selanjutnya
ada masalah akan kurangnya transparansi dalam pendokumentasian dan hak serta
kewajiban dari pihak-pihak mengenai masalah-masalah tersebut.