Professional Documents
Culture Documents
Tugas Akhir
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Prasyarat Kelulusan
pada Progran Diploma II
Oleh:
Syarifatul ulfah
1403204056
1
HALAMAN PENGESAHAN
Semarang.
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
2
SARI
3
Disiplin secara permisif dengan memberikan kebebasan kepada anak
menjadikan anak manja dan kehilangan kreativitasnya. Cara penanaman disiplin
yang sesuai untuk digunakan adalah disiplin demokratis dengan memberikan
penghargaan kepada anak dan adanya sikap terbuka menjadikan anak percaya diri
tegas bersahabat dan dapat mendorong daya kreatif anak untuk berkembang.
Berdasarkan pemaparan dalam penulisan ini, beberapa saran yang
sekiranya dapat dijadikan pertimbangan yaitu: (1) dalam mengembangan disiplin
dan kreativitas hendaknya memperhatikan tahap perkembangan anak, (2) dalam
menanamkan disiplin sebaiknya menggunakan disipin demokratis.
4
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
• Isilah hari ini dengan ilmu yang bermanfaat dan amal yang sholeh dan
jangan tunda besok hingga lepas waktumu sekarang dan menjadi hari
PERSEMBAHAN:
5
KATA PENGANTAR
Dalam menyusun Tugas Akhir ini, tentunya tidak lepas dari bantuan,
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis
Handayani,M.Pd.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampun penulis. Untuk itu, saran dan
kritik yang membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir
ini.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihakyang
membaca.
Penulis
6
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
SARI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................. 3
kreativitas ............................................................................. 4
Prasekolah ............................................................................ 7
7
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cara Penanaman
Disiplin ................................................................................ 24
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 32
B. Saran ..................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempunyai arti penting dan berharga karena masa ini merupakan pondasi bagi
masa depan anak. Masa ini anak memiliki kebebasan untuk berekspresi tanpa
kepada anak didiknya untuk melakukan sesuatu sesuai bakat dan minatnya
perlu diterapkan pada anak usia dini karena akan menimbulkan suatu
kebiasaan yang dapat diteladani. Hal ini sesuai dengan Hurluck (1999: 83)
9
hukuman yang merupakan alat efektif untuk menegakkan disiplin dengan
tujuan agar anak dapat bertingkah laku sesuai aturan yang berlaku. Hal ini
berarti jika anak melakukan suatu aturan ada unsur keterpaksaan dari anak
karena takut dengan hukuman, bukan atas dasar kesadaran anak itu sendiri.
anak yang kreatif mampu menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru
terutama dalam hal kreativitas. Sesuai dengan diskripsi tersebut, penulis akan
B. Rumusan Masalah
kreativitas anak.
10
C. Tujuan
D. Pembatasan Masalah
prasekolah adalah 4-6 tahun (usia TK) sedangkan kajiannya terbatas pada
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anak usia prasekolah adalah anak usia 4-6 tahun di mana pada usia ini
usia ini.
Perbedaan tersebut dapat bersifat turunan yang diwariskan dari orang tua
anak dan dapat pula disebabkan dari hasil pengalaman yang diperoleh
anak juga terlahir dengan potensi yang berbeda, memiliki kelebihan, bakat,
mengganbar, dsb.
12
Anak usia prasekolah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat baik fisik maupun mental. Ada 7 aspek perkembangan
anak yaitu:
- fisik motorik
- intelektual
- moral
- emosional
- sosial
- bahasa
- kreativitas
usia prasekolah.
3. Pegertian Disiplin
mengartikan kata disiplin adalah latihan batin dan watak dengan maksud
dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimipin. Dalam hal ini,
anak merupakan murid yang belajar dari orang dewasa tentang hidup
13
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin
adalah tata tertib atau peraturan yang harus dilakukan dalam kehidupan
4. Hakikat Disiplin
yang tegas dan keras dari hukuman yang merupakan alat efektif untuk
menegakkan disiplin yaitu agar anak dapat bertingkah laku sesuai aturan
yang berlaku.
5. Pegertian Kreativitas
14
Dudek (2005: 29) menekankan bahwa pada dasarnya kreativitas anak-
6. Hakikat Kreativitas
1. Karakteristik Kreativitas
15
b. Mampu memperluas jaringan pemikirannya dari yang biasa menjadi
dan problematika.
2. Karakteristik Disiplin
Salah satu konsep penting yang harus ditanamkan pada masa kanak-kanak
antara lain:
16
C. Unsur-unsur disiplin
unsur yaitu:
1. Peraturan
segera belajar bahwa hal ini dianggap perilaku yang tidak diterima
17
di atas, peraturan itu harus dimengerti, diingat dan diterima oleh
anak.
2. Kebiasaan-kebiasaan
Kebiasaan ada yang bersifat tradisional dan ada pula yang bersifat
sebagainya.
3. Hukuman
tidak sesuai dengan aturan yang berlaku agar anak jera baik secara
18
mengerti peraturan, mereka dapat belajar bahwa tindakan tertentu
kesalahan yang serius dan yang kurang serius. Fungsi hukuman yang
tersebut.
4. Penghargaan
19
mengajar anak berperilaku sesuai dengan aturan yang berlaku.
5. Konsistensi
20
disetujui dan hukuman selalu mengikuti perilaku yang dilarang, ia
21
BAB III
PEMBAHASAN
Hal yang paling penting harus disadari orang tua dan guru ialah bahwa
daripada yang lain, tetapi tidak ada anak yang tidak kreatif sama sekali.
Sayangnya banyak orang tua dan guru yang kurang menyadari atau
yang selalu patuh dan melakukan hal-hal yang diinginkan orang tua atau
melakukan hal-hal yang sama seperti anak lain. Orisinalitas kurang dapat
dan berkembang.
22
Ini tidak berarti bahwa disiplin dan kepatuhan tidak penting. Disinilah
dan masyarakat.
diperlukan ketekunan.
melakukan apa yang dilakukan dan tidak tegang. Tetapi mereka bekerja
23
2. Berpikir mandiri
percaya pada diri sendiri, dan terbuka pada ide-ide baru dari orang lain.
3. Pantang menyerah
Orang kreatif selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah mereka
tetapkan, tidak takut menghadapi kegagalan, dan tidak mundur jika ada
Oleh karena itu, dalam membina anak agar menjadi manusia yang
prasekolah yaitu:
- Rasa ingin tahu yang besar, karena itu mereka sering mengajukan
24
- Anak usia prasekolah selalu ingin mendapatkan pengalaman-
membuat orang tua atau gurunya keheranan dan tidak jarang pula
lagi.
bermacam-macam hal.
orang tua dan guru kurang menghargai fantasi anak, dan lebih
Orang tua dan guru sebagai pendidik perlu memahami arti kreativitas
Cara dan kebiasaan orang tua, guru, dan masyarakat dalam membentuk
25
Umumnya cara pembentukan perilaku disiplin dikelompokkan menjdi dua
yaitu:
1. Disiplin Negatif
tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
mengajarkan anak dengan cara disiplin yang negatif, berupa hukuman fisik
intervensi yang sangat buruk dan tidak tepat. Dengan memberi hukuman,
orang tua dan guru tidak dapat mengubah perilaku anak yang tidak baik
anak usia dini dan belum pernah mengenal metode dalam menangani
tingkah laku yang kurang baik. Mereka melihat hukuman sebagai hal yang
wajar dan merupakan satu-satunya cara untuk menekan tingkah laku dan
ketidakpuasan orang tua ataupun guru atas perilaku anak yang tidak sesuai
26
2. Disiplin Positif
pada pengalaman, pengetahuan, sikap, dan watak orang tua dan guru.
dan ketakutan pada anak. Mereka harus belajar mengatasi kemarahan dan
hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran disiplin anak. Hal ini
disebabkan karena pada waktu orang tua atau guru mengajarkan dan
anak.
atmosfir yang positif dan akan menghasilkan disiplin diri anak yang
sesuatu.
27
Nelson (1997: 175) berpendapat bahwa disiplin positif merupakan
masalah. Konsep positif dari disiplin adalah sama dengan pendekatan dan
dan harga diri. Ini merupakan tindakan yang berpusat pada anak dan tidak
egois, berpusat pada apa yang dibutuhkan anak dan tidak menekan pada
disiplin positif adalah berpusat pada pengajaran dan bukan pada hukuman.
Dengan disiplin positif anak diberikan informasi yang benar agar mereka
dapat belajar dan mempraktekkan tingkah laku yang benar. Selain itu,
Perkembangan Anak, cara menanamkan disiplin pada anak ada tiga yaitu:
28
1. Disiplin Otoriter
dengan mengorbankan otonomi anak. Orang tua tipe ini tidak mendorong
dari orang tua. Kebebasan anak dibatasi, orang tua memaksa anak
Namun, apabila anak patuh pada aturan orang tua, mereka tidak
bahwa sudah sewajarnya apabila anak patuh kepada orang tua. Akibatnya
hubungan antara orang tua dan anak kurang harmonis dan anak kurang
2. Disiplin Permisif
tanpa batas kepada anak untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan
keinginan anak. Orang tua tidak pernah memberi aturan dan arahan kepada
orang tua. Anak tidak mengetahui perbuatan dan perilakunya itu benar
29
dapat diketahui bahwa orang tua yang permisif yaitu orang tua yang
Bagi orang tua yang permisif, apa yang mereka lakukan merupakan
protes terhadap orang tua yang otoriter yang menerapkan peraturan secara
kaku dan keras pada anak-anak mereka sendiri. Dalam hal seperti itu, anak
sering tidak diberi batas-batas yang mengatur apa saja yang boleh
3. Disiplin Demokratis
ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak. Mereka
orang lain. Dalam hal ini, peran orang tua sebagai pemberi pendapat dan
demokratis menempatkan anak pada posisi yang sama. Artinya hak dan
30
kewajiban orang tua dan anak adalah sama. Anak selalu diikutsertakan
keluarga terutama yang menyangkut anak itu sendiri. Antara orang tua dan
dan memberikan bimbingan dan motivasi kepada anak agar ia dapat hidup
secara mandiri.
peraturan itu berbeda dengan peraturan teman mereka, orang tua memberi
perlu mematuhi peraturan yang tidak berlaku bagi teman mereka. Bila
31
alasan mereka masuk akal, orang tua yang demokratis biasanya mau
hanya digunakan bila terdapat bukti bahwa anak secara sadar menolak
melakukan apa yang diharapkan orang tua. Bila perilaku anak memenuhi
Bila orang tua dan guru merasa bahwa orang tua mereka berhasil
dalam mendidik anak asuhan mereka. Bila mereka merasa tehnik yang
yang berlawanan.
Semua orang tua dan guru, terutama mereka yang masih muda dan tidak
32
mereka dianggap cara yang terbaik daripada oleh pendirian mereka
Orang tua dan guru yang muda cenderung lebih demokratis dan permisif
Orang tua yang telah mendapat kursus dalam mengasuh anak akan lebih
- Jenis kelamin
dibandingkan pria dan mereka cenderung kurang otoriter. Hal ini berlaku
- Status sosioekonomi
Orang tua dan guru kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras,
memaksa, dan kurang toleran dibandingkan mereka yang dari kelas atas
orang tua, cenderung lebih otoriter dibandingkan orang tua yang telah
menganut konsep yang lebih modern. Guru yang yakin bahwa harus ada
33
tata cara yang kaku dalam kelas lebih banyak menggunakan disiplin
demokratis.
Orang tua pada umumnya lebih keras terhadap anak perempuan daripada
terhadap anak laki-lakinya. Begitu pula para guru cenderung lebih keras
- Usia anak
Disiplin otoriter jauh lebih umum digunakan untuk anak kecil daripada
untuk mereka yang lebih besar. Apapun tehnik yang disukai, kebanyakan
orang tua dan guru merasa bahwa anak kecil tidak dapat mengerti
pengendalian otoriter.
- Situasi
34
diperlukan untuk menjamin bahwa anak akan menganut standar yang
telah ditetapkan masyarakat dan yang harus dipatuhi anak agar ia tidak
disiplin bila mereka ingin bahagia dan menjadi orang yang baik
antara lain:
35
- Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai
pengendalian perilaku.
tingkah laku anak tidak tersesat dan menimbulkan suasana hidup yang
36
institusional artinya anak dapat hidup dan menyesuaikan pertumbuhan
diri dan interaksi sosialnya dengan syarat-syarat, aturan dan norma yang
ditetapkan oleh institusi. Dalam hal ini fungsi pokok disiplin adalah
83).
37
- Kreativitas Untuk Memuaskan Diri
anak.
Orang tua yang terlalu keras dengan menggunakan metode yang kasar
38
Orang tua yang tidak pernah memberikan pengakuan dan penghargaan
2. Disiplin Permisif
keinginannya sendiri, tidak perduli apakah perilakunya itu benar atau salah
tanpa batas untuk melakukan segala sesuatu semaunya. Jika hal ini sudah
3. Disiplin Demokratis
bekerja sama dengan orang tua, tegas, mempunyai rasa percaya diri yang
kreatifnya berkembang.
39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
• peraturan
• kebiasaan
• hukuman
• penghargaan
• konsistensi
• Berpikir mandiri
• Pantang menyerah
40
4. Cara penanaman disiplin dan pengaruhnya terhadap kreativitas anak usia
prasekolah
• Disiplin Otoriter
• Disiplin Permisif
Adanya kebebasan tanpa batas dari orang tua menjadikan anak menjadi
• Disiplin Demokratis
percaya diri, tegas, bersahabat, dan dapat mendorong daya kreatif anak
B. Saran
penting bagi masa depan anak. Karena itu, orang dewasa harus
41
DAFTAR PUSTAKA
Freeman, Joan, dan Munandar, Utami. 2001. Cerdas dan Cemerlang. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Sujiono, Bambang, dan Nurani, Yuliani Sujiono. 2005. Mencerdaskan Anak Usia
Dini. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia
42