Professional Documents
Culture Documents
TEKNOLOGI KOSMETIK
Oleh :
Zulpakor Oktoba (06334059)
Dosen Pembimbing:
DR. Teti Indrawati, MS, Apt
Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas III Teknologi Kosmetik
dengan judul “Cream Anti Aging” yang membahas mengenai sediaan kosmetika cream
anti aging untuk kulit.
Dalam penyusunan hingga penyelesaian tugas ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis ucapkan, khususnya kepada Ibu
DR. Teti Indrawati, MSc, Apt selaku dosen untuk mata kuliah Teknologi Kosmetika dan
rekan-rekan yang telah memberi dukungan dan motivasi.
Penulis berharap tugas ini dapat memberikan manfaat besar bagi pembacanya. Dan
penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai koreksi untuk tugas
mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ II
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Teori Aging (Penuaan) .................................................................................... 4
2.2 Mekanisme Terjadinya Aging (Penuaan) ........................................................ 5
2.3 Anti Aging Atau Anti Keriput/Kerut............................................................... 6
2.4 Definisi Cream ................................................................................................ 7
2.5 Klasifikasi Cream ............................................................................................ 8
2.6 Komponen Cream Anti aging.......................................................................... 8
BAB III PRAFORMULASI
3.1 Kriteria Cream Yang Baik ............................................................................... 9
3.2 Contoh Formula Cream Anti Aging ................................................................ 9
BAB IV METODE PEMBUATAN ............................................................................... 12
BAB V EVALUASI ....................................................................................................... 14
BAB VI BROSUR & KEMASAN ................................................................................. 17
KESIMPULAN .............................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
“ the overall deterioration of the body that comes with growing old is not
inevitable…we now realize that some aspects of it can be prevented or reserved. “
(Daniel Rudman, MD). Menua adalah suatu proses alami yang akan dialami semua
makhluk di alam semesta ini, yang sampai saat ini belum diketahui penangkalnya.
Menua merupakan suatu proses irreversibel yang terjadi dan terus berkembang sejak
seorang mature dan akan menghasilkan sejumlah perubahan atau penyimpangan dari
kondisi yang ideal, atau penurunan kemampuan untuk kembali ke kondisi ideal atau
keduanya.
Proses penuaan adalah suatu proses alamiah yang akan dialami setiap manusia
dan dulu dianggap bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah proses
tersebut. Namun dari penelitian beberapa belas tahun terakhir ternyata menunjukkan
bahwa proses penuaan dapat dicegah, diperlambat, bahkan sebagian dapat dibalikkan.
( Djuanda, 2003; Setiati, 2003 ). Menurut tinjauan pustaka oleh Schneider dan Reed,
proses menua dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
Saat ini ilmu pengetahuan dan tekhnologi masih ditantang untuk menerangkan sebab–
sebab orang menjadi tua, bagaimana prosesnya dan cara memperlambat proses
tersebut. Banyak teori yang menjelaskan tentang menua, namun belum ada teori yang
dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
1
Proses menua merupakan sesuatu hal yang alamiah yang dapat terjadi pada
seluruh organ tubuh termasuk kulit. Saat mulai terjadi proses tersebut tidak sama pada
setiap orang. Penipisan lapisan ozon mengakibatkan peningkatkan radiasi ultraviolet,
sehingga dapat mempercepat terjasinya photoaging, yaitu proses menua pada kulit
yang terus- menerus terpapar sinar matahari. ( Aryani, 2000 ; Djauzi, 2001 )
1. 2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana teori- teori tentang penuaan (aging) dan anti aging dan mekanisme
terjadinya?
2) Apa saja komponen yang termasuk dalam formula sediaan cream Anti aging ?
3) Bagaimana metode pembuatan sediaan cream anti aging yang sesuai standar
CPKB dan cara evaluasinya?
4) Bagaimana cara kerja obat Anti aging dalam menghambat proses penuaan?
5) Apa manfaat dari pemakaian obat Anti aging?
1.3 Tujuan
1) Tujuan Umum
Mendapatkan deskripsi tentang formulasi sediaan kosmetik cream Anti aging
dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan Anti aging tersebut.
2
2) Tujuan Khusus
- Menjelaskan bagaimana memformulasikan sediaan kosmetik cream Anti aging
dalam menghambat proses penuaan.
- Memberikan informasi tentang manfaat pemakaian obat Anti aging dalam
menghambat proses penuaan.
- Menjelaskan teknik metode pembuatan dan evaluasi sediaan cream anti aging
dan kemasannya.
1.4 Manfaat
1) Bagi civitas akademika Prodi Farmasi F-MIPA ISTN Jakarta;
Makalah ini bisa menjadi bahan pustaka yang berguna bagi civitas akademika
Prodi Farmasi F-MIPA ISTN Jakarta, sehingga pengetahuan tentang teknologi
sediaan kosmetika cream anti aging yang menghambat proses penuaan
menjadi lebih jelas dan detail.
2) Bagi masyarakat;
Diharapkan dari makalah ini dapat memberikan informasi tentang manfaat dan
akibat yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian cream anti aging dalam
menghambat proses penuaan.
3) Penulis;
- Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang memformulasikan sediaan
cream anti aging dalam menghambat proses penuaan.
- Dapat meningkatkan keterampilan dalam menulis, berpikir logis dan aplikatif
dalam memecahkan permasalahan ilmiah.
3
BAB II
TEORI DASAR
B. Teori Neuroendokrin
C. Teori Imunitas
Dr. Keith Kelley, peneliti imunologis University of Illinois mengatakan
“Adanya hubungan terjadinya proses penuaan dengan penyusutan kelenjar
thymus”. Kelenjar thymus adalah organ utama pertama dari sistem imunitas
yang terletak pada tulang dada atas bagian belakang, dimana berfungsi sebagai
tempat pematangan T-cell lymphocytes yang peranannya sangat penting untuk
melawan penyakit. Pada usia rata-rata 12 tahun kelenjar thymus mulai
menyusut, sampai usia 40 tahun terlihat tipis kecil dan sukar diketemukan
pada usia diatas 60 tahun. Akibatnya T-cell lymphocyte berkurang seiring kita
tua yang membuat terjadinya Auto Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
dimana disertai dengan meningkatnya penyakit-penyakit seperti kanker,
penyakit infeksi, penyakit autoimmune, dll. Pada penelitiannya dengan
memberikan suntikan GH3 sel ( sel yang dibiakan dilaboratorium yang dapat
mengeluarkan GH ) pada tikus tua dimana kelenjar tymusnya sudah menyusut.
Kelenjar tymus membesar dan tikus tua tersebut menjadi tikus muda kembali.
Ini membuktikan adanya hubungan antara penuaan dengan menyusutnya
kelenjar tymus dan menurunnya hormon pertumbuhan. Hasil penelitiannya di
publikasikan pada papernya, “GH3 Pituitary Adenoma Implants Can Reverse
Thymic Aging”.
5
2.2 Mekanisme terjadinya Aging atau Penuaan
Gejala Penuaan
Kerut/keriput merupakan gejala utama penuaan pada kulit. Namun umur bukanlah
penyebab utama. Hanya garis tawa (laugh lines) yang merupakan dampak alami dari
penuaan. Garis-garis di sekitar sudut mata seperti juga kerut antara hidung dan bibir
bagian atas disebabkan serat elastis dalam kulit berkurang sehingga menyebabkan
kulit mengendur dan melipat menjadi kerut/keriput. Sebagian besar garis-garis wajah
dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik
UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma maupun
UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma.
Terjadinya Kerut/Keriput
Berkurangnya ketebalan dermis sebanyak 20%
pada orang tua berkaitan dengan hilangnya serat elastin
dan kolagen. Kolagen dan elastin adalah komponen
utama lapisan dermis. Hilangnya serat-serat ini
berdampak buruk terhadap kelembaban dan ketegangan
kulit sehingga menimbulkan kerut/keriput.
Gambar 1. Kolagen merupakan komponen utama di epidermis,
Kulit Kekurangan Kolagen dengan 75% berat kering dan 18-30% volume lapisan
epidermis. Kolagen kaya akan asam amino
hidroksiprolin, hidroksilisin, dan glisin.
Efek Penuaan
Anda tidak bisa membalikan waktu dan menjadi muda. Bagaimanapun,
dengan kemajuan teknologi pengobatan kulit sekarang, anda dapat menghilangkan
efek dari penuaan dan photoaging (penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari).
Anda tidak dapat menjadi muda tapi anda dapat terlihat muda dan lebih menarik
dengan perawatan anti penuaan atau lebih dikenal dengan anti aging.
Anti aging atau anti penuaan adalah sediaan untuk mencegah proses
degeneratif. Dalam hal ini, proses penuaan yang gejalanya terlihat jelas pada kulit
seperti keriput, kulit kasar, noda-noda gelap. Kerutan ataupun keriput dapat diartikan
secara sederhana sebagai penyebab menurunnya jumlah kolagen dermis.
6
Gambar 2. Perbedaan Penampang kulit
Indonesia mempunyai iklim tropis dengan sinar matahari melimpah yang dapat
menyebabkan resiko tinggi terhadap kerusakan kulit atau penuaan dini (premature
aging). Masalah yang timbul pada kulit akibat sinar matahari dapat diatasi dengan
pengobatan dermatologis. Pengobatan yang diaplikasikan langsung ke kulit biasanya
lebih efektif. Kosmetika anti kerut/anti keriput sangat digemari oleh para wanita saat
ini. Memang kerut/keriput identik dengan usia yang sudah lanjut. Namun,
kerut/keriput dapat muncul pada wanita muda yang lebih dikenal dengan sebutan
penuaan dini (premature aging). Sinar UV dianggap sebagai penyebab utama
terjadinya penuaan dini. Oleh sebab itu, kosmetika dan perawatan tubuh yang
berfungsi sebagai anti kerut/anti keriput banyak digunakan untuk mencegah dan
menghilangkan dampak penuaan dini.
Untuk menghilangkan dampak dari sinar UV dan sebagai anti kerut/anti
keriput, telah tersedia banyak kosmetika yang mengandung antioksidan. Antioksidan
berfungsi menangkap radikal bebas dalam kulit akibat sinar UV dan polusi. Molekul
antioksidan berfungsi sebagai sumber hidrogen labil yang akan berikatan dengan
radikal bebas. Dalam proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan
digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru sehingga reaksi oksidasi berhenti.
Antioksidan “mengorbankan dirinya” untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga
melindungi protein atau asam amino penyusun kolagen dan elastin. Diantara
antioksidan yang paling sering digunakan adalah vitamin C yang telah terbukti secara
ilmiah. Vitamin C terbukti menekan proses pigmentasi kulit sehingga banyak juga
digunakan sebagai bahan pemutih kulit wajah (whitening). Disamping juga mencegah
proses pembentukan bintik kecil kulit (freckle), bintik coklat kulit (brownspots) serta
memulihkan efek kantong mata (eye-sack). Proses pencerahan kulit dengan vitamin C
dianggap lebih aman dibanding bahan lain, seperti hidroquinone sehingga cocok bagi
kulit wanita di Asia.
7
2.4 Definisi cream
8
4. Tambahan
- antioksidan (BHT, BHA, Vitamin C, Vitamin E, Hormon pertumbuhan
(growth hormone), dll.
- pengawet (asam sorbat, golongan paraben, dll)
- antikelat (EDTA)
- anti mikroba
- parfum, pewarna dan lain-lain.
9
BAB III
PRAFORMULASI
10
Sorbitan mono-oleate ………………………….. - 4,0
Magnesium sulfate ………………………….. - 0,2
Glycerol ………………………….. 5,0 -
Sorbitol liquid ………………………….. - 2,0
Preservative ………………………….. 0,2 0,2
Perfume ………………………….. 0,2 0,2
Air ………………………….. 69,2 33,4
11
BAB IV
CARA PEMBUATAN
Metode pembuatan
Umumnya, tanpa memperhatikan tipe emulsi w/o atau o/w, campur zat pengemulsi
yang larut dalam minyak ke dalam fase minyak, jika perlu pemanasan, dan zat emulsi
yang larut dalam air ke fase air. Tambahkan fase air ke dalam fase minyak, dengan
hati-hati, suhu kedua fase diatur lebih kurang sama.
Jika dalam formula terdapat parfum atau minyak atsiri, ditambahkan ke dalam
campuran setelah suhu mencapai suhu 45-500 C.
Cream tipe O/W ini dibuat dengan mencampurkan fase minyak yang terdiri
atas fase minyak, surfaktan, anti oksidan yang telah dibuat sebelumnya dan
dipanaskan pada suhu 70-800C dan ditambahkan parfum kemudian dilakukan proses
stirring pada suhu 700C. Fase minyak ini kemudian ditambahkan kedalam fase air
(purified water) yang telah dicampur dengan humektan pada suhu 700C kemudian
didinginkan. Fase minyak ditambahkan kedalam fase air untuk dilakukan pre
eliminary emulsification suhu 700C. Dan dilakukan proses emulsifikasi suhu 700C
dengan alat Homomixer untuk membuat partikel seragam. Setelah itu dilakukan
proses filtering dan proses pendinginan menggunakan Heat Exchanger untuk
membuat krim dalam kualitas stabil.
Saat proses ini harus diperhatikan setting putaran kecepatan silinder dan
temperatur final sehingga diperoleh krim yang stabil. Kemudian dimasukkan kedalam
tangki penyimpanan untuk selanjutnya diisikan kedalam wadah-wadah (proses
filling).
12
Metil paraben
dilarutkan dalam
propilen glikol
dipanaskan di cawan
porselen di penangas air
0
pada suhu 70 C
campur Homogenkan
13
BAB V
EVALUASI
16
BAB VI
BROSUR & KEMASAN
Netto: 10 g
Dibuat oleh :
Pharmacetical Laboratorium-ISTN
Jakarta-Indonesia
Netto : 10 g
Penyimpanan :
Simpan pada suhu kamar dan terlindung dari
cahaya matahari
Kemasan :
Dus, tube 10 g
Dibuat oleh : 17
Pharmacetical Laboratorics-ISTN
Jakarta-Indonesia
Contoh kemasan/wadah
18
KESIMPULAN
Berdasarkan teori diatas dapat kita simpulkan bahwa aging bukanlah proses
alami atau takdir atau God’s will, tetapi adalah sama dengan proses terjadinya suatu
penyakit. Situasi ini sama dengan kita menghadapi proses aging atau penuaan, yang
ternyata diakibatkan antara lain menurunnya sekresi Hormon pertumbuhan, sistem
imunitas menurun dan adanya radikal bebas akibat oksidasi oxigen. Berarti aging atau
proses penuaan dapat kita cegah maupun kita terapi.
Cream anti aging adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental
mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar untuk
digunakan mencegah proses degeneratif. Tipe cream ada 2, yaitu tipe air minyak
(w/o) dan tipe minyak air (o/w). Cream anti aging memiliki kriteria: mudah dioleskan
merata, mudah dicuci bersih dari daerah lekatan, tidak berbau tengik, bebas partikulat
keras dan tajam, tidak mengiritasi kulit dan stabil dalam penyimpanan. Tanpa
memperhatikan tipe emulsi w/o atau o/w, pembuatan cream anti aging sama.
Komponen cream anti aging adalah: fase minyak (hidrokarbon, lilin, asam lemak dll),
fase air (humektan, alkohol, pengental dan air murni), surfaktan/emulgator dan bahan
tambahan antioksidan (-tokoferol, as. Askorbat/Vitamin C), pengawet, antikelat,
antimikroba, farfum, dll. Evaluasi yang dilakukan pada sediaan cream anti aging,
yaitu uji mikrobiologi, uji stabilitas (organoleptis, homogenitas, viskositas, pH,
pemisahan fase, penentuan tipe)
19
DAFTAR PUSTAKA
20