You are on page 1of 42

Arachis hypogea

Nama
Spesies : Arachis hypogaea
Lokal : Kacang tanah
Deskripsi
1. Morfologi
a. akar : berbintil, terdapat bakteri Rhizobium
b. batang : herba
c. daun : majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu,
hijau
Xanthosoma sagittifolium
Species : Xanthosoma sagittifolium
Lokal : Keladi
Deskripsi :
A. Morfologi
1. Morfologi Vegetatif
BATANG : Metamorfosis batang
membentuk umbi
AKAR : Akar dari tanaman keladi berbentuk
serabut,putih.
DAUN : Bangun daunnya berebentuk bangun perisai (peltatus),yaitu mempunyai tangkai
daun yang tidak teratanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun.
Ujung daunnya meruncing(acuminatus). Pangkal daun terjadi pada sisi yang sama terhadap
batang sesuai letak daun pada batang. Susunan tulang daunnya menjari dan menyirip. Tepi
daunnya bergelombang(repandus). Daging daunnya seperti kertas (papyraceus). Warna
daunnya hijau muda. Permukaan daunnya licin(Leavis) dan permukaan daun kelihatan
berselaput lilin pada sisi bawah daunnya. Pangkal daun berbentuk pelepah. Tangkai daun
hijau,bergaris-garis tua atau keungu-unguan, dengan panjang 23-150 cm.Daun tanaman
keladi merupakan jenis daun tunggal dan bergaris tengah 15-30 cm.
2. Morfologi Generatif
Bunga : Tanaman keladi berbunga majemuk, dan berbentuk bongkol dan berumah 1 dengan
tangkai silindris, yang panjangnya 28-40 cm. Benang sarinya mengumpul membentuk gada,
bermahkota satu dengan helaian berwarna putih.
Biji : Pada tanaman keladi tidak ditemukan adanya biji.
Buah : Pada tanaman keladi tidak ditemukan adanya buah.
B. Anatomi
Ciri anatomi dari daunnya yaitu Memiliki stomata; epidermis; parenkhim palisade; dan
jaringan mesofil spon yang tetap dan tidak terdiferensiasi sampai kuncup mengembang.
Sistem vaskulernya tampak jelas pada jaringan awal dalam ontogeni dar daun, dan tiap area
provaskuler yang baru memiliki keaslian melalui bagian horisontal dari sel. Pada bagian
tengahnya melebar dari sel embrionik daun. Ukuran sel emrionik daun tetap konstan tanpa
memperhatikan ukuran organ. Embrionik daun terdiri dari 5-8 bagian yang tersusun secar
teratur seperti batu-bata; memiliki banyak protoplasma dan sel parenkhim, serta area
provaskuler yang lebih kecil. Pada batangnya memiliki xylem tanpa vessels. Akarnya
memiliki vilamen dan xylem akarnya tersusun dari vessels.
C. Fisiologi
Tanaman keladi ini bertpe tanaman C4, dimana tumbuhan ini mendahului siklus
calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai produk
pertamanya.
Maria Murnian Lestari / 068114159
Apium graveolens ???
apa sich Apium graveolens?
kalau seledri tau engga?nah untuk tau lebih jauh ttg Apium
graveolens klik disini!dijamin pengetahuan ttg tanaman

obat akan semakin bertambah, ok!

Alpinia galanga

Nama species : Alpinia galanga


Sinonim : Languas galanga (L.) Stuntz, Alpinia pyramidata BI, Alpinia officinarum Hance,
Languas galanga (L.) Merr, Languas vulgare Koenig, Maranta galanga L, Amomum
galanga (L.) Lour, Amomum medium Lour
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Liliopsida
Order: Zingiberales
Family: Zingiberaceae
Subfamily: Alpinioideae
Tribe: Alpinieae
Genus: Alpinia
Species: A. galangal
Binomial name
Alpinia galanga
(L.) Willd.

Deskripsi :
Morfologi

Akar :
Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan
bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklat agak kemerahan atau kuning
kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras
mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah
tua berserat kasar. Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak kehijauan,
dan seratnya menjadi keras dan liat.

Batang :
Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk
batang semu, berwarna hijau agak keputih- putihan. Batang muda keluar sebagai
tunas dari pangkal batang tua.

Daun :
Daun tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun berseling.
Daun disebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil daripada yang ditengah. Bentuk
daun lanset memanjang dan ujungnya runcing, pangkal tumpul dengan tepi daun rata.
Pertulangan daun menyirip, panjang daun sekitar 20- 60 cm, dan lebarnya 4 - 15 cm.
Pelepah daun kira-kira 15 - 30 cm, beralur dan berwarna hijau.

Bunga :
merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih
kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih kurang 10-30 cm x 5-7
cm. Jumlah bunga di bagian bawah tandan lebih banyak dari pada di bagian atas,
panjang bibir bunga 2,5 cm, berwarna putih dengan garis miring warna merah muda
pada tiap sisi. Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna
putih, sedangkan pangkalnya berwarna hijau.
Buah :
buahnya berupanya buah buni, berbentuk bulat, keras. ketika muda berwarna hijau-
kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan, berdiameter ± 1 cm. Ada juga
yang buahnya berwarna merah.
Biji :
bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong,dan berwarna hitam.

Anatomi
Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 0,5%
v/b. Epidermis terdiri dari satu lapisan
kecil agak pipih. Dinding berwarna kuning
kecoklatan, kutikula jelas. Korteks
parenkimatik, jaringan korteks bagian luar
terdiri dari beberapa lapis sel dengan
dinding tipis berwarna kuning kecoklatan,
jaringan korteks bagian dalm terdiri dari
sel parenkim besar, dinding sel tipis, tidak
berwarna, kadang-kadang bernoktah halus,
berisi butir pati. Pada parekim tersebar
idioblas berisi minyak dan zat samak,
berwarna coklat muda atau tua yang
dengan penambahan besi (III) klorida LP
warna berubah menjadi kehitaman. Butir
pati tunggal, bentuk lonjong atau bulat telur, lamela tidak jelas, panjang butir 8 μm – 60 μm,
umumnya 25 μm – 50 μm. Endodermis terdiri dari sel yang lebih kecil dari sel parenkim,
dinding sel tipis, tidak berisi pati. Berkas pembuluh kolateral, tersebar dalam parenkim,
dikelilingi serabut. Serabut kecil memanjang, dinding sel tebal, tidak berlignin, lebar lumen
20 μm -40 μm, bernoktah. Xilem umumnya berupa pembuluh jala, pembuluh noktah dan
pembuluh tangga, lebar 20 μm – 60 μm, tidak berlignin. Floem sedikit dan tidak jelas.

Fisiologi
Fotosintesis
Fotosintesis pada lengkuas sama seperti proses
fotosintesis pada tumbuhan umumnya. dimana proses
fotositesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan
tumbuhan untuk menghasilkan makanan dengan
memanfaatkan energi cahaya. Tumbuhan menggunakan
karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis.
Reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut :
12H2O + 6CO2 + cahaya --> C6H12O6 (glukosa) + 6O2 +
6H2O
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul
klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan
elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk
fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran
energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan
elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan kekurangan elektron ini dipenuhi oleh
elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi
air ini adalah elektron dan oksigen. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya
juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH. ATP dan NADPH yang
dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan
proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin dimana karbon dioksida diubah menjadi
ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena
tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan
gelap (tanpa cahaya).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)


Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Respirasi

Reaksi respirasi termasuk dalam reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula
menjadi molekul-molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Respirasi atau pernafasan
berfungsi untuk mendapatkan energi dari bahan-bahan organi melalui proses pemecahan gula
yang disebut dengan proses glikolisis. Senyawa gula pada tanaman didapatkan dari proses
fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalm berbagai jaringan dan organ penyimpan
cadangan makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di dalam sitoplasma
sel. Akhirnya senyawa glukosa fosfat tersebut akan dipecah menjadi piruvat dan masuk
dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan
gas CO2 yang akan dikeluarkan dari sel. Gas tersebut akan berdifusi akan terkumpul dalam
rongga-rongga antar sel dan bila tekanan telah cukup akan dikeluarkan.

Reaksinya adalah:
C6H12O6 (glukosa) + 6O2 ----> 6H2O + 6CO2 + ATP

Glukosa yang dihasilkan pada proses fotosintesis dapat digunakan untuk membentuk
senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses
ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi pada tumbuhan. Pada respirasi, gula
(glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia.

sumber :
Jurnal “ Alpinia Galanga” Erna Sinaga (Pusat Penelitian dan pengembangan Tumbuhan
Obat UNAS/P3TO UNAS)
Buku Materia Medika Indonesia Jilid III
"http://id.wikipedia.org/wiki/Akar"

Allium cepa
(bawang merah)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae (Liliaceae)
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L.
Sinonim : Allium ascalonicum L.

NAMA DAERAH
Bawang abang mirah (Aceh); Pia (Batak); Bawang abang (Palembang); Bawang sirah,
Barambang sirah, Dasun merah (Minangkabau); Bawang suluh (Lampung); Bawang beureum
(Sunda); Brambang, Brambang abang (Jawa); Bhabang mera (Madura); Jasun bang, Jasun
mirah (BaIi); Lasuna mahamu, Ransuna mahendeng, Yantuna mopura, Dansuna rundang,
Lasuna randang, Lansuna mea, Lansuna Raindang (Sulawesi Utara); Bawangi (Gorontalo);
Laisuna pilas, Laisuna mpilas (Roti); Kalpeo meh (Timor); Bowang wulwul (Kai); Kosai
miha; Bawa rohiha (Ternate); Bawa kahori (Tidore).
HABITAT pada tanah yang subur dengan drainase yang baik
di Indonesia pada masa kemarau ditanam di sawah, pada masa hujan ditanam di ladang

MORFOLOGI

--Akar (radix)--
Serabut, bentuk seperti benang, berwarna putih

--Batang (caulis)--
Pada subang atau cakram (discus) merupakan batang yang sesungguhnya, hanya kecil dengan
ruas-ruas yang amat pendek, bentuk seperti cakram, terdapat pula kuncup-kuncup, ujung
runcing tapi rata, panjang  50 cm, lebar  0,5 cm, menebal dan berdaging sefta,
mengandung persediaan makanan yang terdiri atas subang yang dilapisi daun sehingga
menjadi umbi lapis

--Daun (folium)--
Tunggal, tebal, lunak, berdaging, memeluk umbi lapis

--Bunga (flos)--
40± Majemuk, bentuk bongkol (capitulum), bertangkai silindris, panjang cm, hijau, benang
sari 6, tangkai sari (filamentum) berwarna putih, kepala sari (anthera) hijau, putik (pistillum)
menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk bulat telur, ujung runcing, bagian tengah
bergaris putih

--Buah--
Bulat,batu,hijau

Biji (semen )
Bentuk segitiga, berwarna hitam

Sisik (tunica atau squama)


merupakan penjelmaan daun, tebal, lunak, dan berdaging, tempat penyimpan cadangan
makanan
Menurut sifat sisiknya yang berlapis (bulbus squamosus), daunnya merupakan bagian yang
lebar, dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam, jika umbi diiris membujur
akan tampak jelas susunannya yang berlapis-lapis

KHASIAT
1. umbinya dapat menjadi bahan masakan
2. sebagai obat gosok
3. kulitnya yang kering dapat digunakan bersama air untuk merebus telur
4. antiradang dan pembunuh bakteri
5. dapat mengencerkan dahak
6. menurunkan panas
7. menghangatkan badan
8. memudahkan pengeluaran angin
9. melancarkan pengeluaran air seni
10. mencegah penggumpalan darahmampu menurunkan kolesterol dan kadar gula dalam
darah

KANDUNGAN KIMIA
♣ kandungan sulfurnya untuk mencegah kanker
♣ Prostaglandin A-1, agen yang kuat untuk mengurangkan tekanan darah
♣ Flavonoid dipercayai mengurangi resiko kanker, penyakit jantung, dan kencing manis
karena mempunyai unsur-unsur anti-kanker, anti-bakteria, anti-viral, anti-allergenic dan anti-
inflammatory
♣ umbi lapisnya mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, dan vitamin
C

ANATOMI
Pada penampang melintang, tiap sisik tampak satu lapis sel epidermis luar, bentuk segi
empat, dinding bagian luar warna merah.
Epidermis dalam bentuk serupa dengan epidermis luar hanya lebih kecil.
Di antara kedua epidermis epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkim berisi tetes-tetes
minyak.
Berkas pembuluh bertipe kolateral.
Pada pengamatan tangensial, tampak sel epidermis bentuk empat persegi panjang, dinding
antiklinal lurus.

FISIOLOGI
SINTESIS C4
Adaptasi pada habitat dengan suhu tinggi di siang hari, kelembaban tanah yang rendah.
FOTOSINTESIS
Adaptasi fotosintesis tanaman ini dengan membentuk senyawa C4 sebelum masuk siklus
Calvin.

Ananas comosus
Klasifikasi tanaman Ananas comosus :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Ordo : Farinosae (Bromeliales)

Famili : Bromiliaceae

Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus(L) Merr

Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak,


terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman
hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A.
Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B. Smith, dan A.
ananassoides (Bak) L.B. Smith.
Nama Lokal :
N ama daerah : Sumatera: ekahauku (Enggano), anes (Aceh), nas (Gayo), henas, kenas,
honas, hanas (Batak), gona (Nias), asit, nasit (Mentawai), enas, kanas, nanas (Melayu), aneh,
naneh (Minangkabau), kanas, kanyas, nas, nyanyas (Lampung). Jawa: danas, ganas (Sunda),
nanas (Jawa); lanas, nanas (Madura): Kalimantan: kanas, samblaka, malaka, uro usan, kayu
usan, kayu ujan, belasan. Nusa Tenggara: manas (Bali), nanas (Sasak), aruma, fanda, pandal
(Bima), panda (Sumba), nana (Sawu), peda, anana, pedang (Flores), parangena, nanasi
(Taluud).Sulawesi: tuis mangandow, na'asi, nanasi, tuis, tuis ne walanda, busa, pinang
(Ut.Alf.), nanati (Gorontalo), lalato (Buol), nanasi (Toraja), pandang (Makasar, Bugis), edan,
ekam, hedan (Timor). esne (Kisar), ngewu (Tanimbar). Maluku: ai nasi, than baba-ba, kai
nasi (Seram Timur), bangkalo, kampora, kanasoi (Seram Barat), anasu, banggala, bangkala,
kai nasu, kambala, kampala (Seram selatan), arnasinu, kanasi, kurnasin, mangala, nanasi
(Amb.Alf.), nanasu, anasul (Ulias). Irian Jaya: Manilmap, miniap.

©Nama asing : Pineapple (I), ananas (I;B;P;J), Pinya (Tag.).


©Nama simplisia : Ananas Fructus (buah nanas).
MORFOLOGI
Nanas berasal dari Brasil, sedangkan di Indonesia nanas ditanam di kebun-kebun,
pekarangan, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-
1300 m dpl. Nanas merupakan herba tahunan atau dua tahunan, tingginya kira-kira 50-150
cm. Nanas mempunyai tunas merayap pada bagian pangkalnya.
Daunnya berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah.
Helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang 80-120 cm, lebar 2-6 cm, ujung lancip
menyerupai duri, tepi berduri tempel yang membengkok ke atas, sisi bawah bersisik putih,
berwarna hijau atau hijau kemerahan.
Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai
panjang.
Buahnya buah buni majemuk, bulat panjang, berdaging, berwarna hijau, jika masak warnanya
menjadi kuning. Buah nanas rasanya enak, asam sampai manis.

Bijinya kecil, seringkali tidak jadi.


Akarnya hitam keputih-putihan.
FISIOLOGI

Tumbuhan nanas ini termasuk tumbuhan kering yang menyimpan air. Ananas comosus
termasuk tumbuhan CAM. Pada pemasukan pendahuluan CO2 kedalam asam organic, yang
diikuti oleh transfer CO2 kedalam siklus Calvin hanya dipisahkan sementara. Dan fiksasi
carbon ke dalam asam organic terjadi pada malam hari dan sering disebut metabolisme asam
krasulase sedangkan siklus Calvin pada siang hari. Tumbuhan seperti nanas ini membuka
stomata malam hari dan menutup stomatanya siang hari dan pada. Sel mesofilnya menyimpan
asam organic yang dibuatnya didalam vakuola saat malam hari sampai pagi.
Tumbuhan CAM - Crassulacean Acid Metabolism. - tumbuh di kawasan gurun, dan
mengambil CO2 di atmosfera dan membentuk sebatian 4-karbon juga. Sifatnya berbeza
kerana stomata tumbuhan ini terbuka diwaktu malam dan tutup waktu siang. Keadaan ini
boleh menghalang air hilang diwaktu siang melalui stomata. CO2 diserap waktu malam dam
ditukarkan kepada sebatian 4-karbon asid organik (malate). Diwaktu siang peroses
fotosintesis seperti biasa.

ANATOMI
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan
nanas, yaitu :
1. Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar),
2. Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut),
3. Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan
mata datar)
4. Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida).
Varietas cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan
Queen. Morfologi dan anatomi beberapa tahap perkembangan buah nenas (Ananas comosus)
var ietas Smooth Cayenne dan var ietas Queen telah diteliti untuk menentukan penyebaran
idioblas yang berisi kristal rafida.
Ada dua tipe idioblas yang mengandung kristal rafida:
1. Berukuran kecil dan rafida tersusun teratur, dan sejajar dengan sumbu sel. Banyak
terdapat pada kulit buah.
2. Lebih besar dan kristal rafida tidak tersusun rapi. Terdapat pada daging buah sedikit
yang ada pada kulit buah.
Kerapatan rafida berubah seiring umurnya bertambah.

Kandungan kimia :
Buah mengandung vitamin (A dan C), kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,
dekstrosa, sukrosa (gula tebu), dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat antiradang,
membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan set kanker,
menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinolitik. Kandungan seratnya
dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit (konstipasi). Daun mengandung
calsium oksalat dan pectic substances
Clinacanthus nutans

Nama Species:Clinacanthus nutans

Nama Lokal : Dandang Gendis

Sinonim : Clinacanthus burmani Nees

Beleperone futgina Hassk

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledona
Bangsa : Solanaceae

Familia : Acanthaceae

MORFOLOGI
AKAR : Tunggang,Berwarna Putih kotor
BATANG : Berkayu ( lignosus),tegak,beruas,silindris,berwarna hijau
DAUN : Hijau,Tunggal( folium simplex),Berhadapan,berbentuk lanset (lanceotus),panjang

8-12mm lebar 4-6mm,tulang daun menyirip( penninervis),ujung runcing( acutus)

pangkal membulat ( rotundus),tepi daun beringgit( Crenatus),Permukaan daun

tidak berbulu (laevis), permukaan atas lebih tua dan lebih mengkilap ( nitidus )

BUNGA : termasuk tipe bunga majemuk berbentuk malai, mahkota bunga berbentuk

tabung berwarna merah muda

BUAH :Kotak, bentuk bulat memanjang, berwarna coklat.

ANATOMI

AKAR
sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tidak berkutikula. korteks akar terdiri
atas
sel-sel parenkim. Pada tanaman dikotil parenkimnya berbentuk kotak. Tidak mempunyai
empulur karena xylem berkembang hingga ke tengah pusat lingkaran.

BATANG
Bagian batang sebelah luar dibatasi oleh epidermis yang selain berisi sel epidermis yang khas
juga sel penjaga, idioblas, dan berbagai tipe trikom. korteks terdiri dari berbagai tipe sel
daerah terluar dari korteks. tipe berkas pengangkut kolateral terbuka yaitu diantara xylem dan
phloem terdapat kambium. tipe stelenya eustele.
DAUN
sel epidermis atas dan bawah, jaringan tiang (1 lapis ), rambut penutup bersel satu dengan
sistolit, stomata tipe diasitik. selain itu juga terdapat sisik kelenjar tipe labiatae dan tetes-tetes
minyak. tipe daun dorsi ventral, berkaspengangkut tipe kolateral.

Kandungan Kimia
Alkaloid, saponin, dan minyak atsiri.
Kegunaan
1. Disentri.
2. Kencing manis.

FISIOLOGI

Fotosintesis
Clinacanthus nutans menggunakan cara sintesis C3 untuk membentuk glukosa. Fotosintesis
C3 biasa dilakukan oleh kebanyakan tanaman. Ciri khas dari fotosintesis ini yaitu saat suhu
udara tinggi maka stomatanya akan menutup. menutupnya stomata ditujukan untuk
menghindari terjadinya fotorespirasi. apabila terjadi fotorespirasi maka tidak akan terbentuk
gula. pada fotorespirasi, yang diikat bukan karbondioksida melainkan oksigen.

Sumber:
A.Fahn, Anatomi Tumbuhan
Anonim,1995, Penelitian Tanaman Obat Indonesia,Depkes RI, Jakarta
Tjitrosoepomo,G.,2005,Morfologi Tumbuhan,UGM press, Yogyakarta
www.idionline.org/_05_infodk.obatrad4.htm
Allium sativum

ALLIUM SATIVUM L.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium L.
Spesies : Allium sativum L.

Nama daerah : Sumatera : Lasum, bawang mental, bawang hong, bawang handak, palasuna.
Jawa : bawang bodas, bawang putih, bhabang pote. Nusa Tenggara : Laisona maboteik.
Sulawesi : Lasuna kebo, lasuna pute. Maluku : bawa subodo, bawa iso

Nama{negara) lain : Inggris : Garlic, Italy : Anglio, Jerman : Knoblauch , Portugal : Alho ,
Dutch : Knoflook , Tagalog : Bawang

Nama umum/dagang : Bawang putih.

Sinonim : Lasuna, dasuan, banlasun, tafanuwa, vellulli

Kandunga isi : Tanin < 1% minyak atsiri, dialilsulfida, aliin, alisin, enzim aliinase, vitamin
A,B,C.

Kegunaan : Karminatif , ekspektoran, hipotensi, sedatif

Deskripsi
1.Morfologi

Habitus
Herba, semusim, tinggi 50-60 cm.
Akar
Berakar serabut kecil berjumlah banyak.
Batang
Semu, beralur, hijau.
Daun
Tunggal, berupa reset akar bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm,
lebar ± 1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri
atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, berwarna hijau.
Bunga
Memiliki 3 daun kelopak, dan 3 daun mahkota serta 6 benang sari.
Buah
Buah tidak berdaging.
Biji
Berbentuk kecil dan berwarna hitam.

2.Anatomi
Pada penampang melintang tiap sisik tampak satu lapis sel epidermis luar, bentuk segi empat.
Epidermis dalam bentuk sama dengan epidermis luar, hanya lebih kecil. Di bawah epidermis
terdapat 1-3 lapis hypodermis, parenkim terdiri dari beberapa lapis sel, di antaranya terdapat
berkas pembuluh tipe kolateral, di dalam sel parenkim terdapat tetes minyak dan protein.
Serbuk berwarna putih kecoklatan, fragmen pengenal adalah parenkim berisi protein dan tetes
minyak, epidermis dan trakea, serat-serat jernih dan panjang.

3.Fisiologi
Bawang putih termasuk tanaman denganreaksi sintesis C4. Sintesis ini diawali dengan fiksasi
CO2 oleh enzim karboksilase PEP ke PEP di kloroplas jaringan mesofil. Produkya adalah
oksaloasetat, yaitu asam berkarbon empat. Oksaloasetat diubah menjadi malat, aspartat asam
malat, aspartat. Malat diubah menjadi piruvat dengan membebaskan CO2.
Daun tumbuhan C4 memiliki ciri-ciri khusus yang disebut anatomi Kranz. Daun tersebut
mengandung jaringan mesofil dan berkas sel selubung. Kedua bentuk sel tersebut
mengandung kloroplas.

Pustaka
Anonim, 1997, Materia Medika Indonesia jilid I, 20 - 23, Depkes, Jakarta
Sudjadi, S., 2005, Biologi, Yudhistira, Surabaya
file://localhost/E:/Garlic%20(Allium%20sativum%20L_)%20-%20MayoClinic_com.htm
file://localhost/E:/Allium/Allium_sativum.htm
file://localhost/E:/Allium/liliacea.htm

Eugenia aromatica

Kerajaan : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium aromaticum

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum)

Tinggi : 10-20 m

Lokal: cengkeh
Sinonim : Eugenia caryophyllata thumb; caryophyllus aromaticus L;jambusa caryophyllus N.
D.Z; syzygium aromaticum (L).
Kandungan kimia : kuncup bunga dan daun Eugenia aromatika menggandung
saponin,flavonoida dan tanin, di samping minyak atsiri.
Khasiat : Sebagai pelega perut,obat batuk,dan sakit gigi berlubang. buah untuk.
Daun : berbentuk bulat telur atau memanjang, dengan pangkal yang sering memeluk batang.
Batang : pohon yang gemang 40 cm dan tinggi hingga 20 m .
Akar : Tunggang.coklat.
Bunga : majemuk malai,tumbuh di ujung batang kelopak berbentuk corong,pangkal
berlekatan,mahkota bentuk bintang,panjang 4-5 mm,benang sari banyak,panjang + 5 mm,
tangkai putik pendek, masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna merah.
Buah : buni,bulat telur,panjang 2-2,5 cm merah kehitaman.
Biji : Kecil,diameter + 4 mm coklat muda.

FISIOLOGI Eugenia Auromatica

Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses penmbentukan(sintesa) bahan organic dari bahan-
bahan anorganik dengan bantuan tenaga cahaya.Eugenia Auromatica berfotosintesis sama
seperti tumbuhan C3. Pada tumbuhan C3, fiksasi karbon awal terjadi melalui rubisko, enzim
siklus Calvin yang menambahkan CO2 pada ribulosabisfosfat. Tumbuhan ini disebut
tumbuhan C3 karena produk fiksasi karbon organic pertama ialah senyawa berkarbon tiga, 3-
fosfogliserat. Tumbuhan ini memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada
hari yang panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan
ke siklus calvin. Hal ini membuat rubisko menerima O2 sebagai pengganti CO2. Karena
konsentarsi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisko
menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2. Produknya kemudian terurai dan
satu potong senyawa berkarbon dua dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria dan
peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon dua menjadi CO2, yang disebut dengan
fotorespirasi. Fotorespirasi tidak menghasilkan ATP dan tidak menghasilkan makanan.
Fotorespirasi menurunkan keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organic dari siklus
Calvin.

Cara Respirasi
Cara respirasi pada Eugenia aromatica sama dengan cara respirasi tumbuhan lain Respirasi
ini terdiri dari 3 tahap yaitu:
1. glikolisis
2. siklus krebs
3. rantai transport electron dan fosforilasi oksidatif

Glikolisis dan siklus krebs merupakan jalur katabolic yang menguraikan glukosa dan bahan
bakar organic lainnya. Glikolisis terjadi di dalam sitosol, mengawali perombakan dengan
pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Siklus krebs terjadi
matriks, mitokondria, menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida. Tempat transfor
electron dan fosforilasi oksidatif adalah membrane dalam mitokondria. Rantai transfor
elekron menerima electron dari produk hasil perombakan glikolisis dan siklus krebs dan
melewatkan electron ini dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai, electron dengan
ion hydrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas disimpan
dalam suatu bentuk yang digunakan mitokondria untuk membuat ATP.

ANATOMI Eugenia Auromatica

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke
dalam.

a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a. Epidermis

Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu
akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam
mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak
memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis

Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik,
dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada
dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak
seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak
semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
c.Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.


Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke
arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di
antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan
lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan
parenkim.
c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat
tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat

Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau
perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan
floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya
jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi
kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan
sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia
cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan
menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas
pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.
Pada epidermis terdapat
stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke
luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan
bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang
jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar
sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak
daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang
daun dan urat-urat daun.
Novreny (06.8114.167)
Zea mays

…………
Cangkul-cangkul yang dalam
Menanam jagung di kebun kita
…………

Wah, mendengar lagu ini pasti membuat kita teringat dengan masa kecil kita.Dimana para
guru-guru TK bersusah payah mengajari kita untuk bisa menyanyikan lagu ini.
Mendengar kata jagung sering membuat kita lapar apa lagi kalau jagungnya berupa jagung
bakar,jagung rebus,bakwan jagung ataupun pop corn.Hmmm….. sedap sekali membuat
cacing-cacing di perutku serasa meminta hak asasinya^^
Ya, kita sudah tidak asing lagi mendengar kata JAGUNG.Tapi, sebenarnya kita sering sekali
menilai jagung dari bijinya yang berwarna kuning tersebut padahal yang disebut biji
sebenarnya adalah buah dari jagung.Ooooh begitu ^o^
Untuk lebih jelasnya baca tulisan ini.

Jagung memilikki nama latin Zea mays .Mungkin nama ini mengingatkan kita pada tepung
maizena, dan yang kita ketahui tepung tersebut memang berasal dari jagung. Nama zea mays
sendiri diberikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1939. Kata "zea" diambil dari bahasa
Yunani yang berarti "padi-padian", sedangkan kata "mays" merupakan kosakata orang Indian
yaitu "mahiz" yang merupakan sebuatan untuk jagung bagi orang Indian. Selain nama
latinnya kita juga perlu untuk mempelajari Klasifikasi ilmiahnya untuk mempermudah kita
mengenali lebih dalam tentang jagung dan jenis-jenisnya yang lain.

Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan :Plantae
Divisio :Angiospermae
Kelas :Monocotyledon
Ordo :Poales
Famila :Poaceae/Gramineae
Genus :Zea
Spesies :Zea mays

Jagung memilikki 3 organ vegetatif yang penting yaitu:


A. Akar (radix)
Jagung memilikki sistem akar serabut (radix adventicia), yaitu akar lembaga yang dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besarnya dan semuanya keluar dari pangkal batang,akar ini bukan berasal dari calon
akar tetapi akar liar yang berbentuk serabut. Akar jagung dapat mencapai kedalaman 8 meter
walaupun pada umumnya berada pada kisaran 2 meter. Pada jagung yang cukup dewasa
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu untuk
menyokong/menyangga tegaknya tanaman.

B. Batang (caulis)
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti pada sorgum dan tebu. Batangnya
beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal dari buku-bukunya.Batang jagung
termasuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas yang
nyata dan seringkali berongga.Batang jagung bulat (teres),licin (leavis), arah tumbuhnya
tegak lurus (erectus), dan cara percabangan monopodial.Jagung juga merupakan tumbuhan
annual (anuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek,umurnya kurang dari satu ahun sudah
mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun.
Terdapat juga mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga berbentuk roset. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

C. Daun (folium)
Jagung memilikki daun yang sempurna/lengkap karena memilikki helaian daun
(lamina),tangkai daun (petiolus),dan upih/pelepah daun (vagina).Bangun daunnya adalah
bangun pita (ligulatus), ujung daunya runcing (acutus),batang daunnya seperti memeluk
batang, tepi daun rata (integer),permukaan daun ada yang licin (leavis) dan ada yang
berambut.Berdasarkan susunan tulang daunnya jagung termasuk bertulang sejajar atau lurus
(rectinervis).Stomata pada daun meilikki bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi sel-sel
epidermis berbentuk kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada sel-sel daun.

Selain organ vegetatif tersebut jagung juga memilikki organ generatif berupa:
A. Bunga (flos)
Bunga pada tumbuhan biasanya digunakan untuk alat perkembangbiakkan pada
tumbuhan,demikian juga dengan jagung , jagung memilikki dua jenis bunga (jantan dan
betina) yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Bunga betinanya merupakan bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia racemosa) dan
bunganya melekat langsung pada ibu tangkainya.Bentuknya berupa tongkol (spadix),seperti
bulir,tetapi ibu tangkainya besar,tebal dan sering kali berdaging.Biasanya tongkolnya
terbungkus oleh semacam pelepah dengan rambut.Tongkol tumbuh dari buku,diantara batang
dan pelepah daun.Rambut ini sebenarnya adalah putik bunga jagung yang memanjang
menyerupai rambut. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik
Bunga jantannya juga merupakan bunga majemuk tidak berbatas (inflorescentia
racemosa) dan bunganya tidak melekat langsung pada ibu tangakainya.Bentuk bunganya
berupa bulir majemuk dan berbentuk seperti karangan bunga (inflorescence).Serbuk sari
berwarna kuning dan berbau khas. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-
5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Tanaman jagung memilikki cara penyerbukkan anemofili, penyerbukkan dengan
perantara angina.Hal ini sesuai dengan bentuk bunga dari jagung itu sendiri.

B. Buah (fructus)
Buah pada jagung merupakan buah sejati tunggal yang kering yang hanya mengandung
satu biji dan biasanya kalau buah ini masak tidak pecah (indehiscens). Buahnya termasuk
buah padi (caryopsis),yang memilikki cirri sebagai berikut : buah berdinding tipis
mengandung satu biji dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji,dan kadang-kadang ada juga
yang berlekatan dengan bijinya.Kita juga seringkali tidak dapat membedakan buah dengan
bijinya.adi,sebenarnya yang kita sering sebut biji pada jagung sebenarnya adalah
buahnya.Buah jagung meilikki daun-daun pelindung bunga betina yang tidak gugur dan yang
kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).

ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi pada tumbuhan jagung secara umum sama dengan anatomi tumbuhan monokotil
secara umum.
A. Akar
Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh
peridermis beruba jaringan gabus),kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate
epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh.

Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada lingkaran luar dari
lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak berkembang hingga ke tengah-
tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat dijumpai parenkim empulur..

B.Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat
stomata,system jaringan dasar berupa korteks dan empulur,dan jaringan pengangkut (xylem
dan floem).Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh
permukaan batang.Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan
parenkim. Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai
parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan
ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim
(serabut) dan sel sklereida (sel batu) .

C. Daun
Secara garis besar daun selalu terdiri dari jaringan epidermis(1), daging daun (mesofil(2))
dan berkas pengangkut(3). Epidermis daun memiliki banyak variasi bentuk dan derivatnya.
Pada kenampakan melintang, sel epidermis daun yang terletak paling luar dilapisi oleh
selapis kutikula. Mesofil daun yang terdiri dari sel-sel parenkim, pada tumbuhan monokotil
tidak dijumpai adanya differensiasi spons parenkim dan parenkim palisade seperti halnya
pada daun tumbuhan dikotil. Pada parenkim mesofil banyak ditemukan variasi sel parenkim
seperti misalnya: sel minyak dan sel lendir, demikian pula banyak ditemukan ergastik sel.
Pada kebanyakan ibu tulang daun, berkas pengangkut masih mengikuti tipe berkas
pengangkut batangnya.Xilem dan floem terdapat pada tulang daun.

D. Kandungan Kimia

Rambut/tongkol muda: Saponin, zat samak , flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin,
dan zat pahit.
Bunga : Stigmasterol

FISIOLOGI TUMBUHAN
a. Fotosintesis
Poaceae biasanya tumbuh di daerah yang intensitas sinar mataharinya tinggi (panas dan
matahari terik) sehingga akan banyak stomata yang dimilikki menjadi menutup.Sehingga
tumbuhan akan memfiksasi oksigen lebih besar daripada karbondioksida dan menghasilkan
senyawa organic 2-C pada akhir siklus bukan PGA (3-C) sehingga tidak menghasilkan
glukosa.Oleh karena itu tumbuhan mengalami adaptasi fisiologi dengan membentuk senyawa
berkarbon-empat sebelum masuk ke siklus Calvin sehingga dapat membentuk glukosa.
Jagung merupakan salah satu tanaman yang mengalami adaptasi fisiologi ini sehingga disebut
juga dengan tanaman C4.Adaptasi ini dibagi menjadi 2 cara yaitu:
(1). Membentuk senyawa antara 4-C pada sel yang berbeda sebelum masuk ke siklus
C3/Calvin.
(2). Menbentuk senyawa antara 4-C yang disimpan pada vakuola pada malam hari yang pada
siang harinya digunakan untuk siklus Calvin
Sel Mesofil

CO2

C-C-C

PEP

C-C-C-C

Malat

ATP
Sel Sarung Mestom

C-C-C

Asam piruvat

C-C-C-C

CO2

C3

Malat

ditransfer

glukosa

Floem
Mekanisme fotosintesisnya:
Masuknya karbondioksida ke dalam senyawa organik dalam mesofil(suhu optimum
penyerapan karbondioksida antara 28-30 °C.Pada fosfoenolpiruvat (PEP) ditambah
karbondioksida dengan bantuan enzim PEP karboksilase untuk membentuk produk berkarbon
empat yaitu oksaloasetat.Karena PEP karboksilase memilikki afnitas yang lebih tinggi dari
karbondioksida sehingga dapat memfiksasi karbondioksida secara efisien dan tidak
terpengaruh oleh hari yang panas dan kering.Setelah memfiksasi karbondiosida ,sel mesofil
mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke sel sarung mestom melalui
plasmodesmata.Kemudian senya berkarbon-empat melepaskan karbondioksida yang
diasimilasi ulang ke dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin yang kemudian
hasil akhirnya adalah glukosa.
b. Respirasi
Respirasi pada jagung hamper sama dengan tumbuhan lain pada umunya.Respirasi bertujuan
untuk mendapatkan energi dari bahan-bahan organik melalui proses pemecahan gula.

Tahap-tahap dalam respirasi:


1. Glikolisis
2. Grooming phase
3. Siklus Krebs
4. Fosforilasi oksidatif dan etc.
Faktor-faktor yang dapAt mepengaruhi laju respirasi: ketersediaan jumlah dan jenis
substrat,ketersediaan oksigen sebagai sumber energi yang akan digunakan oleh mitokondria
dalam lintasa electron untuk membentuk ATP.

KANDUNGAN GIZI

Kandungan Zat Gizi (Tiap 100 gr bahan)

No Zat Gizi Jagung Biasa Jagung manis

1. Energi (cal) 129 96.0

2. Protein (gr) 4,1 3,5

3. Lemak (gr) 1.3 1.0

4. Karbohidrat (gr) 30.3 22.8

5. Kalsium (mg) 5.0 3.0

6. Fosfor (mg) 108.0 111

7. Besi (mg) 1.1 0.7

8. Vitamin A (SI) 117.0 400

9. Vitamin B (mg) 0.18 0.15

10. Vitamin C (mg) 9.0 12.0

11. Air (gr) 63.5 72.7

MANFAAT
Selain enak dimakan jagung juga sering digunakan untuk pengobatan.Biasanya digunakan
untuk pengobatan.
Pada rambut atau tongkol muda:
1. Batu empedu.
2. Batu ginjal.
3. Busung air pada radang ginjal.
4. Busung perut.
5. Hepatitis.
6. Kencing manis.
7. Radang kandung empedu.
8. Sirosis.
9. Tekanan darah tinggi.

SIKLUS JAGUNG
Keterangan:
Jagung merupakan tanaman mokotil.Tanaman vegetatif mewakili generasi sporofita
diploid.Meiosis terjadi pada bunga jantan diwakili oleh tassels dan bunga betina oleh
ears.Mikrospora haploid (spora jantan) berkembang menjadi serbuk sari dan megaspore
haploid (spora betina) membelah secara mitosis membentuk megagametofita.Telur dibentuk
di dalam megagametofita.Penyerbukkan mengarah kepembentukkan buluh serbu sari yang
berisi dua sel sperma (mikrogametofita).Terakhir, hasil penyerbukkan ganda membentuk
zigot diploid, tahap pertama terbentuk generasi baru sporofit dan tahap akhir sel endosperma
triploid
Sumber:
http://digilib.bi.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbbi-gdl-s1-2005-kandisekar-
1522&node=1754&start=11
http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=15
http://www.idionline.org/_05_infodk_obattrad8.htm
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0403/08/06a4.htm
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=292

http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
Campbell,1999,Biologi I,Erlangga,Jakarta
Tjitrosoepomo,Gembong,2005, Morfologi
Tumbuhan ,Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta
karena gambarnya gak bisa di upload jadi
klik di attachment ya!
Yemima Hariyono
068114160

Vanilla planifolia

Nama
Sinonim : Vanilla viridiflora BI; Vanilla mexicana Mill
Spesies : Vanilla planifolia
Lokal : Anggrek Vanila, Panili
Dekripsi
Morfologi
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Aspargales
Family : Orchidacheae
Sub family : Vanilloideae
Tribe : Vanilleae
Sub tribe : vanillinae
Genus : Vanilla
Spesies : Vanilla planifolia
Deskripsi

· habitat : semak,
menjalar
tahunan
panjang 10m

· caulis : silindris
lunak
beruas-ruas
tumbuh akar pada ruasnya
diameter kurang lebih 1,5 cm
hijau berbintik putih

· folium : folium simplex(tunggal)


circumscription (bangun daun): jorong(ovalis)/ lanset(lanceolatus)
basis folii (pangkal daun) : rotundatus
apex folii (ujung daun) : acuminatus
panjang : 15-19 cm
margo folii (tepi daun) : integer
nervatio (tulang daun) : rectinervis
sheath: pendek
intervenium (daging daun): carnosus

· flos : inflorescentia (majemuk)


letak pada suatu tumbuhan: flos lateralis
corolla(mahkota) putih

· simetri bunga: zygomorf


· kelamin bunga: hermaprodit

· perigonium(tenda bunga): corollinus(serupa tajuk)


fructus: legumen(polong), lonjong

warna: masih muda hijau, setelah tua kuning kemerah-merahan

semen : bulat, pipih, putih

radix : serabut, putih, kotor


mempunyai akar pembelit (cirrhus radicalis)
· ovulum : kecil-kecil
: warna pirang kehitam-hitaman

· letak placenta : parietal

· ovarium : inferus(terbenam)

· pollen : berkelompok menjadi masa yang berlilin (polinia)

· stamen : 1 atau 2, bersatu dengan kepala putik pada perpanjangan sumbu bunga, dikenal
dengan nama tugu (ginostemium)
Anatomi
Anatomi Batang
dari luar ke dalam adalah: epidermis, korteks, sklerenkim dan berkas pengangkut(xilem dan
floem)

Berkas pembuluh terletak menyebar di daerah meristem.


Tidak punya kambium vaskular sehingga tidak mempunyai jaringan sekunder.
Pembuluh di jaringan ini disebut tipe berkas kolateral tertutup.
Batasan antara empulur dan korteks tidak bisa dibedakan. Jaringan penguat terdiri dari
serabut-serabut dengan dinding lignin yang tebal.
Berkas Pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem terdiri atas serabut-serabut, trakeid
dan parenkima. Xilem selalu terletak dalam berkas menghadap ke tengah batang.
Floem: terdiri atas sel tapisan dan sel pengiringnya kecil(biasanya persegi atau segi empat
pada penampang melintang)
Sel floem terletak dengan pola yang teratur di luar xilem. Berkasnya biasanya dikelilingi oleh
serabut lignin dan membentuk sarung pembuluh.

Anatomi Akar
Jaringan pada akar: epidermis, korteks(bagian terdalam korteks disebut endodermis, pada
endodermis terdapat pita kaspari), perisikel, berkas pembuluh.
Stele akar pada monokotil: floem terpisah berselang-seling dan terletak di luar xilem tapi
tidak sampai ke tengah akar sehingga dijumpai adanya empulur. Empulur akar merupakan
derivat prokambium.

Anatomi Daun
Jaringan daun terdiri atas: epidermis(pada epidermis terdapat stomata yang dilindungi sel
penutup), mesofil(terdiri dari parenkim palisade dan parenkim spon), Berkas pembuluh

Kegunaan obat:obat pusing dan bahan kosmetik


Buah, batang, dan daun mengandung saponin dan polifenol
Fisiologis
- Fotosintesis
Vanilla planifolia merupakan tumbuhan CAM(Crassulacean Acid Metabolism). Tumbuhan
ini membuka stomata pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Tujuan menutup
stomata pada siang hari adalah mencegah karbondioksida masuk ke dalam daun. Selama
malam hari, tumbuhan mengambil karbondioksida dan memasukkannya ke dalam berbagai
asam organik.
Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organik yang dibuatnya selam malam hari di
dalam vokuola hingga pagi, ketika stomata tertutup. Pada siang hari, ketika reaksi terang
dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus Calvin, karbondioksida dilepaskan dari asam
organik yang dibuat pada malam hari sebelum dimasukkan dalam kloroplas.
Daftar pustaka
Anonim, 2007, An Anatomical study on the stems of two species of vanilla, http://
www.wanfangdata.com, diakses tanggal 1 Mei 2007
Campbell, 2003, Biologi jilid I, 198, Gramedia, Jakarta
Gembong, 2005, Morfologi Tumbuhan, 32-47, 76-81, 124-128, 222, UGM Press, Yogyakarta
Hutapea, R.,Johny, 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia III, 311, Departemen RI Badan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta
Loveless, A.R., 1989, Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2, 230-231, PT
Gramedia, Jakarta

Amaranthus spinosus

Amaranthus spinosus
( Bayam Duri )

Spesies : Amaranthus spinosus


Sinonim : -

Klasifikasi : tanaman ini termasuk kelas Caryophylales, famili Amaranthaceae dengan genus
Amaranthus.

Deskripsi Morfologi
AKAR
Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umunya, yaitu
memiliki sistem perakaran tunggang.
BATANG
Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang
tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya
berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri
yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini.
DAUN

Daun spesies ini termasuk daun


tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm
sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus.
Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai
9,0 cm. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus.

BUNGA
Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. setiap bunga memiliki 5
mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga
jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga
ini termasuk bunga inflorencia.
BUAH
Berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.
BIJI
berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 - 1 mm.

Deskripsi Anatomi
BATANG
Batang tanaman ini termasuk herbaceus
Jaringan utama penyusun batang adalah
v Jaringan epidermis yang terdiri dari selapis sel yang melindungi jaringan di bawahnya.
v Jaringan kortek terdiri dari kolenkim, serabut-serabut dan parenkima.
v Floem terdiri dari saluran dengan tapisan sebagai ciri khasnya, sel pengiring, serabut-
serabut dan parenkima.
v Xylem yang terdiri dari pembuluh dan tracheid yang merupakan penyusun utama xylem,
serabut-setrabut dan parenkima.
Tipe berkas pengangkut yang dimiliki tanaman ini adalah kolateral terbuka, dimana xylem
dan floem dipisahkan oleh kambium.Walaupun tanaman ini termasuk dikotil namun tanaman
ini bukan tanaman berkayu. Tanaman ini tetap memiliki kambium vascular sepaerti tanaman
dikotil lainnya. Tetapi kambium ini tidak selamanya aktif bekerja sehinnga tanaman ini tidak
memiliki lingkar tahun yang menjadi ciri khas tanaman dikotil pada umumnya. Tipe
stele batang pada tanaman ini serupa dengan tipe stele yang ada pada akar tanaman ini.
AKAR
Akar tanaman ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
v Epidermis yang juga berderivat menjadi rambut akar untuk memperluas bidang
penyerapan air..
v Kortek. Jaringan kortek akar lebih tebal dibanding jaringan kortek yang ada di batang.
Jaringan ini terdiri dari parenkima penyimpan dengan rongga sel yang luas. Ada
endodermis pada bagian terdalam dari kortek.dan pada endodermis ini terdapat pita
kaspari yang membedakan anatomi akar dan batang.
v Perisikel merupakan deferensiasi dari permukaan silinder prokambium.
v Jaringan penganggkut terdiri dari xylem dan floem. Anatomy xylem dan floem pada akar
sama dengan yang terdapat pada batang.
Stele pada akar ini memiliki susunan floem terpisah berselang-seling di sebelah luar
lingkaran xylem.Namun struktur ini tidakberkembang ke pusat akar sehingga terdapat
empulur pada bagian tengah akar.

DAUN

Daun terdiri dari 3 bagian utama yaitu


v Epidermis yang merupakan selapis sel dan di sini terdapat stomata yang berfungsi
penting dalam proses respirasi. Di kanan kiri stomata terdapat sel yang mengatur kerja
membuka dan menutupnya stomata yaitu sel penjaga.
v Mesofil. Jaringan ini terbagi menjadi dua yaitu
Parenkim palisade yang terdapat di bawah epidermis. Di sisni terdapat banyak klorofil
yang di dalamnya terdapat plastida tempat kloroplast yang nerperan dalam proses
fotosintesis.
Parenkim spons yang disusun oleh sel yang tidak beraturan.
v Jaringan pengangkut. Terdiri dari berkas-berkas pengangkut yaitu xylem dan floem.
Berkas pengangkut pada daun ini merupkan terusan dari berkas pengangkut yang ada di
cabang tanaman. Jadi anatomi berkas pengangkut pada daun ini mirip dengan anatomi
pada batang.
Gambar anatomi daun Amaranthus spinosus ada pada nomor dua.

Deskripsi Fisiologis
RESPIRASI
Tanaman ini berespirasi seperti tanaman pada umumnya. Tetapi tanaman ini adalah tanaman
yang cocok hidup di daerah yang cenderung lelmbab. Karena itu saat di tanam di
daerah yang panas maka tanamn ini akan beradaptasi. Adaptasi yang dilakukan bisa
dilihat dari ukuran daunnya yang lebih kecil dibandingkan daun bayam pada umumnya.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan/ transpirasi.
FOTOSINTESIS
Tanaman ini tergolong tanaman yang berfotosintesis dengan melakukan adaptasi khusus.
Adaptasi yang dilakukan tanaman ini dengan membentuk senyawa anatara yang
berkarbon 4 (malat) pada sel yang berbeda sebelum masuk ke siklus Calvin.

Sumber : www.wikipedia.com
www.portaliptek.net
Gembong, 2003, Morfologi Tumbuhan, 11-91, UGM Press, Yogyakarta.
http://www.org/Pier/species/amaranthus_spinosus.htm
Robin, Wilfred, 1964, Botany, 96-97, 128-131, 141, John Willey & Sons Inc., USA
Irene Anindyajati Retmana / 068114186

Tridax procumbens
Nama Lokal : Songgolangit

Sinonim : Tridax daisy


KLASIFIKASI
Kingdom :
< FONT="">< FONT="">Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan
vaskular)
Superdivision : Spermatophyta (tumbuhan
berbiji)
Division : Magnoliophyta (tumbuhan
berbunga)
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Order : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Tridax L.
Species : Tridax procumbens L. (coatbuttons)

Merupakan tumbuhan jenis rumput atau gulma dan termasuk herba berbiji. Tumbuh di daerah
tropis, banyak ditemukan di lereng gunung, dan terutama tumbuh saat musim hujan. Biasa
dikenal sebagai coatbutton atau cadillo chisaca dan di Indonesia (terutama di Jawa) biasa
disebut Songgolangit.

MORFOLOGI
Radix (akar) : Sistemnya radix primaria (akar tunggang). Bentuknya fusiformis (tombak) dan
menjalar pada pangkalnya.
Caulis (batang) : Tipenya herbaceous (batang basah). Bentuk batangnya teres (bulat).
Permukaan batangnya pillosus (berbulu) warna putih. Arah tumbuh batangnya erectus (tegak
lurus). Percabangannya monopodial. Arah tumbuh cabangnya patens (condong ke
atas). Warna batang hijau kecoklatan.

Folium (daun) : Daun tak lengkap, merupakan daun bertangkai karena hanya punya petiolus
(tangkai) dan lamina (helaian daun). Circumscriptio (bangun daun): ovatus (bulat telur) di
mana bagian terlebarnya adalah di bawah tengah-tengah. Apex (ujung daun): acutus
(runcing). Basis (pangkal): acuminatus (runcing). Venatio (pertulangan): penninervis
(menyirip). Margo (tepi daun): divisus (bertoreh) dan torehnya merdeka atau tidak
mempengaruhi bentuk daun yaitu dentatus (bergigi). Intervenium (daging daun):
perkamentous (tipis kaku seperti perkamen). Permukaan daun: hispidus (berbulu kasar).
Warna daun hijau tua. Merupakan folium compositum (daun majemuk) sehingga dimasukkan
pula ke suku Compositae. Termasuk abrupte pinnatus (daun majemuk mennyirip genap).
Phyllotaxis (tata letak daun): opposite (berhadapan bersilang).

Flos (bunga) : Letaknya terminalis (di ujung). Termasuk bunga inflorescentia cymosa
(majemuk berbatas) dengan tipe dichasium (anak payung menggarpu). Pedicellus (tangkai
bunga): pillosus (berbulu). Receptatulum (dasar bunga): epyginus (epigin) yaitu bakal buah
tenggelam dan hiasan bunga seakan-akan duduk di bagian atasnya. Sepala (daun kelopak) :
gamosepalus (berlekatan) dan bertipe fissus (bercangap). Petala (daun mahkota): polypetalus
(lepas atau bebas). Bunga pitanya di bagian tepi berwarna putih dan bentuknya rotatus atau
stellatus (bintang), serta fissus (bercangap) 2-3. Bunga tabungnya berwarna kuning terang di
bagian tengah dan berbentuk capitulum (bongkol).
Berupa bunga dengan kumpulan corolla berwarna kuning di tengah (disk flowers) bertipe
zygomorph dan hermaphrodite. Di sekeliling tepinya ada corolla putih kekuningan (ray
flowers) dengan potongan berbentuk huruf V pada tepi bunganya, actinomorph dan
merupakan flos femineus (bunga betina). Tabung kepala sari kuning, cabang tangkai putik
panjang, runcing, berambut.

Fructus (buah) : Berupa buah yang kelopaknya tertinggal sebagai pappus (jambul). Sehingga
bisa dianggap tanaman ini tidak berbuah.

Semen (biji) : Berupa achene, 1,5-2,5 mm panjangnya dan diameter 0,5-1 mm(tidak termasuk
pappusnya), terdapat pappus (jambul) dengan bulu-bulu halus atau bulu kejur (bristle).
Menghasilkan achene (cypselas) yang jumlahnya 50-1500 per tanaman, berbentuk silindris,
coklat kehitaman, bulu-bulunya berwarna pucat keabu-abuan. Pappus pada achene
memungkinkan achene untuk dibawa angin ke tempat-tempat lain. Embrionya linear dan
tidak ada endosperm. Batang bunganya yang panjang (sampai 50 cm) dan lentur lebih
memungkinkan lagi achene terbawa angin sehingga distribusi tanaman ini menjadi luas.
Perkecambahannya dirangsang oleh cahaya.

KANDUNGAN DAN FUNGSI


Tridax procumbens mengandung zat aktif seperti tannin, saponin, dan flavanoid yang bekerja
secara simultan menghasilkan efek analgetik dan juga mempunyai efek anti-inflamasi atau
mengurangi radang dan pembengkakan pada sendi.
Daunnya juga dipakai untuk mnyembuhkan diare, disentri,
bronchial catarrh, dan mencegah rambut rontok.
Saat ini diketahui terdapat 3 zat aktif pada Tridax procumbens di antaranya : flavonoid tanin
yang bersifat menyejukkan dan menghilangkan rasa nyeri rheumatic pada tulang dan
pinggang; saponin tanin yang berguna anti radang, anti biotik, peluruh kencing, pereda sakit
dan penurunan asam urat; flavonoid saponin yang bersifat analgesic yaitu meredakan rasa
sakit dan nyeri. Flavonoid baru (procumbenetin) belakangan telah diisolasi dari daunnya dan
merupakan 3,6-dimethoxy-5,7,2',3',4'-pentahydroxyflavone 7-O-beta-D-glucopyranoside.
Sedangkan bunganya, yang juga bermanfaat sebagai antiseptik, insecticidal,
dan paracitidal, juga mengandung steroidal saponin yaitu beta sitosterol 3-O-beta-D-
xylopiranoside.
Tanaman ini juga kaya akan kandungan zat mineral diantaranya kalium (K), magnesium
(Mg), dan kalsium (Ca) yang baik untuk menjaga kondisi tulang dan jaringannya. Maka
songgolangit dapat digunakan sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri, kaku, dan
pembengkakan di persendian karena rematik.
Ia juga mampu menurunkan kadar asam urat, memperbaiki metabolisme fungsi hati dan
ginjal, serta meningkatkan stamina tubuh. Ekstrak daunnya punya efek terhadap
cardiovascular, menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, mengobati hipertensi. Efek
hypotensive dan bradycardiacnya menengah dan efek hypotensive ini mungkin karena
mekanisme lewat aktivasi reseptor cholinergic muscarinic. Selain itu punya efek microbial
melawan bakteri Gram positif dan Gram negative dan bisa menstimulasi penyembuhan luka.
Flavonoid, glikosida, polisakarida, monosakarida saat ini sudah diisolasi dari daunnya.
Daunnya biasanya diseduh dengan air panas layaknya air the. Dosis pengobatannya yang
biasa dipakai sebagai obat tradisional yaitu digunakan sebanyak dua genggam tangan orang
dewasa. Daun itu dimasukkan ke dalam dua gelas air mendidih lalu dibiarkan mendidih terus
dengan api kecil sampai airnya tersisa satu gelas. Saring dan biarkan hingga hangat lalu
diminum. Untuk mendapatkan hasil maksimal sebaiknya diminum rutin setiap hari selama
dua minggu. Saat ini bahkan sudah ada produk teh dalam kemasan kantung (teh celup)
dengan bahan dasar daun teh dan daun songgolangit (Tridax procumbens). Dan dari
penelitian menyebutkan Tridax procumbens tak beracun, aman bagi liverdanginjal.

Tanaman ini umurnya pendek dan bertipe annual (tahunan).

FISIOLOGI
Merupakan tumbuhan C3. Reaksi fotosintesis yang terjadi pada Tridax procumbens adalah
reaksi fotosintesis secara umum, yaitu melewati reaksi terang dan reaksi gelap (siklus Calvin
atau siklus C3). Pigmen yang menangkap foton dari cahaya akan mengeksitasi electron dan
memecah molekul air menjadi H+ dan O2 lewat fotolisis air. Lalu dilanjutkan dengan
pembentukan NADP dan H+. Kemudian baru masuk ke siklus Calvin atau sering disebut
fiksasi karbon, di mana CO2 diikat oleh RuDP untuk diubah menjadi senyawa organic C6.
Dan akhirnya diubah menjadi molekul glukosa dengan menggunakan 18 ATP dan 12
NADPH. Siklus ini terjadi dalam kloroplas pada bagian stroma. Untuk menghasilkan 1
molekul glukosa diperlukan 6 siklus C3.
Tahap-tahap dalam respirasinya juga sama secara umum, yaitu melalui tahap glikolisis,
grooming phase, siklus Krebs, serta fosforilasi oksidatif dan ETC.

ANATOMI
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel
bebentuk empat persegi panjang, mengecil pada tulang daun, tidak terdapat stomata, terdapat
kutikula, rambut penutup terdiri dari 4 sampai 5 sel dan banyak, epidermis bawah terdiri dari
1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, mengecil pada tulang daun, terdapat stomata,
rambut penutup terdiri dari 4 sampai 5 sel dan banyak, meliputi rambut kelenjar Asteraceae.
Pada mesofilnya, jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sel, jaringan bunga karang terdiri dari
beberapa lapis sel yang bentuknya tidak beraturam, kolenkim di bawah epidermis tulang
daun, berkas pembuluh bertipe kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas
berbentuk poligonal dengan dinding sel agak berkelok.

Eugenia Polyantha
Nama : Eugenia polyantha
Sinonim : Syzygium polyanthum
Lokal : Daun salam
Klasifikasi :
• Kingdom : Plantae
• Division : Spermatophyta
• Subdivision : Magnoliophytina
• Class : Magnoliate
• Subclass : Rosidae
• Ordo : Myrtales
• Family : Myrtaceae
• Genus : Eugenia
Deskripsi :
Morfologi
Daun : berbentuk simpel, bangun daun jorong, pangkal daunnya tidak bertoreh dengan bentuk
bangun bulat telur (ovatus), runcing pada ujung daun, pangkal daun tumpul (obtusus),
terdapat tulang cabang dan urat daun, daun bertulang menyirip (penninervis), tepi daun rata
(integer). Daun majemuk menyirip ganda (bipinnatus) dengan jumlah anak daun yang ganjil,
daging daun seperti perkamen (perkamenteus), daunnya duduk, letak daun penumpu yang
bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun disebut daun penumpu bebas (stipulae
liberae), tangkai daunnya menebal di pangkal dan ujung, beraroma wangi dan baru dapat
digunakan bila sudah dikeringkan.
Batang : tinggi berkisar antara 60f kaki hingga 90 kaki,bercabang-cabang,biasanya tumbuh
liar di hutan. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), berkayu (lignosus) biasanya keras
dan kuat, bentuk batangnya bulat (teres), permukaan batangnya beralur (sulcatus), cara
percabangannya monopodial karena batang pokok selalu tampak jelas, arah tumbuh cabang
tegak (fastigiatus) sebab sudut antar batang dan cabang amat kecil, termasuk dalam tumbuhan
menahun atau tumbuhan keras karena dapat mencapai umur bertahun-tahun belum juga mati.
Akar : termasuk akar tunggang (radix primaria), berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
karena pangkalnya besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan atau biasa disebut akar tombak, sifatnya adalah akar tunjang karena menunjang
batang dari bagian bawah ke segala arah.
Anonim, 2007, Spices of Indonesia, http://www.Botanical Spice Index.com, diakses hari
Minggu 4 Februari 2007
Ket.Gambar : cabang dengan beberapa helai daun segar

Anatomi
Makroskopik: daun tunggal bertangkai pendek, panjang tangkai daun 5 mm sampai 10 mm.
helai daun berbentuk jorong memanjang, panjang 7 cm sampai 15 cm, leba 5 cm sampai 10
cm, ujung dan pangkal daun meruncing, tepi ata, permukaan atas berwarna coklat tua, tulang
daun menyirip dan menonjol pada permukaan bawah, tulang cabang halus.
Mikroskopik: epidermis atas terdiri dari satu lapis sel berbentuk persegi panjang, dinding
empat panjang, dinding tebal, kutikula tebal; pada pengamatan tangensial dinding samping
berkelok-kelok, utikula jelas bergaris. sel epidermis bawah lebih kecil daripada epidermis
atas, dinding tipis, kutikula tebal, pada pengamatan tangensial dinding samping lebih
berkelok-kelok. stomata tipe paasitik, hanya terdapat pada epidermis bawah. Mesofil: jaingan
palisade terdiri dari 1 sampai 3 lapis sel, umunya 2 lapis, banyak tedapat sel idioblas
berbentuk bulat berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset dengan ukuran 10 mm sampai
40 mm. jaringan bunga karang tedii dari beberapa lapis sel yang tersusun mendatar; rongga
udara banyak; pada daun yang sudah tua dinding sel bunga karang dapat agak menebal,
bernoktah dan berlignin, hablur kalsium oksalat serupa dengan yang terdapat di jaingan
palisade. kelenjar lisigen berisi minyak bewarna kekuningan, garis tengah 50 mikron sampai
80 mikron, terdapat di jaringan palisade dan jaringan bunga karang bagian bawah. berkas
pembuluh tipe bikolateal, dikelilingi serabut sklerenkim, disetai serabut hablur berisi hablur
kalsium oksalat berbentuk roset; hablur didalam floem berukuran lebih kecil; seabut
sklerenkim terdiri dari serabut berdinding sangat tebal, tidak berwarna, jernih, berlignin,
lumen sempit. di dalam parenkim tulang daun utama terdapat hablur kalsium oksalat
berbentuk roset dengan ukuran seperti hablur di palisade. pembuluh kayu terutama terdiri dari
pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral.
Serbuk: warna coklat. fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dengan kutikula
begais; fragmen epidermis bawah, hablur kalsium oksalat bentuk roset, lepas atau dalam
mesofil; fragmen berkas pembuluh; fragmen seabut sklerenkim.
FISIOLOGIS

FOTORESPIRASI

Pada sebagian besar tumbuhan, fiksasi awal terjadi melalui rubisko, enzim siklus
Calvin yang menambah CO2 pada ribulosa bifosfat. Tumbuhan sperti ini disebut tumbuhan C3
karena produk fiksasi karbon organic pertama ialah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat.
Pohon salam merupakan salah satu contoh tumbuhan C3 yang penting. Tumbuhan ini
memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering.
Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin. Yang
membuat keadaan ini memburuk, rubisko dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2. karena
konsentrasi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisko
menambah O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2. produknya terurai dan satu potong,
senyawa berkarbon dua, dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria da peroksisom memecah
molekul berkarbon-dua menjadi CO2. proses ini disebut fotorespirasi karena proses ini terjadi
dalam cahaya (foto) dan mengkonsumsi O2 (respirasi). Akan tetapi, tidak seperti respirasi
seluler, fotorespirasi tidak menghasilkan makanan. Sebenarnya , fotorespirasi menurunkan
keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organic dari siklus Calvin.
Menurut suatu hipotesis, fotorespirasi merupakan perlengkapan evolusioner –
peninggalan metabolic dari permulaan sejarah bumi ini, ketika atmosfer mengandung lebih
sedikit O2 dan lebih banyak CO2 daripada saat ini. Pada atmosfer kuno saat rubisko pertama
kali muncul, ketidakmampuan tempat aktif enzim untuk mengeluarkan O2 tidak menjadi
masalah. Hipotesis ini berspekulasi bahwa rubisko yang sekarang masih mempertahankan
afinitas warisan terhadap O2, yang sekarang begitu terkonsentrasi dalam at,osfer sehingga
sejumlah fotorespirasi tertentu tidak dapat dihindari.
Tidak diketahui apakah fotorespirasi itu menguntungkan bagi tumbuhan dalam suatu
cara tertentu. Yang diketahui adalah pada banyak jenis tumbuhan, termasuk tumbuhan
pertanian penting, seperti daun salam, fotorespirasi menguras sebanyak 50% karbon yang
terikat (terfiksasi) oleh siklus Calvin. Sebagai heterotrof yang bergantung pada fiksasi karbon
dalam kloroplas untuk makanan kita, kita secara alami memandang fotorespirasi sebagai
sesuatu yang tidak berguna. Sebenarnya jika fotorespirasi dapat dikurangi dalam spesies
tumbuhan tertentu tanpa memperngaruhi produktivitas fotosintesis, hasil panen dan pasokan
makanan akan meningkat.
Kondisi lingkungan yang mendorong fotorespirasi ialah hari yang panas, kering dan
terik, kondisi yang menyebabkan stomata tertutup. Dalam spesia tertentu, cara lain fiksasi
karbon yang meminimumkan fotorespirasi – sekalipun dalam iklim panas dan gersang – telah
berkembang. Dua adaptasi fotosintetik yang paling penting ini ialah C4 dan CAM.
Annona squamosa

Nama Spesies : Annona squamosa L.


Lokal : Srikaya
Sinonim : -

Taksonomi
• Kingdom : Plantae
• Divisio : Magnoliophyta
• Class : Magnoliopsida
• Ordo : Magnoliales
• Familia : Annonaceae
• Genus : Annona
• Species : Annona squamosa
• Nama binomial : Annona squamosa L.

Morfologi
Batang :Bentuk batang bulat(teres), permukaan batang berusuk (costatus), arah tumubuh
batang tegak lurus (erectus), percabangan pada batang simpodial.Termasuk semak semi-hijau
abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8m tingginya.Kulit batang coklat muda
Daun
• Warna daun hijau
• Ujung daun runcing (acutus )
• Pangkal daun runcing (acutus)
• Bangun daun memanjang (oblongus)
• Susunan tulang daun menyirip (penninervis)
• Tepi daun rata (integer)
• Permukaan daun mengkilat (nitidus)
• Daging daun seperti kertas
(papyraceus)
• Daun majemuk, helaian bentuk elips
memanjang sampai bentuk lanset, ujung tumpul, sampai meruncing pendek, panjang
6--17 cm, lebar 2,5--7,5 cm,
• Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil. Mahkota daun
mahkota segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2--2,5 cm, putih kekuningan,
dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat
kecil atau mereduksi
• Bagian bawah daun sedikit berbulu balig (pubescent) atau melokos (glabrescent)

Bunga
• Berumah satu (monoecus), berkelamin banci
(hermaphroditus)
• Bunga tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau
samping daun
• Dasar bunga bentuk tugu (tinggi)
• Benang sari berjumlah banyak, putih, kepala sari
bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan
menutup ruang sari
• Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah,
ungu tua, kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok
Buah
• Merupakan buah buni ganda (buah sejati ganda)
• Buah majemuk agregat
• Terbentuk atas daun-daun yang berlekatan secara longgar atau hampir tidak
bersinggungan.
• Berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm
• Buahnya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak
• Daging buah putih keabuan
Biji
• Biji dalam satu buah agregat banyak hitam
mengkilat
• Bijinya berwarna coklat tua

Akar : termasuk perakaran tunggang


Anatomi

Anatomi daun buah:


Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis
sel, berkutikula tebal. Rambut penutup terdiri dari satu lapis sel. Epidermis bawah terdiri dari
satu lapis sel. Stomata tipe parasitik. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel,
mengandung hablur kalsium oksalat berbentuk roset. jaringan bunga karang terdiri dari
beberapa lapis sel, bentuk tidak beraturan, banyak rongga antar sel dan pada jaringan bunga
karang kadang-kadang terdapat trakea. Pada ibu tulang daun terdapat berkas pembuluh tipe
kolateral, terdiri dari xilem dan floem, di sekitarnya terdapat serabut dan lebih ke tepi
ditemukan jaringan kolenkim. Pada parenkim ibu tulang daun terdapat hablur kalsium oksalat
bentuk roset.
serbuk berwarna hijau tua. Fragmen pengenal adalah rambut penutup terdiri dari 1-3 sel.
Fragmen jaringan bunga karang dengan berkas pembuluh. Fragmen epidermis atas dengan
jaringan mesofil. Fragmen berkas pembuluh dengan penebalan jala, fragmen sel batu.
Anatomi Kulit Batang :
Pada penampang melintang kulit batang tampak jaringan gabus terdiri dari 2 macam jaringan,
yaitu jaringan gabus dengan dinding tebal, berlignin, warna coklat, dan jaringan dengan
dinding tipis tidak berlignin. Parenkim korteks terdiri dari beberapa lapis sel berdinding tipis,
kadang-kadang berisi kristal kalsium oksalat bentuk prisma. Terdapat kelompok sel batu
dengan dinding tebal, bernoktah dan berlignin. Serabut sklerenkim berkelompok, dinding
agak tebal, dengan lumen sempit, jari-jari empulur. Floem terdiri dari 2-3 lapis sel, isi butir
pati dan kristal kalsium oksalat bentuk roset kecil. Parenkim floem bentuk lebih kecil dari
perenkim korteks, terdapat kelompok serabut yang berlapis-lapis.
Serbuk warna coklat. Fragmen pengenal adalah sel gabus bentuk poligonal, dinding tebal,
parenkim korteks dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma dan butir pati, sel batu dengan
dinding tebal dan noktah jelas, serabut skleenkim panjang dengan dinding tebal, lumen
sempit, jari-jari empulur berisi kristal kalsium oksalat bentuk roset kecil.
Kandungan Kimia
Annona squamosa pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan
bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin). Pada organ tumbuhan terdeapat senyawa sianogen.
Daun, kulit, dan akar mengandung WN. Pulpa buah yang telah masak terdapatsitrulin, asam
aminobutirat, ornitin, dan arginin.

Fisiologi
Tanaman ini termasuk ke dalam tanaman C3. Produk fiksasi karbon organik pertama tanaman
C3 adalah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat. Tanaman C3 memproduksi makanan
apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun
dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin yang membuat keadaan memburuk,
rubisco dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2. KArena konsentrasi O2 melebihi
konsentrasi CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisco menambahkan O2 pada siklus
Calvin dan bukannya CO2. Produknya teruarai dan satu potong senyawa berkarbon dua
dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria dan peroksisom kemudian memecah molekul
berkarbon dua menjadi CO2. Proses ini disebut fotorespirasi, karena proses ini terjadi dalam
cahaya dan mengkonsumsi O2. Fotorespirasi tidak menghasilkan ATP dan makanan dan
kondisi lingkungan yang mendorong fotorespirasi adalah hari panas, kering, dan terik.

Sumber
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=256
http://id.wikipedia.org/wiki/Srikaya
Tjitrosoepomo,G.,2003, Morfologi Tumbuhan, UGM Press Yogyakarta
Campbell, 1999, Biologi edisi kelima jilid 1, Erlangga, Jakarta
rhoeo spathacea

Nanas Kerang disebut Rheo discolor (L.Her.) Hance atau Rhoeo spathacea Swartz termasuk
ke dalam famili tumbuhan Commelinaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama Oyster Plant.
Attachment: Rhoeo spatacea.doc
Attachment: Nanas Kerang.doc
Tags: koleksi tanaman obat
Daftar tanaman dikotil (magnoliopsida/berkeping dua) :
1.Mangga2.Jambu3.Karet4.Durian5.Kedondong6.Belimbing7.Lamtoro8.Kakao /
cokelat9.Beringin10.Rambutan11.Kapas12.Glerisidi13.Tomat14.Cabai15.Terung16.Teh17.M
awar18.Jengkol19.Damar20.Mahoni21.Apel22.Sawo23.Petai24.Cendana25.DukuDaftar
tanaman monokotil (liliopsida/berkeping satu) :
1.Kelapa2.Bambu3.Sawit4.Pisang5.Kurma6.Bawang7.Asparagus8.Anggrek9.Padi10.Gandu
m11.Rumput12.Vanili13.Lontar14.Sagu15.Palem16.Pinang17.Sikas18.Pandan19.Jahe20.Kun
yit21.Kencur22.Rotan23.Salak24.Enau25.SeraiSemoga bisa membantu

Daftar tanaman dikotil (magnoliopsida/berkeping dua) :


1.Mangga2.Jambu3.Karet4.Durian5.Kedondong6.Belimbing7.Lamtoro8.Kakao /
cokelat9.Beringin10.Rambutan11.Kapas12.Glerisidi13.Tomat14.Cabai15.Terung16.Teh17.M
awar18.Jengkol19.Damar20.Mahoni21.Apel22.Sawo23.Petai24.Cendana25.DukuDaftar
tanaman monokotil (liliopsida/berkeping satu) :
1.Kelapa2.Bambu3.Sawit4.Pisang5.Kurma6.Bawang7.Asparagus8.Anggrek9.Padi10.Gandu
m11.Rumput12.Vanili13.Lontar14.Sagu15.Palem16.Pinang17.Sikas18.Pandan19.Jahe20.Kun
yit21.Kencur22.Rotan23.Salak24.Enau25.SeraiSemoga bisa membantu

contoh dikotil
putri malu -- Mimosa pudica
kembang sepatu -- Hibiscus rosa-sinensis
durian -- Durio zibberthinus
ketela pohon -- Monihot utilisima
kamboja -- Plameria acuminata
kacang hijau -- Phaseolus radiatus
karet -- Ficus elastica
jati -- Tectona grandis
akasia -- Accacia farnesiana
flamboyan -- Delonix regia
jambu batu -- Psidium guajava

Suku polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil yang
terpenting dan terbesar. Banyak tumbuhan budidaya penting termasuk dalam suku ini, dengan
bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi,
hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna,
pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-
anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya
berupa polong.

contoh monokotil
klad monocots
suku Petrosaviaceae

bangsa Acorales
bangsa Alismatales
bangsa Asparagales
bangsa Dioscoreales
bangsa Liliales
bangsa Pandanales
* Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
* Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
* Grammatophylum, anggotanya termasuk anggrek Papua raksasa
* Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
* Phalaenopsis], kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu
jenisnya
* Spathyphyllum, anggrek tanah
* Vanda, biasanya sebagai bunga potong

You might also like