You are on page 1of 37

WINDOWS – LINUX

TERMINAL SERVER PROJECT

Penulis
Gilang Maulana 12080615

Akademik Bina Sarana Informatika dan Komputer


Jakarta
2009
Daftar Isi

Abstraksi
I. Pendahuluan
II. Pembahasan
• Sistem Requierement
5
• Cara Kerja Sistem WLTSP
8
• Instalasi dan Konfigurasi
9
III. Langkah – langkah Menginstall Program Linux
• Menjalankan Linux
13
• Menginstal Linux Mint ke dalam Hardisk
15
• Langkah-langkah Meresize dan Memartisi Hardisk
17
• Langkah-langkah Instalasi Linux Mint
23
IV. Kesimpulan dan Saran
33
Referensi

. 2
WINDOWS – LINUX
TERMINAL SERVER PROJECT

ABSTRAKSI

Pembangunan jaringan intrnet, intranet maupun ekstranet memang membutuhkan


resources yang besar, apalagi jika aplikasi server dan rooter-nya. Ada beberapa developer
jaringan yang mengabaikan kalkulasibiaya demi mendapatkan performa yang bak. Ada
juga yang minim. Dua kasus di atas sebernanya bias dijembatani dengan membuat sistem
terminal server ata pc cloning, sehingga kita tetap bias mengedepankan performa yang
baik dengan biaya yang tidak besar. Namun, dengan terminal server, masalah lain muncul
lagi, yaitu tidak semua user bias familier dengan system ini (Linux), dimana kebayakan
user terbiasa dengan windows. Oleh karena itu, solusi cerdasnya adalah pengembangan
aplikasi teminal server yang berbasis Linux dan windows sekaligus.

. 3
I. Pendahuluan
Sesuai dengan abstraksi diatas, pengembangan jaringan computer dengan banyak
client/user memang akan membutuhkan banyak resources mulai dari hardware, software,
brainware, dan lainnya. Hal ini otomatis akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Ka
kita tekan biaya seminim munkin, performa sistem akan menurun, tapi jika kita
kedepankan performa, maka biaya yang akan membengkak. Memang hal ini sangat
dilematis dan perlu dicari solusinya tanpa mengorbankan salah satunya.
Akhirnya para ahli IT bersama-sama membangun sistem tersentral yang di beri
nama terminal server atau coning sebagai jawaban masalah tersebut. Ada bermacam-
macam versi aplikasi terminal server yang dibangun sesuai dengan kebutuhan masing-
masing. Misalnya novel netware, Linux Terminal Server Program (LTSP), dan lagi yang
lainnya. Kebanyakan diantaranya berbasis Unix. Tetapi, dengan solusi tersebut, muncul
kembali masalh yang sangat mendasar, yaitu tidak semua user bias familier dengan
system ini (linux). Dimana kebanyakan user terbiasa dengan windows. Oleh karena itu,
solusi cerdasnya adalah pengembangan aplikasi terminal server yang berbasis Linux dan
Windows sekaligus. Maka dari itu para ahli mendenvlop sistem tersebut agar bias
menampung beberapa basis system operasi sekalgus. Penulis kali ini hanya akan
menjelaskan interoperability antara dua buah system operasi yaiutu Linux dan Windows
dengan menggunakan aplikasi Linux terminal server.
Aplikasi terminal server identik dangan pengurangan resources pada client
dengan anggapan seluruh/sebagai aktifitasi client akan diberi oleh servernya. Alas an
inilah yang digunakan sebagai pengurangan resources pada sisi client, yakni berupa

. 4
penghematan hardware dan software (proses). Penghematan hardwarenya diantaranya
tidak diperlukannya lagi hardisk, cd-rom atau dvd-rom sebagai media stronge di sisi
client, hanya cukup mebutuhkan sebuah floppy disk sebagai loader PC client ke
servernya.

II. Pembahasan
Sistem Requirement
Untuk membangun sebuah sitem, kita perlu mengkakulasik resources yang akan
di butuhkan (system requitmen). Kali ini kita asumsikan sebuah warnet akan dibangun
dengan aplikasi Windows Linux Terminal Server Project (WLTSP). Implementasi pada
contoh kasus yangberbeda juga akan serupa dengan penjelasan pada contoh kasus kali
ini.
Misalkan kita akan membangun sebuah warnet WLTSP dengan jumlah client 10
PC, maka PC yang di perlukan sebanyak 14 buah. 10 PC client (5 PC Linux dan 5 PC
Windows), 1 PC untuk Operator, ! PC untuk router, serta 2 buah PC untuk server aplikasi
WLTSP (gambar 1). Jika anggrannya masih tidak memungkinkan juga untuk 14 PC,
maka PC Linux Serever bias difungsikan ganda, sekaligus sebagai router jika
perbandingan jumlah client dan kemampuan server masih dalam batas – batas normal
(gambar 2). Skenarionya bias dilihat pada gambar di bawah ini.

. 5
Gambar 1. Sekenario Kebutuhan Standar Sistem WLTSP

Gambar 2. kenario Kebutuhan minimalis (alternative) Sistem WLTSP

Dari dua buah gamar diatas, terlihat sebuah LAN yang terhubung ke internet
melalui Router (Gateaway). LTSP server bersistem operasi Linux, berfungsi sebagai
terminal server. Windows server nantinyaakan berfungsi sebagai pemberi layanan untuk
clientnya yang akan berbasiskan windows. Penulis tidak akan membahas pembuatan PC

. 6
router, namun hanya membahas aplikasi terminal servernya saja. Penulis juga
mangasumsikan Gateway asudah dapat di fungsikan, baik dengan scenario pda gambar 1
maupun gambar 2.
Dari penjelasan singkat, requirement untuk masing-masing mesin berbeda-beda
karena di sesuaikan dengan kebutuhan, fungsional serta beberapa berat kerja (proses)
yang akan di kerjakan. Berikut ini system requirement minimal unutk masing-masing
mesinnya.

1. PC Server LTSP P-4 1,2 Ghz Procecossor, 512 MB Internal Memory, 8 GB


: Hard drive, 42X CD-Rom. 1 Ethernet Card, Linux OS
(RedHat, Mandrake, Mandriva, Suse, Ubuntu,dsb).
2. PC Server P-4 1,2 Ghz Processor, 128 MB Internal Memory, 5 GB
Windows : Hard drive, 42X CD-Rom, 1 EthernetCard, Ain2000 Server
OS / Win 2003 Server / win XP Profesional
3. PC P-2 300 MHz Processor, 64 Mb International Memory, 4 GB
Router/Gateway : Hard drive, 2 Ethernet Card, Linux OS, Squid (Routing dan
Proxy Server).
4. PC Opertaror PC operator sama seperti PC Client jika dikonfigrasikan
: sebagai Client dar WLTSP. Namun jika ingin dikonfigurasi
independent, spek PC bias disesuaikan dengan keinginan,
kenyamanan kerja si operator atau sesuai budget. System
operasi yang akan digunakan pada pc ini tergantung user.
BiasLinux atau windows.
5. PC Client P-2 300 MHz Processor. 32 MB Internal Memory, 1
: Ethernet Card, 1 Floppy Drive.
6. 1 buah Hub atau Switch 24 port. Penulis menyarankan untuk menggunakan switch
untuk performa jaringan yang lebih baik.

Selain requirement diatas, ita juga harus mempersiapkan beberapa hal,


diantaranya :

. 7
a. Siapkan file installer untuk aplikasi LTSP. File yang dibutuhkan antara lain ltsp
-4.1.-0. iso (140 MB), ltsp-utils-0.1.0.tgz (40KB). Kemudian Burn file tersebut ke CD
untuk instalasi.
b. Siapkan file Boot ROM Loader. File ini digunakan unutk system loader dari client
ke server melalui NIC yang terkoneksi ke jaringan. File Boot ROM ini harus
dikonfigurasi berdasarkan parameter pada NICClient sebelum di Download.
Kemudian burn file tersebut ke Boot Sector pada floppy disk.
c. Siapkan file Virtual Network Connection. Untuk mentransfer GUI dari server ke
Clientnya. Sebenarnya Linux juga memiliki fasilitas serupa, yaitu remote desktop.
Jika anda tidak mendownload realvnc, maka cukup gunakan remote desktop.
d. Siapkan aplikasi DHCP server, TFTP server, NFS server, dan XDMCP server,
untuk servis di LTSP server. Biasanya file tersebut sudah terdapat dalam paket distro
Linux versi Enterprise Advance Server.
e. Siapkan file Windows Linux Termnal Server Client yang akan digunakan
Windows untuk mentransver GUI-nya ke Linux Server kemudian ke Client yang
meminta layanan GUI Windows.

Cara Kerja Sistem WLTSP


Setelah kita lihat gambar dan requirement tiap mesin, maka terlihat bahwa kedua
server yang nantinya memberikan layanan kepada Clientnya mulai dari system operasi,
GUI, service serta fasilitas-fasilitas yang akan dijalankan di client. Server Linux akan
memberikan layanan berupa GUI ke Client yang akan berbasis Linux, serta
menjembatani Client yan akan berbasis Windows untuk meminta layanan ke server
windowsnya.
Jika kedua server sudah siap bekerja, saat ada Client yang menghidupkan
komputernya kemudian booting dengan disket yang berisi Boot ROM, maka setelah
instalasi hardware di Client selesai, maka NIC Client akan menghubungi server LTSP
( Linux server). Linux Server akan merespon dengan memberi konfigurasi NIC Client
dengan service DHCPnya. Kemudian LTSP akan mentransfer sistem operasi yang
di_share (NFS daemon) melalui service TFTP. Setelah sitem operasi di Client siap,
selanjutnya server mentransfer GUI-nya menggunakan service XDMCP. Dengan

. 8
demikian Client seperti memiliki sistem operasi sendiri (Linux) padahal system dan GUI-
nya adalah sistem dan GUI-nya LTSP server.
Serupa dengan cara kerja Client Linux, Client Windows juga me-Load Boot
ROM-nya ke LTSP Server (Linux Server), lalu direspon dengan emberikan layanan
DHCP ke NIC Client. Namun kemudian LTSP Server tidak akan mentransfer sistem
yang sudah di share, kemudian ditransfer ke Clientnya. Dengan demikian Client akan me-
load system operasi windows ditambah beberapa file konfigurasi LTSPnya.
Setelah system operasi windows di load, maka ervice XDMCP di Linux server
akan mentransfer GUI dari Windows Server ke Clientnya dengan remote desktop atau
VNC, sehingga di sisi Client akan tampak GUI windows. Dengan demikian, LTSP Server
bekerja ganda, bahkan triple, yaitu bekerja untuk dirinya sendiri, bekerja untuk melayani
Client yang ber-GI Linux serta sebagai jembatan antara windows server dengan Client
yang ber-GUI windows oleh karena itu, LTSP server haruslah di konfigurasi dengan
sebaik mungkin dan dijaga performanya agar tetap bisa melayani banyaknya proses dan
service terhadapnya.

Instalasi dan Konfigurasi


Jika softwareyang buthkan telah siap, cara kerja system juga sudah diketahui,
maka langkah selanjutnya adalah tahap instalasi dan konfigurasi system. Dalam langkah
ini hanya akan dibahas instalasi WLTSP-nya saja. Penulis mengasumskan pada Linux
Server dan Windows Server sudah terinstal software requirement seperti dijelaskan pada
lab sebelumnya secara default dengan penambahan paket (nstall-lah) DHCP server. TFTP
server, NFS server, dan XDMCP server. Jika anda tidak mendapatkan paket tersebut di
distro anda, anda bisa mendownload dari situs yang sesuai dengan distronya. Berikut
konfigurasi IP address dan netmask pada NIC Linux Servernya. Misalnya “ # ifconfig
eth0 192.168.0.1 netmask 255.255.255.240 “. konfigurasi netmask dan IP address
bisadirubah sesuai dengan kebutuhan.
Begitu juga dengan Windows Server. Instalasi system operasinya sesuai dengan
prosedurnya/default saja, kemudian konfigurasi IP address dan netmasknya. Misalkan
IPaddress 192.168.0.2, netmask 255.255.255.240. lalu instal aplikasi didalam windows
server anda. Misalnya aplikasi perkantoran, media player, photo, editor, browser, dan

. 9
sebagainya yang akan digunakan. Jika prosedurnya diatas telah diatas telah dialui,
langkah berikutnya adalah sebagai berikut, kita mulai dari windows server, kemudian
Linux server.
1. Instal aplikasi yang ingin digunakan di windows server, lalu konfigurasi IP
address dan netmasknya. Msalnya 192.168.0.2 255.255.255.240. berikutnya instal
windows linux terminal server client (linux TSC). Aplikasi ini akan bekerja sama
dengan remote desktop dan protocol XDMCP untuk mentransfer GUI di Windows
server yang menginginkan layanan protocol windows (windows OS).
2. Instalasi aplikasi LTSP pada Linux Server.
• Sebelum instalsi LTSP, service DHCP, TFTP, NFS, Dan Display Manager
harus sudah aktif. Caranya ketikan perintah :
∗ Service dhcp restart (mengaktifkan service DHCP)
∗ Service nfsd restart (mengaktifkan service NFS)
∗ Service tftpd restart (mengaktikan servicer TFTPD)
∗ Service dm restart (mengaktifkan service display
manager)
• Service DHCP, digunakan untuk mengkofigurasi NIC client dari
server. Konfigurasilah isi dari file /etc/dhcpd.conf sesuai dengan konfigurasi
jaringan anda (ip server/ip address sendiri, netmask, ip router ke internet,
DNS, dan range ip client). Sebagai tabahan, baris yang bertuliskan “filename”
pada file /etc/rhspd.conf. harus di isi nama filenya. Misalkan : filename
‘lts/vmlinuz-2.4.26-ltsp-2 ;
• Service NFS (network file system), digunakan untuk mengatur file
sitem dalam jaringan. Konfigurasilah parameter-parameter pada isi file berikut
:
∗ /etc/host dan/etc/hostallow (berisi konfigurasi host mana saja yang
boleh mengakses dan bagaimana cara atau aturan-aturan host untuk ke
servernya).
∗ /etc/export (berisi konfigurasi file/resources apa saja yang akan di
share ke jaringan).

. 10
• Service TFTP (Trival File Transfer Protocol), digunakan untuk
mentransfer file yang berukuran besar serta file yang sedang digunakan / File
Sistem (OS) dariserver ke Client. Tambahkan beberapa parameter “disable”
dengan “no”, serta parameter “-s /tftp “ pada poin server_args.
• Server dsplay manager digunakan untuk memberikan tampilan
server ke Clientnya, meskipun servis ini nanti harus berjalan dengan servis
XDMCP nantinya. Anda tidak mengkonfigurasi servis ini, karena servis
display manager hanya dikonfigurasi secara default saja.
• Aktifkan dan konfigurasi servis XDMCP di PC Linux Server dengan
cara :
• Ubah Run Level untuk meng-enable-kan Display Manager
kdm/gdm dengan perintah: # vi /etc/inittab, kemudian ubah run level-nya
menjadi: “id:5:inidefault: “.
• Aktifkan xdmcp-nya dengan mengedit file:
/etc/X11/gdm.config (jika anda menggunakan kdm) atau file: /etc/X11/edm-
config (jika anda menggunakan gdm). Kemudian masuk ke [xdmcp], lalu set
“Enable” dengan “1”. Ika anda menggunakan gdm, maka cari baris
“DisplayManeger.requestPort:0”. Kemudian ubah baris tersebut menjadi “!
DisplayManager.requestPort:0”.
• Edit file Xaccess supaya bias dibuka oelh semua work station.
Caranya editlah file /etc/xdm/Xaccess dengan editor picoatau vi. Kemudian
cari baris “#” # any host can get a lgin windows “, lalu hilangkan satu buah
tanda # di awal baris tersebut.
• Edit file /etc/X11/xdm/kdmrc. Kemudian ubah nilai agar
“Enabled” menjadi “True”. Setelah itu restart computer anda untuk
mendapatkan efek dari konfigurasi yang telah diakukan.
• Install itsp-until dengan cara:
# cp ltsp-until 0.1.0 tgz/usr/local/src
#tar zxvf tsp-until 0.1.0 tgz
#cd ltsp-until
#/install.sh/

. 11
• Konfigurasi agar instalasi diatas menjadi source ke cd-rom,
caranyamasukan CD LTSP yang telah didownload, kemudian ketikan:
# ltspadmin configure the installer options
Where to retieve packages from? [ketik
file:///mnt/cdrom]
Use http proxy? [enter]
Use ftp proxy? [Enter]
Correct? [Y]
# ltspadmin install / update LTSP Pakage
A
Q
Instalasi akan berjalan otomatis setelah kita menekan tombol Q.
3. konfigurasi LTSP Server (/opt/ltsp/i368/etc/lts.conf), dimana parameter didalam
file ini akan mengatur langsung rule atai aturan-aturan pada cliennya. Anda cukup
sesuaikan dengan konfigurasi pada client nantinya, dengan isi parameternya dalam
file tersebut. Misalkan ip server (isi sesuai ip address server), Xserver (screen
resolution pada client misallnya diisi 1024x768), X_mouse_Protocol (=”PS/2” atau
“com1”), screen_01 (tty1 atau session1 akan diisi tampilan apa, misalkan = startx),
serta parameter device lainnya yang akan difungskan (printer, keyboard touch screen,
dan lain sebagainya). Penulis tidak memberi konfigurasi lengkapnya karena
konfigurasi ini sangat bergantung pada kondisi sesungguhnya.
4. Configure screen scripts (/opt/ltsp/i386/etc/screen.d) untuk layanan session
terminalnya. Linux memberikan fasilitas multiple screen session atau beberapa sesi
tampilan yang bias dilihat dan dokonfigurasi berbeda-beda dalam satu proses.
Misalkan pada session1 tampilan XWindow (startx) yang berfungsi, di session 2 shell
(commend line interface), pada session 3 untuk remote desktop ke mesin lain, atau
yang lain sebagainya.

Contohnya “SCREEN_01 = rdesktop –r w2k.mydomain.co, SREEN_02 = telnet


server2.mydomaincom, SCREEN_)# = startx”. Pada contoh diatas, session pertama pada
client akan mengakses remote desktop dengan target windows 2000 dalam domain

. 12
mydomain.com. Akibatnya lient akan menampilkan GUI Windows 2000 pada session
pertama. Sedangkan pada session kedua akan mengakses telnet ke LTSP server dengan
tampilan CLI. Serta pada session ketiga akan mengakses metode xwindows pada LTSP
server.
Untuk client yang akan difungsikan dengan GUI Windows, maka cukup panggil
session yang parameternya berisi rdesktop (session pertama atau ALT-F1). Dengan
catatan remote desktop ke target Windows server dan linux TSC-nya sudah aktif. Session
baru dengan mengetikan ALT-F2, maka tampilan langsung akan berpindah ke session
telnet, begitu juga dengan session berikutnya. Bahkan anda bisa memanfaatkan dua
session atau lebih dalam satu waktu.
Dengan multiple session yang dikonfigurasi sistem operasi yang berbeda-beda
tiap sessionnya, kemungkinan untuk berpindah sistem operasi dengan sangat cepat dan
mudah. Bahkan hal ini mustahil dilakukan dengan PC Stand – alone atau workstation non
LTSP. Jika anda tidak menggunakan remote atau anda menggunakan aplikasi Real VNC
atau yang lainnya, konfigurasinya sama seperti penjelasan diatas.

III. Langkah – langkah menginstal Sistem Operasi Linux


• Menjalankan Linux
• Masukan CD Linux Mint ke dalam CDROM/DVDROM anda pada saat
boot pertama ketika computer dihidupkan. Pastkan BIOS anda sudah diseting agar
bisa diboot lewat CD. Saat boot akan masuk ke dalam sistemnya jika dalam 10
detik user tidak menekan tomnol enter.

. 13
Welcome to screen Linux Mint

• Pilih tombol menu “Start Linux Mint” jika pada proses boot live CD user
menkan tombol enter pada keyboard;

. 14
Proses Booting Linux Mint “Usplash”

Selamat anda telah sukses menjalankan Linux Mint secara livCD

. 15
Desktop Linux Mint

• Menginstal Linux Mint ke dalam Hardisk


• Untuk menginstal Linux Mint kedalam hardisk anda, penulis
merekomendasikan untuk menyediakan space kosong didalam hardisk anda
sebesar 6GB ditambah untuk partisi SWAP memori. SWAP memory 2x lebih
besar dari main memory atau RAM Personal Computer (PC) anda. Sebagai
contoh, jika PC anda memiliki RAM 256 MB, buatlah SWAP memoru sebesar
512 MB.
• Untuk membuat partisi, pastilah anda membutuhkan tool
semacam Partition Magic jika lingungan kerja PC anda adalah Microsoft
Windows. Tetapi jika tidak ada tools tersebut, didalam livecd Linux Mint sudah
menyediakan Tool pengolahan partisi yang di kenal dengan nama GPARTED.
• Mari ita ikuti langkah demi langkah untuk mebuat/meresize
partisi dalam hardisk anda dengna menggukan GPARTED.
∗ Untuk membuka aplikasi GPARTED, klick pada Start menu “Elyssa”
>> Administration >> Partition Editor

. 16
Akan tampil tool GPARTED seperti gambar dibawah ini

Didalm hardisk yang penulis gunakan untuk praktek istalasi Linux Mint, sudah
ada 1 partisi Primary dengan filesystem NTFS dan kapasitas 20GB (lihat gambar
di atas). Sengaja penulis membuat partisi tersebut dengan asumsi pada umunya
setiap user yang sebelum migrasi ke system operasi linux, pastilah dalam hardisk
computer user tersebut kebanyakan hanya filesistem windows (fat, Fat32, dan
NTFS). Untuk itulah penulis sengaja menginstal Windows XP dengan filesystem
NTFS agar anda bisa belajar bagaimana cara meresize yang sudah ada filesystem
windosnya. Anda jangan taut kehilangan sistem operasi yang selama ini sudah

. 17
menetap sistem komputer anda, karena Linux Mint akan menjadi salah satu
pendamping systemoperasi yag sudah ada tersebut, nantinya anda akan memiliki
dua sistem operasi didalam satu PC.

• Langkah-langkah Meresize dan Memartisi Hardisk


• Pada Menu toolbar GPARTED, klick icon “Resize/Move”

• Geserlah ujung panah sebelah kiri deangan mouse untuk mendapatkan free
space following (MiB) sebesar 6512 atau bisa alngsung mengetik ukuran pada
text box Free Space Following (MiB). Kemudian lanjutkan dengan memiliki
tombol Resize/Move. Lihat contoh gambar di bawah ini.

• Dan akan medapatkan hasil seperti gambar ini. Ingat ini adalh
praktek resize partisi yang dilakukan didalam hardisk penulis, akan berbeda apa
yang ada difalan hardisk anda.

. 18
• Kemudian klick kanan pada partisi kosong tersebut dan pilihah
NEW atau bisa juga dengan menekan Ctrl + N pada keyboard anda.

• Setelah itu, rubahlah partisi tersebut menjadi Extended


Partition pada combo box Create as; dan dilanjutkan dengan memilih tombol
Add

. 19
hasil dari gambar diatas seperti gambit di bawah ini

• Klick kana sekali lagipada partisi kosong yang telah dbuat


Extended Partition tersebut dan pilih New atau juga dengan menekan Ctl + N
pada keyboard.

. 20
• Masukan angka 6000 pada box New Size dan pilh ext3 pada
combo box filesystem. Kemudian pilih tombol Add

• Dengan dara yang sama seperti langkah di atas, buatlah partisi


SWAP dari sisa space kosong yang ada. Lihat gambar di bawah.

. 21
hasil dari semua langkah pembustsn partisi Linux

• untuk menuliskan semua hasil partisi yang telah kita buat


tersebut pada partition table. Klick icon Apply pada menu bar GPARTED.

. 22
• Setelah itu akan muncul kotak konfigurasi. Pilih tombol aplly
dan proses penulisan partisi pada hardisk andapun akan berjalan.

• Selamat anda telah berhasil membuat partisi Linux sendiri.


Dan kini saatnya anda menginstal Linux Mint kedalam computer anda. Matikan
Aplikasi GPARTED untuk kembali ke desktop Linux Mint.

. 23
• Langkah-langkah Instalasi Linux Mint
• Klick icon Instal pada desktop anda

• Setelah ini akan tampil halaman Welcome screen, dimana kita juga dapat
emilih bahasa yang akan dipakai dalam proses instalasi. Pilih forward untuk
melanjutkan.

. 24
• Pilih icon kota dan zona waktu Negara yang anda tempati anda dapat
memilih kota dan zona waktu tersebut. Dengan mengklick pada map dunia atau
bisa juga melalui combo box “Selected City”. Kemudian mengklick forward.

• Pada keybord layout, pilih layout sesuai tipe keybord anda.

. 25
• Pada “Langkah-langakh meresize dan memartisi harddisk”, kita sudah
membuat dua partisi baru. Dimana satunya untuk mengistal Linux Mint dan yang
satunya lagi untuk SWAP memory. Sekarang kita akan mengedit partisi tersebut
agar bisa diinstal Linux Mint. Klick pada partisi baru tersebut, kemudian pilih
tombol Edit Partition

. 26
• Pilh combo box Use as, pilih filesystem ext3 Journaling file System,
kemudian barilah tanda checkbox pada menu format the partition, dan masukan
tanda/ (Root) pada combo box Mount Point.

• Untuk partisi yan satunya tidak perlu diedit, karena sudah langsung
terdeteksi sebagai partisi SWAP. Lanjutkan saja dengan memilih forward.

• Selanjutnya masukan nama, username dan password anda. Seperti


yang terlihatt pada contoh dalam gambar dibawah ini.

. 27
• Sistem instalasi akan mendeteksi sistem operasi lain yang ada di
computer anda dan mengkonfirmasikan apakah anda ingin migrasikan bebrapa
informasi pribadi dari sistem operasi lain tersebut. Informasi tersebut mencangkup
bookmarks, contacts, favorite, dan bebrapa informasi lainnya. Setelah anda selesai
pilih forward.

. 28
• Linux Mint telah siap diinstal, pastikan semua setingannya sudah
benar seperti langkah-langkah yang sudah dibahas di atas. Jika anda yakin
semuanya sudah benar lanjutkan dengan memmilih tombol install.

persianapan instal
proses instalasi kurang lebih memakan waktu sekitar 10-15 menit

• Setelah proses instalasi selesai, akan tampil box konfigurasi yang


menyatakan bahwa instalasi sudah selesai. Restarlah computer dengan memilih
tombol “Restar now”

. 29
• Ketika computer direstart, anda akan melihat screen ini. Ini adalah
“Boot Menu” biasanya juga dikenal dengan nama “GRUB”. Jika computer anda
sudah ada Microsoft Windows ataupun sistem lainnya, Linux Mint secara
otomatis akan mendeteksi dan memasukannya kedalam daftar “Boot Menu”
tersebut. Sehingga anda memilih sistem operasi yang ada sesuai dengan
kemampuan anda, hanya adengan tombol UP dan Down pada keyboard anda.

Boot Menu adata GRUB

. 30
• Loginlah menggunakan user name dan password yang telah anda
buat pada saat menginstal Linux Mint.

• Pertama kali anda login edalam sistem Linux Mint, anda akan
disuguhi beberapa konfigurasi melalui mint Assistant. Pilih saja forward untuk
melanjutkan.

. 31
• Dari sini anda dapat menerapkan password untuk akun rot. Root
merupakan user yang mepunyai hak penuh terhadap sistem. Root bisa di artikan
dengan Adminisiator. Di linux Mint secara default username yang anda buat akan
emiliki hak istimewa dalam mengelola sistem, jadi anda tidak perlu lagi
menggunakan Password Root. Jika anda tidak yakin klick saja tombil forward.

• Langkah sekanjutnya anda akan ditanya apakah ingin melihat jokes


dan fortune tampil saat anda membuka terminal. Buatlah pilihan dan lanjutkan.

. 32
• Semua pilihan akan diringkas dibawah. Pastikan semua
setingannya sudah betul. Lanjutkan dengan mengklick “Aplly”.

Selamat! Anda telah sekses menginstal Linux Mint 5 (elysaa) kedalam sistem
Komputer anda. Kini anda sudah memiliki dua sistem operasi dalam satu harddisk
silakan eksplorasi lebih lanjut.

. 33
IV. Kesimpulan dan Saran
Dari kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa system windows Linux
Terminal Server ini memiliki ke unutngan dankerugian sebgai berikut.
1. Keuntungannya antara lain :
• Mudah dalam pengoprasian, memonitor, mengontrol
serta memanajemen aktifitas client. Hal ini dikarenakan keseragaman konfigurasi
sitem operasi yang dijalankan dari servernya (sistemnya yang tersentral), serta
tidak perlu banyak konfigurasi di clien-nya.
• Mengurangi pengurangan sumberdaya secara illegal
oleh orang yan tidak bertanggung jawabdengan adanya servis DHCP dan NFS.
• Biaya perbaikan system dapat ditekan dengan adanya
system dikless serta konsumsi resources yang minimalis yang digunakan di sisis
client-nya.
• Dengan adanya multi session, tentnunya memberikan
kenyamanan lebih terhadap user yang ingin menggunkana dua system operasi
sekaligus ataupun secara bergantian.

. 34
• Multi session juga bermanfaat dalam hal fleksibelitas
terhadap penggunaan sistem operasi yang bisa saling bergantian. Misalkan ketika
pada suatu waktu terdapat banyak client yan minta layanan windows semua, maka
seluruh work station akan bisa cepat di seting ke windows. Demikian juga
sebaliknya, jika suatu saat banyak pengujung yang minta layanan Linux. Hal ini
sangat menguntungkan bagi pemilik warnet/kantor, serta bagi user.
2. Kerugiannya antara lain :
• Dengan sistem tersentral, maka jika kondisi
server dedang albil, maka deluruh work station akan merasakan hal yang serupa.
Missal Hang, terserang virus, bottle neck terhadap banyaknya proses dari client,
serangan DoS, dan sebagainya.
• Dengan fungsi kerja Linux server yang berlipat
ganda, rentan sekali tejadi tabrakan data, bottle neck, hang, system crash,
memory overload, dan sebagainya sehingga mengakibatkan performa sistem
menjadilebih rendah dibandingkan dengan performa PC Stand alone.
• Aktifitas client dengan servernya banyak
memakan resources untuk aplikasi LTSP dan transfer GUI-nya, secara otomatis
bandwidth ke network luar (internet/upstream-nya) menjadi berkurang atau terasa
lambat. Sangat tidak cocok untuk jaringan yang memiliki banyak client.
3. Saran penulis:
• Jangan implememtasikan system ini dengan jumlah client
berlebih. Sesuaikan kemampuan kedua server dengan jumlah clientnya, terutama
Linux Servernya. Lakukan kalkulasi, analisa sserta pengetesan sebelum
mengimplementasikan system ini. Performa sangat tergantung pada resources
yang anda pakai di sistem ini.
• Gunakan spek yang baik pada server (hardware dan
software) karena baik/tidaknya performa sistem ini bergantung pada server.
• Pada konfigurasi DHCP-nya, berikan range ip ang sesuai
kebutuhan, jangna sampai berlebih agar tidak banyak memakan resources.
• Untuk keamanan yang lebih baik lagi, tambahkan
aplikasi/knfigurasi proxy, firewall atau autentukasi pada Linux server.

. 35
DAFTAR PUSTAKA

Basic LTSP How to URL :


• http://www.ltsp.org/documentations/index.php
• http://souceforge.net
• http://benpinter.net

Windows Lnux Terminal Server Project How to URL :


• www.lilnuxtsc.org

Windows Cloning URL :


• http://www.microsoft.com/tecnet/arcive/termsrv/plan/tscap.mspx
• http://onno.vlsm.org/

. 36
Linux Mint Instaler :
• http://www.linuxmint.com
• http://www.howtoforgre.com

. 37

You might also like