Professional Documents
Culture Documents
II LEMBAGA SOSIAL
Oleh: Suhadi
Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah
yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk
anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma
yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang
digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang
benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada
perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution”
pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya.
Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga
kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan
menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada
tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk
mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum
sosiologi yang berlaku saat ini.
Pada tulisan yang mengulas/ mereview bab dua yaitu lembaga sosial ini, akan
dipaparkan tentang; pengertian & hakekat lembaga sosial, tipe-tipe lembaga
sosial, macam-macam lembaga sosial, serta peran & fungsi lembaga sosial itu
sendiri. Mengingat begitu pentingnya pendalaman materi khususnya pada bagian
lembaga keluarga, untuk itu ulasan tentang lembaga keluarga akan diulas sendiri
(masih dalam proses). Hal ini dapat dilihat seringkali materi lembaga keluarga
muncul di soal ujian nasional. Selanjutnya, semoga review materi lembaga sosial
ini bermanfaat, khususnya untuk penulis, dan pembaca siswa di kelas IPS XII
pada umumya.
1
Lembaga sosial tidak serta merta hadir begitu saja. Terbentuknya lembaga sosial
tercipta dengan urutan sebagai sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel di
bawah ini;
Aturan/ norma yang dimulai dari usage hingga custom yang digunakan untuk
menjawab kebutuhan hidup manusia itu, kemudian di lembagakan/ diakui
keberadaannya/ keabsahannya, atau dalam bahasa inggrisnya disebut
institutionalization. Setelah diakui keabsahannya, aturan-aturan tersebut kemudian
mendarahdaging pada diri setiap anggota masyarakat, atau dalam bahasa
inggrisnya disebut internalized.
Karena aturan/ norma itu telah diakui keberadaannya di masyarakat, agar aturan/
norma tersebut mampu digunakan dalam menyelesaikan masalah dan mencukupi
kebutuhan masyarakat, maka diciptakan suatu alat untuk mengatur berjalannya
aturan/ norma. Alat untuk mengatur berjalannya aturan/ norma itu yang kemudian
disebut kontorl sosial atau dalam bahasa inggrisnya disebut social control.
Kontol sosial itu berfungsi untuk; memperkuat keyakinan akan kebenaran norma/
aturan tersebut, memberi penghargaan bagi yang taat, mengembangkan rasa malu,
memberikan rasa takut bagi pelanggar, dan melahirkan sistem hukum yang kuat.
Perlu diketahui bahwa tidak semua sistem norma/ aturan-aturan yang ada di
masyarakat di sebut lembaga sosial. Sistem norma/ aturan-aturan yang dapat
kategorikan lembaga sosial harus memiliki syarat-syarat unsur sebagai berikut;
- seperangkat aturan/ norma itu berkaitan dengan kebutuhan pokok anggota
masyarakat,
- seperangkat aturan/ norma itu harus relatif tetap, terstruktur, dan
sistematis, dan
- seperangkat aturan/ norma itu sebagai sumber untuk bertindak yang
mengikat.
Lantas apa saja ciri-ciri seperangkat aturan/ norma yang dikatakan sebagai
lembaga sosial? Ada beberapa ciri yang dapat kita gunakan untuk mengenali suatu
lembaga sosial, diantaranya;
- didalamnya terdapat pola pemikiran dan pola perilaku (ideologi),
- seperangkat aturan/ norma yang dimilikinya relatif kekal,
- memiliki tujuan,
- memiliki alat-alat,
- memiliki simbol, dan
2
- memiliki tradisi.
Setelah kita mampu mengetahui ciri-cirinya, apakah seperangkat aturan/ norma itu
lembaga sosial atau tidak, selanjutnya adalah bagaimana cara mempelajari suatu
lembaga sosial? Untuk mempelajari lembaga sosial, kita dapat menggunakan tiga
pendekatan analisis, diantaranya seperti yang tertera pada tebal di bawah ini. Tiga
pendekatan ini biasanya digunakan alat analisa pada penelitian dengan objek
lembaga sosial yang ada di masyarakat.
3
institutions masyarakat
4 Penyebarannya General institutions Lembaga sosial yang
penyebarannya ada pada
masyarakat luas (dunia)
Restricted Lembaga sosial yang
institutions penyebarannya hanya ada
pada masyarakat tertentu saja
5 Fungsinya Operative Lembaga sosial yang
institutions berfungsi menghimpun
seperangkat aturan/ norma
pada masyarakat
Regulative Lembaga sosial yang
institutions berfungsi mengontorl
seperangkat aturan/ norma
pada masyarakat
4
dan kerabat)
2 Lembaga Seperangkat aturan/ Mengatur praktek
ekonomi norma untuk perekonomian, tempat
mengatur dan transaksi jasa dan materi, serta
mencukupi mengubah dan memperbaiki
kebutuhan struktur ekonomi (sosial
perekonomian budaya)
anggota masyarakat
3 Lembaga politik Seperangkat aturan/ Melegalkan aturan/norma,
norma untuk pelaksana peraturan,
mengatur dan menyelesaikan konflik,
mencukupi pelayan masyarakat,
kebutuhan akan melindungi masyarakat, dan
kuasa dan atau memelihara keteraturan agar
dominasi dari tiap- tidak ada marabahaya yang
tiap anggota mengancam masyarakat
masyarakat
4 Lembaga Seperangkat aturan/ Fm: Fungsi manifes
pendidikan norma untuk (diharapkan) dan Fl: Fungsi
mengatur dan laten (tidak diharapkan).
mencukupi
pengetahuan dan Fm: bekal cari nafkah,
wawasan anggota mengembangkan potensi
masyarakat anggota masyarakat, pelestari
budaya, perangsang
demokrasi, mengembangkan
intelekstual dan keindahan,
melatih adaptasi, sumber
inovasi sosial, memilih dan
mengajarkan peranan sosial,
menanamkan ketrampilan,
sumber pengendali sosial,
sadar sehat, melahirkan
nasionalistik, meningkatkan
integritas, dan membentuk
kepribadian.
Fl: memperpanjang usia
pengangguran,
memperpanjang usia remaja,
mempertahankan kelas sosial,
menciptakan generasi perusak
5 Lembaga agama Seperangkat aturan/ Memberi pedoman hubungan
norma untuk manusia dengan Tuhannya,
mengatur sumber dasar perilaku,
keyakinan dan menyatukan nilai dan etika,
praktik peribadatan membentuk kebijaksanaan
5
sosial, sumber rekreasional
(estetika), alat bantu mencari
identitas moral, sumber tafsir
(interpretasi) keadaan alam
dan sosial, serta pengikat
solidaritas sosial.
Demikian review yang dapat penulis paparkan, semoga bermanfaat, sekian dan
terimakasih.