You are on page 1of 50

ANGGARAN DASAR (AD)

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013

PENDAHULUAN
Berkat rahmat Allah SWT, bangsa Indonesia telah berhasil meraih kemerdekaannya
dari kaum penjajah, maka menjadi kewajiban bagi setiap warga Negara untuk
mengisi kemerdekaan ini dalam Negara Republik Indonesia untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang di Ridhoi Allah SWT.
Kami Pelajar Mahasiswa Wajo, sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan
tanggung jawab kepada Agama, Bangsa dan Negara Republik Indonesia, bertekad
memberikan Dharma Bakti dalam rangka pengabdian nyata kehadirat Allah SWT.
Meyakini bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Allah
SWT serta usaha yang teratur terencana dan penuh kebijaksanaan maka dengan
rahmat Allah SWT kami dari Pelajar Mahasiswa Wajo menghimpun diri dalam
sebuah organisasi yang berbentuk legislatif, yudikatif dan lembaga-lembaga khusus
yang diberi nama HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO dengan semboyan
MALI SIPARAPPE, REBBA SIPATOKKONG, MALILU SIPAKAINGE. Dan
dengan pedoman berbentuk anggaran dasar sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN KARAKTERISTIK
Pasal 1
Nama
Organisasi ini
HIPERMAWA

bernama

Himpunan

Pelajar

Mahasiswa

Wajo,

disingkat

Pasal 2
Waktu dan Tempat Kedudukan
Hipermawa didirikan di Ujung Pandang pada tanggal 29 September 1965 untuk
waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di Makassar.
Pasal 3
Karakteristik
1. Lambang Hipermawa berdasarkan Lambang Kabupaten Wajo
2. Lagu Hipermawa adalah Mars HIPERMAWA
3. Semboyan Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu Sipakainge.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

BAB II
ASAS, TUJUAN DAN AGENDA STRATEGIS
Pasal 4
Asas
Organisasi ini berasaskan Pancasila
Pasal 5
Tujuan
Terbinanya insan intelektual yang tercerahkan, kreatif, produktif dan dedikatif serta
bertanggung jawab terhadap pembangunan Bangsa dan Negara pada umumnya dan
Kabupaten Wajo pada khususnya demi tercapainya masyarakat madani.
Pasal 6
Agenda Strategis
a. Membina pribadi Pelajar dan Mahasiswa Wajo menjadi berahlak mulia.
b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan sosial dan budaya.
c. Berperan aktif dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional pada
umumnya dan Kebupaten Wajo pada khususnya.
d. Berperan aktif dalam penyelesaian masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
e. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan tujuan dan asas organisasi demi
terciptanya tujuan organisasi.
f. Mengontrol dan berperan aktif dalam kebijakan pemerintah daerah Kabupaten
Wajo.
g. Mengintervensi sistem pemerintahan dan demokrasi di Kabupaten Wajo.
BAB III
STATUS DAN SIFAT
Pasal 7
Status
HIPERMAWA adalah Oraganisasi Pelajar dan Mahasiswa yang berstatus
independen, yang menghimpun semua pelajar dan mahasiswa yang berasal dari
kabupaten wajo di seluruh Indonesia dan tidak berafiliasi dengan suatu golongan
organisasi politik, aliran keagamaan dan organisasi sosial tertentu manapun.
Pasal 8
Sifat
HIPERMAWA adalah organisasi yang bersifat sosial.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Anggota
Anggota Hipermawa terdiri dari:
1. Anggota Muda
2. Anggota Penuh
3. Anggota Istimewa
4. Anggota Kehormatan
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Kekuasaan
Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Konferensi, Konferensi Luar Biasa, Rapat
Anggota Komisariat/Koperti (RAK) dan RAK luar biasa
Pasal 11
Kepemimpinan
a. Kepemimpinan Organisasi dipegang oleh Pengurus Pusat HIPERMAWA,
Pengurus Komisariat/Koperti HIPERMAWA
b. Hubungan antara Pengurus Pusat, Komisariat, Koperti, Lembaga Khusus
bersifat koordinasi.
Pasal 12
Dewan Permuasyawaratan
a. Ditingkat Pengurus Pusat HIPERMAWA dibentuk Dewan Permusyawaratan
Perwakilan Komisariat/Koperti (DPPK) PP-HIPERMAWA.
b. Ditingkat Komisariat/Koperti dibentuk Dewan Perwakilan Anggota
Komisariat/ Koperti (DPAK/DPA.Ko)
c. DPPK Pusat dan DPAK/DPA.Ko bertanggung jawab pada masing-masing
institusinya.
Pasal 13
Badan-Badan Khusus
Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, Pengurus pusat membentuk lembaga dan
atau badan-badan lain dengan kebutuhan organisasi.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 14
Sumber Keuangan
Sumber keuangan HIPERMAWA diperoleh dari iuran anggota, Pemerintah, swasta
dan Donatur lainnya serta usaha-usaha yang halal, tidak mengikat dan melanggar
hukum.
Pasal 15
Penggunaan Keuangan
Penggunaan keuangan HIPERMAWA dugunakan untuk kegiatan yang berguna,
bermanfaat dan produktif bagi anggota dan masyrakat.

Pasal 16
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Pengurus Pusat,
Pengurus Komisariat/Koperti kepada DPPK pusat/DPAK/DPA.Ko.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 17
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Konferensi atau Konferensi
Luar Biasa

Pasal 18
Pembubaran Organisasi
Pembubaran Oraganisasi hanya dapat dilakukan oleh Konferensi atau Konferensi
Luar Biasa
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN
Pasal 19
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur di Konstitusi akan diatur kemudian selama tidak
bertentangan dengan konstitusi.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Pasal 20
Aturan Peralihan
Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini, maka aturan-aturan sebelumnya dinyatakan
tidak berlaku.
PENUTUP
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan taufik-Nya kepada kita
semua, Amin.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

ANGGARAN RUMAH TANGGA


HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
(HIPERMAWA) Periode 2011-2013
BAB I
KEANGGOTAAN
BAGIAN I
ANGGOTA
Pasal 1
1. Anggota Muda adalah :
a. Pelajar dan atau Mahasiswa yang berasal dari wajo
b. Mengajukan permohonan tertulis dan sikap aktif dalam organisasi
c. Bersedia menjalankan masa pengabdian selama satu tahun terhadap
Organisasi.
2. Anggota Penuh adalah :
a. Telah mengikuti pengkaderan dan taat terhadap isi pokok AD/ART,
GBHO, PKO dan aturan lain yang ditetapkan oleh Organisasi.
b. Pelajar dan atau Mahasiswa yang telah mendapatkan Nomor Anggota
Hipermawa (NAH).
3. Anggota Istimewa adalah Anggota yang telah menyelesaikan pendidikannya
(S1) max 2 tahun dan S2 max 1 tahun.
4. Anggota Kehormatan adalah orang yang telah berjasa kepada Hipermawa
yang telah ditetapkan oleh pengurus.
BAGIAN II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 2
Hak Anggota
1. Anggota Muda mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat secara lisan dan tulis
b. Memilih pimpinan Organisasi
2. Anggota Penuh mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat lisan dan tulisan
b. Memilih dan dipilih menjadi pimpinan Organisasi dan atau pengurus
organisasi
c. Dipilih menjadi pimpinan Organisasi dan atau Pengurus Organisasi
3. Anggota Istimewa mempunyai hak :
a. Menyampaikan pendapat lisan dan tulisan

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

b. Mengikuti setiap kegiatan Organisasi


4. Anggota Kehormataan mempunyai hak :
a. Mengikuti setiap kegiatan Organisasi
b. Mengajukan saran atau usul diminta ataupun tidak oleh Pengurus
HIPERMAWA.
Pasal 3
Kewajiban Anggota
a. Menjaga dan menjunjung nama baik Organisasi
b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan-kegiatan HIPERMAWA
c. Kecuali bagi Anggota Muda dan Anggota Kehormatan tidak berlaku ayat b.
BAGIAN III
BERAKHIRNYA MASA KEANGGOTAAN
Pasal 4
Berakhirnya Masa Keanggotaan
Anggota kehilangan keanggotaannya karena :
a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis dengan alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan.
c. Skorsing dan dicabut status keanggotaannya.
d. Berakhir masa keanggotaannya.
BAGIAN IV
SKORSING DAN PEMECATAN
Pasal 5
Anggota dapat dikenakan sanksi atau pemecatan karena :
a. Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga
HIPERMAWA
b. Bertindak bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pengurus
HIPERMAWA
c. Bertindak merugikan dan atau mencemarkan nama baik HIPERMAWA.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Pasal 6
Tata Cara Skorsing/Pemecatan
Tata Cara Skorsing/Pemecatan :
a. DPPK dapat melakukan Skorsing/Pemecatan secara langsung terhadap
anggota berdasarkan usulan Pengurus Pusat, Komisariat/Koperti melalui
Sidang Istimewa DPPK
b. Pengurus Pusat dapat melakukan reshuffle/Skorsing/pemecatan secara
langsung terhadap aparat Pengurus melalui Rapat Pleno HIPERMAWA
c. Skorsing/Peemecatan terhadap Anggota/Pengurus harus dilakukan peringatan
terlebih dahulu, Teguran, Tulisan, dan Putusan Pemecatan.
Pasal 7
Pembelaan dan Pencabutan Skorsing/Pemecatan
a. Anggota atau Pengurus yang akan dikenakan Skorsing/pemecatan diberikan
kesempatan membela diri dalam Sidang Istimewa yang dilaksanakan oleh
DPPK Pusat sebagai pembelaan Akhir.
b. Putusan Skorsing/Pemecatan yang diambil dalam konferensi, Rapat Anggota
Komisariat/Koperti atau forum yang ditunjuk itu dianggap sah apabila
disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir.
BAB II
FORUM ORGANISASI
BAGIAN I
KONFERENSI
Pasal 8
Status dan Kedudukan
a. Konferensi merupakan Forum pengambilan keputusan tertinggi dalam
Organisasi.
b. Konferensi merupakan Mustawarah seluruh Anggota Hipermawa
Pasal 9
Kekuasaan dan Wewenang
a. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat
HIPERMAWA dengan kriteria sebagai berikut :
1. Melaksanakan minimal 50% rekomendasi dengan rincian 25% Eksternal
dan 25% Internal.
2. Melaksanakan minimal 75% Program kerja.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

b.

c.
d.

e.

3. Tidak melaksanakan pelanggaran Konstitusi.


4. Transparansi dan akuntabilitas Keuangan.
Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Garis-garis
Besar Haluan Organisasi, Pedoman Kerja Organisasi, serta Rekomendasi
HIPERMAWA.
Memilih Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/koperti (DPPK)
Memilih dan melantik Ketua Umum yang merangkap sebagai Formartur dan
kemudian memilih Mid Formatur untuk membantu formatur dalam menyusun
komposisi Pengurus Pusat.
Menilai laporan Aktivitas DPPK.
Pasal 10
Penyelenggaraan

Konferensi diselenggarakan oleh Pengurus Pusat 2 tahun sekali dan di ikuti oleh
Komisariat/Koperti yang defenitif.
Pasal 11
Peserta
a. Peserta konferensi terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau.
b. Peserta Penuh adalah Peserta yang di mandatir oleh Pengurus Komisariat dan
Pengurus Koperti
c. Peserta peninjau adalah seluruh Anggota HIPERMAWA selain peserta penuh
d. Komisariat/koperti yang telah terbentuk tetapi belum defenitif hanya berstatus
sebagai peserta peninjau.
Pasal 12
Sidang-sidang
Sidang-sidang terdiri dari :
a. Sidang Pleno, Sidang Pleno adalah Sidang yang diikuti oleh seluruh peserta
konferensi.
b. Sidang Komisi, Sidang Komisi adalah sidang yang dilaksanakan oleh masingmasing komisi.
Pasal 13
Pimpinan Sidang
Pimpinan Sidang terdiri dari :
a. Steering Committee, Steering Committee adalah Anggota yang dimandatir
oleh Pengurus Pusat HIPERMAWA
b. Presidium Sidang, Presidium Sidang dibentuk oleh Peserta Konferensi

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

c. Pimpinan Sidang Komisi, dibentuk oleh anggota komisi masing-masing untuk


memimpin Sidang Komisi.
Pasal 14
Quorum
a. Konferensi dapat dinyatakan Quorum apabila dihadiri 2/3 jumlah utusan
Peserta Penuh.
b. Apabila ayat a tidak terpenuhi maka konferensi diundur selama 2 kali 10
menit dan setelah itu dinyatakan Quorum.

Pasal 15
Pengambilan Keputusan
a. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila point a tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak atau voting.
BAGIAN II
KONFERENSI LUAR BIASA
Pasal 16
Status, Kedudukan dan Penyelengaraan
a. Konferensi Luar Biasa merupakan setingkat dengan Konferensi
b. Konferensi Luar Biasa dapat dilaksanakan apabila ada hal-hal yang dianggap
luar biasa yang terjadi di tubuh Organisasi yang membahayakan tujuan
Organisasi.
c. Konferensi Luar Biasa dapat diselenggarakan atas inisiatif satu
Komisariat/Koperti dengan persetujuan 2/3 dari Komisariat/Koperti yang
defenitif.
d. Tata Cara dan Mekanisme Konferensi Luar Biasa diatur kemudian oleh
DPPK.
Pasal 17
Tugas dan Wewenang
a. Menilai dalam bentuk menerima atau menolak Laporan Pertanggung Jawaban
Pengurus Pusat HIPERMAWA.
b. Memilih, menetapkan dan melantik formatur dan mid formatur dan untuk
mempersiapkan Konferensi selanjutnya.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

c. Kekuasaan dan wewenang Konferensi luar Biasa sama dengan kekuasaan dan
wewenang Konferensi.
Pasal 18
Mekanisme Pengambilan Keputusan
a. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.
b. Bila poin a tidak terpenuhi maka pengambilan keputusan diambil dengan cara
suara terbanyak atau voting.

BAGIAN III
RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 19
Status, Kedudukan dan Penyelenggaraan
a. Rapat Anggota Komisariat/Koperti merupakan musyawarah dan forum
pengambilan keputusan tertinggi di tingkat Komisariat/Koperti.
b. Tata cara dan mekanisme pelaksanaan Rapat Anggota Komisariat/Koperti
dalam keadaan luar biasa akan diatur kemuadian dalam aturan tersendiri oleh
DPAK/DPA.Ko
Pasal 20
Kekuasaan dan Wewenang
a. Menetapkan
pokok-pokok
Program
Kerja
dan
Rekomendasi
Komisariat/koperti.
b. Memilih pengurus Komisariat/Koperti dengan jalan memilih Ketua Umum
dan Sekretaris Umum yang merangkap sebagai formatur dan kemudian
memilih 3 mid formatur.
c. Memilih
dan
menetapkan
Dewan
Permusyawaratan
Anggota
Komisariat/Koperti (DPAK/DPA.Ko).
d. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
Komisariat/Koperti dengan criteria sebagai berikut :
1. Melaksanakan minimal 50% rekomendasi dengan rincian 25% eksternal
dan 25% internal.
2. Melaksanakan minimal 50% program kerja
3. Tidak melakukan pelanggaran konstitusi secara murni
4. Transparansi dan akuntabilitas keuangan.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Pasal 21
Peserta
a. Peserta RAK/RAK.Ko terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau
b. Peserta Penuh adalah seluruh Anggota Muda dan Anggota Penuh
Komisariat/Koperti.
c. Peserta peninjau adalah selain Peserta Penuh.

BAGIAN IV
PENGURUS PUSAT
Pasal 22
Status
a. Pengurus Pusat adalah Badan Eksekutif tertinggi Organisasi.
b. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 2 tahun terhitung sejak pelantikan dan
serah terima jabatan dari Pengurus demisioner.
c. Masa jabatan Pengurus Pusat yang terpilih melalui Konferensi Luar Biasa
adalah melanjutkan kepengurusan yang lalu.
Pasal 23
Personalia Pengurus Pusat
a. Formasi Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
b. Komposisi Pengurus Pusat adalah Anggota Penuh dari unsur-unsur
Komisariat/Koperti.
c. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugasnya/Non aktif dapat
diangkat pejabat Ketua umum oleh Sidang Pleno Pengurus Pusat
HIPERMAWA yang selanjutnya dalam wakttu yang sesingkat-singkatnya
mengadakan Konferensi Luar Biasa untuk Memilih Ketua Umum.
Pasal 24
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan konferensi
b. Segera mengumumkan/menyampaikan kepada Pengurus HIPERMAWA
segala ketetapan dan perubahan yang penting yang berhubungan dengan
HIPERMAWA.
c. Pengurus Pusat bertanggung jawab terhadap Konferensi dan selanjutnya
menyampaikan laporan tertulis dihadapan konferensi.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

d. Pengurus Pusat baru dapat melakukan tugasnya setelah serah terima jabatan
dari Pengurus Pusat Demisioner.
e. Selambat-lambatnya satu bulan setelah Pengurus Pusat terbentuk, maka
segera mengadakan serah terima jabatan dari Pengurus Pusat demisioner
kepada Pengurus Pusat yang baru.
f. Melaporkan hasil kerja Pengurus Pusat pada saat Sidang Pleno yang diadakan
2 kali dalam 1 periode kepengurusan
g. Menyampaikan laporan keuangan kepada DPPK Pusat HIPERMAWA setiap
6 bulan sekali dalam bentuk laporan tertulis.
h. Sidang Pleno merupakan institusi tertinggi dalam Pengurus Pusat
HIPERMAWA
i. Dalam keadaan tertentu Pengurus Pusat HIPERMAWA dapat mengadakan
rehabilitasi dan rasionalisasi Pengurus dan Aparat HIPERMAWA pada
Sidang Pleno Pengurus Pusat HIPERMAWA.
j. Pengurus Pusat dan DPPK adalah Penanggung jawab tertinggi Organisasi.
k. Pengurus Pusat melaksanakan Rapat Presidium, Rapat Pengurus dan Rapat
Konsolidasi.
l. Pengurus pusat berkewajiban mengadakan pengawalan/bimbingan terhadap
jalannya aktifitas pengurus Komisariat/koperti yang baru terbentuk sampai
satu tahun setelah masa berdirinya.
Pasal 25
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan
a. Ketua Umum terpilih disahkan dan dilantik oleh Konferensi.
b. Pengurus Pusat disahkan dan dilantik oleh Ketua Umum.
c. Pengurus Pusat dikukuhkan oleh Bupati.
BAGIAN IV
PEMBENTUKAN KOMISARIAT/KOPERTI
Pasal 26
Status
a. Komisariat merupakan kesatuan organisasi yang di bentuk ditempat
kedudukan Pengurus Pusat berdasarkan wilayah Kecamatan dimana Anggota
HIPERMAWA berasal.
b. Koperti merupakan kesatuan organisasi yang di bentuk berdasarkan pergutuan
tinggi dimana Anggota HIPERMAWA berasal.
c. Untuk mendirikan Komisariat/Koperti sekurang-kurangnya mimiliki 25
anggota yang disahkan oleh pengurus pusat.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

d. Anggota Hipermawa yang akan mendirikan Komisariat/Koperti harus


mengajukan permohonan kepada Pengurus Pusat untuk mendapatkan
persetujuan.
e. Mekanisme pembentukan Komisariat/Koperti ditentukan pada Rapat
Konsolidasi Pengurus Pusat HIPERMAWA
f. Komisarit/Koperti yang terbentuk wajib menjalankan masa pengabdian
Maksimal selama satu tahun sebelum disahkan oleh Pengurus Pusat sebagai
Komisariat/Koperti yang defenitif.
g. Dalam kondisi vakum, pengurus pusat harus mengkaratekerkan
komisariat/koperti tersebut.
Pasal 27
Personalia Pengurus Komisariat/Koperti
a. Formasi pengurus Komisariat/Koperti sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua
Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
b. Pengurus Komisariat/Koperti disahkan oleh Penngurus Pusat HIPERMAWA.
c. Yang dapat menjadi pengurus Komisariat/Koperti adalah Anggota penuh
komisariat/Koperti.
d. Apabila Ketua Umum Komisariat/Koperti tidak dapat menjalankan tugasnya,
non aktif maka dapat diangkat pejabat ketua umum oleh Rapat Harian
Pengurus Komisariat/Koperti yang selanjutnya dalam waktu yang sesingkatsingkatnya mengadakan RAK untuk memilih Ketua Umum.
Pasal 28
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil Rapat Anggota Komisariat/Koperti (RAK/RA.Ko)
kebijakan organisasi ditingkat komisariat/koperti dan pusat serta ketentuan
organisasi lainnya.
b. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan kepada DPAK/DPA.Ko
HIPERMAWA pada Sidang Pleno.
c. Menyampaikan laporan keuangan kepada DPAK/DPA.Ko Hipermawa selama
6 bulan sekali dalam bentuk laporan tertulis yang mekanisme dan format
pelaporan akan ditentukan kemudian oleh DPPK
d. Pengurus komisariat/koperti bertanggung jawab kepada Rapat Anggota
Komisariat/Koperti (RAK/RA.Ko).
e. Pengurus komisariat/koperti baru dapat mennjalankan tugasnya setelah
dilakukan pelantikan.
f. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah personalia pengurus
komisariat/koperti terbentuk, maka pengurus demisioner mengadakan serah
terima jabatan kepada pengurus komisariat/koperti yang baru.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

g. Pengurus komisariat/koperti dan DPAK/DPA.Ko adalah penanggung jawab


tertinggi organisasi dirtingkat komisariat/koperti.
Pasal 29
Pengesahan, Pelantikan dan Pengukuhan
Pengurus Komisariat/Koperti disahkan, dilantik dan dikukuhkan oleh Pengurus Pusat
HIPERMAWA.
BAGIAN V
TUGAS, FUNGSI, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 30
Tugas
Tugas Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/Koperti :
1. DPPK sebagai lembaga legislative mempunyai tugas tertentu yang lebih
bersifaat proyektif dengan mekanisme yang telah diatur.
a. Melalui Konferensi dan konferensi luar Biasa merumuskan
AD,ART,GBHO,PKO, Rekomendasi dan kebijakan lembaga dengan
memperhatikan aspirasi yang berkembang.
b. Memperssiapkan, menyusun dan melaksanakan agenda Konferensi setiap
akhir periode seperti penetapan sistem perekrutan dan lain-lain, dengan
tetap memperhatikan aspirasi yang berkembang.
c. Meeminta laporan keuangan Pengurus Pusat setiap 6 bulan sekali
d. Menerima, menampung dan meenyalurkan aspirasi Anggota
HIPERMAWA.
2. DPPK berfungsi :
a. Mengawasi pelaksanaan konstitusi.
b. Mendengar dan mengevaluasi kegiatan PP-HIPERMAWA
c. Mengadakan Sidang Pleno.
3. DPPK mempunyai Wewenamg :
a. Memintta penjelasan kepada PP-HIPERMAWA apabila ada hal yang
dianggap tidak sesuai dengan roda kepengurusan.
b. Member saran dan usulan dan pendapat diminta atau tidak kepada PPHIPERMAWA dalam mengambil sikap kelembagaan.
c. Bertindak memberi teguran dan mengambil keputusan tentang
kepengurusan PP-HIPERMAWA apabila melakukan pelanggaran
konstitusi, kebijakan lembaga serta aturan organisasi lainnya.
4. Apabila dikemudian hari pengurus DPPK yang terpilih pada saat konferensi
tidak mampu menjalankan kepengurusan, maka akan dibentuk pengurus
DPPK baru yang akan melanjutkan kepengurusan sampai konferensi dengan
persetujuan Komisariat/Koperti.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

BAGIAN VI
KEPENGURUSAN
Pasal 31
1. DPPK merupakan perwakilan dari komisariat dan koperti se-jajaran
HIPERMAWA.
2. Kepengurusan terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua dan Sekretaris.
BAGIAN VII
BADAN KHUSUS
Pasal 32
Status
a. Badan Khusus HIPERMAWA dibentuk sesuai kebutuhan.
b. Badan khusus HIPERMAWA membantu PP-HIPERMAWA.
Pasal 33
Personalia Badan Khusus
a. Formasi Pengurus Badan Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Bendahara.
b. Pengurus Badan Khusus disahkan oleh Pengurus Pusat HIPERMAWA.
c. Masa jabatan Pengurus Badan Khusus disesuaikan dengan Pengurus Pusat
HIPERMAWA.
d. Yang menjadi Pengurus Badan Khusus adalah Anggota HIPERMAWA.
Pasal 34
Tugas dan Kewajiban
a. Membantu dalam melaksanakan program dan kewajiban HIPERMAWA
sesuai fungsi dan tujuan pembentukannya masing-masing.
b. Menyampaikan laporan 6 bulan sekali serta laporan kepengurusan kepada PPHIPERMAWA.
BAB III
KEUANGAN
Pasal 35
Sumber Keuangan
Sumber keuangan Hipermawa berasal dari usaha lain yang halal dan tidak mengikat.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Pasal 36
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan wajib dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Pengurus Pusat,
Pengurus Komisariat/Koperti kepada DPPK/DPAK/DPA.Ko. dalam bentuk laporan
tertulis yang mekanisme dan format pelaporan ditentukan oleh DPPK Pusat.

BAB IV
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 37
Lambang

Lambang HIPERMAWA ditetapkan dengan konfigurasi sebagai berikut :


a. Bentuk Lambang HIPERMAWA mengacu pada Lambang Pemerintah
Kabupaten Daerah Wajo.
b. Pada sebelah kiri dan kanan Pohon bajo terdapat dua buah buku, disebelahh
kanan atas diletakkan gambar Jagung dan Kopi, Sebelah Kiri atas diletakkan
gambar Padi dan Ikan.
c. Pada untaian Pita terdapat kata : Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu
Sipakainge
d. Dibagian bawah terdapat tulisasn HIPERMAWA.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Pasal 38
Lagu
Lagu HIPERMAWA adalah Mars HIPERMAWA. (Terlampir).
Pasal 39
Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu Sipakainge.

Pasal 40
Penggunaan atribut/logo diatur dalan aturan tersendiri
BAB V
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 41
a. Perubahan AD/ART hanya dilakukan di dalam konferensi dan konferensi luar
biasa.
b. Rencana perubahan AD/ART sedapat mungkin di sampaikan kepada
Komisariat/Koperti dan Badan Khusus satu bulan setelah Konferensi.
BAB VI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 42
a. Pembubaran HIPERMAWA hanya dapat dilaksanakan oleh dan harus oleh
konferensi.
b. Keputusan pembubaran HIPERMAWA harus disitujui oleh 2/3 peserta
Konferensi.
Pasal 43
Inventaris HIPERMAWA setelah pembubaran harus diserahkan kepada yayasan atau
lembaga lain yang sesuai dengan tujuan HIPERMAWA.

BAB VII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 44
Segala peraturan dan kebijakan organisasi lainnya harus berdasarkan konferensi
HIPERMAWA.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 45
Setiap anggota HIPERMAWA dianggap telah mengetahui isi AD/ART setelah
ditetapkan.
Pasal 46
Setiap anggota HIPERMAWA harrus mentaati AD/ART ini dan barang siapa yang
melanggarnya akan dikenakan sanksi Organisasi sebagaimana yang diatur ketentuan.
BAB IX
ATURAN PENUTUP
Pasal 47
a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam AD/ART ini akan diatur kemudian
dalam aturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan AD/ART ini.
b. AD/ART berlaku sejak tanggal di tetapkannya.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI


HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
HIPERMAWA Periode 2011-2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
1. Garis-garis Besar haluan Organisasi disingkat GBHO adalah suatu haluan
atau pedoman yang berisi garis-garis besar pernyataan kehendak
HIPERMAWA yang pada hakikatnya merupakan Pola Umum Kerja
Organisasi.
2. Pola Umum yang dilaksnakan secara menyeluruh, terarah dan terpadu yang
berlangsung secara terus dalam rangka mewujudkan tujuan HIPERMAWA.
3. Rangkaian Program Kerja yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan dimaksudkan untuk membentuk Pelajar dan Mahasiswa
yang berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara serta Masyarakat Kabupaten
Wajo pada khususnya.
4. Arah kebijakan HIPERMAWA adalah sebagai bentuk pelaksanaan
kebijakan/program kerja dalam satu periode kepengurusan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Garis-garis Besar Haluan Organisasi ini untuk memberikan arah program kerja dan
berpartisipasi aktif dalam mengisi pembanguanan Bangsa dan Negara pada umumnya
dan pembangunan Kabupaten wajo pada khususnya.
C. LANDASAN
Garis-garis Besar Haluan Organisasi HIPERMAWA disusun berdasar :
1. Landasan Ideologi
: Pancasila
2. Landasan Konstitusional
: UUD 1945 hasil Amandemen
3. Landasan Operasional
: Tri Dharma Perguruan Tinggi dan AD/ART
HIPERMAWA
D. SISTEMATIKA
Memberikan gambaran yang jelas untuk mewujudkan masa depan HIPERMAWA
yang diinginkan, maka perlu disusun pola kerja secara sistematis sebagai berikut :
1. Pendahuluan.
2. Pola dasar haluan kerja.
3. Pola umum program kerja

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

4. Pedoman program kerja organisasi.


BAB II
POLA DASAR HALUAN KERJA
A. MAKNA DAN HAKEKAT
Pola dasar haluan kerja HIPERMAWA merupakan landasan filosofis sebagai
rangkaian upaya mewujudkan arah kebijakan yang berkesinambungan dalam rangka
mencapai cita-cita HIPERMAWA.
Pola dasar ini harus dilakukan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah,
bertahap dan berlanjut untuk memacu kemampuan HIPERMAWA dalam memenuhi
kepentingan dan kesejahteraan Pelajar dan Mahasiswa Wajo pada khususnya dan
Masyarakat Wajo pada umumnya. Arah kebijakan dalam pola dasar ini harus
didukung oleh seluruh Pelajar dan mahasiswa Wajo sebagai Basis Struktur Organisasi
untuk mengantarkan HIPERMAWa mencapai Tujuannya.
B. TUJUAN
Program kerja HIPERMAWA diarahkan pada tercapainya tujuan HIPERMAWA
yaitu Terwujudnya insan intelektual yang berakhlak mulia, kreatif, produktif dan
dedikatif serta bertanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara pada umumnya dan
Kabupaten Wajo pada khususnya demi tercapainya Masyarakat Madani
Yang dimaksud dengan :
1. Insan Intelektual, adalah seluruh perwujudan dari Pelajar Mahasiswa yang
selalu Rasional, Analisis, Kreatif, Universal, Sistematis serta Bertanggung
jawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan berlandaskan moralitas
guna mewujudkan insan ilmuan yang jujur, bertanggung jawab dan berpegang
teguh pada nilai kebenaran, keadilan dan kemanusiaan.
2. Berakhlak Mulia, adalah memiliki sikap dan kepribadian yang
mencerminkan nilai-nilai agama sehingga dalam kehidupan masyarakat dapat
menjadi pelopor dan teladan.
3. Kreatif, adalah senantiasa berdaya cita memberikan kerja yang bermanfaat
dan tepat guna untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah pada
khususnya dan nasional pada umumnya.
4. Produktif, adalah memiliki kemampuan guna menghasilkan ide-ide dan
aktifitas yang solutif terhadap setiap masalah sosial kemasyarakatan.
5. Dedikatif, adalah memberikan Dharma bakti dan pengabdian kepada
masyarakat sebagai wujud tanggung jawab kedaerahan dalam menata dan
membangun cita-cita masyarakat Wajo.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

6. Tanggung Jawab, adalah sebagai wujud komitmen putra daerah dalam


mengisi dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah pada khususnya dan
nasional pada umumnya.
7. Madani, adalah masyarakat yang mengedepankan keadilan dalam semua
dimensi kehidupan menuju masyarakat yang tentram, makmur dan bahagia
yang di Ridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
C. AZAS KEGIATAN
1. Azas Keimanan dan Ketaqwaan : bahwa dalam kegiatan dan pengembangan
organisasi mengarah pada terbentuknya anggota HIPERMAWA yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Azas Kemanusiaan : bahwa kegiatan HIPERMAWA diperuntukkan bagi
terciptanya kebaikan hidup manusia sesuai dengan esensi harkat dan kualitas
sebagai makhluk yang dimuliakan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Azas Kekeluargaan : bahwa kegiatan HIPERMAWA mengembang misi
tujuan organisasi yang didasari oleh kebersamaan.
4. Azas Peningkatan SDM : bahwa kegiatan HIPERMAWA di orientasikan
kepada pembentukan dfan peningkatan potensi anggota baik dari aspek
kognitif (Pengetahuan), Efektif (mentalitas), maupun Psikomotorik
(keterampilan dan kecakapan).
5. Azas Pemberdayaan Anggota : bahwa kegiatan HIPERMAWA diarahkan
pada pembangunan dan penyaluran potensi anggota dalam berbagai aspek
sebagai proses regenerasi kemimpinan di HIPERMAWA
6. Azas Kemandirian dan Profesionalisme : pelaksanaan kegiatan
HIPERMAWA dilakukan secara mandiri dan professional demi terciptanya
anggota yang mampu mengembangkan potensi individual demi kepentingan
HIPERMAWA kedepan.
7. Azas Transparansi dan Akuntabilitas : bahwa kegiatan dan kebijakan
HIPERMAWA diarahkan pada pencapaian kerja yang bersih dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan anggota
HIPERMAWA.
D. PRINSIP KEGIATAN
Untuk mencapai tujuan HIPERMAWA maka setiap kegiatan dan kebijakan yang
dilaksanakan berdasarkan atas prinsip-prinsip :
1. Prinsip Tujuan, adalah segala usaha dan program kegiatan dalam mencapai
dan merealisasikan tujuan HIPERMAWA.
2. Prinsip Masseddi Siri, ialah usaha dan program kerja serta kegiatan
HIPERMAWA harus merupakan usaha bersama dengan semangat yassiwajori
dan dialaksanakan atas dasar kekeluargaan.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

3. Prinsip Manfaat, ialah setiap kegiatan HIPERMAWA hendaknya dapat


dirasakan hasilnya sebagai sarana peningkatan kualitas hidup bagi anggota
HIPERMAWA, maupun masyarakat pad umumnya.
4. Prinsip Perbaikan Sistem Organisasi HIPERMAWA, infrastruktur dan
perangkat lainnya menuju satu kesatuan sistem organisasi mapan.
5. Peningkatan Mitra dan Jaringan Komunikasi, HIPERMAWA sebagai
proses pematangan external organisasi yang berimplikasi positif terhadap
perkembangan internal HIPERMAWA.
BAB III
POLA UMUM PROGRAM KERJA
A. POLA UMUM PROGRAM KERJA DIARAHKAN PADA USAHA-USAHA
UNTUK :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Anggota HIPERMAWA.
2. Meningkatkan kematangan Struktur dan Manajemen Organisasi
HIPERMAWA sesuai dengan kondisi kebutuhan kader.
3. Mampu meningkatkan kerja sama dan persatuan yang harmonis bagi semua
elemen HIPERMAWAdan masyarakat serta pemerintah secara umum.
4. Meningkatkan hubungan kerja, koordinasi dan hubungan kerja antara struktur
dan anggota HIPERMAWA.
5. Meningkatkan kemampuan manajerial kepengurusan dalam mengelola
HIPERMAWA pada setiap tempat dan kegiatan.
6. Meningkatkan kerja sama dengan badan atau organisasi baik dari pemerintah
maupun non pemerintah.
7. Mengoptimalkan tugas, fungsi dan wewenang dalam kelembagaan
HIPERMAWA.
8. Melakukan penataan dan pendataan serta penertiban terhadap anggota dan
alumni HIPERMAWA.
9. Melakukan upaya aktif dan konkrit dalam memperbaiki dan membesarkan
nama HIPERMAWA.
10. Memperhatikan regenerasi/kaderisasi HIPERMAWA.
11. Memberikan sumbangsih yang real terhadap penguatan masyarakat madani.
B. PELAKSANA
Pola Umum Program Kerja HIPERMAWA dilaksanakan oleh Lembaga Struktural
HIPERMAWA.
BAB IV
PEDOMAN PROGRAM KERJA ORGANISASI
PKO dibahas dalam lampiran

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

BAB V
PENUTUP
Berhasilnya Garis-Garias Besar Haluan Organisasi HIPERMAWA sangat tergantung
pada ketertiban dan rasa memiliki seluruh Anggota HIPERMAWA dan dukungan
semua pihak untuk pengembangan Organisasi dan kejayaan HIPERMAWA ke depan.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

PEDOMAN KERJA ORGANISASI


HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
HIPERMAWA Periode 2011-2013
PENDAHULUAN
Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (HIPERMAWA) sebagai Organisasi
Pelajar dan Mahasiswa yang berfungsi membina calon-calon intelektual yang
berakhlak mulia dengan suatu kebulatan hati untuk mengembang amanah dalam
pencapaian tujuan sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 5 Anggaran Dasar
Hipermawa yang berbunyi:
TERBINANYA INSAN INTELEKTUAL YANG TERCERAHKAN,
KREATIF, PRODUKTIF DAN DEDIKATIF SERTA BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP PEMBANGUNAN BANGSA DAN NEGARA PADA
UMUMNYA DAN KABUPATEN WAJO PADA KHUSUSNYA , DEMI
TERCIPTANYA MASYARAKAT MADANI.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka HIPERMAWA mengusahakan :
a. Membina Pribadi Pelajar dan Mahasiswa yang berakhlak mulia.
b. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
c. Berperan aktif dalam dunia pendidikan, baik ditingkat menengah
maupun pendidikan tinggi, untuk menopang pembangunan dengan
partisipasi yang konstruktif dan korektif.
d. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan azas, identitas organisasi serta
untuk pencapaian tujuan.
Rumusan tersebut diatas mengandung makna bahwa citra Pemuda Pelajar
Mahasiswa yang dikehendaki oleh HIPERMAWA yaitu seorang pribadi yang
tercerahkan dan berilmu pengetahuan serta penuh rasa tanggung jawab dalam
beraktifitas, baik atas nama organisasi maupun bukan atas nama organisasi untuk
mewujudkan masyarakat madani, baik secara umum maupun daerah Kabupaten Wajo
pada khususnya. Dengan demikian HIPERMAWA berpendapat bahwa model
keilmuan, keintelektualan dan keimanan adalah modal besar utama yang mendukung
tercapainya tujuan Organisasi.
Pembangunan nasional saat ini sangat ditekankan pada keselarasan antara
pembangunan lahiriah dan mental spiritual. Sehingga untuk mencapai masyarakat
madani terlebih dahulu diprioritaskan pada pembangunan manusia dibidang mental
spiritual bersama dengan pembangunan lahiriah yang menyeluruh dirasakan oleh
masyarakat Indonesia.
Oleh karena, eksistensi HIPERMAWA sebagai organisasi Pelajar dan
Mahasiswa seharusnya senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai ilmiah dan
Ditetapkan di AMKOP, Makassar
Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

keintelektualan dengan didasari oleh nilai-nilai keimanan yang tangguh dalam rangka
membina dan mempersiapkan kader-kader pembangunan bangsa dan agama yang
mempunyai nilai lebih dari kelompok masyrakat lain. Sehubungan dengan hal
tersebut, untuk memperkokoh pranata-pranata organisasi beserta anggotanya dalam
memacu diri dalam memiliki kadar iman yang tinggi sangat diperlukan langkahlangkah strategis dan sistematis sebagai berikut :
1. Fungsionaris HIPERMAWA seyogyanya lebih mengutamakan kualitas Anggota
daripada Kuantitas Anggota dalam mendinamisir keanggotaan. Kualitas yang
dimaksud yaitu meningkatkan potensi ilmu menuju ke fokus insan intelektual
yang tercerahkan, kreatif, produktif, dedikatif dan bertanggung jawab serta biasa
menjadi suri tauladan bagi masyarakat luas khususnya pelajar dan mahasiswa
sekitar.
2. Keberadaan HIPERMAWA ditengah-tengah masyarakat luas harus ditunjang
oleh anggota dengan rasa memiliki terhadap organisasi yang tinggi dan kesadaran
berorganisasi yang memadai. Hal tersebut dapat mewujudkan keikhlasan
berkorban serta pengabdian yang tulus untuk memanfaatkan sarana dan prasarana
organisasi yang baik, efektif dan efisien dalam kerangka pengabdian kepada
masyarakat secara keseluruhan.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai konstitusi organisasi serta
ketentuan-ketentuan lainnya yang harus ditaati dan dijalankan oleh pengurus dan
anggota secara sadar dan bertanggung jawab bagi pemenuhan hajad dan tujuan
organisasi.
4. Heterogenitas pola pikir anggota yang menyusul akibat adanya latar belakang
pendidikan, ekonomis, dan sosial budaya lainnya, tidaklah dipandang sebagai
kendala dalam pencapaian tujuan organisasi dan mendinamisir keanggotaan tetapi
hendaklah dijadikan asset untuk mencipatakan suasana saling melengkapi antara
anggota guna mempercepat tercapainya tujuan organisasi.
5. Tertib organisasi dengan pengelolaan yang teratur, sistematis, management
dialogis dan terbuka dari pengurus dalam rangka mengantisipasi permasalahan
sosial kemasyarakatan yang semakin kompleks adalah tuntutan yang tak
terhindarkan. Dengan demikian HIPERMAWA dengan pengurusnya dapat
mengfungsikan sebagai penyalur dan wadah pengembangan aspirasi anggota yang
potensial.
6. Berpegang teguh pada nilai-nilai persaudaraan, meningkatkan konsolidasi
kekerabatan dan ukhuwah sesama anggota agar kekerabatan HIPERMAWA dapat
semakin membumi ditengah-tengah masyarakat bangsa khususnya masyarakat
wajo.
Untuk lebih mendekatkan gambaran global diatas maka perlu penjabaran
demi mempercepat tujuan organisasi dalam bentuk pendayagunaan semua perangkat
organisasi secara efektif baik sarana maupun prasarana. Untuk itulah pedoman kerja
organisasi ini disusun dengan sistematis sebagai berikut.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

ORAGANISASI
Sesuai kedudukan hirarkinya agar mekanisme organisasi yang ada mampu
pula mendinamisir pengetahuan dan keterampilan anggota terutama dalam
pengelolaan tugas-tugas organisasi. Lebih penting dari semua itu adalah kuantifikasi
jumalah dan potensi anggota.
Dalam rangka pengembangan fungsionaris organisasi, maka sudah perlu
difikirkan mengenai pengembangan fungsionaris diluar wilayah-wilayah yang
terjangkau sekarang ini. Penjajakan kemungkinan terbentuknya fungsionaris baru
setingkat komisariat, untuk menjaring anggota-anggota HIPERMAWA yang tidak
terjaringg diwilayah mana pengurus pusat berada seperti sekarang ini perlu
dilakukan. Sebab potensi keanggotaan HIPERMAWA tidak saja terkonsentrasi
diwilayah Makassar sebagai tempat kedudukan pengurus pusat dan komisariatnya,
tetapi juga wilayah-wilayah lain diluar Makassar, tentunya dengan dasar
pembentukan fungsionaris tidak lagi berdasarkan kecamatan asal anggota tetapi
berdasarkan wilayah domisili anggota tersebut.
Komisariat/Koperti yang berfungsi sebagai basis persentuhan organisasi
dengan masyarakat luas dalam pengabdiannya hendaklah lebih dioptimalkan.
Komisariat yang masih vakum, hendaklah dibangkitkan kembali dan atas inisiatif
pengurus pusat menfasilitasi pembentukannya. Orientasi kefungsionarisan ini
hendaknya diperhatikan secara serius, dalam rangka menjadikan komisariat atau
instansi setingkat itu mampu menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan tugas-tugas
organisasi yang langsung bersentuhan dengan anggota ditingkat bawah ataupun
dengan masyarakat luas.
Persoalan pengembangan Sumber Daya Manusia juga sangat perlu menjadi
pusat perhatian, untuk pengembangan potensi kreatif yang dimiliki anggota. Sebab
ada saatnya, ketika itu sudah dimiliki, pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud
nyata akan kesadaran diri anggota sebagai bagian dari masyarakat Wajo secara luas,
dapat terwujud dengan baik. Sebab tanpa itu, eksistensi organisasi sebagai wadah
Pelajar Mahasiswa akan menjadi sorotan tajam bagi masyarakat dari mana organisasi
ini berasal.
Pengurus HIPERMAWA sebagai unsur pimpinan eksekutif dalam struktur
organisasi mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjalankan usaha-usaha
pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat menjalankan tanggung jawab tersebut
secara efisien dan efektif, maka pengurus HIPERMAWA memerlukan Pedoman
Kerja Organisasi.
Berdasarkan pertimbangan itu, disusunlah Pedoman Kerja Organisasi (PKO)
Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo, sebagai berikut :

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

1. PENGURUS PUSAT
A. Status Pengurus Pusat
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ART HIPERMAWA (pasal 23)
mengenai status Pengurus Pusat dalam Struktur organisasi umumnya dan
struktur pimpinan khususnya status Pengurus Pusat adalah :
a. Pengurus Pusat adalah Badan eksekutif tertinggi organisasi.
b. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah terhitung sejak pelantikan dan serah
terima jabatan dari pengurus demisioner.
c. Masa jabatan Pengurus Pusat yang terpilih melalui konferensi Luar Biasa
adalah melanjutkan pengurusan yang lalu.
B. Tugas dan Kewajiban
Tugas dan wewenang Pengurus Pusat sesuai aturan ART (pasal 25) maka
adalah :
1. Melaksanakan apa yang termuat dalam AD dan ART serta keputusankeputusan konferensi
2. Bertanggung jawab pada konferensi.
Hal-hal penting yang berhubungan dengan HIPERMAWA adalah meliputi
persoalan-persoalan intern dan ekstern organisasi yang menyangkut dengan segala
keputusan organisasi yang bersifat politis dan non politis. Ini tidak terlepas dari
statusnya sebagai badan tertinggi organisasi. Segala tindakannya itu kemudian
dipertanggung jawabkan pada konferensi, sebagai forum musyawarah dan instansi
pengambilan keputusan tertinggi Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo.
C. Struktur Organisasi Pengurus Pusat
Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari satuan-satuan oranisasi atau
bidang-bidang kerja yang di dalamnya terdapat pimpinan, tugas dan wewenang serta
peranan masing-masing personalia dalam totalitas organisasi.
Sebagaimana lazimnya struktur organisasi akan kelihatan semakin jelas dan tegas
apabila digambarkan dalam bagan struktur organisasi. Ditinjau dari struktur
organisasi, maka bentuk organisasi yang dipergunakan Pengurus Pusat
HIPERMAWA adalah bentuk organisasi garis fungsional.
Dalam organisasi yang berbentuk garis fungsional, wewenang dari Ketua Umum
didelegasikan kepada satuan-satuan organisasi atau bidang kerja yang dipimpin oleh
para ketua, Sekretaris umum dan Bendahara Umum.
Pimpinan dari setiap satuan organisasi atau bidang kerja mempunyai wewenang dan
tanggung jawab itu dipertanggung jawabkan oleh pimpinan masing-masing bidang.
Struktur Organisasi Pengurus Pusat HIPERMAWA terdiri dari :
1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

3.
4.
5.
6.
7.

Sekretaris Umum
Wakil Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Wakil Bendahara Umum
Ketua Bidang-bidang
I. Ketua bidang PAPO
II. Ketua bidang Pendidikan dan IPTEK
III. Ketua bidang PPPM
IV. Ketua bidang Bakat dan Minat
8. Anggota
D. Fungsi Personalia Pengurus Pusat
Masing-masing personalia Pengurus pusat menjalankan fungsinya sebagai berikut :
1. Ketua Umum, adalah Penanggung jawab dan koordinator umum dalam
pelaksanaan tugas-tugas intern dan ekstern organisasi yang bersifat umum
pada seluruh jajaran HIPERMAWA
2. Wakil Ketua Umum, adalah pembantu Ketua Umum dalam menjalankan
roda organisasi di dalam internal HIPERMAWA
3. Sekretaris Umum, adalah penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan
kesekretariatan, administrasi dan komunikasi dengan ionternal dan ekternal
organisasi.
4. Wakil Sekretaris Umum, pembantu sekretaris umum bertanggung jawab
dalam administrasi dan kesekretariatan.
5. Bendahara Umum, adalah penanggung jawab dan koordinator umum dalam
bidang keuangan dan perlengkapan organisasi ditingkat pusat.
6. Wakil Bendahara Umum, bertugas atas nama bendahara umum untuk
pengelolaan dan administrasi keuangan dan perlengkapan organisasi.
7. Ketua Bidang Pembinaan Anggota dan Pengembangan Organisasi, adalah
penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan pembinaan sumber daya
manusia dan pengembangan organisasi ditingkat pusat maupun ditingkat
Kom/Kop, serta bertanggung jawab secara umum sejajaran HIPERMAWA.
8. Ketua Bidang Pendidikan dan IPTEK adalah penanggung jawab dan
koordinator dalam kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan technology ditingkat Pusat serta bertanggung jawab secara umum
terhadap sejajaran HIPERMAWA.
9. Ketua Bidang Partisispasi, Pembangunan, dan Pengabdian Masyrakat,
adalah penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan Pengabdian
masyarakat dan Partisipasi pembangunan ditingkat Pusat serta bertanggung
jawab secara umum sejajaran HIPERMAWA
10. Ketua Bidang Bakat dan Minat, adalah penanggung jawab dan koordinator
dalam mengakomodir bakat dan minat Mahasiswa wajo pada umumnya dan
HIPERMAWA pada khususnya Pengembangan Sumber Daya di Kabupaten
Wajo.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

E. Pengambilan Keputusan Pengurus Pusat


Setiap keputusan Pengurus Pusat (PP) diputuskan secara musyawarah, oleh
Karena itu bersifat organisatoris dengan mengikat seluruh fungsionaris
HIPERMAWA ditingkat Komisariat/Koperti. Dengan cara yang demikian setiap
keputusan organisatoris pada dasarnya adalah merupakan mufakat bersama. Karena
itu, setiap personalia maupun fungsionaris HIPERMAWA yang ada wajib
menjunjung tinggi dan melaksanakannya dengan niat luhur dan penuh tanggung
jawab.
Berdasarkan prinsip ini, maka tata susunan (hirarki) instansi pengambilan
keputusan dalam pengurus pusat HIPERMAWA adalah :
1. Sidang Pleno.
2. Rapat Harian.
3. Rapat Presidium.
4. Rapat Koordinasi.
Di samping itu, untuk evaluasi pelaksanaan program dilakukan rapat bidang
kerja dan untuk penyusunan rencana kerja operasional diselenggarakan Rapat Kerja.
1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno merupakan Rapat Tertinggi dalam Pengurus Pusat
HIPERMAWA
b. Sidang Pleno dihadiri oleh fungsionaris Pengurus Pusat HIPERMAWA
dan Dewan Permusyawaratan Perwakilan Komisariat/Koperti (DPPK)
Pusat.
c. Sidang Pleno dilaksanakan minimal dua kali selama periode
kepengurusan.
2. Rapat Harian
a. Rapat Harian dihadiri seluruh fungsionaris Pengurus Pusat
HIPERMAWA.
b. Rapat Harian dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
3. Rapat Presidium
a. Rapat Presidium dihadiri oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara
umum, serta ketua bidang dan Ketua Lembaga.
b. Rapat presidium dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
4. Rapat Koordinasi
a. Rapat Koordinasi diikuti oleh Presidium dan ketua Komisariat/Koperti
dan Lembaga Khusus.
b. Rapat korrdinasi dilaksanakan sekali dalam 3 bulan

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

2. PENGURUS KOMISARIAT/KOPERTI
A. Status Pengurus
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ART (pasal 19) HIPERMAWA
mengenai status Pengurus Komisariat/Koperti dalam struktur organisasi umumnya
dan struktur pimpinan khususnya, maka status Pengurus Komisariat/Koperti adalah :
a. Komisariat adalah Penanggung Jawab tertinggi HIPERMAWA ditingkat
Kecamatan.
b. Koperti adalah Penanggung jawab tertinggi HIPERMAWA di tingkat
Perguruan Tinggi.
c. Pengurus Komisariat/Koperti disahkan oleh Pengurus Pusat.
d. Masa jabatan Pengurus Komisariat/Koperti adalah 1 tahun terhitung sejak
pelantikan dan serah terima jabatan.
e. Pengurus Presidium tidak diperkenankan rangkap jabatan dalam institusi
HIPERMAWA.
B. Tugas dan kewajiban
Tugas dan wewenang Pengurus Komisariat/Koperti sesuai aturan ART (Pasal
20) adalah :
a. Memberikan Laporan perkembangan kepada Pengurus Pusat sekurangkurangnya pada saat rapat koordinasi.
b. Bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Komisariat/Koperti
c. Menembuskan hasil LPJ kepada PP-HIPERMAWA.
d. Khusus untuk Komisariat bertanggung jawab terhadap data Base Pelajar dan
Mahasiswa Wajo yang berasal dari Wilayahnya masing-masing yang
tergabung dalam HIPERMAWA dan Koperti agar dikomunikasikan data
Mahasiswa yang di kampusnya kepada Komisariat sesuai dengan wilayahnya
masing-masing.
C. Struktur Organisasi Komisariat/Koperti
Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari satuan-satuan
oranisasi atau bidang-bidang kerja yang di dalamnya terdapat pimpinan, tugas dan
wewenang serta peranan masing-masing personalia dalam totalitas organisasi.
Sebagaimana struktur organisasi ditingkat pusat bentuk organisasi yang
dipergunakan dalam Pengurus Komisariat/Koperti disesuaikan dengan Pengurus
Pusat HIPERMAWA.
Dalam organisasi yang berbentuk garis fungsional, wewenang dari Ketua
Umum didelegasikan kepada satuan-satuan organisasi atau bidang kerja yang
dipimpin oleh para Ketua, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Pimpinan dari setiap satuan organisasi atau bidang kerja mempunyai


wewenang dan tanggung jawab atas pelaksanaan tugas bidangnya masing-masing,
kemudian secara fungsional tanggung jawab itu dipertanggung jawabkan oleh ketua
masing-masing bidang kepada Ketua Umum.
Struktur Organisasi Pengurus Komisariat/Koperti HIPERMAWA sesuai
dengan perbidangan dalam program kerja 5 bidang kerja utama yaitu :
A) Pengurus Harian
1. Ketua Umum.
2. Wakil Ketua Umum.
3. Sekretaris Umum.
4. Bendahara Umum.
B) Bidang-bidang
Komisariat/Koperti diberikan kewenangan untuk menyusun
Bidang-bidang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, yang
ditetapkan pada Rapat Anggota Komisariat/Koperti, selama tidak
menyalahi Konstitusi HIPERMAWA.
D. Fungsi Personalia Pengurus Komisariat/Koperti
Masing-masing personalia pengurus Komisariat/Koperti menjalankan
fungsinya sebagai berikut :
1. Ketua Umum, adalah Penanggung jawab dan koordinator umum dalam
pelaksanaan tugas-tugas intern dan extern organisasi yang bersifat umum pada
tingkat Komisariat/Koperti.
2. Wakil Ketua Umum, adalah pembantu ketua umum dalam menjalankan roda
organisasi ditingkat komisariat/koperti.
3. Sekretaris Umum, adalah Penanggung jawab dan koordinator dalam kegiatan
kesekretariatan, administrasi dan komunikasi dengan pihak ekstern ditingkat
Komisariat/Koperti.
4. Bendahara Umum, adalah Penanggung jawab dan koordinator umum dalam
bidang
keuangan
dan
perlengkapan
organisasi
pada
tingakt
Komisariat/Koperti.
E. Instansi Pengambilan Keputusan Pengurus Komisariat/Koperti.
Setiap keputusan Pengurus Pusat (PP) diputuskan secara musyawarah, oleh
karena itu bersifat organisatoris dengan mengikat seluruh fungsionaris
HIPERMAWA ditingkat Komisariat/Koperti. Dengan cara yang demikian setiap
keputusan organisatoris pada dasarnya adalah merupakan mufakat bersama. Karena
itu, setiap personalia maupun fungsionaris HIPERMAWA yang ada wajib
menjunjung tinggi dan melaksanakannya dengan niat luhur dan penuh rasa tanggung
jawab.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Berdasarkan prinsip ini, maka tata susunan (hirarki) instansi pengambilan


keputusan dalam pengurus Komisariat/koperti HIPERMAWA adalah :
1. Sidang Pleno
2. Rapat Harian
3. Rapat Presidium
4. Rapat Bidang
Di samping itu, untuk evaluasi pelaksanaan program dilakukan rapat bidang
kerja dan untuk penyusunan rencana kerja operasional diselenggarakan Rapat Kerja.
1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno merupakan Rapat Tertinggi dalam Pengurus
Komisariat/Koperti dan Dewan Permusyawaratan Anggota Komisariat/
Koperti.
b. Sidang Pleno dihadiri oleh fungsionaris Pengurus Komisariat/Koperti dan
Dewan Permusyawaratan Anggota Komisariat/ Koperti.
c. Sidang Pleno dilaksanakan minimal dua kali 1 periode.
2. Rapat Harian
a. Rapat Harian dihadiri seluruh fungsionaris Pengurus Komisariat/Koperti.
b. Rapat Harian dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
3. Rapat Presidium
a. Rapat Presidium dihadiri oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara
umum, serta ketua bidang dan Ketua Lembaga.
b. Rapat presidium dilaksanakan minimal satu kali dalam satu bulan.
4. Rapat Bidang
a. Rapat bidang dihadiri oleh Ketua bidang dan anggota yang bersangkutan.
b. Rapat bidang dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu bulan.
3. LEMBAGA KHUSUS
A. Status Pengurus
1. Pengurus Lembaga Khusus berasal dari Anggota HIPERMAWA.
2. Lembaga khusus bersifat semi otonom.
B. Tugas dan Wewenang
1. Memberikan laporan aktifitas pada rapat koordinasi Pengurus Pusat,
Komisariat/Koperti dan Lembaga Khusus.
2. Bertanggung jawab kepada PP-HIPERMAWA.
C. Struktur Oraganisasi
1. Struktur Oraganisasi Lembaga Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari
Koordinator, sekretaris dan bendahara.
2. Divisi-divisi yang disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.
D. Mekanisme Pembentukan
1. Lembaga Khusus dibentuk dari perwakilan Komisariat/Koperti.
2. Lembaga Khusus disahkan oleh Pengurus Pusat.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

3. Kepengurusan Lembaga Khusus disesuaikan dengan masa kepengurusan


PP-HIPERMAWA.
MEKANISME ORGANISASI
A. BINA AKTIFITAS
1. Fungsionaris yang berada ditingkat pusat hendaknya benar-benar melakukan
aktifitas dengan berpedoman pada hasil-hasil konferensi yaitu Pedoman Kerja
Organisasi, Program Kerja dan aturan pokok lain agar tujuan Program Kerja
dapat tercapai dengan baik, efektif dan terarah. Meskipun begitu, kegiatan
yang bersifat insidentil tetap diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan program kerja.
2. Setiap Anggota maupun Pengurus harus mempunyai komitmen dan
melibatkan diri untuk melaksanakan aktifitas organisasi yang diadakan.
3. Perlu peningkatan kualitas iman, ilmu amal dan keterampilan para pengelola
organisasi melalui pembinaan terencana yang dilakukan Pengurus Pusat.
B. FUNGSIONALISASI AKTIFITAS PENGURUS PUSAT
1. Meminta kesediaan secara tertulis kepada Anggota HIPERMAWA yang
diangkat menjadi Pengurus Pusat Periode tersebut.
2. Mengadakan orientasi pengurus bagi setiap kepengurusan baru untuk member
arah dan orientasi secara jelas terhadap personalia yang menjadi pengurus
pusat pada periode tersebut.
3. Personalia Pengurus ditingkat pusat sebaiknya dipilih dengan pertimbangan
fungsional dan tidak politis sentries.
4. Tidak diperbolehkan presidium Komisariat/koperti menjadi pengurus pusat
HIPERMAWA.
C. BINA KOMUNIKASI
1. Internal
Dalam rangka meningkatkan frekuensi dan efektifitas komunikasi Pengurus
Pusat dan Komisariat/Koperti, maka perlu komunikasi timbal balik sebagai berikut :
a. Pusat Informasi organisasi berada ditingkat pusat.
b. Secretariat Komisariat/Koperti atau lembaga setingkat lain harus jelas
keberadaannya sebagai alamat Sekretariat dan sentral aktifitas organisasi.
c. Untuk melancarkan mekanisme organisasi, maka pengurus khususnya
Pengurus pusat hendaknya rajin berkunjung kesekretariat Komisariat/koperti.
d. Tersedianya media dan sarana komunikasi ditingkat pusat, kontinuitas
informasi ataupun pengembangan sarana kesekretariatan yang menunjang.
2. Eksternal
Dalam rangka meningkatkan fungsi dan peran organisasi secara optimal,
maka komuniksai dengan pihak diluar HIPERMAWA adalah mutlak. Pola

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

peningkatan hubungan harmonis. Baik antara pengurus pusat dengan MUSPIDA


(Pemerintah Daerah) maupun antara pengurus Komisariat dengan fungsionaris
Kecamatan adalah pola hubungan yang mencerminkan suasana saling keterikatan
tanpa menghilangkan suasana independensi organisasi, sebagaimana digariskan oleh
Anggaran Dasar.
Disamping itu, organisasi sosial kemasyarakatan yang ada didaerah juga perlu
menjadi catatan serius untuk segera dibina hubungan yang saling menguntungkan.
Hal ini berangkat dari kesadaran bahwa, HIPERMAWA juga adalah bagian
dari masyarakat Wajo secara keseluruhan
D. NETWORKING EKSTERNAL HIPERMAWA
Networking (Jaringan Kerja) dalam konteks ini berkaitan erat dengan adanya
kebutuhan gerakan dan idelism perjuangan HIPERMAWA yang terus berhadapan
dengan dinamika ruangg dan waktu yang terus mengalami perubahan dan pelebaran
jangkauan dinamika yang berkelanjutan. Jelasnya bahwa menghadapi problem sosial,
ekonomi, budaya dan agama membutuhkan dukungan disamping sumber daya
internal yang dimaksimalkan juga membutuhkan dukungan dari kekuatan sosial yang
relevan dengan garis perjuangan HIPERMAWA. Dalam konteks kebutuhan ini lebih
dekat dengan pengertian membangun kerja sama antar kekuatan sosial.
Kerjaasma ini dilakukan dengan landasan dan argument sebagai berikut :
Pertama, keterbatasan Institusional dan Sumber daya
HIPERMAWA sebagai organisasi kemahasiswaan yang berbasis, kedaerahan
memiliki tingkat kepedulian yang tidak terbatas yang berbanding lurus dengan
problematika kebangsaan khususnya daerah Wajo yang setiap saat mengalami
permutasi yang lebih kompleks, meskipun secara kelembagaan HIPERMAWA sedah
tersebar disebagian Perguruan Tinggi khususnya di Makassar dan wilayah lainnya.
Kedua, tingkat Keragaman Sosial (Pluralitas)
Adanya dinamika sosial yang berjalan dengan cepat memberi tingkat perhatian dan
kepentingan yang beragam pula dalam masyarakat. Konflik kepentingan masih
banyak tersamai ditengah masyarakat luas dimana berbagai macam keinginan dan
kepentingan tidak bergandeng tangan dalam koridor bersama.
Prinsip-prinsip Membangun Jaringan
1. Kemandirian dan Independensi
Usaha membangun jaringan kerjasama bukanlah dampak dan ketidakmampuan
atau menafikkan kekuatan eksistensial lembaga masing-masing, melainkan akan
memperteguh dan memperkaya dinamika gerak organisasi dan hal itu berarti
bahwa pilihan-pilihan melakukan aliansi atau kerjasama bukanlah pilihan konyol,
naf dan terasa dipaksakan melainkan sebuah pilihan sadar dan kritis akan
kekuatan internal dan eksternalnya beserta dampaknya.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

2. Kepercayaan (trust)
Pilihan yang mandiri dan otonom seperti diatas akan mungkin terjadi bila
komponen yang beragam apabila dirawat dalam ruang kepercayaan yang
seimbang. Kepercayaan terbangun melalui proses yang tidak sederhana dan dalam
waktu yang cepat melainkan tumbuh dalam proses yang jujur dan tulus tanpa ada
tendensi mengganggu pihak lainnya.
3. Saling Menguntungkan
Membangun jaringan juga hanya mungkin akan terjadi manakala jaringan antar
kelompok berdampak produktif terhadap kelompok masing-masing yang tidak
kontra produktif yang akan membuat bangunan networking yang terbangun akan
runtuh seketika. Tapi yang penting adalah masing-masing memahami bahwa
jaringan yang menguntungkan sebagai investasi baik sekarang maupun yang
datang.
4. Solidaritas
Solidaritas ini akan terbangun akar kesamaan pemaknaan berorganisasi.
E. AKTIFITAS KOMISARIAT/KOPERTI
Setiap kegiatan di tingkat Komisariat/koperti harus dilaporkan kepada
Pengurus pusat dan selanjutnya Pengurus pusat menyebarluaskan kepada seluruh
anggota lewat papan informasi atau media lain.
F. MEKANISME PROGRAM KERJA
Dalam rangka pelaksanaan suatu program kerja, agar dapat diketahui tercapai
atau tidaknya sasaran dan tujuan yang dikehendaki, maka perlu adanya standar
management pelaporan kegiatan pada masing-masing program, misalnya :
1. Harus ada keseragaman kerangka laporan pelaksanaan masing-masing
kegiatan.
2. Harus jelas penanggung jawab program.
G. SUMBER DAYA ORGANISASI DAN SISTEMNYA
Tidak dapat dipungkiri bahwa dana adalah faktor penentu dalam mejalankan
aktifitas dan program kerja. Untuk itulah, dalam perolehannya ditempun melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan yang sifatnnya permintaan kepada instansi Swasta dan
pemerintah serta simpattisan lainnya sepanjang tidak mengikat secara
kontinyu
2. Hasil karya kreeatifitas anggota yang sifatnya produktif dan halal.
Untuk memperoleh dana demi suksesnya aktifitas organisasi dalam
mewujudkan kemadirian dana, maka Pengurus pusat dan Komisariat/Koperti perlu
memikirkan format baru pemungutan dana Dari anggota, baik uang pangkal maupun
iuran anggota.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

H. KEPERPUSTAKAAN
Keperpustakaan merupakan rekaman dari segenap penyelenggaraan setiap
kerja sama manusia untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Untuk
penyelenggaraan keperpustakaan yang baik dan tertib, diperlukan tenaga-tenaga
administrative yang tekun, berkesinambungan dan dengan sarana yang memadai.
Untuk itulah, maka pengurus seharusnya mengusahakan :
1. Peningkatan kemampuan keperpustakaan pengurus dan anggota.
2. Registrasi dan heregistrasi anggota, dokumentasi kegiatan dan lain-lain perlu
diaktifkan.
3. Penerbitan dokumentasi kegiatan organisasi serta kebutuhan logistik secara
terencana agar kiranya dokumentasi hasil periode yang lalu dapat menjadi
motivasi bagi pengurus mendatang. Hal ini penting, sebab untuk mengisi program
yang belum tersentuh oleh kepengurusan lalu, perlu melihat kegiatan pada
periode sebelumnya.
Adapun masalah perpustakaan, untuk merangsang minat baca anggota dan
pengurus perlu memperbanyak koleksi buku dari terbitan-terbitan berkala lainnya dan
Koran, penciptaan suasana kondusif dan yang lebih penting adalah pengelolaannya
yang harus efektif dan terkendali.
I. ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
A. Pendahuluan
Keutuhan dan kesatuan gerak organisasi tercermin antara lain pada sistem
tertib administrasi yang diterapkan pada organisasi yang bersangkutan. Dalam upaya
mewujudkan sistem administrasi yang dapat menunjang mekanisme kerja organisasi
dilingkungan HIPERMAWA, maka diperlukan adanya seperangkat aturan sebagai
usaha unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan disosialisasikan secara terus menerus
sehingga menjadi tradisi yang positif dalam rangka pencapaian program kerja yang
sesuai dengan tujuan.
Selain memelihara keuttuhan gerak organisasi, adanya sistem administrasi itu
juga berfungsi menegakkan kewibawaan dan disiplin organisasi diseluruh tingkatan
organisasi secara vertical. Oleh karena itu pedoman penyelenggaraan tertib organisasi
dianggap penting menjawab tantangan factual organisasi ditingkat regional bahkan
ditingkat nasional.
B. Tujuan
1. Mempermudah upaya pembinaan, pengembangan dan pemantauan
pelaksanaan administrasi di semua tingkatan organisasi HIPERMAWA.
2. Menyelenggarakan pola sistem pengorganisasian pada bidang kesekretariatan
di semua tingkatan organisasi HIPERMAWA.
3. Menegakkan wibawa organisasi dan disiplin organisasi dan menumbuhkan
semangat berorganisasi dikalangan anggota.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

C. Pedoman Umum Penyelenggaraan Tertib Administrasi dan Kesekretariatan


1. Surat
Yang dimaksud dengan surat di dalam pedoman ini ialah sarana komunikasi
timbal balik yang mengandung pesan resmi Organisasi yang di buat khusus untuk
kepentingan tersebut dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Nomor surat disingkat No.
b. Lampiran surat disingkat Lamp.
c. Perihal surat disingkat Hal.
d. Si alamat surat Kepada Yth dst
e. Kata pembukaan Assalamu Alaikum dst
f. Kalimat pengantar Salam Silaturahmi dst
g. Maksud surat
h. Kalimat penutup Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu
Sipakainge, dan diakhiri dengan Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
i. Tempat dan tanggal pembuatan surat
j. Nama pengurus dan jabatan
k. Tembusan
2. Kop Surat
Jenis kop dalam persuratan di dalam lingkup HIPERMAWA semuanya harus
sama. (terlampir).
3. Spasi Surat
Untuk memudahkan dalam penulisan surat dan demi keseragaman surat agar
lebih mudah dibaca maka digunakan spasi 1,5 di dalam lingkup
HIPERMAWA.
4. Bentuk Surat
Seluruh surat (resmi) organisasi, kecuali jenis surat khusus ditulis dengan
bentuk Blok Style, yaitu bentuk surat yang ketikannya dari kata pembuka
sampai nama penandatangan berada pada tepi yang sama.
5. Model Surat
Demi kesinambungan dan kinerja organisasi maka seluruh model persuratan
di HIPERMAWA modelnya harus berbentuk lekuk agar terjadi keseragaman
didalam organisasi.
6. Jenis Surat
Jenis-jenis surat resmi organisasi dibagi dalam dua jenis surat, yakni umum
dan khusus, surat umum adalah surat resmi yang rutin ditertibkan sebagai
sarana komunikasi tertulis baik internal maupun eksternal organisasi.
Sedangkan surat khusus ialah surat yang menyatakan pernyataan kebijakan
atau keputusan organisasi, produk aturan, jenis surat diklasifikasikan kedalam
dua sifat internal dan eksternal.
7. Jenis Tulisan
Seluruh jenis tulisan yang di pakai dalam penulisan surat di HIPERMAWA
harus memakai font berkaki.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

8. Indeks Surat
Seluruh surat resmi organisasi memiliki klasifikasi penomoran sebagai
berikut:
a. Nomor urut surat
b. Kode surat (A : internal Pengurus Pusat HIPERMAWA, B : ekternal
dalam lingkup HIPERMAWA, C : eksternal diluar struktur
HIPERMAWA)
c. Tingkatan Pengurus (Panpel, PP, DPPK,Asrama, Kom/Kop)
d. Bulan pembuatan surat
e. Tahun pembuatan surat
9. Stempel
Seluruh stempel organisasi pada semua tingkatan organisasi berbentuk segi
lima dengan ukuran 2,5 cm.
10. Tinta Stempel
Pada seluruh tingkatan organisasi warna tinta stempel yang dipakai adalah
warna biru.
J. SEKRETARIAT, ASRAMA DAN PENGALOKASIANNYA
HIPERMAWA memiliki Sekretariat Pusat di Jalan Sungai Saddang No. 28
Makassar yang dijadikan sebagai pusat kegiatan organisasi. Sementara itu, Asrama
yang di kelola sebanyak 4 buah semuanya memerlukan mekanisme pengelolaan yang
efektif.
Untuk itu, mengingat tugas-tugas keorganisasian HIPERMAWA yang juga
berat, maka Asrama HIPERMAWA dikelola oleh lembaga semi otonom ditingkat
Pusat dan dibentuk oleh Pengurus Pusat yang mempunyai tugas khusus untuk
pengelolaan Asrama-asrama HIPERMAWA beserta faktor-faktor pendukungnya,
misalnya persyaratan penghuni, hak dan kewajiban penghuni dan lain-lain.
Pengalokasian Sumber Daya Manusia yang mempergunakan fasilitas-fasilitas
Asrama HIPERMAWA perlu segera dirumuskan agar hakekat keberadaannya mampu
mencerminkan suasana totalitas kedaerahan, tanpa terkotak-kotak menurut
kecamatan, derajat sosial dan lain-lain, tentu dengan pertimbangan ekonomis dan
prestatifnya seorang penghuni.
K. TERTIB ORGANNISASI
Untuk mewujudkan cita-cita organisasi (pasal 5 AD) maka usaha-usaha yang
dijalankan harus maksimal, dan mengarahkan segala potensi yang ada. Dalam rangka
tertib organisasi HIPERMAWA maka perlu
1. Fungsionalisasi institusional, dalam artian bagaimana setiap perangkat
organisasi yang ada benar-benar melaksanakan segala aktifitas-aktifitas sesuai
konstitusi.
2. Pengurus Pusat dalam rangka menerjemahkan segala hasil keputusan
konferensi, kiranya dapat bersandar pada musyawarah, mufakat dan tidak

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

kaku dalam penfsiran konstitusi. Olehnya itu, Ketua Umum sebagai Formatur
dan mide formatur sebagai pembantu formateur untuk membentuk pengurus
perlu tanggap dan jeli melihat permasalahan yang di hadapi organisasi
sekaligus merupakan tanggung jawab dan tidak saling tergantung satu sama
lain. Hal ini perlu ditekankan karena rekruitmen pengurus dengan
pertimbangan fungsional sangat ditekankan tercapainya atau terlaksananya
segala keputusan-keputusan konferensi
3. Funsionaris Pengurus Pusat yakni Komisariat/Koperti harus konsekuen dalam
melaksanakan kewajiban konstitusionalnya. Komisariat dan Koperti harus
menyampaikan laporan periodiknya pada Rapat Pleno Pengurus Pusat.
4. Pengurus Pusat, sebaiknya segera mengadakan konsolidasi organisasi setelah
Pengurus baru terbentuk. Hal ini dipandang perlu agar kesinambungan
program kerja HIPERMAWA dan penjabarannya sampai pada tingkat
Komisariat/Koperti bias terjalin. Dan yang paling penting adalah
mengusahakan agar semua fungsionaris HIPERMAWA bias kembali
bergairah menjalankan tugas-tugas organisasi.
DEWAN PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
KOMISARIAT/KOPERTI (DPPK) dan DEWAN PERMUSYAWARATAN
ANGGOTA KOMISARIAT/KOPERTI(DPAK/DPA.Ko)
A. Kepengurusan DPPK dan DPAK/DPA.Ko
DPPK dan DPAK/DPA.Ko adalah lembaga legislative dalam organisasi
HIPERMAWA yang ada pada tingkat Pusat, Komisariat dan Koperti. Berdasarkan
ART HIPERMAWA pasal 31 bahwa keanggotaan DPPK terdiri dari perwakilan
Komisariat,Koperti dan PP-HIPERMAWA yang sudah terbentuk. Sedangkan
keanggotaan DPA ditingkat Komisariat/Koperti diatur sendiri melalui mekanisme
masing-masing dalam jajaran Komisariat/Koperti.
DPPK pusat memiliki pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara,
Ketua Komisi dan Anggota Komisi. Masa kepengurusan DPPK dalam satu periode
adalah selama dua tahun sedangkan keanggotaan DPAK/DPA.Ko diatur sendiri
melalui mekanisme masing-masing dalam jajaran Komisariat/Koperti pada akhir
periode DPA memberikan laporan kegiatan dalam RAK.
B. Tugas, Fungsi dan Wewenang DPPK
DPPK pusat sebagai lembaga legislative memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
1. Merumuskan AD/ART, PKO, GBHO dan Rekomendasi yang disiapkan untuk
dibahas pada konferensi.
2. Melakukan konferensi disetiap akhir kepengurusan.
3. Menerima, menampung dan menyalurkan aspirasi anggota HIPERMAWA.
Fungsi DPPK adalah: mengawasi pelaksanaan konstitusi serta mendengar dan
mengevaluasi kegiatan PP-HIPERMAWA

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Wewenang DPPK Pusat adalah :


1. Memberikan teguran dan mengambil keputusan mengenai kepengurusan PPHIPERMAWA apabila melakukan pelanggaran konstitusi, kebijakan lembaga
serta aturan lembaga lainnya.
2. Memberikan saran, usulan dan pendapat, diminta ataupun tidak diminta
kepada PP-HIPERMAWA dalam mengambil sikap kelembagaan.
3. Meminta kejelasan kepada PP-HIPERMAWA apabila ada hal-hal yang
dianggap tidak sesuai dengan aturan organisasi.
Pada tingkatan Komosariat dan Koperti, DPA berperan sebagai penyalur
aspirasi anggota HIPERMAWA serta mengawasi jalannya kepengurusan
Komisariat/Koperti. Dan pada akhir periode DPAK/DPA.Ko
bertugas
mempersiapkan RAK.
C. Job Description Pengurus DPPK
1. Ketua, adalah orang yang dipilih dalam konferensi, yang bertanggung jawab
terhadap Tugas, Fungsi dan Wewenang DPPK.
2. Sekretaris adalah orang yang bertanggung jawab terhadap administrasi DPA,
mempersiapkan rapat dan sidang DPPK
3. Bendahara, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap anggran DPPK.
4. Komisi Konstitusi adalah komisi ini terdiri dari Ketua dan anggota-anggota
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konstitusi dalam organisasi
serta mengkaji pengembangan dan penyempurnaan konstitusi HIPERMAWA.
PENUTUP
Demikian paparan pokok-pokok pikiran pada Pedoman Kerja Organisasi ini.
Pedoman ini diharapkan menjadi variabel pertimbangan yang penting bagi pengurus
periode mendatang sekaligus menjadi acuan penjabaran tujuan organisasi dalam
program kerja.
Harapan yang menyertai penyempurnaan pedoman dasar ini adalah untuk
dapat dijadikan kerangka dasar dalam mengembang amanah. Apapun yang
diupayakan semua mengarah pada pengabdian kepada Allah SWT.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

REKOMENDASI
Adapun Rekomendasi dari Konferensi XIV HIPERMAWA adalah :
A. INTERNAL
1. Menyusun Pola/Format Pengkaderan.
2. Menembuskan hasil-hasil konferensi XIV HIPERMAWA kepada
Komisariat/Koperti.
3. Mensosialisasikan Lagu Mars HIPERMAWA dalam bentuk file.
4. Melakukan registrasi Nomor Anggota Hipermawa (NAH).
5. Merangkul kembali Komisariat/Koperti yang tidak tergabung di PPHIPERMAWA.
6. Pengaturan penghuni asrama / pengelolaan penghuni asrama yang baik.
7. Melaksanakan pelantikan pengurus paling lambat 2 bulan setelah terpilih.
B. EKSTERNAL
1. Pengalokasian Anggaran/Dana PP-HIPERMAWA di PEMDA.
2. Melakukan Pengawalan dan Advokasi terhadap kasus PT. EEES.
3. Membentuk Team Investigasi untuk mengawal isu-isu strategis yang
berkembang di Kabupaten Wajo.
4. Mendesak PEMDA supaya merenovasi Aspura I HIPERMAWA
5. Mendesak PEMDA agar menyediakan beasiswa kepada mahasiswa Wajo
yang tidak mampu dan berprestasi.

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

KONSTITUSI

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

ANGGARAN
RUMAH TANGGA

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

GARIS-GARIS BESAR
HALUAN ORGANISASI

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

PEDOMAN KERJA
ORGANISASI

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

LAMPIRAN

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO


(HIPERMAWA) Periode 2011-2013
KOMPOSISI PENGURUS PUSAT
HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA WAJO
Ditetapkan di AMKOP, Makassar
Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

(PP-HIPERMAWA) Periode 2011-2013

I.

PELINDUNG
BUPATI WAJO
KETUA DPRD KAB. WAJO
Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) KEMAWA
KEMAWA

II.

PENASEHAT
Prof. Dr. Ir. H. Ambo Ala, MS
AKBP. Andi Asdi
H. M. Saleh Radjab
Ir. H. A. Yusran Paris, MBA
Prof. Dr. H. A. Siardin Jemma, M.Si
Andi Ansyari Mangkona
A. Syahrir Makkurade, SH
Dr. H. Muh. Sanusi Karateng
Dr. A. Hasdullah, M.Si
Ir. H. Asri Agung Pananrang, M.Si
Drs. H. N. Umroh, MBA
A. Syahrun Makkurade, SE., SS., M.Si
Drs. Sudirman Karnay. MS
Andi Mandala SE
Drs. A. Yudha Yunus, M.Si
Andi Mappanyukki, SE
H. Muh. Anshar Karateng, SE
Dr. Andi Syukri Samsuri, M.Hum
Dr. H. Andi Syahrir Kube, SE., M.Si
Muh. Faizal Ramli, Sp
Dr. H. Baso Rahmanuddin, MM

III. PEMBINA
Nasaruddin Umar, SH
Andi Ardiansyah, SE
Sukardin, S.Kom
Andi Firman, SE
Wahyuddin, ST
Harmansyah, ST
Armansyah, ST
KETUA UMUM
Wakil Ketua Umum
Ketua Bidang Pembinaan Anggota dan
Pengembangan Organisasi
Ketua Bidang Pendidikan dan IPTEK
Ketua Bidang Partisipasi Pengembangan dan
Pengabdian Masyarakat
Ketua Bidang Bakat dan Minat
Sekretaris Umum
Wakil Sekretaris Umum

: SURAHMAN AL DINTO
: LUSPI
: ASTIAR ARLI
: BASO RIADY HUSDA
: MULYADI
: IDHAM KHALIK
: ARJUNA WIWAHAB
: AMBO ESA

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

Bendahara Umum
Wakil Bendahara Umum

: BESSE TENRI ANGKA


: ANDI UMMU MAGFIRAH

Ketua Lembaga Advokasi dan Hukum

: ANDI NURWANGSAH
: YASDIN YASIR
: BESSE FIRANITA ASTARI
: BASO AKBAR
: INDRA SYARIF
: FADLY ASHADI
: AKBAR SHOALEH

Ketua Lembaga Pengelola Asrama


Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan
Ketua Lembaga Seni dan Budaya
Ketua Lembaga Bahasa
Ketua Lembaga Pers
Ketua Lembaga Investigasi dan Monitoring

Anggota Bidang Pembinaan Anggota dan Pengembangan Organisasi


ANDI SADA POTTO
ABDUL HADI
RAPIUDDIN
YUSRIANTI
BESSE NANNA MELIANA
HENDRO AZIS
Anggota Bidang Pendidikan dan IPTEK
AWIS
IRFANDI
INDO TAKKO
AHMAD AFANDI
SUNARSI
FAISAL
Anggota Bidang Partisipasi Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat
ANDIRA ARNIS
AKBAR
HENDRIK
DWI KURNIANTI
HISBULLAH
HARINA RIDWAN
Anggota Bidang Bakat dan Minat
ANDI ISLAMUNIARDI
BASO IRFAN
MARNI
JUME ALAM
KAMARUDDIN
MUH. AL WAWAN

Ditetapkan di AMKOP, Makassar


Pada tanggal 31 Januari 02 Februari 2011

You might also like