You are on page 1of 37

Universitas Islam “45” Bekasi

FENOMENA KOMUNIKASI KELOMPOK ANTARA GURU DENGAN


SISWA PADA SAAT PENDALAMAN MATERI
PRA UJIAN NASIONAL 2010
(STUDI KASUS DI SMA TAMAN HARAPAN 2 BEKASI)

Usulan Penelitian
Diajukan untuk memenuhi Tugas Pengganti UAS
Pada Mata Kuliah Rancangan dan Riset Komunikasi
Dosen Yanti Hermawati, S. Sos.I, M.Si.I

Oleh
Kartini Rosmala Dewi Katili (41182037060005)

FAKULTAS KOMUNIKASI, SASTRA DAN BAHASA


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
14 JANUARI 2010
KATA PENGANTAR

1
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang

Mengenggam Kekuasaan di Langit dan di Bumi karena atas rahmat dan izin-Nya, penulis dapat

mengajukan usulan penelitian dengan judul FENOMENA KOMUNIKASI KELOMPOK

ANTARA GURU DENGAN SISWA PADA SAAT PENDALAMAN MATERI PRA UJIAN

NASIONAL 2010 (STUDI KASUS DI SMA TAMAN HARAPAN 2 BEKASI).

. Penulisan usulan penelitian ini adalah dalam rangka pemenuhan tugas pengganti UAS

(Ujian Akhir Semester) mata kuliah Rancangan dan Riset Komunikasi Semester VII, Dosen

Yanti Hermawati, S. Sos.I, M.Si.I.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu

dan kemampuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran dimohonkan untuk perbaikan diri di

masa yang akan datang. Dan semoga usulan penelitian ini bisa bermanfaat bagi semua pihak

yang memerlukan.

Bekasi, 14 Januari 2009

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Latar 1

Belakang .......................................................................
1.2. Identifikasi 2

Masalah ...............................................................
1.3. Maksud dan Tujuan 3

Penelitian ...............................................
1.4. Kegunaan 3

Penelitian ...............................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ........ 4
2.1. Kajian Pustaka......................................................................... 4
2.1.1. Komunikasi .................................................................. 4
2.1.1.1. Pengertian Komunikasi .................................. 4
2.1.1.2. Tujuan Komunikasi ........................................ 8
2.1.1.3. Proses Komunikasi ......................................... 9
2.1.1.4. Bentuk Komunikasi ........................................ 12
2.1.1.5. Hambatan Komunikasi ................................... 13
2.1.2. Kelompok ..................................................................... 15
2.1.3. Komunikasi Kelompok ................................................ 16
2.1.3.1. Pengertian Komunikasi Kelompok ................. 16
2.1.3.2. Klasifikasi Komunikasi Kelompok ................. 17
2.1.3.3. Fungsi Komunikasi Kelompok ........................ 19
2.1.4. Pendalaman Materi ....................................................... 21
2.1.5. Ujian Nasional .............................................................. 21
2.1.5.1. Sejarah Ujian Nasional .................................... 21
2.1.5.2. Ujian Nasional 2010 ........................................ 23
2.1.5.3. Jadwal UN 2010 SMA Sederajat (Pelajaran, 24

Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal) .....................


2.1.5.4. Standar Kelulusan UN 2010 ............................. 26
1.2. Kerangka 27

Pemikiran ...............................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 29
3.1. Populasi dan Sampel ............................................................... 29
3.2. Desain Penelitian ..................................................................... 29
3.3. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 29
3.4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 30
3.5. Analisis Data ........................................................................... 30
3.6. Keabsahan Data ....................................................................... 31
3.7. Lokasi Penelitian Dan Jadwal Penelitian ................................ 31
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32

3
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Proses Komunikasi .......................................................................... 10

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 27

tahun 2009 .........................................................................................


Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 28

5
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi Komunikasi Menurut Bebarapa Ahli ...................................... 6


Tabel 2.2 Perbedaan Hambatan Komunikasi ........................................................ 15
Tabel 2.3 Tabel Jadwal Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu Ujian Nasional 2010 ..... 24
Tabel. 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................................. 31

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Ujian Nasional atau UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara

nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat

Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia

No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara

nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (wikipedia.org).

Dilihat dari sejarahnya, Ujian Nasional bukan merupakan awal dari standar ujian akhir

pendidikan kelulusan siswa dasar ataupun menengah, karena ada perubahan. Perubahan ini

terjadi ketika ada pergantian pejabat, sehingga kebijakan sistem juga ikut berganti rupa. Seperti

pada periode 1950-1960an, ujian akhir disebut Ujian Penghabisan. Pada periode 1980-2001,

mulai diselenggarakan ujian akhir nasional yang disebut Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional

(Ebtanas). Hingga pada 2002-2004, Ebtanas diganti menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN) sejak

2002. Dan Pada tahun 2005 UAN hingga sekarang diganti menjadi Ujian Nasional (UN) (Suara

Merdeka, 09/11/2005).

Untuk tahun 2010, mata pelajaran yang diujikan sama seperti tahun sebelumnya yaitu

tingkat SD/MI 3 mata pelajaran; tingkat SMP/MTs 4 mata pelajaran; tingkat SMA/MA 6 mata

pelajaran; tingkat SMK 4 mata pelajaran.1

1
Admin, 11 Desember 2009. Jadwal Ujian Nasional 2010 SD, SMP, SMA, SMK.
http://www.fisikaonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:jadwal-ujian-nasional-2010-sd-
smp-sma-smk&catid=15:myblog&Itemid=56. Diakses: 12 Desember 2009.

7
Dalam hal ini, sekolah dituntut untuk memberikan bimbingan belajar atau biasa disebut

pendalaman materi untuk memberikan pelajaran tambahan dalam menghadapi ujian nasional.

Beban ini diberikan kepada guru untuk mewujudkan kelulusan bagi siswanya dengan standar

pendidikan yang sudah ditetapkan. Pendalaman materi biasanya dilakukan setiap seminggu

sekali atau bahkan setiap hari setelah pulang sekolah.

Melihat fenomena di atas, peneliti menyadari adanya komunikasi yang efektif antara

guru dengan siswa dalam pendalaman materi untuk menghadapi Ujian Nasional. Menurut

Schramm2 mengatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil

melahirkan kebersamaan (commonness); kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima

(audience-receiver)-nya. Karena komunikasi ini berlangsung pada saat pendalaman materi di

ruang kelas, maka ruang lingkup penelitian komunikasi ini dibatasi menurut jumlah peserta

komunikasinya, yaitu menggunakan komunikasi kelompok antara guru dengan siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang

bagaimana fenomena komunikasi kelompok antara guru dengan siswa pada saat pendalaman

materi pra Ujian Nasional 2010. Serta metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini

adalah metode penelitian deskriptif dengan lokasi penelitian di SMA Taman Harapan 2 Bekasi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mengidentifikasikannya menjadi beberapa

masalah:

1) Bagaimana proses komunikasi kelompok yang terjadi pada saat pendalaman materi pra UN

2010?

2) Bagaimana guru melakukan komunikasi kepada siswa pada saat pendalaman materi pra UN

2010?

2
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal. 5

8
3) Bagaimana siswa melakukan komunikasi kepada guru pada saat pendalaman materi pra UN

2010?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana fenomena komunikasi kelompok

antara guru dengan siswa pada saat pendalaman materi pra Ujian Nasional 2010 (Studi Kasus di

SMA Taman Harapan 2 Bekasi).

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Mengetahui proses komunikasi kelompok yang terjadi pada saat pendalaman materi pra UN

2010.

2) Mengetahui guru melakukan komunikasi kepada siswa pada saat pendalaman materi pra UN

2010.

3) Mengetahui siswa melakukan komunikasi kepada guru pada saat pendalaman materi pra UN

2010.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan peneliti pada khususnya

dan mahasiswa ilmu komunikasi pada umumnya mengenai komunikasi kelompok antara guru

dengan siswa pada saat pendalaman materi pra Ujian Nasional 2010 di SMA Taman Harapan 2

Bekasi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sumbangan kajian keilmuan

bagi konsentrasi ilmu komunikasi.

1.4.2. Kegunaan Praktis

9
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak guru SMA Taman

Harapan 2 Bekasi dalam berkomunikasi yang efektif terhadap siswa pada saat pendalaman

materi pra Ujian Nasional 2010.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

10
2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Komunikasi

2.1.1.1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (coomon) atau

bersama. Bersumber juga dari kata communis artinya sama (sama makna). Berdasarkan definisi

yang dikumpulkan oleh Dance (1970), akhirnya Stappers berhasil membuat enam kategori dari

multi makna definisi komunikasi, sebagaimana dikutip oleh Djajusman (1985, 14-15) sebagai

berikut:3

1. Aktivitas dari suatu pihak. Rumusannya antara lain: “Communication is the

discriminatory of an organism to a stimulus” (Stevens, 1950)

2. Aktivitas datang dari pihak lain: mempengaruhi. Rumusannya antara lain: “The process

by which an individual (the communicator) “transmits” stimuli (usually verbal symbols)

to modify the behavior of other individuals” (Hovland, 1948)

3. Hubungan adalah sentral. Rumusannya antara lain: “Communication is essentially

relationship set up by the transmission of stimuli and the evocations of response”

(Cherrey, 1964)

4. Hasil adalah yang utama: “sharing” atau pemilikan. Rumusannya antara lain: “It is a

process that makes common to or several what was the monopoly of one or some”

(Gode, 1959)

5. Transmisi informasi. Rumusannya antara lain: “Communication is an information

transformation process which originates at a mind and ends at a minds” (Toda, 1967)

6. Penggunaan lambang. Rumusannya antara lain: “To designate interaction by means of

signs and symbols” (Cullen, 1939)

3
Nanath. 18 Desember 2009. Pengertian Komunikasi. http://kuliahkomunikasi.com/. Diakses: 25 Desember 2009.

11
Ada yang berpendapat komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan melalui saluran tertentu. Ada pula yang menyebutkan komunikasi sebagai

suatu proses penyampaian pesan (berupa lambing, suara, gambar dan lain-lain) dari suatu

sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu.4 Sedangkan menurut

beberapa ahli mengatakan komunikasi sebagai berikut:

Tabel 2.1 Definisi Komunikasi Menurut Bebarapa Ahli

No. Nama Ahli Pengertian Komunikasi


1. Wilbur Schramm (Ashadi, Mengatakan bahwa dalam konteks komunikasi,

1987)5 suatu masyarakat dapat dilihat sebagai sejumlah

hubungan (relationship) di mana masing-masing

orang mengambil bagian (sharing) atas informasi.


2. Carl I. Hovland (Ido, Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara

2002)6 tegas asas-asas penyampaian serta pembentukan

pendapat dan sikap..


7
3. Harold D. Laswell Solusi terbaik dalam menjawab pertanyaan

who says what in channel to whom with what

effect?
4. Joseph A. Devito Komunikasi adalah transaksi8. Komunikasi

mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau

lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang

terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam

suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh

tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan

umpan balik. (Joseph A. Deveto, 1997: 23)


9
5. Astrid Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang

4
Opcit. Hal. 3
5
Ibid.
6
http://www.google.co.id/.Hadi, Ido Priyono. 2000/2001.Pengantar Ilmu Komunikasi [overview]. Materi Kuliah
Program Studi Manajemen Perhotelan UK 2000/2001. 1_pengantar_kom.pdf.
7
Ibid.
8
Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal. 5

12
yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami

bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan

komunikasi
10
6. Roben.J.G Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau

kegiatan penyampaian pesan atau informasi

tentang pikiran atau perasaan


7. Davis (1981)11 Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi

dan pengertian dari satu orang ke orang lain

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian

pesan dari komunikator kepada komunikan melalu media tertentu untuk menghasilkan

efek/tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik.12

2.1.1.2. Tujuan Komunikasi

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

9
Margareth Pisces Girl. 16 Juli 2009. Pengertian Komunikasi. http://www.scribd.com/doc/17403518/pengertian-
komunikasi. Diakses: 25 Desember 2009.
10
Ibid.
11
Ibid.
12
http://www.google.co.id/. Candra, Ade. Pengantar Ilmu Komunikasi. 1_pengantar_kom.pdf. Tanggal: 8 April
2006.

13
Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku “Dimensi-dimensi

Komunikasi”, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Perubahan Sosial/Partisipasi Sosial (Social Change/Social Participation).

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat

mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya

supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam

berperilaku sehat, dan sebagainya.

2. Perubahan Sikap (Attitude Change).

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya

masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai

hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap

masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.

3. Perubahan pendapat (Opinion Change).

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat

mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan,

misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan

pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus

disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat

terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.

4. Perubahan perilaku (Behaviour Change).

Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya

masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi

mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat

dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku

hidup sehat.

14
2.1.1.3 Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai

dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu proses, suatu kegiatan yang

berlangsung kontinu. Joseph A. Devito (1996) mengemukakan komunikasi adalah transaksi.

Dengan transaksi dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses di mana komponen-

komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu

kesatuan dan keseluruhan. (Tommy Suprapto, 2005: 5)

Tommy Suprapto dalam buku “Pengantar Teori Komunikasi”, 2005, menjelaskan esensi

dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan makna di antara orang terlbat

dalam proses komunikasi antar manusia. David K. Berlo dalam bukunya, “The Process

Communication an Introduction to Theory and Practice”, 1960, mengatakan bahwa melalui

transmitting, terjadi suatu proses komunikasi yakni pemindahan pesan (baik verbal maupun

nonverbal). Sedangkan melalui receiving terjadi suatu proses penerimaan pesan-pesan tersebut.

Gangguan Gangguan

Balikan

Pengirim Penerima
Pesan Pesan

Media
(Saluran)
Mengartikan
Simbol/Isyarat
Kode/Pesan

Diagram 2.1. Proses


( Saluran ) Komunikasi

15
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi

Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang

dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang

dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh

pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau nonverbal dan pesan akan efektif bila diorganisir

secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa :

a. Informasi

b. Ajakan

c. Rencana kerja

d. Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol/isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat

dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk

kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan

penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau

menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti TV, radio, surat kabar, papan pengumuman,

telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan

disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima

pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat

dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan

16
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam

bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)

Balikan/feedback adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam

bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu

dampak pesannya terhadap si penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim

pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan

tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima

pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan

langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan

apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak

Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan

terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan

perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat

untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu

untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat

memperjelas persepsi.

7. Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai

pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang

mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi

sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

2.1.1.4 Bentuk Komunikasi

1. Bentuk Komunikasi berdasarkan

a. Komunikasi langsung

17
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi ini berbentuk kata-kata,

gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat, misalnya kita berbicara

langsung kepada seseorang dihadapan kita.

A-------------------B

b. Komunikasi tidak langsung

Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima

pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya

menggunakan radio, buku, dll.

Tempat Sampah
Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya

2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :

a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam

jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal. Komunikasi masa yang baik harus: pesan

disusun dengan jelas; tidak rumit dan tidak bertele-tele; bahasa yang mudah

dimengerti/dipahami; bentuk gambar yang baik; dan membentuk kelompok khusus,

misalnya kelompok pendengar (radio).

1. Komunikasi kelompok

Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung

dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.

Perawat----- → ← ------Pengunjung puskesmas

b. Komunikasi perorangan.

Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.

Perawat----- → ← ------Pasien

3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :

18
a. Komunikasi satu arah

Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak

mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.

b. Komunikasi timbal balik.

Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya

komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.

2.1.1.5. Hambatan Komunikasi

Gangguan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti halangan atau rintangan.

Begitu juga dengan hambatan, hambatan memiliki arti yang sama dengan gangguan. Oleh

karena itu, pada sub bab ini akan dispesifikkan gangguan/hambatan komunikasi yang terjadi, di

antaranya:

1. Hambatan dari Proses Komunikasi


• Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan
terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.

19
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.

3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua
yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;

perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Tabel 2.2 Perbedaan Hambatan Komunikasi

Macam Definsi Contoh


Proses Disebabkan karena Gangguan suara radio dan aliran
listrik sehingga tidak dapat
Komunikasi proses komunikasi
mendengarkan pesan.
yang tidak berjalan

dengan lancar
Fisik Interferensi dengan Desingan mobil yang lewat,

transmisi fisik isyarat dengungan komputer, kacamata

atau pesan lain


Psikologis Interferensi kognitif Prasangka dan bias pada sumber-

atau mental penerima, pikiran yang sempit


Semantik Pembicaraan dan Orang berbicara dengan bahasa yang

pendengar memberi berbeda, menggunakan jargon atau

arti yang berlainan istilah yang terlalu rumit yang tidak

dipahami pendengar

2.1.2. Kelompok

20
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kelompok diartikan sebuah kumpulan (orang,

binatang, dsb); golongan (profesi, aliran, lapisan masyarakat, dsb); gugusan (bintang, pulau,

dsb). Kelompok juga berarti antarkumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas

dengan adat-istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi

satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang

mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya

adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang

tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.

Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang

dilakukan kelompok kecil (small group communication), jadi bersifat tatap muka. Dalam

komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori

komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

2.1.3. Komunikasi Kelompok

2.1.3.1. Pengertian Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu

kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya (Anwar Arifin,

1984). Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya Human Communiation, A

Revisian of Approaching Speech/Comumunication, memberi batasan komunikasi kelompok

sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan

yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah

sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadi anggota lainnya

dengan akurat (the face-to-face interaction of three or more individuals, for a recognized

purpose such as information sharing, self-maintenance, or problem solving, such that the

members are able to recall personal characteristics of other members accurately).

21
Batasan lain mengenai komunikasi kelompok dikemukakan oleh Ronald Adler dan

George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication. Mereka mengatakan

bahwa kelompok atau group merupakan sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi,

biasanya tatap muka dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu (a small collection

of people who interct with each other, usually face to face, over time order to reach goals).

2.1.3.2. Klasifikasi Komunikasi Kelompok

Dalam komunikasi kelompok terdapat klasifikasi kelompok yang terbagi menjadi empat bagian

(Jalaludin Rahmat, 2005). Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menyampaikan tiga

klasifikasi kelompok.

1. Kelompok primer dan sekunder.

Charles Horton Cooley (1909) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu

kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati

dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang

anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati

kita. Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik

komunikasinya, sebagai berikut:

a. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam,

artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-

unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas,

artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi.

Pada kelompok primer bersifat pribadi menggunakan berbagai lambang, verbal

maupun nonverbal, sedangkan kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan

terbatas (umumnya bersifat verbal dan sedikit nonverbal).

22
b. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder

nonpersonal.

c. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi,

sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.

d. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder

instrumental.

e. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder

formal.

2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.

Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership

group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah

kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota

kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai

alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

3. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif

John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua:

deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan

melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola

komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: a) kelompok tugas; b).

kelompok pertemuan; dan c) kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan

memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik.

Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai

acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang

dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan.

23
Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang

baru.

Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh

anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright

mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar,

simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

2.1.3.3. Fungsi Komunikasi Kelompok13

Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi yang

akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, pendidikan,

persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dan fungsi terapi. Semua fungsi ini

dimanfaatkan untuk pembuatan kepentingan masyarakat, kelompok dan para anggota kelompok

itu sendiri.

Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu

kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya

seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya

untuk melakukan aktivitas yang informal, santai dan menghibur.

Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah kelompok

secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahun.

Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan-kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu

sendiri bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Namun demikian, fungsi pendidikan

dalam kelompok akan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, bergantung pada tiga faktor,

yaitu jumlah informasi baru yang dikontribusikan, jumlah partisipan dalam kelompok serta
13
Kuliah-omith. 21 Juli 2008. Prinsip Dasar Komunikasi Dalam Kelompok.
http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/12/prinsip-dasar-komunikasi-dalam-kelompok/. Diakses: 31 Desember 2009

24
frekuensi interaksi di antara para anggota kelompok. Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif

jika setiap anggota kelompk membawa pengetahuan yang berguna bagi kelompoknya. Tanpa

pengetahuan baru yang disumbangkan msing-masing anggota, mustahil fungai edukasi ini akan

tercapai.

Dalam fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya mempersuasikan anggota

lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha

persuasif dalam suatu kelompok, membawa resiko untuk tidak diterima oleh para anggota

lainnya. Misalnya, jika usaha-usaha persuasif tersebut terlalu bertentangan dengan nilai-nilai

yang berlaku dalam kelompok, maka justru orang yang berusaha mempersuasi tersebut akan

menciptakan suatu konflik, dengan demikian malah membahayakan kedudukannya dalam

kelompok.

Fungsi kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk memecahkan

persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah (problem solving)

berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya; sedangkan

pembuatan keputusan (decision making) berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih

solusi. Jadi, pemecahn masalah menghasilkan materi atu bahan untuk pembuatan keputusan.

Terapi adalah fungsi kelima dari kelompok. Kelompok terapi memiliki perbedaan

dengan kelompok lainnya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok

terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnhya. Tentunya, individu

tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat,

namun usaha utamanya adalh membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai

konsensus. Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konsultasi perkawinan, kelompok

penderita narkotika, kelompok perokok berat dan sebagainya. Tindak komunikasi dalam

kelompok-kelompok terapi dikenal dengan nama pengungkapan ciri (self disclosure). Artinya,

25
dalam suasana yang mendukung, setiap anggota dianjurkan untuk berbicara secara terbuka

tentang apa yang menjadi permasalahannya. Jika muncul konflik antar anggota dalam diskusi

yang dilakukan, orang yang menjadi pemimpin atau yang memberi terapi yang akan

mengaturnya.

2.1.4. Pendalaman Materi

Ujian Nasional tahun 2010 untuk siswa SMA sederajat waktunya dipercepat dari April menjadi

Maret. Hal ini disebabkan karena Ujian Nasional akan dilaksanakan menjadi dua kali. Pertama

UN utama yaitu minggu ketiga Maret 2010, dan kedua UN ulangan pada mingggu kedua Mei

2009.14 Oleh sebab itu, sekolah lebih mempercepat jadwal pendalaman materi yang setiap

tahunnya dilaksanakan di sekolah.

Pendalaman materi ini bertujuan untuk mengukur persiapan siswa dalam belajar dan

mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional.15 Materi yang diajarkan merupakan mata

pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Untuk menguji siswanya, sekolah melakukan try

out sebagai bahan latihan untuk menhadapi Ujian Nasional.

2.1.5. Ujian Nasional

2.1.5.1. Sejarah Ujian Nasional 16

Sejarah ujian akhir siswa sekolah di Indonesia sering kali mengalami perubahan seiring dengan

pergantian pejabat. Seperti pada periode tahun 1950 samapi 1960-an, ujian akhir disebut Ujian

Penghabisan. Ujian Penghabisan diadakan secara nasional dan seluruh soal dibuat Departemen

Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Seluruh soal dalam bentuk esai. Hasil ujian tidak

diperiksa di sekolah tempat ujian, tetapi di pusat rayon.

14
http://www.fisikaonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:jadwal-ujian-nasional-2010-
sd-smp-sma-smk&catid=15:myblog&Itemid=56. Diakses: 12 Desember 2009
15
Admin User. 24 November 2007. Pelaksanaan Pendalaman Materi untuk siswa Kelas XII.
http://www3.jogjabelajar.org/smamuhi/mod/forum/discuss.php?d=10. Diakses: 31 Desember 2009.
16
Suara Merdeka. 09 November 2009. Ujian Penghabisan, Ebtanas, UAN, Lalu Apa Lagi.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/09/nas21.htm. Diakses: 11 Desember 09

26
Periode 1965-1971, semua mata pelajaran diujikan. Ujian ini disebut Ujian Negara.

Bahan dan waktu ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh wilayah di

Indonesia. Periode 1972-1979, pemerintah memberi kebebasan setiap sekolah atau sekelompok

sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Pembuatan soal dan proses penilaian dilakukan

masing-masing sekolah atau kelompok. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan

yang bersifat umum.

Periode 1980-2001, mulai diselenggarakan ujian akhir nasional yang disebut Evaluasi

Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas). Model ujian akhir ini menggunakan dua bentuk:

Ebtanas untuk mata pelajaran pokok, sedangkan EBTA untuk mata pelajaran non-Ebtanas.

Ebtanas dikoordinasi pemerintah pusat dan EBTA dikoordinasi pemerintah provinsi.

Pada 2002-2004, Ebtanas diganti dengan penilaian hasil belajar secara nasional dan

berubah menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN) sejak 2002. Kelulusan dalam UAN 2002

ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual. Dalam UAN 2003 siswa dinyatakan lulus

jika memiliki nilai minimal 3,01 pada setiap mata pelajaran dan nilai rata-ratanya minimal 6.

Soal Ujian Akhir Nasional dibuat oleh Depdiknas dan pihak sekolah tidak bisa mengatrol nilai

UAN. Dalam UAN 2003-2004 kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal pada setiap

mata pelajaran 4,01. Syarat nilai rata-rata minimal tidak diberlakukan lagi.

Mulai periode 2005-206, Ujian Akhir Nasional (UAN) diubah menjadi Ujian Nasional

(UN) dengan standar nilai lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, yaitu 4.25. Tahun pelajaran

berikutnya, 2006-2007, meningkat lagi menjadi 5,00.

Pada periode 2007-2008, standar nilai kelulusan untuk setiap jenjang mulai SMA, MA,

SMK, SMP hingga SD semua sama, yaitu rata-rata minimal 5,25 dengan tidak ada nilai di

bawah 4,25. Khusus untuk siswa SMK nilai mata pelajaran kompetensi keahlian minimal 7,00

dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN SMK tersebut.  Apabila kriteria di atas

tidak tercapai, maka ada kriteria kedua yang mensyaratkan : boleh terdapat nilai 4,00 hanya pada

27
satu mata pelajaran yang di-UN-kan, dan lima mata pelajaran lainnya harus mencapai nilai

sekurang-kurangnya 6,00 dan mencapai nilai rata-rata minimal 5,25.17

Pada periode 2008-2009, Ujian Nasional mengalami dua perubahan, yaitu kenaikan batas

minimal kelulusan siswa serta proses pengawasan dan pemeriksaan hasil ujian. Berdasarkan

keputusan BSNP NO.1512/BSNP/XII/2008, peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar

kelulusan UN dengan syarat memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran

yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal

4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Perubahan signifikan juga terjadi pada proses pengawasan

dan pemeriksaan hasil ujian. Jika pada tahun sebelumnya pengawasan hanya diserahkan ke

pemerintah daerah maka tahun 2009 pemerintah akan melibatkan perguruan tinggi negeri di

masing-masing provinsi. Jadi penanggung jawab akan berada ditangan Gubernur dan

Koordinator Perguruan Tinggi.18

2.1.5.2. Ujian Nasional 201019

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sekolah dipercepat menjadi minggu ke-3 Maret 2009.

Informasi pelaksanaan UN SMP-SMA 2010 didasarkan . Peraturan ini ditandatangani Menteri

Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti

dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh

Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UN yang biasanya berlangsung pertengahan April.

Hal ini disebabkan UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN

ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua. UN

ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah

pelaksanaan UN utama. Berikut periode pelaksanaan UN 2010 :

17
achoey sang khilaf . 5 November 2007. Tentang UN 2007/2008.
http://achoey.wordpress.com/2007/11/05/tentang-un-20072008/. Diakses: 25/12/09
18
Admin. 20 April 2009. Ujian Nasional 2008/2009: Syarat Kelulusan Naik dari 5,25 mejadi 5.50.
http://wta.co.id/ujian-nasional-20082009-syarat-kelulusan-naik-dari-525-menjadi-550/. Diakses: 25/12/09
19
http://www.fisikaonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:jadwal-ujian-nasional-2010-
sd-smp-sma-smk&catid=15:myblog&Itemid=56. Diakses: 12 Desember 2009

28
• Tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK :

o UN Utama : minggu ke-3 Maret 2010.

o UN Ulangan : minggu ke-2 Mei 2010.

2.1.5.3. Jadwal UN 2010 SMA Sederajat (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat

SMA dan MA 2010.

Tabel 2.3 Tabel Jadwal Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu Ujian Nasional 2010

SMA Program IPA


No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Fisika 40 120 menit Kamis 18 Maret 2010
5 Kimia 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
6 Biologi (II) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
SMA Program IPS
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
Jum/2009/11/14/jadwal-

lengkap-un-2010-

4 Ekonomi 40 120 menit smama-smpmts-dan-

sdmi/”>‘at, 19 Maret

2010
5 Sosiologi 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
6 Geografi (II) 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
SMA Program Bahasa
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010

29
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Sastra Indonesia 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
5 Sejarah /Antro (I) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
6 Bahasa Asing Pilihan 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
UN 2010 SMK
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Teori Kejuruan - - -
MA
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Ilmu Tafsir 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
5 Ilmu Hadist 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
6 Ilmu Kalam (II) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010

Keterangan:

• Alokasi Waktu = waktu total UN (persiapan, ujian, dan selesai).Waktu Efektif UN

adalah 120 menit (2 jam)

• UN dilaksanakan mulai pukul 08.00-10.00 untuk setiap sesi pelajaran, dan kecuali mata

pelajaran ke-2 (II) untuk tingkat SMA/MA yang dilaksanakan pada hari Senin bersama

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2.1.5.4. Standar Kelulusan UN 2010

Standar kelulusan UN 2010 sebenarnya sama dengan UN 2009 yakni peserta UN SMP/MTs,

SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun 2010 dinyatakan lulus jika:

1. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan,

dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25

untuk mata pelajaran lainnya;

30
2. khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan

untuk menghitung rata-rata UN.

Gambar 2.1 Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009

2.2. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, penulis akan memulai dari proses komunikasi kelompok yang terjadi di

ruang kelas pada saat pendalaman materi pra Ujian Nasional 2010. Proses komunikasi

kelompok terdiri dari, peserta komunikasi (guru dan siswa), media/saluran yang digunakan

(tatap muka), materi/pesan yang disampaikan (mata pelajaran), respon yang terjadi, feedback

yang berlangsung, dan gangguan pada proses komunikasi tersebut.

Kemudian, dari proses komunikasi tersebut terdapat feedback. Sehingga, peneliti akan

meneliti proses feedback yang terjadi. Feedback ini terbagi menjadi dua proses komunikasi.

Pertama, proses komunikasi siswa terhadap guru. Kedua, proses komunikasi guru terhadap

siswa.

31
Proses
Komunikasi Kelompok

Peserta Komunikasi: Media/saluran: Materi/Pesan:


Guru & Siswa Tatap Muka Mata Pelajaran Respon

Gangguan Gangguan
Feedback

1. Proses Komunikasi 2. Proses Komunikasi

Guru Siswa

Siswa Guru

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

32
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Polulasi dan Sampel

Populasi dilakukan pada guru dan siswa kelas XII SMA Taman Harapan 2 Bekasi. Sedangkan,

yang dijadikan sampel adalah 33 siswa kelas XII IPA dan 6 guru yang mengajar pada saat

pendalaman materi. Guru mata pelajarannya terdiri dari guru Matematika, Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, Fisika, Biologi, dan Kimia.

3.2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif studi

kasus (case study). Data yang diperlukan untuk desain kualitatif adalah pertama, pengamatan

(observasi) dari fenomena komunikasi kelompok antara guru dengan siswa pada saat

pendalaman materi pra Ujian Nasional. Pengamatan ini disebut variabel bebas (independent

variable). Kedua, pengamatan (observasi) dari fenomena komunikasi guru terhadap siswa

ataupun sebaliknya pada saat pendalaman materi pra Ujian Nasional 2010. Pengamatan ini

disebut variabel terikat/tak bebas (dependent variable).

3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara teknik cluster sampling.

Teknik cluster sampling merupakan teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok

unit-unit yang kecil atau cluster. Populasi dipilah dari jumlah siswa kelas XII IPA dan guru yang

mengajar pendalaman materi. Sehingga populasi tersebut akan ditentukan sampelnya

berdasarkan penelitian yang akan dilakukan.

33
3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diambil dengan cara:

1) Observasi langsung atau dengan pengamatan langsung di tempat objek yang akan diteliti,

yaitu di SMA Taman Harapan 2 Bekasi. Pengamatan langsung ini menggunakan

pengamatan yang tidak berstruktur, yaitu peneliti tidak mengetahui aspek-aspek apa dari

kegiatan-kegiatan yang ingin diamatinya relevan dengan tujuan penelitiannya.

2) Teknik kedua menggunakan teknik wawancara. Hal ini digunakan untuk memperoleh

keterangan secara mendalam untuk tujuan penelitian. Proses wawancara bisa berstruktur,

bisa pula tidak, melalui pertemuan tatap muka, sambungan telepon, atau via internet

(Sekaran, 2000: 221-225). Berkaitan dengan peneltian ini, wawancara akan dilakukan

terhadap guru kelas XII yang mengajarkan pendalaman materi. Gurunya terdiri dari guru

Matematika, Bahasa Indoensia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi

Adapun data tersebut dapat berupa:

1) Data Primer: observasi/pengamatan dan wawancara langsung dengan narasumber.

2) Data Sekunder: berasal dari beberapa referensi dokumen-dokumen tertulis, baik buku, surat

kabar, dan data dari internet.

3.5. Analisis Data

Data diambil dari berbagai literature, baik cetak maupun elektronik. Cetak berasal dari buku,

surat kabar, dan modul kuliah. Adapun elektronik dari internet. Selanjutnya data dijabarkan dan

dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang fenomena komunkasi

kelompok anatar guru dengan siswa pada saat pendalaman materi pra Ujian Nasional 2010.

3.6. Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data penelitian didasarkan pada kriteria derajat kepercayaan (credibility)

yaitu dengan teknik:

34
1) Trianggulasi. Pengecekan keabsahan data ini dengan cara membandingkan data hasil

observasi/pengamatan langsung di SMA Taman Harapan 2 Bekasi dan hasil wawancara guru

dan siswa yang ditekankan pada penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca.

2) Ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan

pengamatan yang diteliti, rinci dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung

yang diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif terhadap guru dan siswa agar data

yang dihasilkan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

3.7. Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Taman Harapan 2 Bekasi. Di bawah ini daftar jadwal penelitian

yang akan dilakukan mulai proses awal hingga siding skripsi:

Tabel. 3.1 Jadwal Penelitian

No. Waktu Kegiatan


1. Desember Pembuatan usulan penelitian
2. Januari – Maret Bimbingan dan Penelitian: (obseravasi dan wawancara)
3. Maret – Juni Bimbingan dan seminar
4. Juli Sidang Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku:

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia Kuliah Dasar Edisi Kelima. Jakarta:
Profesional Book.

Deddy Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar Cetekan ke-9. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Goldberg, Alvin A. dan Carl E. Larson. 2006. Komunikasi Kelompok: Proses-proses

35
Diskusi dan Penerapannya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hardjana, Agus M. (2007) Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta:


Kanisius.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi Cetakan Ketiga. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: Remaja


Rosdakarya

Supropto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Uchjana Effendi, Onong. 2005. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Daftar Internet:

Admin, 11 Desember 2009. Jadwal Ujian Nasional 2010 SD, SMP, SMA, SMK.
http://www.fisikaonline.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=69:jadwal-ujian-nasional-2010-sd-smp-sma-
smk&catid=15:myblog&Itemid=56. Diakses: 12 Desember 2009.

Adi Parkoso. 7 Desember 2009. Pengertian Komunikasi Kelompok.


http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/pengertian-komunikasi-kelompok.html.
Diakses: 31 Desember 2009

http://www.google.co.id/. 1_pengantar_kom.pdf.. Candra, Ade. Pengantar Ilmu Komunikasi.


Tanggal: 8 April 2006.

http://www.google.co.id/ 1_pengantar_kom.pdf.. Hadi, Ido Priyono. 2000/2001.Pengantar Ilmu


Komunikasi [overview]. Materi Kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK
2000/2001.

http://www.google.co.id/Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun


2009. Diakses: 25 Desember 2009.

http://www.fisikaonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=69:jadwal-
ujian-nasional-2010-sd-smp-sma-smk&catid=15:myblog&Itemid=56. Diakses: 12
Desember 2009.

http://www.wikipedia.org/. Ujian Nasional. http://id.wikipedia.org/wiki/Ujian_Nasional


http://www.blogcatalog.com/topic/prediksi+soal+ujian+nasional+SD+2009/.
Diakses: 11 Desember 09

Nanath. 18 Desember 2009. Pengertian Komunikasi. http://kuliahkomunikasi.com/.


Diakses: 25 Desember 2009.

Margareth Pisces Girl. 16 Juli 2009. Pengertian Komunikasi.

36
http://www.scribd.com/doc/17403518/pengertian-komunikasi. Diakses: 25
Desember 2009.

Suara Merdeka. 09 November 2009. Ujian Penghabisan, Ebtanas, UAN, Lalu


Apa Lagi. http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/09/nas21.htm. Diakses: 11
Desember 09

Yenny Mangoendaan, 17 Januari 2008. Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. http://www.klubguru.com/2-view.php?
subaction=showfull&id=1200522177&archive=&start_from=&ucat=2&do=artikel.
Diakses: 16 Desember 2009.

37

You might also like