Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERCOBAAN V
KESADAHAN
2009
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN V
KESADAHAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur kesadahan sampel
air.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
b. Kesadahan tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca2+ dan
Mg2+ yang berikatan dengan ion Cl-, SO42-, NO3-, contohnya CaCl2, MgSO4.
Kesadahan tetap terjadi ketika air melewati daerah bebatuan yang
mengandung sulfat magnesium dan kalsium. Kesadahan ini tidak dapat
dihilangkan hanya dengan pendidihan atau dengan penambahan kapur mati,
tetapi dapat dihilang dengan penambahan soda basuh atau menggunakan
proses permutit (yang juga dapat dipakai untuk air sadah sementara)
(Kusuma, 2007).
Kesadahan atau beberapa orang secara ilmiah menyebut sebagai sifat
‘kekerasan’ air. Ini sebetulnya adalah jumlah kandungan mineral dalam air.
Air murni adalah bebas dari kandungan mineral. Tapi tubuh kita sebenarnya
juga butuh mineral, yang bisa diperoleh dari makanan atau air yang kita
minum. Jadi mungkin kandungan mineral sampai batas tertentu justru
dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan mineral yang berlebih tolok ukurnya bisa
kita lihat bila kita memasak air dalam teko, pada dasar teko terkadang
didapati semacam endapan putih keras rapuh seperti wujud garam-garaman.
Itulah kumpulan mineral tadi yang mengkristal dengan mudah pada panas
tertentu. Bila kita selalu mengkonsumsi air dengan kandungan mineral
berlebih, mineralmineral sisa dari kelebihan yang dibutuhkan tubuh kita akan
menggumpal di ginjal yang sering kita sebut dengan batu ginjal. Makanya
kemudian terkadang orang memilih meminum air dengan kandungan mineral
minimum, dengan harapan kebutuhan mineral tubuh tercukupi dengan
mengatur pola makan yang baik (Amrih, 2005).
Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal
sebagai “air sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa
kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan
mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium
dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu
cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat
yang akhirnya menjadi kerak (Atastina, 2004).
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
klorida cukup sulit. Unsur tersebut sulit dihilangkan, perlu suatu proses
gabungan antara destilasi dan demineralisasi (penukar ion) untuk
menghilangkannya (Yudhi, 2006)
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa
apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air
berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Kesadahan sangat penting
artinya bagi para akuaris karena kesadahan merupakan salah satu petunjuk
kualitas air yang diperlukan bagi ikan. Tidak semua ikan dapat hidup pada
nilai kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan
prasarat nilai kesadahan pada selang tertentu untuk hidupnya. Disamping itu,
kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya
dengan usaha untuk memanipulasi nilai pH (Ardiyansyah, 2006).
Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu: kesadahan
umum (”general hardness” atau GH) dan kesadahan karbonat (”carbonate
hardness” atau KH). Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula
tipe kesadahan yang lain yaitu yang disebut sebagai kesadahan total atau total
hardness. Kesadahan total merupakan penjumlahan dari GH dan KH.
Penggunaan paramater kesadahan total sering sekali membingungkan, oleh
karena itu, sebaiknya penggunaan parameter ini dihindarkan. GH Kesadahan
umum atau “General Hardness” merupakan ukuran yang menunjukkan
jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain
sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai GH, akan tetapi pengaruhnya
diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan. GH pada
umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/ satu persejuta
bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH), atau dengan
menggunakan konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau
dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per liter air. Di Amerika,
kesadahan pada umumnya menggunakan satuan ppm CaCO3, dengan
demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17.8 ppm
CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2,8 dH =
50 ppm. Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan teskit pengukur kesadahan
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
B. BAHAN
Bahan yang digunakan meliputi sampel air sumur Loktabat, sampel
air sumur Cempaka, sampel air sumur Martapura, sampel air sumur
Banjarbaru, larutan EDTA 1/28 N, larutan standar kalsium, larutan
buffer pH 10, larutan buffer pH 12, indikator EBT, indikator Murexida,
larutan KCN 10 %, dan aquadest.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
2. Air sumur
1,6 ml Ungu muda menjadi biru muda
Cempaka
3. Air sumur
3,2 ml Ungu muda menjadi biru muda
Martapura
4. Air sumur
1 ml Ungu muda menjadi biru muda
Banjarbaru
2. Air sumur
0,4 ml Merah – ungu menjadi ungu
Cempaka
3. Air sumur
1,5 ml Merah – ungu menjadi ungu
Martapura
4. Air sumur
0,7 ml Merah – ungu menjadi ungu
Banjarbaru
B. Perhitungan
1. Perhitungan Faktor Ketelitian
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Kesadahan magnesium
= Kesadahan total – Kesadahan Kalsium
(mg/l)
= 153,8 mg/l - 140 mg/l
= 13,8 mg/l
C. Pembahasan
Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kadar kesadahan dari
sampel air dari tempat yang berbeda (air sumur Loktabat, air sumur
Cempaka, Air sumur Martapura dan air sumur Banjarbaru). Ada tiga jenis
kesadahan yang akan diukur kadarnya, yakni kesadahan total, kesadahan
kalsium, dan kesadahan magnesium.
Kesadahan total adalah total semua kadar kesadahan yang terdapat
pada air baik itu yang disebabkan oleh kalsium ataupun magnesium.
Pengukuran kesadahan total dilakukan dengan mereaksikan kalsium dan
magnesium dalam air dengan larutan Na2 EDTA pada suasana pH 10
dengan bantuan indikator EBT (Erio chrom Black T.), sehingga membentuk
senyawa komplek Ca-EDTA dan Mg-EDTA. Penambahan Na2 EDTA
dihentikan ketika warna larutan berubah dari ungu muda menjadi biru nuda.
Kesadahan kalsium adalah kesadahan yang terdapat pada air yang
disebabkan oleh kandungan kalsium yang terdapat dalam air. Pengukuran
kesadahan kalsium dilakukan pada suasana pH 12, karena pada pH ini
magnesium dalam air akan mengendap sebagai Mg(OH)2, sedangkan
kalsiumnya dititrasi dengan larutan Na2 EDTA dengan bantuan indikator
murexida, titik akhir titrasi diamati dari perubahan warna larutan dari merah
ungu menjadi ungu. Adapun reaksi yang terjadi adalah:
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
total adalah 27,561O G atau 492,16 mg/l CaCO3, sedangkan volume larutan
EDTA 1/28 N yang digunakan pada titrasi yang dilakukan untuk
mengetahui kesadahan kalsium sampel air sumur Martapura adalah 1,5 ml,
yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan kalsium adalah
14,8O G atau 300 mg/l CaCO3. Dari kedua nilai keadahan ini didapat nilai
kesadahan manesium adalah 10,761O G atau 192,16 mg/l CaCO3.
5. Kesadahan Sampel Air Sumur Banjarbaru
Volume larutan EDTA 1/28 N yang digunakan pada titrasi yang
dilakukan untuk mengetahui kesadahan total sampel air sumur Banjarbaru
adalah 1 ml, yang ketika dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan total
adalah 8,613O G atau 153,8 mg/l CaCO3, sedangkan volume larutan EDTA
1/28 N yang digunakan pada titrasi yang dilakukan untuk mengetahui
kesadahan kalsium sampel air sumur Banjarbaru adalah 0,7 ml, yang ketika
dilakukan perhitungan didapat nilai kesadahan kalsium adalah 7,84O G atau
140 mg/l CaCO3. Dari kedua nilai keadahan ini didapat nilai kesadahan
manesium adalah 0,773O G atau 13,8 mg/l CaCO3.
Hasil-hasil volume titrasi trsebut menunjukan kemapuan senyawa
EDTA membentuk senyawa komplek dengan kalsium dan magnesium pada
kondisi pH tertentu. Berdasarkan kriteria selang kesadahan yang biasa
dipakai yang sudah dijelaskan pada tinjauan pustaka, maka air sumur
Loktabat masuk kriteria agak keras, air sumur Cempaka masuk kriteria agak
kersa, air sumur Martapura masuk kriteria kers dan air sumur Banjarbaru
masuk kriteria sedang. Tingginya nilai kesadahan akan berpengaruh pada
terbentuknya busa sabun yang digunakan untuk mencuci, hal ini terjadi
karena sebagian sabun yang ditambahkan kedalam air bereaksi dengan
garam karbonat dari Ca2+ dan Mg2+. Maka untuk memperbanyak busa
seringkali dilakukan penambahan sabun sehingga terjadi pemborosan sabun.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil percobaan adalah sebagai berikut :
1. Faktor ketelitian EDTA-EBT dan EDTA-murexida yang diapakai adalah
7,69 dan 10,
2. Kesadahan total tertinggi terdapat pada sampel air sumur Martapura yakni
27,561O G atau 492,16 mg/l CaCO3, dan termasuk kriteria keras,
3. Kesadahan total terendah terdapat pada sampel air sumur Banjarbaru yakni
8,613O G atau 153,8 mg/l CaCO3, dan termasuk kriteria sedang.
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat
Mahfuz Idafi
DAFTAR PUSTAKA
Amrih, P. 2005. Dua Jam Anda tahu Cara Memastikan Air yang Anda Minum
bukan Sumber Penyakit !
http://www.pitoyo.com/ebookgratis/Air-Minum-anda-free.pdf
Diakses tanggal 8 November 2009
Atastina S.B, 2004 Penghilangan Kesadahan Air yang Mengandung Ion Ca2+
dengan Menggunakan Zeolit Alam Lampung sebagai Penukar Kation
http://www.chemeng.ui.ac.id/~wulan/Materi/Research/Penghilangan
%20Kesadahan%20air.pdf
Diakses tanggal 8 November 2009
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kartika, Yogyakarta
Teknik Lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat