You are on page 1of 15

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

A.

Identitas
Nama Dosen

: Desny Dwi K, AM.Keb

Institusi

: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Mata kuliah

: Asuhan Kebidanan III (Nifas)

Kode mata kuliah

: Bd.303

Beban studi

: 2 SKS ( T1 ; P1 )

Penempatan

: Semester III ( Tiga )

Pokok bahasan

: Respon orang tua terhadap bayi baru lahir

Sub pokok bahasan

: Bounding Attachment

Pertemuan

: IV (empat)

Waktu pertemuan

: 25 menit

Hari/tanggal

: Senin , 1 Agustus 2014

B.

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah menyelesaikan sub pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu
memahami tentang respon orang tua terhadap bayi baru lahir

2.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :
a.

Menjelaskan dengan benar konsep bounding attachment

b.

Menjelaskan dengan benar perubahan peran orangtua

c.

Menjelaskan dengan benar peran bidan dalam bounding attachment

3.

TUJUAN POTENSI DASAR MENGAJAR


Pada proses pembelajaran ini calon dosen diharapkan mampu menerapkan menjelaskan
materi pembelajaran secara terintegrasi dengan mengutamakan aspek membuka dan
menutup pembelajaran.

C.

D.
No.

1.

POKOK-POKOK MATERI (Terlampir)


i.

Konsep bounding attachment

ii.

Perubahan peran orangtua

iii.

Peran bidan dalam bounding attachment

KEGIATAN PERKULIAHAN
Tahap

Pendahuluan

Kegiatan Pembelajaran

1. Memberi salam dan

Metode

Media

Ceramah

PC

Ceramah

Laptop

memperkenalkan diri
2. Menginformasikan
cakupan materi yang akan
LCD

disampaikan
3. Menyampaikan relevansi

Ceramah

mempelajari bounding
attachment dikaitkan
dengan profesi kebidanan
4. Menyampaikan tujuan

Ceramah

pembelajaran
5. Melakukan apersepsi
sehubungan dengan
materi yang akan
diberikan

Ceramah

Sumber

Alokasi

Belajar

Waktu

Buku

5 menit

2.

Penyajian

1. Menjelaskan materi
tentang
a.

Pengertian bounding

15 menit
Ceramah

PC

attachment
b.

Laptop

Periode perubahan
orangtua

c.

LCD

Jelaskan peran bidan


dalam bounding
attachment

2. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk

Tanya
Jawab

bertanya

3. Memberi kesempatan pada


mahasiswa lain untuk
menjawab

Tanya
Jawab
/ Diskusi

4. Memberi penguatan atas


jawaban mahasiswa
3.

Penutup

1. Mengevaluasi mahasiswa
dengan memberikan

Ceramah
Tanya
Jawab /
Diskusi

5 menit
PC

pertanyaan secara lisan


Laptop

berhubungan dengan
materi yang telah

LCD

disampaikan.
2. Menyimpulkan perihal

Ceramah

materi yang telah


disampaikan
3. Menginformasikan
kepada mahasiswa
tentang materi yang akan
disampaikan berikutnya

Ceramah

4. Menutup pertemuan

Ceramah

dengan mengucapkan
salam penutup

E.

F.

EVALUASI
a.

Prosedur test

a.

Tes awal ada dalam kegiatan awal (pretest)

b.

Tes dalam proses yang ada dalam proses pembelajaran ( embeded test)

c.

Tes akhir yang ada dalam kegiatan akhir (Post Test )

b.

Jenis test

: Lisan

c.

Alat

: Soal buatan dosen

REFERENSI
Varneys, 1997 , Midwefery
Ambarwati retna, 2010, Asuhan Kebidanan nifas, Nuha offset : jogjakarta

MATERI
RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

A. RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

Respon dari setiap ibu dan ayah kepada bayi mereka dan cara mereka mengasuh
anak berbeda-beda dan meliputi keseluruhan bagian dari reaksi dan emosi, mulai dari
tingkatan-tingkatan kebahagian sampai pada kesedihan. Hal ini dapat disebabkan oleh
berbagai hal, diantaranya reaksi emosi maupun pengalaman. Masalah lain juga dapat
berpengaruh, misalnya masalah pada jumlah anak, keadaan ekonomi, dan lain-lain.
Respon yang mereka perlihatkan pada bayi baru lahir, ada yang positif dan ada juga yang
negatif. Sehingga Bidan harus lebih peka dalam memahami dan menunjukkan respon
psikologis terhadap masalah yang timbul agar dapat membantu orang tua melalui masa
postpartum yang wajar dan sehat serta memberikan asuhan kebidanan yang tepat sesuai
dengan kebutuhan.
Faktor-faktor yang memengaruhi repon orang tua terhadap bayi baru lahir adalah :
1.

Faktor Internal
Yang termasuk faktor internal antara lain genetika, kebudayaan yang mereka
praktekkan dan menginternalisasikan dalam diri mereka, moral dan nilai, kehamilan
sebelumnya, pengalaman yang terkait, pengidentifikasian yang telah mereka lakukan
selama kehamilan ( mengidentifikasikan diri mereka sendiri sebagai orang tua, keinginan
menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek pelatihan selama kehamilan) .

2.

Faktor Eksternal
Yang termasuk faktor eksternal antara lain perhatian yang diterima selama
kehamilan, melahirkan dan postpartum, sikap dan perilaku pengunjung dan
apakah bayinya terpisah dari orang tua selama satu jam pertama dan hari-hari
dalam kehidupannya.

B. PERUBAHAN PERAN ORANGTUA

Periode perubahan peran orangtua setelah bayi baru lahir dimulai sejak kehamilan sampai
ke fase-fase post partum
1.

Periode awal post partum


Tugas dan tanggung jawab baru muncul lebih memodifikasi peran lama.

2.

Tiga sampai empat minggu pertama


Reorganisasi hubungan mereka dan bayi

3.

Empat sampai enam minggu berikutnya


Menyusun kembali keutuhan keluarga, konsolidasi dan negosiasi peran suami istri
dalam merawat anak

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon orangtua :

a.

Usia

b.

Dukungan sosial

c.

Budaya

d.

Kondisi soasial ekonomi

e.

Aspirasi individu

D. Respon Ibu Terhadap Bayi Baru Lahir


1.

Konsep Bonding Attachment

a.

Bounding Attachement
Attachment

adalah

proses

penggabungan

berdasarkan

cinta

dan

penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan
asuhan dalam perawatannya. Bounding adalah masa sensitive pada menit pertama
dan beberapa jam setelah kelahiran dimana kontak ibu dan ayah ini akan menentukan
tumbuh kembang anak menjadi optimal.
Bounding attachment adalah sentuhan awal/kontak kulit antara ibu dan
bayi padamenit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi.
Jadi, Bonding attachment / keterikatan awal / ikatan batin adalah suatu proses
sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang
bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.

Bagian penting dari ikatan ialah perkenalan (Klaus, Kennel, 1982). Orang
tua melakukan kontak mata, menyentuh, dan berbicara. Selama periode ini, keluarga
mencari identifikasi bayinya melalui proses klaim. Mula-mula anak akan dicari
kesamaannya dengan anggota keluarganya, kemudian perbedaannya, dan akhirnya
keunikannya. Ikatan diperkuat melalui penggunaan respon sensual atau kemampuan
kedua pasangan dalam melakukan interaksi orang tua-anak.
Respons tersebut antara lain :
a)

Sentuhan dan kontak mata


Meraba atau menyentuh anggota badan (ekstremitas) bayi serta kepalanya,
mengusap bayi dengan telapak tangan lalu menggendongnya di lengan dan
memposisikannya sedemikian rupa sehingga matanya bisa bertatapan langsung
dengan mata bayi.

b)

Suara
Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga
penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Saat
suara yang membuat mereka yakin bayinya dalam keadaan sehat terdengar
mereka mulai melakukan tindakan untuk menghibur. Sewaktu orang tua
berbicara dengan suara bernada tinggi, bayi menjadi tenang dan berpaling ke
arah mereka.

c)

Aroma
Ibu berkomentar terhadap aroma bayi mereka ketika baru lahir dan mengetahui
bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik. Bayi belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya.

d)

Bodi Warm (Kehangatan Tubuh). Jika tidak ada komplikasi yang serius,
seorang ibu akan dapat langsung meletakkan bayinya di atas perut ibu, baik
setelah tahap kedua dari proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong.
Kontak yang segera ini memberi banyak manfaat baik bagi ibu maupun si bayi
yaitu terjadinya kontak kulit yang membantu agar si bayi tetap hangat.

e)

Entrainment
Terjadi saat anak mulai berbicara. Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat
kepala, menendang-nendangkan kaki mengikuti nada

suara orang tuanya.

Irama ini juga berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan
menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
f)

Bioritme
Setelah lahir, bayi yang menangis dapat ditenangkan mendengar

denyut

jantung ibunya dengan dipeluk dalam posisi sedemikian rupa sehingga ia dapat
mendengar denyut jantung ibunya.

2.

Manfaat Bounding Attachment


Adapun manfaat dari implementasi teori bounding attachment jika dilakukan secara
baik yaitu:
1. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap

sosial.

2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.


3. Akan sangat berpengaruh positif pada pola perilaku dan kondisi psikologis
bayi kelak.

3.

Hambatan Bounding Attachment


Sesuatu yang prosesnya tidak sealur dengan tujuan dari bounding attachment dan
dapat dikatakan sebagai penghambat dalam bounding attachment adalah:

4.

1.

Kurangnya support sistem.

2.

Ibu dengan resiko (ibu sakit).

3.

Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik).

4.

Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Peran Bidan dalam Mendukung Terjadinya Bonding Attachment


1.

Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam
pertama pasca kelahiran.

2.

Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif
tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

3.

Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untukmenyentuh


dan meraba perutnya yang semakin membesar

4.

Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi

5.

Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan


keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu
tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak
memiliki waktuyang seperti ibuinginkan

6.

Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah


satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya
Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu
untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan
ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu dengan risiko, ibu
dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu memberi ASI bayinya
atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.

E. RESPON AYAH TERHADAP BAYI BARU LAHIR

Respon terhadap bayi baru lahir berbeda antara Ayah yang satu dengan yang lain. Hal ini
tergantung, bisa positif bisa negatif.
a.

Respon positif dapat ditunjukkan dengan:


1. Ayah menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.
2. Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
3. Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
4. Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi

b.

Respon negatif dapat ditunjukkan karena:


1. Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak sesuai
keinginan.
2. Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
3. Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang
mendapat perhatian.

4. Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam


membina keluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
5. Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
6. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina atau perkosaan, sehingga
menimbulkan rasa malu dan aib bagi keluarga

F. Faktor yang Memengaruhi Respon Orangtua

Cara orang tua berespon terhadap kelahiran anaknya dipengaruhi berbagai faktor :
a.

Usia maternal lebih dari 35 tahun


Beberapa ibu yang telah berusia merasa bahwa merawat bayi baru lahir
melelahkan secara fisik. Tindakan yang bertujuan membantu ibu memperoleh
kembali kekuatan dan tonus otot seperti latihan senam prenatal dan pasca partm
sangat dianjurkan.

b.

Jaringan sosial
Primipara dan multipara memiliki kebutuhan yang berbeda. Multi para dapat lebih
mudah beradaptasi terhadap peran, sedangkan primipara memerlukan dukungan yang
lebih besar. Jaringan sosial dapat memberikan dukungan, diamana orang tua dapat
meminta bantuan. Orang tua, keluarga mertua, yang membantu urusan rumah tangga
dapat memberikan kritikan dan dihargai.

c.

Budaya
Budaya mempengaruhi interaksi orang tua dengan bayi, demikian juga dengan orang
tua atau keluarga yang mengasuh bayi. Contohnya: wanita Vietnam hampir tidak
mau merawat bayinya, menolak untuk menggendong bayinya. Penampakan luar yang
sepertinya tidak ada perhatian terhadap bayi baru lahir dalam kelompok budaya
mereka ialah upaya untuk menjauhkan roh-roh jahat. Dalam kepercayaan wanita ini
justru sangat mengasihi dan khawatir terhadap keselamatan bayinya.

d.

Kondisi Sosio ekonomi


Keluarga yang mampu membayar pengeluaran tambahan dengan hadirnya bayi baru
ini mungkin hampir tidak merasakan beban keuangan. Keluarga yang menemukan
kelahiran seorang bayi suatu beban financial dapat mengalami peningkatan stres.
Stress ini mengganggu perilaku orang tua sehingga membuat masa transisi menjadi
orang tua lebih sulit.

e.

Aspirasi Personal
Bagi beberapa wanita, menjadi orang tua mengganggu kebebasan pribadi atau
kemajuan karir mereka. Kekecewaan yang timbul akibat tidak mencapai kenaikan
jabatan, misalnya akan berdampak pada cara merawat dan mengasuh bayinya dan
bahkan mereka bisa menelantarkan bayinya. Atau sebaliknya, hal tersebut membuat
mereka menunjukkan rasa khawatir yang berlebihan atau menetapkan standar yang
tinggi terhadap diri mereka dalam memberi perawatan.

EVALUASI
RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

Pertanyaan :
1.

Jelaskan pengertian bounding attachment !

2.

Jelaskan periode perubahan orangtua !

3.

Jelaskan peran bidan dalam bounding attachment !

Jawab :
1.

Bounding attachment adalah proses dimana orangtua menjadi mencintai dan menerima anaknya
atau proses sebaliknya ( merupakan proses alamiah )

2.

Periode perubahan peran orangtua :


a.

Periode awal post partum


Tugas dan tanggung jawab baru muncul lebih memodifikasi peran lama.

b.

Tiga sampai empat minggu pertama


Reorganisasi hubungan mereka dan bayi

c.

Empat sampai enam minggu berikutnya


Menyusun kembali keutuhan keluarga, konsolidasi dan negosiasi peran suami istri dalam
merawat anak

3.

Peran bidan dalam bounding attachment :


a.

Membantu mengidentifikasi , menggali dan mengembangkan support system dalam keluarga

b.

Mempertimbangkan dan menginterprestasikan pandangan orangtua untuk mengasuh anak


(budaya )

c.

Meningkatkan perubahan yang memberi kesempatan untuk interaksi yang maksimal

d.

Membantu mengidentifikasi sumber-sumber masyarakat

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN


(GBPP)
Mata kuliah

: Asuhan Kebidanan III (Nifas)

Kode Mata Kuliah

: Bd.303

Bobot

: 2 SKS ( T1 ; P1 )

Semester

: III ( Tiga )

Nama dosen/Tim

: Desny Dwi K, AM.Keb

Kompetensi

Indikator

Pengalaman Belajar

Dasar

Mampu

Setelah mengikuti

memahami

perkuliahan

tentang respon
orang tua
terhadap bayi
baru lahir

ini

Materi

Alokasi

Sumber

Pokok

Waktu

/bahan

Respon

1 x 30

BW

Penilaian

Portofolio

Orang Tua

, tes

mahasiswa

Terhadap

obyektif

diharapkan dapat :

Bayi Baru

1. Menjelaskan

1. Mendiskusikan

pengertian

pengertian

respon orang

respon

tua terhadap

tua

bayi baru

bayi baru lahir

orang
terhadap

lahir
2. Periode

2. Mendiskusikan

perubahan

periode

orangtua

perubahan
peran orang tua.

3. Menjelaskan

3. Mendiskusikan

tentang

konsep bonding

konsep

attachment.

bonding

Lahir

attachment
4. Menjelaskan
peran

bidan

4. Mendiskusikan
peran

Bidan

dalam

dalam bonding

bounding

attachment.

attachment
5. Menjelaskan
respon

ayah

5. Mendiskusikan
respon

ayah

terhadap bayi

terhadap

bayi

baru lahir

baru lahir

PROSES PEMBELAJARAN
T : Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan
P : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di lahan praktek) dengan
menggunakan metode simulasi, demonstrasi, role play dan bed site teaching.

EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan cara :

Teori
UTS

UAS

Kuis

Praktik
Praktikum :

REFERENSI
Buku Wajib (BW)
Varney, H (1997), Varney Midwifery, Third Edition, Jones and Berttlet Pubhliser, Sudbury, England
Sweet, BR (2000), Mayes Midwifery, A Text Book for Midwives, Twelfth Edition, Bailicre Tindall,
London
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO (2001). Buku 4 : Pos Partum, MNH, Jakarta
Minchin M (1998). Breast Feeding Matters, edisi 4, Alma Publications, Victoria, Australia
Hole, T (1999). Medications and Mothers Hilk, edisi 8, Pharmasoft Medical Publishing
Prawirohardjo, S (1997) Ilmu Kebidanan, YBPSP, UI, Jakarta
Saifudin, A.B et all (2000) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesahatan, YBPSP, Jakarta
Saifudin, A.B dkk (2002) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, YBPSP,
Jakarta

You might also like