You are on page 1of 5

CAPACITOR

A. Definisi
Istilah Kapasitansi atau kapasitas adalah “ Kemampuan untuk menyimpan “.
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang memiliki kemampuan dapat
menyimpan muatan listrik.
Kapasistor memiliki bagian-bagian penting yang terdiri dari dua buah konduktor yang
tersekat antara satu dengan yang lainnya. Bahan penyekatnya adalah berupa bahan
isolator semacam : mika, gelas, kertas, keramik, udara, dan lainnya. Bahan penyekat
ini disebut dengan Dielectricum.
Didalam dunia elektronika, Kapasitor memiliki satuan yang disebut FARRAD
(disingkat dengan huruf F).
B. Ragam dan Jenis Kapasitor
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kapasitor memiliki ragam pada bagian
penyekatnya. Sehingga berdasarkan hal tersebut maka kapasitor memiliki ragam jenis
baik secara fisik ataupun kegunaannya. Berikut adalah ragam kapasitor berdasarkan
fungsi :
Jenis Simbol
Kapasitor umum

Kapasitor Elektrolit

Kapasitor Variable

C. Pengukuran Kapasitansi
Salah satu metode untuk mengukur berapa besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor
adalah dengan menggunakan metode resonansi (lihat gambar dibawah)
CV
L

VTVM
R

CX

Gen AF
alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. VTVM (Vacuum Tube Volt Meter ) – alat ukur tegangan
2. R – Tahanan bantu
3. L – Kumparan bantu
4. CV – Kapasitor Bantu
5. AF Generator
Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut :
1. Atur kapasitor CV hingga resonansi tegangan tercapai, yaitu tegangan R
maksimum. ( Catat besar perubahan kapasitor CV sebagai C1,misal C1=5mF)
2. Kemudian pasangkan CX secara parallel (seperti gambar diatas) dengan kapasitor
CV.
3. Atur kembali kapasito CV, hingga resonansi tersebut kembali terjadi ( Catat besar
perubahan kapasitor CV sebagai C2,misal C2=2mF)
4. Dari nilai C1 dan C2 yang tercatat, maka harga CX dapat ditemukan dengan
ketentuan :
CX  C1  C 2
D. Reaktansi Kapasitif
Apabila suatu kapasitor mendapatkan tegangan arus bolak-balik, maka terdapat suatu
tahanan yang besarnya bergantung dari besarnya frekwensi yang diberikan saat itu.
Perlawanan tersebut dinamakan Reaktansi Kapasitif (notasi : XC)
Besarnya reaktansi kapasitif adalah :
1 1
XC  atau X C 
2. .F .C .C
Dimana :
- Xc : Reaktansi Kapasitif (Ohm / )
- F : Frekwensi AC (Hertz / Hz)
- C : Kapasitansi (Farrad / F)
-  : Kecepatan sudut ( baca : omega ) satuan (Rad/sec)
E. Hubungan Kapasitor
Layaknya resistor dan inductor, didalam rangkaian kapasitor, juga dikenal hubungan
seri dan parallel.
a. Hubungan Seri

Besarnya kapasitansi total :


1 1 1 1 1
   => C 
C C1 C 2 C 3 1 1 1
 
C1 C 2 C 3

Besarnya reaktansi kapasitifnya :


XC  XC1  XC 2  XC 3

b. Hubungan Paralel

Besarnya kapasitansi total :


C  C1  C 2  C 3
Besarnya reaktansi kapasitifnya :
1 1 1 1 1
   => XC 
XC XC1 XC 2 XC 3 1 1 1
 
XC1 XC 2 XC 3
F. Pergeseran Fasa
Hubungan antara arus dan tegangan didalam kapasitor saat dialiri arus tegangan AC
adalah arus i lebih mendahului daripada tegangan v dengan beda fase 90°.
Latihan Soal !
1. Diketahui pengukuran C dengan cara resonansi :
Resonansi pertama : C1 = 0.20mF
Resonansi kedua : C2 = 0.15mF
Berapakah besarnya nilai C yang diukur ?
2. Diketahui :

C1 = 10nF, C2 = 100nF, C3=60nF


Dan frekwensi AC = 50Hz. Tentukan XC dan C total !

You might also like