Professional Documents
Culture Documents
LEADERSHIP
“TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN”
DOSEN PEMBIMBING
Idariyanti, S.Ag.,M.P.dI
DISUSUN OLEH :
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah
berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin
sesuatu”.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus
tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan
pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang
semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan
relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia
untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan
tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau
pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen
pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi
seorang pemimpin.
3
BAB II
PEMBAHASAN
TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
A. Tipe-Tipe Kepemimpinan
4
sedang dijalankan. Memang, hanya sedikit jumlah pemimpin yang memiliki enam tipe
tersebut dalam diri mereka. Pada umumnya hanya memiliki 2 (dua) atau beberapa saja.
Penelitian yang dilakukan terhadap para pemimpin tersebut juga menghasilkan data,
bahwa pemimpin yang paling berprestasi ternyata menilai diri mereka memiliki
kecerdasan emosional yang lebih rendah dari yang sebenarnya. Pada umumnya mereka
menilai bahwa dirinya hanya memiliki satu atau dua kemampuan kecerdasan emosional.
Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-
tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan
tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-
instruksinya harus ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-
kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang
diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan
pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan
menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau
tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan
prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat
memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang
dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :
1. Tipe Otokratik
5
2. Tipe Paternalistik
3. Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga
mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya
seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak
pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret
mengapa orang tersebut dikagumi.
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa
yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin
dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin
tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Demokratik
Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan
kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di
pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang
otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam
pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi
didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe
kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan
jenis organisasi yang akan dipimpin.
6
1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki
kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan
bertindak secara generalis.
3. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang
mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan
yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-
hal baru.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang
berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu
bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak
dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang
pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya
bertindak secara objektif.
7
berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme.
Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih
hasil yang diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan
yang Penting
13. Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
14. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
15. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak
sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung
dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
16. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan
dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
17. Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan
terhadap pendapat orang lain.
19. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak,
sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang
dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
20. Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan
proaktif.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi,
seorang pemimpin hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam
berkomunikasi juga sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan
terjalin interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi.
Untuk itu hubungan vertikal antara pimpinan dan bawahan dan hubungan horizontal
antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar kerjasama dapat
berjalan dengan baik.
C. Hakikat Pemimpin
8
Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan
yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil
yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
a. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini
mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi
pilihan akan gaya kepemimpinan.
b. Harapan dan perilaku atasan.
c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya
kepemimpinan.
d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
f. Harapan dan perilaku rekan.
E. Peranan Pemimpin
9
2. Sebagai perencana (planner)
3. Sebagai seorangahli (expert)
4. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group
representative)
5. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of
internal relationship)
6. Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards
and punishments)
7. Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)
9. Merupakan lambing dari pada kelompok (symbol of the group)
10. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual
responsibility)
11. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
12. Bertindak sebagai seorang aya (father figure)
13. Sebagai kambing hitam (scape goat).
Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan
harus memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di samping itu juga bahwa pemimpin
memiliki tugas yang diembannya, sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto, sebagai
berikut :
Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin
memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan
tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan
atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
• http://waspada.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=67270:idealnya-pemimpin-dalam-suatu-
organisasi&catid=68:features&Itemid=159
•
http://www.e-psikologi.com/epsi/industri_detail.asp?id=295
•
http://kawakib06.multiply.com/journal/item/6
12