Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Nama
NPM
Semester
Dosen Pembimbing
Eko Risdianto, S.Si, M.Cs
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan media pembelajaran ini dengan judul Pembuatan Kipas
Angin Mini Sebagai Aplikasi Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi
Gerak.
Tentunya selama penulisan laporan ini, saya mendapat beberapa masukan,
bimbingan, kritikan dan saran dari berbagai pihak, untuk itu saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan dukungan yang telah
diberikan.
Saya menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca
sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kita semua terutama bagi saya pribadi. Atas
perhatianya saya mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................................ 3
1.3. Manfaat .......................................................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup ............................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 4
2.1. Media Pembelajaran ....................................................................................... 4
2.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ...................................................... 4
2.3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran .................................................................... 7
2.4. Klasifikasi Media Pembelajaran .................................................................... 9
2.5. Teknik Pembuatan Media Grafis ................................................................... 11
2.6. Teknik Pembuatan Media Presentasi ............................................................. 18
2.7. Teknik Pembuatan Media Berbasis Komputer .............................................. 20
2.8. Energi dan Perubahan Energi ......................................................................... 26
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 34
3.1. Alat dan Bahan ............................................................................................... 34
3.2. Fungsi Alat dan Bahan ................................................................................... 35
3.3. Waktu dan Tempat ......................................................................................... 36
3.4. Hasil Media .................................................................................................... 36
3.5. Rincian Biaya ................................................................................................. 37
3.6. Langkah Kerja ................................................................................................ 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 42
4.1. Hasil .............................................................................................................. 42
4.2. Pembahasan .................................................................................................... 42
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 49
4.1. Kesimpulan ................................................................................................... 49
4.2. Saran .............................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
ii
TABEL
Tabel 3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan
materi, energi, ruang dan waktu. Fisika mencakup konstituen elementer
alam semesta dan interaksi-interaksi fundamental di dalamnya. Fisika
sebagai salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi
maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik
kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.
Fisika dipandang penting untuk diajarkan kepada siswa, selain
memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika
dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir
yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tentunya begitu penting peranan
media pembelajaran untuk mendukung pengembangan ilmu dan teknologi
dalam pembelajaran fisika.
Media pembelajaran disini merupakan suatu alat atau perantara yang
berguna untuk memudahkan
pembelajaran
dalam
proses
belajar
mengajar
juga
dapat
dan akses ke sekolah tersebut menjadi alasan bahwa sarana dan prasarana di
sekolah kurang memadai. Selain itu masalah lainnya yaitu terkadang mata
pelajaran fisika ini merupakan momok yang menakutkan bagi sebagian
siswa,
sebenarnya
banyak
materi
pelajaran
dalam
fisika
yang
menyenangkan namun terkadang siswa sulit untuk membayangi ilustrasiilustrasi yang diberikan oleh guru. Karena ilmu fisika ini sangat erat
kaitannya dengan fenomena-fenomena secara langsung yang sering kali
terjadi di lingkungan alam kita, ataupun pengaplikasian materi pelajaran
fisika bisa dijumpai langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa solusi-solusi yang dapat dilakukan dari masalah diatas
yaitu dalam proses pembelajaran banyak sekali media atau alat peraga yang
dapat digunakan seperti alat peraga sederhana ataupun menggunakan PC
atau komputer. Jika kita menggunakan teknologi komputer kita dapat
menggunakan aplikasi seperti power point, flash dan masih banyak lainnya,
sedangkan jika kita menggunakan alat peraga sederhana, kita membuat
secara langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana.
Dengan adanya beberapa pilihan diatas, solusi yang lebih menarik
yaitu dengan membuat media pembelajaran dalam bentuk alat peraga
sederhana yang tentunya berkaitan dengan fisika dalam kehidupan seharihari. Cara ini tentunya dapat menarik minat siswa karena menggunakan alat
peraga yang secara langsung ditunjukkan didepan siswa dan juga dengan
adanya alat peraga sederhana ini dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran fisika kepada siswa. Alat peraga sederhana
ini merupakan contoh nyata yang disajikan didepan siswa, dengan adanya
bantuan alat peraga sederhana ini kita dapat membuat pembelajaran lebih
interaktif, siswa pun tertarik untuk belajar, belajar pun menjadi tidak
membosankan,
menjadi
lebih
mudah
serta
menyenangkan
dan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat, sarana, ataupun perantara yang mempunyai
fungsi menyampaikan sebuah pesan dan informasi. Pembelajaran adalah
cara untuk melakukan proses belajar ataupun proses komunikasi antara
siswa, guru, dan bahan ajar. Sehingga media pembelajaran adalah sebuah
alat
bantu
pembelajaran
yang
berfungsi
dan
digunakan
untuk
Pengajaran
lebih
menarik
perhatian
siswa
sehingga
dapat
3.
Metode
pembelajaran
bervariasi,
tidak
semata-semata
hanya
5.
6.
7.
8.
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.
9.
3.
4.
5.
6.
7.
kognitif
yaitu
mengungkapkan
bahwa
lambang
visual
3.
4.
5.
6.
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
kegunaan
dan
fungsi
media
2.
3.
Media audio visual gerak, seperti : film bersuara, film pada televisi,
televisi dan animasi.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Audio Visual gerak : film gerak bersuara, video atau VCD, televisi
8.
9.
Media Grafis termasuk media visual seperti gambar atau foto, sketsa,
diagram, bagan atau chart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe.
2.
3.
Media Proyeksi Diam seperti film bingkai (slide), film rangkai (film
strip), media transparan, film, televisi, video.
Media Audio
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima
melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima,
media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan.
Media
visual
menampilan
materialnya
dengan
Media Audio-Visual
Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video
merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling
bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan
siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar
melalui bentuk visualisasi. Contohnya, film bersuara, video, televisi,
sound slide.
4.
Media Multimedia
Media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap,
seperti animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer,
internet dan pembelajaran berbasis komputer.
5.
Media Realita
Media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam
keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti binatang.
cara
dapat
dilakukan
untuk
mengklasifikasi
dan
10
menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah
melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau
telekomunikasi.
1.
2.
dan
Ahmad
Rifai
membedakan
atau
4.
11
media
menuangkan
gagasan
ide
dan
informasi
12
karton atau bisa juga buffalo paper, harga kertas ini relatif murah.
Selain kertas bahan lain yang dibutuhkan untuk flipchart adalah
kayu untuk penyangga dan alas penyangga kertas yang dapat di
buat dari bahan kayu lapis (triplek).
4) Mudah di bawa kemana-mana. Flipchart hanya berukuran 60
sampai 90 cm jadi mudah untuk di bawa ketempat yang
dibutuhkan. Untuk mempermudah pemindahan, kertas dapat di
gulung namun harus di bentuk menjadi gulungan bulat sehingga
tidak merusak kertas.
5) Meningkatkan aktifitas belajar siswa, flipchart dapat mengaktifkan
siswa dalam bentuk lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di
isi pesan pembelajaran. Flipchart cocok digunakan dalam bentuk
penugasan secara individu maupun kelompok misalnya diskusi
kelompok, merumuskan sesuatu dan lain-lain. Siswa dapat aktif
menuangkan ide dan gagasannya dalam flipchart tersebut kemudian
dipresentasikan di depan guru dan siswa yang lain.
b. Cara membuat Flipchart
1) Tentukan tujuan pembelajaran
Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakah tujuan bersifat
penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan
untuk penanaman sikap.
2) Menentukan bentuk flipchart
Flipchart terbagi dalam dua sajian, pertama flipchart yang
hanya berisi lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di isi
pesan pembelajaran. Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa
berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain. Berdasarkan
tujuan yang telah kita tentukan maka pilih bentuk flipchart mana
yang akan di buat atau disiapkan.
3) Membuat ringkasan materi
13
14
umumnya
kegiatan
pembelajran
diakhiri
dengan
15
16
siswa,
sebaiknya
siswa
ditata
dengan
3. Flanelgraf
Flanelgraf adalah media pembelajaran yang berupa guntinganguntingan gambar atau tulisan yang pada bagian belakangnya di lapisi
ampelas. Guntingan gambar tersebut di tempelkan pada papan yang
17
18
banyak
diaplikasikan
untuk
keperluan
pendidikan
dan
dikembangkan
sesuai
dengan
prosedur
pengembangan
instruksional.
b. Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu
mengajar.
19
pembuatan
media
presentasi
misalnya
dengan
20
a. Membuka program.
b. Membuat Sebuah Slide.
c. Menambahkan slide baru.
d. Memasukkan picture.
e. Memberi warna teks.
f. Membuat animasi teks.
g. Memberi background pada tampilan slide.
h. Masukkan gambar dengan teknik insert.
i. Masukkan video dengan teknik insert.
j. Membuat hyperlink pada media presentasi.
6. Kelemahan media presentasi ini disajikan hanya dalam bentuk teks dan
kebanyakan hanya berbentuk animasi-animasi gambar saja. Sedangkan
kelebihannya
ini
bahan
materi-materinya
mudah
didapat
dan
21
pancar
cukup
besar.
Kelebihan
media
ini
adalah
dengan
modalitas
belajar
siswa.
Program
ini
dapat
22
lunak
yang
dikembangkan
Macromedia
inc,
yang
bentuk
multimedia
yang
dinamis
dan
sangat
menarik.
23
24
artinya
mengambil
yang
kurang
tepat
dapat
didik
umtuk
menebak
dimana
kejadian
tersebut
berlangsung.
6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan ganbar yang ada didalamnya.
7) Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.
3. Internet
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan
siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan
sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman,
laporan, data statistik. Informasi yang diberikan server-computers itu
dapat berasal dari commercial businesses (com), goverment services
(gov), nonprofit organizations (org), educational institutions (edu), atau
artistic and cultural groups (arts). Siswa dan guru tidak perlu hadir
secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta
25
26
menganalisis
kurikulum
dan
kompetensi
sehingga
27
usaha.
Namun,
bukan
berarti
setiap
energi
pasti
28
yang
dihasilkan
oleh
gerakan
benda
dapat
29
Dimana :
m = massa suatu benda (kg)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
Energi kinetik secara matematis dapat dirumuskan :
(3)
Dimana :
Ek = energi kinetik
m = massa benda
v = kecepatan benda
30
31
32
Maka
kita
dapat
memperoleh
gerakan
jika
kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan
magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama yaitu
arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar
untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan
medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Berikut ini beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
kipas angin mini yaitu :
NO
GAMBAR ALAT
NAMA ALAT
JUMLAH
Baling-baling
Merah = 1 m
Hitam = 1 m
Mini motor
33
34
Pvc elbow = 4
Pvc T = 3
Pvc L = 1
Pipa lurus
8 potong
Pemotong pipa
Gergaji besi
Gunting
35
10
Stop kontak
11
Tutup botol
minuman dan
penahan
Alat solder
12
3.2.3. Baterai 3v
36
puli
: 01 Juli 2014
Tempat pengerjaan
37
Rp.15000,00
= Rp.11000,00
= Rp.2000,00
4. Baterai
= Rp.3000,00
5. Stop kontak
= Rp.3000,00
6. Motor DC
= Rp.7000,00
7. Baling-baling
8. Penutup motor DC
Jumlah
= Rp.41000,00
38
3.6.3. Rangkailah pipa pvc Elbow, pipa T, pipa L, dan beberapa potong
pipa lurus menjadi dasar kipas dan batang atau tiang kipas.
Batang penyanggah
kipas
(a)
(b)
Rangk
aian
dasar
kipas
angin
Dasar
kipas
angin
Gambar 3.4 Batang dan dasar kipas angin
3.6.5. Tetapi sebelum dipasang batang kipas, Siapkan kabel merah dan
hitam kurang lebih setengah meter, motor DC, stop kontak, dan
baterai, lalu kabel tersebut dihubungkan ke baterai, stop kontak, dan
motor DC, dengan catatan kabel merah untuk kutub positif dan
hitam untuk kutub negatif. Bahan-bahan yang sudah dirangkai tadi
masukkan ke dalam batang pipa dengan urutan antara lain masukkan
batera terlebih dahulu dan lalu pasang stop kontak.
Gambar 3.5 kabel dihubungkan pada baterai, motor DC, Stop kontak
39
3.6.7. Pasangkan stop kontak pada pinggir pipa, pinggir pipa sebelumnya
telah digergaji.
(a)
(b)
Gambar 3.7 (a) dan (b) Stop Kontak dijepitkan ke pipa
40
3.6.9. Beri tutup motor yang diambil pada tutup minuman yang telah
dilubangi agar ujung motor bisa masuk.
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Gambar alat peraga yang telah dicapai pada hasil akhir pembuatan alat
peraga kipas angin mini ini adalah sebagai berikut :
4.2. Pembahasan
Alat peraga sederhana kipas angin mini ini dibuat dengan alat dan
bahan diantaranya adalah baling-baling kipas, motor DC atau dynamo, kabel
merah dan hitam, baterai, stop kontak, tutup botol dan puli penahan,
gunting, pipa PVC lurus, pipa elbow atau pipa siku, pipa T, gergaji besi, dan
alat solder. Adapun mengenai penjelasan alat dan bahan yang digunakan
pada pembuatan kipas angin mini ini adalah baling-baling kipas yang
digunakan terbuat dari bahan seng yang tipis. Motor DC atau dynamo
diambil dari motor DC pada mainan mobil anak-anak. Kabel merah dan
hitam yang digunakan itu bagian di dalamnya yaitu berupa kawat tembaga.
Baterai disini digunakan sebagai sumber arus listrik dan disini baterai yang
42
43
44
kipas. Dalam baterai terdapat batang karbon yang dikelilingi serbuk hitam,
yang merupakan bahan pengantar listrik. Batang karbon dan serbuk hitam
dibungkus oleh pembungkus seng yang sebagai kutub negatif, sedangkan
batang karbon berfungsi sebagai kutub positif. Karena elektrolitnya
berbentuk pasta, maka baterai disebut elemen kering. Sedangkan motor DC
merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama yaitu arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan atau dililitkan. Maka kedua sisi ujung motor
yang dililitkan kawat tembaga, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar untuk memutar
kumparan atau rotor pada motor DC tersebut.
Pada awal pengerjaan alat peraga ini, tentunya alat dan bahan seperti
yang dijelaskan diatas dan juga terdapat pada tabel alat dan bahan dirangkai
terlebih dahulu, semua pipa PVC seperti pada bab 3 yang tertera pada tabel
alat dan bahan yang digunakan dirangkai menjadi dasar dan tiang kipas,
sedangkan untuk komponen utamanya yaitu baterai, stop kontak dan motor
DC ketiganya dihubungkan dengan kawat tembaga yang terdapat didalam
kabel. Dibawah ini merupakan gambar rangkaian komponen utama kipas
angin yaitu sebagai berikut :
Stop
Kontak
Baterai
Motor
DC
Gambar 4.2 Rangkaian komponen utama
45
Kawat tembaga yang telah dialiri arus dan terhubung dengan motor
DC, dengan adanya energi listrik tersebut yang menyentuh motor DC maka
motor DC pada bagian rotornya akan bergerak, motor DC disini merupakan
komponen yang dapat merubah energi listrik menjadi energi gerak. Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa pada kipas angin tersebut terjadi proses
46
perubahan energi yaitu proses perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi gerak. Proses perubahan energi listrik pada kipas angin listrik
mengalir melalui kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi
yang disusun berlapis. Pertukaran ion listrik positif atau ion negatif ini
menimbulkan induksi dan mengakibatkan besi pada motor DC menjadi
magnet, magnet menarik rotor ke arah kanan atau kiri secara kontinyu
sehingga menjadi sebuah putaran. Proses perubahan ini bisa kita perhatikan
pada saat kita menghidupkan kipas angin, pada saat itu baling-baling kipas
tersebut bergerak atau berputar, kipas tersebut dapat berputar karena adanya
energi listrik yang diubah oleh komponen-komponen magnet di dalam kipas
tersebut menjadi energi gerak.
Tentunya pembuatan alat peraga kipas angin mini ini tidak terlepas
dari beberapa kendala yang dihadapi, kendalanya adalah pada baterai yang
digunakan sebaiknya memilih baterai yang tidak terlalu besar tegangannya,
karena pada percobaan pertama kipas angin ini menggunakan baterai yang
ukuran tegangannya 9v, diawal percobaan memang baling-baling berputar
dengan cepat dan menghasilkan angin, namun setelah 2 hari kemudian di
coba kembali menghidupkannya, kipas tersebut tidak bergerak dan harus
disenggol sedikit baru bisa bergerak lagi, tetapi lama-kelamaan putarannya
makin pelan dan berhenti putaran dari baling-baling tersebut. Hal ini
mungkin karena baterai yang digunakan terlalu besar yaitu 9v sedangkan
selain baterai juga dihubungkan dengan motor DC yang tegangannya cukup
besar, dan mungkin baterai tersebut telah habis masa penggunaannya,
sehingga kadangkala baterai akan lebih cepat panas padahal baru sebentar
saja dihidupkan kipas tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
sebelumnya telah diuji coba untuk mengganti motor DC tetapi tetap dengan
baterai 9v, hasilnya adalah baling-baling bahkan tidak bergerak. Barulah
alternatif langkah selanjutnya dengan mengganti baterai, disini saya
menggunakan baterai 3v, dan hasilnya adalah baling-baling tersebut bisa
berputar kembali dengan cepat bahkan angin yang dihasilkan lebih kencang
dari pada menggunakan baterai sebelumnya.
47
Adapun kelebihan dari alat peraga kipas angin mini ini adalah media
sederhana kipas angin mini ini dapat digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran fisika dengan konsep materi energi dan perubahan energi,
selain itu kelebihannya juga terdapat pada alat peraga kipas angin mini
tersebut tentunya sangatlah erat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga akan lebih mempermudah siswa untuk memahami mengenai
konsep perubahan energi yang disampaikan oleh guru karena tentunya alat
peraga tersebut disajikan secara langsung di depan siswa. Kelebihan lainnya
dari alat peraga ini yaitu setelah kipas angin mini ini dibuat dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kipas angin mini ini dapat digunakan,
cocok dan efisien untuk diletakkan di meja belajar karena sesuai dengan
ukuran yang dibuat. Selain beberapa kelebihan diatas, alat peraga kipas
angin ini juga memiliki kelemahan yaitu tentunya jangkauan angin atau
udara yang dihasilkan tidak terlalu jauh, maksudnya disini apabila kita
berada didepan kipas maka jangkauan angin itu tidak terlalu jauh seperti
kipas-kipas elektronik yang sebenarnya dengan angin yang bisa dirasakan
dalam jarak beberapa meter jauhnya. Hal ini dikarenakan sumber arus listrik
yang digunakan hanya dari baterai 3v dan tentunya baterai tersebut lama
kelamaan akan habis masa pakainya dan akan membuat putaran balingbaling kipas melemah, sedangkan kipas yang sering digunakan dirumah itu
mengambil arus listrik dirumah dari PLN yang tegangannya lebih besar.
Jadi pada dasarnya, sebenarnya cara kerja alat peraga kipas angin mini
ini tidak terlalu sulit. Cukup dengan membuat dasar dan tiang kipas serta
komponen utama yaitu baterai, stop kontak, motor DC dihubungkan dengan
kawat tembaga dan tentunya dengan ketiga komponen tersebut dihubungkan
maka motor DC akan bergerak rotornya dan mampu untuk membuat balingbaling berputar. Untuk melihat langkah kerja secara keseluruhan beserta
hasil akhir yang dicapai yaitu berikut ini merupakan link URL youtube yang
bisa diakses :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=76aQTqmtuCA
48
Ide atau inovasi lainnya dari kipas angin selain dengan arus baterai
yaitu bisa menggunakan USB laptop atau komputer untuk mengambil arus
listriknya dari laptop tersebut. Selain pada kipas angin ini konsep perubahan
eneri listrik menjadi energi gerak juga dapat diaplikasikan pada alat
pembuatan kipas CPU komputer sederhana, disini kipasnya bisa terbuat dari
kaset CD dan kipas CPU ini bisa diberi kerangka yang terbuat dari bambu
dan tentunya prinsip kerjanya pun sama dengan kipas angin.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Alat peraga kipas angin mini ini merupakan aplikasi dari perubahan
energi listrik menjadi energi gerak. Kipas angin mini ini menggunakan
konsep yang berkaitan dengan materi energi dan perubahan energi. Seperti
yang kita ketahui bahwa energi itu sendiri dapat membuat benda melakukan
suatu pekerjaan, selain itu konsep perubahan energi pada kipas angin yaitu
adanya perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
Proses perubahan energi listrik pada kipas angin mengalir melalui
kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi di kedua ujung sisi
motor DC dan sebelumnya kawat tembaga tersebut dililitkan pada kutub
baterai sebagai sumber arus listrik. Pertukaran ion listrik positif atau ion
negatif ini menimbulkan induksi dan mengakibatkan besi menjadi magnet,
magnet menarik rotor ke arah kanan atau kiri secara kontinyu sehingga
menjadi sebuah putaran. Proses perubahan ini bisa kita perhatikan pada saat
kita menghidupkan kipas angin, pada saat itu baling-baling kipas tersebut
bergerak atau berputar, kipas tersebut dapat berputar karena adanya energi
listrik yang diubah oleh komponen motor DC kipas tersebut menjadi energi
gerak. Dalam pemakaiannya energi listrik mengalami perpindahan dan
perubahan bentuk.
5.2. Saran
1.Sebaiknya alat dapat dikemas lebih menarik lagi sehingga orang lain atau
peserta didik jika digunakan sebagai media pembelajaran akan tambah
termotivasi untuk belajar mengenai perubahan energi pada kipas angin.
2. Sebagai media pembelajaran fisika, sebaiknya alat dibuat lebih
transparan agar siswa dapat melihat dimana letak dan rangkaian dari
komponen-komponen baterai, stop kontak, motor DC pada kipas
tersebut.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Rinawan. 2006. Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Intan Pariwara.
Alkodri,
Tihuri.
2012.
Media
Presentasi
dan
Media
Video.
(http://tihurialkodri.blogspot.com/2012/06/media-presentasi-dan-mediavideo.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Desy.
2012.
Teknik
Pembuatan
Media
Komputer.
(http://desyyulfitha.blogspot.com/2012/10/bab-6-teknikpembuatan-mediakomputer-a.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
2011.
Jenis
dan
Klasifikasi
Media.
(http://imassriwahyuwati.blogspot.com/2011/04/jenis-dan-klasifikasimedia.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Kanginan, Marthen. 2007. Seribu Pena Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
Ratih.
2014.
Klasifikasi
Media
Pembelajaran.
(http://makalahratih.blogspot.com/2014/02/klasifikasi-mediapembelajaran.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Rezki.
2013.
Pembuatan
Media
Grafis.
(http://katarezki.tumblr.com/post/39924032382/pembuatan-media-grafis,
diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Rudy. 2011. Cara Pembuatan Media Presentasi Dengan Microsoft PowerPoint.
(http://jantakborneo.blogspot.com/2011/05/cara-pembuatan-mediapresentasi-dengan.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Sengadji, Fitri. 2013. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran.
(http://fitryansengadji.blogspot.com/2013/06/jenis-dan-klasifikasi-mediapembelajaran.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)