You are on page 1of 54

PEMBUATAN KIPAS ANGIN MINI SEBAGAI APLIKASI

PERUBAHAN ENERGI LISTRIK MENJADI ENERGI GERAK


LAPORAN

Disusun oleh
Nama
NPM
Semester

: Magda Laudiyah Okta Lieva


: A1E012023
:4

Dosen Pembimbing
Eko Risdianto, S.Si, M.Cs

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan media pembelajaran ini dengan judul Pembuatan Kipas
Angin Mini Sebagai Aplikasi Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi
Gerak.
Tentunya selama penulisan laporan ini, saya mendapat beberapa masukan,
bimbingan, kritikan dan saran dari berbagai pihak, untuk itu saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan dukungan yang telah
diberikan.
Saya menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca
sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan berguna untuk kita semua terutama bagi saya pribadi. Atas
perhatianya saya mengucapkan terima kasih.

Bengkulu, 21 Juli 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................................................ 3
1.3. Manfaat .......................................................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup ............................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 4
2.1. Media Pembelajaran ....................................................................................... 4
2.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ...................................................... 4
2.3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran .................................................................... 7
2.4. Klasifikasi Media Pembelajaran .................................................................... 9
2.5. Teknik Pembuatan Media Grafis ................................................................... 11
2.6. Teknik Pembuatan Media Presentasi ............................................................. 18
2.7. Teknik Pembuatan Media Berbasis Komputer .............................................. 20
2.8. Energi dan Perubahan Energi ......................................................................... 26
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 34
3.1. Alat dan Bahan ............................................................................................... 34
3.2. Fungsi Alat dan Bahan ................................................................................... 35
3.3. Waktu dan Tempat ......................................................................................... 36
3.4. Hasil Media .................................................................................................... 36
3.5. Rincian Biaya ................................................................................................. 37
3.6. Langkah Kerja ................................................................................................ 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 42
4.1. Hasil .............................................................................................................. 42
4.2. Pembahasan .................................................................................................... 42
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 49
4.1. Kesimpulan ................................................................................................... 49
4.2. Saran .............................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA

ii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL


GAMBAR
Gambar 3.1 Kipas angin mini ............................................................................... 36
Gambar 3.2 Potongan pipa lurus ........................................................................... 37
Gambar 3.3 Rangkaian pipa .................................................................................. 38
Gambar 3.4 Batang dan dasar kipas ...................................................................... 38
Gambar 3.5 Kabel dihubungkan pada baterai, motor DC, stop kontak ................ 38
Gambar 3.6 Baterai dimasukkan pada pipa........................................................... 39
Gambar 3.7 Stop kontak dijepitkan ke pipa .......................................................... 39
Gambar 3.8 Motor DC dimasukkan ke pipa ......................................................... 40
Gambar 3.9 Tutup botol sebagai penutup ............................................................. 40
Gambar 3.10 Baling-baling kipas dan penahannya............................................... 40
Gambar 3.11 Menghidupkan stop kontak ............................................................. 41
Gambar 4.1 Hasil akhir kipas angin mini ............................................................. 42
Gambar 4.2 Rangkaian komponen utama ............................................................. 44
Gambar 4.3 Motor DC dililitkan kawat tembaga .................................................. 45

TABEL
Tabel 3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 33

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan
materi, energi, ruang dan waktu. Fisika mencakup konstituen elementer
alam semesta dan interaksi-interaksi fundamental di dalamnya. Fisika
sebagai salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi
maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik
kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.
Fisika dipandang penting untuk diajarkan kepada siswa, selain
memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika
dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir
yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tentunya begitu penting peranan
media pembelajaran untuk mendukung pengembangan ilmu dan teknologi
dalam pembelajaran fisika.
Media pembelajaran disini merupakan suatu alat atau perantara yang
berguna untuk memudahkan

proses belajar mengajar, dalam rangka

mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa. Tentunya dengan adanya


media pembelajaran sangat membantu guru dalam mengajar dan
memudahkan siswa dalam menerima dan memahami pelajaran. Pemakaian
media

pembelajaran

dalam

proses

belajar

mengajar

juga

dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan


motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Selain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, pemakaian atau
pemanfaatan media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
pelajaran.
Seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak sekolah-sekolah di
Indonesia yang kurang sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran seperti alat-alat praktikum di laboratorium. Kurangnya dana
1

dan akses ke sekolah tersebut menjadi alasan bahwa sarana dan prasarana di
sekolah kurang memadai. Selain itu masalah lainnya yaitu terkadang mata
pelajaran fisika ini merupakan momok yang menakutkan bagi sebagian
siswa,

sebenarnya

banyak

materi

pelajaran

dalam

fisika

yang

menyenangkan namun terkadang siswa sulit untuk membayangi ilustrasiilustrasi yang diberikan oleh guru. Karena ilmu fisika ini sangat erat
kaitannya dengan fenomena-fenomena secara langsung yang sering kali
terjadi di lingkungan alam kita, ataupun pengaplikasian materi pelajaran
fisika bisa dijumpai langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa solusi-solusi yang dapat dilakukan dari masalah diatas
yaitu dalam proses pembelajaran banyak sekali media atau alat peraga yang
dapat digunakan seperti alat peraga sederhana ataupun menggunakan PC
atau komputer. Jika kita menggunakan teknologi komputer kita dapat
menggunakan aplikasi seperti power point, flash dan masih banyak lainnya,
sedangkan jika kita menggunakan alat peraga sederhana, kita membuat
secara langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana.
Dengan adanya beberapa pilihan diatas, solusi yang lebih menarik
yaitu dengan membuat media pembelajaran dalam bentuk alat peraga
sederhana yang tentunya berkaitan dengan fisika dalam kehidupan seharihari. Cara ini tentunya dapat menarik minat siswa karena menggunakan alat
peraga yang secara langsung ditunjukkan didepan siswa dan juga dengan
adanya alat peraga sederhana ini dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran fisika kepada siswa. Alat peraga sederhana
ini merupakan contoh nyata yang disajikan didepan siswa, dengan adanya
bantuan alat peraga sederhana ini kita dapat membuat pembelajaran lebih
interaktif, siswa pun tertarik untuk belajar, belajar pun menjadi tidak
membosankan,

menjadi

lebih

mudah

serta

menyenangkan

dan

mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran salah satunya seperti


materi pelajaran fisika yang berkaitan dengan perubahan energi yang dapat
di aplikasikan pada alat peraga sederhana yaitu kipas angin mini, untuk
membuktikan terjadi adanya perubahan energi listrik menjadi energi gerak
sehingga baling-baling kipas angin mini tersebut dapat bergerak.

Oleh karena itu, saya mengajukan pembuatan media pembelajaran


yang berjudul Pembuatan kipas angin mini sebagai aplikasi perubahan
energi listrik menjadi energi gerak.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan kipas angin mini dalam pembelajaran fisika
yaitu dengan alat peraga kipas angin mini ini mampu membuktikan
mengenai konsep dan proses perubahan energi listrik menjadi energi gerak
pada aplikasi kipas angin.
1.3. Manfaat
1. Alat peraga sederhana kipas angin mini digunakan sebagai alat peraga
yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran dikelas.
2. Kipas angin mini ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa
mengenai proses perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
3. Siswa dapat lebih mudah memahami materi tentang perubahan energi
listrik menjadi energi gerak dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada
kipas angin.
1.4. Ruang Lingkup
1. Alat peraga kipas angin mini ini dibuat dan berhubungan dengan materi
energi dan perubahan energi.
2. Pada pembuatan alat peraga ini penulis menggunakan berbagai macam
alat dan bahan dan yang paling inti dalam model kipas angin mini ini
adalah mini motor dan baterai.
3. Alat peraga kipas angin mini ini sasaran tingkat pendidikannya yaitu
SMA sederajat.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat, sarana, ataupun perantara yang mempunyai
fungsi menyampaikan sebuah pesan dan informasi. Pembelajaran adalah
cara untuk melakukan proses belajar ataupun proses komunikasi antara
siswa, guru, dan bahan ajar. Sehingga media pembelajaran adalah sebuah
alat

bantu

pembelajaran

yang

berfungsi

dan

digunakan

untuk

menyampaikan pesan pembelajaran.


Media pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran, karena
merupakan suatu alat bantu siswa untuk memahami pelajaran selain dari
penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran harus terciptanya proses
komunikasi oleh karena itu media pembelajaran ini harus berada pada posisi
yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
2.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.

Pengajaran

lebih

menarik

perhatian

siswa

sehingga

dapat

menumbuhkan motivasi belajar.


2.

Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di


pahami siswa, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan
pengajaran dengan baik.

3.

Metode

pembelajaran

bervariasi,

tidak

semata-semata

hanya

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,


pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
4.

Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya


mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain
yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lainnya.

5.

Pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan diterapkannya teori


belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.

6.

Pengajaran yang bisa memakan waktu yang lama dapat dipersingkat


karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dari isi pelajaran.

7.

Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, karena setiap setiap siswa


yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan
yang sama.

8.

Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.

9.

Kualitas hasil belajar dapat lebih ditingkatkan.

Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu :


1. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan.
2.

Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik.

3.

Memberikan kerangka sistematis secara baik.

4.

Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran.

5.

Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.

6.

Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.

7.

Meningkatkan kualitas pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran bagi siswa, yaitu :


1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar siswa.
3. Memberikan struktur pembelajaran.
4. Memberikan inti informasi pelajaran.
5. Merangsang siswa untuk berpikir dan beranalisis.
6. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
7. Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang
disajikan pengajar.

Ada 4 fungsi media pembelajaran yaitu :


1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran
2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar membaca teks bergambar
3. Fungsi

kognitif

yaitu

mengungkapkan

bahwa

lambang

visual

memperlancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar


informasi
4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk
memahami teks dan membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali
Fungsi media pembelajaran untuk merangsang pembelajaran dengan :
1. Menghadirkan objek sebenarnya
2.

Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya

3.

Membuat konsep abstrak ke konsep konkret

4.

Memberi kesamaan persepsi

5.

Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak

6.

Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik

Sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa

kegunaan

dan

fungsi

media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :


1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalisme, baik dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan
2.

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti :


a. Objek yang terlalu besar, bisa diganti dengan realita, gambar, film
bingkai, film atau model
b. Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,
film atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau highspeed photography

d. Kejadian atau peristiwa yang terdapat dimasa lalu bisa ditampilkan


lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal
e. Objek terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model, diagram dan lain-lain
f. Konsep terlalu luas dapat disajikan dengan model, diagram dan
lain-lain
3.

Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi


dapat diatasi sifat pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran
berguna untuk :
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungan dengan kenyataan

2.3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media yang digunakan dalam pembelajaran beraneka ragam,
seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran yang
akan digunakan. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan
dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Jenis jenis media pembelajaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1.

Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja,


seperti radio, kaset recorder.

2.

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera


penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti film
bingkai, foto, gambar, atau lukisan.

3.

Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan


unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik.

Jenis Media Pembelajaran menurut Rudy Bretz :


1.

Media audio visual gerak, seperti : film bersuara, film pada televisi,
televisi dan animasi.

2.

Media audio visual diam, seperti : slide.

3.

Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.

4.

Media visual bergerak, seperti : film bisu.

5.

Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.

6.

Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio.

7.

Media cetak, seperti : buku, modul.

Anderson membagi media pembelajaran menjadi 10 golongan yaitu :


1.

Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2.

Cetak : Buku pelajaran, modul, brosur, gambar

3.

Audio-cetak : Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4.

Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), Film bingkai


(slide)

5.

Proyeksi Audio visual diam : Film bingkai (slide) bersuara

6.

Visual gerak : Film bisu

7.

Audio Visual gerak : film gerak bersuara, video atau VCD, televisi

8.

Obyek fisik : Benda nyata, model.

9.

Manusia dan lingkungan : Guru, Pustakawan, Laboran

10. Komputer : CAI (Computer Assisted Instructional) pembelajaran


berbantuan komputer), CMI (Computer Managed Instructional).
Menurut Sadiman ada 3 Jenis Media Pembelajaran yaitu :
1.

Media Grafis termasuk media visual seperti gambar atau foto, sketsa,
diagram, bagan atau chart, grafik, kartun, poster, peta, dan globe.

2.

Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Seperti radio, alat


perekam piata magnetik, piringan laboratorium bahasa.

3.

Media Proyeksi Diam seperti film bingkai (slide), film rangkai (film
strip), media transparan, film, televisi, video.

Maka dapat disimpulkan bahwa Jenis-jenis Media Pembelajaran adalah


sebagai berikut:
1.

Media Audio
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima
melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima,
media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-

kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contohnya :


radio, kaset audio, MP3
2.

Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan.

Media

visual

menampilan

materialnya

dengan

menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini


perangkat lunak (software) yang melengkapi alat proyeksi ini akan
dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi
yang diinginkan, contohnya foto, gambar, poster, kartun, grafik.
3.

Media Audio-Visual
Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video
merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling
bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan
siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar
melalui bentuk visualisasi. Contohnya, film bersuara, video, televisi,
sound slide.

4.

Media Multimedia
Media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap,
seperti animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer,
internet dan pembelajaran berbasis komputer.

5.

Media Realita
Media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam
keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti binatang.

2.4. Klasifikasi Media Pembelajaran


Berbagai

cara

dapat

dilakukan

untuk

mengklasifikasi

dan

mengidentifikasi media. Menurut bentuk informasi yang digunakan, anda


dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok
besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media
audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi media ini dapat
menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk

10

menyajikan pesan, bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah
melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau
telekomunikasi.
1.

Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz


Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur
pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan
gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian,
media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1)
media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio
semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi
gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.

2.

Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifai


Sudjana

dan

Ahmad

Rifai

membedakan

atau

mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu media


grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga
dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi,
misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
3.

Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas


Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan
jenjang pengalaman yaitu, (1) Pengalaman dari benda asli (reliefe
experience), misalnya bola, (2) Pengalaman dari benda tiruan
(sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto, (3)
Pengalaman dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program
radio.

4.

Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno


a. Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi:
(a) media yang memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio, (b)
media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.
b. Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan
menjadi: (a) Lama presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya
TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi

11

yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak


kontinyu, misalnya OHP.
c. Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapat dibedakan
menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas
besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan
tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP,
SMU, dan PT.
2.5. Teknik Pembuatan Media Grafis
Adapun teknik pembuatan media grafis diantaranya adalah :
1. Flipchart
Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau
kalender berukuran 50x75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21x28 cm
sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian
atasnya. Flipchart hanya cocok untuk pembelajaran kelompok kecil yaitu
30 orang. Sedangan flipbook untuk 4-5 orang, flipchart merupakan salah
satu media cetakan yang sangat sederhana dan efektif. Penggunaan
flipchart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya
untuk menulis dipapan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya
dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian
informasi dapat berupa gambar-gambar, huruf-huruf, diagram, dan
angka-angka.
a. Kelebihan
1) Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis.
Pada umumnya berukuran sedang lebih kecil dari standar dari
ukuran whiteboard, maka pesan pembelajaran yang disajikan secara
ringkas mencakup pokok pokok materi pembelajaran.
2) Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan. Media ini
tidak membutuhkan arus listrik, jika digunakan di luar ruangan
yang tidak ada saluran listrik tidak menjadi masalah.
3) Bahan pembuatan relatif murah. Bahan dasar flipchart yaitu kertas
sebagai

media

menuangkan

gagasan

ide

dan

informasi

pembelajaran. Kertas yang umum digunakan diantaranya kertas

12

karton atau bisa juga buffalo paper, harga kertas ini relatif murah.
Selain kertas bahan lain yang dibutuhkan untuk flipchart adalah
kayu untuk penyangga dan alas penyangga kertas yang dapat di
buat dari bahan kayu lapis (triplek).
4) Mudah di bawa kemana-mana. Flipchart hanya berukuran 60
sampai 90 cm jadi mudah untuk di bawa ketempat yang
dibutuhkan. Untuk mempermudah pemindahan, kertas dapat di
gulung namun harus di bentuk menjadi gulungan bulat sehingga
tidak merusak kertas.
5) Meningkatkan aktifitas belajar siswa, flipchart dapat mengaktifkan
siswa dalam bentuk lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di
isi pesan pembelajaran. Flipchart cocok digunakan dalam bentuk
penugasan secara individu maupun kelompok misalnya diskusi
kelompok, merumuskan sesuatu dan lain-lain. Siswa dapat aktif
menuangkan ide dan gagasannya dalam flipchart tersebut kemudian
dipresentasikan di depan guru dan siswa yang lain.
b. Cara membuat Flipchart
1) Tentukan tujuan pembelajaran
Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus apakah tujuan bersifat
penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan
untuk penanaman sikap.
2) Menentukan bentuk flipchart
Flipchart terbagi dalam dua sajian, pertama flipchart yang
hanya berisi lembaran-lembaran kertas kosong yang siap di isi
pesan pembelajaran. Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa
berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain. Berdasarkan
tujuan yang telah kita tentukan maka pilih bentuk flipchart mana
yang akan di buat atau disiapkan.
3) Membuat ringkasan materi

13

Media flipchart tidak berbentuk uraian panjang, namun dalam


buku teks hanya di ambil pokok-pokoknya saja. Setiap pokok
bahasan diseleksi mana yang menjadi materi yang perlu disiapkan.
4) Merancang draf kasar (Sketsa)
Draf kasar yang di maksud adalah sketsa yang langsung
dibuatkan di lebaran-lembaran kertas flipchart menggunakan pensil
yang dapat dihapus jika sudah selesai dibuat.
5) Memilih warna yang sesuai
Salah satu upaya adalah menggunakan warna yang bervariatif.
Flipchart yang hanya menggunakan satu warna kurang menarik
bagi siswa sekolah dasar. Siswa SD cenderung menyukai tampilan
media yang berwarna-warni. Warna juga akan membantu
memfokuskan perhatian siswa pada materi.
6) Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai
Agar mudah di baca dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10
meter dalam ruangan kelas sebaiknya gunakan huruf flipchart yang
besar. Gunakan bentuk huruf Arial, Verdona dan Eras bold ITC.
Bentuk huruf cenderung simpel namun mudah untuk di baca
dengan cepat walaupun dengan jarak yang jauh.
c. Cara menggunakan flipchart
1) Mempersiapkan diri
Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik dan
memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut.
2) Penempatan yang tepat
Posisi penampilan aturlah sedemikian rupa sehingga dapat
dilihat dengan baik oleh semua siswa dalam ruangan kelas tersebut.
3) Pengaturan siswa
Untuk hasil yang lebih baik tempat duduk siswa dapat
dibnetuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga siswa dengan
baik agar memperoleh pandangan yang baik.
4) Perkenalan pokok materi

14

Materi diperkenalkan kepada siswa pada saat awal membuka


pelajaran.
5) Sajikan gambar
Setelah masuk pada materi mulailah perlihatkan lembaranlembaran flipchart dan berikan keterangan yang cukup jelas,
gunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami siswa.
6) Beri kesempatan siswa untuk bertanya
Hendaknya guru memberikan stimulus agar siswa mau
bertanya, mintalah klarifikasi apakah materi yang disampaikan
jelas dan dipahami atau kurang jelas.
7) Menyimpulkan materi
Pada

umumnya

kegiatan

pembelajran

diakhiri

dengan

kesimpulan, tidak harus guru yang menyimpulkan namun justru


siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh
guru.
2. Flash Card
Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu
bergambar yang berukuran 25x30 cm. Gambar-gambarnya dibuat
menggunakan tangan atau foto atau manfaat gambar atau foto yang
sudah ada di tempelkan pada lembaran-lembaran flashcard. Gambargambar yang ada pada flashcard merupakan rangkaian pesan yang di
sajikan dengan keterangan setiap gambar yang di cantumkan pada bagian
belakangnya.
a. Kelebihan flashcard
1) Mudah di bawa-bawa dengan ukuran yang kecil flashcard dapat
disimpan di tas bahkan disaku, sehinga tidak membutuhkan ruang
yang luas, dapat di gunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar
kelas.
2) Praktis di lihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media
flashcard sangat peraktis, dalam mengunakan media ini guru tidak
perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga
membutuhkan listrik.

15

3) Gampang di ingat, karakteristik media flashcard adalah menyajikan


pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang di sajikan. Misalnya
mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang, atau
tata cara berwudhu dan sebagainya.
4) Menyenangkan, media flashcard dalam penggunaanya bisa melalui
permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu
benda atau nama-nama tertentu flashcard yang di simpan secara
acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai
perintah.
b. Cara membuat Flashcard
1) Siapkan kertas yang aga tebal seperti kertas duplek atau dari bahan
kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan
gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Kertas tesebut di berikan tanda dengan pensil atau spidol dan
mengunakan penggaris,untuk menentukan 25x30 cm.
3) Potong-potonglah kertas duplek tersebut dan menggunakan gunting
atau pisau kater hingga tepat berukuran 25x30 cm. Buatlah kartukartu tersebut sejumlah gambar yang akan di tempelkan atau
sejumlah materi yang kita butuhkan. Selanjutnya, jika objek
gambar akan langsung dibuat dengan tangan, maka kertas tadi perlu
dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas
HVS, kertas concort atau kertas karton.
4) Mulailah menggambar dengan meggunakan alat gambar seperti
kuas, cat air, spidol, pinsil warna atau membuat desain
meggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah di
tempelkan pada alas tersebut.
5) Jika gambar yang akan tempelkan memanfaatkan yang sudah ada,
misalnya gambar-gambar yang di jual di toko, di pasar, maka
selanjutnya tinggal di potong sesuai dengan ukuran, lalu di
tempelkan menggunakan perekat atau lem kertas.

16

6) Pada bagian akhir adalah memberi tulisan pada bagian kartu-kartu


tersebut sesuai dengan nama objek yang ada di depannya. Namanama ina bisa menggunakan bahasa indonesia dan inggris.
c. Cara penggunaan Flashcard
1) Mempesiapkan diri, guru perlu menguasai bahan pembelajaran
dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media
tersut. Kalau perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan latihan
berulang-ulang meski tidak langgsung di hadapan siswa. Siapkan
pula alat-alat lain yang di perlukan. Periksa juga urutan gambarnya.
Kalau-kalau ada terlewat atau susunannya tidak tepat
2) Mempersiapkan flashcard, sebelum dimulai pembelajaran pastikan
bahwa jumlahnya cukup, cek juga urutantannya apakah sudah
benar dan perlu atau atau tidaknya media lain untuk membantu.
3) Mempersiapkan tempat, hal ini berkaitan dengan posisi guru
sebagai penyaji pesan pembelajaran apakah sudah tepat berada
ditangan tangan siswa, apakah ruangannya sudah tertata dengan
baik, perhatikan juga penerangan lampu atau intensitas cahaya di
ruangan tersebut apakah sudah baik, yang terpenting adalah semua
siswa bisa dapat melihat isi flashcard denngan jelas dari semua
arah.
4) Mempersiapkan

siswa,

sebaiknya

siswa

ditata

dengan

baik,diantaranya dengan cara duduk melingkar dihadapan guru,


perhatikan siswa untuk memperoleh pandangan secara memandai.
Cara duduk secara melingkar dipastikan semua siswa dapat melihat
sajian dengan baik, berbeda dengan berjejer kebelakang, mungkin
saja ada siswa yang tidak dapat melihat ke depan karena terhalang
teman yang lainnya, atau terlalu jauh sehingga tidak jelas.

3. Flanelgraf
Flanelgraf adalah media pembelajaran yang berupa guntinganguntingan gambar atau tulisan yang pada bagian belakangnya di lapisi
ampelas. Guntingan gambar tersebut di tempelkan pada papan yang

17

dilapisi flanel yang berbulu sehingga melekat. Ukuran papan flanel


adalah 50x75 cm, di pergunakan untuk pembelajaran kelompok kecil 30
orang.
a. Kelebihan
1) Gambar-gambar yang di pindah-pindah dapat menarik perhatian
siswa, siswa dapat berperan secara aktif untuk memindahkan objek
gambar yang di tempelkan. Hal ini menunjukan bahawa siswa
terlibat tidak hanya secara intelektual namun juga fisik.
2) Gambar-gambar dapat di tambah dan

juga dapat dikurangi

jumlahnya termasuk susunanya dapat diubah-ubah sesuai dengan


pokok pembicaraan.
3) Pembelajaran dapat di setting sesusi dengan kebutuhan yaitu
individual maupun secara kelompok. Dalam setting kelompok
siswa bekerjasama dalam menyelsaikan tugas yang di berikan guru,
menyusun gambar atau objek tiga dimensi yaang di tempelkan
pada papan flanel.
b. Cara pembuatan flanelgraf
1) Siapkan papan yang berfungsi untuk menempelkan gambargambar. Papan ini dapat di buat dari

bahan kayu atau

tipblok.Pastikan ukuran papan tersebut kurang 50x75cm. Jika


papan ini tidak dibuat sendiri, dapat juga membeli papan seperti
halnya papan tulis yang sudah jadi.
2) Siapkan bahan flanel yang berbulu atau dapat pula menggunakan
karpet dengan berbulu tebal, sesuaikan ukuranya dengan papan
tersebut, tempelkan dengan menggunakan paku, atau menggunakan
alat perekam berupa lem.
3) Siapkan gambar-gambar yang akan di tempelkan pada papan flanel
tersebut, untuk menempelkannya,maka gambar tersebut harus
dipasang alas yangkeras atau bahan ampelas.

18

c. Cara Penggunaan Flanelgraf


1) Mulailah penyajian dengan bercerita terlebih dahulu lalu mulai
masuk ke pelajaran dan guru berdiri di samping papan flanel.
2) Libatkan siswa dalam penyajian materi .
3) Menilai alat dan penyajian, apakah gambar-gambar sudah
jelas,penyajian tampak menarik dan apakah isi pesan pembelajaran
dipahami oleh siswa.
2.6. Teknik Pembuatan Media Presentasi
Berikut ini hal-hal yang berkaitan mengenai media presentasi yaitu :
Media presentasi adalah pesan atau materi yang akan disampaikan
dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat
alat saji atau proyektor. Biasanya materi yang disajikan berupa teks,
gambar, animasi dan video yang digabung dalam kesatuan yang utuh.
Berkat keefektifannya dalam penyajian pesan, maka saat ini media
presentasi

banyak

diaplikasikan

untuk

keperluan

pendidikan

dan

pembelajaran. Tentu saja ini bukan berarti bahwa media presentasi


merupakan media paling cocok untuk semua materi dan topik pembelajaran.
1. Aplikasi yang digunakan
Sekarang sudah banyak penggunaan presentasi multimedia.
contohnya perangkat lunak software yang digunakan untuk membuat
media presentasi dan banyak jenis software yang harus dibeli atau
didapat misalnya:program visual basic,makromedia flash, direktor,
authorware, dream weaver dan masih banyak lagi. Diantara banyak jenis
software tersebut, salah satunya biasa digunakan di kalangan pendidik
khususnya guru adalah microsoft powerpoint.
2. Prinsip pengembangan media presentasi untuk pembelajaran
Beberapa prinsip berikut perlu anda pertimbangkan ketika akan
mengembangkan media presentasi :
a. Harus

dikembangkan

sesuai

dengan

prosedur

pengembangan

instruksional.
b. Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu
mengajar.

19

c. Pengembangan media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau


menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang
dimiliki oleh jenis media presentasi itu.
d. Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang
disajikan harus benar substansinya dan disajikan secara menarik.
3. Teknis penulisan naskah pada media presentasi
Kegiatan yang kita lakukan pada saat menulis naskah media
presentasi adalah mengurangi materi-materi pokok sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan.Agar materi tersebut dapat dituangkan kedalam
media presentasi dengan baik, adapun beberapa teknis yang harus
diperhatikan antara lain:
a. Tentukan topik sesuai dengan materi yang disampaikan.
b. Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
c. Identitas bahan-bahan tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai
dengan karakteristik media presentsi.
d. Tuangkanlah pesan-pesan yang akan disajikan dalam bentuk teks
(kata-kata), gambar, animasi dan lain-lain.
e. Pastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap,jelas dan
mudah dipahami oleh peserta.
f. Sajikan isi materi secara berurut dan sistematis agar mempermudah
penyajian dan pesan mudah dipahami.
4. Prosedur pengembangan
a. Identifikasi program
b. Mengumpulkan materi
c. Pengerjaan pembuatan slide di power point
d. Lakukan review program
e. Tampilkan
5. Langkah-langkah

pembuatan

media

presentasi

misalnya

dengan

menggunakan program aplikasi microsoft powerpoint XP 2003 adapun


langkah-langkahnya:

20

a. Membuka program.
b. Membuat Sebuah Slide.
c. Menambahkan slide baru.
d. Memasukkan picture.
e. Memberi warna teks.
f. Membuat animasi teks.
g. Memberi background pada tampilan slide.
h. Masukkan gambar dengan teknik insert.
i. Masukkan video dengan teknik insert.
j. Membuat hyperlink pada media presentasi.

6. Kelemahan media presentasi ini disajikan hanya dalam bentuk teks dan
kebanyakan hanya berbentuk animasi-animasi gambar saja. Sedangkan
kelebihannya

ini

bahan

materi-materinya

mudah

didapat

dan

pembuatannya tidak terlalu rumit sehingga tidak terlalu banyak


mengeluarkan biaya pembuatannya.
2.7. Teknik Pembuatan Media Berbasis Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat
menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh
siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan
memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi
yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan
menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Saat ini teknologi
komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan
pengolahan kata, tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang
memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep
dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan
sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana
untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah
tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan
berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat
dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk

21

mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya


rancangan grafis dan animasi.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu
jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk
berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa
internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu.
Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya
fasilitas internet dan web di sekolah. Penggunaan internet dan web tidak
hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan
akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web dapat memberi
kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan
dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui
penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu
pengetahuan yang mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut
kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam
bidang yang menjadi keahliannya. Beberapa bentuk penggunaan komputer
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi :
1. Penggunaan Multimedia Presentasi
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi
yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan
group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup
efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki
jangkauan

pancar

cukup

besar.

Kelebihan

media

ini

adalah

menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, grafik


dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi
sesuai

dengan

modalitas

belajar

siswa.

Program

ini

dapat

mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun


kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang
berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa
komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.

22

Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft


power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc, Corel presentation
yang dikembangkan oleh Coral inc, hingga perkembangan terbaru
perangkat

lunak

yang

dikembangkan

Macromedia

inc,

yang

mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung


kepentingan tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas
dalam

bentuk

multimedia

yang

dinamis

dan

sangat

menarik.

Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan


sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling
banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital
saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta
perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang
memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk
bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta
ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini
menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan
dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak
hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital
dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan
sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan
proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides
projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau
instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi
telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan
bahan presentasi melalui komputer secara maksimal. Perkembangan
terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah
menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di
antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan

23

para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media


presentasi yang berbasis komputer.
2. Video Pembelajaran
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan
untuk pembelajaran. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing
siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga
dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan
dalam video. Penggunaan CD interaktif cocok untuk mengajarkan suatu
proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi,
pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.
a. Aplikasi yang digunakan
Sekarang sudah banyak menggunakan media video dalam proses
pembelajaran karena media ini lebih mudah digunakan dan
memberikan kesan khusus kepada peserta didik. Agar peserta didik
tidak bosan dan dapat membangkitkan gairah belajar kepada peserta
didik. Alat yang digunakan dalam proses pembuatan media video ini
yang pasti kamera video dan masih banyak alat-alat yang lainnya.
b. Cara pembuatan media video
Pembuatan media video tidak semudah pembuatan media
presentasi karena pembuatan media video ini kita harus menentukan
realita apa yang akan kita buat, siapakah tokoh-tokoh yang akan kita
gunakan, alat-alat yang digunakan pasti lumayan banyak dan
selanjutnya itu dalam proses pengambilan gambar kita harus terjun
langsung kelapangan.
c. Kelebihan media video
Kelebihan menggunakan media video ini antara lain ukuran
tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan, bahan ajaran non cetak, kaya informasi dan lugas karena
dapat disampaikan kepada peserta didik secara langsung, dan
menambah suatu dimensi baru dalam proses pembelajaran.

24

d. Kelemahan media video


1) Fine details artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan
obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.
2) Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan
ukuran yang sebenarnya.
3) Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video
umumnya berbentuk dua dimensi.
4) Opposition

artinya

mengambil

yang

kurang

tepat

dapat

menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan


gambar yang dilihat.
5) Setting artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang
bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi
peserta

didik

umtuk

menebak

dimana

kejadian

tersebut

berlangsung.
6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan ganbar yang ada didalamnya.
7) Budget artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.
3. Internet
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan
siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan
sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman,
laporan, data statistik. Informasi yang diberikan server-computers itu
dapat berasal dari commercial businesses (com), goverment services
(gov), nonprofit organizations (org), educational institutions (edu), atau
artistic and cultural groups (arts). Siswa dan guru tidak perlu hadir
secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta

ujian dengan cara

mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa


dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan
bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab

25

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi


dengan teman sekelasnya.
4. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab
cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer.
Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu
Computer Based Instruction (CBI) dan Computer Assisted Instruction
(CAI). Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multimedia terdapat
unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video,
teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya :
a. Model Tutorial Adalah pembelajaran melalui komputer dimana siswa
dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah
terprogram dengan penyajian materi dan latihan soal. Tutorial berisi
tujuan, materi, dan evaluasi. Dimana tujuan model tutorial ini adalah
memberikan kepuasan atau pemahaman secara tuntas (materi
learning) kepada siswa mengenai materi pelajaran yang dipelajari.
b. Model drill merupakan satu teknik pemeblajaran berbantuan komputer
yang bertujuan untuk memberikan pengalaman-pengalaman belajar
diri siswa melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji
penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan soal latihan yang
disediakan oleh program.
Secara umum terdapat tiga langkah utama dalam memproduksi model
drill yakni :
1) Membuat desain program multimedia interaktif model drill dengan
menganalisis kurikulum sehingga menghasilkan (Satpel) untuk
dituangkan kedalam garis besar program media (GBPM).
2) Membuat flowchart program pembelajaran model drill dan
storyboard multimedia interaktif model drill.
3) Programing menggunakan perangkat komputer sebagai peralatan
utama dengan melibatkan software dan hardware yang sesuai.

26

c. Model games adalah model pelajaran berbasis komputer dengan


menggunakan format permainan, yang bertujuan untuk menyediakan
suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar untuk
menambah kemampuan siswa.
Langkah pengembangan secara umum terdapat tiga langkah utama
dalam memproduksi model games yakni :
1) Membuat desain program multimedia interaktif model games
dengan

menganalisis

kurikulum

dan

kompetensi

sehingga

menghasilkan (Satpel) untuk dituangkan ke dalam garis besar


program media (GBPM).
2) Membuat flowchart program pembelajaran model games dan
storyboard multimedia interaktif model games.
3) Programing menggunakan perangkat komputer sebagai peralatan
utama dengan melibatkan software dan hardware yang sesuai.
2.8. Energi dan Perubahan Energi
Pada saat berlari lama-kelamaan tubuh kita akan merasa lemas karena
kehabisan energi. Untuk dapat berlari kembali dengan baik maka kita
memerlukan energi dan stamina yang baik, hal yang bisa kita lakukan
adalah dengan beristirahat atau dengan makan. Sama seperti mobil-mobilan
yang menggunakan baterai bekas jalannya pasti lambat atau tidak normal.
Setelah baterainya diganti dengan baterai yang baru atau baterai yang soak
tadi diisi (charge) maka jalan mobil tadi akan dapat berjalan dengan normal
kembali. Mobil-mobilan yang memakai baterai baru akan dapat melakukan
usaha yang lebih besar dibandingkan dengan mobil-mobilan yang memakai
baterai bekas. Dari kedua contoh diatas dapat dikatakan bahwa suatu benda
akan dapat melakukan suatu usaha atau pekerjaan jika memilki cukup energi
untuk dapat melakukan suatu usaha yang ingin dilakukan.
Dari ilustrasi diatas dapat diketahui pengertian dari energi yaitu
sesuatu yang dapat menyebabkan benda dapat melakukan suatu pekerjaan
atau energi merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan usaha. Energi juga
dapat dikatakan sesuatu usaha yang masih tersimpan. Satuan energi menurut
Satuan Internasional (SI) adalah joule, satuan energi yang lain yaitu kalori

27

dan kWh, kalori dipergunakan untuk menyatakan satuan energi kimia,


sedangkan kWh dipergunakan untuk menyatakan energi listrik.
Energi merupakan besaran yang cukup penting untuk diketahui. Hal
ini karena energi tidak dapat dilepaskan dari besaran usaha. Sementara itu,
usaha merupakan besaran yang penerapannya banyak dijumpai dalam
kehidupan kita. Secara mudah dapat dipahami bahwa energi adalah tenaga
atau kekuatan. Energi merupakan tenaga atau kekuatan yang mampu
memunculkan

usaha.

Namun,

bukan

berarti

setiap

energi

pasti

menghasilkan usaha. Banyak bentuk energi dalam kehidupan kita antara


lain, energi listrik, energi nuklir, energi kimia, energi panas, energi bunyi,
energi gerak, energi potensial, energi mekanik (abadi,2006:49).
Bentuk-bentuk energi sebagai berikut :
1. Energi Kimia
Energi kimia adalah suatu energi yang tersimpan di dalam
persenyawaan kimia yang berbentuk ikatan antara atom yang satu
dengan atom yang lainnya. Energi kimia adalah suatu energi yang
dihasilkan dalam suatu proses kimia. Besarnya energi yang dihasilkan
tergantung dari jenis dan jumlah pereaksi dalam suatu reaksi kimia.
Alat-alat yang dapat menghasilkan energi dari reaksi kimia misalnya
aki dan baterai.
2. Energi listrik
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling
banyak digunakan energi ini dipindahkan dalam bentuk aliran muatan
listrik melalui kawat logam konduktor yang disebut arus listrik. Energi
listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain seperti energi
gerak gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi.
3. Energi panas
Energi panas atau energi kalor merupakan suatu energi yang
bersumber dari matahari, dimana matahari merupakan sumber energi
panas yang paling besar. Sinar matahari yang memberikan panas yang
sesuai sangat bermanfaat bagi makhluk hidup yang ada di muka bumi.
4. Energi bunyi

28

Energi bunyi merupakan energi yang dihasilkan oleh bunyi atau


suara, yaitu benda yang bergetar. Contohnya bunyi gitar, bunyi bom,
bunyi halilintar, dan bunyi petasan.
5. Energi nuklir
Energi nuklir adalah suatu energi yang terkandung dalam inti
atom dari unsur-unsur nuklir. Energi nuklir akan keluar bila suatu inti
atom berubah menjadi inti lain. Besarnya energi nuklir yang dihasilkan
tergantung pada jumlah dan jenis inti. Contohnya ledakan yang terjadi
pada bom atom.
6. Energi mekanik
Energi mekanik merupakan energi yang disebabkan karena
adanya suatu usaha yang berhubungan dengan gerakan yang terjadi
pada benda. Energi mekanik terdiri atas 2 buah energi yaitu energi
potensial dan energi kinetik.
a. Energi potensial
Energi potensial merupakan suatu energi tersimpan yang
dimiliki oleh suatu benda karena posisi (kedudukan) terhadap suatu
acuan. Energi potensial suatu benda dipengaruhi oleh massa benda,
percepatan dari gaya gravitasi bumi, dan ketinggian dari suatu benda
yang bersangkutan.
b. Energi kinetik
Energi kinetik merupakan suatu energi yang dimiliki oleh
suatu benda yang dipengaruhi oleh gerakan aktif dari suatu benda
yang bersangkutan. Besarnya suatu energi kinetik dipengaruhi oleh
massa suatu benda dan kecepatan dari suatu benda yang
bersangkutan. Semakin besar massa dari benda, maka energi
kinetiknya juga akan semakin besar, begitu pula semakin cepat laju
atau kecepatan dari suatu benda, energi kinetik yang dihasilkan juga
akan semakin besar.
Energi

yang

dihasilkan

oleh

gerakan

benda

dapat

menghasilkan usaha. Usaha ini muncul jika terjadi perubahan nilai

29

energi kinetik suatu benda. Secara matematis dapat dirumuskan


sebagai berikut :
(1)
(2)

Dimana :
m = massa suatu benda (kg)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
Energi kinetik secara matematis dapat dirumuskan :
(3)

Dimana :
Ek = energi kinetik
m = massa benda
v = kecepatan benda

Perubahan yang terjadi pada energi yaitu suatu energi manfaatnya


baru akan dapat terlihat apabila energi tersebut mengalami suatu perubahan
bentuk dari energi satu ke dalam energi yang lainnya. Seperti yang kita
ketahui bahwa energi memiliki suatu hukum yang sering disebut dengan
hukum kekekalan energi. Bunyi dari hukum kekekalan energi adalah
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi
dapat berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Dari
hukum kekekalan energi diatas apabila energi dapat di ubah ke dalam
bentuk energi lainnya maka energi tersebut akan dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Perubahan energi yang paling banyak bisa dimanfaatkan adalah
perubahan dari energi listrik diubah ke dalam bentuk energi lainnya. Contoh
perubahan energi itu antara lain :

30

1. Perubahan dari energi listrik menjadi energi panas misalnya, setrika


listrik, solder listrik, pengering rambut (hair dryer) dan penanak nasi
(rice cooker).
2. Perubahan dari energi listrik menjadi energi suara atau bunyi misalnya,
radio dan tape.
3. Perubahan dari energi listrik menjadi energi cahaya misalnya, lampu.
4. Perubahan dari energi listrik menjadi energi cahaya (gambar) dan suara
misalnya, pada televisi.
5. Perubahan dari energi listrik menjadi energi gerak misalnya, terdapat
pada kipas angin, blander, bor listrik.
6. Perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik misalnya, pada aki
dan baterai.
7. Perubahan dari energi cahaya menjadi energi kimia misalnya, pada saat
proses fotosintesis.
8. Perubahan dari energi gerak menjadi energi listrik misalnya, terdapat
pada dynamo sepeda.
9. Perubahan dari energi potensial menjadi energi listrik terjadi pada
pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Dalam kehidupan sehari-hari kita telah memanfaatkan perubahan
kimia yang menghasilkan energi listrik, misalnya pada baterai. Baterai
digunakan sebagai sumber energi pada kipas angin. Energi listrik yang
dihasilkan baterai akan dipergunakan untuk menggerakkan baling-baling
kipas angin. Dalam hal ini terjadi reaksi di dalam baterai yang menghasilkan
energi listrik.
Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang
umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, pengering. Kipas
angin juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk
dekorasi ruangan. Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin
tradisional antara lain kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang
digerakkan menggunakan tenaga listrik. Perkembangan kipas angin semakin
bervariasi baik dari segi ukuran, posisi, serta fungsi. Ukuran kipas angin
mulai kipas angin mini (kipas angin listrik yang dipegang tangan

31

menggunakan energi baterai), kipas angin digunakan juga di dalam unit


CPU komputer seperti kipas angin untuk mendinginkan processor, kipas
angin tersebut berfungsi untuk menjaga suhu udara agar tidak melewati
batas suhu yang ditetapkan.
Tentunya pada kipas angin tersebut terjadi proses perubahan energi
yaitu proses perubahan energi dari energi listrik menjadi energi gerak.
Proses perubahan energi listrik pada kipas angin listrik mengalir melalui
kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi yang disusun
berlapis. Pertukaran ion listrik positif atau ion negatif ini menimbulkan
induksi dan mengakibatkan besi menjadi magnet, magnet menarik rotor ke
arah kanan atau kiri secara kontinyu sehingga menjadi sebuah putaran.
Proses perubahan ini bisa kita perhatikan pada saat kita menghidupkan kipas
angin, pada saat itu baling-baling kipas tersebut bergerak atau berputar,
kipas tersebut dapat berputar karena adanya energi listrik yang diubah oleh
komponen-komponen magnet di dalam kipas tersebut menjadi energi gerak.
Dalam pemakaiannya energi listrik mengalami perpindahan dan perubahan
bentuk. Perpindahan dan perubahan bentuk energi listrik terjadi pada alat
listrik yang terhubung dengan sumber listrik.
Komponen-komponen utama yang terdapat pada kipas angin mini
diantaranya adalah mini motor listrik, dan baterai sebagai sumber arus pada
kipas angin. Sumber-sumber energi listrik diantaranya adalah baterai,
baterai merupakan sumber energi listrik. Energi yang dihasilkan oleh baterai
berupa energi kimia. Dalam baterai terdapat batang karbon yang dikelilingi
serbuk hitam, yang merupakan bahan pengantar listrik (elektrolit). Batang
karbon dan serbuk hitam dibungkus oleh pembungkus seng yang sebagai
kutub negatif, sedangkan batang karbon berfungsi sebagai kutub positif.
Karena elektrolitnya berbentuk pasta, maka baterai disebut elemen kering.
Komponen lainnya yaitu motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga gerak. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
sebagai elektromagnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub-kutub dari

32

magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama,


tarik-menarik.

Maka

kita

dapat

memperoleh

gerakan

jika

kita

menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan
magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama yaitu
arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar
untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan
medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut
kumparan medan.

BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Berikut ini beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
kipas angin mini yaitu :
NO

GAMBAR ALAT

NAMA ALAT

JUMLAH

Baling-baling

Kabel jepit buaya


merah dan hitam

Merah = 1 m
Hitam = 1 m

Baterai masingmasing 1,5 v

Mini motor

33

34

Pipa PVC elbow,


pipa pvc T
Pipa pvc L

Pvc elbow = 4
Pvc T = 3
Pvc L = 1

Pipa lurus

8 potong

Pemotong pipa

Gergaji besi

Gunting

35

10

Stop kontak

11

Tutup botol
minuman dan
penahan

Alat solder

12

3.2. Fungsi Alat dan Bahan


Berikut ini fungsi dari alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
kipas angin mini yaitu :
3.2.1. Baling-baling

: digunakan sebagai baling-baling kipas


yang bergerak menghasilkan angin.

3.2.2. Kabel jepit buaya

: digunakan untuk menghubungkan mini


motor dan baterai.

3.2.3. Baterai 3v

: sebagai sumber arus listrik

3.2.4. Mini Motor

: digunakan sebagai penggerak baling-baling


kipas.

3.2.5. Pipa PVC Elbow


Pipa PVC T

: dihubungkan sebagai dasar dan tiang kipas

36

Pipa PVC Lurus


3.2.6. Gunting

: digunakan untuk memotong baling-baling


kipas.

3.2.7. Gergaji besi dan


Pemotong pipa
3.2.8. Stop kontak

: digunakan untuk memotong pipa pvc.


: digunakan untuk tombol menghidupkan
atau mematikan kipas angin.

3.2.9. Tutup Botol

: digunakan untuk menutup motor DC

3.2.10. Penahan kipas atau

: digunakan untuk menahan kipas atau baling

puli

agar tidak lepas.

3.2.11. Alat solder

: digunakan untuk merekatkan kawat


tembaga yang didalam kabel pada motor
DC dan stop kontak.

3.3. Waktu dan Tempat


Dibawah ini merupakan waktu dan tempat pengerjaan alat peraga
kipas angin mini ini yaitu :
Waktu pengerjaan

: 01 Juli 2014

Tempat pengerjaan

: Jl.kemiling permai Rt.04 Rw.02 No.23 Bengkulu

3.4. Hasil Media yang telah dicapai


Dibawah ini merupakan hasil media yang telah di capai :

Gambar 3.1 Kipas angin mini

37

3.5. Rincian Biaya


Berikut ini rincian biaya pembuatan alat peraga kipas angin mini ini yaitu :
1. 3 Pipa T, 5 Pipa Elbow, 2 pipa PVC = @1500

Rp.15000,00

2. Pipa PVC Lurus 1 Buah

= Rp.11000,00

3. Kabel merah dan hitam m

= Rp.2000,00

4. Baterai

= Rp.3000,00

5. Stop kontak

= Rp.3000,00

6. Motor DC

= Rp.7000,00

7. Baling-baling

= Dari seng tipis bekas atau dari


kaset bekas

8. Penutup motor DC

= Dari tutup Botol Minuman


bekas +

Jumlah

= Rp.41000,00

Catatan : Rincian biaya diatas merupakan rincian biaya apabila semua


bahan dibeli, namun pada pembuatan alat peraga kipas angin ini
tidak semuanya bahan dan alat diatas di beli, bahan dan alat
yang tidak dibeli yaitu pipa PVC lurus, Motor DC, balingbaling, penutup motor yaitu tutup botol, gergaji besi, alat solder,
gunting. Jadi biaya keseluruhan yang dikeluarkan yaitu
Rp.23000,00
3.6. Langkah Kerja
Berikut ini merupakan langkah kerja pembuatan kipas angin mini
yaitu :
3.6.1. Siapkan alat dan bahan sesuai dengan tabel alat dan bahan diatas.
3.6.2. Potonglah beberapa pipa lurus seperti pada gambar.

Gambar 3.2 Potongan pipa lurus

38

3.6.3. Rangkailah pipa pvc Elbow, pipa T, pipa L, dan beberapa potong
pipa lurus menjadi dasar kipas dan batang atau tiang kipas.
Batang penyanggah
kipas

(a)

(b)

Gambar 3.3 (a) dan (b) Rangkaian Pipa

Rangk
aian
dasar
kipas
angin

3.6.4. Gabungkan dasar dan tiang kipas.


Batang
penyanggah
kipas angin

Dasar
kipas
angin
Gambar 3.4 Batang dan dasar kipas angin

3.6.5. Tetapi sebelum dipasang batang kipas, Siapkan kabel merah dan
hitam kurang lebih setengah meter, motor DC, stop kontak, dan
baterai, lalu kabel tersebut dihubungkan ke baterai, stop kontak, dan
motor DC, dengan catatan kabel merah untuk kutub positif dan
hitam untuk kutub negatif. Bahan-bahan yang sudah dirangkai tadi
masukkan ke dalam batang pipa dengan urutan antara lain masukkan
batera terlebih dahulu dan lalu pasang stop kontak.

Gambar 3.5 kabel dihubungkan pada baterai, motor DC, Stop kontak

39

3.6.6. Masukkan baterai terlebih dahulu ke dalam pipa tersebut seperti


pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.6 Baterai dimasukkan pada pipa

3.6.7. Pasangkan stop kontak pada pinggir pipa, pinggir pipa sebelumnya
telah digergaji.

(a)

(b)
Gambar 3.7 (a) dan (b) Stop Kontak dijepitkan ke pipa

40

3.6.8. Masukkan motor DC ke dalam pipa.

Gambar 3.8 Motor DC dimasukkan ke pipa

3.6.9. Beri tutup motor yang diambil pada tutup minuman yang telah
dilubangi agar ujung motor bisa masuk.

Gambar 3.9 Tutup botol sebagai penutup

3.6.10. Pasangkan baling-baling kipas pada ujung motor beserta penahan


kipas.

Gambar 3.10 Baling-baling kipas dan penahannya

41

3.6.11. Untuk menguji kipas tersebut tekan stop kontak.

Gambar 3.11 Menghidupkan stop kontak

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil
Gambar alat peraga yang telah dicapai pada hasil akhir pembuatan alat
peraga kipas angin mini ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Hasil akhir kipas angin mini

4.2. Pembahasan
Alat peraga sederhana kipas angin mini ini dibuat dengan alat dan
bahan diantaranya adalah baling-baling kipas, motor DC atau dynamo, kabel
merah dan hitam, baterai, stop kontak, tutup botol dan puli penahan,
gunting, pipa PVC lurus, pipa elbow atau pipa siku, pipa T, gergaji besi, dan
alat solder. Adapun mengenai penjelasan alat dan bahan yang digunakan
pada pembuatan kipas angin mini ini adalah baling-baling kipas yang
digunakan terbuat dari bahan seng yang tipis. Motor DC atau dynamo
diambil dari motor DC pada mainan mobil anak-anak. Kabel merah dan
hitam yang digunakan itu bagian di dalamnya yaitu berupa kawat tembaga.
Baterai disini digunakan sebagai sumber arus listrik dan disini baterai yang

42

43

digunakan yaitu 2 buah baterai yang masing-masing tegangannya sebesar


1,5 volt. Stop kontak digunakan sebagai pengatur kipas saat ingin
menghidupkan dan mematikan kipas. Tutup botol diambil dari penutup
botol minuman sebagai penutup motor DC, tutup botol tersebut dilubangi
agar nantinya bisa memasukkan ujung motor. Penahan kipas atau puli
digunakan untuk menahan baling-baling kipas agar pada saat baling-baling
tersebut berputar kipas tersebut tidak lepas. Gunting digunakan untuk
membuat baling-baling kipasnya. Pipa PVC T, Pipa PVC elbow, Pipa PVC
lurus disini untuk merangkai dasar dan tiang kipas. Gergaji besi untuk
memotong pipa PVC lurus dan alat solder untuk merekatkan kawat tembaga
yang berada didalam kabel merah dan hitam yang akan direkatkan pada
motor DC dan stop kontak. Sebelum pembuatan alat peraga kipas angin ini
tentunya ada hal penting yang harus diketahui yaitu berkaitan dengan biaya
yang akan dikeluarkan untuk membuat alat peraga sederhan ini. Sebenarnya
biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat kipas angin ini tidak terlalu
besar, apabila semua alat dan bahan dibeli maka biaya yang harus
dikeluarkan yaitu sebesar Rp.41000,00, mahalnya biaya itu dikarenakan
untuk membuat dasar dan tiang kipas menggunakan pipa PVC lurus, pipa T,
pipa elbow yang harga keseluruhannya yaitu Rp.26000,00, sedangkan alat
dan bahan yang lain tidak terlalu mahal. Adapun uraian biayanya dapat
dilihat seperti yang terdapat di bab 3 pada bagian rincian biaya. Tetapi
dalam pembuatan alat peraga sederhana ini tidak semua alat dan bahan
seperti pipa PVC lurus dan motor DC, kedua bahan itu tidak dibeli
melainkan motor DC diambil dari mainan mobil bekas dan pipa PVC lurus
juga diambil dari pipa bekas. Jadi dalam pembuatan kipas angin mini ini
biaya yang digunakan berkurang, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp.23000,00.
Pembuatan alat peraga ini menggunakan beberapa bahan utamanya
yaitu baterai dan motor DC, bahan-bahan yang lain digunakan sebagai
pendukung terciptanya alat peraga ini. Seperti yang telah dijelaskan diatas,
baterai yang menghasilkan energi listrik sebagai sumber arus listrik, energi
listrik disini yang digunakan untuk membantu menggerakkan baling-baling

44

kipas. Dalam baterai terdapat batang karbon yang dikelilingi serbuk hitam,
yang merupakan bahan pengantar listrik. Batang karbon dan serbuk hitam
dibungkus oleh pembungkus seng yang sebagai kutub negatif, sedangkan
batang karbon berfungsi sebagai kutub positif. Karena elektrolitnya
berbentuk pasta, maka baterai disebut elemen kering. Sedangkan motor DC
merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama yaitu arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya jika kawat yang
membawa arus dibengkokkan atau dililitkan. Maka kedua sisi ujung motor
yang dililitkan kawat tembaga, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar untuk memutar
kumparan atau rotor pada motor DC tersebut.
Pada awal pengerjaan alat peraga ini, tentunya alat dan bahan seperti
yang dijelaskan diatas dan juga terdapat pada tabel alat dan bahan dirangkai
terlebih dahulu, semua pipa PVC seperti pada bab 3 yang tertera pada tabel
alat dan bahan yang digunakan dirangkai menjadi dasar dan tiang kipas,
sedangkan untuk komponen utamanya yaitu baterai, stop kontak dan motor
DC ketiganya dihubungkan dengan kawat tembaga yang terdapat didalam
kabel. Dibawah ini merupakan gambar rangkaian komponen utama kipas
angin yaitu sebagai berikut :

Stop
Kontak

Baterai

Motor
DC
Gambar 4.2 Rangkaian komponen utama

Setelah itu komponen-komponen tersebut dimasukkan ke dalam


batang kipas dan kemudian motor DC dimasukkan ke dalam ujung pipa lalu
ditutup dengan tutup botol yang telah dilubangi, kemudian dimasukkan

45

baling-baling kipas pada ujung motor DC tersebut dan terakhir pasangkan


puli atau penahan baling-baling tersebut. Setelah perakitan alat dan bahan
selesai maka alat peraga ini bisa diuji langsung dengan cara menekan stop
kontak yang telah dipasang di batang kipas, hasil akhir alat peraga ini
seperti yang terdapat pada gambar 4.1 diatas, hasil kipas angin mini ini pun
telah dapat menghasilkan udara atau angin yang bisa dirasakan pada saat
menghidupkannya.
Prinsip atau proses perubahan energi listrik pada kipas angin mengalir
melalui kumparan kawat tembaga yang dililitkan. Dengan cara yaitu kabel
dibuka kemudian yang digunakan adalah kawat tembaga didalamnya, kawat
tembaga dililitkan pada kutub positif dan kutup negatif pada baterai, agar
kawat tembaga tersebut tetap menempel pada masing-masing kutub maka
baterai dilapisi dengan isolasi. Kemudian sepanjang kawat tembaga tersebut
tentunya telah dialiri arus, maka kawat tembaga tersebut dililitkan pada
kedua ujung stop kontak, stop kontak disini ujungnya terdapat dua lubang,
lubang itulah yang digunakan untuk memasukkan atau melilitkan kawat
tembaga, setelah itu barulah kawat tembaga yang telah dialiri arus itu
dihubungkan pada kedua lubang di ujung motor DC. Berikut ini merupakan
gambar motor DC yang telah dihubungkan dengan kawat tembaga :

Gambar 4.3 Motor DC dililitkan kawat tembaga

Kawat tembaga yang telah dialiri arus dan terhubung dengan motor
DC, dengan adanya energi listrik tersebut yang menyentuh motor DC maka
motor DC pada bagian rotornya akan bergerak, motor DC disini merupakan
komponen yang dapat merubah energi listrik menjadi energi gerak. Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa pada kipas angin tersebut terjadi proses

46

perubahan energi yaitu proses perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi gerak. Proses perubahan energi listrik pada kipas angin listrik
mengalir melalui kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi
yang disusun berlapis. Pertukaran ion listrik positif atau ion negatif ini
menimbulkan induksi dan mengakibatkan besi pada motor DC menjadi
magnet, magnet menarik rotor ke arah kanan atau kiri secara kontinyu
sehingga menjadi sebuah putaran. Proses perubahan ini bisa kita perhatikan
pada saat kita menghidupkan kipas angin, pada saat itu baling-baling kipas
tersebut bergerak atau berputar, kipas tersebut dapat berputar karena adanya
energi listrik yang diubah oleh komponen-komponen magnet di dalam kipas
tersebut menjadi energi gerak.
Tentunya pembuatan alat peraga kipas angin mini ini tidak terlepas
dari beberapa kendala yang dihadapi, kendalanya adalah pada baterai yang
digunakan sebaiknya memilih baterai yang tidak terlalu besar tegangannya,
karena pada percobaan pertama kipas angin ini menggunakan baterai yang
ukuran tegangannya 9v, diawal percobaan memang baling-baling berputar
dengan cepat dan menghasilkan angin, namun setelah 2 hari kemudian di
coba kembali menghidupkannya, kipas tersebut tidak bergerak dan harus
disenggol sedikit baru bisa bergerak lagi, tetapi lama-kelamaan putarannya
makin pelan dan berhenti putaran dari baling-baling tersebut. Hal ini
mungkin karena baterai yang digunakan terlalu besar yaitu 9v sedangkan
selain baterai juga dihubungkan dengan motor DC yang tegangannya cukup
besar, dan mungkin baterai tersebut telah habis masa penggunaannya,
sehingga kadangkala baterai akan lebih cepat panas padahal baru sebentar
saja dihidupkan kipas tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
sebelumnya telah diuji coba untuk mengganti motor DC tetapi tetap dengan
baterai 9v, hasilnya adalah baling-baling bahkan tidak bergerak. Barulah
alternatif langkah selanjutnya dengan mengganti baterai, disini saya
menggunakan baterai 3v, dan hasilnya adalah baling-baling tersebut bisa
berputar kembali dengan cepat bahkan angin yang dihasilkan lebih kencang
dari pada menggunakan baterai sebelumnya.

47

Adapun kelebihan dari alat peraga kipas angin mini ini adalah media
sederhana kipas angin mini ini dapat digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran fisika dengan konsep materi energi dan perubahan energi,
selain itu kelebihannya juga terdapat pada alat peraga kipas angin mini
tersebut tentunya sangatlah erat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
sehingga akan lebih mempermudah siswa untuk memahami mengenai
konsep perubahan energi yang disampaikan oleh guru karena tentunya alat
peraga tersebut disajikan secara langsung di depan siswa. Kelebihan lainnya
dari alat peraga ini yaitu setelah kipas angin mini ini dibuat dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kipas angin mini ini dapat digunakan,
cocok dan efisien untuk diletakkan di meja belajar karena sesuai dengan
ukuran yang dibuat. Selain beberapa kelebihan diatas, alat peraga kipas
angin ini juga memiliki kelemahan yaitu tentunya jangkauan angin atau
udara yang dihasilkan tidak terlalu jauh, maksudnya disini apabila kita
berada didepan kipas maka jangkauan angin itu tidak terlalu jauh seperti
kipas-kipas elektronik yang sebenarnya dengan angin yang bisa dirasakan
dalam jarak beberapa meter jauhnya. Hal ini dikarenakan sumber arus listrik
yang digunakan hanya dari baterai 3v dan tentunya baterai tersebut lama
kelamaan akan habis masa pakainya dan akan membuat putaran balingbaling kipas melemah, sedangkan kipas yang sering digunakan dirumah itu
mengambil arus listrik dirumah dari PLN yang tegangannya lebih besar.
Jadi pada dasarnya, sebenarnya cara kerja alat peraga kipas angin mini
ini tidak terlalu sulit. Cukup dengan membuat dasar dan tiang kipas serta
komponen utama yaitu baterai, stop kontak, motor DC dihubungkan dengan
kawat tembaga dan tentunya dengan ketiga komponen tersebut dihubungkan
maka motor DC akan bergerak rotornya dan mampu untuk membuat balingbaling berputar. Untuk melihat langkah kerja secara keseluruhan beserta
hasil akhir yang dicapai yaitu berikut ini merupakan link URL youtube yang
bisa diakses :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_detailpage&v=76aQTqmtuCA

48

Ide atau inovasi lainnya dari kipas angin selain dengan arus baterai
yaitu bisa menggunakan USB laptop atau komputer untuk mengambil arus
listriknya dari laptop tersebut. Selain pada kipas angin ini konsep perubahan
eneri listrik menjadi energi gerak juga dapat diaplikasikan pada alat
pembuatan kipas CPU komputer sederhana, disini kipasnya bisa terbuat dari
kaset CD dan kipas CPU ini bisa diberi kerangka yang terbuat dari bambu
dan tentunya prinsip kerjanya pun sama dengan kipas angin.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Alat peraga kipas angin mini ini merupakan aplikasi dari perubahan
energi listrik menjadi energi gerak. Kipas angin mini ini menggunakan
konsep yang berkaitan dengan materi energi dan perubahan energi. Seperti
yang kita ketahui bahwa energi itu sendiri dapat membuat benda melakukan
suatu pekerjaan, selain itu konsep perubahan energi pada kipas angin yaitu
adanya perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
Proses perubahan energi listrik pada kipas angin mengalir melalui
kumparan kawat tembaga yang dililitkan pada plat besi di kedua ujung sisi
motor DC dan sebelumnya kawat tembaga tersebut dililitkan pada kutub
baterai sebagai sumber arus listrik. Pertukaran ion listrik positif atau ion
negatif ini menimbulkan induksi dan mengakibatkan besi menjadi magnet,
magnet menarik rotor ke arah kanan atau kiri secara kontinyu sehingga
menjadi sebuah putaran. Proses perubahan ini bisa kita perhatikan pada saat
kita menghidupkan kipas angin, pada saat itu baling-baling kipas tersebut
bergerak atau berputar, kipas tersebut dapat berputar karena adanya energi
listrik yang diubah oleh komponen motor DC kipas tersebut menjadi energi
gerak. Dalam pemakaiannya energi listrik mengalami perpindahan dan
perubahan bentuk.
5.2. Saran
1.Sebaiknya alat dapat dikemas lebih menarik lagi sehingga orang lain atau
peserta didik jika digunakan sebagai media pembelajaran akan tambah
termotivasi untuk belajar mengenai perubahan energi pada kipas angin.
2. Sebagai media pembelajaran fisika, sebaiknya alat dibuat lebih
transparan agar siswa dapat melihat dimana letak dan rangkaian dari
komponen-komponen baterai, stop kontak, motor DC pada kipas
tersebut.

49

DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Rinawan. 2006. Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Intan Pariwara.
Alkodri,
Tihuri.
2012.
Media
Presentasi
dan
Media
Video.
(http://tihurialkodri.blogspot.com/2012/06/media-presentasi-dan-mediavideo.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Desy.

2012.
Teknik
Pembuatan
Media
Komputer.
(http://desyyulfitha.blogspot.com/2012/10/bab-6-teknikpembuatan-mediakomputer-a.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)

Hartan, Diko. 2012. Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media


Pembelajaran. (http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuanmanfaat-dan-fungsi.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Ichsan, Nur. 2013. Pembelajaran Berbasis Komputer. (http://daengicn.blogspot.com/2013/12/pembelajaran-berbasis-komputer.html,
diakses
Tanggal 28 Juni 2014)
Imas.

2011.
Jenis
dan
Klasifikasi
Media.
(http://imassriwahyuwati.blogspot.com/2011/04/jenis-dan-klasifikasimedia.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)

Kanginan, Marthen. 2007. Seribu Pena Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
Ratih.
2014.
Klasifikasi
Media
Pembelajaran.
(http://makalahratih.blogspot.com/2014/02/klasifikasi-mediapembelajaran.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Rezki.
2013.
Pembuatan
Media
Grafis.
(http://katarezki.tumblr.com/post/39924032382/pembuatan-media-grafis,
diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Rudy. 2011. Cara Pembuatan Media Presentasi Dengan Microsoft PowerPoint.
(http://jantakborneo.blogspot.com/2011/05/cara-pembuatan-mediapresentasi-dengan.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)
Sengadji, Fitri. 2013. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran.
(http://fitryansengadji.blogspot.com/2013/06/jenis-dan-klasifikasi-mediapembelajaran.html, diakses Tanggal 28 Juni 2014)

You might also like