You are on page 1of 29

PENGARUH KERUSAKAN HUTAN MANGROVE

TERHADAP PENGHASILAN NELAYAN DI


UJUNGPANGKAH

Karya Tulis

Oleh :

NIKMATUS SHOLIHAH
NIS.2006 1121

SMA AL MUNIROH UJUNGPANGKAH GRESIK


2009

PENGARUH KERUSAKAN HUTAN MANGROVE TERHADAP


PENGHASILAN NELAYAN DI UJUNGPANGKAH

Karya Tulis
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mengikuti Pemilihan
Pelajar Teladan ke-31 Tahun 2009 LP Ma’arif NU Cabang Gresik

Oleh :

NIKMATUS SHOLIHAH
NIS.2006 1121
SMA AL MUNIROH UJUNGPANGKAH GRESIK
2009
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove terhadap


Penghasilan Nelayan di Ujungpangkah” telah disetujui dan disahkan
pada…………….

Pembimbing I,

Masnuhan, S.Pd.
NIG. 161 042 1344

Pembimbing II,

Khusnul Ibad Al Mudzakir, S.Pd.I.


NIG.170 202 197

Mengetahui,
Kepala SMA Al Muniroh Ujungpangkah Gresik

Syamsul Anam, S.Pd.I.


NIG.165 032 1569
ii
ABSTRAK

Nikmatus sholihah. 2009, Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove terhadap


Penghasilan Nelayan di Ujungpangkah. Karya Tulis Ilmiah,
SMA Al Muniroh Ujungpangkah Gresik:(I) Masnuhan, S.Pd.
(II) Khusnul Ibad Al Mudzakir,S.Pd.I.

Kata Kunci : Hutan Mangrove, Nelayan

Hutan mangrove merupakan tempat pemijakan ikan, pelindung dan tempat


mencari makanan bagi biota laut. Dalam kaitan tersebut apabila hutan mangrove
mengalami kerusakan maka biota laut akan berkurang karena tempat mencari
makanan semakin berkurang. Hutan mangrove yang rusak akan mempengaruhi
penghasilan nelayan.
Sasaran penelitian adalah beberapa nelayan di Ujungpangkah baik pencari
kepiting maupun pencari ikan. Adapun yang dijadikan sampel adalah 8 orang.
Teknik pengambilan sampelnya menggunakan tinjauan dari pekerjaan mereka.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik
wawancara, menggunakan daftar pertanyaan. Teknik wawancara untuk
mengetahui pengaruh yang kerusakan hutan mangrove terhadap penghasilan
mereka secara spesifik.
Lokasi penelitian dilakukan di rumah-rumah para nelayan Ujungpangkah
Gresik, pada tanggal 31 Mei-2 Juni 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak nelayan yang mengalami
penurunan penghasilannya karena semakin rusaknya hutan mangrove sehingga
berkurangnya makanan dan tempat berlindungnya biota laut. Dalam segi ekonomi
semakin rusak hutan mangrove maka semakin berkurangnya biota laut sehingga
penghasilan nelayan mengalami penurunan.

iii
WACANA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Pengaruh
Kerusakan Hutan Mangrove terhadap Penghasilan Nelayan di Ujungpangkah “ini.
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk diikutkan
dalam Tes Presentasi Karya Tulis Ilmiah dalam Pemilihan Pelajar Teladan ke-31
Tahun 2009 LP Ma’arif NU Cabang Gresik. Karya tulis ini menggambarkan
bahwa kerusakan hutan mangrove akan memberi dampak penurunan penghasilan
terhadap nelayan .
Ucapan terima kasih disampaikan oleh penulis kepada orang tua yang
selalu memberi semangat dan dukungan,kepada Bapak Masnuhan ,S.Pd. dan
Bapak Khusnul Ibad Al Mudzakir,S.Pd.I.selaku pembimbing dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini. Tak lupa Bapak dan Ibu guru dan Teman-teman yang
membantu proses penulisan karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua terutama para nelayan,
kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Atas perhatian pembaca,
penulis ucapkan terima kasih.

Ujungpangkah,05 Juni 2009

Penulis,

Nikmatus sholihah
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….ii
ABSTRAK………………………………………………………………………..iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....v
DAFTAR GAMBAR/LAMPIRAN……………………………………………...vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………..………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………..……..2
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….....2
D. Manfaat Penelitian………………………………………………...2
E. Definisi Operasional Variabel……………………………………..3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hutan Mangrove……………………………………………………4
1. Pengertian Hutan mangrove…………………………..
……..4
2. Fungsi Ekologis Hutan
Mangrove..........................................4
3. Fauna Hutan Mangrove…………………………..
………….5
4. Dampak Kegiatan Manusia pada Ekosistem Hutan
Mangrove…………………………………………………....5
B. Nelayan…………………………………………………………….6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..7
A. Jenis Penelitian………………………………………………...7
B. Sasaran Penelitian……………………………………………..7
C. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………7
D. Prosedur Penelitian…………………………………………….7
E. Instrumen Data………………………………………………...8
F. Teknis Analisis Data ………………………………………….8
V

BAB IV PEMBAHASAN
A. Manfaat Hutan Mangrove terhadap Nelayan di
Ujungpangkah…………………………………………………9
B. Dampak Rusaknya Hutan Mangrove terhadap Nelayan di
Ujungpangkah………………………………………………..10
C. Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove terhadap Penghasilan
Nelayan di Ujungpangkah……………………………………11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………..12
B. Saran-saran…………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………….19
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 nama sampel responden…………………………………………..…14
2. Tabel 2 jawaban wawancara responden……………………………………...15
3. Tabel 3 jawaban wawancara responden……………………………………...16
4. Tabel 4 jawaban wawancara responden……………………………………...17
5. Tabel 5 grafik jawaban hasil jawaban….…………………………………….18
vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang


didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove seperti api-api, tanjang
sehingga bermanfaat bagi biota laut yang mampu tumbuh dan berkembang
pada daerah pasang surut pantai berlumpur ( Bengen, 2004:16).
Dampak kegiatan tebang habis pada ekosistem hutan mangrove
mengakibatkan berubahnya komposisi tumbuhan mangrove. Hal ini
berakibat hutan mangrove tidak dapat lagi berfungsi sebagai daerah
mencari makanan bagi biota laut dan pengasuhan,sehingga biota laut
semakin berkurang karena daerah mencari makanan dan pengasuhan rusak
(Bengen, 2004:25).
Konversi hutan mangrove menjadi lahan mengancam regenerasi
stok ikan dan udang di perairan lepas pantai. Hal ini membuat
berkurangnya penghasilan nelayan yang bergantung pada banyak
sedikitnya ikan,kepiting dan lain-lain yang ada di laut (Bengen, 2004:25).
Oleh karena itu, hutan mangrove sebagai suatu ekosistem yang bermanfaat
sebagai pemasok larva ikan dan udang perlu dijaga. Kerusakan hutan
mangrove berdampak pada pasokan larva ikan dan udang semakin sedikit
(Bengen, 2004:24).
Hutan mangrove yang berfungsi sebagai daerah asuhan (nursery
ground), daerah mencari makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan
(spawning ground) bermacam biota perairan (ikan, udang dan kerang-
kerangan…)baik yang hidup di perairan pantai maupun lepas pantai harus
dijaga kelestariannya (Bengen, 2004:23).

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah :
1. Apa manfaat hutan mangrove terhadap nelayan di Ujungpangkah?
2. Apa dampak rusaknya hutan mangrove terhadap nelayan di
Ujungpangkah ?
3. adakah pengaruh kerusakan hutan mangrove terhadap penghasilan
nelayan di Ujungpangkah?

C Tujuan Penelitian
1. Menjadi acuan bagi masyarakat agar melestarikan hutan mangrove
yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup biota laut sehingga tidak
terjadi penurunan terhadap penghasilan nelayan
2. Mendorong masyarakat dan nelayan untuk berperan aktif dalam
menjaga kelestarian hutan mangrove.
3. Memberi pemahaman pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan
biota laut dan nelayan.
4. Memanfaatkan hutan mangrove dan tidak merusak hutan mangrove
sehingga penghasilan nelayan tidak berkurang.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah supaya masyarakat mengetahui
pentingnya hutan mangrove bagi biota laut sehingga tidak merusak hutan
mangrove tersebut agar tidak terjadi penurunan biota laut yang
berpengaruh terhadap penghasilan nelayan.

E. Definisi Operasional Variabel


Hutan mangrove atau yang lebih dikenal hutan bakau menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hutan di daerah dekat pantai yang
dipengaruhi air payau, biasanya ditunggui jenis bakau Rhizophora, Api-
api, Avicennia, dan pedada (Depdiknas,1991:362). Hutan mangrove adalah
hutan yang tumbuh di daerah pantai maupun laut yang berfungsi sebagai
tempat mencari makanan bagi biota laut karena daun –daun hutan
mangrove yang jatuh ke air akan menjadi detritus.Detritus ini adalah
makanan bagi biota laut (Bengen, 2004:16).
Nelayan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai
orang yang mata pencaharian utamanya dari usaha menangkap ikan (di
laut) (depdiknas,1991:686).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hutan mangrove

1. Pengertian hutan mangrove


Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang
didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur (Bengen,
2004:16).hutan mangrove adalah hutan di daerah dekat pantai yang
dipengaruhi air payau, biyasanya ditunggui jenis bakau Rhizophora, Api-api,
Avicennia, dan pedada (Depdiknas,1991:362).

2. Fungsi ekologis hutan mangrove


Hutan mangrove mempunyai fungsi ekologis sebagai berikut:
a. sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi,
penahan lumpur dan perangkap sedimen yang diangkat oleh aliran air
permukaan.
b. sebagai penghasil sejumlah besar detritus, terutama yang berasal dari daun
dan dahan pohon mangrove yang rontok. Sebagian dari detritus ini
dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi para pemakan detritus dan
sebagian lagi diuraikan secara bakterial menjadi mineral-mineral hara
yang berperan dalam penyuburan perairan.
c. sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah mencari makanan (feeding
ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam biota
perairan (ikan, udang dan kerang-kerangan…)baik yang hidup di perairan
pantai maupun lepas pantai (Bengen, 2004:23).

3. Fauna hutan mangrove


Kelompok fauna perairan/akuatik, terdiri atas dua tipe, yaitu:
a. yang hidup di kolom air, terutama berbagai jenis ikan dan udang.
b. yang menempati substrat baik keras (akar dan batang pohon mangrove)
maupun lunak (lumpur), terutama kepiting, kerang dan berbagai jenis
avertebrata lainnya (Bengen, 2004:22).

4. Dampak kegiatan manusia pada ekosistem hutan mangrove

B. Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencaharian utamanya dari usaha
menangkap ikan (di laut) (Depdiknas,1991:686).

Kegiatan Dampak potensial


Tebang habis.
 berubahnya komposisi tumbuhan
mangrove.
 tidak berfungsinya daerah mencari
makanan dan pengasuhan.
Pengalihan aliran air tawar,misalnya pada pembangunan irigasi.
 peningkatan salinitas hutan
mangrove.
 menurunnya kesuburan hutan.
Konversi menjadi lahan pertanian, perikanan, pemukiman, dan lain-lain.
 mengancam regenerasi stok ikan dan
udang di perairan lepas pantai yang
memerlukan hutan mangrove.
 terjadi pencemaran laut oleh bahan
pencemaran yang sebelumnya diikat
oleh subtrat hutan mangrove.
 pendangkalan perairan pantai.
erosi garis pantai dan intrusi
garam.

Pembuangan sampah cair


 penurunan kandungan oksigen
terlarut, timbul H2S.
Pembuangan sampah padat
 kemungkinan terlapisnya
pneumatofora yang mengakibatkan
matinya pohon mangrove.
 permbesan bahan-bahan pencemar
dalam sampah padat.
Pencemaran minyak tumpahan
 kematian pohon mangrove.
Penambangan dan ekstraksi mineral, baik di dalam hutan maupun di daratan
sekitar hutan mangrove
 kerusakan total ekosistem hutan
mangrove, sehingga memusnahkan
fungsi ekologis hutan mangrove
(daerah mencari makanan, asuhan).
 pengendapan sediment yang dapat
mematikan pohon mangrove
(Bengen, 2004:25).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang
menggunakan data kuantitatif, yaitu penelitian melalui data hasil
wawancara secara langsung dengan nelayan dan dari referensi buku-buku
dan bacaan lain.
B. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian dari karya tulis ini adalah beberapa nelayan di
Ujungpangkah.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah beberapa nelayan yang dijadikan
sampel responden di Ujungpangkah pada tanggal 31 Mei sampai 5 Juni
2009.
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah peneliti dalam melakukan penelitian adalah
sebagai berikut:
1.Tahap Persiapan
a. Menyiapkan buku-buku refrensi untuk dipergunakan sebagai bahan
pustaka.
b. Menyiapkan pertanyaan responden.
c. Menyiapkan daftar responden
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mendatangi rumah responden
b. Mewancarai sampel responden dari daftar pertanyaan untuk dijawab.
3. Tahap Penyelesaian
a. Pengumpulan jawaban hasil wawancara dari sampel responden
b. Menganalisis hasil jawaban
c. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh

E. Instrumen Data
Instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan wawancara
yang dijawab oleh sampel responden. Dari jawaban itulah dibuat suatu
data kuantitatif yang akan dianalisis. Selain itu digunakan juga buku-buku
dan bacaan lain sebagai bahan pustaka yang digunakan sebagai penguat
data dan penjelas data yang diperoleh.
F.Teknis Analisis Data
Data yang digunakan peneliti adalah data kuantitatif. Dalam hal teknis
analisis data kuantitatif ini, peneliti menggunakan teknik deskriptif yang
mudah dipahami.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Manfaat Hutan Mangrove terhadap Nelayan di Ujungpangkah


Penduduk Ujungpangkah sebagian besar bermatapencaharian
sebagai nelayan. Hampir 60 % masyarakat Ujungpangkah terutama empat
desa yang berada di wilayah pantai Ujungpangkah, yaitu desa
Pangkahwetan, Pangkahkulon, Banyuurip, dan Ngemboh banyak
menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam di laut. Masyarakat
tersebut berprofesi sebagai nelayan. Ada bermacam-macam nelayan di
Ujungpangkah bila didasarkan pada alat yang digunakan untuk menangkap
ikan, Ada nelayan yang menggunakan jaring, cager, beranjang, pancing,
cadong, dan lain-lain.
Mengingat laut merupakan sumber penghasilan bagi masyarakat
Ujungpangkah, masyarakat Ujungpangkah sangat bergantung pada
ketersediaan ikan yang berada di perairan Ujungpangkah sebagai tempat
untuk mendapatkan ikan.
Ketersediaan ikan-ikan itu berkaitan erat dengan adanya hutan
mangrove karena hutan mangrove sebagai daerah mencari makanan
(feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam
biota perairan (ikan, udang dan kerang-kerangan…)baik yang hidup di
perairan pantai maupun lepas pantai.
Nelayan Ujungpangkah menyadari betul manfaat hutan mangrove
bagi kelangsungan dirinya sebagai nelayan. Sebab hutan mangrove
merupakan tempat ikan-ikan mencari makanan dan sebagai daerah
pemijahan. Ini berarti bila keberadaan hutan mangrove tidak dijaga dan
dilestarikan berarti akan mengancam kelangsungan mereka sebagai
nelayan. Lebih-lebih mereka itu masih nelayan tradisional. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban responden.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada
nelayan, sebesar 62,5% responden menjawab bahwa hutan mangrove
sangat bermanfaat sebagai tempat mencari makan dan bertelur bagi biota
laut sehingga populasi biota laut tetap terjaga kelestariannya. Sedangkan
37,5% menjawab hutan mangrove sebagai penahan dari abrasi sehingga
tidak terjadi banjir ketika mereka mencari ikan.

B. Dampak Rusaknya Hutan Mangrove terhadap Nelayan di


Ujungpangkah
Hutan mangrove sangat berkaitan erat terhadap nelayan
Ujungpangkah,meskipun secara tidak langsung. Sebagaimana telah
kemukakan penulis di atas, bahwa hutan mangrove merupakan tempat
ikan-ikan mencari makanan dan sebagai daerah pemijahan. Ini berarti bila
keberadaan hutan mangrove tidak dijaga dan dilestarikan berarti akan
mengancam kelangsungan mereka sebagai nelayan.
Nelayan Ujungpangkah merasakan bahwa penghasilannya sebagai
nelayan semakin tahun semakin menurun. Salah satu dari sekian sebab
penurunan penghasilan nelayan tersebut disebabkan semakin berkurang
hutan mangrove yang berada di perairan Ujungpangkah semakin
berkurang. Hal ini disebabkan antara lain adanya penggarapan tambak-
tambak baru, penebangan liar yang dilakukan oleh masyarakat
Ujungpangkah dan sekitarnya.
Dampak kerusakan hutan mangrove yang berada di peraiaran
sangat disadari nelayan Ujungpangkah. Hal ini terbukti dari jawaban
responden yang diberikan oleh nelayan Ujungpangkah. Semua sampel
responden atau 100 % sample responden mengatakan bahwa dampak
kerusakan hutan mangrove bagi nelayan di Ujungpangkah buruk karena
populasi biota laut semakin berkurang dan 50 % responden menambahkan
bahwa kerusakan hutan mangrove sering menyebabkan terjadi banjir dan
jebolnya tambak-tambak sehingga pendapatan ikan maupun kepiting
menurun.

C. Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove terhadap Penghasilan Nelayan


di Ujungpangkah
Hutan mangrove yang rusak berdampak negatif. Hal itu dirasakan
oleh seluruh sampel responden. Seluruh sampel responden atau 100 %
mengatakan kerusakan hutan mangrove mempengaruhi penghasilan
mereka. Penghasilan mereka mengalami penurunan 50% bahkan sampai
75% dari penghasilan mereka dulu sebelum hutan mangrove rusak.
Kerusakan hutan mangrove berpengaruh terhadap pengahasilan nelayan
karena hutan mangrove yang rusak membuat biota laut berkurang karena
hutan mangrove merupakan tempat mencari makan bagi biota laut. Hal ini
juga dijelaskan oleh Dietriech G Bengen dalam bukunya Sinopsis
Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip
Pengelolaannya bahwa kerusakan hutan mangrove menyebabkan tidak
berfungsinya daerah mencari makanan dan pengasuhan bagi biota laut dan
mengancam regenerasi stok ikan dan udang di perairan lepas pantai yang
memerlukan hutan mangrove(2004: )
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam bagian
pembahasan dapat disimpulka,bahwa:
1. Hutan mangrove sangat bermanfaat bagi nelayan
Ujungpangkah karena hutan mangrove merupakan tempat
mencari makanan bagi biota laut.
2. Rusaknya hutan mangrove berdampak negative bagi
nelayan Ujungpangkah karena menyebabkan biota laut
semakin berkurang.
3. Rusaknya hutan mangrove berpengaruh terhadap
penurunan penghasilan nelayan di Ujungpangkah.
B. Saran-saran
1. Masyarakat diharapkan menjaga kelestarian hutan
mangrove yang bermanfaat besar bagi biota laut.
2. Bagi pemerintah untuk memberikan bimbingan pentingnya
huatn mangrove kepada perusak hutan mangrove.
3. Pemerintah dan masyarakat agar melakukan reboisasi dan
penanaman bibit mangrove.
DAFTAR PUSTAKA

Bengen, Dietriech G.2004. Sinopsis Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir
dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor : PKSPL-IPB.

Bengen, Dietriech G.2004. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.


Bogor : PKSPL-IPB.

Depdiknas. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Rosidi, Imron. 2005. Ayo Senang Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Media Pustaka.

Www. Scribd.Com/doc/15577752.

Www 2.Kompas.Com/…/190126.htm.

Www.Ecoton.or.id/Tulisan lengkap..php.
TABEL 1
TABEL NAMA SAMPEL RESPONDEN

Nama Alamat
Abd. Suja’ Pangkah kulon ujungpangkah
Abdul Wahid Pangkah kulon ujungpangkah
Amri Pangkah kulon ujungpangkah
Amin Pangkah kulon ujungpangkah
Badrul Qomar Pangkah kulon ujungpangkah
Mahsun Pangkah kulon ujungpangkah
Suparno Pangkah kulon ujungpangkah
Wir Pangkah kulon ujungpangkah
Moh kudori Pangkahwetan Ujungpangkah
Karlikan Pangkahwetan Ujungpangkah
Yasin Pangkahwetan Ujungpangkah
Abd. kodir Pangkahwetan Ujungpangkah
Yasipun Pangkahwetan Ujungpangkah
Aminuddin Pangkahwetan Ujungpangkah
Khoirul Pangkahwetan Ujungpangkah
Ahmad maula Pangkahwetan Ujungpangkah
Moh. Kohar Pangkahwetan Ujungpangkah
Majedi Pangkahwetan Ujungpangkah
Lampiran 4

DAFTAR PERTANYAAN TENTANG PENGARUH KERUSAKAN


HUTAN MANGROVE TERHADAP PENGHASILAN NELAYAN DI
UJUNGPANGKAH

1. Apa manfaat hutan mangrove/bakau bagi nelayan di Ujungpangkah?

2. Apakah Anda mengetahui penyebab hutan mangrove/bakau rusak?

3. Apa dampak kerusakan hutan mangrove/bakau?

4. Adakah keterkaitan antara pengaruh kerusakan hutan mangrove/bakau dengan


nelayan di Ujungpangkah?

5. Apakah kerusakan hutan mangrove/bakau mempengaruhi penghasilan Anda


sehari-hari?
Tabel 2
Hasil jawaban wawancara
Responden 1
Jawaban:

1. Menjadi tempat bertelurnya ikan dan kepiting sehingga bisa tetap ada.
2. Ya,karena penebangan
3. Berkurangnya ikan dan kepiting
4. Ada,kalau hutan mangrove rusak ikan dan kepiting berkurang jadi
penhasilan berkurang
5. Ya,dulu biasanya saya dapat 5 sampai 6 kg sekarang dapat 2,5 sampai 3 kg

Responden 2
Jawaban:

1. Mengurangi banjir dan jebolnya tambak-tambak


2. Ya,karena penebangan yang berlebihan
3. Terjadi banjir dan tambak-tambak jebol
4. Ada,kalau hutan mangrove rusak terjadi banjir jadi gak bisa ke laut
5. Ya,penghasilan saya turun setengahnya sampai 75%nya

Responden 3
Jawaban:

1. Menjadi tempat bertelur dan mencari makan ikan dan kepiting


2. Ya,karena penebangan kayu hutan mangrove
3. Berkurangnya ikan dan kepiting karena tidak ada makanan
4. Ada,kalau hutan mangrove rusak ikan dan kepiting berkurang jadi
penhasilan berkurang
5. Ya,dulu bisa dapat 5 kg sekarang Cuma dapat 2,5-1kg
Tabel 3

Responden 4
Jawaban:

1. Menjadi tempat mencari makan kepiting sehingg tidak mati


2. Ya,karena penebangan
3. Berkurangnya kepiting karena tidak ada makanan
4. Ada,kalau hutan mangrove rusak ikan dan kepiting berkurang jadi
penhasilan berkurang
5. Ya,tangkapan kepiting hanya mendapat seperempatnya

Responden 5
Jawaban:

1. Menjadi tempat persembunyian dan mencari makan kepiting sehingga


tidak mati
2. Ya,karena penebangan dan pencurian kayu mangrove
3. Berkurangnya kepiting
4. Ada,kepiting dan berkurang jadi penhasilan berkurang
5. Ya,tangkapan kepiting hanya mendapat setengahnya

Responden 6
Jawaban:

1. Mengurangi banjir dan jebolnya tambak-tambak


2. Ya,karena penebangan yang berlebihan
3. Terjadi banjir dan tambak-tambak jebol
4. Ada,kalau hutan mangrove rusak terjadi banjir penghasilan turun
5. Ya,penghasilan saya turun karena sering banjir
Tabel 4

Responden 7
Jawaban:

1. Mengurangi banjir dan jebolnya tambak-tambak


2. Ya,karena penebangan
3. Terjadi banjir dan tambak-tambak jebol
4. Ada,kalau hutan mangrove rusak terjadi banjir penghasilan turun
5. Ya,penghasilan saya dulu biasanya dapat Rp.100.000,00-Rp.125.000,00
kini hanya Rp.50.000,00

Responden 8
Jawaban:

1. Menjadi tempat persembunyian dan mencari makan kepiting sehingga


tidak mati
2. Ya,karena penebangan dan pencurian kayu mangrove
3. Berkurangnya kepiting
4. Ada,kepiting dan berkurang jadi penhasilan berkurang
5. Ya,berkurang 50%-75%
LAMPIRAN 2
Hal : Mohn izin penelitian
Yth. Kepala Sekolah SMA Al Muniroh
Jalan Pendidikan No. 1 Pangkahwetan Ujungpangkah
Gresik

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


nama : Nikmatus Sholihah
nomor induk siswa : 2006 1121
tempat / tanggal lahir : Gresik, 2 Agustus 1989
alamat : Jalan Tegal Sari RT. 2 RW. XI Pangkahkulon
Ujungpangkah Gresik
adalah siswa SMA Al Muniroh Ujungpangkah Gresik dan akan membuat karya
tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kerusakan Hutan Mangrove terhadap
Penghasilan Nelayan di Ujungpangkah”

Untuk kepentingan tersebut, saya mohon perkenan Bapak untuk memberi izin
penelitian .

Demikian permohonan saya. Atas izin dan perkenan Bapak saya ucapkan terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Ujungpangkah,29 Mei 2009
Peneliti,

Nikmatus Sholihah
LAMPIRAN 3

IDENTITAS PENELITI

1. Nama Lengkap : Nikmatus Sholihah


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat, Tanggal Lahir : Gresik,2 Agustus 1989
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Anak Keberapa : II (Dua)
7. Jumlah Saudara : 2 (Dua)
8. Alamat : Jalan Tegal Sari RT. 2 RW. XI
Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik
9. Nama Ayah : Abd. Suja’
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Jalan Tegal Sari RT. 2 RW. XI
Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik
10. Nama Ibu : Muyasiti
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Tegal Sari RT. 2 RW. XI
Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik
11. Nama Wali :Abd. Suja’
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Jalan Tegal Sari RT. 2 RW. XI
Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

Ujungpangkah,29 Mei 2009


Penulis,
Nikmatus Sholihah

TABEL 5

TABEL HASIL JAWABAN


No Jawaban Banyaknya Sampel
1 Ya 8
2 Tidak 0
Jumlah 8

ya
tidak

You might also like