You are on page 1of 17

KONSEPSI DASAR BIROKRASI

Pengertian
Klasifikasi
Tujuan
Manfaat
Pespektif
Latar Belakang
Birokrasi Weber, Hegelian dan Marxis

PENGERTIAN BIROKRASI

 Secara etimologi, kita mengenal sbb:


 Biro +Krasi= Meja+Kekuasaan
 Demo + Krasi = Rakyat + Kekuasaan
 Tekno= Krasi= Cendikiawan+Kekuasaan
 Aristo+Krasi = Bangsawan+ Kekuasaan

1
PENGERTIAN BIROKRASI
TALIZIDUHU NDRAHA (2003)
Tiga Macam Perkembangan Birokrasi saat
ini:
1. Birokrasi diartikan sebagai aparat yang
diangkat penguasa untuk menjalankan
pemerintahan (government by bureaus).
2. Birokrasi diartikan sebagai sifat atau
perilaku pemerintah yang buruk (patologi).
3. Birokrasi sebagai tipe ideal organisasi.

 Pengertian birokrasi (pemerintahan) dalam mata kuliah ini


adalah suatu organisasi pemerintahan yang terdiri dari
sub-
sub-sub struktur yang memiliki hubungan satu dengan
yang lain, yang memiliki fungsi, peran, dan kewenangan
dalam melaksanakan pemerintahan, dalam rangka
mencapai suatu visi, misi, tujuan, dan program yang telah
ditetapkan.
 Fungsi dan peran birokrasi meliputi hal- hal-hal sebagai
berikut: (1) melaksanakan pelayanan publik; (2)
pelaksana pembangunan yang profesional (merrit
system): (3) perencana, pelaksana dan pengawas
kebijakan (manajemen pemerintahan): (4) alat pemerintah
untuk melayani kepentingan (abdi) masyarakat dan
negara yang netral dan bukan merupakan bagian dari
kekuatan atau mesin politik (netralitas birokrasi).
 Kewenangan birokrasi adalah kewenangan formal yang
dimiliki dengan legitimasi produk hukum bukan dengan
legitimasi politik.

2
KLASIFIKASI BIROKRASI
Dilihat dari sisi pelaksana, birokrasi terbagi 2 yakni:
1. Birokrasi sektor privat (contoh: perusahan swasta, NGO,
sekolah swasta, dll)
2. Birokrasi sektor publik (contoh: pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dll)
Dilihat dalam arti luas dan sempit, birokrasi terbagi 2 yakni:
1. Birokrasi eksekutif (contoh: kabinet, departemen,
kementerian negara, dll)
2. Birokrasi negara (eks, Leg, Yudikatif)
Didlihat dari tingkatan pemerintahan, birokrasi terbagi sbb:
1. Pemerintahan Pusat
2. Pemerintahan Propinsi
3. Pemerintahan Kabupaten/Kota
4. Pemerintahan Desa

TUJUAN BIROKRASI
 Sejalan dengan tujuan pemerintahan
 Melaksanakan kegiatan dan program demi
tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara
 Melayani masyarakat dan melaksanakan
pembangunan dengan netral dan profesional
 Menjalankan manajemen pemrintahan, mulai dari
perencanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi,
sinkronisasi, represif, prepentif, antisipatif,
resolusi, dll

3
MANFAAT BIROKRASI
 Memsistematiskan, mempermudah,
mempercepat, mendukung, mengefektifkan,
dan mengefisienkan pencapaian tujuan-
tujuan pemerintahan
 Memudahkan masyarakat dan pihak yang
berkepentingan untuk memperoleh layanan
dan perlindungan
 Menjamin keberlangsungan sistem
pemerintahan dan politik suatu negara

BIROKRASI DALAM PERSPEKTIF


ADMINISTRATIF PUBLIK

Badan atau Organisasi Pemerintahan yang


Melaksanakan Layanan Publik yang
Profesional, Efektif, Efisien, dan Produktif.
Birokrasi Mesti Melaksanakan Tugas
sesuai Aturan, Cepat, Tepat, Mudah,
Murah, dan Menghasilkan.

4
BIROKRASI DALAM
PERSPEKTIF POLITIK
Badan pemerintah yang merupakan bagian
dari sistem politik atau kepanjangan tangan
dari pihak (partai) berkuasa, yang
cenderung memihak (kepentingan
penguasa dan rakyat), memiliki
kewenangan, terlibat dalam perencanaan
kebijakan/keputusan politik, dan dapat
menjadi organisasi mobilitas massa.

BIROKRASI DALAM PERSPEKTIF


PEMERINTAHAN
Badan pemerintah yang melaksanakan
fungsi-sungsi manajemen pemerintahan
(perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, resolusi konflik, dll),
penetapan kebijakan publik, bersikap netral
dan profesional, melaksanakan etika
birokrasi dan tata pemerintahan yang baik
(transparansi, akuntabilitas, dan
partispatif).

5
LATAR BELAKANG BIROKRASI
(PERSPEKTIF TEORI NEGARA,
KEBUTUHAN EKONOMI, DAN
ORGANISASI)
 Dalam Teori Negara (Pemikiran Logemann, Wilson, dan Lemaire)
disebutkan unsur negara meliputi unsur konstitutif dan unsur deklaratif.
deklaratif.
Unsur Konstitutif meliputi wilayah, rakyat dan pemerintah. Unsur
Deklaratif pengakuan secara defakto dan dejure oleh negara lain.
Pemerintah menjalankan fungsi-
fungsi-fungsi pemerintahannya dengan
mengadalkan mesin birokrasi pusat sampai dengan terendah (desa).
 Dalam Teori Kebutuhan Ekonomi (Peter M. Blau dan marshall W.
Meyer), dinyatakan bahwa upaya manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya (ekonomi) harus ditunjang dengan adanya organisasi atau
birokrasi yang bisa melayani kebutuhan manusia tersebut. Contoh
perlu tata niaga,regulasi perdagangan yang dikelola secara
sisitematis.
 Dalam Teori Organisasi Modern dan Kelas (Max Webber, Hegel, Marx,Marx,
dan SC Dube, Fred W. Riggs), dinyatakan bahwa tujuan individu dan dan
kelompok dalam suatu organisasi dapat dicapai apabila ditopang
dengan adanya instrumen ideal organisasi modern atau birokrasi serta
serta
mekanisme kerja.

BIROKRASI MAX WEBER


Max Weber, Sosiolog Jerman abad 19 ini, mengemukakan tentang
konsepsi tipe ideal organisasi pemerintah yang rasional dan
profesional, dalam bukunya “The Theory of Social and Economic
Organization. 1974. The Free press, New York” York”. Pemikiran Weber di
dorong keinginannya menciptakan organisasi modern yang bisa
digunakan pemerintah menjalankan modernisasi dan pembangunan.
Weber mengenal tiga otoritas (1) otoritas tradisonal; (2) otoritas
otoritas
kharismatik; (3) otoritas legal-
legal-rasional (birokrasi).

Sebelumitu tahun 1970, Martin Albrow mempopulerkan istilah “birokrasi”


birokrasi”
sebagai nama lain organisasi pemerintah, lihat bukunya “Bureaucracy.
1970. FAP. New York.

Selanjunya para pakar (misalnya Fred Kramer, dll, lihat buku Miftah
Miftah
Thoha, Perspektif Perilaku Birokrasi, 1991, Rajawali Pers, Jakarta)
Jakarta)
mengaitkan atau menamakan konsepsi tipe ideal organisasi
pemerintah yang rasional dan profesional ala Weber sebagai birokrasi
birokrasi
pemerintahan.

6
KONSEPSI BIROKRASI
RASIONAL MAX WEBER
1. Individu pejabat secara personal bebas, akan tetapi
dibatasi oleh jabatannya manakala ia menjalankan
tugas-
tugas-tugas atau bebas menggunakan jabatannya untuk
keperluan dan kepentingan pribadinya termasuk
keluarganya.
2. Jabtan-
Jabtan-jabatan itu disusun dan tingkatan hirarki dari atas
ke bawah dan ke samping. Konsekuensinya ada jabatan
atasan dan bawahan. Ada yang menyandang
kekuasaan lebih besar dan ada yang lebih kecil.
3. Tugas dan fungsi masing-
masing-masing jabatan dalam hirarki
itu secara spesifik berbeda satu dengan lainnya.
4. Setiap jabatan mempunyai kontrak jabatan yang harus
dijalankan. Uraian tugas masing-masing-masing pejabat
merupakan domain yang menjadi wewenang dan
tanggung jawab yang harus dijalankan secara kontrak.

KONSEP BIROKRASI
RASIONAL MAX WEBER
5. Setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi
profesionalitasnya, idealnya melalui ujian kompetitif.
6. Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak untuk
menerima pensiun sesuai dengan tingkatan hirarki
jabatan yang disandangnya. Setiap pejabat bisa
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan
jabatannya sesuai dengan keinginannya dan
kontraknya bisa diakhiri dalam keadaan tertentu.
7. Terdapat struktur pengembangan karir yang jelas
dengan promosi berdasarkan senioritas dan penilaian
obyektif (merit system).
8. Setiap pejabat tidak dibenarkan menjalankan
jabataannya dan sumberdaya instansinya untuk
kepentingan pribadi dan keluarga.
9. Setiap pejabat berada dibawah pengendalian dan
pengawasan suatu sistem yang dijalankan secara
disiplin.

7
PANDANGAN TERHADAP
BIROKRASI WEBERIAN
Warren Bennis (1967)
Birokrasi hirarki piramida pada masa depan akan digantikan dengan
dengan
sistem baru sesuai harapan masyarakat.
Lawrence dan Lorch (1967)
Birokrasi yang bersifat rutin dan stabil, belum tentu cocok untuk
untuk
lingkungan yang kompleks. Oleh karena itu, jika ingin survive birokrasi
birokrasi
harus menyesuaikan diri dengan perkembangan atau perubahan
lingkungan.
Heckscher dan Donellon (1994)
Bentuk organisasi masa depan adalah “Post Bureaucratic Organization”
Organization”
yang tidak sama dengan birokrasi Weberian. Powering (kekuasaan)
bukan satu-
satu-satunya cara mengendalikan birokrasi, melainkan perlu
empowering (pemberdayaan)
Miftah Thoha (2003)
Birokrasi Weberian-
Weberian-diistilahkan sebagai Officialdom atau kerajaan
pejabat-
pejabat- memiliki dua pemahaman yaitu birokrasi yang rasional (netral)
dan birokrasi yang sarat dengan kekuasaan (potensi politis). Birokrasi
Birokrasi
yang netral bisa dilihat pada poin (1). Birokrasi politis dapat dilihat pada
poin (2).

BIROKRASI HEGELIAN
DAN MARXIS
Hegel
“Birokrasi adalah jembatan penghubung antra negara (pemerintah)
dengan masyarakatnya”
masyarakatnya”.

Karl Marx
Didasari teori perjuangan kelas, krisis kapitalisme, dan pengembangan
pengembangan
komunis, Karl Marx berpendapat tentang birokrasi sbb
1. Birokrasi dalah negara atau pemerintah itu sendiri
2. Birokrasi merupakan instrumen yang digunakan oleh kelas yang
dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya atas kelas
sosial lainnya.
3. Dalam masyarakat komunis kelak (tiada kelas sosial, semua
sama), birokrasi menjadi tiada arti karena fungsi birokrasi
dijalankan oleh semua anggota masyarakat.

8
PANDANGAN TERHADAP
BIROKRASI HEGELIAN/MARX
MIFTAH THOHA (2003)
1. Birokrasi Hegelian termasuk dalam
birokrasi netral.
2. Birokrasi Marxis termasuk dalam
kategori birokrasi politik atau tidak
netral.

BIROKRASI DAVID OSBORNE


DAN TED GAEBLER (1993)
Birokrasi pemerintah sebaiknya bercirikan sebagai berikut:
1. Katalis (mengarahkan ketimbang mengayuh)
2. Memberi wewenang ketimbang melayani
3. Pemerintah yang kompetitif
4. Digerakan oleh misi bukan aturan
5. Berorientasi hasil bukan masukan
6. Melayani pelanggan, bukan dilayani atau melayani diri
sendiri
7. Mengahsilkan ketimbang membelanjakan
8. Antisipatif (mencegah daripada mengobati)
9. Desentralisasi ketimbang sentralisasi
10. Pemerintah berorientasi pasar.

9
PANADANGAN TERHADAP BIROKRASI
DAVID OSBORNE/TED GAEBLER
MIFTAH THOHA (2003)
1. Konsep birokrasi pemerintahan ini banyak dipengaruhi
konsep enterpreneurship (wirausaha) dunia swasta atau
bisnis, sedangkan konsep birokrasi pemerintahan
umumnya dipengaruhi konsep Weberian (birokrasi
rasional, hirarki dan kaku). Pergeseran paradigma
birokrasi pemrintahan ini tidak bisa segera diterapkan
tetapi memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Akan lebih mudah diterapkan di negara yang telah maju,
kaya, berpendidikan, swasta atau masyarakat yang kuat
dan mandiri, pasar bebas, berideologi liberal.
3. Sulit diterapkan di negara komunis, dan juga di negara
berkembang yang korup dan birokrasinya terlanjur
buruk.

10
11
12
13
14
15
16
17

You might also like