You are on page 1of 25

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMELAJARAN

MATA DIKLAT PRODUKTIF PROGLI PENJUALAN


PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PENJUALAN
BARANG DAN JASA
MELALUI PEMELAJARAN SISTEM KEMITRAAN
PADA SMK NEGERI 1 TANJUNG
Ol eh :
Aserani, S.Pd
NIP. 132091026

Diajukan dalam rangka memenuhi syarat


untuk mengikuti pemilihan Guru Berprestasi
tingkat Propinsi Kalimantan Selatan

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 TANJUNG
2005
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah :

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMELAJARAN MATA DIKLAT PRO-

DUKTIF PROGLI PENJUALAN KOMPETENSI MELAKUKAN PENJUAL-

AN BARANG DAN JASA MELALUI PEMELAJARAN SISTEM KEMITRA-

AN PADA SMK NEGERI 1 TANJUNG

Penyusun : ASERANI, S.Pd

NIP : 132091026

Tugas : Guru Bidang Studi Kejuruan

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Tanjung

Tanjung, 13 Juli 2005

Kepala SMK Negeri 1 Tanjung,

SYAM INDRA PERMANA, S.Pt


NIP. 131632283

i
KATA PENGANTAR

A
lhamdulillah, puji syukur Penyusun panjatkan ke

khadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

menganu-gerahkan rahmat dan kasih sayang-Nya,

sehingga da-patlah Penyusun merampungkan makalah ini dengan

judul Meningkatkan Efektifitas Pemelajaran Mata Diklat Produktif Progli

Penjualan Pada Kompetensi Melakukan Penjualan Barang dan Jasa

Melalui Pemelajaran Sistem Kemitraan Pada SMK Negeri 1 Tanjung,

dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mengikuti Pemilihan Guru

Berprestasi tingkat Propinsi Kalimantan Selatan.

Terimakasih Penyusun sampaikan kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan bahan dan pemikiran sehingga dapatlah

makalah ini di-selesaikan, kendati di sana sini masih banyak terdapat

kekurangan.

Akhirnya, Penyusun berharap kiranya makalah ini layak

ii
diajukan sebagai syarat di dalam mengikuti Pemilihan Guru

Berprestasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kali-

mantan Selatan.

Tanjung, 03 Juli 2005

Penyusun,

Aserani, S.Pd
NIP. 132091026

iii
DAFTAR ISI HAL :

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Maksud dan Tujuan 3

C. Rumusan Masalah 4

D. Batasan Masalah 5

BAB II PERMASALAHAN 7

BAB III PEMECAHAN MASALAH 9

A. Menjalin Kerjasama 9

B. Melakukan Validasi Kurikulum 10

C. Menentukan Bentuk Kegiatan 15

D. Efektifitas Pemelajaran Sistem Kemitraan 17

BAB IV PENUTUP 18

A. Kesimpulan 18

B. Saran-saran 19

DAFTAR KEPUSTAKAAN 20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

E
ra globalisasi yang sampai hari ini terus bergulir,

paling tidak akan membawa dua dampak, di satu sisi

membawa iklim yang semakin terbuka untuk menjalin

kerja sama diberbagai pihak dengan prinsip saling menguntungkan, di

sisi lain, era ini juga sekaligus melahirkan kondisi persaingan yang

semakin ketat dan semakin tajam.

Bagi negara-negara yang telah siap menghadapi era

gobalisasi, kehadirannya merupakan peluang untuk merajut masa

depan yang cerah. Namun bagi negara-negara yang belum siap

menghadapinya, kehadiran era globalisasi merupakan momok yang

sangat menakutkan yang dapat mengantarkan ke masa depan yang

suram.

Demikian juga dalam dunia pendidikan, era globalisasi cukup

berpengaruh bagi dunia pendidikan, dimana out put pendidikan lebih

ditekankan kepada kualitas sumber daya manusia, dengan kata lain

lulusan sekolah harus mengacu kepada kemampuan skill yang handal

1
yang dapat bersaing secara global. Sebab, kalau tidak dipersiapkan

sedemikian rupa, maka lulusan sekolah kita akan kalah bersaing di

pasar tenaga kerja.

Sebagai antisipasi sekaligus upaya persiapan menghadapi

era globalisasi, maka lembaga pendidikan kehususnya pendidikan

kejuruan, telah mempersiapkan dan menerapkan sistem pendidikan

yang lebih kondusif, aspiratif dan produktif dengan mengacu kepada

pemenuhan kebutuhan dunia kerja, maka lahirlah konsep Pendidikan

Sistem Ganda (PSG) dimana dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah dilibatkan dunia kerja sebagai patner yang saling mengisi dan

melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan

kejuruan dengan program pelatihan untuk meningkatkan keahlian

profesi di dunia kerja, dengan harapan agar lulusan sekolah kejuruan

dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja.

Untuk menopang pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda

(PSG) ini tentunya diperlukan kegiatan-kegiatan pemelajaran yang

menjurus kepada pemelajaran sistem ganda yang melibatkan pihak

sekolah dalam hal ini guru dengan pihak dunia kerja. Untuk itu, maka

kami mencoba menawarkan sebuah konsep pemelajaran yang kami

beri nama pemelajaran sistem kemitraan yang dituangkan ke dalam

sebuah tulisan berupa makalah yang kami beri judul Meningkatkan

2
Efektifitas Pemelajaran Mata Diklat Produktif Progli Penjualan Pada

Kompetensi Melakukan Penjualan Barang dan Jasa Melalui

Pemelajaran Sistem Kemitraan Pada SMK Negeri 1 Tanjung.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyajian makalah ini adalah untuk :

1. Memenuhi persyaratan dalam mengikuti pemilihan Guru Berprestasi

tingkat Propinsi Kalimantan Selatan;

2. Memberikan sumbangsih pemikiran dalam upaya turut serta

menyukseskan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di sekolah kejuruan,

khususnya SMK Bisnis dan Manajemen ke arah peningkatan

pendidikan nasional pada umumnya;

3. Merangsang guru kejuruan, agar di dalam melakukan pemelajaran

menggunakan sistem pemelajaran kemitraan yang memadukan

antara konsep yang disampaikan guru dengan konsep yang dimiliki

dunia kerja, untuk melahirkan singkronisasi agar diperoleh

efektifitas dalam pemelajaran;

4. Membuka nuansa berpikir dan meralat anggapan yang keliru bagi

sebagian para guru kejuruan, bahwa pelaksanaan PSG tidak

hanya berupa Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang biasanya

dilakukan di tingkat II pada semester ganjil atau genap, juga bisa

3
5. dilakukan pada semester ganjil di tingkat III, tetapi PSG selalu

dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam

bentuk jalinan kerja sama antara sekolah dengan institusi

pasangan-nya (dunia kerja / Industri) terutama di dalam melakukan

kegiatan pemelajaran.

C. Rumusan Masalah

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang sudah sekian lama

diterapkan pada Sekolah Menengah Kejuruan, nampaknya masih

diperlukan penyempur-naan-penyempurnaan dengan memungsikan

perangkat-perangkat dan kompo-nen-komponen pendidikan di tingkat

sekolah, dan memanfaatkan keberadaan dunia kerja / industri yang

ada di sekitar sebagai sumber belajar sekaligus subyek dan obyek

latihan kerja bagi para peserta didik.

Selama ini konsep PSG penerapannya masih ditekankan

pada ke-giatan Prakerin yang dilakukan relatif satu semester di dunia

kerja, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan pendahuluan yang

sebenarnya dapat dilakukan dan sangat berguna bagi keberhasilan

pelaksanaan Prakerin itu sendiri.

4
Untuk itu maka penerapan konsep Pemelajaran Kemitraan

dalam setiap mata diklat produktif sangat berguna bagi upaya

keberhasilan Prakerin khususnya dan PSG itu sendiri pada umumnya.

Disamping itu, secara khusus penerapan pemelajaran dengan sistem

kemitraan dapat meningkatkan efek-tifitas pemelajaran, khususnya

pemelajaran mata diklat produktif.

D. Batasan Masalah

Jumlah mata diklat produktif di sekolah menengah kejuruan

bisnis dan manajemen cukup banyak, yang tersebar pada beberapa

program keahlian.

Khusus program keahlian Penjualan, mata diklat produktif

atau kom-petensi produktif terdiri dari :

1. Mengetik secara manual dan elektronik;

2. Mengoperasikan komputer untuk kegiatan penjualan;

3. Mengoperasikan alat-alat komunikasi kantor;

4. Mengoperasikan mesin-mesin bisnis;

5. Melakukan pemasaran barang dan jasa dan;

6. Melakukan penjualan barang dan jasa.

5
Agar pembahasannya lebih terfokus dan spesifik, maka dalam

pem-bahasan makalah ini kami batasi hanya pada mata diklat produktif

program keahlian penjualan pada kompetensi Melakukan Penjualan

Barang dan Jasa, sub kompetensi Memahami pengertian, dasar-dasar

dan hukum perasuransian.

6
BAB II

PERMASALAHAN

K
arakteristik Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai

sistem penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

kejuruan, didukung oleh beberapa faktor yang menjadi

komponen-komponennya, yaitu :

1. Institusi pasangan, dalam hal ini pihak dunia kerja / industri yang

relevan;

2. Program pendidikan dan pelatihan bersama, yang disusun,

ditentukan dan ditetapkan serta diterapkan secara bersama-sama

melalui kegiatan validasi kurikulum hingga melakukan penyusunan

jadual kegiatan;

3. Kerjasama secara kelembagaan, yang dituangkan dalam bentuk

ikatan kerja sama secara resmi / formal yang dibuktikan dengan

adanya piagam kerja sama;

4. Nilai tambah dan jaminan keberlangsungan, maksudnya program

PSG hendaknya dapat memberikan nilai tambah atau masukan

7
yang positif bagi kedua belah pihak. Pelaksanaan PSG bagi pihak

sekolah merupa-kan peluang yang berharga terutama bagi

peserta didik untuk menambah wawasan dan pengalaman serta

meningkatkan ketrampilan kerja. Sedangkan bagi pihak dunia

kerja / industri, pelaksanaan PSG dapat membantu dalam

pelaksanaan kerja perusahaan dan pengrekrutan tenaga kerja

baru, tanpa harus melakukan tindakan pendidikan dan pelatihan

khusus terlebih dahulu. Kemudian, dengan jaminan keberlang-

sungan dimaksudkan agar kerja sama yang dilakukan berlangsung

seca-ra terus menerus, sejak peserta didik aktif di bangku sekolah,

hingga mereka berstatus sebagai alumni.

Adanya komponen-komponen Pendidikan Sistem Ganda

(PSG) di atas, memungkinkan dilaksanakannya pemelajaran sistem

kemitraan, kehususnya terhadap mata diklat produktif pada Sekolah

Menengah Kejuruan.

Permasalahannya sekarang adalah, kerjasama dalam bentuk

apa yang dapat dilakukan didalam pemelajaran sistem kemitraan ini.

Inilah permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.

8
BAB III

PEMECAHAN MASALAH

A
da beberapa hal yang perlu dilakukan untuk

menerapkan pemelajaran dengan sistem ke-mitraan,

sekaligus merupakan langkah-langkah operasional-

nya.

A. Menjalin Kerjasama

Pemelajaran dengan sistem kemitraan hanya mungkin dapat

dilak-sanakan apabila terjalin kerjasama dan kesepakatan antara

pihak sekolah dengan dunia kerja / industri (institusi pasangan), untuk

bersama-sama menye-lenggarakan pendidikan dan pelatihan keahlian

kejuruan.

Khusus pemelajaran produktif mata diklat / kompetensi

Melakukan Penjualan Barang dan Jasa, sub kompetensi Memahami

pengertian, dasar-dasar dan hukum perasuransian, institusi pasangan

yang relevan untuk menjalin kerja sama adalah perusahaan asuransi,

9
terutama perusahaan asuransi yang ada di daerah setempat, seperti

: perusahaan asuransi jiwasraya, perusahaan asu-ransi jiwa bersama

Bumiputera 1912, perusahaan ASKES, ASTEK dan sebagainya.

B. Melakukan Validasi Kurikulum

Setelah dijalin kerjasama dengan pihak DU/DI (Institusi

pasangan), selanjutnya lakukanlah validasi kurikulum, yaitu

melakukan penyesuaian atau sinkronisasi antara materi pemelajaran

yang tertuang di dalam kurikulum / GBPP dengan bidang-bidang

pekerjaan yang tersedia pada institusi pasangan yang dapat dijadikan

wahana belajar bagi siswa.

Sinkronisasi (validasi) kurikulum tersebut harus dilaksanakan

secara bersama dan hasilnya menjadi program pemelajaran yang

disepakati ke dua belah pihak untuk dilaksanakan secara bersama-

sama dan konsekuen.

Di dalam validasi kurikulum, hendaknya ditentukan dan

disepakati, mana-mana materi pelajaran yang disajikan oleh guru,

mana-mana materi pelajaran yang disajikan oleh pihak DU/DI (Institusi

10
pasangan). Juga ditentukan, mana-mana materi pelajaran yang

dipraktekkan di dunia kerja / industri, dan Mana-mana materi pela-

jaran yang cukup dipraktekkan di sekolah saja.

Sebagai contoh, bagaimana melakukan validasi kurikulum

terhadap mata diklat / kompetensi Melakukan Penjualan Barang dan

Jasa, sub kompetensi Memahami pengertian, dasar-dasar dan hukum

perasuransian, mari kita lihat bagaimana susunan GBPP sub kom-

petensi ini, sebagai berikut :

KEGIATAN ASPEK
NO. ASPEK KETERAMPILAN
PEMELAJARAN PENGETAHUAN
1. Menerapkan ketentuan 1. Pengertian asuransi 1. Melakukan
dan pokok-pokok 2. Penutupan asuransi penutupan asuransi
hukum perasuransian 3. Saat mulai dan ber sesuai ketentuan
akhirnya asuransi yang berlaku.
4. Obyek asuransi
5. Subyek asuransi
6. Hak dan kewajiban
para pihak asuransi
7. Pokok-pokok hukum
asuransi

2. Menentukan hak dan 1. Pengertian Premi 1. Menghitung


kewajiban masing- 2. Uang besarnya premi
masing pihak dalam Pertanggungan 2. Menentukan Nilai/
asu-ransi 3. Nilai/Harga Tunai Harga Tunai asuransi
4. Klaim asuransi 3. Menghitung besar
nya santunan atau
ganti rugi
4. Menghitung restorno

11
KEGIATAN ASPEK
NO. ASPEK KETERAMPILAN
PEMELAJARAN PENGETAHUAN
3. Mengisi dokumen per- 1. Pengenalan dan 1. Mengisi SPA (Surat
janjian asuransi cara mengisi doku- Permintaan Asuransi)
men asuransi 2. Mengisi kuitansi
pembayaran premi

Susunan GBPP di atas, setelah dikonfirmasikan dengan pihak

institusi pasangan (dalam hal ini perusahaan asuransi), selanjutnya

dilakukan perte-muan/rapat bersama antara pihak sekolah (Kaprogli

Penjualan, Guru Diklat) de-ngan pihak perusahaan asuransi, untuk

melakukan validasi kurikulum, yaitu menentukan mana-mana materi

pelajaran yang disajikan oleh guru, mana-mana materi pelajaran yang

disajikan oleh pihak perusahaan asuransi. Juga diten-tukan, mana-

mana materi pelajaran yang dipraktekkan di lokasi perusahaan,

mana-mana materi pelajaran yang cukup dipraktekkan di sekolah saja.

Di dalam validasi kurikulum, bentuk kegiatan pemelajaran

juga perlu dirancang dan disepakati bersama. Demikian juga dalam hal

pembiayaan, kalau mungkin, bisa ditanggulangi bersama, dan kalau

perlu libatkan juga pihak Majelis Sekolah.

Dari contoh tabel di atas, setelah dilakukan pertemuan/rapat

bersama misalnya telah ditentukan susunan GBPP yang sudah

divalidasi sbb. :

12
NARA NARA
KEGIATAN ASPEK TEMPAT ASPEK TEMPAT
NO. SUMBER SUMBER
PEMELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN
T G D S T G D S
1. Menerapkan ke- 1. Pengertian 1. Melakukan
tentuan dan po- asuransi 3 3 penutupan 3 3
kok-pokok hukum 2. Penutupan asuransi sesuai
perasuransian asuransi 3 3 ketentuan yang
3. Saat mulai dan berlaku.
berakhirnya 3 3
asuransi
4. Obyek asuransi
5. Subyek asuransi 3 3
3 3
6. Hak dan ke-
wajiban para
3 3
pihak asuransi
7. Pokok-pokok
hukum asuransi 3 3

2. Menentukan hak 1. Pengertian 1. Menghitung


dan kewajiban Premi 3 3 besarnya premi 3 3
masing-masing 2. Uang Pertang- 2. Menentukan
pihak dalam gungan 3 3 Nilai/Harga Tunai 3 3
asuransi 3. Nilai/Harga 3 3 asuransi
Tunai 3. Menghitung
4. Klaim asuransi 3 3 besarnya san- 3 3
tunan atau ganti
rugi

13
NARA NARA
KEGIATAN ASPEK TEMPAT ASPEK TEMPAT
NO. SUMBER SUMBER
PEMELAJARAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN
T G D S T G D S
4. Menghitung
restorno 3 3

3. Mengisi dokumen 1. Pengenalan dan 1. Mengisi SPA


perjanjian asu- cara mengisi 3 3 (Surat Permin- 3 3
ransi dokumen taan Asuransi)
asuransi 2. Mengisi kuitansi 3 3
pembayaran
premi

Keterangan : T = Tutor (Nara sumber dari perusahaan asuransi)


G = Guru mata diklat
D = Dunia kerja (perusahaan asuransi)
S = Sekolah ( di kelas / SMK)

Dari GBPP yang sudah divalidasi ini, kemudian dibuat jadual rencana kegiatan pemelajaran yang

tentunya disesuaikan dengan administrasi rencana pemelajaran yang telah disusun oleh guru diklat.

14
C. Menentukan Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan pemelajaran sistem kemitraan adalah

sebagai berikut.

1. Penyajian Materi Pelajaran, yaitu melakukan penyajian materi

pelajaran di kelas, baik yang dilakukan oleh guru diklat maupun

yang dilakukan oleh tutor dari pihak dunia kerja (institusi pasangan).

Maksudnya, penyajian materi pelajaran yang sudah divalidasi tidak

saja diberikan oleh guru diklat, tetapi juga pihak DU/DI (institusi

pasangan) dengan cara datang ke sekolah (masuk kelas) untuk

menyajikan materi pelajaran tersebut yang penjadualannya sudah

dibuat secara bersama-sama;

2. Melakukan Kegiatan Praktek, yaitu melakukan kegiatan praktek

kerja, baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di DU/DI (institusi

pasangan) berda-sarkan penjadualan yang sudah ditentukan. Jika

praktek kerja dilaksanakan di sekolah, maka pihak tutor dari DU/DI

yang datang ke sekolah (masuk kelas) untuk membimbing siswa

berpraktek, tetapi apabila praktek kerja dilaksanakan di DU/DI,

maka siswa yang datang ke DU/DI untuk melakukan praktek kerja

dengan bimbingan tutor dari DU/DI dan dengan teknis pelaksanaan

yang sudah diatur sedemikian rupa;

15
3. Mencari Nara sumber atau Patner, yaitu siswa diwajibkan mencari

seorang karyawan dari DU/DI yang dapat dijadikan nara sumber

atau patner di dalam menggali pengetahuan dan memantapkan

ketrampilan/skill yang dipelajari-nya. Pada mata diklat/kompetensi

Melakukan Penjualan Barang dan Jasa, sub Kompetensi Memahami

pengertian, dasar-dasar dan hukum perasu-ransian, pada materi

praktek tentang Melakukan penutupan asuransi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, siswa dapat mencari patner kerja, yaitu

menjalin kerjasama dengan seorang agen/sales asuransi (Petugas

Dinas Luar), dengan mengikuti agen/sales tersebut berkeliling

mengunjungi calon nasabah asuransi untuk menawarkan program

asuransi. Sambil memper-hatikan dan mengamati bagaimana

seorang agen/sales ini menawarkan program asuransi, sewaktu-

waktu juga ia ikut menawarkan program asuransi, sampai kepada

kegiatan penutupan asuransi;

4. Melakukan Evaluasi Pemelajaran Secara Bersama;

Semua kegiatan di atas disusun dengan penjadualan secara

terpadu yang disusun setiap semester.

16
D. Efektifitas Pemelajaran Sistem Kemitraan

Dengan diterapkannya pemelajaran sistem kemitraan pada

mata dik-lat produktif di SMK Bisnis dan Manajemen, maka efektifitas

pemelajaran akan dapat dilakukan, antara lain :

1. Tugas guru diklat dalam memberikan pelajaran berkurang;

2. Keakuratan materi pelajaran lebih terjamin dan selalu orisinil

serta lebih valid dan aktual;

3. Kegiatan pemelajaran dan pengelolaan kelas lebih hidup dan

dinamis, karena para siswa terlihat antusias mengikutinya;

4. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih

meningkat;

5. Memberikan pengalaman belajar dan pengalaman kerja yang

sulit terlu-pakan bagi siswa, sehingga apabila mereka nanti

melakukan Prakerin, pengalaman kerja yang pernah diperoleh

sangat membantu bagi kelan-caran tugas-tugasnya kelak;

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

D
ari uraian yang telah dikemukakan dapatlah ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemelajaran sistem kemitraan merupakan kegiatan pemelajaran

yang melibatkan kerjasama antara guru diklat di sekolah dengan

tutor pem-bimbing di dunia kerja/industri;

2. Pemelajaran sistem kemitraan dilakukan per mata diklat/

kompetensi/sub kompetensi, terutama mata diklat produktif

dengan DU/DI/institusi pa-sangan yang lembaganya disesuaikan

dengan mata diklat;

3. Kegiatan yang dilakukan dalam pemelajaran sistem kemitraan

adalah :

a. Menjalin kerjasama;

b. Melakukan validasi kurikulum dan;

c. Menentukan bentuk kegiatan da n penjadualannya;

18
4. Dengan diterapkannya pemelajaran dengan sistem kemitraan,

efek-tifitas pemelajaran akan lebih terasa dan besar

pengaruhnya bagi keberhasilan kegiatan Prakerin, disamping

juga berimbas pada pe-ningkatan prestasi belajar dan prestasi

kerja siswa;

B. Saran-saran

Mari kita tingkatkan profesionalitas guru di dalam me-

ningkatkan mutu pendidikan melalui pemelajaran dengan sistem

kemitraan.

19
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Konsep Sistem Ganda

Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia, Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Jakarta, 1994;

Tim Satuan Tugas Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan

di Indonesia, Ketrerampilan Menjelang 2020 Untuk Era

Global, Deaprtemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,

1997;

Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Rosdakarya,

Bandung, 1994;

20

You might also like