You are on page 1of 53

A.

JUDUL PENELITIAN

�MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN


MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS II SDN NGADIROJO I
DESA NGADIROJO KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN PACITAN�

B. BIDANG KAJIAN

Bidang kajian yang diteliti adalah mengenai media pembelajaran yaitu


mengarang/ membuat cerita pendek dengan menggunakan media gambar seri untuk
meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis karangan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II SDN
NGADIROJO I Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten pacitan.

C. PENDAHULUAN
Di dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini dikenal dua macam cara
berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak
langsung.
Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara
langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak
langsung.
Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa,
mempunyai peranan yang penting didalam kehidupan manusia. Dengan menulis
seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan
tujuannya.
Seperti yang dikatakan oleh H.G. Tarigan (dalam Suriamiharja dkk. 1983) bahwa
menulis ialah :
�... menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca
lambang � lambang grafik tersebut kalau mereka memehami bahasa dan gambar
grafik tersebut�.
Mengarang pada perinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada
angan � angan penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Setiap manusia semuanya diciptakan sebagai pengarang.
Namun, menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi kedalam
tulisan tidak muda. Banyak orang yang pandai berbicara atau berpidato , tetapi
mereka
masih kurang mampu menuangkan gagasanya kedalam bentuk bahasa tulisan. Maka
untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai kemampuan untuk
menulis. Kemampuan menulis dapan dicapai melalui proses belajar dan berlatih.
Permasalahan pun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan
observasi di kelas V SDN Cibulan II Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.
Dari hasil observasi itu penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan ketika dalam mengajarkan mengarang, kesulitan yang dihadapi
oleh
siswa kelas II SDN Ngadirojo I ketika dalam mengajarkan mengarang antara lain :

1. Siwa kurang mampu menggunakan dan memilih kata dalam menuangkan buah
pikirnya, sering mengulang kata �lalu� dan �terus�.
2. Isi kalimat relatif tidak menggambarkan topik.
3. Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak sinambung, paragraf yang satu
dengan paragraf yang lain tidak koheren.
D. PERUMUSAN DAN PERENCANAAN MASALAH

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan data awal yang diperoleh dari hasil observasi
awal yang dilakukan peneliti dan untuk membatasi permasalahan yang telah diuraikan

diatas, maka penulis merumuskan permasalahan diatas, maka penulis merumuskan dalam

bentuk pertanyaan, adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan penerapan media cerita gambar seri dalam pembelajaran


menulis karangan di kelas II SDN Ngadirojo I ?
2. Apakah dengan menggunakan media cerita gambar seri dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam penulisan karangan ?
3. Masalah atau kendala yang dihadapi di lapangan ketika memberikan pembelajaran
menulis karangan di kelas II SDN ?
2. Pemecahan Masalah
Dalam penyampaian pembelajaran dengan menggunakan media untuk
meningkatkan kemampuan atau kreatif siswa dalam membuat suatu karangan perlu
dilakukan cara atau tindakan sebagai berikut :
Guru memggunakan media gambar seri untuk menarik perhatian siswa atau untuk
mempermudah siswa dalam menyusun sebuah karangan, sehingga pembelajaran akan
lebih menarik dan siswa lebih tertantang untuk membuat suatu karya tulis, atau
untuk
membuat suatu karangan, dan siswa dapat mudah menyusun kata � kata menjadi sebuah
kalimat dan menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf sehingga terbentuklah sebuah
tulisan atau karya yang utuh.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat karangan atau untuk
melukiskan pikirannya menjadi sebuah cerita.sehinga anak tidak merasa haknya
digantikan oleh gurunya. Dan siswa akan lebih bisa menuangkan buah pikirnya, maka
siswa akan mendapatkan karya yang baik.
Guru memberikan semangat kepada siswa dengan menyampaikan materi
pelajaran sehingga siswa merasa bahwa materi pelajaran yang disamapaikan terasa
mudah dipahami siswa. Dan dapat dimengerti oleh siswa, kalau siswa sudah memahami
materi pelajaran yang sedang dipalajari maka siswa akan cepat mengeti dan akan
berlomba � lomba dalam menulis karangan.
Dari tiga alternatif tindakan tersebut, merupakan cara yang cukup epektif
untuk dilaksanakan, karena dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung

atau KBM siswa akan mudah merespon materi pelajaran dan aktif dalam kegiatan
belajar
mengajar.
Tindakan ini semula jarang digunakan oleh pengajar atau guru, oleh karena itu
saya merasa perlu diterapkan untuk meningkatkan pemahaman atau kemampuan siswa
dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran mengarang untuk menaraik siswa
dalam membuat suatu karangan.atau membuat suatu karya, yang bisa dibaca oleh siswa

yang lain, sehingga akan membuat para siswa yang lainnya lebih tertantang untuk
membaca atau mendengarkan karangan hasil para siswa.

Dengan alasan tersebut penulis berkeyakinan tentang permasalahan siswa


belum tercapainya Indikator tentang menulis karangan,pada pembelajaran bahasa
Indonesia, di kelas V SDN Cibulan II Desa
Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan dapat terpecahkan masalah
dengan menggunakan media GAMBAR SERI.

E. TUJUAN PENELITIAN

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran menulis karangan dengan media


gambar seri di kelas V SDN Cibulan II Desa Cibulan Kecamatan Lemahsugih
Kabupaten Majalengka.
2. Untuk mengetahui keefektifan siswa dalam pengajaran penggunaan media
Gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan di kelas V SDN Cibulan II
Desa cibulan Kecamatan lemahsugih Kabupaten Majelengka. .
3. Untuk Mengtahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan
dengan menggunakan media gamabar seri dalam upaya meningkaykan
pemahaman siswa tentang bagai mana cara mengarang dengan menggunakan
media gamabar seri di kelas II SDN
NGADIROJO I Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten pacitan.

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN


1.Bagi Guru

Guru dapat memehami hal � hal yang perlu dilakukan untuk menyampaikan
pembelajaran secara aktif dan dan menarik siswa dalam menyamapaikan materi
sehingga siswanya mampu menyimak pelajaran yang sedang diajarkan dan apa
yang diharapakan oleh guru dapat tercapai.
Dalam penelitian ini dapat diambil manfaat bagi guru termasuk diantaranya guru
dapat memperkaya teknik pembelajaran dan guru dapat mengetahui teknik
pembelajaran dan guru dapat mengetahui teknik � teknik pembelajaran dan guru
dapat mengetahui permasalahan - permasalahan siswa dengan cara � cara
mengatasinya. Sehingga dapat mempermudah guru untuk mengatasi masalah �
masalah apa yang timbul dlam pembelajaran.Guru menjadi aktif dan kereatif
dalam mempelajarkan siswa dengan menggunakan media pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru mengetahui penggunaan alat
evaluasi yang sesuai untuk mengukur keterampilan menulis karangan dengan
baik.

2. Bagi Siswa

Siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi pelajaran.
Dengan cara pembelajaran yang menarik, dan tidak akan membosankan siswa
dalam menyimak pelajaran sehingga siswa akan menyimak pelajaran dengan baik.
siswa akan lebih akatif belajara dan mereka bisa lebih mudah dalam memahami
pelajaran,

3. Bagi Lembaga

Sekolah dapat lebihmudah dalam memperoleh alat peraga, penggunaan alat


peraga disekolah pihak sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar
untuk menyediakan alat peraga, karena alat peraga bisa dibuat dari lingkungan
sekitar dan dapat dari siswa itu sendiri. Serta alat peraga ini dapat disimpan
untuk
siswa � siswa tahun berikutnya.
G. BATASAN ISTILAH

1. Meningkatkan minat adalah Memberikan dorongan atau memberikan motipasi


kepada anak tentang pembelajaran menulis karangan.
2. Mengarang adalah melukiskan pikiran dan perasaan dengan cara yang teratur dan
dituliskan dalam bahasa tulisan. (Kamus Umun Bahasa Indonesia W.J.S
Poerwadarminta 1984 : 619)
3. . Media Cerita Gambar Seri adalah cerita atau daya upaya dalam menyusun atau
menulis karangan dangan menerjemahkan isi pesan visual ( gambar seri ) kedalam
wujud atau bentuk bahasa lain. ( Kamus besar Bahasa Indonesia edisi ke � 2 tahun
1989 : 165 )
4.. Menulis adalah menempatkan simbol � simbol grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain
yang memahami bahasa tersebut beserta simbol � simbol grafiknya�.

H. KAJIAN PUSTAKA

Tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan keterampilan


siswa dalam Bahasa Indonesia, pengetahuan bahasa diajarkan untuk menunjukan siswa
terampil berbahasa yakni terampil menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keterampilan berbahasa hanya bisa dikuasai dengan latihan yang terus menerus dan
sistematis yakni harus sering berlatih menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah program untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap
bahasa.
1. Keterangan Pembahasan

Pengertian Menulis

Menulis adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan
lambang grafik (tulisan).
Tulisan adalah suatu system komunikasi manusia yang menggunakan tanda-tanda
yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata.
Tarigan (dalam Agus Suriamiaharja, 1996 : 1), mengembangkan bahwa :
�Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang � lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehinga orang lain
dapat membaca lambang � lambanga grafik tersebut kalau mereka memahami
bahasa dan gambaran grafik tersebut �.
Sedangkan Robert Lodo (dalam Suriamiaharja, 1996 : 1), mengatakan bahwa :
�Menulis adalah menempatkan simbol � simbol grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang
lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol � simbol grafiknya�.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kemampuan
seseorang dalam melukiskan lambang � lambang grafik untuk menyampaikan ide atau
gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain .

Pengertian Mengarang

Apabila seseorang menggunakan buah pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman


atau lainya kedalam bahasa tulis, kegiatan tersebut adalah kegiatan mengarang.
Untuk
dapat menyampaikan suatu pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman atau lainya,
seseorang perlu memiliki pembendaharaan kata yang memadai, terampil menyusun kata
� kata menjadi kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa secara efektif.

Sebagai mana dikemukakan oleh The Liang Gie ( 1992 : 18 ), bahwa :


�Untuk dapat menyampaikan gagasan dan fakta secara lincah dan kuat, seseorang
perlu memiliki pembendaharaan kata yang memadai, terampil menyusun kata �
kata menjadai beraneka kalimat yang jelas, dan mahir memakai bahasa secara
efektif�.
Menurut pengertianya, �mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang mengumpulkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami�. ( The Liang Gie, 1992 : 17 ).
Dalam proses karang � mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata,
kata � kata dirangkai menjadi sebuah kalimat membentuk paragraf, dan paragraf �
paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karanga.
Sedangkan karangan merupakan hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang
lain.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah kegiatan
menulis yang tersusun dengan teratur dari kata, kalimat, sampai paragraf yang
saling
berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh, dengan maksud menceritakan
kejadiaan atau peristiwa, mempercakapkan sesuatu, dan tujuan lainya.

Unsur Karang Mengarang

Berbicara mengenai karangan baik yang berupa karangan pendek maupun


panjang, maka kita harus berbicara mengenai beberapa hal atau masalah disekitar
karangan.
The Liang Gie (1992 : 17) mengemukakan ada 4 (empat) unsur dalam mengarang
yaitu sebagai berikut :

1. Gagasan ( Idea )

Yaitu topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.

2 Tuturan ( Discourse )

Yaitu bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca.


Ada 4 ( empat ) bentuk mengarang :
a. Pencarian (Narration )

Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa / pengalaman .

b. Pelukisan ( Description )

Bentuk pengungkapan yang menggambarkan pengindraan, perasaan mengarang


tentang mecam � macam hal yang berada dalam susunan ruang ( misalnya :
pemandangan indah, lagu merdu, dll )

c. Pemaparan ( Exposition )

Bentuk pengungkapan yang meyajikan secara fakta � fakta yang bermaksud


memeberi penjelasan kepada pembaca mengenai suatu ide, persoalan, proses atau
peralatan.

d. Perbincangan ( Argumentation )

Bentuk pengungkapan dengan maksud menyalin pembaca agar mengubah pikiran,


pendapat, atau sikapnya sesuai dengan yang dihadapi pengrang.
3. Tatanan ( Organization )
Yaitu tertib pengaturan dan peyusunan gagasan mengindahkan berbagai asas, aturan,
dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah .
4. Wahana (Meduim )
Ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa
kata, gramatika ( tata bahasa ), dan terotika ( seni memekai bahasa secara efektif
)

Tujuan Pengajaran Mengarang


Menurut Ngalim Purwanto, dan Djeniah Alim (1997 : 58) mengemukakan
bahwa tujuan pengajaran mengarang sama dengan tujuan pengajaran bercakap � cakap
hanya berbeda dengan bentuk tulisan, yaitu :

1. Memperkaya pembendaharaan bahasa positif dan aktif


2. Melatih melahirkan pikiran dan perasaan dengan tepat
3. Latihan memaparkan pengalaman � pengalaman dengan tepat.
4. Latihan � latihan penggunaan ejaan yang tepat (ingin menguasai bentuk bahasa).

Macam � Macam Karangan di SD

Macam � macam karangan yang dapat diajarkan di SD dapat dijelaskan sebagai


berikut :

a. Menurut Tingkatan

1. Karangan permulaan ( Kelas I dan II )


2. Karangan sebenarnya ( Karangan lanjutan ) di kelas � kelas berikutnya.

b. Menurut Isi / Bentuk


1. Karangan Varslag ( Laporan ), Umumnya diberikan di kelas � kelas rendah
Misalnya : Menceritakan kembali ( secara tertulis ) apa � apa yang dialami dalam
pengajaran lingkungan.
2. Karangan Fantasi, Mengeluarkan isi jiwa sendiri ( Ekspresi jiwa ), Misalnya :
�Cita � citaku setelah tamat SD�. �Seandainya aku jadi raja�.
3. Karangan Reproduksi, Umumnya bersipat menceritakan / menguraikan suatau
perkataan yang telah di pelajari atau di pahami, seperti mengenal ilmu � ilmu
bumi, ilmu hayat, atau menulis dengan kata � kata sendiri apa yang telah di baca
dll.
4. Karangan Argumentasi, Karangan berdasarkan alasan tertentu. Siswa
dibiasakan menyatakan pendapat ataupun pikiranya berdasarkan alas an yang
tepat.
c. Menurut Susunanya
1. Karangan Terikat
2. Karangan Bebas
3. Karangan setengah bebes terikat

(Ngalim Purwanto dan Djeinah Alim, 1997 : 59)

Karangan Permulaan

Pendapat lama mengtakan mengajar mengarang itu baru diberikan di kelas V


sekolah rendah, karena syarat � syarat yang ditentukan untuk mengarang itu adalah
berat.
Seperti ejaan bahasa, susunan kalimat, isi, tanda baca, dan sebagainya.
Sementara itu pendapat sekarang, � Mengarang � itu semenjak di kelas I (Satu)
sudah mulia disisipkan (Mengrang Permulaan). Di kelas I (Satu) sudah dapat di
muali
dengan menggambar bebas kemudian anak menulis beberapa kalimat tentang gambarnya.
Di kelas III (Tiga) adalah lanjutan dari kegiatan di atas. Cerita tentang gambar
telah memakai judul, kalimat lebih banyak pada saat menceritakan tentang benda,
hewan
atau tanaman yang sesuai dengan lingkungan, anak telah menjelaskan sesuatu tentang

benda. Mengarang dengan bentuk gambar seri telah lebih banyak kalimatnya daripada
di
kelas II (dua) biasanya anak menggunakan kata penghubung.
Di kelas V (lima) karangan anak lebih luas dari peda kelas III (tiga). Anak
dibiasakan mengamati lingkungan sekitarnya (Pasar, Toko, Kantor, Pos, Bank, Tempat

pertunjukan dll) lebih rinci sehinga siswa kelas V (lima) telah dapat menuliskan
berpulih
� pulih kalimat tentang sesuatu.
Pada saat menceritakan gambar berseri, siswa kelas V (lima) lebih rinci
menjelaskan setiap gambar. Pengamatan gambar lebih rinci. Mulailah anak,
menentukan
pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan � karangan. Hal ini lebih mudah
dilatihkan melalui mengarang dengan bentuk gambar seri. (Ngalim Purwanto dan
Djeinah Almim, 1997 : 59).
g. Susunan Karangan
Susunan karangan atau wacana sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan dan
Sulistyaningsih (1996 : 362) adalah :
� Wacana dibentuk oleh paragraf � paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh
kalimat � kalimat. Kalimat � kalimat yang membentuk palagraf itu haruslah
merangkai, kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu
seterusnya. Sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh atau membentuk
sebuah gagasan. Selanjutnya paragraf dengan paragraf pun merangkai secara utuh
membentuk sebuah wacana yang memiliki tema yang utuh �.
a. Kata

Setiap gagasan pikiran atau perasaan dituliskan dalam kata � kata. Kata adalah
unsur kata yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan
perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam bahasa.
Untuk dapat menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan dalam tulisan
karangan. Seorang perlu memiliki pembendaharaan kata yang memedai dan pemilihan
kata yang tepat. �Dalam memilih kata itu harus diberikan dua persyaratan pokok
yaitu
(1) Ketepatan (2) Kesesuaian� (Suriamiharja et � al, 1996 : 25).
Persyaratan ketepatan yaitu kata � kata yang dipilih harus secara tepat
mengungkapkan apa yang ingin di ungkapkan sehingga pembaca juga dapat menafsirkan
kata � kata tersebut tepat seperti maksud penulis.
Persyaratan kedua yaitu kesesuaian. Hal ini menyangkut kecocokan antara kata �
kata yang dipakia dengan kesempatan / situasi dengan keadaan pembaca. Apakah
pilihan
kata dan gaya bahasa yang dipergunakan tidak merupakan suasana atau tidak
menyinggung perasaan orang yang hadir.

b. Kalimat

Kalimat terbentuk dari gabungan anak kalimat, sedangkan anak kalimat adalah
gabungan dari ungkapan atau frase, dan ungkapan itu sendiri merupakan rangkaina
dari
kata � kata .

Kalimat yang dipergunakan dalam karangan berupa kalimat yang efektif yaitu
kalimat yang benar dan jelas sehinga mudah dipahami orang lain. Sebuah kalimat
efektif
haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
pandangan atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau
pembaca.
Suryamiharja et-al (1996 : 38),
Mangemukakan bahwa :
Kaliamat efektif dalam bahasa tulis, haruslah memiliki unsur � unsur :

1. Dapat mewakili gagasan penulis


2. Sanggup menciptakan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca seperti
yang dipikirkan penulis.
c. Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih

luas dari pada kalimat : paragraf merupakan kimpulan kalimat yang berkaitan dalam
suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan, Berkaitan dengan paragraf
akhadiah,
dkk (dalam Agus Suryamiharja, 1996 : 46), Menjelaskan bahwa �dalam paragraf
terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat utama atau
kalimat
topik, kalimat penjelas sapai kalimat penutup�.
Fungsi dari paragraf dalam karangan adalah :

1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide keseluruhan
karangan.
2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok karangan. (Tarigan, 1996 :
48).

Menurut Suriamuharja (1996 : 48) �Paragraf baik dan efektif harus memenuhi
tiga parsyaratan, yaitu (1) Kohesi (Kesatuan ) ; (2) Koherensi (Kepaduan) ; dan
(3)
Pengembangan / Kelengkapan paragraph�.
1. Kohesi (Kesatuan)

Keraf (dalam Suriamiharja 1996 : 48) mengemukakan bahwa �yang dimaksed dengan
kohesi / kesatuan dalam paragraf adalah semua kalimat yang membina palagraf secara

bersama � sama menyatakan satu hal, satu tema tertentu�.

2. Koherensi (Kepaduan)

Keraf (Suriamiharja 1996 : 48) mengemukakan bahwa �yang dimaksed dengan


koherensi / keterpaduan dalam paragraf adalah kekompakan hubungan antar sebuah
kalimat denngan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu�.

3. Pengembangan / Kelengkapan paragraf

Keraf (dalam Suryamiharja 1966 : 50), mengemukakan bahwa �pengembangan


paragraf adalah penyusunan atau perincian dari gagasan � gagasan yang membina
peragraf itu�,
Suatu paragraf dikatakan berkembang atau lengkap jika kalimat topik atau kalimat
utama dikembangkan atau dijelaskan dengan cara menjabarkannya dalam bentuk �
bentuk kongkrit, dapat dengan cara pemaparan dan pemberian contoh, penganalisaan
dan
nilai � nilai.

h. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata �Media� secara harpiah adalah �perantara atau pengantar�. Pengertian media
sebagai sumber belajar adalah �Manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan

anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan� (Djamarah dan Zein, 1996 :
136).

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting. Ketidak jelasan
guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media.
Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir
kongrit. Keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongritkan dengan kehadiran media,
sehinga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran daripada tanpa bantuan
media.
Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran
haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan., apabila diabadikan

media pengajaran bukanya membantu proses belajar mengajar, tapi sebagai penghambat

dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.


Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan
pelajaran, sehingaga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa

dalam proses belajar.

2. Fungsi Peranan Media Pengajaran

Fungsi media pengajaran sebagai sumber belajar, Nana Sudjana ( dalam


Djamarah, 1996 : 152 ), Merumuskan fungsi media sebagai berikut :

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi


tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan
situasi belajar mengajar yang efektif
2. Penggunana media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar.
3. Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran .
4. Penggunaan media bukan semata � mata alat hiburan, bukan sekedar melengkapi
proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses
belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan
guru.
6. Pengunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar
mengajar.

Ketika fungsi � fungsi media pengajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar
mengajar , maka terlihatlah perannya sebagai berikut :

a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan

yang guru sampaikan.


b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan
oleh para siswa dalam proses belajarnya.
c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.
3. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 1996 : 150),
mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut:

a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.


b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah

dipahami siswa.
c. Media yang digunakan mudah diperoleh, mirah, sederhan dan praktis
penggunaannya.
d. Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.
e. Tersedia waktu untuk menggunakanya, sehinga media tersebut dapat bermanfaat
bagi
siswa selama pengajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan tarap berpikir siswa.
4. Media Cerita Gambar Seri Sebagai Model Pembelajaran

Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus sesuai
dengan taraf berfikir anak didik. Demikian pula dalam pembelajaran menulis
karangan di
SD. Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam

keterampilan mengarang. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan
dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan.
Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim (1997 : 63),
mengemukakan bahwa �Penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan
pokok pikiran yang mingkin akan menjadi karangan � karangan�, juga Tarigan (1997 :

210) mengemukakan bahwa �Mengarang melalui media gambar seri berarti melatih dan
mempertajam daya imajinasi siswa�.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar seri adalah cara

atau daya upaya dalam menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan
menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) ke dalam bentuk tulisan.

5. Ciri � ciri Gambar Yang Baik dan Peranannya Sebagai Media Pengajar

Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah yang
memiliki ciri � ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991 : 219), yaitu :

1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.


2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.
3. Merangsang orang yana melihat untuk ingin mengungkapkan tentang obyek � obyek
dalam gambar.
4. Berani dan dinamis.
5. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.

Sedangkan peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu :

1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa dalam
belajar.
2. Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.
3. Dapat membantu daya ingat siswa (retensi)
4. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.
(Sudirman et-al 1991 : 220)

Atas dasar uraian tersebut diatas, hendaknya guru mau mempertimbangkan


penggunaan media gambar seri didalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama
dalam pengajaran menulis karangan. Karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi

seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga
selanjutnya
diharapkan siswa tersebut dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide,
pengalaman dan kejadianya

I. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan pada rumusan masalah dengan anggapan dasar yang telah diuraikan
di atas, peneliti dapat mengemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut: Dengan
menerapkan media GAMBAR SERI pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang
pembelajaran mengarang , maka keterampilan menulis karangan di kelas V SDN Cibulan

II Desa Cibulan Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka akan meningkat �.


J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

1.Rencana Penelitian

a. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SDN Cibulan II Desa Cibulan Kecamatan
Lemahsugih Kabupaten Majalengka.Sekolah ini memiliki 6 ruangan kelas ( I, II,
III, IV, V VI) dan ruang guru, ruangan perpustakaan dan memiliki WC Guru dan
Siswa.
Masuk sekolah dari kelas I s/d VI Sekolahnya pagi mulai masuk sekolah jam
07 : 15 digunakan untuk membaca samapi pukul 07 : 30. 07 : 30 langsung masuk
kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar.

b. Subjek penelitian

Subjek penelitian akan dilaksanakan pada siswa � siswa kelas V SDN Cibulan
II Desa Cibulan Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Objek penelitian
ini dalam Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM adalah siswa, dan yang menjadi
peneliti adalah guru.
c.Lama Penelitian
Lamanya penelitian akan dilaksanakan 4 bulan, dari mulai data awal
samapai mempunyai data yang sebenarnya. Atau sampai beres dengan jadual
yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya jdwalnya terlampir.

2.Prosedur Penelitian

Adapun rencana penelitian mengacu pada rancangan penelitian yang


dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yang model spiral ( dalam suyanto, 1996 : 16)
yang sebagai berikut :
Prosedur penelitian yang saya amabil adalah model kemmis. Dengan
bagan sebagai berikut :

PLAN
N

OBSERVER

ACTION

REVISED

PLAN

REFLECT

OBSERVER

REFLECT

ACTION

Gambar : penelitian model sepiral Kemmis & Taggart

Langkah � langkah penelitian sebagai berikut :


a.Perencanaan

Pada tahap perencanaan tindakan apa yang harus dilakukan, untuk pertama kali
kita sebagai peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan
penelitian,
untuk melakukan tindakan kelas, kemudian menyiapkan indikator yang akan di teliti
beserta tolak ukur keberhasilan penelitian yang akan kita laksanakan. Kemudian
mencari
guru yang akan dijadikan kolaborasi. Yang paham tentang mata pelajaran yang kan
menjadi sumber PTK.
Pada penelitian ini yang dijadikan tolak ukur pelaksanaan media pembelajaran,
yaitu mengarang dengan menggunakan media gambara seri, yaitu (a) siswa mampu
membuat karangan dengan menggunakan media gambar seri, (b) Siswa mampu
menyusen cerita gamabar seri dengan tidak mengulang kata � kata lalu,(c) Siswa
mampu
membuat karangan sesuai dengan topik, Menurut Sudarsono dalam Kasbolah penetapan
tindakan dalam peneliti didasarkan atas (a) kajian teori atau penelitian yang
relavan, (b)
kesanggupan guru yang akan diteliti, (c) kemampuan siswa (d) pasilitas dan sarana
prasarana yang tersedia atau yang memadai, (e) iklim suasana dikelas dan fasilitas
di
sekolah, atas dasar kelima asfek diatas maka penulis memilih media pembelajaran
mengarang dengan menggunakan media gamabar seri untuk menyelesaikan
permasalahan tentang pembelajaran mengarang.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksaaan tindakan yang dilaksanakan dalam pembelajaran adalah kinerja guru
dalam melaksanakan atau menerapkan media Gambar Seri dan aktivitas siswa selama
dilaksanakan atau diterapkan Media Gamabar Seri, Guru memberikan mata pelajaran
tentang mengarang dengan menggunakan media gmbar seri, dengan tahapan sebagai
berikut :
Tahapan awal pembelajaran, guru menyapaikan materi pembelajaran tentang
mengarang, lalu guru menerangkan cara mangarang dengan menggunakan media gambar
seri .
Guru memperlihatkan materi pembelajaran memgarang dengan menggunakan
media gamabar seri, guru memperlihatkan bahan yang akan diajarkan yaitu gambar
seri.
Tahapan inti pembelajaran siswa membuat karangan dengan menggunakan
gamabar seri yang sudah disediakan di depan kelas, siswa diberi keleluasaan untuk
membuat karangan dengan gamabar yang telah disediakan didepan kelas, sehingga
siswa
akan berkereasi atau akan membuat karangan menurut pengamatan siswa tentang gambar

yang dipampang didalam papan tulis.


Guru mengumpulkan hasi kreasi siswa atau hasil membuat karangan, lalu guru
bersama � sama siswa mengoreksi hasil karangan yang dibuat siswa dengan media
pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gambar seri. Sesudah medapatkan
hasilnya lalu guru mengulangi pelajaran yang sudah disamapaikan tadi, sehingga
siswa
akan lebih jelas tentang materi pelajaran yang diajarka.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan pada waktu penelitian atau pada waktu


pelaksanaan tindakan, penerapan media Gambar Seri akan dilaksanakan oleh guru
Praktikan, peneliti sebagai observer yang akan mengobservasi tentang kinerja guru
praktikan selama penerapan media gambar seri dan mengobservasi aktivitas siswa
dalam
pembelajaran berlangsung.

Dalam mengobservasi harus mendapatkan data yang sesungguhnya yang yata


yang terdapat dilapangan, pada saat belajar dilapangan harus mencatat catatan
cataatn
hasil dilapangan, pada tahapan ini diharapkan dapat dikenali sedini mungkun apakah

tindakan akan mengarah terhadap terjadinya perubahjan positif dalam proses belajar
sesuai dengan yang diharafkan. Dan untuk menilai apakah pelaksanaan pembelajaran
telah sesuai dengan yang sudah direncanakan.

d. Refleksi

Reflesi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan
makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang dilakukan dengan
(a)
pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan (b) ketika tindakan sedang
dilakukan, (c) setelah tindakan dilakukan, adapun kegiatan yang dilakukan pada
saat
merefleksi, melakukan analisis, dan mengepaluasia atau mendiskusikan data yang
harus
duperoleh, penyusunan rencana tindakan yang hasil diperoleh melalui kegiatan
observasi.
Data yang telah dikumpulkan dalam observasi harus secepatnya dianalisis atau
diinterprestasikan ( diberi makna ) sehingga dapat segera diberi tindakan yang
dilakukan
untuk mencapai tjuan, jika diinterprestasikan data tersebut belum mencapai tujuan
yang
diharapkan maka peneliti maka peneliti dan observer melakukan langkah � langkah
perbaikan untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. Akan tetapi jika pada
pelaksanaan
refleksi terhadap hal � hal dianggap baik, maka hal- hal yang baik tersebut harus
terus
digali.
3. Subjek penelitian

Penulis mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas II SDN


NGADIROJO I Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten pacitan., penulis
mengadakan penelitian
disini karena penulis mendapatkan tugas mengajar adalah di SD tersebut sehingga
penulis sudah tau seluk beluk SD tersebut, mengenal karakteristik siswa, dan model
pembelajaran yang dugunakan atau media pembelajaran yang digunakan dibandingkan di

sekolahan yang lain.


Kedua penerapan pembelajaran menulis karangan dengan mengunakan media
gamabar seri di SDN Ngadirojo I belum dilaksanakan secara maksimal, sehingga akan
dilaksanakan penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran menulis karangan
dengan
mengunakan media gamabar seri guru beserta kepala sekolah memberikan dorongan. Hal

ini para guru ingin mengetahui tentang secara dalam tentang PTK dan cara
pembelajaran
apersepsi menulis karangan dengan media gambar seri.
Peneliti sengaja meneliti kelas II Tentang mata pelajaran bahasa Indonesia, dan
dilaksankan dikelas II untuk sebagai latihan.sehingga anak akan terus berlati
menulis karangan.

5. Data dan Sumber Data


a. Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian data kualitatif adalah beberapa kata �
kata tau tindakan. Kata � kata atau tindakan yang muncul pada dilaksanakan menulis

karangan dengan menerapkan media Gamabar Seri terekam de ngan cara mengamati,
wawancara, dengan sumber data. Data ini diambil dari sumber kinerja guru dan
akativitas
siswa. Hasil wawancara dengan siswa dan guru, temuan hasil observasi, catatan
lapangan dan hasil tes, hasil karya siswa yaitu perupa karangan, dengan penerapan
media
gambar seri.
b. Sumber Data

Sumber data untama dalam penelitian adalah siswa yang menjadi objek peneliti,
karena ketika menerapkan media Gambar Seri segala tindakan dan kata � kata guru
dalam penerapan media direkam diamati, diwawancara. Adapun siswa dijadikan
peneliti
ketika siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran .

6. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan tiga alat pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi


dan tes perbuatan (performance) yang digunakan selama penelitian masalah dalam
makalah ini dan mendiagnosa serta mengevaluasi dari model yang digunakan. Berikut
ini penjelasanya :

1. Wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk


mendapat informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, apersepsi, dan
keyakinan dari individu atau responden. Wawancara ini dilakukan dengan cara
mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan sumber data.

2. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang biasa dilakukan
kapan saja.
�Obsevasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu
kagiatan (tingkah laku)�. (dalam Kartadinata, 1998 : 34).
Penulis menggunakan teknik observasi ini untuk mengamati keadaan siswa
sebelum, sedang, dan sesudah model pembelajaran menulis karangan dengan
menggunakan media gambar seri.
Tabel 3.1 : Lembar Observasi Penggunaan Media Gambar Seri Dalam
Pembelajaran Mengarang Di Kelas V

Hari / Tanggal : ���������.

No

Aspek Yang Diamati

Gejala Yang Muncul

1
2
3
4

Suasana kelas
Penggunaan media gambar seri
Upaya melatih keterampilan
mengarang
Respon siswa terhadap
pengguanaan media gambar seri

3. Tes Perbuatan

Tes perbuatan (performance) dimaksudkan untuk mengukur keterampilan


dalam melakukan sesuatu (Rachmat dan Suhendi, 1998 : 113). Alat pengukurannya
menggunakan pedoman penilaian atau format observasi. Tes perbuatan ini digunakan
untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat menulis karangan dengan baik dengan
menggunakan media gambar seri.
7. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis, dengan cara mengatur urutan data,
memilih milih data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan. Atau memake
data tersebut yang telah ditapsirkan atau data yang telah diperoleh.
Data yang telah tersusun dikaitkan dengan teori yang relavan sesuai dengan data
yang muncul.

8. Validitas Data

Untuk menetapkan keakuratan data diperoleh pada saat penerapan media gamabar
seri diperlukan teknik pemeriksaan, ada empat karekteristikyang digunakan untuk
mendapatkan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan, Peraliha, ketergantungan,
dan kepastian.

K. JADWAL PENELITIAN

Penelitian merencanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media


pembelajaran Media Gambar Seri di kelas V SDN Cibulan II Desa Cibulan Kecamatan
Lemahsugih Kabupaten Majalengkauntuk menyelesaikan pembelajaran mengarang
tentang mengarang dengan menggunakan media gamabar seri, akan dilaksanakan pada
semester II untuk tahun pembelajaran 2008 / 2009 diawalai dengan pembeatan
proposal
berdasarkan hasil observasi dilapangan yang dimulai pada awala januari 2008,
adapun
rinciannya sebagai berikut:
L. DAFTAR PUSTAKA

Suriamiharja Agus, M.Pd, dkk (1996 / 1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta :
Depdikbud,
Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1996 / 1997). Menulis. Jakarta : Depdikbud
The Liang Gie (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta : Liberty
Tarigan, Djago, Drs (1996). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung : Angkasa
M. LAMPIRAN � LAMPIRAN

1.LAMPIRAN

1. Perosedur Penelitian untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal :

I. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran perasaan , informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam
bentuk karangan,
II. Kompetensi Dasar
Menulis karangan berdasarkan media gambar seri dengan memperhatikan pilihan
kata dan penggunaan ejaan
III. Indikator

1. Menentukan tema atau topik karangan berdasarkan Gambar Seri


2. Menyusun karangan dari gambar seri menjadi karangan yang utuh dengan
memperhatikan pilihan kata dan ejaan yang tepat.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan media gambar seri.
2. Siswa dapat menulis karangan yang utuh dengan memperhatikan pilihan kata
dan penggunaan ejaan yang tepat.

V. Materi
Mengamati gambar seri dan mengerutkanya sesuai yang diceritakan oleh
guru,kelompok yang sudah bisa mengurutkan gambar seri cepat � cepat maju
kedepedan bergiliran dengan teman kelompok yang lainnya
VI. Metode Pelajaran

1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan

VII. Langkah � langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

. Mengkondisikan siswa pada saat situasi belajar yang kondusif


. Berdoa
. Absensi
. Apersepsi

2.Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan


2. Guru memberi petunjuk tentang Menulis karangan dengan media gambar
seri, .
3. Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru tentang menulis karangan
dengan dengan media gambar seri.
4. Siswa menentukan tema atau topik karangn berdasarkan media gambar
serimelalui kegiatan Tanya jawab.
5. Siswa menyusun karangan dengan menggunakan media gambar seri
menjadi karangan yang utuh dengan memperhatikan pilihan kata dan
penggunaan ejaan yang tepat melalui kegiatan latihan dan penugasan.
3. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan meteri yang telah dipelajari .


2. Memberikan pekerjaan rumah / PR
3. Guru menutup pelajaran.

VII. Media dan Sumber

1. Media

Gambar Seri

2. Sumber
a. Kurikulim KTSP
b. Buku bahasa Indonesia kelas V, Halaman 137, PT Erlangga,

IX. Evaluasi

. Prosedur Tes : Hasil


. Jenis Tes : Ketepatan menulis karangn
. Bentuk Tes : menyusun karangan
. Alat Tes : gambar seri

Mengetahui :
Kepala sekolah,
(ENGKOS A.Ma P.d)
NIP :

Majalengka ,������..
Guru Kelas
(MARYANI T PERMANA)
NIP:
Lampiran II

DAPTAR NILAI MENGARANG

NO

NAMA SISWA

Nilai

ANGGA KUSNADI

ALIPUDIN

ASEP ANDERI IRAWAN

DEWI AYU SANTIKA

DERENA ANGGRAENI

KIKI NURAENI

NUNUNG SUMIATI

5,5

NINDA NOVIKA
7

NANDANG YULISTIO

10

NENGSIFA

6,5

11

NABILAH JANIAR

12

OJANG JIMILAH

13

RISKA SELPITA SETIANI

6,5

14

REGA TEGUH PIRMABSAH

6,5

15

TATANG MUHAMAD

16

TINI KARTINI

17

YAYA

18
EMAN

19

MUHAMAD ARIF HALIM

20

NENG GITA

7,5
Lampiran III

Lembar Observasi

Lembar Observasi Penggunaan Media Gambar Seri Dalam Pembelajaran


Mengarang Di Kelas V

Hari / Tanggal : ���������.

No

Aspek Yang Diamati

Gejala Yang Muncul

1
2
3
4

Suasana kelas
Penggunaan media gambar seri
Upaya melatih keterampilan
mengarang
Respon siswa terhadap
pengguanaan media gambar seri

`
Lampiran 4

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK AFEKTUF

Yang diamati : Sikap dan prilaku siswa


Tanggal Pengamtan :
Kegiatan :Siklus
Percobaan :

NO

Nama Siswa

Aspek yang diamati

keaktipan

Perhatian

skor

Tafsiran

Ket

1
b

k
Kriteria Penilaian :
Baik ( B ) : Jika siswa aktif dalam mengikuti pelajaran
Cukup (C) :Jika siswa kurang aktif dalam menulis karangan
Ketang ( K) :Jika siswa diam saja
Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA PADA GURU

Wancara tentang pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gamabar seri


Nama Guru : ������..
Waktu Wawancara :�����������
Tempat Wancara :�������.

NO

Pertanyaan

Ringkasan Jawaban

Apakah pernah sebelumnya dalam


pembelajaran mengarang dengan menggunakan
media gamabar seri ?

Apa yang anda ketahuai tentang media gambar


seri ?

Setelah pembelajaran mengarang dilaksanakan


dengan menggunakan media gamabar seri apa
yang menjadi hambatan selama kegiatan
berlangsung ?

Apakah ada perbedaan hasil yang dicapai


sesudah menggunakan media gambar seri
dengan yang sebelum menggunakan media ?

Sesuiakah pembelajaran mengarang dengan


menggunakan media gamabar seri di SD, ?
Jelaskan alasannya !
6

Apa ayang menjadi kemudahan setelah


melaksanakn dengan media gambar seri ?

Bagaimana selanjutnya akan terus


menggunakan media gamabar seri kalu dalam
pembelajaran mengarang ?
Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA PADA SISWA

Wancara tentang pembelajaran mengarang dengan menggunakan media gamabar seri


Nama Guru : ������..
Waktu Wawancara :�����������
Tempat Wancara :�������.

Pertanyaan

Ringkasan Jawaban

Apakah kalian senang belajar tadi ?

Bagai mana yang kamu anggap


mudah dalam pembelajaran bahsa
Indonesia atau yang kamu anggap
senang ?

Apakah lebih mudah dalam menulis


karangan dengan media gamabar
seri ?

Bagai mana suaasana dalam


pembelajaran tadi
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS V SDN CIBULAN II
DESA CIBULAN KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Pembuatan Skripsi

Oleh :
MARYANI T. PERMANA
0709247

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


KAMPUS SUMEDANG
2009

You might also like