You are on page 1of 16

TUGAS MANDIRI

LAPORAN OBSERVASI USAHA


(Warung Pecel Devi, Jl.Wanabakti 1 Margorejo Metro Selatan, Kota Metro)

Mata Kuliah : Kewirausahaan


Dosen Pembimbing : Drs. Siswantoro, M.Pd.

Disusun:
Heru Yuono
NPM. 0713053032
Semester V B

PROGRAM STUDI SI PGSD UPP METRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul
Laporan Kewirausahaan (Warung Pecel Devi, jl.Wanabakti 1 Margorejo Metro Selatan,
Kota Metro).

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Drs. Siswantoro, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
2. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan
dalam pembuatan makalah berikutnya.

Metro, November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..i


KATA
PENGANTAR ........................................................................
..............ii
DAFTAR ISI ..iii
BAB I PENDAHULUAN ..1
A. Latar Belakang Masalah ..1
B. Tujuan ..2
BAB II PEMBAHASAN ..3
A. Hakekat Kewirausahaan ..3
B. Karakteristik kewirausahaan .12
C. Tantangan Berwirausaha…………………………………………
D. Menerapkan karakteristik kewirausahaan………….…………24
E. Mengobservasi usaha pembuatan tempe yang ada
Dilinkungan tempat tinggal……………………………………..
BAB III
KESIMPULAN .......................................................................
........29
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan
baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan
dan kekayaan bukan tujuan utama. Sampai pada masa sekarang ini pun, kewirausahaan
masih terus melekat dan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dalam rangka
menghadapi era perdagangan bebas. Kita ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan
sumberdaya manusia yang siap bekerja, melainkan harus mampu mempersiapkan dan
membuka lapangan kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru merupakan
kebutuhan yang sangat mendesak. Oleh karena itu, diperlukakan berbagai
kebijaksanaan pemerintah yang mendukung adanya pendidikan kewirausahaan yang dapat
membantu menangani masalah penciptaan lapangan kerja baru.
Pembangunan Indonesia akan lebih mantap bila ditunjang oleh adanya para
wirausahawan yang ulet dan tangguh, karena kemampuan pemerinta sangat terbatas
dalam penyediaan lapangan kerja baru. Pemerintah Indonesia untuk sementara waktu
belum mampu menggarap semua aspek pembangunan, karena membutuhkan anggaran belanja
yang cukup besar, p[ersonalianya, sarana prasarananya, dan pengawasannya. Jadi
[ara wirausahwan merupakan potensi penunjang pembangunan, baik untuk bangsa maupun
Negara. Pada dasarnya, dialam pembangunan sekarang ini, semua warga Negara
Indonesia dituntut memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan masih terbuka lebar. Sebenarnya untuk
menjadi wirausaha itu tidak hanya mencakup pengusaha yang bergerak dibidang swasta
saja, tetapi berlaku juga bagi mereka yang aktif di perusahaan Negara. Untuk
menjadi seorang wirausahawan harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
kesediaan bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri untuk
mencapai suatu tujuan.

B. Tujuan
Tujuan kewirausahaan , meliputi:
1. Meningkatkan jumlah para wirausah yang berkualitas
2. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan
dikalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari bahasa prancis yang secara


harfiah diterjemahkan sebagai “perantara”. Pada abad pertengahan isstilah ini
digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani proyek produksi yang
berskala besar. Sedangkan kewirausahaan secara lebih luas didefinisikan sebagai
proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu
yang diperlukan memikul resiko financial, psikologi, dan social yang menyertainya,
serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Anda tentu sering mendengar tentang kata “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun
“Wirausahawan” Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun
“Wirausahawan” tersebut? Dan apakah beda ketiga kata tersebut?

wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
sukses.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir


kreatif dan berperilaku inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup,

Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang


memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan.
Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan
mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.
Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya.
Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan
dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga
berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan
yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir
tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu
yang baru. Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para
wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya,
kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena
sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan.
Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan
(Soeparman Soemahamidjaja, 1980).

Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
(opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997)
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha (Suryana,2001).

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapatbersaing.

Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-
cara sebagai berikut:
• Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
• Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
• Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services)
• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang
lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of
providing more goods and services with fewer resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang
berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang
menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:


• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959)
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer, 1996)
• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.

B. KARAKTERISITIK WIRAUSAHA

Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
seperti berikut :
Ciri-Ciri Watak
1. Percaya Diri

2. Berorientasikan tugas dan hasil.


3. Pengambil Resiko.

4. Kepemimpinan.

5. Keorisinilan.

6. Berorientasi ke masa depan.

7. Jujur dan tekun


1. Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

2. Kebutuhan akan prestasi,berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan


ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.

3. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.

4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.

5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan


memiliki jaringan bisnis yang luas.

6. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa
depan

7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan


delapan karakteristik yang meliputi :

1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.


2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak


setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang
didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan
merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang
tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara
proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.

Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu


pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang
dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa
karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak
terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana,
dan mengutamakan monitoring
3. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan
bisnis

Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan

Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang


menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan
berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya : Selalu bertanya : Apa ada
cara yang lebih baik? Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Menyadari kemungkinan
banyak jawaban ketimbang satu jawaban
yang benar Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses

Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk


menghasilkan pemecahan inovasi Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan
untuk bangkit di atas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.

C. TANTANGAN BERWIRAUSAHA

Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang
berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis
sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan
emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi
wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko
berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan
emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita
mengharapkan mendapatkan imbalan.

D. Hasil observasi Jenis Usaha warung Soto-Pecel di lingkungan Sekitar Kampus


PGSD.

Warung Soto-Pecel yang saya observasi adalah warung Soto-Pecel kecil yang
pelanggannya adalah para mahasiswa PGSD dan masyarakat sekitar. Namun demikian
warung ini sangat digemari karena rasanya beda dari warung Soto-Pecel yang lain.
Artinya ada ciri khas tersendiri dari warung pecel ini.

Jenis makanan dan minuman yang disediakan beserta harga:


Nama Makanan Harga
- Pecel lontong
- Nasi Soto
- Tahu Bunting
- Pisang Goreng
- Tempe Goreng
- Es Teh Rp.3.000
Rp.3.000
Rp. 5.00
Rp. 5.00
Rp. 5.00
Rp.1.000

Aspek keuangan
Pada aspek keuangan ini usaha ini menggunakan modal pribadi. yaitu dengan modal
awal Rp 1.000.000. berikut ini tampilan proyeksi keuangan

Proyeksi keuangan:
Modal awal : Rp.1.000.000
Pembangunan Tempat Rp. 300.000
Perlengkapan Rp. 100.000
Peralatan Dapur Rp. 300.000
PBB Rp. 100.000 +
Jumlah Rp. 800.000

Sisa: (Rp. 1.000.000 – Rp. 800.000) =


Rp. 200.000 ( Untuk biaya produksi dll..)

Biaya Produksi per hari:

- Beras 2 kg @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 10.000


- Tepung terigu 2 kg @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 15.000
- Tahu 50 biji @ 200 (50 x 200) = Rp. 10.000
- Pisang 1 tandan @ 10.000 ( 1 x 10.000) = Rp. 15.000
- Tempe 13 biji @ 5000 (13 x 1000) = Rp. 13.000
- Minyak goreng 1 kg @ 10000 (1 x 10.000) = Rp. 10.000
- Kayu bakar 1 ikat @ 7.000 (1 x 7000) = Rp. 7.000
- Sayuran @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 20.000
- Kecap 1 botol @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 10.000
- Es batu 3 balok @ 1000 ( 3 x 1000) = Rp. 3.000
- Teh 1 Bungkus @ 2000 ( 1 x 2000) = Rp. 2.000
Jumlah = Rp. 115.000

Pendaatan per hari:


- Pecel Lotong Terjual sekitar 15 Piring / hari. (15 x 3000) = Rp. 45.000
- Nasi Soto Terjual sekitar 15 mangkuk / hari. (15 x 3000) = Rp. 45.000
- Tahu Bunting Terjual sekitar 40 buah / hari. (40 x 500) = Rp. 20.000
- Pisang Goreng Terjual sekitar 40 buah / hari. (40 x 500) = Rp. 20.000
- Tempe Goreng Terjual sekitar 40 buah / hari. (40 x 500) = Rp. 20.000
- Es The Terjual sekitar 15 gelas / hari. (15 x 1000) = Rp. 15.000
Jumlah Rp. 165.000

Jadi pendapata / hari adalah Rp. 175.000

Laba: (Hasil Penjualan - Biaya produksi)


Jika hasilnya minus, maka usaha tersebut Devisit
Jika hasilnya plus, maka usaha tersebut surplus
Laba: (Rp. 165.000- Rp. 115.000) = Rp. 50.000

Pendapatan per Bulan = (30 X 50.000) = Rp. 1.500.000


pendapata per Tahun = (12 X 1.500.000) = Rp. 18.000.000

BAB III
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk membuka lapangan usaha perlu diperhatikan:
1. kesiapan mental
2. kesesuaian dengan kemampuan sendiri
3. ketepatan waktu
4. kecocokan daerah
5. situasi, kondisi, ketersediaan bahan baku
6. sumber daya manusia
7. modal dan transportasi
Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan harus kita tumbuhkan dalam diri kita masing
masing. Dengan berwirausaha setidaknya akan mampu mengatasi kesulitan yang kita
hadapi seperti ekonomi kita

DAFTAR PUSTAKA

http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html di akses tgl 3


desember 2009
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/hakikat-dan-konsep-dasar-kewirausahaan.html
di akses tgl 3 desember 2009

TUGAS MANDIRI

LAPORAN OBSERVASI USAHA


(Warung Pecel Devi, Jl.Wanabakti 1 Margorejo Metro Selatan, Kota Metro)

Mata Kuliah : Kewirausahaan


Dosen Pembimbing : Drs. Siswantoro, M.Pd.

Disusun:
Heru Yuono
NPM. 0713053032
Semester V B

PROGRAM STUDI SI PGSD UPP METRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul
Laporan Kewirausahaan (Warung Pecel Devi, jl.Wanabakti 1 Margorejo Metro Selatan,
Kota Metro).

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Drs. Siswantoro, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
2. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan
dalam pembuatan makalah berikutnya.

Metro, November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..i


KATA
PENGANTAR ........................................................................
..............ii
DAFTAR ISI ..iii
BAB I PENDAHULUAN ..1
A. Latar Belakang Masalah ..1
B. Tujuan ..2
BAB II PEMBAHASAN ..3
A. Hakekat Kewirausahaan ..3
B. Karakteristik kewirausahaan .12
C. Tantangan Berwirausaha…………………………………………
D. Menerapkan karakteristik kewirausahaan………….…………24
E. Mengobservasi usaha pembuatan tempe yang ada
Dilinkungan tempat tinggal……………………………………..
BAB III
KESIMPULAN .......................................................................
........29
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan
baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan
dan kekayaan bukan tujuan utama. Sampai pada masa sekarang ini pun, kewirausahaan
masih terus melekat dan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dalam rangka
menghadapi era perdagangan bebas. Kita ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan
sumberdaya manusia yang siap bekerja, melainkan harus mampu mempersiapkan dan
membuka lapangan kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru merupakan
kebutuhan yang sangat mendesak. Oleh karena itu, diperlukakan berbagai
kebijaksanaan pemerintah yang mendukung adanya pendidikan kewirausahaan yang dapat
membantu menangani masalah penciptaan lapangan kerja baru.
Pembangunan Indonesia akan lebih mantap bila ditunjang oleh adanya para
wirausahawan yang ulet dan tangguh, karena kemampuan pemerinta sangat terbatas
dalam penyediaan lapangan kerja baru. Pemerintah Indonesia untuk sementara waktu
belum mampu menggarap semua aspek pembangunan, karena membutuhkan anggaran belanja
yang cukup besar, p[ersonalianya, sarana prasarananya, dan pengawasannya. Jadi
[ara wirausahwan merupakan potensi penunjang pembangunan, baik untuk bangsa maupun
Negara. Pada dasarnya, dialam pembangunan sekarang ini, semua warga Negara
Indonesia dituntut memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausahawan masih terbuka lebar. Sebenarnya untuk
menjadi wirausaha itu tidak hanya mencakup pengusaha yang bergerak dibidang swasta
saja, tetapi berlaku juga bagi mereka yang aktif di perusahaan Negara. Untuk
menjadi seorang wirausahawan harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
kesediaan bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaannya sendiri untuk
mencapai suatu tujuan.

B. Tujuan
Tujuan kewirausahaan , meliputi:
1. Meningkatkan jumlah para wirausah yang berkualitas
2. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan
dikalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari bahasa prancis yang secara


harfiah diterjemahkan sebagai “perantara”. Pada abad pertengahan isstilah ini
digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani proyek produksi yang
berskala besar. Sedangkan kewirausahaan secara lebih luas didefinisikan sebagai
proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu
yang diperlukan memikul resiko financial, psikologi, dan social yang menyertainya,
serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Anda tentu sering mendengar tentang kata “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun
“Wirausahawan” Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun
“Wirausahawan” tersebut? Dan apakah beda ketiga kata tersebut?

wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
sukses.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir


kreatif dan berperilaku inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup,

Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang


memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan.
Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan
mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.
Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya.
Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan
dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga
berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan
yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir
tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu
yang baru. Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para
wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya,
kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena
sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan.
Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan
(Soeparman Soemahamidjaja, 1980).

Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
(opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997)
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha (Suryana,2001).

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapatbersaing.

Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-
cara sebagai berikut:
• Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
• Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
• Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing
products or services)
• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang
lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of
providing more goods and services with fewer resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang
berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang
menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:


• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959)
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer, 1996)
• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.

B. KARAKTERISITIK WIRAUSAHA

Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan
seperti berikut :
Ciri-Ciri Watak
1. Percaya Diri

2. Berorientasikan tugas dan hasil.

3. Pengambil Resiko.
4. Kepemimpinan.

5. Keorisinilan.

6. Berorientasi ke masa depan.

7. Jujur dan tekun


1. Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

2. Kebutuhan akan prestasi,berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan


ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.

3. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.

4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.

5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan


memiliki jaringan bisnis yang luas.

6. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa
depan

7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan


delapan karakteristik yang meliputi :

1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.


2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya
demi masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak


setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang
didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari
peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan
merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang
tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara
proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.

Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu


pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang
dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa
karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak
terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana,
dan mengutamakan monitoring
3. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan
bisnis

Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan

Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang


menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan
berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya : Selalu bertanya : Apa ada
cara yang lebih baik? Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Menyadari kemungkinan
banyak jawaban ketimbang satu jawaban
yang benar Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses

Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk


menghasilkan pemecahan inovasi Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan
untuk bangkit di atas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.

C. TANTANGAN BERWIRAUSAHA

Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang
berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis
sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan
emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi
wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko
berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan
emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita
mengharapkan mendapatkan imbalan.

D. Hasil observasi Jenis Usaha warung Soto-Pecel di lingkungan Sekitar Kampus


PGSD.

Warung Soto-Pecel yang saya observasi adalah warung Soto-Pecel kecil yang
pelanggannya adalah para mahasiswa PGSD dan masyarakat sekitar. Namun demikian
warung ini sangat digemari karena rasanya beda dari warung Soto-Pecel yang lain.
Artinya ada ciri khas tersendiri dari warung pecel ini.

Jenis makanan dan minuman yang disediakan beserta harga:


Nama Makanan Harga
- Pecel lontong
- Nasi Soto
- Tahu Bunting
- Pisang Goreng
- Tempe Goreng
- Es Teh Rp.3.000
Rp.3.000
Rp. 5.00
Rp. 5.00
Rp. 5.00
Rp.1.000

Aspek keuangan
Pada aspek keuangan ini usaha ini menggunakan modal pribadi. yaitu dengan modal
awal Rp 1.000.000. berikut ini tampilan proyeksi keuangan

Proyeksi keuangan:
Modal awal : Rp.1.000.000
Pembangunan Tempat Rp. 300.000
Perlengkapan Rp. 100.000
Peralatan Dapur Rp. 300.000
PBB Rp. 100.000 +
Jumlah Rp. 800.000

Sisa: (Rp. 1.000.000 – Rp. 800.000) =


Rp. 200.000 ( Untuk biaya produksi dll..)

Biaya Produksi per hari:

- Beras 2 kg @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 10.000


- Tepung terigu 2 kg @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 15.000
- Tahu 50 biji @ 200 (50 x 200) = Rp. 10.000
- Pisang 1 tandan @ 10.000 ( 1 x 10.000) = Rp. 15.000
- Tempe 13 biji @ 5000 (13 x 1000) = Rp. 13.000
- Minyak goreng 1 kg @ 10000 (1 x 10.000) = Rp. 10.000
- Kayu bakar 1 ikat @ 7.000 (1 x 7000) = Rp. 7.000
- Sayuran @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 20.000
- Kecap 1 botol @ 5000 (2 x 5000) = Rp. 10.000
- Es batu 3 balok @ 1000 ( 3 x 1000) = Rp. 3.000
- Teh 1 Bungkus @ 2000 ( 1 x 2000) = Rp. 2.000
Jumlah = Rp. 115.000

Pendaatan per hari:


- Pecel Lotong Terjual sekitar 15 Piring / hari. (15 x 3000) = Rp. 45.000
- Nasi Soto Terjual sekitar 15 mangkuk / hari. (15 x 3000) = Rp. 45.000
- Tahu Bunting Terjual sekitar 40 buah / hari. (40 x 500) = Rp. 20.000
- Pisang Goreng Terjual sekitar 40 buah / hari. (40 x 500) = Rp. 20.000
- Tempe Goreng Terjual sekitar 40 buah / hari. (40 x 500) = Rp. 20.000
- Es The Terjual sekitar 15 gelas / hari. (15 x 1000) = Rp. 15.000
Jumlah Rp. 165.000

Jadi pendapata / hari adalah Rp. 175.000

Laba: (Hasil Penjualan - Biaya produksi)


Jika hasilnya minus, maka usaha tersebut Devisit
Jika hasilnya plus, maka usaha tersebut surplus
Laba: (Rp. 165.000- Rp. 115.000) = Rp. 50.000

Pendapatan per Bulan = (30 X 50.000) = Rp. 1.500.000

pendapata per Tahun = (12 X 1.500.000) = Rp. 18.000.000


BAB III
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk membuka lapangan usaha perlu diperhatikan:
1. kesiapan mental
2. kesesuaian dengan kemampuan sendiri
3. ketepatan waktu
4. kecocokan daerah
5. situasi, kondisi, ketersediaan bahan baku
6. sumber daya manusia
7. modal dan transportasi
Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan harus kita tumbuhkan dalam diri kita masing
masing. Dengan berwirausaha setidaknya akan mampu mengatasi kesulitan yang kita
hadapi seperti ekonomi kita

DAFTAR PUSTAKA

http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html di akses tgl 3


desember 2009
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/hakikat-dan-konsep-dasar-kewirausahaan.html
di akses tgl 3 desember 2009

You might also like