Professional Documents
Culture Documents
Alat
Fungsi
Tempat membuat larutan. Dalam membuat
larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
Erlenmeyer
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas
terdapat karet penutup dengan sebuah
lubang sebagai tempat termometer.
Labu destilasi
Tempat untuk menyimpan dan membuat
larutan. Beaker glass memiliki takaran
namun jarang bahkan tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume suatu zat ciar.
Gelas Beaker
Corong gelas
Menyaring larutan dengan dengan bantuan
pompa vakum.
Corong bucher
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan
tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukut volume suatu larutan.
buret
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak
bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis. Corong pisah biasa digunakan pada
proses ekstraksi.
Corong pisah
Gelas ukur
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang
bawah tempat air masuk, lubang ata tempat
air keluar.
kondensor
Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan label
yang tertera pada bagian pada bagian yang
menggembung.
Pipet tetes
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik
akan direaksikan mapun ketika reaksi
sementara berlangsung.
Pengaduk
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
Tabung reaksi
Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan, misalnya dalam
bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi
dengan logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi
dengan dengan logam dapat digunakan
spatula logam.
Kawat nikrom
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu
dan digunakan pula dalam penentuan titik
lebur suatu zat.
Pipa kapiler atau kaca kapiler
desikator
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.
Caranya: setelah kertas indikator universal
dicelupkan di cocokan warna yang ada
pada kotak kertas universal.
Indikator universal
1. Sebagai penutup saat melakukan
pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam
desikator.
Gelas arloji
Hot hands
Untuk menyaring larutan.
Kertas saring
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar
spirtus.
Kaki tiga
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau
beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau
pemanas bunsen
Kawat kasa
penjepit
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk
larutan. Batang-batang magnet diletakan di
dalam larutan kemudian disambungkan
arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.
Krusibel
Digunakan sebagai wadah. Misalnya
penguapan larutan dari suatu bahan yang
tidak mudah menguap.
Evaporating dish
Sebagai penjepit, misalnya:
Untuk menjepit soklet pada proses
ekstraksi
Menjepit buret dalam proses titrasi
Untuk menjepit kondensor pada proses
destilasi
Clay triangle
Untuk melindungi mata dari bahan yang
menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari
percikan api, uap logam, serbuk debu,
kabut dan zat-zat kimia yang meletup
ketika dilakukan pemanasan, misalnya
H2SO4.
Kacamata pengaman
Untuk membakar zat atau memmanaskan
larutan.
Pemanas spiritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula
digunakan untuk sterilisasi dalam proses
suatu proses.
Hot plate
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan dan digunakan untuk
mengeringkan bahan yang dalam keadaan
basah.
Oven
Tanur
Digunakan untuk fermentasi dan
menumbuhkan media pada pengujian
secara mikrobiologi.
inkubator
Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)
Granat
Postingan Dari Kimiazainal.blogspot.com Silahkan Kunjungi blog saya
1. Labu Ukur: Menampung dan mencampur larutan kimia.
2. Tabung Reaksi: Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit
3. Beker Gelas: Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak
4. Gelas Ukur: Mengukur volume larutan
5. Pipet Ukur: Mengukur volume larutan
6. Penjepit Tabung Reaksi: Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses
pemanasan
7. Pipet Tetes: Memindahkan beberapa tetes zat cair
8. Mortar dan Alu: Menggerus dan menghaluskan suatu zat
9. Botol Semprot: menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas
alat-alat dan bahan
10. Cawan Porselin: Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu
tinggi
11. Kawat Nikrom: Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala
12. Erlenmeyer: Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil
penyaringan.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
Pembahasan
a. Gelas Ukur: digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat meniscus
secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus
bawah untuk mentukan volume larutan.
b. Buret: digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer.
Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan
digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri
untuk memegang keran buret.
c. Labu Ukur: digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam
labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah
agar larutan tercampur.
d. Lemari Asam: ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya.
Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan
ketika membukanya.
e. Oven: digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk
alat-alat yang tahan terhadap panas.
f. Bunsen: digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus
dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api
yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya.
g. Kertas Indikator: cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas
indikator dicocokkan dengan table warna indikator.
h. Centrifuge: cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada
di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan
larutan yang berada dalam tabung akan menyembur.
i. Eksikator: digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih
dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator.
j. Corong Pisah: cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas
dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur.
Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar.
k. Mikropipet: cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk
memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke
l.
dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan
tersebut keluar.
Neraca: cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada
dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti
perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas
minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.