Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksa
tekanan darah dengan menggunakan alat yang sering disebut tensimeter. Dari
pengukuran tekanan darah ini kemudian didapatkan hasil, misalnya 120/80
mmHg yaitu tekanan darah sitole per diastole. Naik turunnya gelembung tekanan
darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah di
pembuluh arteri. Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa, ini
dinamakan “systole:, dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat
jantung tidak memompa (relaxes) ini disebut “Diastole” Kemudian timbul
pertanyaan dalam benak kita bagaimana cara menentukan angka-angka tersebut,
atau adakah hal yang memepengaruhi sehingga tekanan darah setiap orang
berbeda-beda dan bagaimana pengaruhnya terhadap keadaan fisiologis
seseorang.
Masalah-masalah tersebut akan dipraktikkan dan dipelajari dalam praktikum ini.
B. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari cara-cara pengukuran tekanan darah arteri.
2. Mempelajari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara
fisiologis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada
dinding pembuluh darah, dan merupakan salah satu tanda-tanda vital utama. Pada
setiap detak jantung, tekanan darah bervariasi antara tekanan maksimum (sistolik)
dan minimum (diastolik). Tekanan darah dikarenakan oleh pemompaan jantung dan
resistensi pembuluh darah, berkurang sebagai sirkulasi darah menjauh dari jantung
melalui arteri. Tekanan darah memiliki penurunan terbesar dalam arteri kecil dan
arteriol, dan terus menurun ketika bergerak melalui darah kapiler dan kembali ke
jantung melalui pembuluh darah. Gravitasi, katup dalam pembuluh darah, dan
memompa dari rangka kontraksi otot, adalah beberapa pengaruh lain pada tekanan
darah di berbagai tempat di dalam tubuh. 1
Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi sistolik yang
menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan rendah diastolik atau tekanan
istirahat. 2
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti
berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh
arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut
tekanan diastole. 3
Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan, kecuali
pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik
disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan
tensimeter air raksa. 2
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.3
Tidak ada nilai tekanan darah 'normal' yang tepat, namun dihitung
berdasarkan rentang nilai berdasarkan kondisi pasien. Tekanan darah amat
dipengaruhi oleh kondisi saat itu, misalnya seorang pelari yang baru saja melakukan
lari maraton, memiliki tekanan yang tinggi, namun ia dalam nilai sehat. Dalam
kondisi pasien tidak bekerja berat, tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi diukur pada nilai sistolik 140-160 mmHg.
Tekanan darah rendah disebut hipotensi. 2
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan
darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari. 3
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan,
orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti
sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat. 3
Tekanan yang diciptakan oleh kontraksi ventrikel adalah kekuatan pendorong
untuk aliran darah melalui pembuluh dari sistem. Ketika darah meninggalkan
ventrikel kiri, aorta dan arteri diperluas untuk mengakomodasi hal itu. Ketika
ventrikel relaks dan menutup katup semilunar, dinding elastis arteri mundur,
mendorong darah maju ke arteri yang lebih kecil dan arteriol. 7
Dengan mempertahankan tekanan aliran darah selama ventrikel berelaksasi,
arteri terus-menerus menghasilkan aliran darah melalui pembuluh darah. Sirkulasi
arus di sisi arteri berdenyut, mencerminkan perubahan dalam tekanan arteri
sepanjang siklus jantung. Ketika melewati arteriol, gelombang menghilang.7
Dalam sirkulasi sistemik, tekanan darah tertinggi terletak pada arteri dan
terendah di pembuluh darah kecil. Tekanan darah tertinggi di arteri dan jatuh terus
seperti darah mengalir melalui sistem sirkulasi. Penurunan tekanan terjadi karena
energi yang hilang akibat hambatan dari pembuluh darah. Resistensi terhadap aliran
darah juga berasal dari gesekan antara sel-sel darah. 7
Dalam sirkulasi sistemik, tekanan tertinggi terjadi di dalam aorta dan
mencerminkan tekanan diciptakan oleh ventrikel kiri. Tekanan aorta mencapai tinggi
rata-rata 120 mm Hg selama sistol ventrikel, kemudian terus menurun dari 80 mm
Hg selama diastol ventrikel. Perhatikan bahwa meskipun tekanan dalam ventrikel
turun menjadi hampir 0 mm Hg sebagai ventrikel relaks, tekanan diastolik dalam
arteri besar masih relatif tinggi. Tekanan diastolik yang tinggi dalam arteri
mencerminkan kemampuan wadahnya untuk menangkap dan menyimpan energi
dalam dinding elastis. 7
Peningkatan tekanan yang cepat terjadi saat ventrikel kiri mendorong darah
ke aorta dapat ditinggalkan sebagai denyut nadi, atau tekanan gelombang, diteruskan
melalui arteri berisi cairan dari sistem kardiovaskular. Gelombang tekanan sekitar 10
kali lebih cepat dari darah itu sendiri. 7
Metode Palpasi
Metode Oscillometric
A. CARA KERJA
Dalam mencatat tekana darah secara fisiologis, orang coba harus berada dalam
keadaan yang menyenangkan dan lepas dari pengaruh-pengaruh yang dapat
mempengaruhi hasil pencatatan. Pencatatan tekanan darah ini adalah dengan metode
tak langsung.
Fase I; Timbulnya dengan tiba-tiba suatu bunyi mengetuk yang jelas dan
makin lama makin keras sewaktu tekanan neburun 10-14 mmHg
berikutnya. Ini disebut pula nada letupan.
Fase II; Bunyi berubah kualitasnya menjadi bising selama penurunan
tekanan 15-20 mmHg berikutnya.
Fase III; Bunyi sedikit berubah dalam kualira tetapi menjadi lebih jelas
dank eras selama penurunan tekanan 5-7 mmHg berikutnya.
Fase IV; Bunyi meredam (melemah) selama penurunan 5-6 mmHg
berikutnya. Setelah itu bunyi menghilang.
Di dalam praktek, ketiga cara ini harus dikombinasikan untuk memperoleh hasil
yang memuaskan dan dapat dipercaya.
URUTAN PENGUKURAN:
Mula-mula tentukan tekanan sistol dengan cara palpasi. Kosongkan manset sebentar
agar orang coba tidak merasa nyeri akibat tekanan manset yang terlalu lama.
Kemudian pompalah manset sampai tekanan sistolis sebesar 10-20 mmHg. Letakkan
stetoskop dengan hati-hati pada siku di arteri brachalis. Jangan terlalu keras menekan
stetoskop oleh karena dapat menimbulkan turbulensi yang tidak diinginkan.
Turunkan tekanan manset sembari mendengarkan bunyi yang timbul dan
memperhatikan osilasi yang terjadi pada manometer. Dengan cara-cara ini saudara
pasti akan memperoleh hasil yang memuaskan. Setiap kali selesai melakukan
pengukuran, kosongkan manset agar orang coba tidak terganggu. Hindari kontraksi
otot-otot lengan orang coba oleh karena dapat mempengaruhi hasil pencatatan.
PROTOKOL
4) Pengaruh Berpikir
Catatlah tekanan darah kontrol. Kemudian orang coba diminta untuk berpikir
dengan kuat yaitu memecahkan soal matematika yang susah. Catatlah tekanan
darahnya secepat mungkin, kalau perlu selagi orang coba berpikir.
Bandingkanlah dengan tekanan kontrol.
6) Percobaan Muller
Orang coba diminta untuk inspirasi kuat deng glottis tertutup. Ukurlah tekanan
darah dan bandingkan dengan tekanan control.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
2. Cara Auskultasi
Nama orang coba : Dwi Fadhilah
Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana
TD : 100/70 mmHg
PROTOKOL
4. Pengaruh berpikir
Nama orang coba : Dwi Fadhilah
Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana
TD Normal : 100/70 mmHg
Setelah berpikir : 106/70 mmHg
6. Percobaan Muller
Nama orang coba : Dwi Fadhilah
Nama pemeriksa : Tri Aminah Saptiana
TD Normal : 100/70 mmHg
Muler : 108/68 mmHg
A. PEMBAHASAN
1. Cara Palpasi
Cara palpasi hanya dapat menentukan tekanan diastole dimana pada
percobaan ini tekanan diastole didapatkan dari dua orang coba adalah 100
mmHg. Palpasi dilakukan sebelum melakukan auskultasi karena dari
pengukuran palpasi kita akan mendapatkan nilai standar patokan untuk
mengukur tekanan darah dengan cara auskultasi.
2. Cara Auskultasi
Cara auskultasi dilakukan untuk mendengar bunyi pada stetoskop,
dalam hal ini untuk menentukan tekanan darah orang coba dan didapatkan
tekanan sistole yang sama dengan cara palpasi yaitu 100/70 mmHg.
Timbulnya bunyi pada pemeriksaan terutama disebabkan oleh semburan
darah yang melewati pembuluh yang mengalami hambatan parsial. Semburan
darah ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang terletak di
luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan getaran yang terdengar
melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotkoff.
PROTOKOL
A. KESIMPULAN
1. Tekanan darah ialah sifat-sifat yang kompleks yang ditentukan oleh
interaksi berbagai faktor genetik yang lingkungan yang meregulasi
hubungan antar curah jantung dan dan tahanan arterioral total.
2. Cara-cara pengukuran tekanan darah arteri adalah dengan cara palpasi,
auskultasi dan osilasi.
3. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah secara fisiologis
adalah karena istirahat, perubahan sikap, kerja otot, pengaruh berpikir,
inspirasi dan ekspirasi yang kuat.
4. Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa
cara diantaranya yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan
lebih banyak cairan pada setiap detiknya, arteri besar kehilangan
kelenturannya dan menjadi kaku, dan bertambahnya cairan dalam sirkulasi.
A. SARAN
Alat yang disediakan harus mencukupi agar dalam melaksanakan praktikum
dapat efisien.
DAFTAR PUSTAKA