You are on page 1of 4

Alexander Kawilarang

Nama

:Prof Dr Ir Alex Kawilarang Warouw Masengi MSc Nusantara

Lahir

:Desa Kinilou, Tomohon, Sulut 13 Juni 1958

Agama

:Kristen

Isteri

:Ixchel Peibie Mandagie MSi (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Unsrat)
Anak

:Kesihi, Shinji, Etsuko dan Akira.

Pendidikan :
= Sekolah Dasar di Desa Kinilou 1971

= Sekolah Teknik Pertama lulus tahun 1974. = Sekolah Usaha Perikanan


Menengah di Manado lulus 1977
= Fakultas Perikanan Unsrat lulus 1984
= Program master di Faculty of Fisheries Nagasaki University pada tahun 1990
= Doktor dari The Graduate School of Marine Science and Engineering Nagasaki
University, Jepang, tahun 1993.
Pekerjaan:
= Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi
(Unsrat), Manado
= Dosen tamu pada berbagai universitas di Jepang dan Perancis
= Anggota konsultan pembuatan kapal Nagasaki Dream, dan konsultan
pembuatan kapal layar Michinoku-Indonesia
= Konsultan teknik pada Reedbed Technology, Liverpool, Inggris
Kegiatan Lain:
= Wakil Ketua Komisi Pemuda GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa)

Penemu Kapal Ikan Bersirip


Doktor dari The Graduate School of Marine Science and Engineering Nagasaki
University, Jepang (1993), ini adalah penemu teknologi kapal ikan bersirip.

Temuan pria bernama lengkap Prof Dr Ir Alex Kawilarang Warouw Masengi MSc
kelahiran Desa Kinilou, Tomohon, 13 Juni 1958, ini sudah dipatenkan di Jepang.
Suami dari Ixchel Peibie Mandagie MSi (juga dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Unsrat), ini diilhami ikan terbang dalam menemukan teknologi
perkapalan tersebut. Ikan itu dapat terbang jauh bagaikan pesawat udara yang
melayang rendah di atas permukaan air laut.
Dia tertarik ketika mengamati bentuk tubuh dan sirip ikan terbang antoni
(torani). Ikan itu dapat melayang di atas permukaan air laut. Tubuhnya
terangkat melalui pergerakan sirip yang relatif panjang dan dorongan
pergerakan tubuhnya sendiri.
Pakar teknik perkapalan perikanan, ini mengamati ikan antoni memiliki bentuk
tubuh yang relatif unik, mulai dari kepala, badannya yang montok, pergelangan
ekornya serta seluruh siripnya.
Bentuk tubuh dan sifat-sifat khas ikan antoni itulah yang ia terapkan ke dalam
desain badan kapal ikan, berikut pemasangan sirip pada bagian lambung kapal.
Hasilnya, tingkat kestabilan kapal ikan relatif menjadi lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan jenis kapal ikan lain.
Sejumlah pengkajian dan uji coba stabilitas kapal ikan yang menggunakan sirip
ini sudah dilakukannya sejak 16 tahun terakhir. Pengkajian dan pengujian
dilakukan di Laut Cina Timur, Teluk Ohmura Nagasaki, perairan Jepang Timur,
Teluk Manado dan perairan di sekitar Kota Bitung. Hasilnya, stabilitas kapal ikan
bersirip rata-rata melebihi kapal ikan biasa.
Selain itu, pengujian laboratorium juga dilakukan di beberapa laboratorium
ternama, seperti Laboratorium kapal ikan di Fakultas Perikanan Hokkaido
University, Japan Fisheries Engineering Laboratory, Faculty of Ship Building Soga
University, Nagasaki.
Hasil pengujian stabilitas terhadap kapal ikan tipe sabani dari Okinawa dengan
menggunakan sirip dalam kondisi statis meningkat 17 persen. Adapun saat kapal
dalam kondisi dinamis atau bergerak, tingkat stabilitasnya naik menjadi 22
persen.
Metode yang sama, diujicobakan pula pada beberapa kapal ikan tipe pamo yang
biasa digunakan para nelayan Sulawesi Utara, baik dalam ukuran nyata maupun

dalam skala model. Dari hasil pengujian diperoleh hasil stabilitas kapal pamo
dalam kondisi statis meningkat 19 persen dan dalam kondisi dinamis meningkat
28 persen.
Berdasarkan semua pembuktian itu, temuan teknologi kapal ikan bersirip yang
desainnya didasarkan pada bentuk tubuh ikan antoni itu, Alex mematenkan atas
namanya sendiri di Jepang.
Sebuah perusahaan galangan kapal di Jepang saat ini sedang bersiap
memproduksi massal kapal-kapal ikan bersirip yang didasarkan pada model atau
teknologi temuan Alex itu. Makanya, di Jepang namanya tercatat sebagai
anggota konsultan pembuatan kapal Nagasaki Dream, dan konsultan pembuatan
kapal layar Michinoku-Indonesia. Juga menjadi konsultan teknik pada Reedbed
Technology, Liverpool, Inggris.
Alex secara rutin juga menjadi pembicara dan dosen tamu pada berbagai
universitas di Jepang dan Perancis. Dia juga sering menyampaikan makalah
ilmiah di berbagai universitas ternama di Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika
Serikat.
Alex tumbuh di dalam keluarga petani. Ia dilahirkan dan dibesarkan dalam
lingkungan pertanian di kaki Gunung (api) Lokon, Desa Kinilou, Tomohon,
Sulawesi Utara. Ia akrab dengan pertanian palawija, hortikultura,serta budidaya
tambak air tawar. Sehingga ahli kelautan ini tetap cinta alam pegunungan.
Rumahnya yang sederhana dikelilingi tambak atau telaga lengkap dengan
budidaya ikan mas dan mujair. Di bagian depan rumah tampak beberapa
rumpun pohon bambu yang ikut menambah semarak lingkungan rumahnya.
Ayah empat anak, yaitu Kesihi, Shinji, Etsuko dan Akira, ini bahkan
memanfaatkan lokasi rumahnya di alam pegunungan yang sejuk sebagai tempat
pertemuan para dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Ia sering
menerima tamu di rumahnya yang dikelilingi tambak air tawar itu.
Alex menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Desa Kinilou pada tahun 1971,
kemudian melanjutkan ke sekolah teknik pertama dan lulus tahun 1974.
Selanjutnya ia meneruskan pendidikan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah di
Manado dan lulus pada 1977.
Setelah sempat bekerja di sebuah perusahaan perikanan, Alex melanjutkan
pendidikannya ke Fakultas Perikanan Unsrat dan lulus tahun 1984. Ia mengikuti

program master di Faculty of Fisheries Nagasaki University pada tahun 1990 dan
meraih gelar doktor di The Graduate School of Marine Science and Engineering
Nagasaki University, Jepang, tahun 1993.
Selain aktif dalam dunia pendidikan, Alex juga dikenal luas di Sulawesi Utara
karena aktivitasnya di berbagai organisasi pemuda. Antara lain,dia tercatat
sebagai Wakil Ketua Komisi Pemuda GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa),
salah satu gereja terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Ia juga menjadi anggota
tim akademisi muda Unsrat yang aktif menjelaskan posisi, visi, dan misi Unsrat
ke depan.

You might also like