You are on page 1of 63

MATERI

Asistesi Agama Islam (AAI)

2009/2010
FAKULTAS Farmasi UGM

Sebuah keinginan besar dan cita-cita tinggi, memang tak bisa diperoleh dengan sedikit usaha atau perjuangan setengah-
setengah. “Para pemikir di seluruh generasi sudah menyimpulkan, suatu kenikmatan tidak akan bisa dicapai melalui sesuatu
yang nikmat juga. Barang siapa yang banyak utamakan Istirahat, maka ia akan didatangi oleh peristirahatannya sendiri.
Sebesar kengerian dan kesulitan dalam mencapai sesuatu, sebesar itulah kesenangan dan kelezatan yang dirasakan.” [Ibnul
Qayyim Al Jauziah]
Judul

Materi AAI Fakultas Farmasi UGM

Penulis

Tim Kurikuum AAI dan Pengelola

Penerbit

Pengelola AAI 2009

CP pengelola AAI :

085729482764

Barangsiapa dengan sengaja mencetak atau memfotokopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini demi
tujuan dakwah Islamiyah semoga Allah Azza wa Jalla memberikan balasan pahala dan kebaikan
kepada yang bersangkutan.

Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa sengaja ingin, bahkan berhasrat ingin menyumbang atau
berinfaq demi kelangsungan kegiatan dakwah,kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
dan sumonggo, tafadhol, silahkan

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
AAI on Concepts
Urutan Materi Mentoring
Thaharah
Shalat
Halal dan Haram
Hidup sehat ala islam
akhlak
Problematika umat

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti asistensi agam Islam ini diharapkan:
1. Peserta AAI mampu membaca Al-Qur’an denga tajwid yang benar
2. Peserta AAI tertib dalam menjalankan shlat lima waktu
3. Peserta AAI mempunyai kepribadian dan akhlak Islami
4. AAI menjadi wadah pembelajaran Islami dan Peningktan ukhuwah islamiyah

B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran didasrkan pada tujuan, maka kompetensi yang dimiliki setelah mengikuti
Asistensi Agama Islam ini adalah
1. Spitualitas : Fiqih thaharah, shalat qur’an, aqidah
2. Profesional : Halal dan haram, Hidup sehat ala islam
3. Moralitas : Problematika umat dan akhlak
Tujuan Instruksional Mekanisme
Pekan Sub Pokok Metode
Bulan Pokok Bahasan Penyampaian
Ke- Bahasan Penyampaian
Setiap Tahsin - Makhoriju - Peserta dapat - Simul Peserta dibagi
pertemuan l huruf membaca Al- asi video dalam kelompok
- Tajwid Qur’an dengan - prakte dengan di dampingi
tajwid yang benar k oleh pemandu

September 1 SG Universitas Stadium


General
2 SG Fakultas konsep AAI FA Peserta mengetahui Stadium
UGM pentingnya mengikuti General
AAI
Oktober 1 Thaharah - Wudhu - Peserta dapat -materi dan Peserta dibagi
- Tayamum melakukan wudhu Praktek dalam kelompok
dengan benar dengan di dampingi
- Peserta dapat oleh pemandu
melakukan
tayamum dengan
benar
2 Shalat - Hukum - Peserta dapat - Materi -Peserta dibagi
shalat dan dalil melakukan shalat dan dalam kelompok
naqli yang benar secara Praktek dengan di dampingi
- Tata cara gerakan dan bacaan - Obser oleh pemandu
shalat - Peserta vasi
- Shalat melaksanakan -Membagi lembar
berjama’ah shalat lima waktu mutaba’ah dan di
kumpulkan kembali
pada setiap pekan
3 Halal haram - Pengertian - Peserta dapat - Proble Materi disampaikan
(makanan, obat dan hukum membedakan m base oleh tim KSF,
dalam syariat - Klasifikasi makanan, obat dan learning kemudian
islam) halal haram kosmetik yang dilanjutkan tanya
makanan, obat halal dan haram jawab
dan kosmetik
November 1-2 Hidup sehat ala - Rahasia - Peserta mengetahui -klasikal -Secara kalsikal
islam Sunnah hidup sehat ala - Studen dilanjutkan tanya
(zikir, puasa, baca islam dan dapat t center jawab atau bedah
qur’an) berperan learning buku/ nonton film
mengaplikasikanya
-Bidang pengobatan di masyarakat.
(thibbun nabawi -thibbun nabawi
dan aplikasinya di disampaikan oleh
masa sekarang) pakarnya

November 1 Akhlak -kepribadian - Peserta mampu - Klasik Pemandu


muslim menjalin hubungan al menyampaikan
Ahklak Islam untuk baik antar sesama - Proble materi dilanjutkan
sesama muslim dan muslim dan non m based diskusi
non muslim muslim learning
- Ukhuwah
islamiyah
Desember 1 Problematika - Permasala - Peserta -problem based Materi disampaikan
umat I han umat saat mengetahui learning secara klasikal dan
ini permasalahn umat dilanjutkan diskusi
- Potensi dan sebab-
imat Islam sebabnya
- Sebab-
sebab
problematika
umat

2 Problematika -dari farmasi untuk - peserta dapat - Proble Peserta mencari


umat II dunia mengkaji dan m based kasus problematika
Dengan bidang: menemukan solusi learning umat di sekitar
-sosial terhadap problematika UGM, kemudian
-pendidikan umat di sekitarnya berperan sebagai
E. Metode Pembelajaran dan dan Bentuk Kegiatan
Standar Operasional untuk tiap kepemanduan adalah sebagai berikut
1. Pembukaan
2. Tilawah
3. Pembelajaran Tahsin
4. Materi
5. Diskusi atau permainan (simulasi materi)
6. Hafalan bersama (12 surat terakhir, minimal tiap pertemuan 1 surat)
7. penutup

KOMPETENSI SPIRITUALITAS
THAHARAH

Tujuan Instruksional

Peserta mengetahui cara-cara mensucikan diri, dan waktu pelaksanaannya.

Metode Penyampaian

Dimohon pemandu membaca materi dulu karena begitu kompleksnya silahan untuk disampaikan
sesuai kebutuhan dan dilakukan praktek.

Bahasan Materi

Thaharah menurut bahasa adalah kebersihan.Sedangkan menurut istilah adalah pekerjaan yang
dengannya dibolehkan seseorang mengerjakan shalat.Adapun nash yang mewajibkan thaharah adalah
firman Allah SWT :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit* atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh** perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu
dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” ( Al-
Maidah : 6)
* Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
** Artinya: menyentuh. menurut Jumhur ialah: menyentuh sedang sebagian Mufassirin ialah:
menyetubuhi.

Bab thaharah selalu didahulukan dalam pembahasan-pembahasan fiqih karena thaharah


(bersuci) merupakan salah satu syarat syahnya shalat, padahal kita tahu shalat adalah rukun dari rukun
Islam setelah dua kalimat syahadat. Jadi, syarat (sahnya shalat) tentu harus didahulukan
(pembahasannya) daripada yang disyaratkan (yaitu shalat).

Thaharah adalah suatu sistem penyucian diri manusia dan sekaligus sebagai persiapan dan
perhiasan bagi hamba tuk menghadap Sang Khaliq Rabbul ‘Alamin. Oleh karena itu, dalam thaharah
mempunyai syarat–syarat yang menjadi barometer sah atau tidaknya, baik yang berkaitan dengan
martabat lahiriah atau bathiniah.

• ”lahiriah” ialah beristinja dan berwudhu dengan air mutlak, yang bersifat membersihkan kotoran–
kotoran yang menempel pada badan, juga dapat dipahami sebagai pemeliharaan kesehatan jasmani.
• “bathiniah” ialah berkaitan dengan niat dan membersihkan diri dari segala penyakit yang bersarang
di dalam hati dan jiwa.

Hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalin Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bahwa beliau telah bersabda.Yang artinya : Kunci shalat adalah bersuci. Shalat diawali
dengan membaca takbir dan diakhiri dengan membaca salam” [Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Lima
Periwayat’ kecuali Nasa’i]

Adapun air yang dperbolehkan digunakan untuk bersuci ada tujuh jenis :
1. Air langit
2. Air laut
3. Air sungai
4. Air sumur
5. Mata air
6. Air Salju
7. Air dingin
Ataupun jika dikumpulkan dalam satu kata , yakni air yang turun dari langit atau keluar dari bumi.
“Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan
rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih” (Al-Furqan ayat 48)

Kemudian, air juga terbagi atas 4 jenis :


1. Air suci lagi menyucikan, yang tidak makruh untuk menggunakannya ( tidak berbahaya jika
digunakan )
Ex : Air sumur
2. Air suci lagi menyucikan, yang makuh digunakan
Ex : Air Musyammas
3. Air suci yang tidak menyucikan
Ex : Air yang telah digunakan
4. Air yang terkena najis, jika mengubah rasa, warna, atau aromanya, maka hukumnya najis
tidak boleh dipakai bersuci, menurut ijma’. Sedang jika tidak mengubah salah satu sifatnya,
maka mensucikan

Hadits dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah bersabda.“Artinya : Sesungguhnya air itu tidak bisa dinajiskan oleh apapun, kecuali
oleh benda yang mengubah bau, rasa, dan warnanya” [Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan
dinyatakan dha’if (lemah) oleh Abu Hatim

Question 4 U ???

Bagaimana cara menyucikan air yang telah menjadi air najis ?


=> Menyucikan air najis itu dengan tiga cara :
◊ Air yang najis itu hilang sendiri sifat-sifat kenajisannya.
◊ Kedua : Dengan cara menguras atau membuang semua air yang kena najis, dan menyisakan
air yang suci.
◊ Ketiga : Dengan cara menambahkan air yang suci ke dalam air yang najis hingga hilang sifat-
sifat air najis tersebut.

Dan satu jenis air yang juga tidak boleh digunakan untuk bersuci yakni air curian.

Wudhu
Fardu Wudhu ada enam :
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh tangan (hingga siku)
4. Membasuh kepala
5. Menyuci kaki (hingga mata kaki)
6. Tertib

Adapun Sunah dalam berwudhu ada 10 :

1. Tasmiyah
2. Menyuci kedua telapak tangan
3. Kumur-kumur & Istinsyaq (memasukkan air kedalam hidung, kemudian dikeluarkan)
4. Mengusap seluruh bagian kepala
5. Membasuh telinga dengan air yang baru (baik bagian dalam maupun luar)
6. Membasuh Jenggot (menyelah-nyelahi dengan jari)
7. Menyelah-nyelahi jari tangan dan kaki dengan air
8. Mendahulukan yang kanan daripada yang kiri
9. Diulangi tiga kali untuk setiap bagian
10. Berurut

Hal-hal yang dapat membatalkan wudhu, antara lain :

 Keluarnya sesuatu dari salah satu dua jalan ( qubul dan dubur)
maka segala sesuatu yang keluar dari dua jalan ini membatalkan wudhu, baik berupa air
kencing,kotoran, madzi, mani dan buang angin(kentut). Namun, jika air mani itu keluar
disertai syahwat maka sebagaimana diketahui, diwajibkan untuk mandi, jika yang keluar
adalah madzi maka diwaiibkan untuk mencuci kemaluan lalu berwudhu.
 Tidur
 Hilang akal ( ingatan ), baik karena sakit atau mabuk dsb
 Memegang kemaluan dengan telapak tangan

Apakah menyentuh wanita dapat membatalkan wudhu?

Pendapat yang shahih adalah bahwa menyentuh wanita tidaklah membatalkan wudhu secara mutlak,
kecuali apabila disertai syahwat.Adapun dalil terhadap masalah ini adalah apa yang diriwayatkan
secara shahih dari Rasulullah bahwa beliau pernah mencium sebagian istri-istri beliau lalu keluar
untuk mengerjakan shalat tanpa berwudhu lebih dahulu.

Berdasarkan hal ini maka pendapat yang kuat adalah : Bahwa menyentuh wanita tidaklah
membatalkan wudhu secara mutlak, kecuali (persentuhan itu) menyebabkan keluaya sesuatu. Jika
yang keluar berupa air mani maka ia diwajibkan untuk mandi, dan jika yang keluar adalah madzi
maka ia diwajibkan mencuci kemaluannya dan berwudhu.

Begitu pula dengan Syaikh Muhammad bin Utsaimin beliau menfatwakan sama dengan diatas, beliau
berkata:
''Menurut pendapat yang lebih kuat, menyentuh wanita tidak membatalkan wudhu secara mutlak, baik
dengan disertai syahwat maupun tidak, kecuali jika ada mani yang keluar darinya. Jika ada air mani
yang keluar, maka dia wajib mandi. Namun, jika yang keluar madzi maka dia harus membersihkan
kemaluannya lalu wudhu''

Mandi

Mandi menurut bahasa artinya adalah mengalirkan air di atas sesuatu. Adapun menurut istilah adalah
mengalirkan air di atas badan dengan niat khusus

Adapun hal-hal yang mewajibkan seseorang mandi antara lain :

♦ 3 diantaranya untuk lelaki dan wanita yakni :


1. Bertemunya 2 alat kelamin
2. Keluarnya mani
3. Meninggal dunia
♦ Dan 3 yang lain khusus untuk wanita :
1. Haidh
2. Nifas
3. Melahirkan

Fardhu dalam mandi adalah sebagai berikut :

1. Niat
2. Membersihkan najis (jika ada)
3. Mengalirkan air ke seluruh tubuh
Adapun sunnah dalam mandi sebagai berikut :

1. Tasmiyah
2. Berwudhu sebelum mandi
3. Mengusap seluruh badan dengan tangan
4. Berurutan
5. Mendahulukan yang kanan

Pertanyaan :
Bagaimanakah sifat mandi junub itu?
Jawaban :
Sifat mandi junub terbagi menjadi 2 :
Pertama, sifat wajib yaitu meratakan air keseluruh tubuh, termasuk didalamnya berkumur-kumur dan
memasukkan air kedalam hidung. Maka apabila seseorang telah meratakan air ke seluruh badannya
dengan cara apapun, maka berarti hadast besarnya telah terangkat dan proses thoharoh (bersucinya)
telah sempurna berdasarkan firman Allah,

"dan jika kalian dalam keadaan junub maka bersucilah." (QS Al maidah : 6)

Kedua, sifat mandi yang sempurna yaitu mandi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Jika beliau
akan melakukan mandi junub maka beliau akan mencuci kedua tangan terlebih dahulu lalu
membersihkan kemaluan dan apa saja yang mengotorinya, kemudian berwudhu secara sempurna lalu
mencuci kepala dengan air sebanyak 3x, lalu mencuci anggota tubuh yang lain. Inilah sifat mandi
junub yang sempurna.

Niat Mandi Janabah

Karena itu kalau ingin mandi janabah, niatkan saja di dalam hati bahwa kita akan mandi janabah. Dan
hal itu tidak membutuhkan apapun, kecuali menyengaja di dalam hati. Tidak perlu melafadzkannya
secara lisan. Sebab niat itu memang tempatnya di dalam hati.

Kalau di dalam hati sudah ada niat untuk mandi janabah, lalu mandilah sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Maka mandi itu sudah sah sesuai dengan haukum syariah Islam.
Sudah bisa mengangkat hadats besar.

Akan tetapi kalau di dalam hati sama sekali tidak berniat untuk mandi janabah, meski pun diteruskan
dengan mandi sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, tentu tidak terhitung
sebagai mandi janabah yang sah.

Mengapa?

Ya, karena kita sendiri tidak berniat untuk melakukannya sebagai sebuah ritual yang sah. Dan niat ini
membedakan antara seorang yang mandi janabah betulan dengan sekedar mempraktekkannya.
Seorang guru yang sedang mengajarkan tata cara mandi janabah, lalu mandi betulan, belum tentu
mandi janabahnya itu sah. Tergantung niatnya, apakah dia memang betul-betul mau berniat mandi
janabah, ataukah niatnya hanya sekedar memberi contoh praktis saja.

Semua kembali kepada niatnya. Dan niat itu di dalam hati, bukan di lidah.
Tata Cara Mandi Janabah

Adapun urutan-urutan tata cara mandi junub, adalah sebagai berikut

1. Mencuci kedua tangan dengan tanah atau sabun lalu mencucinya sebelum dimasukan ke wajan
tempat air
2. Menumpahkan air dari tangan kanan ke tangan kiri
3. Mencuci kemaluan dan dubur.
4. Najis-nsjis dibersihkan
5. Berwudhu sebagaimana untuk sholat, dan mnurut jumhur disunnahkan untuk mengakhirkan
mencuci kedua kaki
6. Memasukan jari-jari tangan yang basah dengan air ke sela-sela rambut, sampai ia yakin bahwa kulit
kepalanya telah menjadi basah
7. Menyiram kepala dengan 3 kali siraman
8. Membersihkan seluruh anggota badan
9. Mencuci kaki

Semua itu didasarkan pada penjelasan isteri Rasulullah SAW tentang bagaimana beliau mandi
janabah.

Aisyah RA berkata, `Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua
tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci
kemaluannya kemudia berwudku seperti wudhu` orang shalat. Kemudian beliau mengambil air lalu
memasukan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya
telah basah beliau menyirami kepalnya 3 kali, kemudia beliau membersihkan seluruh tubhnya dengan
air kemudia diakhir beliau mencuci kakinya (HR Bukhari/248 dan Muslim/316)

Najis

Najis adalah kotoran yang wajib dibersihkan oleh setiap muslim, dengan mencuci benda yang terkena.
Macam najis:
1. Air kencing, tinja manusia, dan hewan yang tidak halal dagingnya, telah disepakati para
ulama. Sedangkan kotoran hewan yang halal dimakan dagingnya, hukumnya najis menurut
madzhab Hanafi dan Syafi’i; dan suci menurut madzhab Maliki dan Hanbali.
2. Madzyi, yaitu air putih lengket yang keluar ketika seseorang sedang berpikir tentang seks dan
sejenisnya.
3. Wadi, yaitu air putih yang keluar setelah buang air kecil.
4. Darah yang mengalir. Sedangkan yang sedikit di-ma’fu. Menurut madzhab Syafi’i darah
nyamuk, kutu, dan sejenisnya dima’fu jika secara umum dianggap sedikit.
5. Anjing dan babi
6. Muntahan.
7. Bangkai, kecuali mayat manusia, ikan dan belalang, dan hewan yang tidak berdarah mengalir.

Di samping itu juga bagi seluruh hewan yang disembelih tidak dibarengi dengan bacaan
Allah, di samping itu juga tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi hewan yang disembelih
dengan keadaan kepala terputus.

Sedangkan hewan yang tidak memiliki darah maka tidak dianggap najis.

Contoh : Belalang, semut, dll.

Menghilangkan najis

Jika ada najis yang mengenai badan, pakaian manusia, atau lainnya, maka wajib dibersihkan. Jika
tidak terlihat, maka wajib dibersihkan tempatnya sehingga dugaan kuat najis telah dibersihkan.
Sedangkan pembersihan bejana yang pernah dijilat anjing, wajib dibasuh dengan tujuh kali dan salah
satunya dengan debu.

Sedangkan sentuhan anjing dengan fisik manusia, tidak membutuhkan pembersihan melebihi cara
pembersihan yang biasa . Sedang najis sedikit yang tidak memungkinkan dihindari, hukumnya
dimaafkan. Demikianlah hukum sedikit darah dan muntahan. Diringankan pula hukum air kencing
bayi yang belum makan makanan, hanya cukup dengan diperciki air.

So, bagaimana dengan orang yang sakit ???

Cara Thaharah/bersuci bagi orang sakit :

1. Wajib atas orang yang sakit bersuci dengan air, yaitu berwudhu' karena hadats kecil, dan
mandi karena hadats besar.
2. Kalau dia tidak bisa bersuci dengan air karena lemahnya, atau takut akan tambah sakit, atau
akan memperlambat sembuhnya, maka hendaknya ia bertayammum ( baik untuk hadats kecil
maupun hadats besar).
3. Cara bertayammum, yaitu dengan menepuk bumi/debu yang suci dengan kedua tangannya
satu kali tepukan, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tanganya, kemudian mengusap dua
tapak tangannya secara silang (yang kanan menghadap yang kiri dan sebaliknya), yang satu
terhadap yang lain. Apabila ia tidak mampu bertayammum sendirian maka ditayammumi oleh
orang lain, maka orang itu menepuk bumi/ debu yang suci dengan kedua tangannya, dan
mengusapkan dengan tangannya ke wajah si sakit dan kedua tapak tangan si sakit,
sebagaimana kalau si sakit tidak mampu untuk berwudhu sendiri maka hendaklah diwudu'i
oleh orang lain.
4. Dan dibolehkan bertayammum dari dinding atau sesuatu yang lain yang suci lagi berdebu.
Maka apabila dinding itu dicat dengan sesuatu yang bukan jenis tanah seperti cat maka jangan
bertayammum darinya kecuali kalau ada debunya.
5. Apabila tidak ada dinding dan tidak ada sesuatu lainnya yang berdebu maka tidak apa-apa
kalau meletakkan debu di sapu tangan atau wadah, dan bertayammum darinya.
6. Apabila ia bertayammum untuk shalat dan ia masih suci (belum batal) sampai waktu shalat
berikutnya, maka hendaknya ia shalat dengan tayammum pertama itu tadi dan tidak usah
mengulangi tayammum, karena ia masih dalam keadaan suci (belum batal), dan belum ada hal
yang membatalkannya.
7. Wajib atas si sakit membersihkan badannya dari najis-najis. Apabila ia tidak mampu,
hendaklah ia shalat dalam keadaannya itu saja, dan shalatnya sah tanpa harus mengulanginya.
8. Wajib atas orang sakit untuk menyucikan pakaiannya dari najis-najis atau mencopotnya, dan
memakai pakaian yang suci. Apabila tidak mampu, hendaklah ia shalat dalam keadaannya itu
saja, shalatnya sah, dan tidak ada pengulangan atasnya.
9. Wajib atas orang sakit shalat di tempat yang suci. Kalau dia di atas tikar/ alas yang najis maka
hendaklah dicuci atau diganti dengan tikar/ alas yang suci atau dilapisi di atasnya dengan
sesuatu yang suci. Kalau tidak mampu maka hendaklah ia shalat di atas alas yang ia tempati
itu, shalatnya sah, dan tidak ada pengulangan atasnya.

Maraji’

Fiqh sunnah. Sayyid sabi’

Shalat

Tujuan Instruksional

1. Mengetahui hukum shalat


2. Mengetahui urgensi shalat sebagai kebutuhan hidup yang memberikan ketentraman jiwa
3. Mengetahui cara shalat yang benar

Metode Penyampaian
Melihat video, diskusi mengenai fiqh kontemporer, mengutamakan yang wajib dengan tidak
memperdebatkan yang furu’ (bercabang) tidak semua materi harus disampaikan. Mengadakan
praktek tata cara vslat dan observasi pelaksanaan shalat peserta AAI melalui lembar mutaba’ah.

Pokok Bahasan Materi

Kenapa harus shalat???


1) Shalat adalah tiang agama dan agama tidak bisa tegak kecuali dengan tegaknya shalat.
Rasulullah bersabda:

“ Pokok setiap perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di
jalan Allah.” (HR. Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal hasan shahih)

2) Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat.

Rasulullah bersabda:

“ Amalan yang pertama kali dihisab (diperhitungkan)dari seorang hamba pada hari kiamat
adalah shalat. Jika baik shalatnya, maka baik pula seluruh amalnya. Jika buruk shalatnya,
maka buruk pula seluruh amalnya.” (HR. Thabrani)

3) Dengan mengerjakan shalat, kita berarti telah turut memelihara agama Islam karena shalat
adalah ibadah terakhir yang dicabut dari agama.

Sabda Rasulullah:

“ Sungguh, ikatan Islam akan tercabut unsur demi unsur, setiap kali Islam tercabut satu
unsur, maka manusia bergantung pada unsur yang berikutnya. Yang pertama kali tercabut
adalah hukum dan yang terakhir adalah shalat.” ( HR. ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim dari
Abu Umamah )

4) Pembeda antara muslim dengan orang kafir

Rasulullah bersabda dari Jabir bin ‘Abdullah:

“ (Perbedaan) antara seorang muslim dengan orang kafir adalah meninggalkan shalat.”
(HR. Ahmad dan Ash-habus Sunan kecuali Nasa’i)

BAHAYA MELALAIKAN / MENINGGALKAN SHOLAT

Yang termasuk melalaikan sholat adalah menunda-nunda sholat tanpa ada alasan yang syar’I,
sholat dengan tidak khusyu’, menyia-nyiakan pelaksanaan sholat, menganggap enteng ibadah sholat,
sering meninggalkan sholat dan semacamnya. Adapun sanksi hukum bagi orang yang melalaikan /
meninggalkan sholat tanpa halangan syara’ adalah :

1. Orang yang menunda-nunda sholatnya, maka Allah


akan menunda-nunda ia untuk dimasukkan ke dalam surga.
2. Orang yang meninggalkan sholat akan disiksa
dengan berlipat ganda menjadi 2 kali lipat.
3. Akan dimasukkan ke dalam Neraka dengan penuh
macam siksaan yang mengerikan.
Allah berfirman :

“Apakah yang menyebabkan kamu dimasukkan ke dalam neraka Saqor ? Mereka menjawab : “Kami
dulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.” (QS. Al Muddatsir : 42 – 43)

Nabi Muhammad SAW bersabda :

Dari Ali bin Abi Tholib berkata : “Saya pernah mendengarkan Rosulullah SAW bersabda : “Tidak
ada seorang hamba yang beriman yang meninggalkan sholat dan sama sekali tidak mengerjakan
melainkan Allah menulis di dahinya dengan tulisan : “inilah orang yang keluar dari rahmat Allah.
“Oleh karena itu aku bebas daripadanya, Kemudian apabila seorang hamba meninggalkan satu
sholat fardhu, maka namanya tertulis di pintu neraka.”

4. Sholat itu adalah tiangnya agama. Orang yang meninggalkan sholat berarti Ia telah merobohkan
agamanya.
5. Sholat adalah amal ibadah pertama yang dilihat Allah. Jika sholat kita jelek, maka sholat dan
semua amal ibadah kita dianggap jelek dan tidak akan diterima oleh Allah.
6. Pada hari kiamat, orang yang meninggalkan sholat, tangannya akan dibelenggukan di lehernya
lalu malaikat memukulinya.
7. Di akhirat nanti, orang yang meninggalkan sholat tidak akan bisa melihat Nabi Muhammad
sehingga tidak bisa mendapatkan syafaat dari beliau.
8. Orang yang meninggalkan sholat, maka ia akan dianggap kafir oleh Allah sehingga bukan
termasuk umatnya Nabi Muhammad.
9. Orang yang meninggalkan sholat, maka ia akan mendapatkan banyak siksaan. Siksaan itu antara
lain siksaan di dunia, siksaan ketika meninggal, siksaan di alam kubur, siksaan saat hari kiamat
dan siksaan di akhirat kelak.
Diantara siksaan itu misalnya :
a. semua amal baiknya tidak diterima oleh Allah.
b. Doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah
c. Allah akan mempersempit kuburannya
d. Allah akan membakarnya di alam kubur
e. Allah akan memberikan siksaan yang pedih kepadanya di neraka.

Sungguh mengerikan sekali siksaan Allah bagi orang yang sengaja meninggalkan / melalaikan
sholat. Oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga sholat kita.
Ada 1 riwayat menceritakan bahwa apabila tiba hari kiamat, ketika dikumpulkan di Padang
Mahsyar, maka ada 1 umat yang berwajah seperti bintang berkilauan. Lalu malaikat bertanya kepada
mereka : “Amal apa yang membuat wajahmu seperti bercahaya ?” Mereka menjawab :
“setelah kami mendengar adzan, kami terus berwudhu dan kami tidak disibukkan dengan hal
lainnya.”
Kemudian ada 1 golongan yang berwajah seperti bulan, lalu malaikat bertanya kepada mereka :
“Amal apa yang membuat wajahmu seperti itu ?” Mereka menjawab : “Kami selalu berwudhu
sebelum tiba waktu sholat.”
Selain itu ada 1 golongan yang berwajah sepereti matahari. Lalu malaikat bertanya kepada mereka
: “Amal apa yang menyebabkan wajahmu seperti matahari ?” Mereka menjawab : “Setiap kami
mendengar adzan, kami selalu berada di masjid.”
Dari berbagai penjelasan itu, kita bisa mengetahui bahwa sangat besar keuntungan sholat
berjama’ah. Bila ada seorang makmum yang tidak khusyu’ dan tidak sempurna sholatnya padahal ia
telah berusaha agar sholatnya itu khusyu’, maka Allah akan menyempurnakan sholatnya.
Oleh karena itu, agar sholat kita menjadi lebih sempurna, sebaiknya kita kerjakan dengan
berjama’ah di masjid.
Rosulullah bersabda :
“Tidak sempurna sholat bagi orang yang bertetangga dengan masjid, kecuali di masjid.”

Hukum shalat

Secara bahasa shalat adalah doa. Sholat adalah kewajiban dari Allah SWT kepada setiap orang
mukmin yang sudah baligh, sebab Allah SWT memerintahkannya dengan banyak sekali firmanNya.

Syarat wajib shalat,

1. Islam.

2. Berakal.

Sabda Rasulullah: “ Terangkat pena (tidak dicatat perbuatan) dari tiga, orang yang tidur
sampai dia bangun, bayi sampai dia mengalami mimpi basah, dan orang gila sampai dia
sembuh.” (HR Ahmad dan Ashhabus Sunan dan dihasankan oleh Tirmidzi dan Hakim. Hakim
berkata bahwa hadist ini shahih dari jalur Bukhari dan Muslim)
3. Baligh.

Sebagaimana riwayat dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, dia
berkata:”Rasulullah bersabda:” Perintahlah anakmu untuk mengerjakan shalat jika usianya
telah mencapai tujuh tahun, dan pukullah jika usianya mencapai sepuluh tahun(jika dia
meninggalkan shalat), serta pisahkanlah tempat tidur mereka (antara laki-laki dan
perempuan).” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Hakim. Dia berkata bahwa hadist ini shahih dari
jalur Muslim)

4. Sampai ajakan shalat kepadanya, artinya telah sampai kepadanya perintah Nabi untuk
mengerjakan shalat. Sebagaiman firman Allah:

“Dan seseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan
mengadzab sebelum Kami mengutus seorang RAsul.”(Al Isra’:15)

5. Tidak sedang haidh dan nifas

6. Panca inderanya normal

Syarat sahnya shalat

Syarat-syarat yang menjadikan shalat tidak sah apabila meninggalkannya kecuali ada ‘udzur syar’I,
meliputi:
1. Mengetahui masuknya waktu shalat.
Firman Allah:
“Sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.” (QS An NIsa:103)
2. Suci dari hadast besar dan kecil. Firman Allah:
“…dan jika kamu junub, maka mandilah…”(QS Al Maidah:6)
3. Suci badan, pakaian, dan tempat yang dipakai untuk shalat. Firman Allah:
“Dan pakaianmu maka bersihkanlah.”(QS. Al Muddatstir:4)
4. Menutup aurat.
firman Allah:
“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap kali masuk masjid…”(QS Al
A’raf:31)
Riwayat dari Muhammad bin Jahsy, dia berkata: ”Suatu ketika Rasulullah berpapasan
dengan Ma’mar yang kedua pahanya terbuka, maka beliau bersabda:
:Wahai Ma’mar tutuplah kedua pahamu, karena kedua pahamu adalah aurat.”
Sedangkan aurat wanita merdeka adalah seluruh badab selain wajah dan telapak tangan.
Firman Allah: ”…dan janganlah menampakkan perhiasan (‘aurat) kecuali yang biasa
terlihat…”(QS. An Nur:31)
Penutup aurat disyaratkan berupa pakaian tebal dan sejenisnya.
5. Menghadap kiblat. Allah berfirman:
“Dan dari manapun engkau(Muhammad)keluar, maka hadapkanlah wajahmu kea rah
Masjidil Haram, dan dimana pun kamu berada maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu…”
Mengahadap kiblat merupakan syarat dalam shalat. Oleh karena itu, tidak sah shalat tanpa
menghadap kiblat kecuali dalam 4 keadaan:
 Shalat di atas kendaraan dan sejenisnya
 Shalat yang dilakukan di bawah paksaan, seperti jika shalat dalam keadaan terikat dan
lainnya
 Shalat orang sakit ketika tidak ada orang yang menghadapkannya ke arah kiblat
 Peperangan (kedaan mendesak)
6. Niat

Rukun-rukun Shalat

Rukun-rukun shalat, merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan berurutan ketika shalat,
jika tidak maka perbuatan tersebut tidak diterima oleh syari’at sebagai shalat. Rukun shalat meliputi:
1. Niat
2. Takbiiratul ihram. Sebagaiman firman Allah:
“Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan shalat.” (QS. Al A’la:15)
Rasulullah juga bersabda dari ‘Ali: ” Kunci shalat adalah bersuci, pembukanya adalah
takbir, dan penutupannya adalah salam.” (HR. Syafi’I dan Perawi yang lima selain Nasa’i.
Imam Tirmidzi berkata bahwa hadist tersebut adalah yang paling baik dalam masalah ini.
Dishahihkan oleh Hakim dan Ibnu Sakan.)
3. Berdiri jika mampu. Allah berfirman: ” Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan
khusyu” (QS. Al Baqarah:238)
4. Membaca Al Fatihah pada setiap rakaat
Sebagaimana disebutkan dalam riwayat dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi bersabda : “Tidak ada
shalat (tidak sah shalat) bagi orang yang tidak membaca suat Al Fatihah.” (HR Jama’ah)
Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Tidak cukup shalat yang di dalamnya tidak dibacakan surat
Al Fatihah.” (HR Ibnu Khuzaimah dengan sanad yang shahih)
5. Ruku’
Allah berfirman: “Hai, orang-orang yang beriman ruku’lah dan sujudlah…” (QS Al Hajj:77)
Ruku’ hendaknya disertai dengan thuma’niinah, yaitu berhenti sejenak setelah melakukan
gerakan ruku’. thuma’niinah merupakan rukun yang menyatu dari shalat, yaitu dimulai dari
ruku’, I’tidal, sujud, dan duduk antara dua sujud. Riwayat dari Abu Hurairah, dia berkata:
“ Ada seseorang yang masuk ke dalam masjid-yang namanya telah disebutkan sebelumnya
yaitu Khalad bin Rafi’-kemudian shalat, lalu dia datang kepada Nabi danmengucapkan
salam, maka beliau menjawab salamnya dan bersabda: ‘Kembalilah dan shalatlah karena
engkau belum shalat’. Lelaki itu pun kembali. Dia melakukan hal itu sampai tiga kali. Lelaki
itu berkata: “Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan haq, adakah yang lebih baik selain
yang telah aku kerjakan tadi, maka ajarilah aku”. Rasul menjawab: “Apabila engkau berdiri
untuk shalat maka bertakbirlah, kemudian bacalah sebagian ayat al Quran yang engkau
hafal dan mudah, lalu ruku’lah sampai engkau thuma’niinah dalam keadaan ruku’, kemudian
bangkit sampai engkau I’tidal sambil berdiri. Lalu sujudlah hingga engkau thuma’niinah
dalam keadaan sujud. Lakukanlah hal itu dalam setiap shalatmu.” (HR Bukhari, Muslim, dan
Ahmad)
6. Bangkit dari ruku’ dan I’tidal dalam keadaan berdiri dengan cara thuma’niinah
7. Sujud
Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman ruku’lah dan sujudlah…” (QS. Al Hajj:77)
Hadist dari Ibnu ‘Abbas, Nabi bersabda: “Aku diperintah untuk sujud (dengan bertumpu)
pada tujuh tulang; di atas kening, -sembari member isyarat pada hidung dengan tangannya-,
dua tangan, dua lutut, dan ujung telapak kaki.” (muttafaqun ‘alaih)
8. Duduk antara dua sujud dan thuma’niinah di dalamnya
9. Duduk terakhir seukuran tasyahhud.
Sebagaiman riwayat dari ‘Amru bin ‘Ash, Nabi bersabda kepadanya: “Jika engkau
mengangkat kepalamu dari sujud yang terakhir dan engkau duduk seukuran membaca
tasyahhud, maka sempurnalah shalatmu.”
10. Tasyahud akhir
11. Bershalawat kepada Nabi
Firman Allah: “Hai orang-oang yang beriman bershalawatlah kamu untu Nabi dan ucapkanlah
salam dengan penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab:56)
12. Salam
Rasulullah juga bersabda dari ‘Ali: ” Kunci shalat adalah bersuci, pembukanya adalah
takbir, dan penutupannya adalah salam.” (HR. Syafi’I dan Perawi yang lima selain Nasa’i.
Imam Tirmidzi berkata bahwa hadist tersebut adalah yang paling baik dalam masalah ini.
Dishahihkan oleh Hakim dan Ibnu Sakan.)
13. Tertib

Sunnah-sunnah shalat, meliputi:


1. Mengangkat kedua telapak tangan ketika takbiiratul ihram, ruku’, dan I’tidal

2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri

3. Tawajjuh atau membaca doa istiftaah

4. Isti’adzah (membaca ta’awud) pada rakaat pertama

5. Ta’miin (membaca aamiin

6. Membaca yat Al Quran yang mudah setelah membaca surat Al Fatihah

7. Mengeraskan bacaan pada dua rakaat shalat subuh dan shalat jumat, dua rakaat pertama shalat
maghrib, shalat isya’

8. Mengucapkan takbiiratu intiqaal (takbir perpindahan dari satu gerakan shalat kepada gerakan
lainnya) setiap kali bangkit, turun, berdiri, dan duduk. Kecuali ketiak bangkit dari ruku’
mengucapkan sa’allaahu liman hamidah rabbana wa lakal hamd. Hal ini berdasarkan riwayat
dari Abu Hurairah, dia berkata:” apabila Rasulullah berdiri untuk shalat, maka beliau takbir
ketikaakan berdiri, kemudian takbir ketika akan ruku’, kemudian mengucapkan ‘Sami’allaahu
liman hamidah’. Kemudian setelah dalam keadaan berdiri beliau mengucapkan Rabanaa lakal
hamd sebelum sujud, lalu beliau mengucapkan Allahu Akbar ketika bergerak menuju sujud,
kemudian takbir ketika mengangkat kepalanya, lalu takbir ketika bangkit dari duduk (untuk
mengerjakan rakaat kedua. Beliau melakukan hal itu sampai selesai shalat. Abu Hurairah
berkata: Beginilah shalat beliau sampai beliau berpisah dengan dunia.” (HR Ahmad, Bukhari,
Muslim, dan Abu Dawud

9. Mensejajarkan kepala, memegang ltut dengan kedua tangan sembari merenggangkan kedua
sisinya, merenggangkan jemari tangan di atas lutut dan betis, serta meratakan posisi
punggung.

10.Dzikir ketika ruku’ dengan membaca subhaana rabbiyal ‘azhiim’ ‘wa bihamdih

11.Membaca dzikir ketika bangkit dari ruku’ dan I’tidal. Bagi orang yang shalat, baik sebagai
imam ataupun shalat sendirian disunnahkan mengucapkan ‘sami’allaahu liman hamidah’
ketika sedang bangkit dari ruku’ dan mengucapkan ‘rabanaa wa lakal hamd’ atau
Allaahumma rabanaa wa lakal hamd’ ketika telah berdiri tegak dari ruku’.

12. Posisi ketika turun menuju sujud dan bangkit dari sujud. disunnahkan ketika turun menuju
sujud dengan bertumpu pada lutut terlebih dahulu, kemudian kedua tangan baru kemudian
wajah. Adapun ketika bangkit dari sujud dimulai dari wajah, kedua tangan, selanjutnya kedua
lutut.
13. Tatacara sujud, yaitu meletakkan hidung, kening, dan kedua tangannya di tanah sembari
merentangkan kedua tangan pada kedua sisi, membuka telapak tangan dan merapatkan jemari
tangan, dan menghadapkan ujung jemari tangan kea rah kiblat.

14. Ukuran lama sujud dan dzikir-dzkir di dalamnya. Ketika sujud disunnahkan membaca lafdz
tasbih sebanyak tiga kali.

15. Sifat duduk antara dua sujud. ketika duduk antara dua sujud disunnahkan duduknya dengan
mmbentangkan kaki, yaitu menekukkaki kiri dan membentangkannya kemudian duduk di atas
kaki tersebut serta menegakkan telapak dan tumit kaki kanannya serta menghadapkan ujung
jari kaki kea rah kiblat.

16. Membaca doa pada saat duduk antara dua sujud.

17. Duduk istiraahah, yaitu duduk sejenak yang dilakukan oleh orang yang shalat setelah selesai
melakukan melakukan sujud kedua pada rakaat pertama sebelum bangkit menuju rakaat
berikutnya.

18. Duduk iftirasy pada tasyahud awal dan duduk tawaruk pada tasyahud akhir. Duduk iftirasy
adalah duduk dengan mengakkan telapak kaki kanan dan duduk di atas kaki kiri. Sedangkan
duduk tawarruk adalah duduk dengan menegakkan telapak kaki kanan dan mengeluarkan
ujung telapak kaki kiri dari bawah tulang kering kaki kanan serta duduk di atas pantat kirinya.
Disunnahkan pula meletakkan kedua tangan di atas kedua paha sembari meratakan ujung
jemari tangan dengan kedua lutut. Mengepalkan jemari tangan kanan dan meluruskan
telunjuk untuk berisyarat ketika membaca syahadat.

19. Tasyahud awal

20. Berhalawat kepada nabi pada tasyahhud akhir

21. Berdoa setelah tasyahhud akhir sebelum salam dengan do’a yang disukai untuk kebaikan
dunia dan akhirat.

22. Mengucap salam ketika berpaling ke kiri

23.Menoleh ke kanan dan ke kiri ketika salam hingga bisa melihat pundaknya. Setelah salam
disunnahkan berdzikir dengan dzikir sebagai berikut:

 Istighfar tiga kali

 Membaca ayat kursi dan ayat Mu’awwidzaat (Al Ikhlas, an Naas, dan al Falaq)

 Membaca tasbih, tahmid, takbir


 Membaca:’Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik’

 Membaca : Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah…dan Allaahumma laa


maani’a lima a’thaita…dst

 Pada shalat subuh dan maghrib menambah dzikir dengan:

• Membaca ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah…dst.sepuluh kali

• Mohon perlindungan dari siksa neraka dan mohon dimasukkan dalam surge,
masing-masing tujuh kali

24. Membaca qunut pada shalat subuh

Hal-hal yang membatalkan Sholat

Selain berbicara, bergerak yang bukan gerakan sholat, makan, buang angin, sholat akan batal
dengan sendirinya apabila pada waktu sholat ada perempuan hadh lewat di depan kita,
keledai, dan anjing hitam bila di hadapannya tidak diletakkan sejenis pelana sebagai
pembatas.

Rasulullah bersabda:

”Shalat seseorang menjadi putus apabila dilewati perempuan (haidh), keledai, dan anjing
hitam bila di depannya tidak diletakkan pembatas sejenis pelana.”Kata Abu Dzar:Saya
bertanya:”Wahai Rasululla, apa bedanya anjing hitam dengan anjing warna
lain?”Sabdanya:Anjing hitam adalah setan.” HR. Muslim,Abu Dawud,dan Ibnu Khuzaimah.

Shalat Dalam Berbagai Kondisi

1. Shalat bagi orang sakit.

Bagi orang yang sedang sakit dan tidak sanggup mengerjakan shalat dengan berdiri, maka
diperbolehkan shalat sambil duduk. Sedangkan bagi orang yang dapat berdiri tetapi
menggunakan alat bantu, maka shalat hendaknya dilakukan dengan berdiri menggunakan alat
bantu tersebut, tetapi apabila hanya mampu berdiri pada saat takbiratul ihram, maka dia harus
berdiri semampunya dan meneruskan shalatnya dengan duduk. Jika seseorang tidak mampu
melaksanakan shalt dengan duduk, maka diperbolehkan shalatnya sambil berbaring miring
menghadap kiblat, apabila tidak mampu dengan berbaring miring, maka diperbolehkan
berbaring terlentang. Dalam segala keterbatasan kemmpuan, jika dia sanggup melakukan
ruku’ dan sujud, maka harus dilakukan keduanya. Tetapi bila hanya mampu melakukan salah
satunya, maka dikerjakan semampunya. Jika tidak mampu melakukan gerakan ruku’ dan sujd,
maka shalatlah dengan isyarat dimana sujud lebih rendah daripada ruku’.

Firman Allah:

“…Ingatlah Allah ketika kamu berdiri, duduk, dan ketika berbaring…” (QS. An Nisa’:105)

“ Allah tidak membebani seseorang melankan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al


Baqarah:286)

Rasulullah juga bersabda dari ‘Imran bin Hushain, dia berkata: “Suatu ketika aku terkena
penyakti”bawasir”, maka aku bertanya kepada Nabi tentang shalat (dalam keadaan
demikian). Beliau menjawab:

“Shalatlah sambil berdiri, jike engkau tidak mampu, maka sambil duduk, jika engkau tidak
mampu juga, maka sambil berbaring ke sampingmu.” (HR. jama’ah selain Muslim)

Bagi orang yang sakit, makruh hukumnya shalat dengan meninggikan sesuatu yang dijadikan
tempat sujud, sebagaimana riwayat dari Jabir, dia berkata: “(Suatu ketika) Rasulullah
mengunjungi orang yang sedang sakit, ketika beliau melihat orang tersebut sedang shalat di
atas bantal, maka beliau melemparkan bantal itu lalu bersabda: “Shalatlah di atas tanah jika
engkau mampu, bila tidak sanggup maka berisyaratlah dan jadikan (dalam isyarat itu)
sujudmu lebih rendah daripada ruku’mu.

2. Shalat bagi musafir

Bagi seseorang yang sedang melakukan perjalanan panjang, maka diperbolehkan meringkas
shalat yang empat raka’at menjadi dua raka’at. Hukumnya mengqashar shalat bagi seorang
musafir adalah sunnah. Firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 101.

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-
qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya
orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Berdasarkan firman Allah di atas terdapat syarat ketakutan, akan tetapi takut itu sendiri bukan
merupakan syarat mutlak bagi orang yang mengqashar shalat. Sebagaimana terter dalam
riwayat:

Dari Ya’la bin Umayyah, dia berkata:”Aku pernah bertanya kepada ‘Umar apakah kita tidak
boleh mengqashar shalat ketika (dalam perjalanan) kita merasa aman?” Dia menjawab:
“Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Rasulullah, maka beliau menjawab:” Benar,
hal itu adalah anugerah dari Allah, maka terimalah anugerah itu.”

Syarat sahnya meringkas shalat, ntara lain:

a) Jarak tempuhnya harus lebih dari 16 farsakh sekali jalan. 1 farsyakh = 3 ml = 80,540 km
b) Perjalanannya memang diniatkan. Syarat niat bagi musafir ada dua, yaitu:

 Berniat sejak awal untuk menempuh perjalanan dengan sempurna


 Mempunyai hak untuk menentukan niatnya sendiri, artinya perjalanan tersebut dilakukan
bukan hanya sekedar mengikuti seseorang saja tetapi si musafir memang mempunyai niatan
untuk mengadakan perjalanan tersebut.

c) Perjalanannya adalah perjalanan yang diperbolehkan


d) Melewati batas kota
e) Shalatnya tidak bermakmum pada orang yang tinggal tetap di wilayah tersebut atau pada
musafir yang mengerjakan shalat dengan sempurna
f) Dalam setiap shalatnya meniatkan untuk mengqashar shalat
3. Shalat di atas kendaraan

Shalat boleh dikerjakan di atas kendaraan dengan menghadap ke arah dimana kendaraan
tersebut menghadap. Hanya saja wajib baginya mengahadap kibat pada saat takbiratul ihram.
Jika tidak memungkinkan baginya melakukan gerakan ruku’ dan sujud, maka shalat bisa
dilakukan dengan isyarat.

4. Menjama’ shalat

Seseorang diperbolehkan menjama’ atau menggabung shalat antara zhuhur, ‘ashar, maghrib,
maupun isya’, baik jama’ taqdim (menggabungkan dua shalat dan mengerjakannya pada
waktu shalat yang awal) maupun ta’khir (mengerjakannya pada waktu shalat yang terakhir).
Adapun shalat subuh, maka wajib dikerjakan pada waktunya. Diperbolehkan menjama’ shalat
apabila berada pada keadaan berikut ini:

• Menjama’nya ketika sedang berada di ‘Arafah dan Mudzdalifah dengan jama’ taqdim
• Menjama’nya ketika dalam perjalanan, dengan syarat:
 Perjalanannya adalah perjalanan yang memenuhi syarat untuk diperbolehkan mengqashar
shalat.
 Keduanya dikerjakan berturut-turut.
 Tertib diantara dua shalat, yaitu memulai dengan shalat yang awal terlebih dahulu sebelum
melanjutkan kepada shalat yang berikutnya
 Niat menjama’ shalat pada shalat yang pertama
 Perjalanannya terus-menerus
• Menjama’ shalat ketika sedang hujan deras, turun salju, dan cuaca sangat dingin
• Menjama’ karena sedang sakit atau ‘udzur

Maraji’

Abu Bakar Jabir Al Jazairi .2003, Ensiklopedi Muslim; Minhajul Muslim hal 259-290, Jakarta :
Darul Falah
H. Sulaiman Rasjid, Fikih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensido
Matdawam, M. Noor. Buku Ajar MKPK Pend. Agama Islam. Fakultas Filsafat UGM.
Yogyakarta : 2003
Imam Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan. Sholat Mencegah Kemungkaran. Titian Illahi Press.
Yogyakarta : 1995
Ghanim, As Sadlan. Tuntunan Praktis Sholat Berjama’ah. At Tibyan. Solo : 2002
Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Sifat Shalat Nabi.Media Hidayah.Yogyakarta:2001
Dr. Husaini A. Majid Hasyim. Syarah:Riyadhush Shalihin 3. PT Bina Ilmu.Surabaya:1993

TAHSIN

Tujuan Instruksional

Peserta mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidahnya

Metode Penyampaian, materi, praktik langsung , atau menampilkan video

Pokok Bahasan Materi

Makhorijul Huruf (Tempat keluarnya huruf)

1. Rongga mulut , (al-jauf), yaitu huruf-huruf mad (alif, wau, ya)


‫ ا‬:pengucapannya denga membuka mulut, missal haa
‫ و‬: pengucapannya dengan majukan dua bibir, missal nuu
‫ ي‬: pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah, missal hii
2. Tenggorokan (al-halku)
‫( ا ه‬a, ha). Keluar dari tenggorokan bawah (aqshol halki)
‫( ح ع‬ha,‘a) : keluar dari tenggorokan tengah (wasathu halki)
‫( خ غ‬kha, gha) : keluar dari tenggorokan atas (adnal halki)

3. Lidah (al-lisan)
‫( ق‬qof) : keluar dari pangkal lidah (deakt tenggorokan) dengan mengangkatnya ke langit-
langit.
‫( ك‬kaf) : separti huruf qof tapi pangkal lidah diturunkan
‫ ي‬,‫ ش‬,‫( ج‬jim, syin, ya) : kelura dari tengah lidah bertemu dengan langit-langit
‫( ض‬dhodh) : keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu dengan gigi geraham
‫( ل‬lam) : keluarnya dengan menggerakkan semua lidah dan bertemu dengan ujung langit-
langit
‫( ن‬nun) : keluarnya dari ujung lidah dibawah makhrroj lam
‫( ر‬ro) : keluarna dari ujung lidah hampir sama seperti nun dengna memasukkan pungggung
lidah
‫ ت‬,‫ د‬,‫( ط‬tho, dal, ta) : keluar dari ujung lidah yang bertemu denan gusi bagian atas.
‫ ز‬,‫ س‬,‫( ص‬shod, sin, za) : keluar dari ujung lidah yang hampir bertemu gigi depan bagian bawah
‫ ث‬,‫ ذ‬,‫( ظ‬dzho, dza, tsa) : ujung lidah keluar sediki bertemu dengan ujung gigi depan bagian
atas.

4. Dua bibir (asy-syafatani), adalah fa, wau, ba, mim .


‫( ف‬fa) : keluar dari bagian dalam yang bertemu dengan ujung gigi atas
‫و‬, , ‫( م‬wau, ba, mim) : keluar dari dua bibir

5. Rongga hidung (al-khoisum), hanya satu yaitu ghunah (dengung)

Huruf Qalqalah

Yang dimaksud huruf qalqalah yaitu : ‫دج ﺏ ط ق‬


Apabila uruf qalqalah itu ,mati atau bacaan berhenti pada huruf tersebut, maka huruf itu diucapkan
seraya menambahkan semacam pantulan bunyi dari huruf itu sendiri di akhir pengucapan.
Kasus Qalqalah ada dua
1. Qalqalah Sugra : huruf alqalah berupa huruf mati (sukun)
2. Qalqalah Qubraa : huruf qalqalah itu menjadi mati karena bacaan berhanti pada
bacaan itu. Pemantuan bunyi dilahirkan lebih jelas.
Tafkhiim dan Tarqiiq
Ada huruf-huruf atau keadaan-keadaan yang di situ suatu huruf diucapkan tafkhiim (tebal/berat)
atau tarqiiq (tipis)
1. Huruf Isti’laa’ (diucapkan tebal) : ‫ خ‬,‫ ص‬,‫ ض‬,‫ ط‬,‫ خ‬,‫ ظ‬,‫ غ‬,‫ك‬
2. Huruf lam (‫ )ل‬pada kata Allah (lam jalalah)
Ada dua cara mengucapkan lam pada kata Allah (lam jalalaah). Huruf lam dibaca tebal jika diawali
denga vocal ‘a’ (fathah) atau ‘u” (dhomah). Diucapkan tipis jika didahului oleh vocal ‘i’
(kasroh)
3. Huruf Raa’ (‫)ر‬
Dalam beberapa keadaan,
a. Dibaca tebal, jika
-Dikenai fathah atau dhomah
-Mati sesudah bnyi vocal ‘a’ (fathah) atau ‘u’ (dhomah), termasuk mati arena bacaan berhenti
(qalqalah)
-Sesudah bunyi voal ‘I’ asli atau berikutnya bertemu isti’la berharakat fathah atau dhoman
(sebagaian ahli tajwid juga memasukkan harakat kasro)
-Mati seseudah vocal ‘i’ tidak asli, yaitu terdapat pada hamzah (‫ )ﺀ‬pada kata erintah hamzah (
‫ )ﺀ‬washal karena, hamzah (‫ )ﺀ‬diabaikan pada saat membaca tidak berhenti melainkan
diteruskan

b. Dibaca tipis jika,


-Dikenai kasrah
-Mati sesudah bunyi vocal ‘i’ asli, dan berikutnya tida bertemu dengan huruf isti’la
-Membaca berhenti pada satu kata sehingga huruf raa’ pada akhir kata itu dimatikan atau
memang mati dan sebelumnya berhenti atau bunyi vocal ‘i’
Kata kuci : huruf raa’ dibaca tipis jika berurusan dengan kasroh.

Hukum Nun mati dan Tanwin


3. Idhar, artinya jelas atau tampak. Sedang menurut istilah yaitu menyatakan bacaan nun mati dan
tanwin dengan jelas ( suara “N” nya ), adapun hukum idhar terjadi apabila nun mati atau
tanwin bertemu dengan huruf-huruf : ‫ه ا خ غ ح ع‬
4. Idghom , artinya memasukan,yakni memasukan /meleburkan/menyatukan bunyi nun mati atau
tanwin kedalam salah satu huruf idghom, sehingga apabila keduannya dibaca seperti satu huruf
yang bertasydid
a. Idghom Bigunah ( berdengung pada hidung ) : jika nun mati atau tanwin bertemu dengna huruf
huruf :‫ي م ن و‬
b. Idghom bilaaghunnah ( tidak dengung ) : jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-
huruf : ‫ل ر‬
5. Ikhfa, artinya menyamarkan, yakni menyamarkan suara nun mati atau tanwin ( antara suara N
dan NG ) sehingga menimbulkan suara berdengung di hidung bila bertemu salahsatu huruf dari
huruf-huruf ikhfa : ‫ت ث ج ذ د ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك‬
6. Iklab, artinya mengganti /menukar, yakni mengganti/menukar bacaaan nun mati atau tanwin
menjadi suara “M” dengan berdengung ketika bertemu dengan huruf ‫ﺏ‬
Hukum Mim Mati (Mim Sakinah)
Ada 3 macam
1. IKhfa’ Safawi : apabila mim mati beremu dengna ba’ (‫)ﺏ‬. Cara pengucapannya mim Nampak
samar disertai ghunah
2. Idghom mitslain (Idghom mimi) : apabila mim mati bertemu denagn mim (‫)م‬. Cara
pengucapannya harus disertai dengan ghunah.
3. Idzhar syaawi, apabila mim mati bertemu dengan selain huruf ba’ dan mim. Cara
pengucapannya adalah ghunnah, terutama ketika bertemu dengan huruf fa’ dan wau, sedikit
mim tidak boleh terpengaruh oleh makhroj fa’ dan wau walau mahrojnya sama/berdekatan.
Hukum Mad
Arti mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan,
Huruf nad ada tiga
1. Wau sukun (‫ )ْو‬yang sebelumnya terdapat huruf berharokat dhomah ( ُ)
2. Ya’ sukun (‫ي‬
ْ ) yang sebelumnya terdapat huruf berharokat kasroh ( ِ)
3. Alif ( ‫ )ا‬yang sebelumnya terdapat huruf berharaat fathah ( َ)
Pembagian Mad
1. Mad ashli/ Thobi’I, terjadi apabila
a. Huruf berbaris fathah bertemu dengan alif ( ‫) ا‬
b. Huruf berbaris kaeroh bertemu dengan “ ya mati” ( ‫) ي‬
c. Huruf berbaris dhoamh bertemu dengan “wawu mati” (‫) و‬
Panjngnya bacaan ini adalah 1 alif atau dua harokat.
2 Mad far’I
Adapun jenis-jenis mad far’I terdiri dari 13 macam,diantaranya adalah :
a. Mad wajib Muttashil,
Yaitu setiap mad thobi’I bertemu dengan hamzah (‫ )ﺀ‬dalam satu kata, panjangnya adalah 5
harokat
b. Mad jaiz munfashil,
Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah(‫ )ﺀ‬dalam kata yang berbeda,, panjangnya
adalah 2,4,atau 6 harokat
c. Mad aridh Lisukuun
Yaitu setiap mad thobi’I bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof
( berhenti ), panjangnya adalah 2,4,atau 6 harokat. Apabila tidak dibaca waqof maka
hukumnya kembali seperti mad thobi’i.
d. Mad badal,
Yaitu mad pengganti huruf hamzah (‫ )ﺀ‬diawal kata, lambang mad badal biasanya berupa
tanda baris atau kasroh tegak. Panjangnya 2 harokat
e. Mad I’wadh,
Yaitu mada yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yangberbaris fathataen dan
dibaca waqof. Panjangnya 2 harokat
f. Mad Liin (mad layyin)
apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya wau sukun (‫ )ْو‬atau ya’ sukun (‫ي‬
ْ ) yang
didahului oleh huruf berharokat fathah. Panjangnya 2-6 harokat
g. Mad Tamkiin
Apabila terdapat ya bertasydid (‫ي‬
ّ ) bertemu dengan ya’ sukun (‫ي‬
ْ ) panjangnya 2 harakat
h. Mad Lazim mutsaqqol kilmi
Apabila terdapat huruf yang bertasydid jatuh sesudah huruf mad. Panjangnya 6 harakat
i. Mad Lazim mukhoffaf kilmi
Apabila terdapat huruf sukun jatuh sesudah mad bidal. Panjangnya 6 harakat, mad ini hanya
terdapat dala 3 surat, yaitu Al-An’am 143-44. Yunus : 59, dan An-Naml : 59
j. Mad Lazim harfi mutsaqqol
Huruf-huruf di awal surat yang pembacaannya diidzhghomkan. Panjangnay 6 harakat.
k. Mad Lazim harfi mukhoffaf
Separti mad sebelumnya akan tetapi tidak diiddzhghomkan.

Waqaf dan Ibtida’


Waqaf adalah melakukan penghentian dalam membaca Al-QUr’an seraya mengambil nafas dengan
niat untuk setelahnya membaca kembali.
Ibtida’ adalah memulai membaca atau memulai meneruskan membaca Al-Qur’an.
Tanda-tanda waqaf in untuk memudahkan bagi ynag tidak bisa menggunakan bahasa arab, oleh
kerena itu penggunaannya tidak mutlak (khususnya bagi yang telah menguasaai bahasa arab)
‫ ﻗف‬,‫ م‬: sangat baik waqaf
‫ ط‬,‫ ﻗﻟﻰ‬: lebih baik waqaf
΅ : hadir sepasang, waqaf pada salah satu
‫ج‬ : boleh waaf atau washal
‫ق‬ : ada sebagaian ulama yang membolehkan waqaf
‫ﻻ‬ : tidak waqaf
‫ ز‬,‫ ص‬,‫ ﺼﻟﻰ‬: lebih baik washal

KOMPETENSI PROFESIONALITAS

Halal dan Haram

Tujuan instruksisional

Peserta dapat membedakan makanan, obat dan kosmetik yang halal dan haram.

Metode penyampaian

Materi akan disampaikan oleh kelompok studi profetik. Pemandu diharapkan berkoordinasi dengan
pemandu lain (minimal 2 kepemanduan), dan tim dari profetik mengenai jadwal yang cocok untuk
mengadakan kepemanduan bersama. Pada saat penyampaian materi. Pemandu berperan sebagai
manajer dan observer forum.

Dalam hadits arba’in ke-6 yang artinya;

Diriwayatkan dari Abu Abdillah Nu’man ibn Basyir r.a., beliau berkata “Saya mendengar Rosululloh
SAW bersabda” : ”Sesungguhnya perkara halal itu telah jelas dan perkara haram itupun sudah jelas.
Tetapi diantara keduanya (halal dan haram) masih ada hal-hal lagi yang samar dalam status
hukumnya, yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia”.

Barang siapa yang mau meninggalkan hal-hal yang masih samar tersebut berarti dia telah
membebaskan agamanya (dari hal-hal yang dicela dalam agama) dan membebaskan perangainya (dari
celaan orang lain terhadap dirinya. Barang siapa yang terjatuh ke dalam perkara yang syubhat (samar
halal dan haramnya), maka terjatuhlah dia ke dalam yang haram, seperti halnya penggembala yang
menggembalakan ternaknya di sekitar tempat yang dilarangnya. Tidak jarang terjadi binatang
ternaknya makan tanaman yang berada di dalamnya.

DEFINISI

1. Halal

a. Imam Syafi’I : sesuatu yang tidak terdapat dalil yang mengharamkannya


b. Abu Hanifah : sesuatu yang terdapat dalil yang menghalalkannya
2. Haram

a. Imam Syafi’i : sesuatu yang terdapat dalil yang mlarang melakukannya


b. Abu Hanifah : sesuatu yang tidak terdapat dalil yang menghalalkannya

Dalam kaidah ushul fiqh, disebutkan:

Asal hukum ibadah itu adalah dilarang kecuali yang diperbolehkan

Asal hukum muammalah adalah boleh kecuali yang dilarang

Islam Menghalalkan Yang Baik

"Hai manusia! Makanlah dari apa-apa yang ada di bumi ini yang halal dan baik, dan jangan kamu
mengikuti jejak syaitan karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang terang-terangan bagi kamu." (al-
Baqarah: 168)

Di sini, islam menyeru manusia pada umumnya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Islam
adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Bisa dijamin bahwa semua makanan halal itu sehat akan tetapi
belum tentu makanan yang sehat itu halal.

Selanjutnya mengumandangkan seruannya kepada orang-orang mu'min secara khusus.

Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman! Makanlah yang baik-baik dari apa-apa yang telah Kami berikan
kepadamu, serta bersyukurlah kepada Allah kalau betul-betul kamu berbakti kepadaNya. Allah hanya
mengharamkan kepadamu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih bukan karena
Allah. Maka barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas,
maka tidaklah berdosa baginya, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-
kasih." (al-Baqarah: 172-173)

Dalam seruannya secara khusus kepada orang-orang mu'min ini, Allah s.w.t. memerintahkan mereka
supaya suka makan yang baik dan supaya mereka suka menunaikan hak nikmat itu, yaitu dengan
bersyukur kepada Zat yang memberi nikmat. Selanjutnya Allah menjelaskan pula, bahwa Ia tidak
mengharamkan atas mereka kecuali empat macam seperti tersebut di atas. Dan yang seperti ini
disebutkan juga dalam ayat lain yang agaknya lebih tegas lagi dalam membatas yang diharamkan itu
pada empat macam. Yaitu sebagaimana difirmankan Allah:

"Katakanlah! Aku tidak menemukan tentang sesuatu yang telah diwahyukan kepadaku soal makanan
yang diharamkan untuk dimakan, melainkan bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi;
karena sesungguhnya dia itu kotor (rijs), atau binatang yang disembelih bukan karena Allah. Maka
barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka
sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih." (al-An'am: 145)

Dan dalam surah al-Maidah ayat 3 al-Quran menyebutkan binatang-binatang yang diharamkan itu
dengan terperinci dan lebih banyak.

Firman Allah:

"Telah diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, binatang yang disembelih bukan karena
Allah, yang (mati) karena dicekik, yang (mati) karena dipukul, yang (mati) karena jatuh dari atas,
yang (mati) karena ditanduk, yang (mati) karena dimakan oleh binatang buas kecuali yang dapat kamu
sembelih dan yang disembelih untuk berhala." (al-Maidah: 3)

Antara ayat ini yang menetapkan 10 macam binatang yang haram, dengan ayat sebelumnya yang
menetapkan 4 macam itu, samasekali tidak bertentangan. Ayat yang baru saja kita baca ini hanya
merupakan perincian dari ayat terdahulu.

Binatang yang dicekik, dipukul, jatuh dari atas, ditanduk dan karena dimakan binatang buas,
semuanya adalah termasuk dalam pengertian bangkai. Jadi semua itu sekedar perincian dari kata
bangkai. Begitu juga binatang yang disembelih untuk berhala, adalah semakna dengan yang
disembelih bukan karena Allah. Jadi kedua-duanya mempunyai pengertian yang sama.

Dampak dari memakan makanan yang haram:

1. tidak diterima amalan

” ketahuilah , bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah satu dari kalian, maka amalnya
tidak diterima selama 40 hari. ” (Riwayat At Thabrani)

2. tidak terkabulnya do’a

Sa’ad bin Waqsh bertanya kepada rasulullah SAW, ”: Ya Rasulullah, doakan saya kepada ALLAH
agar do’a saya terkabul. ” Rasulullah menjawab, ” Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka
do’amu akan terkabulkan.” (Riwayat At Thabrani)

3. mengikis keimanan pelakunya

Rasulullah bersabda,” Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seornag
mukmin. ” (Riwayat Bukhari Muslim)
4. Mencampakkan pelakunya ke Neraka

Rasulullah bersabda, ” Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama
untuknya (Riwayat At Tirmidzi)

5. Sedekahnya ditolak

Rasulullah SAW bersabda, ” Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian


menyedekahkannya, maka tidak ada pahala dan dosa untuknya (Riwayat ibnu Huzaimah).

Hikmah dari makanan yang halal adalah

1) Pertama kali haramnya makanan yang disebut oleh ayat al-Quran ialah bangkai, yaitu binatang
yang mati dengan sendirinya tanpa ada suatu usaha manusia yang memang sengaja disembelih atau
dengan berburu.

Hati orang-orang sekarang ini kadang-kadang bertanya-tanya tentang hikmah diharamkannya bangkai
itu kepada manusia, dan dibuang begitu saja tidak boleh dimakan. Untuk persoalan ini kami
menjawab, bahwa diharamkannya bangkai itu mengandung hikmah yang sangat besar sekali:

a) Naluri manusia yang sehat pasti tidak akan makan bangkai dan dia pun akan menganggapnya kotor.

b) Supaya setiap muslim suka membiasakan bertujuan dan berkehendak dalam seluruh hal, .

c) Binatang yang mati dengan sendirinya, pada umumnya mati karena sesuatu sebab; mungkin karena
penyakit yang mengancam, atau karena sesuatu sebab mendatang, atau karena makan tumbuh-
tumbuhan yang beracun dan sebagainya. Kesemuanya ini tidak dapat dijamin untuk tidak
membahayakan, Contohnya seperti binatang yang mati karena sangat lemah dan kerena keadaannya
yang tidak normal.

d) Allah mengharamkan bangkai kepada kita umat manusia, berarti dengan begitu Ia telah memberi
kesempatan kepada hewan atau burung untuk memakannya sebagai tanda kasih-sayang Allah kepada
binatang atau burungburung tersebut. Karena binatang-binatang itu adalah makhluk seperti kita juga,
sebagaimana ditegaskan oleh al-Quran.

e) Supaya manusia selalu memperhatikan binatang-binatang yang dimilikinya, tidak membiarkan


begitu saja binatangnya itu diserang oleh sakit dan kelemahan sehingga mati dan hancur.
Berdasarkan temuan LPPOM MUI, sejumlah bahan haram yang ditemukan dalam obat-obatan yang
beredar di masyarakat meliputi bahan utama dari babi, embrio dan organ manusia, serta penggunaan
alcohol.

Beberapa contoh bahan haram dalam obat yaitu:

1. insulin

Insulin merupakan hormon yang digunakan untuk mengatur gula tubuh. Penderita diabetes
memerlukan hormon insulin dari luar, guna mengembalikan kondisi gula tubuhnya kembali normal.
Insulin dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik. Insulin bisa berasal dari kelenjar mamalia
atau dari microorganism hasil rekayasa genetika. Jika dari mamalia, insulin yang paling mirip dengan
manusia adalah yang berasal dari babi yang hanya berbeda 1 asam amino, sedangkan dengan sapi
berbeda 3 asam amino.

Dari data yang dirilis oleh international diabetes federation pada tahun 2003 menyebutkan , 70%
insulin yang beredar berasal dari manusia, 17 % berasal dari babi, 8% dari sapi, sisanya 5%
merupakan campuran antara babi dan sapi.

2. heparin

Obat ini berfungsi sebagai antikougulan atau anti penggumpalan pada darah. Banyak digunakan oleh
penderita penyakit jantung untuk menghindari penyumbatan pada pembuluh darah. Hampir semua
heparin yang beredar dipasaran diimpoor dari luar negeri.hanya saja, keterangan berbahan babi
tersebut dicetak sangat kecil dan hanya tertera pada kemasan.

3. Kapsul

Cangakang kapsul sebenarnya hanya bahan penolong untuk membungkus obat, bukan bahan obat.
Tapi masalahnya , cangkang ini juga ikut tertelan dan masuk ke dalam tubuh. Cangkang kapsul
terbuat dari gelatin yang bersumber dari tulang atau kulit hewan. Bisa dari sapi, ikan atau babi. Selain
itu adapula obat atau multivitamin yang diimpor dalam bentuk softcapsule atau kapsul lunak. Kapsul
jenis ini banyak dibuat dari gelatin babi karena lebih bagus dan lebih murah.

4. Alkohol
Alcohol banyak digunakan untuk melarutkan bahan2 aktif pembentuk obat. Obat batuk adalah salah
satu obat yang banyak menngunakan alcohol. Bahan ini dikonotasikan sebagai minuman keras atau
khamir.

Beberapa bahan tambahan makanan telah dibahas pada bagian produk hewani. Beberapa lagi yang
diragukan kehalalannya (perlu diteliti lebih lanjut) dapat dilihat pada Tabel 3 (pada Tabel 3 terdapat
pula daftar bahan tambahan makanan yang sudah dibahas sebelumnya dengan maksud untuk
melengkapi informasi yang telah disampaikan). Keraguan akan kehalalan bahan-bahan tersebut
berasal dari kemungkinan bahwa bahan tambahan tersebut berasal dari bahan hewani yang
diharamkan atau minuman yang memabukkan.

Nomor yang menyertai nama bahan tersebut adalah kode yang berlaku di negara Masyarakat Eropa,
secara umum semua kode bahan tambahan makanan diawali dengan E, kemudian digit pertama
menunjukkan kelompoknya, apakah pengawet, pengemulsi, antioksidan, dll. Dari daftar di bawah
nanti terlihat banyak sekali pangan olahan yang perlu diwaspadai kehalalannya karena bahan
tambahan makanannya yang masih perlu diteliti. Walaupun demikian, kembali perlu ditegaskan, tidak
berarti pasti haram karena bahan-bahan pengganti yang halal juga sudah banyak dan pembuatannya
tidak harus melalui jalan yang dijelaskan dalam tabel, karena masih mungkin ada berbagai alternatif
seperti telah dibahas untuk kasus pengemulsi.

Ada satu jenis bahan tambahan makanan yang juga rawan kehalalannya (beberapa), sayangnya bahan
ini banyak dipakai pada makanan olahan, bahan tambahan tersebut yaitu perisa (flavourings).
Kekhawatiran ini disebabkan oleh karena beberapa hal, yaitu:

• pelarut yang digunakan di antaranya etanol dan gliserol,

• bahan dasar pembuatannya,

• asal bahan dasar yang digunakan.

Sebagai contoh, untuk menghasilkan flavor daging diperlukan base yang dibuat dari hasil reaksi asam
amino atau protein hidrolisat, gula dan kadang-kadang lemak atau turunannya.

Selain itu, pada waktu formulasi untuk flavor ayam misalnya (sering digunakan untuk mie instan, sup
ayam, kaldu ayam, produk chiki (ekstrusi), dll), seringkali diperlukan lemak ayam, sehingga perlu
jelas dari mana asalnya. Contoh lain lagi, untuk flavor mentega diperlukan bukan hanya bahan-bahan
kimia tunggal pembentuk aroma mentega, tetapi juga asam-asam lemak untuk membentuk rasa dan
mouthfeel, tentu saja perlu jelas dari mana asam lemaknya. Itu hanya dua contoh saja, perlu disadari
bahwa jenis flavor ini jumlahnya ratusan, terbuat dari ribuan senyawa kimia bahan dasar, di samping
pelarut, pengemulsi, enkapsulan, penstabil, dan aditif lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya
mengaudit kehalalan bahan flavor ini, bukan pekerjaan mudah dan kembali memerlukan keahlian dan
bekal pengetahuan yang tinggi di bidang ini, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Daftar Bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya (syubhat)

• Potasium nitrat (E252)

Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna
daging. contoh pada Sosis, ham, Dutch Cheese

• L-(+)-asam tartarat (E334)

Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine.Sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu
beku, jelly, bakery, minuman, tepung telur, wine, dll.

• Turunan-turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)

Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll

• Gliserol/gliserin (E422)

Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak
hewani). Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan
coating untuk daging, keju, cake, desserts, dll

• Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436

Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa.
Terdapat pada produk roti dan cake, donat, produk susu: es krim, desserts beku; minuman, dll

• Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)

Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai
pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks,
margarin, desserts, coklat, cake, puding

• Edible bone phosphate (E542)

Dibuat dari tulang hewan, Anti caking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen.
• Asam stearat

Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetikAnticacking agent

• L-sistein E920

Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan
pengembang adonan, bahan dasar pembuatan flavor daging. Untuk produksi tepung dan produk roti,
bumbu dan perisa (flavor)

• Wine vinegar dan malt vinegar

Masing-masing dibuat dari wie dan bir. Sebagai pemberi flavor bumbu-bumbu, saus, salad

Sebagai kesimpulan, kehalalan suatu produk pangan pada era global ini menjadi kompleks,
memerlukan penanganan yang serius karena banyak kemungkinan yang dihadapi yang dapat sampai
haramnya atau halalnya suatu produk pangan. Di samping itu, pekerjaan pemeriksaan kehalalan suatu
produk pangan tidak bisa sembarangan, memerlukan ketelitian tinggi, memerlukan pengetahuan asal
usul bahan dan proses pengolahan pangan itu sendiri, dan yang terpenting analisis laboratorium tidak
dapat dijadikan andalan menentukan kehalalan suatu produk pangan. Mungkin bekal yang terpenting
yang berkaitan dengan bahan ialah pengetahuan yang mendalam mengenai bahan itu sendiri. Di
samping itu, diperlukan metode pemeriksaan yang tepat dan pembentukan sistem jaminan halal yang
handal. Kedua hal terakhir itulah yang akan dibicarakan pada seri tulisan selanjutnya.

Referensi:

Syarh Hadits Arba’in An-nawawy ke-6

At Tamimi, Syaikh Muhammad, 1999, Kitab Tauhid, Darul Haq, Jakarta.

Al Qur’anul karim

majalah hidayatullah

Referensi: Hansen dan Marsden, 1987. E for Additives. Thorsons, England.

Hidup Sehat Ala islam


Tujuan instruksisional

Mengetahui hidup sehat ala islam dan dapat berperan mengaplikasikannya di masyarakat.

A. Sunnah harian Rasulullah

Metode penyampain

Pemandu menyampaikan materi secara klasikal, atau dapat dilakukan dengan nonton film dan bedah
buku superhealth.

Islam adalah agama sempurna. Ternyata di balik ibadah ritual sunnah yanga dilakukan rasulullah
SAW, tersimpan efek yang menguntungkan bagi kesehatan.,apa saja itu? Inilah sebagian kecil dari
sunnah rasullah dan khasiatanya bagi kesehatan

1. TIDUR SIANG

Kebiasaan ini terlihat sepele, tapi sebenarnya besar artinya bagi tubuh, kosentrasi, dan kinerja
setengah hari berikutnya. Sayangnya, kebanyakan orang pada masa sekarang sering melupakannya
dengan berbagai alasan, mulai dari efektifitas hingga dianggap sebagai bentuk kemalasan. Padahal,
tidur siang mengandung rahasia yang jauh dari prasangka seperti itu.

Tengah hari adalah masa paling sesuai untuk tidur sekejap karena sistem dalam tubuh manusia secara
biologi efektif dalam memanfaatkan fase rehat atau tidur pada waktu itu. Fase itu disebut sebagai
midafternoon quiescent phase atau secondary sleep gate.

Penelitian yang dilakukan oleh David F. Dinges, dan Roger J. Broughton menunjukkan bahwa
mereka yang secara rutin tidur 30 menit pada waktu tengah hari mempunyai risiko mengidap
penyakit jantung 30 persen lebih rendah jika dibandingkan yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.
Sedangkan dari Survey National Sleep Foundation di Washington DC baru-baru ini terungkap fakta
bahwa tidur siang paling sedikit setengah jam, mampu meningkatkan produktfitas kerja, kesigapan
tubuh, dan memulihkan mood. Sumber data yang berbeda melengkapi temuan ini. Lebih dari 60
persen orang dewasa Amerika Serikat tidak tidur siang, dan mereka mengalami rasa mengantuk
selama bekerja. Ongkos kehilangan produktifitas kerja yang harus dibayar akibat tidak tidur siang
mencapai 18 milliar dolar AS setiap tahunnya! Rugi bukan? Maunya maksimal, justru marjinal, tanpa
jeda tersebut.

Studi yang dilakukan oleh Circadian Technologies of Lexington, Massachuets, Amerika Serikat, juga
membuktikan hal yang sama dalam hal manfaat tidur siang. Ditambah di Havard menguatkan hasil
serupa : para pekerja yang tidak tidur siang terbuki laju pekerjaannya lebih lamban dibandingkan
pekerja yang diberi tidur siang setengah jam. Terlebih untuk jenis pekerjaan yang memerlukan
kosentrasi.

Kenapa bisa demikian?

Richard Wiseman, seorang professor psikologi, menyatakan bahwa riset mebuktikan otak kita lebih
bekerja kreatif saat kita dalam kondisi rileks dan nyaman dibandingkan saat di bawah tekanan.
Bahkan mimpi pada saat tidur menghasilkan kombinasi luar biasa antara ide-ide dan hal-hal yang
sulit. Keduanya menghasilkan solusi yang menakjubkan bagi sejumlah masalah yang dihadapi saat
bekerja.

Lalu berapa lama kita sebaiknya terlelap di siang hari ?

Jawabannya sederhana : yaitu tergantung kualitas tidurnya. Kualitas tidur ditentukan oleh tercapainya
tidaknya kedalaman tidur, yang dalam bahasa kita dinyatakan dengan lelap atau nyenyak. Orang
cukup jeda tidur siang setengah jam jika benar-benar penuh lelap tertidur. Artinya fase tidur REM
(Rapid Eye Movement), sama bagus dan seimbang dengan fase tidur NREM (Non Rapid Eye
Movemant).

Sebenarnya tidur siang merupakan kebiasaan sebagian orang yang terdahulu yang disebut dengan
qailullah. Qailullah ini waktunya setelah shalat Dhuhur hingga Ashar. Rasulullah dan para sahabat
melakukannya dengan tujuan agar bisa bangun pada malam harinya sehingga merupakan sunnah
karena Nabi Saw juga melakukannya. Tapi, kalau tidur siang hanya untuk bermalas-malasan, apalagi
malam harinya juga tidak shalat Tahajud, maka apa nilai sunnah dari tidur siang ini?

Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu (r.a) pernah mengingatkan Muawiyah bahwa manfaat waktu
secara umum lebih penting daripada sekedar tidur siang melalui perkataan beliau, “Kalau kalian tidur
siang maka kalaian menelantarakan hak rakyat, kalau kalian tidur malam kalian menelantarakan hak
Allah. Bagaimana kalian mengatur tidur antara dua hak ini wahai Muawiyah?”

Intinya, adalah harus proporsional dalam menggunakan waktu. Sekali lagi tidur siang berkaitan
dengan kualitas bukan kuantitas. Oleh karena itu sebelum melakukan tidur siang niatkan lurus dan
ikhlas karenaNya, untuk berkarya maksimal, memenuhi hak badan, mempersiapkan diri untuk
kegiatan di malam hari, atau yang utama agar tubuh siap untuk bangun Tahajud.

2. zikir

Seorang psikolog Belanda non muslim bernama van der Hoven mengungkapkan hasil
temuannya tentang pengaruh membaca al-Qur’an dan mengulangi kata kata ALLAH baik
dilakukan seorang pasien maupun orang sehat. Penelitian ini dilakukan selama 3 tahun
terhadap muslim dan non muslim. Diantara subjek penelitian , ada yang bisa berbahasa arab
ada pula yang tidak. Akan tetapi , semua dilatih membaca kata Allah dengan jelas. Hasilnya,
seorang yang membaca al-Qur’an secara reguler mampu melindungi diri dari penyakit
kejiwaan. Selain itu, Karima Burns dalam artikelnya “ Health benefits of saying
alhamdulillah” menyatakan bahwa sekedar mengatakan alhamdulillah saja memberikan
stimulus pada otak untuk bersikap lebih tenang, bijak dan dapat merasakan semuanya begitu
nikmat, ringan serta menyenangkan apalagi jika ditambah kalimat thayyibah yang lain,
semisal “ insya allah” ketika berjanji (daripada ok deh ¡), “subhanalah ketika menjumpai hal
yang menakjubkan (daripada wow), juga “ Allahu akbar saat menjumpai tantangan dalam
kehidupan (daripada semangat!). Semua kalimat thayyibah tersebut adalah zikir yang ringan,
namun bisa memberatkan timbangan amal kita di akhirat kelak.

3. Puasa

Puasa adalah perisai terhadap berbagai penyakit jiwa, hati dan tubuh. Beberapa khasiat
berpuasa adalah meringankan otot-otot dan seluruh tubuh serta menjamin stamina,
mendatangkan kebahagiaan dan kelegaan hati.

Secara umum puasa memang saat yang tepat untuk mengistirahatkan diri . Pertanyaannya,
seperti apa bentuk istirahat yang dimaksud? Fakta menunjukkan bahwa lama makanan
tinngal di usus dalam proses pencernaan adalah 14 jam. Selama setahun, organ ini bekerja
nyaris tanpa henti, karena jeda waktu antara makan kita tidak selama itu. Jika dimisalkan
sarapan pukul 6.00 kemudian makan siang pukul 13.00, jeda keduanya hanya 7 jam, masih
separuh dari waktu transit makanan. Jadi , saat makanan pagi belum sempat terbuang, sudah
masuk makanan siang. Begitu seterusnya, sepanjang hari, sepanjang tahun. Kapan
istirahatnya? sebab semua peremajaan bagi organ ini tak kalah penting. Tak heran, akibatnya
banyak peyakit yang menyertai. Nah berapa lama puaasa kita? Lebih kurang 14 jam bukan?
itulah makna kenapa dalam banyak kajian ilmiah dinyatakan bahwa saat berpuasa merupakan
saat kita memberi istirahat pada organ pencernaan.

Disisi lain, proses peremajaan terhadap tubuh tidak hanya berhenti sampai pada organ
pencernaan, tapi juga terhadap organ lain, termasuk otak. Lalu apa hubungan ini dengan
aktivitas puasa kita?
Hasil penelitian yang dilakukan Dr. Ibrahin Kazim, seorang dokter, peneliti, serta direktur
dari Trinidad Islamic academy, dengan menggunakan Electro Enchepalo Gram (EEG,
perekam gelombang otak) bahwa puasa membuat tidur lebih berkualitas, karena ’deep sleep’
lebih cepat tercapai. Efeknya pada perbaikan tubuh dan otak, termasuk molekul memori lebih
maksimal. Efek lainnya, selama berpuasa, magnesium (salah satu mineral penting tubuh)
meningkat. Magnesium ini memiliki efek cardio-protective(pelindung jantung). Dengan
demikian, dengan berpuasa jantung lebih awet.

Puasa bahkan tidak terkecuali di kalanagan non muslim sekalipun populer sebagai penurun
berat badan. Tentang manfaat puasa ini, dr. Madarina Julia, SpA, MPH, menjelaskan” ketika
puasa kita menahan lapar. Ketika lapar itulah terjadi penurunan kadar gula darah dan
pelepasan growth hormon (hormon pertumbuhan). Saat terjadi pelepasan growth hormon,
lemak viseral yang posisinya biasanya di perut terbakar sehingga perut menjadi langsing.
selain itu, puasa juga menghasilkan hormon enkefalin dan endorfin yang merupakan opiat
alami sehingga mampu memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, namun secara alami.

3.membaca dan mentadaburi al-qur’an

Al-qur’an merpakn penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.S Al Isra 17;18).
Menurut para ahli tafsir, nama lain al-Qur’an adalah as-syifa yang artinya secara bahasa
adalah obat penyembuh (QS. Yunus :57). Selain mengisyaratkan adanya pengobatan, al-
Qur’an juga menceritakan keindahan alam semesta yang bisa kita jadikan sebagai sumber
dari pembuat obat-obatan (Qs. An-Nahl (16):11 dan 69). Berdasarkan keterangan tersebut,
orang yang membaca al-Qur’an akan merasakan ketenangan jiwa. Malik Badri melaporkan
hasil penelitian al-Qadi di Florida, Amerika serikat. Penelitian ini berhasil membuktikan
bahwa hanya dengan mendengarkan bacaan al-Qur’an, seseorang muslim baik mereka yang
berbahasa arab maupun bukan mampu merasakan perubahan fisiologis yang besar seperti
penurunan depresi, kesedihan, bahkan dapat memperoleh ketenangan dan menolak berbagai
macam penyakit. Penemuan qadi ini diperoleh dengan bantuan peralatan elektronik mutakhir
untuk mendeteksi detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik.
Penemuan ini menunjukkan bahwa bacaan al-qur’an berpengaruh besar hingga (97%) dalam
memberikan ketenangan dan penyembuhan penyakit.

Al-Qur’an juga memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut
diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam ”Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam”
di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang
kepadanya diperdengarkan ayat-ayat al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respon
tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Kesembuhan menggunakan al-Qur’an dapat dilakukan dengan membaca, berdekatan


dengannya, dan mendengarkannya. Salah satu unsur yang dapat dikatakan meditasi dalam al-
Qur’an adalah autosugesti dan hukum-hukum bacaan (tajwid, waqaf dll). Autosugesti sebagai
olah ketenangan, sedang waqaf dan hukum bacaan lainnya adalah olah pernapasan.

Pemaparan diatas adalah sedikit diantara sunnah-sunnah harian rasulullah yang bermafaat
bagi diri seorang muslim. Untuk itu, marilah kita senantiasa menghidupkan sunnah
rasulullah. Namun, harap diperhatikan rasa ikhlas dalam melakukannya, jangan samapai kita
terfokus hanya pada manfaat medisnya saja. Naudzubillah...

B. Thibbun nabawi

Metode penyampaian

Penyampaian disampaikan oleh pakar thibbun nabawi dalam suatu forum besar secara
klasikal.

Dalam aplikasinya, Al-Qur’an perlu diperinci dengan hadist rasulullah SAW. Hadist itu
sendiri mencakup seluruh aspek kehidupan rasulullah SAW. Dengan demikian segala
perilaku beliau adalah teladan terbaik bagi seorang muslim untuk bertindak tak terkecuali
dalam hal pengobatan. Dengan keyakinan ini, metode pengobatan rasullullah menjadi penting
untuk diketahui oleh seluruh kaum muslimin. Pengobatan nabi memiliki unsur ilahiyah.
Unsur ini membuat perbandingan antara pengobatan nabi dengan dokter.

Islam adalah agama yang memiliki kitab suci, yaitu Al-Quran. Ummat Islam
meyakini bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk
membimbing umat manusia. Karena bersumber dari Allah, Al-Quran memiliki otoritas
tertinggi. Ia memuat seluruh kebenaran yang mengatur seluruh aspek hidup manusia. Karena
itu, teladan Nabi (sunnah) selama berabad-abad telah menjadi panduan bagi kehidupan
sehari-hari dan benteng bagi umat terhadap kebudayaan di luar Islam.
Nabi saw bukan hanya pendiri dan pengatur masyarakat. Beliau adalah model bagi
ummat Islam. Sudah menjadi aksioma dalam agama bahwa setiap tindakan beliau sejak
turunnya wahyu pertama dijaga oleh Allah dari kesalahan. Jika tidak demikian, maka wahyu
itu sendiri akan diragukan, sesuatu yang tidak akan pernah Allah ijinkan. Karena itu, tindakan
terkecil nabi adalah hasil bimbingan wahyu dank arena itu sarat nilai moral. Segala sesuatu
yang dilakukan dan diucapkan Nabi adalah bagian dari sunnah beliau; perlakuan beliau
terhadap anak-anak, cara beliau berbuka puasa, menggosok gigi, dan memelihara janggut.

Melestarikan sunnah berarti menjaga kelangsungan agama Islam itu sendiri. Salah
satu cara terpenting untuk melakukan ini ialah dengan mempelajari hadist.

Pada bahasan kali ini akan dibahas mengenai bagaimana praktek pengobatan yang
dilakukan di jaman Nabi saw dan kaitannya dengan kajian ilmiah pada masa kini.

Ada dua jenis penyakit, yaitu penyakit hati dan penyakit jasmani. Keduanya
disebutkan di dalam Al-Quran :

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit mereka.” (QS Al-
Baqarah: 10)

“Tak ada halangan bagi orang buta, tak ada halangan bagi orang pincang, dan tak ada
halangan bagi orang sakit.” (QS An_Nur:61)

Pengobatan Nabi memiliki unsur ilahiah. Unsur ini membuat perbandingan antara
pengobatan Nabi dengan pengobatan dokter mirip dengan perbandingan antara pengobatan
dokter dan pengobatan tradisional. Para ahli kesehatan terbaik mengakui fakta ini.

Rasulullah menggunakan tiga jenis obat untuk mengobati penyakit: 1.obat alamiah 2.obat
ilahiah 3.kombinasi antara obat ilmiah dan obat ilahiah. Pengobatan tubuh adalah bagian dari hukum
Rasulullah yang menyempurnakan dan melengkapi tubuh. Obat-obatan tubuh seharusnya diggunakan
jika diperlukan. Selain itu, sebaiknnya lebih banyak dilakukan usaha untuk mengobati penyakit hati
dan jiwa, memelihara kesehatan dan mencegah kerugian apa pun yang dapat timbul. Itulah tujuan
terakhir misi Rasulullah.

Beberapa thibbun nabawi adalah sebagai berikut:

1. Fitoterapi dan madu

1. Minyak zaitun
“Dinyalakan dari sebuah pohon yang diberkati, zaytun, tidak dari timur –maksudnya tidak
mendapat sinar matahari hanya di pagi hari-tidak dari barat-maksudnya tidak mendapat sinar
matahari hanya di sore hari- Namun terkena matahari sepanjang hari, yang minyaknya
hampir menimbulkan cahaya, meskipun tidak ada api yang menyentuhnya.” (QS An-Nur: 35)

At-Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dalam sunannya bahwa Abu Hurairah ra
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Makanlah minyak zaitun dan gunakan
sebagai minyak rambut karena ia berasal dari pohon yang diberkati.”

Zaitun bersifat lembab pada tingkatan pertama. Pernyataan bahwa minyak ini kering adalah
salah. Kualitas minyak zaitun tergantung pada pohon yang memproduksinya, di mana minyak
zaitun terbaik adalah yang diperas dari zaitun masak. Minyak dari zaitun yang tidak masak
dingin dan kering. Minyak zaitun merah menghasilkan minyak yang berada di antara dua
jenis minyak zaytun ini. Minyak zaitun hitam bersifat panas dan basah, menyembuhkan
racun, berfungsi sebagai obat pencahar dan membebaskan tubuuh dari penyakit cacingan.
Minyak zaitun tua lebih panas dan berkhasiat. Jika minyak tersebut dicampur dengan air
maka menjadi kurang panas, lebih manis, dan lebih berkhasiat. Semua jenis minyak zaitun
melembutkan kulit dan memperlambat proses penuaan. Air bergaram yang dicampur dengan
minyak zaitun menghentikan nyala api dan menguatkan gusi. Daun zaitun menyembuhkan
demam, kesemutan, infeksi kulit, koreng kering, koreng basah, dan keringat berlebihan.
Masih banyak manfaat lain dari minyak zaitun.

Minyak zaitun juga telah diteliti memiliki khasiat diantaranya:

Minyak zaitun bukan hanya digunakan dalam menu masakan, tapi juga untuk kesehatan.
Minyak zaitun kaya akan monounsaturated fat. Hanya 1 ons minyak zaitun murni
mengandung 86, 2% monounsaturated fat, plus 17.4% lemak dari vitamin E, yaitu suatu
anti-oxidant larut lemak yang melindungi kesehatan dari kerusakan radikal bebas. Di Negara
Mediterranea (Eropa) , masyarakat banyak mengkonsumsi minyak zaitun, sehingga Negara
tersebut cenderung memiliki penyakit hati yang lebih sedikit dibandingkan dengan Negara
Eropa lainnya.

Penggunaan minyak zaitun memiliki efek positif pada level kolesterol pada darah qt. zaitun
juga mengandung banyak senyawa fenol yang sangat penting untuk mencegah dan mengobati
thrombosis dan arteriosclerosis. penelitian membuktikan minyak zaitun dapat menurunkan
tekanan darah. Studi pada pasien diabetes memperlihatkan efek yang lebih baik pada gula
darah daripada makanan kesehatan yang rendah lemak. Pada penyakit lain, penggunaan
minyak zaitun secara teratur dapat menurunkan angka penyakit asma dan rheumatoid
arthritis.

Kandungan tertentu dari minyak zaitun dapat menolong untuk memproteksi sel usus dari
kanker yang disebabkan paparan bahan kimia.

2. Madu

Bukhari meriwayatkan dari Said bin Zubair dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Penyembuhan terjadi dengan tiga cara, yaitu minum madu, berbekam, dan besi panas. Aku
melarang ummatku menggunakan besi panas.”

Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Az-Zuhri berkata, “Minumlah madu, karena madu baik untuk
daya ingat.” Jenis madu terbaik adalah madu yang putih, jernih, ringan, dan manis. Madu
yang diambi dari pohon dan daerah gunung lebih baik daripada madu yang tumbuh dalam
sarang biasa. Kualitas madu beragam sesuai dengan wilayah tempat lebah berburu
makanannya.

Madu bersama zat lain berfungsi untuk membersihkan, melembutkan, meredakan, dan
mencuci organ-organ yang terserang dan dapat mematangkan beragam zat. Materi berbahaya
akan dikeluarkan sewaktu menyelamatkan tubuh dari gangguan penggunaan laksatif yang
kuat.

• Sebagai antibakteri dan antiseptic, beberapa senyawa yang dapat dihambat yaitu
Escherichia coli, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa , Salmonella, typhimurium,
Serratia marcescens, Staphylococcus aureus , Streptococcus pyogenes. Selain bakteri, madu
juga telah diteliti menghambat Candida albicans.

• Wound-healing and anti-inflammatory properties

Madu dapat mengobati luka bakar,infeksi bedah, dan decubitus ulcers. Madu sangat kental,
sehingga dapat mengabsorbsi air di sekitar jaringan yang radang. Contohnya, penelitian di
afrika barat membuktikan bahwa skin grafting, surgical debridement and even amputation
diatasi dengan aplikasi local madu untuk masa penyembuhan. Pada studi yang lain,proses
penyembuhan dipercepat dengan aplikasi madu pada wanita yang menderita radical
vulvectomy untuk vulval cancer.
• Anti-tussive and expectorant properties

Khasiat ini berhubungan dengan kapasitas madu untuk mendilusikan sekresi bronchial dan
meningkatkan fungsi epitel bronchial.

• Mengandung senyawa Antioxidant seperti Pinocembrin, Pinobanksin, Chrysin,


Galagin.

• Cosmetics uses

Madu dapat dijadikan humectant, yang mana ketika madu dipaparkan di udara dapat
mempertahankan kelembaban. Pada penggunaan kosmetik , madu dapat melembabkan kulit
sehinnga terasa fresh dan cocok untuk produk pelembab. Selain itu madu juga dapat
membantu pertumbuhan jaringan baru.

Kandungan gizi madu adalah carbohydrates, proteins, lipids, enzymes and vitamins. Satu
sendok makan mengandung 60 calories, 11 g of carbohydrates, 1mg of calcium, 0.2mg of
iron, 0.lmg of vitamin B and 1mg of vitamin C.

3. Habbah sauda (biji adas/shuneiz/ black cumin/ Indian cumin)

Dinyatakan dalam shahihain dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Slamah bahwa Abu
Hurairah ra meriwayatkan dari Rasulullah saw yang bersabda, “Hendaklah kalian
menggunkan habbah sauda karena ia mengandung obat untuk setiap penyakit, kecuali
kematian.”

Biji adas mengandung beberapa khasiat, sebagaimana dinyatakan Rasulullah, “obat bagi
setiap jenis penyakit.” Pernyataan ini sesuai dengan firman Allah, “menghancurkan segala
sesuatu melallui perintah Tuhannya.” (QS al-Ahqaf: 25) artinya, segala sesatu rentan untuk
hancur.

Habbah suauda bersifat panas dan kering pada tigkatan ketiga, menghilangkan masuk angin,
menghilangkan cacing parasit, menyembuhkan lepra dan demam berlendir, membuka
penyumbatan-penyumbatan, mendekomposisi akumulasi gas dan kelembaban berlebihan
dalam perut. Jika ditumbuk, dicampur dengan madu dan diminum dengan air hangat akan
melarutkan batu-batu dalam binjal dan kandung kemih serta melancarkan buang air kecil.
Habbah sauda melancarkan menstruasi dan produksi air susu ibu jika diminum selama
beberapa hari. Habbah sauda juga menghilangkan, mendekomposisi dan mengurangi gejala-
gejala pilek jika ditumbuk dalam tisu dan dihirup terus menerus.

Minyaknya menyembuhkan gigitan ular, bawasir, dan bintik-bintik. Jika satu takaran diminum dengan
air, minyak biji adas ini dapat mengobati sesak nafas.banyak manfaat lain dari habbah sauda.
Sebagian orang menyatakan bahwa penggunaan habbah sauda dengan dosis berlebih dapat
menyebabkan kematian.

1. Jinten hitam menstimulasi sumsum tulang dan sel-sel imun untuk meningkatkan produksi
interferon, melindungi sel normal dari kerusakan akibat virus, dan meningkatkan jumlah antibody
yang memproduksi sel B.

2. Jinten hitam mengandung unsaturated fatty acids, contohnya asam Linoleat dan asam
Gammalinolen.dengan kandungan tersebut , memungkinkan sintesis substansi pengatur sistem imun
turunan Prostaglandin E1. asam Linoleat menstabilkan membrane sel. ( Dr. Peter Schleicher
Immunologist, Munich, Germany)

3. Jinten hitam terbukti berkhasiat sebagai anti histamine, antioksidan, antibiotic, antimicotik,
efek bronkodilator ( Study of Black seed oil on humans, American Scientists )

4. Jinten hitam merupakan sumber asam lemak, protein, karbohidrat, vitmin dan mineral.
Bijinya juga mengandung sterol, terutama beta-sitosterol, yang telah diketahui memiliki aktivitas
antikarsinogenik.(Dr. Michael Tierra L.AC. O.M.D)

Habbatusauda (Black Cumin) mengandung 100 zat berkhasiat seperti aromatic, mineral, vitamin,
enzyme, 58 % asam lemak esensial termasuk omega 3 dan 6, aromatic nigellone, thymochine, dll.
Habbatusauda adalah penyembuh segala macam penyakit, meningkatkan stamina dan daya tahan
tubuh, menetralisir halusinasi pengaruh obat-obatan kimiawi, dll.

Rosululloh SAW. bersabda : “Sungguh, Habbatusauda ini obat dari segala penyakit kecuali kematian”
(HR. Bukhori-Muslim)

Dr. Tajul Aris Yang (Malaysia) mengatakan Omega yang terkandung dalam Habbatusauda lebih besar
10 kali lipat daripada DHA dan EPA.

Habbatussauda' adalah salah satu tanaman obat yang termasuk dari pengobatan Nabi Shalallahu 'alaihi
wa Sallam. Berbentuk biji hitam yang telah dikenal ribuan tahun dan digunakan secara luas untuk
mengobati berbagai macam penyakit.
Seiring dengan perkembangan teknologi, tanpa disadari perkembangan terapi modern tidak mutlak
mampu meyembuhkan beberapa penyakit, bahkan obat-obatan yang sekarang beredar sebagian ada
yang menyimpan efek samping yang membahayakan tubuh manusia.

Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda : � Gunakanlah Al Habbatussauda�, karena


didalamnya terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali as Sam (maut) (Shahih Bukhori dan
Muslim).

Mengkonsumsi Habbaatussauda sebagai obat yang dianjurkan Rosululloh Sholallahu AlaihiWassalam


tidak begitu dikenal oleh muslimin di Indonesia, Padahal di berbagai negara (Eropa, Amerika dan
sejumlah negara Asia) Obat ini mengalami kepoluleran yang sangat nyata dengan dilakukan beberap
riset ilmiyah untuk mengungkap kebenaran hadits tersebut. ( diantaranya oleh Profesor El Dakhany
dari Microbiologi Research Center, Arabia, Dr Michael Tierra L.A.C.O MD, Pharmachology
Research Department Laboratory, Departement Pharmachy King College London dll).Diantara
manfaat habbatussauda :

1. Menguatkan sistem kekebalan.

Jinten Hitam (Habbatussauda) dapat meningkatkan jumlah se-sel T, yang baik untuk meningkatkan
sel-sel pembunuh alami. Evektifitasnya hingga 72 % jika dibandingkan dengan plasebo hanya 7 %.
Dengan demikian mengkonsumsikan Habbatussauda� dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pada
tahun 1993, Dr Basil Ali dan koleganya dari College of Medicine di Universitas King Faisal,
mempublikasikan dalam jurnal Pharmasetik Saudi. Keampuhan extract Habbatussauda diakui
Profesor G Reimuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich, dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan dapat digunakan sebagai bioregulator. Dengan demikian Habbatussauda
dapat dijadikan untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh seperti kanker dan AIDS.

2. Meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan Kewaspadaan

Dengan kandungan asam linoleat (omega 6 dan asam linoleat (Omega 3), Habbatusssauda merupakan
nutrisi bagi sel otak berguna untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan, Habbatussauda juga
memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia
pertumbuhan dan lansia.

3. Meningkatkan Bioaktifitas Hormon

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin, yang masuk dalam peredaran darah.
Salah satu kandungan habbatussauda adalah sterol yang berfungsi sintesa dan bioaktivitas hormon.

4. Menetralkan Racun dalam Tubuh


Racun dapat menganggu metabolisma dan menurunkan fungsi organ penting seperti hati, paru-paru
dan otak. Gejala ringan seperti keracunan dapat berupa diare, pusing, gangguan pernafasan dan
menurunkan daya konsentrasi. Habbatussauda� mengandung saponin yang dapat menetralkan dan
membersihkan racun dalam tubuh.

5. Mengatasi gangguan Tidur dan Stress

Saponin yang terdapat di dalam habbatussauda memiliki fungsi seperti kortikosteroid yang dapat
mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh
dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur,
dan dapat menghilangkan stress.

6. Anti Histamin

Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi
seperti pada asma bronchial. Minyak yang dibuat dari Habbatussauda dapat mengisolasi
ditymoquinone, minyak ini sering disebut nigellone yang berasal dari volatile nigella. Pemberian
minyak ini berdampak positif terhadap penderita asma bronchial. Penelitian yang dilakukan oleh
Nirmal Chakravaty MD tahun 1993 membuktikan kristal dari niggelone memberikan efek
suppressive. Kristal-kristal ini dapat menghambat protemkinase C, sebuah zat yang memicu pelepasan
histamin. Penelitian lain membuktikan hal serupa. Kali ini dilakukan Dr Med. Peter Schleincher, ahli
immunologi dari Universitas Munich. Ia melakukan pengujian terhadap 600 orang yang menderita
alergi. Hasilnya cukup meyakinkan 70 % yang menderita alergi terhadap, sebuk, jerawat, dan asma
sembuh setelah diberi minyak Nigella (Habbatussauda�). Dalam praktiknya Dr Schleincher
memberikan resep habbatussauda� kepada pasien yang menderita influenza.

7. Memperbaiki saluran pencernaan dan anti bakteri

Habbatussauda mengandung minyak atsiri dan volatif yang telah diketahui manfaatnya untuk
memperbaiki pencernaan. Secara tradisional minyak atsiri digunakan untuk obat diare. Tahun 1992,
jurnal Farmasi Pakistan memuat hasil penelitian yang membuktikan minyak volatile lebih ampuh
membunuh strainbakteri V Colera dan E Coli dibandingkan dengan antibiotik seperti Ampicillin dan
Tetracillin.

8. Melancarkan Air Susu Ibu

Kombinasi bagian lemak tidak jenuh dan struktur hormonal yang terdapat dalam minyak
habbatussauda dapat melancarkan air susu ibu. Penelitian ini kemudian di publikasikan dalam
literature penelitian di Universitas Potchestroom tahun 1989.

9. Tambahan Nutrisi Pada Ibu Hamil dan Balita


Pada masa pertumbuhan anak membutuhkan nutrisi untuk meningkatkan system kekebalan tubuh
secara alami, terutama pada musim hujan anak akan mudah terkena flu dan pilek. Kandungan Omega
3, 6, 9 yang terdapat dalam habbatussauda merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan
otak balita dan janin.

10. Anti Tumor

Pada Kongres kanker International di New Delhi , minyak habbatussauda diperkenalkan ilmuwan
kanker Immunobiologi Laboratory dari California Selatan, habbatussauda dapat merangsang sumsum
tulang dan selsel kekebalan, inferonnya menghasilkan sel-sel normal terhadap virus yang merusak
sekaligus menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan antibody.

11. Nutrisi bagi manusia

Habbatussauda kaya akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi sangat ideal untuk lansia,
terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan revitalitas sel otak agar tidak cepat pikun.
Habbatussauda mengandung 15 macam asam amino penyusun isi protein termasuk di dalamnya 9
asam amino esensial. Asam amino tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup oleh
karena itu dibutuhkan suplemen tambahan, Habbatussauda dapat mencukupinya.

Maraji’
Superhealth, gaya hidup sehat rasulullah. Egha Zinur Ramadhani
Praktek kedokteran nabi. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Titik bekam, hubunganhya dengan meridian dan herba. Sugiyo, S.Ag
Terapi herbal dan bekam. Ahsan Jihadan Al- Biruni & Jumarodin
THE BENEFITS OF OLIVE OIL.(radioislam.orgza.info/)

islamic-health.com

www.sweetsunnah.com

4. Bekam
Rasulullah saw bersabda :

“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka
berkata,’Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan bekam.” (HR. Ibnu Majah dan At
Tirmidzi).
Sabda beliau yang lain : “Kalau lah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk
berobat adalah baik, maka hal itu adalah berbekam.” (Shahih Sunan Abu Dawud)
“Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah berbekam.” (Shahih menurut syarat
Asy Syaikhainy)
Dari hadits-hadits di atas, nyatalah bagi kita bahwa berbekam itu merupakan pengobatan
pilihan pertama, bukan alternatif kedua.

Definisi
Hijamah atau berbekam menurut bahasa adalah ungkapan tentang menghisap darah dan
mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang lantas ditampung di dalam gelas bekam, yang
menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana. Lalu dilakukan penyayatan permukaan
kulit dengan pisau bedah, untuk mengeluarkan darah.

Khasiat Berbekam (Hijamah)


Sebagian kecil yang bisa disebutkan disini adalah :
1. Sakit kepala secara umum.
2. Pusing-pusing yang bersifat sementara.
3. Migraine.
4. Hemiplegia (lumpuh separo).
5. Perdarahan otak.
6. Bermacam sakit di wajah, seperti sakit gigi, telinga, mata, dan hidung
7. Varises.
8. Rheumatik.
9. Low Back Pain.
10. Gout (encok)
11. Hemorhoid (wasir)
12. Haid tidak teratur.
13. Elephantiasis (kaki gajah)
14. Sesak nafas.
15. Mata bengkak (exophtalmus, proptosis)
16. Liver maupun limpa.
17. Enuresis (ngompol)
18. Konstipasi/sembelit.
19. Furunkel/bisul.
Dan masih banyak penyakit-penyakit lain yang tidak diketahui kecuali oleh Allah semata,
dan Dia lah yang Maha Penyembuh.
Larangan berbekam

1. Orang tua renta yang sakit tanpa daya dan upaya


2. Penderita tekanan darah sangat rendah (dianjurkan minum habbatussauda).
3. Penderita sakit kudis.
4. Penderita diabetes mellitus .
5. Perut wanita yang sedang hamil.
6. Wanita yang sedang haid.
7. Orang yang sedang minum obat pengencer darah.
8. Penderita leukemia, thrombosit, alergi kulit serius.
9. Orang yang sangat letih / kelaparan / kenyang / kehausan / gugup. :

Anggota bagian tubuh yang tidak boleh di-bekam: Mata, telinga, hidung, mulut, puting susu,
alat kelamin, dubur. Area tubuh yang banyak simpul limpa. Area tubuh yang dekat pembuluh
besar. Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka .
Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut
kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan
bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.

Waktu Bekam.
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan
lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan
bahwa : “Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau
melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu.” (Diriwayatkan
oleh Ahmad). . :.
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan
penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan
kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari
apa saja ketika diperlukan. Hal ini berdasarkan ucapan Rasulullah SAW : “Jangan sampai
mengalami ketidakstabilan darah, karena itu bisa mematikan.” .. .
Ibnul Qayyim berkata :, “Pengarang Al Qanun berkata, Diperintahkan penggunaan bekam
bukan pada awal bulan (Qamariyah), karena cairan-cairan dalam tubuh kurang aktif
bergerak dan tidak normal. Bukan pula akhir bulan, karena cairan-cairan itu berkurang.
Yang baik ialah pada pertengahan bulan, ketika cairan-cairan di dalam tubuh bergolak dan
mencapai puncak penambahannya, karena bertambahnya cahaya dari rembulan.
KOMPETENSI MORALITAS

Yuk Gaul Ala Islam


(Akhlak)
Tujuan Instrusional
1. Peserta memahami kepribadian seorang muslim
2. Peserta memahami akhlak seorang muslim kepada sesame muslim dan nonmuslim
3. Peserta memahami pentingnya menutup aurat

Metode Penyampaian:
-Materi
- nonton film

Pokok Materi
Sabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik akhlaknya”. Kenapa
Akhlak? Karena Akhlak adalah buah aqidah dan ibadah. Akhlak adalah bukti, arti, makna sehingga
hidup jadi berarti.. Coba bayangkan—mungkin ga ya?—seseorang yang rajin beribadah tapi bicaranya
kotor, pikirannya jahat, perilakunya jorok. Mungkinkah? Mungkin saja bila ibadahnya dilakukan
tanpa Iman. Bisa saja ia tak mampu mengaitkan antara akhlak dengan iman dan ibadah, sehingga
welcome terhadap masalah-masalah yang makruh, syubhat, bahkan haram. Tapi jika kita bisa
memaknai semua ibadah yang kita lakukan maka kita akan mengetahui bahwa dengan ibadah kita
akan bisa menjadi insan yang berakhlak dan tak ubahnya seperti sebuah bunga yang harum atau
sebuah buah ranum yang orang-orang selalu ingin didekatnya untuk merasakan harumnya atau ingin
memetik buahnya.

Kepribadian seorang muslim

kepribadian merupakan sifat atau karakter yang melekat pada diri seorang manusia. Seorang
muslimah akan senantiasa berupaya kepribadian yang berlandaskan kepada al-Qur’an dan sunnah
Rasulullah saw.
1. Aqidah yang lurus/bersih
Apabila seseorang sudah menyatakan dirinya sebagai seorang muslim, konsekwensinya ia akan
memiliki kelurusan aqidah. Pemahaman akan aqidah sangatlah penting akidah tersebut akan
menetukan pola berpikir kita dalam memecahkan permasalahan hidup sehari-hari. Inti dari aqidah
adalah tauhid. Ketauhidan inilah yang akan dijadikan landasan dalam setiap perilaku kita. Bentuk
aqidah yang lurus diantaranya menjauhi semua perbuatan syirik misalnya meminta pertolongan
kepada dukun, mempercayai ramalan bintang, meyakini suatu benda dapat memiliki kekuatan,
mempercayai angka 13 adalah angka sial dll.
2. ibadah yang benar
Ibadah adalah penghubung dengan Allah. Seorang muslim akan menjaga keikhlasan dalam ibadah
dan melaksanakan ibadah sesuai yang dicontohkan Rasulullah saw. Salah satu tanda seseorang
sudah beribadah dengan benar adalah timbulnya ketenangan dalam batin (jiwa) setelah melakukan
ibadah.
3. akhlak yang kokoh
Beberapa contoh akhlak islami yaitu tidak takabur, jujur, memenuhi janji, sabar, lemah lembut,
pemaaf, menjaga lisannya, berani, tawadu tanpa merendahkan diri, dll.
4. kekuatan jasmani
Seorang muslim memiliki fisik yang kuat dan sehat agar dapat beribadah dan beraktivitas dengan
optimal, sebagaimana rasulullah SAW bersabda: ”mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada
mukmin yang lemah” (H.R Muslim). Cara menjaga kekuatn fisik antara lain: menjaga adab makan
dan minum sesuai sunnah rasulullah, mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib, berolahraga,
tidak merokok, shaum sunnah, bersih badan, pakaian dan temapat tinngal dll.
5. keluasan wawasan
Ilmu merupalkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam beraktivitas dan beribadah ,
seorang muslim hendaknya memahami ilmunya agar tidak terjebak dalam perbuatan bid’ah(tidak
dicontohkan rasulullh SAW).
6. Berjuang melawan hawa nafsu
Nafsu memiliki pengaruh yang sanagt besar terhadap keinginan manusia untuk melakukan satu
perbuatan baik amupun buruk dan memilih salah satu jalan yang disediakan Allah yaitu jalan dunia
dan jalan takwa. Seorang muslim hendaknya menjaga hawa nafsunya agar tetap berada dalam
koridor islam contohnya menjauhi narkoba, pacaran, zina, dan yang lagi tren nih...gossip.
7. pandai menjaga waktu
Hendaknya kita berusaha mengelola waktu agar tidak terbuang sia-sia. Ingatlah waktu tidak akan
terulang kedua kalinya.
8.teratur dalam suatu urusan
9. mandiri/memiliki usaha sendiri
Khusunya kepada laki-laki karena diperintahkan mencari nafkah. Walupun begitu, muslimah juga
dianjurkan memiliki kemandirian. Sebagaimana sabda rasulullah” tangan diatas lebih baik daripada
tangan yang dibawah
10.bermanfaat bagi orang lain

akhlak seorang Muslim adalah :


• Akhlak terhadap saudara Muslim
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat” (Al Hujuraat, 10-13).
1. Memberi bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Rasulullah SAW bersabda :“ Barangsiapa berada dalam kebutuhan saudaranya, maka Allah
berada dalam kebutuhannya, dan barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dari oarng
Muslim dari berbagai kesusahan dunia, maka Allah menghilangkan darinya satu kesusahan
dari berbagai kesusahan pada hari kiamat.”
2. Menyebarkan salam
Rasulullah SAW bersabda :“ Kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian
tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu kepada
kalian, jika mengerjakannya kalian saling mencintai ? Sebarkanlah salam.” (HR. Muslim)
3. Menjenguknya jika ia sakit
Rasulullah SAW bersabda :“ Jenguklah orang yang sakit, berikanlah makanan kepada orang
yang kelaparan serta bebaskanlah kesukaran orang yang mengalami kesukaran.”
(Diriwayatkan Bukhari)
1. Menjawabnya jika ia bersin
Rasulullah SAW bersabda :“ Jika salah seorang diantara kalian bersin, hendaklah
mengucapkan, ‘Alhamdulillah’, dan hendaklah saudara atau sahabatnya menjawab,
‘Yarhamukallah’, dan hendaklah dia (yang bersin) mengucapkan. ‘ yahdikumullah wa
yuslihu balakum’.”
5. Mengunjunginya karena Allah
Rasulullah SAW bersabda :“ Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi
saudaranya karena Allah, maka ada penyeru yang menyerunya, ‘Semoga engkau bagus dan
bagus pula perjalananmu, serta engkau mendiami suatu tempat tinggal di surga’.” (HR. Ibnu
Majah dan At-Tirmidzi)
6. Memenuhi undangannya jika dia mengundangmu
Rasulullah SAW bersabda :” Hak orang Muslim atas Muslim lainnya ada lima : Menjawab
salam, mengunjungi yang sakit, mengiring jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab
orang yang bersin.” (HR. Asy-Syaikhani)
Tambahan dari HR. Muslim “apabila ia minta nasihat, maka berilah dia nasihat”
7. Tidak menyebut-nyebut aibnya dan menggunjingnya, secara terang-terangan atau sembunyi-
sembunyi
Rasulullah SAW bersabda :“ Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya,
dan kehormatannya.”
8. Berbaik sangka kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda :“ Jauhilah persangkaan, karena persangkaan itu perkataan yang
paling dusta.” (Muttafaq Alaihi)
9. Tidak boleh memata-matai dan mengawasinya, baik dengan mata maupun telinga
Rasulullah SAW bersabda :“ Janganlah kalian saling mengawasi, janganlah saling mencari-
cari keterangan, janganlah saling memutuskan hubungan, janganlah saling membelakangi
dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Muttafaq Alaihi)
10. Tidak membocorkan rahasianya
Rasulullah SAW bersabda :“ Barangsiapa menutupi aib saudaranya, maka Allah akan
menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah)
11. Menampakkan kecintaan dan kasih sayang dengan memberikan hadiah kepadanya
Rasulullah SAW bersabda :“ Saling berilah hadiah, niscaya kalian saling mencintai.” (HR.
Baihaqi)
“ Jika salah seorang diantara kalian mencintai saudaranya, maka hendaklah dia
memberitahukannya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Umar bin Khattab RA berkata : “Tiga hal yang bisa memupuk kecintaan saudaramu : engkau
mengucapkan salam kepadanya jika engkau bersua dengannya, memberinya tempat duduk,
dan memanggilnya dengan nama yang paling dicintainya.”
12. Tidak mengghibahnya dan membelanya jika ada seseorang yang mengghibahnya.
13. Memaafkan kesalahan-kesalahannya
Rasulullah SAW bersabda :“ Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seorang hamba yang
suka memberi maaf melainkan kemuliaan.” (HR. Muslim)
Ø Kisah Bilal dengan Abu Dzar Al-Ghifari
13. Mendo’akannya dari tempat yang jauh
Rasulullah SAW bersabda :“ Do’a seseorang bagi saudaranya dari tempat yang jauh adalah
terkabulkan. “ (HR. Muslim)
Ø Kisah pengintaian Abdullah bin Amr bin Ash terhadap seorang calon penghuni surga. Yang
menjaminnya masuk surga adalah : “Yang selalu kujaga ialah, tak pernah aku menutup mata
untuk tidur, sebelum melepaskan perasaan tak baik terhadap sesama Muslim.”

Ukhuwah islamiyah adalah ikatan hati (persaudaraan) karena satu aqidah (Islam
Tahapan-tahapan ukhuwah Islamiyah
1. Ta’aruf (Saling mengenal)
Pada tahap ini, seorang muslim mulai mengenali kepribadian, ciri fisik, nama, tempat tinggal,
dan cara berpikirnya. Ini adalah tahap awal dalam berinteraksi.
2. Tafahum (Saling memahami)
Setelah saling mengenal, maka akan terjalin tafahum. Kita bisa saling mengerti dengan
perasaan sahabat kita, dan memungkinkan untuk saling memberikan semangat dan nasihat.
3. Ta’awaun (Saling menolong)
Setelah kedua tahap di atas terpenuhi, akan muncul keinginan untuk saling menolong dengan
ikhlas.
4. Takaful (Saling menggung beban)
Tahap ini adalah muara dari proses ukhuwah islamiyah. Adanya rasa senasib dan
sepenanggungan diwujudkan dengan tingkatan tertinggi dari ukhuwah, yakni Itsar
(mendahulukan kepentingan orang lain).

• Akhlak terhadap non Muslim


Umat Islam harus berkeyakinan, bahwa pandangan orang non-islam adalah sesat. Karena
mereka tidak memakai petunjuk yang benar, sesuai dengan ajaran Islam (lihat QS. Ali Imran :
85)
Diantara akhlak terhadap non muslim adalah sebagai berikut :
1. Benci terhadap orang non muslim karena Allah
Rasulullah SAW bersabda :
“ Cinta terhadap yang dicintai Allah dan benci karena Allah adalah termasuk iman.” (HR.
Bukhari)
2. Berbuat adil dan baik pada orang non muslim. (lihat QS. Al- Mumtahanah :8)
3. Tidak boleh mencintai orang non muslim.
4. Boleh membantu orang non muslim yang menderita.
5. Jangan menghina orang non muslim
Di dalam hadits Qudsi Allah SWt berfirman :
“ Siapa yang menyakiti orang kafir (dzimmy), maka Aku akan jadi musuhnya di hari kiamat.”
(HR. Muslim)
6. Wanita Islam dilarang menikah dengan laki-laki non muslim (lihat QS. Al-Mumtahanah : 10)
7. Tidak boleh memberi salam kepada orang non muslim
Apabila orang kafir itu memberi salam, maka jawablah hanya dengan ucapan ‘ Wa’alaikum’
8. Tidak boleh meniru perbuatan orang non muslim
Rasulullah SAW bersabda :
“ Siapa saja yang meniru-niru perbuatan suatu kaum, berarti dia telah menjadi
pengikutnya.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
9. Tidak boleh memanggil tuan kepada orang non muslim.
Dari Buraidah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “jangan memanggil orang
munafik dengan,’Tuan yang mulia’. Sebab apabila ia menjadi tuanmu, maka jadilah dia
pemimpin kamu, berarti kamu telah mendapat kebencian Allah Azza Wajalla.” (HR. Ahmad)
Maraji
Materi mentoring SMA 1 1426 H
Jadi muslimah sukses. Tim ILNA

PROBLEMATIKA UMAT ISLAM

TUJUAN

1. Mengetahui potensi umat islam yang seharusnya bisa dikembangkan


2. Mengetahui kondisi riil umat islam saat ini
3. Mengetahui sebab-sebab kemunduran umat
4. Mengetahui solusi dan problematika umat saat ini
5. Peserta mampu mengidentifikasi problematika umat disekitarnya dan berperan sebagai
problem solver

Metode Penyampaian.

Pemandu menyampaikan materi secara klasikal dan dilanjutkan dengan memandu penyelesaian studi
kasus yang ditugaskan yaitu ”andai aku menjadi”. satu kelompok kepemaduan akan memilih kasus
kemudian melakukan tindakan bagaimana mengatasi problematika tersebut kemudian membuat
makalah sebagai tugas akhir.

POKOK PENYAMPAIAN MATERI

Populasi umat islam saat ini kurang lebih seperempat dari seluruh jumlah penduduk dunia
yang mencapai 6 milyar orang. Ini tentu buka jumlah yang yang bisa dibilang sedikit apabila kita
bandingkan dengan populasi umat dari agama lain. Namun jumlah yang besar ini tidak otomatis
menempatkan umat islam pada posisi depan peradaban dunia (paling tidak untuk saat ini). Hampir
dua pertiga dari negara dengan populasi umat islam yang besar termasuk dalam golongan dunia ketiga
alias negara berkembang (catatan:pemandu menyebutkan contoh-contoh negara-negara berpopulasi
islam besar yang saat ini masih dalam kondisi yang memprihatinkan.

Lemahnya negara-negara dengan populasi islam besar tentu sesuatu yang sangat ironis,
mengingat dihampir seluruh negara islam atau didaerah yang dihuni komunitas islam rata-rata adalah
daerah denagn SDA yang melimpah. Hampir 80% cadanfan minyak bumi dan gas alam berada
dinegeri-negerri yang berpopulasi muslim besar seperti negara-negara timur tengah, Indonesia,
Malaisia, Brunei, Afganistan, Kenya, dam Yunan.

Minyak bumi adalah bahan bakar utama industri yang saat ini. Amerika, produksi minyak
dalam negerinya hanya mampu memenuhi 10% kebutuhan dalm negeri. Sisanya, mereka mengimport
dari luar (atau dengan membayar negeri-negeri muslim semisal : Afganuistan, Irak, Iran, Syria, dan
Sudan). Hal serupa juga dialami negera-negara dikawasan Eropa.

Sekilas, ketika kita melihat kondisi yamg surplus, kita boleh bilang bahwa umat islam
memegang peran penting saat ini. Namun, kenyataannya sunggguh berbeda 100%. Umat ini sangat
tergantung dari negeri-negeri kafir semacam Amerika dan negara-negara Eropa. Bahkan harga
minyak dunia mampu mereka kendalikan, sehingga membawa keuntungan dipihak mereka. Dalam
sektor ekonomi, negeri-negeri muslim masih terikat hutang dengan negara-negara barat. Hal ini
diperparah dengan rusaknya akhlak kaum muslimin karena budaya-budaya barat yang secara sporadis
digulirkan kenegeri-negeri muslim.

Kelemahan-kelemahan diatas menyebabkan posisi tawar dunia Islam terhadap Barat menjadi
lemah, baik dalam diplomasi maupun dalam hal perang. Ketika terjadi kasus atau konflik didunia
Islam, maka yang bakal dirugikan adal begara islam itu sendiri. Sebagai contoh, saat ini negeri-negeri
muslim tidak kuasa melawan Israel di Palestina, atau mencegah agresi militer Amerika ke Afganistan
dan Irak. (Catatan: jumlah umat muslim di dunia Arab saja mencapai 350 juta orang, itu belum
termasuk umat islam di negeri-negeri lain di Asia, sedangkan jumlah penduduk yahudi yang
mengangkangi tanah palestina hamya 5 juta orang. Tapi kenapa kekuatan umat muslim seolah-olah
tidak ada apa-apanya dibanding mereka?)

Bagaimana kita akan memiliki posisi yang kuat kalau kita lemah dalam segala bidang, bahkan
kekuatan paling hakiki berupa aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia juga telah tercabut. Sungguh
kita perlu mengingat perkataan Khalifah Umar bin Khattab r.a, ”Aku lebih takut kepada maksiat
kalian, daripada dengan kekuatan musuh kalian”.

Mengurai akar permasalahan umat

1. Kelemahan Internal
Kekuatan dan kelemahan yang hakiki bersumber dari dalam tubuh umat, bukan pada faktor
internal. Disini berarti kelemahan umat adalah karena jauhnya ummat dari Allah, karena banyaknya
maksiat umat kepada perintah Allah, sedikitnya ketaatan kita kepada berbagai perintah Allah dan
Rosul-Nya. Beberapa faktor penghancur eksistensi ummat Islam tersebut adalah:

a. Fanatisme golongan
Contoh: hubungan yang tidak harmonis antara NU dan Muhammadiyah, menjelang pemilu
orang islalm cenderung konflik hanya karena partai mereka berbeda, di Timur tengah konflik tidak
ujung selesai karena tidak ada kesatuan pendapat diantara negeri-negeri islam. ”Dan janganlah kamu
berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatannmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ”(Al-Anfal:46)

b. Kebodohan yang menyebabkan keterbelakangan


Kenyataan ini dikarenakan umat islam meninggalkan ilmu-ilmu terapan, ilmu-ilmu kauniyah
(yang terdapat/tergambar dialam semesta) dan mengatinya dengan kegiataan-kegiatan bodoh yang
kurang bermanfaat, seperti nongkrong tanpa tujuan jelas, banyak bermaksiat, malas menuntut ilmu,
dan berdebat dengan hal-hal kecil yang tidak terasa manfaatnya didunia nyata.

Islam adalah agama yangmenekankan umatnya untuk menuntut ilumu, banyak ilmu, banyak
membaca dari peristiwa-peristiwa alam (ingat wahyu Allah , dalam Surat Al-Alaq:1). Perintah
membaca adalah perintah pertama Allah kepada manusia dibumi. Umat ini merindukan sosok seperti
Dr Harun Yahya yang mengembangkan science islami sepenuh hidupnya. Umat ini juga merindukan
sosok seperti dr. Motia khaled, ahli mata dar palestina yang karena dedikasinya pada kemanusiaan
tahun 2004 dianugerahi British Empire Medal oleh Ratu Elizabet 2 dari Inggris. Umat ini
membutuhkan individu-individu yang membawa kemuliaan nama islam.

c. Pemahaman yang tidak utuh tentang Islam


Islam adalah agama yang sempurna ( syamil) yang menyempurnakan (mutakamil) yang
seharusnya mengajarkan kepada kita untuk memahaminya secara menyeluruh. Namun, yang terjadi
saat ini ada sebagian umat yang memahami islam hanya pada saat melakukan ritual-ritual saja,
sehingga sebagian waktunya dihabiskan untuk berdzikir tanpa menyentuh kehidupan dan urusan
dunia. Hanya sebagian umat yang hanya menekankan pada aqidah dan fiqh. Dan sekian banyak
fenomena, adalah sekulerisea yang membedakan urusan dunia dengan agama. Hal inilah yang
menyebabkan pemahaman umat islam terbatas pada ibadah ritual dan kadang itupun kurang lengkap.
Akibatnya terjadi ketidaksinkronisan antara ibadah dan amal (STM)= sholat terus maksiat jalan.
SIKIL = Sholat iya, korupsi nggak lupa., dll.

d. Kecintan kepada dunia


Tenggelam dalam aneka kemewahan dan kenikmatan, serta respek terhadap pemenuhan
kesenangan dan syahwat. Inilah penyakit dunia yang oleh Rosullulloh disebut sebagai wahn (cinta
dunia dan takut mati).

e. Penyalahgunaan amanah
”Sesungguhnya Alah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya...”(An-nisa: 58)
”Baramgsiapa yang mengangkat sesorang untuk mengurusi perkara kaum muslimin, lalu
mengangkat orang tersebut, sementara ia mendapati orang yang lebih layak dan sesuai dari pada orang
yang diangkatnya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rosullnya.”(Al-Hadist)

2. Kelemahan Eksternal
”Orang yahudi dan orang nasrani tidak akan rela kepadamu, hingga engkau mengikuti agama
mereka. Katakanlah: sesungguhnya petunjuk Allah itulah sebenar-benar petunjuk. Dan apabila engkau
turuti kemauan mereka sesudah datang kepadamu pengetahuan, tentu Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolongmu”(Al-Baqarah: 120)

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang Yahudi dan kristen
menjadi pemimpin, sebagian mereka menjadi pemimpin bagi yang lain. Barang siapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi hidayah pada orang-orang yang dzolim”(Al-Maidah: 55)

Disaat umat ini terlena dengan kehidupan yang bermewah-mewahan dan suasana jahiliyah,
musuh-musuh islam yang ada diluar menggunakan kesempatan ini untuk menghacurkan eksistensi
umat. Skenario yang ditetapkan adalah: menjauhkan umat ini dari al-Quran dan Sunnah Rosullulloh
SAW. Dengan demikian, umat ini akan mudah terjerumus dalam perangkap mereka dan dengan
mudah musuh-musuh islam mengembalikan mereka kepada kekafiran (tidak mesti kafir secara fisik,
bisa kafir secara batin dan pemikiran).

Hal ini setidaknya pernah dikatakan Jaladiston laknattullah pada sidang parlemen di Inggris.
”jika kalian ingin menguasai negeri-negeri islam, maka kalian terlebih dahulu harus mampu merobek-
robek Al-Quran.”. Ada seorang anggota parlemen yang merebut Al-Quran dan merobek-robeknya
hingga berhamburan di lantai. Ia berteriak” Lihat! Aku telah merobek-robek al-Quran.” Sambil
mengejek Jaladiston berujar, ”Bodoh kamu! bukan itu yang dimaksud dengan merobek-robek
AlQuran. Yang kumaksud ialah menjauhkan AlQuran dari hati umat islam”. Dan sekarang mereka
sudah melaksanakan misinya tersebut.

Musuh-musuh islam melakukan apa yang dikatakan Jaladiston dengan berbagai metode, Contoh:

1. Perang Pemikiran (Ghazwul Fikri)


Dengan slogan 3 F (Food, Fun, Fashion) musuh-musuh islam berhasil membuat umat ini
lemah dari sisi aqidah dan akhlak. Dengan fun mereka menciptakan gaya hidup bermewah-mewah
(Hura-hura, diskotek, clubbing, narkoba) yang identik dengan kejahiliyahan (kondisi ini tidak jauh
beda dengan kondisi umat manusia sebelum islam datang). Dengan food, mereka mengajak umat ini
untuk beralih ke aqidah selain islam. Dan dengan fashion, mereka menbuat generasi muda islam
terombang-ambing dengan budaya jahiliyah.

2. Westernisasi (pembaratan)
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, pembaratan yang dilakukan musuh-musuh islam
dilakukan disegala lini, termasuk pemikiran. Saat ini dikenal orang islam yang memiliki pemikiran
tidak seperti seorang muslim (seperti abdullah bin ubay, munafik dizaman Rosullullah) seperti mereka
yang mengaku JIL (Jaringan Islam Liberal), LKIS (Lembaga Kajian Islam dan sosial), JIMM
(Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah) dan banyak lagi.

3. Kristenisasi
Ini dilakukan oleh musuh-musuh islam dengan berbagai cara. Tujuan utama mereka bukan
mengkristenkan secara langsung, akan tetapi membuat umat ini lalai dan jauh dari Al-Quran dan
Sunah Rosul (melalui musik, narkoba, dan berbagai macam cara lainnya)

Solusi mengatasi problematika umat

1. Umat islam harus menerapkan ajaran islam dalam kehidupannya secara menyeluruh
2. Mendidik generasi muda islam dengan manhaj (metode) yang benar, syamil (sempurna), dan
mutakamil (menyeluruh)
3. Mempersiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk mengantisipasi serangan musuh-musuh
islam (Al-Anfal: 60)
4. Dakwah dan jihad dengan sungguh-sungguh

SOP penyelesaian Kasus ” andai aku menjadi” (Tugas kelompok kepemanduan) :

1. Identifikasilah satu kasus problematika umat di sekitar UGM dalam bidang kesehatan, kemiskinan,
ekonomi, pendidikan dan lingkungan (silahkan dipilih satu bidang saja)

2. lakukan observasi mengenai penyebab problematika umat tersebut dengan terjun langsung ke
lapangan berdiskusi atau mewancarai objek kasus tersebut.

3. lakukanlah diskusi kepemanduan untuk mengatasi problematika tersebut dengan merancang suatu
desain kegiatan yang dapat direalisasikan

4. buatlah makalah hasil penelitian problematika umat dengan format : judul, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan, metode penyelesaian, pembahasan desain kegiatan, kesimpulan dan saran

5. format laporan diketik dan di sampul dengan mika warna hijau


6. laporan dikumpul paling lambat sebelum libur semester gasal.

MARAJI’ :

1. Materi Tarbiyah , Ummu yasmin, Media Insani


2. Materi Tsaqofah Islamiyah TTs Sleman

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati hati ini telah berkumpul
untuk mencurahkan mahabbah kepada-Mu

Bertemu untuk taat kepada-Mu....

Bersatu dalam rangka menyeru [ dakwah di jalan]-Mu, dan berjanji setia membela
syariat-Mu...

Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah

abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-


Mu yang tidak akan redup

Lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu,


hidupkanlah dengan marifah-Mu

Dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik baik
pelindung dan sebaik baik penolong

You might also like