Professional Documents
Culture Documents
Pasar Oligopoli
MODUL 13
Oleh
Sahibul Muir, Ir.,SE.,MSi.
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat
kuat. Jika diantara produsen oligopoli yang terdapat dipasar tidak melakukan
kerjasama(non collusive), maka kekuasaan menentukan harga sangat
terbatas(lemah). Tetapi kalau diantara produsen oligopoli terswebut berkolusi
dalam menetapkan harga, maka kekuasaan mereka dalam menentukan harga
adalah sangat kuat, yaitu menyerupai monopoli.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
3. Pada umumnya perusahaan oliopoli perlu melakukan promosi secara iklan.
Iklan secara terus menerus diperlukan oleh produsen oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang
sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama.
Menerangkan sikap seorang produsen oligopoli adalah lebih sulit dari pada
menerangkan sikap seorang produsen ang berada pada bentuk struktur pasar
lainnya. Ini disebabkan oleh perilaku perusahaan yang berbeda apabila didalam
pasar hanya terdapat 3(tiga) perusahaan, dengan apabila terdapat 9(sembilan)
perusahaan. Perilaku perusahaan juga akan berbeda apabila diantara mereka
melakukan kesepakatan(kolusi), dengan apabila tidak melakukannya. Begitu juga
apabla produk yang dihasilkannya berbeda corak(differenciated product) atau
identical product.
Oleh karena perbedaan-perbedaan tersebut, kita tidak dapat membuat suatu analisis
yang bersifat umum untuk menerangkan perilakun produsen dalam pasar oligopoli,
dalam usahanya untuk memaksimumkan profit.
Dalam pasar oligopoli paling tidak dapat dibedakan dua keadaan yang
mempengaruhi analisis terhadap perilaku perusahaan dalam memaksimumkan
profit.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
(Non Collusive Oligopoly)
Jika didalam pasar oligopoli tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang
terdapat di pasar, maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan
memancing reaksi dari perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga,
maka perusahaan yang lain juga akan ikut menurunkan harga. Sebab jika ia tidak ikut
menurunkan harga, maka ia akan ditinggalkan ole banyak pelanggannya yang beralih
pada produk perusahaan yang telah diturunkan harganya. Sehingga agar tidak banyak
kehilangan pelanggan, maka ia harus ikut menurunkan harga.
“Dengan demikian dalam pasar non collusive
oligopoly penurunan harga produk akan mendorong
perusahaan-perusahaan lain ikut menurunkan
harga”.
Cara menggambar kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli yang tidak melakukan
kesepakatan dengan perusahaan lain yang berada dalam pasar yang sama dilakukan
berdasarkan reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila harga produk suatu
perusahaan mengalami perubahan(diturunkan atau dinaikan). Gambar 1. berikut ini
menunjukan proses penggamabran kurva permintaan(deman curve) produsen non
collusive oligopoly yang berupa kurva bengkok(kinked demand curve).
P($)
P2 d c
Po
P1 b a
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Q(output)
D1
D2
0 Qd Qc Qo Qb Qa
Kurva D1 adlah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan
asumsi apabila ia merubah(menaikan atau menurunkan) harga maka perusahaan lain
tidak memberikan reaksi atas perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2 adalah
kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan asumsi perubahan
harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada didalam
industri yang sama.
Dimisalkan harga yang berlaku di pasar mula-mula adalah Po dan jumlah permintaan
yang dihadapinya adalah sebanyak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan harga
produknya, maka jumlah permintaan terhadap produk tersebut akan bertambah.
Seandainya penurunan harga tersebut tidak diikuti oleh perusaan lain maka penurunan
harga dari Po ke P1, maka permintaan yang dihadapinya akan bertambah menjadi
sebanyak Qa. Pertambahan permintaan yang banyak tersebut diakibatkan oleh:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Sebaliknya jika perusahaan oligopolist tersebut menaikan harga produknya menjadi P2,
sedangkan perusahaan lain tidak ikut menaikan harga produk yang dijualnya dan tetap
menjualnya dengan harga Po, maka perusahaan yang menaikan harga tersebut akan
kehilangan banyak pelanggan, dan jumlah barang yang dapat dijual hanya sebesar Qd.
Tetapi jika perusahaan lain yang ada di pasar juga ikut menaikan harga, maka
perusahaan yang pertama kali menaikan harga tersebut tidak akan kehilangan
pelanggannya. Oleh karena itu ia akan dapat menjual produknya sebanyak Qc.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan Dalam Pasar
Non Collusive Oligopoli.
$
a
P MC1
MCo
a1
MC2
a2
MR
Q
0 Q
Gb.2 Penentuan Profit Maksimum Non
Collusive Oligopoli
Jika biaya marjinal(marginal cost) mula-mula yang dihadapi oleh seorang produsen
oligopoli adlah MCo, maka agar diperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus
beroperasi pada tingkat output dimana MCo=MR. Dalam kondisi yang demikian ini,
jumlah output yang harus diproduksi =Q dengan harga jual= P.
Seandainya terjadi perubahan biaya produksi, yaitu biaya produksi mengalami kenaikan,
maka biaya marjinalnya akan menjadi MC1 yang masih berada pada kurva MR yang
diskontinu a1a2, dan keuntungan maksimum masih tetap dicapai oleh perusahaan
tersebut pada tingkat harga P dan jumlah output=Q. Kondisi yang sama juga akan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
terjadi bila terjadi penurunan biaya produksi dan biaya marjianalnya berubah menjadi
MC2.
Selama kurva MC memotong kurva MR yang diskontinu a1a2, maka tingkat harga dan
jumlah output yang diproduksi perusahaan oligopoli tersebut tidak akan mengalami
perubahan.
curve, maka berapakah batas atas dan batas bawah dari terputusnya
MR?
3) Apakah kurva MC perusahaan tersebut masih memotong bagian vertikal
dari kurva MR atau tidak?
4) Hitunglah profit yang diterima oleh perusahaan tersebut.
Penyelasaian:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
1) Patahan kurva terjadi pada titik perpotongan antara kurva demand D1 dan
D2, sehingga pada titik potong tersebut akan diperoleh Q1 = Q2 = Q dan D1
= D2,
sehingga: 7- 0,025Q =10 - 0,1Q atau 0,075Q = 3.2
Q = 3 : 0,075 = 40unit, sehingga P = 7-0,025(40) = $6 atau P=10-
0,1(40)=$6.
2) Batas atas dan batas bawah dari terputusnya kurva MR yang diskontinu.
MR1=dTR1/dQ1
MR2 =dTR2/dQ2
Karena TR2 = P2.Q2 =( 10-0,2Q2)Q2 = 10 Q2-0,1Q22
Maka MR2 = 10-0,2Q2
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL