You are on page 1of 9

EKONOMI MANAJEERIAL

Pasar Oligopoli

MODUL 13

Oleh
Sahibul Muir, Ir.,SE.,MSi.

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KELAS


KARYAWAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2007/2008
PASAR OLIGOPOLI
Oligopoli adalah suatu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
perusahaan atau produsen(2-10) yang berada di pasar, baik secara independent
maupun secara diam-diam bekerja sama. Pasar oligopoli yang hanya terdiri dari 2(dua)
perusahaan saja disebut Duopoli.

Oligopoli dapat dibedakan antara oligopoli dengan diferensiasi produk(product


differentiation) seperti industri kosmestik dan mobil di Inndonesia, dan oligopoli tanpa
diferensiasi produk seperti industri seng, pipa besi dsbnya. Ada tidaknya diferensiasi
produk akan berpengaruh terhadap samapi seberapa jauh permintaan produk suatu
perusahaan dipengaruhi oleh produk perusahaan lain. Semakin besar tingkat
diferensiasi produkn yang ada di pasar, semakin kecil pengaruh produk perusahaan lain
terhadap permintaan produk suatu perusahaan. Tingkat pengaruh antara produk
perusahaan satu dengan produk perusahaan lain yang masih berada dalam satu pasar,
akan memiliki implikasi terhadap kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli.

Karakteristik Pasar Oligopoli.

1. Menghasilkan barang standard atau barang berbeda corak(differenciated


products).

2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat
kuat. Jika diantara produsen oligopoli yang terdapat dipasar tidak melakukan
kerjasama(non collusive), maka kekuasaan menentukan harga sangat
terbatas(lemah). Tetapi kalau diantara produsen oligopoli terswebut berkolusi
dalam menetapkan harga, maka kekuasaan mereka dalam menentukan harga
adalah sangat kuat, yaitu menyerupai monopoli.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
3. Pada umumnya perusahaan oliopoli perlu melakukan promosi secara iklan.
Iklan secara terus menerus diperlukan oleh produsen oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang
sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama.

Analisis Perilaku Produsen Oligopoli Dalam


Memaksimumkan Profit.

Menerangkan sikap seorang produsen oligopoli adalah lebih sulit dari pada
menerangkan sikap seorang produsen ang berada pada bentuk struktur pasar
lainnya. Ini disebabkan oleh perilaku perusahaan yang berbeda apabila didalam
pasar hanya terdapat 3(tiga) perusahaan, dengan apabila terdapat 9(sembilan)
perusahaan. Perilaku perusahaan juga akan berbeda apabila diantara mereka
melakukan kesepakatan(kolusi), dengan apabila tidak melakukannya. Begitu juga
apabla produk yang dihasilkannya berbeda corak(differenciated product) atau
identical product.

Oleh karena perbedaan-perbedaan tersebut, kita tidak dapat membuat suatu analisis
yang bersifat umum untuk menerangkan perilakun produsen dalam pasar oligopoli,
dalam usahanya untuk memaksimumkan profit.

Dalam pasar oligopoli paling tidak dapat dibedakan dua keadaan yang
mempengaruhi analisis terhadap perilaku perusahaan dalam memaksimumkan
profit.

1. Tidak terdapat kerjasama diantara perusahaan-


perusahaan yang terdapat di dalam pasar oligopoli.

2. Perusahaan-perusahaan didalam pasar oligopoli secra


diam-diam menjalin kerjasama didalam menentukan
harga dan tingkat output yang harus dijual.

Pasar Oligopoli Tanpa Kesepakatan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
(Non Collusive Oligopoly)
Jika didalam pasar oligopoli tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang
terdapat di pasar, maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan
memancing reaksi dari perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga,
maka perusahaan yang lain juga akan ikut menurunkan harga. Sebab jika ia tidak ikut
menurunkan harga, maka ia akan ditinggalkan ole banyak pelanggannya yang beralih
pada produk perusahaan yang telah diturunkan harganya. Sehingga agar tidak banyak
kehilangan pelanggan, maka ia harus ikut menurunkan harga.
“Dengan demikian dalam pasar non collusive
oligopoly penurunan harga produk akan mendorong
perusahaan-perusahaan lain ikut menurunkan
harga”.

Sebaliknya jika suatu perusahaan didalam pasar non collusive oligopoly


menaikan harga, maka perusahaan lain tidak akan ikut-ikutan menaikan harga. Jika ia
tidak ikut menaikan harga, maka ia akan mendapat tambahan pelanggan yang bersal
dari pelanggan perusahaan yang telah menaikan harga.

Kurva Permintaan Perusahaan Non Collusive


Oligopoly.

Cara menggambar kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli yang tidak melakukan
kesepakatan dengan perusahaan lain yang berada dalam pasar yang sama dilakukan
berdasarkan reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila harga produk suatu
perusahaan mengalami perubahan(diturunkan atau dinaikan). Gambar 1. berikut ini
menunjukan proses penggamabran kurva permintaan(deman curve) produsen non
collusive oligopoly yang berupa kurva bengkok(kinked demand curve).

P($)

P2 d c

Po

P1 b a

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Q(output)
D1
D2

0 Qd Qc Qo Qb Qa

Gb. 1.Kurva Demand Produsen Non Collusive Oligopoli

Kurva D1 adlah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan
asumsi apabila ia merubah(menaikan atau menurunkan) harga maka perusahaan lain
tidak memberikan reaksi atas perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2 adalah
kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan asumsi perubahan
harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada didalam
industri yang sama.

Dimisalkan harga yang berlaku di pasar mula-mula adalah Po dan jumlah permintaan
yang dihadapinya adalah sebanyak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan harga
produknya, maka jumlah permintaan terhadap produk tersebut akan bertambah.
Seandainya penurunan harga tersebut tidak diikuti oleh perusaan lain maka penurunan
harga dari Po ke P1, maka permintaan yang dihadapinya akan bertambah menjadi
sebanyak Qa. Pertambahan permintaan yang banyak tersebut diakibatkan oleh:

1. Para pelanggan perusahaan lain yang tidak ikut


menurunkan harga akan meninggal perusahaan
langganannya dan membeli barang dari perusahaan
yang telah menurunkan harga tersebut.
2. Karena adanya efek penggantian(substitution effect)
dan efek pendapatan(income effect) dari pelanggannya
sendiri.

Namun apabila perusahaan-perusahaan lain dalam pasar oligopoli tersebut ikut


menurunkan harga atas penurunan harga yang telah dilakukan oleh perusahaan yang
pertama, maka kenaikan permintaan terhadap produk perusahaan pertama tersebut
hanya sebesar Qb. Kenaikan ini hanya disebakan oleh substitution effect dan income
effect dari pelanggannya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Sebaliknya jika perusahaan oligopolist tersebut menaikan harga produknya menjadi P2,
sedangkan perusahaan lain tidak ikut menaikan harga produk yang dijualnya dan tetap
menjualnya dengan harga Po, maka perusahaan yang menaikan harga tersebut akan
kehilangan banyak pelanggan, dan jumlah barang yang dapat dijual hanya sebesar Qd.
Tetapi jika perusahaan lain yang ada di pasar juga ikut menaikan harga, maka
perusahaan yang pertama kali menaikan harga tersebut tidak akan kehilangan
pelanggannya. Oleh karena itu ia akan dapat menjual produknya sebanyak Qc.

Dengan asumsi bahwa suatu perusahaan tidak ingin kehilangan pelanggannya,


dan akan merasa gembira apabila mendapat pelanggan yang baru, maka perusahaan
oligopoli tersebut akan berperilaku sebagai berikut:

1) Meraka akan ikut menurunkan harga apabila ada


perusahaan didalam pasar yang menurunkan harga
produknya, agar tidak kehilangan banyak pelanggan.

2) Mereka tidak akan ikut menaikan harga, apabila


perusahaan lain menaikan harga produk yang
dijualnya. Karena jika harga penjualan produknya
tidak ikut dinaikan, mereka akan mendapat tambahan
pelanggan dari perusahaan yang telah menaikan
harga tersebut.
Maka berdasarkan asumsi tersebut kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli adalah
berupa kurva bengkok (kinked demand curve) seperti ditunjukan oleh kurva d b D2
pada gamabr 1 diatas.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan Dalam Pasar
Non Collusive Oligopoli.
$

a
P MC1

MCo
a1
MC2

a2

MR
Q
0 Q
Gb.2 Penentuan Profit Maksimum Non
Collusive Oligopoli

Jika biaya marjinal(marginal cost) mula-mula yang dihadapi oleh seorang produsen
oligopoli adlah MCo, maka agar diperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus
beroperasi pada tingkat output dimana MCo=MR. Dalam kondisi yang demikian ini,
jumlah output yang harus diproduksi =Q dengan harga jual= P.

Seandainya terjadi perubahan biaya produksi, yaitu biaya produksi mengalami kenaikan,
maka biaya marjinalnya akan menjadi MC1 yang masih berada pada kurva MR yang
diskontinu a1a2, dan keuntungan maksimum masih tetap dicapai oleh perusahaan
tersebut pada tingkat harga P dan jumlah output=Q. Kondisi yang sama juga akan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
terjadi bila terjadi penurunan biaya produksi dan biaya marjianalnya berubah menjadi
MC2.

Selama kurva MC memotong kurva MR yang diskontinu a1a2, maka tingkat harga dan
jumlah output yang diproduksi perusahaan oligopoli tersebut tidak akan mengalami
perubahan.

Kesimpulan : Dalam pasar oligopoli, dimana perusahaan-perusahaan yang ada


didalam pasar tidak melakukan kolusi diantara mereka, maka tingkat harga bersifat
rigid(sulit mengalami perubahan). Ia cenderung untuk tetap bertengger pada kondisi
ditetapkan semula.

Model Kurva Permintaan Bengkok


(Kinked Demand Curve)

Misalnya seorang podusen oligopoli(non collusive oligopoly) apabila ia menaikan


harga produk yang dijualnya, maka kurva permintaan yang dihadapinya
mempunyai fungsi : Q1 = 280 – 40P1 atau P1 = 7 – 0,025Q1, dan untuk penurunan
harga fungsi permintaannya adalah : Q2 = 100 – 10P2 atau P2 = 10 – 0,1Q2.
Dimana Q adalah output dan P adalah harga dalam US$. Jika fungsi biaya
produksi totalnya adalah: TC = 2Q + 0,025Q2, maka :
1) Berapakah jumlah output yang terjual dan harga penjualan output
produsen oligopoli tersebut.
2) Karena produsen non collusive oligopoly menghadapi kinked demand

curve, maka berapakah batas atas dan batas bawah dari terputusnya
MR?
3) Apakah kurva MC perusahaan tersebut masih memotong bagian vertikal
dari kurva MR atau tidak?
4) Hitunglah profit yang diterima oleh perusahaan tersebut.

Penyelasaian:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
1) Patahan kurva terjadi pada titik perpotongan antara kurva demand D1 dan
D2, sehingga pada titik potong tersebut akan diperoleh Q1 = Q2 = Q dan D1
= D2,
sehingga: 7- 0,025Q =10 - 0,1Q atau 0,075Q = 3.2
Q = 3 : 0,075 = 40unit, sehingga P = 7-0,025(40) = $6 atau P=10-
0,1(40)=$6.
2) Batas atas dan batas bawah dari terputusnya kurva MR yang diskontinu.
MR1=dTR1/dQ1

Karena TR1 = P1.Q1(7 – 0,025Q1)Q1 = 7Q1 – 0,025Q1 , maka :


MR1=7-0,025Q1,

MR2 =dTR2/dQ2
Karena TR2 = P2.Q2 =( 10-0,2Q2)Q2 = 10 Q2-0,1Q22
Maka MR2 = 10-0,2Q2

Jadi MR1= 7-0,05(40) = 7-2=$5 dan MR2= 10-0,2(40)=$2.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL

You might also like