Professional Documents
Culture Documents
SUKU ABUNG-LAMPUNG
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas Suku Abung , sebuah suku unik yang
terletak di provinsi Lampung, Sumatera, Indonesia.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang
keberagaman suku di Indonesia berikut keunikan dan ciri khasnya masing-masing dan
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
Masyrakat dan Kebudayaan Indonesia.
Dalam penbuatan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami
sampaikan :
• Drs Budiaman , selaku dosen mata kuliah Masyrakat dan Kebudayaan
Indonesia.
• Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk
makalah ini.
• Berbagai sumber sebagai bahan referensi makalah ini.
a) Pesenggiri
"Pi`il Pasenger" diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut harga
diri, perilaku dan sikap yang dapat menjaga dan menegakkan nama baik
dan martabat secara pribadi maupun secara berkelompok senantiasa
dipertahankan. Dalam hal-hal tertentu seseorang (Lampung) dapat
mempertaruhkan apa saja termasuk nyawanya demi untuk
mempertahankan pi`ill pesenggiri tersebut.
b) Sakai Sambaian
"Sakai Sanbaian" meliputi beberapa pengertian yang luas termasuk di
dalamnya gotong royong, tolong menolong, bahu membahu, dan saling
memberi terhadap sesuatu yagn diperlukan bagi pihak-pihak lain. Dalam
hal ini tidak terbatas pada sesuatu yang bersifat materi saja, tetapi juga
dalam arti moril termasuk sumbangan pikiran dan lain sebagainya.
c) Nemui nyimah
"nemui Nyimah" diartikan sebagai bermurah hati dan ramah tamah
terhadap semua pihak, baik terhadap orang dalam satu klan maupun dari
luar klan dan juga terhadap siapa saja yang berhubungan dengannya.
d) Nengah Nyapur
"Nengah Nyapur" adalah tata pergaulan masyarakat Lampung dengan
kesempatan membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan
berpengetahuan luas, serta ikut berpartisipasi dalam segala hal yang
bersifat baik, yang dapat membawa kemajuan sesuai dengan
perkembangan zaman.
e) Bejuluk Beadek
"Bejuluk Beadek" adalah didasarkan kepada "Titei Gemettei" yagn diwarisi
tutun temurun dari zaman dahulu, tata ketentuan pokok ayng selalul diikuti
(Titei Gemettei) termasuk antara lain menghendaki agar seseorang
disamping mempunyai nama juga diberi gelar sebagai panggilan
terhadapnya. Bagi orang yang belum berkeluarga diberi juluk (bejuluk) dan
setelah kawin
a) Nuwo Menyanak
b) Nuwo Balak
c) Sessat
Sessat adalah bangunan tradisional, di mana pertemuan diadakan (balai
adat)
dihormati oleh semua lapisan masyarakat adat dan secara fisik mempunyai
spesifikasi pada ornamen.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam makalah suku Abung penulis menyimpulkan
beberapa bagian sebagai berikut :
a. Suku Abung merupakan sub suku bangsa dari Ulun Lampung yang
mendiami Kec. Kayuagung dan Mesuji, Kab. Ogan Komering Ilir. Suku ini
terbagi ke dalam 3 kelompok yaitu Abung, Paminggir dan Pubian.
202.146.5.33/ver1/Negeriku/0704/18/175601.htm
arkeologilampung.blogspot.com/
www. geocities.com
www.google.co.id/
www.visitlampung2009.com/
www. wikipedia.org
www.wakapela.110mb.com/adatbudaya/