You are on page 1of 8

C

BAB


MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAERAH

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah


daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau
akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah daerah
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan
surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan
antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh
pemerintah daerah.
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan
obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan
investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.

Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan
obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan
kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan
investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening
Kas Umum Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan

231
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,
dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang
bersangkutan.
Penerimaan pembiayaan mencakup:
a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya
(SiLPA)
b. pencairan dana cadangan
c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. penerimaan pinjaman daerah
e. penerimaan kembali pemberian pinjaman
f. penerimaan piutang daerah.

Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas
Umum Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman
dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana
cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah.
Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang
bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana
Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan.
Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos pendapatan asli
daerah lainnya.
Pengeluaran pembiayaan mencakup:
a. pembentukan dana cadangan
b. penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah
c. pembayaran pokok utang
d. pemberian pinjaman daerah.

Pembiayaan Neto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan
setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun
anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan

232 Bab 10
pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam
pos Pembiayaan Neto.

Sisa Lebih/kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA)


Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu
periode pelaporan.Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos
SiLPA/SiKPA.
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya
(SiLPA) mencakup pelampauan penerimaan PAD, pelampauan
penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan,
penghematan belanja, kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan
akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.

Susunan Pembiayaan
Struktur pembiayaan daerah mengikuti prinsip-prinsip sebagai
berikut.
1. Pembiayaan dirinci menurut Kelompok, Jenis, dan Obyek Pembiayaan
2. Kelompok Pembiayaan terdiri atas: Penerimaan Daerah dan Penge-
luaran Daerah.
3. Kelompok Pembiayaan dirinci lebih lanjut ke dalam Jenis Pembiayaan.
Misalnya Kelompok Pembiayaan Penerimaan Daerah dirinci lebih
lanjut ke dalam jenis pembiayaan antara lain berupa: sisa lebih
perhitungan anggaran tahun alalu, transfer dari dana cadangan,
penerimaan pinjaman dan obligasi, dan penjualan aset Daerah yang
dipisahkan.
4. Jenis Pembiayaan dirinci lebih lanjut ke dalam Obyek Pembiayaan.
Misal Jenis Pembiayaan: penerimaan pinjaman dan obligasi dirinci
lebih lanjut dalam obyek pembiayaan antara lain berupa: pinjaman
dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Manajemen pembiayaan daerah 233


Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang dibentuk guna membiayai
kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun
anggaran. Dana Cadangan dibentuk untuk suatu tujuan tertentu secara
spesifik. Pembentukan Dana Cadangan menggunakan rekening terpisah
dari rekening kas daerah (Pembiayaan – Transfer ke Dana Cadangan).
Penggunaan Dana Cadangan harus sesuai tujuan yang telah ditetapan
Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna mendanai
kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya
dibebankan dalam satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan
ditetapkan dengan peraturan daerah.
Peraturan daerah mencakup penetapan tujuan pembentukan
dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana
cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana
cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan. Rancangan
peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan dibahas
bersamaan dengan pembahasan rancangan peraturan daerah tentang
APBD. Penetapan rancangan peraturan daerah tentang pembentukan
dana cadangan ditetapkan oleh kepala daerah bersamaan dengan
penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD.
Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas
penerimaan daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah
dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran
tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dana cadangan
ditempatkan pada rekening tersendiri.
Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan
penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah dana
cadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada lampiran
rancangan peraturan daerah tentang APBD. Pembentukan dana
cadangan dianggarkan pada pengeluaran pembiayaan dalam tahun
anggaran yang berkenaan.
Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan
pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening
kas umum daerah dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang

234 Bab 10
dianggarkan yaitu sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam
peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan berkenaan.
Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekening
dana cadangan ke rekening kas umum daerah dianggarkan dalam
belanja langsung SKPD pengguna dana cadangan berkenaan, kecuali
diatur tersendiri dalam peraturan perundangundangan.

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan


Hasil Penjualan Aset yang Dipisahkan adalah penerimaan daerah
yang bersumber dari hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dari
kekayaan daerah, misalnya penjualan asset Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM). Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
digunakan antara lain untuk menganggarkan hasil penjualan
perusahaan milik daerah/BUMD dan penjualan aset milik pemerintah
daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil
divestasi penyertaan modal pemerintah daerah.

Penerimaan Pinjaman Daerah


Pinjaman Daerah adalah penerimaan daerah yang bersumber dari
dana pihak ketiga (kreditur) yang harus dikembalikan dikemudian hari
sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara pemda dengan kreditur
dan akan menambah utang daerah.
Penerimaan pinjaman daerah digunakan untuk menganggarkan
penerimaan pinjaman daerah termasuk penerimaan atas penerbitan
obligasi daerah yang akan direalisasikan pada tahun anggaran
berkenaan.

Pemberian Pinjaman daerah dan Penerimaan Kembali Pemberian


Pinjaman Daerah
Pemberian pinjaman digunakan untuk menganggarkan pinjaman
yang diberikan kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah
daerah lainnya. Penerimaan Pelunasan Piutang adalah penerimaan
daerah yang bersumber dari pelunasan piutang yang diterima dari pihak
ketiga atau debitur dan akan mengurangi piutang daerah.
Penerimaan kembali pemberian pinjaman digunakan untuk

Manajemen pembiayaan daerah 235


menganggarkan posisi penerimaan kembali pinjaman yang diberikan
kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.

Penerimaan Piutang Daerah


Penerimaan piutang digunakan untuk menganggarkan penerimaan
yang bersumber dari pelunasan piutang fihak ketiga, seperti berupa
penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah,
pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan
bukan bank dan penerimaan piutang lainnya.

Investasi Pemerintah Daerah


Investasi pemerintah daerah digunakan untuk mengelola kekayaan
pemerintah daerah yang diinvestasikan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan investasi
yang dapat segera diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka
manajemen kas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari
12 (duabelas) bulan.
Investasi jangka pendek mencakup deposito berjangka waktu tiga
bulan sampai dengan 12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis,
pembelian Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
Investasi jangka panjang digunakan untuk menampung
penganggaran investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12
bulan yang terdiri dari investasi permanen dan non-permanen.
Investasi jangka panjang antara lain surat berharga yang dibeli
pemerintah daerah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,
misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal
saham pada suatu badan usaha, surat berharga yang dibeli pemerintah
daerah untuk tujuan menjaga hubungan baik dalam dan luar negeri,
surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.
Investasi permanen bertujuan untuk dimiliki secara berkelanjutan
tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidak ditarik kembali, seperti
kerjasama daerah dengan pihak ketiga dalam bentuk penggunausahaan/

236 Bab 10
pemanfaatan aset daerah, penyertaan modal daerah pada BUMD
dan/atau badan usaha lainnya dan investasi permanen lainnya yang
dimiliki pemerintah daerah untuk menghasilkan pendapatan atau
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Investasi non permanen bertujuan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali,
seperti pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh tempo, dana
yang disisihkan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan/
pemberdayaan masyarakat seperti bantuan modal kerja, pembentukan
dana secara bergulir kepada kelompok masyarakat, pemberian fasilitas
pendanaan kepada usaha mikro dan menengah.
Investasi jangka panjang pemerintah daerah dapat dianggarkan
apabila jumlah yang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan
telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal
dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Investasi pemerintah daerah, dianggarkan dalam pengeluaran
pembiayaan. Divestasi pemerintah daerah dianggarkan dalam
penerimaan pembiayaan pada jenis hasil penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Divestasi pemerintah daerah yang dialihkan untuk
diinvestasikan kembali dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan
pada jenis penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah.
Penerimaan hasil atas investasi pemerintah daerah dianggarkan dalam
kelompok pendapatan asli daerah pada jenis hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan.

Pembayaran Pokok Utang


Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh tempo adalah pengeluaran
daerah yang digunakan untuk membayar utang pokok yang jatuh tempo.
Pembayaran pokok utang digunakan untuk menganggarkan
pembayaran kewajiban atas pokok utang yang dihitung berdasarkan
perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang.

Dana Depresiasi
Manajemen pembiayaan daerah 237
Dana Depresiasi adalah dana yang dibentuk guna membiayai
penggantian asset yang telah habis umur ekonomisnya/manfaatnya.
Pembentukan Dana Depresiasi menggunakan rekening Dana Cadangan
dan terpisah dari rekening kas daerah. Penggunaan Dana Depresiasi
harus sesuai tujuan yang telah ditetapkan yaitu menggantikan aset yang
telah habis umur ekonomisnya/manfaatnya.
Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Lalu adalah akumulasi sisa lebih
perhitungan anggaran tahun-tahun sebelumnya.
Penyertaan Modal/Investasi
Penyertaan Modal/Investasi adalah pengeluaran daeerah yang
digunakan untuk penyertaan modal (saham) dan obligasi pada organisasi
bisnis.
Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan
Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan adalah sisa perhitungan
anggaran tahun berjalan setelah memperhitungkan selisih pendapatan
dengan belanja dan diperhitungkan dengan elemen pembiayaan –
penerimaan daerah dan pembiayaan – pengeluaran daerah

REFLEKSI

238 Bab 10

You might also like