You are on page 1of 7

TUGAS PENYEHATAN TANAH DAN

PENGELOLAAN SAMPAH PADAT-A


Dosen Pembimbing: Drs. Adib Suyanto, M.Si

Disusun oleh :
Isnaini Nur Hidayah

(P07133113064)

KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
2014/2015

Manajemen Pengelolaan Sampah Domestik


1. Elemen Fungsional Pengelolaan Sampah
Unsur-unsur pokok/elemen fungsional seperti dibawah ini berikut penjelasannya:

Proses yang
menghasilkan sampah

Penyimpanan

Pengumpulan

Pengolahan dan
pemanfaatan kembali

Pengangkutan

Pembuangan Akhir

Gbr. 2.2 Hubungan elemen dalam sistem pengelolaan sampah


Sumber: Tchobanonglous et al. solid wastws engineering principle and
management issue, New York Mc. Graw Hill book Company, 1977.

a. Proses yang menghasilkan sampah


Pengelolaan dalam tahap ini sulit dilaksanakan, karena dipengaruhi oleh
individu ataupun lokasi dimana suatu proses tersebut sewaktu menghasilkan
sampah. Dari pandangan ekonomi saat proses sampah dihasilkan adalah saat
yang sangat tepat untuk memisahkan antara bagian jenis sampah dengan
maksud agar sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali dapat
dipisahkan dari sampah yang harus dibuang, misalnya: kertas, kaleng, botol,
dan sampah lainnya.
b. Penyimpanan sampah sementara
Dalam pengelolaan sampah, maka sampah yang ditampung sementara
(kios dan loods) merupakan unsur yang terpenting hubungannya dengan
masyarakat sekitar, sebab penempatan sampah yang jelek pada setiap rumah
akan menarik serangga dan tikus dan menimbulkan gangguan bau dan
pandangan yang kurang sedap. Setiap pedagang perlu memperhatikan
penempatan atau penyimpanan sampah pada tahap ini sangat baik bila setiap
pedagang dapat membungkus sampah dalam plastik sebelum ditempatkan
dalam bak sampah. Tempat penyimpanan/bak sampah harus memenuhi syarat
antara lain: tidak berkarat, kedap air, tertutup, mudah dibersihkan, tidak
mudah rusak, berkualitas tinggi, dan alasnya harus dijaga supaya tidak mudah
berlubang.
c. Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah yang dimaksud disini bukan sekedar pengumpulan
sampah saja tetapi juga mengangkat sampah dari kios dan loods ke tempat
pengumpulan, tempat pengolahan atau pemanfaatan kembali. Dalam
pengelolaan sampah, pengumpulan paling banyak memakan biaya, kurang
lebih 80% dari semua dana pengelolaan.
d.

Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampah dalam pengertian ini adalah pemindahan sampah
(dari tempat sampah sementara/pengumpulan) ke tempat pembuangan akhir

dengan kendaraan yang relatif lebih besar. Unsur pengangkutan ini penting
sekali.
e.

Pengelolaan dan pemanfaatan kembali


Dalam pengertian ini bahwa sampah diambil kembali oleh pemulung
ataupun pencari garbage untuk dijadikan makanan lemak untuk energi.

f. Pembuangan akhir
Elemen fungsional yang terakhir pada sistem pengelolaan sampah adalah
pembuangan akhir. Kegiatan pada tahap ini adalah menampung seluruh
sampah baik yang berasal dari rumah tangga, tempat-tempat umum, industri,
maupun dari tempat-tempat pengolahan dan pemanfaatan kembali. Bahanbahan yang terbuang betul-betul bahan yang sudah tidak dapat dimanfaatkan
lagi dan harus dibuang.

2. Persyaratan Tehnis Peneglolaan Sampah

Penimbulan

Penanganan:
pemisahan,
penyimpanan dan
prosesing di tempat

Pengumpulan

Pemisahan, prosesing
dan transformasi

Transfer dan
Transport

Pemrosesan Akhir

a. Penimbulan sumber-sumber sampah


Sampah yang akan dikelola dibedakan atas
1. Sampah rumah tangga

Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah


tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik
2. Sampah sejenis sampah rumah tangga

Sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri,


kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas
lainnya
3. Sampah spesifik sebagaimana dimaksud meliputi:
-

sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;

sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;

sampah yang timbul akibat bencana; sampah bongkaran


bangunan;

sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau

sampah yang timbul secara tidak periodic

b. Penanganan
Pemisahan, Penyimpanan dan Prosesing di Tempat
-

Wadah sampah individual (disumber) disediakan oleh setiap penghasil


sampah sendiri sedangkan wadah komunal dan pejalan kaki disediakan
oleh pengelola dan atau swasta. spesifikasi wadah sedemikian rupa
sehingga memudahkan operasionalnya, tidak permanen dan higienis.
Akan lebih baik apabila ada pemisahan wadah untuk sampah basah dan
sampah kering.

Pengosongan sampah dari wadah individual dilakukan paling lama 2 hari


sekali sedangkan untuk wadah komunal harus dilakukan setiap hari.

c. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara:
-

Langsung dengan alat angkut (untuk sumber sampah besar atau daerah
yang memiliki kemiringan lahan cukup tinggi)

Tidak langsung dengan menggunakan gerobak (untuk daerah teratur) dan


secara komunal oleh mayarakat sendiri (untuk daerah tidak teratur)

d. Transfer dan Transport


Pemindahan sampah dari alat pengumpul (gerobak) ke alat angkut (truk)
dilakukan di transfer depo atau container untuk meningkatkan efisiensi
pengangkutan.
Pemindahan skala kota ke stasiun transfer diperlukan bila jarak ke lokasi
TPA lebih besar dari 25 km.
e. Pemisahan, Prosesing dan Transformasi Pengolahan Sampah
Dimaksudkan untuk:
-

mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPA serta

meningkatkan efisiensi penyelenggaraan prasarana dan sarana


persampahan.

Teknologi pengolahan sampah dapat dilakukan melalui:


-

pembuatan kompos

pembakaran sampah secara aman (bebas COx, SOx, NOx dan dioxin)

pemanfaatan gas metan

daur ulang sampah

f. Pemrosesan Akhir TPA


Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-3241- 1994 tentang
Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA. Agar keberadaan TPA tidak mencemari
lingkungan, maka jarak TPA:
-

ke badan air penerima > 100m

ke perumahan terdekat > 500 m

ke airport 1500 m (untuk pesawat propeler) dan 3000 m (untuk


pesawat jet)
Selain itu muka air tanah harus > 4 m, jenis tanah lempung dengan nilai

K < 10-6 cm/det.

You might also like