Professional Documents
Culture Documents
PENINGKATAN PROFESIONALITAS
DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL
(ANALISIS KASUS)
1. DESKRIPSI KASUS
2. ANALISIS SWOT
PENINGKATAN PROFESIONALISME DAN PRODUKTIVITAS PNS
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTH) (WEAKNESS)
1. Jumlah PNS yang banyak 1.Profesionalisme kurang
2. Kualifikasi pendidikan
belum mencukupi
PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO
(OPPORTUNITY) Memberikan kesempatan 1. Memberikan pembinaan
1. Jabatan tinggi kepada seluruh PNS untuk pada PNS untuk
2. Penghasilan besar mengembangkan meningkatkan
3. Status sosial profesionalisme dan profesionalisme
meningkat produktivitas setinggi mungkin 2. Pendidikan dan pelatihan
untuk meningkatkan karir bagi PNS sesuai dengan
dengan pola reward and bidangnya
punishment.
Negeri Sipil.
4. SOLUSI PERMASALAHAN.
Unsur yang paling menentukan tingkat kinerja adalah manusia. Manusia akan
bekerja dengan baik kalau ia cukup termotivasi untuk melakukannya. Bagi PNS
keseluruhan, yang dibutuhkan bukanlah manusia yang termotivasi secara individu,
melainkan manusia yang termotivasi secara kelompok. Pada gilirannya manusia
berkelompok yang termotivasi akan dapat menggerakkan organisasi secara
keseluruhan.
Sebenarnyalah, hal-hal positif yang ingin diperoleh PNS dalam bekerja tidaklah
semata-mata bersifat finansial tetapi juga hal-hal yang sifatnya psikologis. Dalam
kelesuan ekonomi seperti sekarang ini, pemerintahan sebaiknya mulai lebih
memperhatikan masalah psikologis PNS sebagai upaya meningkatkan kinerja
[5]
Salah satu cara memberikan psychological income ialah dengan cara membuat
rancangan kerja yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, seperti, membuat
pekerjaan lebih berarti, lebih menarik dan lebih memberikan tantangan (caranya
dengan merancang pekerjaan yang melibatkan banyak variasi dalam hal isinya
yang menuntut keahlian lebih tinggi; memberikan otonomi dan tanggung jawab
lebih besar pegawai untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pekerjaan sendiri). Memberikan tambahan tugas pada pegawai agar pekerjaan
lebih bervariasi tanpa menuntut kemampuan yang lebih tinggi. Memasukkan
tujuan kerja, feed back, insentif ke dalam pekerjaan (apabila pegawai merasa
pekerjaannya bervariasi, mempunyai otonomi luas, ada identitas tugas, ada feed
back hasil kerja, dan ada kesempatan untuk berhubungan dengan orang lain dan
membentuk suatu persahabatan, pegawai akan bekerja dengan motivasi yang
tinggi).
Upaya meningkatkan kinerja PNS pada akhirnya ditentukan oleh pola hubungan
dalam instansi di mana ia bekerja. Pola hubungan antara atasan dengan bawahan
dalam banyak instansi kedinasan pemerintahan di negara kita ini, masih bersifat
paternalistik. Untuk meningkatkan kinerja, pola demikian itu mesti diubah dengan
merangsang partisipasi aktif setiap PNS dalam bekerja.
5. SARAN
Rendahnya kinerja PNS di negeri ini berkait tingkat pendidikan formal. Tujuh
puluh dua persen dari seluruh PNS lulusan SMA. Dari sekitar empat juta PNS, 53
persen di antaranya masih perlu dibina terus agar dapat mencapai tingkat
produktivitas dan profesionalisme yang diharapkan. Karenanya perlu terus
dilakukannya reformasi terhadap pola pembinaan sumber daya PNS di negeri ini.
Sistem kekerabatan dan nepotisme dalam rekruitmen dan penempatan suatu
jabatan, adalah salah satu persoalan yang hingga kini masih terus terjadi. Tidak
adanya penegakan disiplin, menjadikan PNS semakin tidak pernah merasa
menjadi bagian dari lingkup kerja.
[6]
Menjadi sangat percuma jika kita terus menggelorakan etos kerja, sementara
sistem di birokrasi masih sarat budaya primordial. Kita bisa camkan apa yang
dikatakan seorang teolog, Norman Vincent Peale: "Setiap masalah selalu
mengandung inti solusi. Maka, untuk mendapat inti itu, mau tak mau Anda perlu
menghadapi masalah."
Melihat hal ini maka penulis sarankan kepada pemerintah agar melaksanakan pola
rekruitmen pegawai yang komprehensif yang benar-benar sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan serta tidak berorientasi kepada KKN, yang hanya akan membawa
permasalahan lain selain tentang profesionalitas PNS dan juga agar menciptakan
suatu rancangan kerja yang jelas dan menyenangkan yang membawa tanggung
jawab penuh bagi para pegawai sesuai dengan keahliannya dan semoga hal ini
akan membantu meningkatkan profesionalitas dan produktivitas PNS sehingga
akan menjadi pelayan publik yang profesional dan meningkatkan kepercayaan
masyarakat.