Professional Documents
Culture Documents
By
M. Firdaus, MT
Pendahuluan
Lereng merupakan suatu bidang pada permukaan tanah
yang tidak horisontal dan membentuk sudut terhadap luasan
tertentu dimana komponen gravitasi cenderung
menggerakkan tanah ke bawah
Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga
perlawanan terhadap geseran yang dapat dikerahkan oleh
tanah pada bidang longsornya terlampaui karena pergerakan
tanah yang relatif cepat maka akan terjadi gelincir (sliding)
Analisis stabilitas pada permukaan yang miring dengan
memperhatikan bidang gelincirnya disebut Analisis
Stabilitas Lereng
Jenis – jenis Lereng
1. Lereng alam
terbentuk karena proses alam, misal : lereng suatu
bukit
2. Lereng buatan tanah asli
lereng dibuat dari tanah asli dengan memotong tanah
tersebut untuk pembuatan jalan atau saluran air untuk
irigasi
3. Lereng buatan tanah yang dipadatkan
tanah dipadatkan untuk tanggul – tanggul jalan raya
atau bendungan urugan tanah
Angka Keamanan pada Lereng
W .b.H .(1)
W diuraikan menjadi : N a W cos .H cos .b
Ta sat.b.H sin
Gaya reaksi/ perlawanan :
Nr Na
Dengan gaya yang bekerja pada permukaan PS & QT saling
Tr Ta meniadakan
Pada bidang AB : sat.H cos 2 ......(12)
sat.H cos sin ....(13)
Karena u,maka pers.(12)
w .H cos 2
kedalam pers.(11)
diperoleh :
d cd (sat.H cos 2 w .H cos 2 )tg d
Contoh Soal :
Suatu lereng tak terhingga dipengaruhi rembesan
dengan muka air pada permukaan lereng.
Tentukan faktor aman terhadap bahaya longsor,
dimana : sat = 20 kN/m H = 8 m, = 22.
Pada bidang longsor potensial : c = 18 kN/m
dan = 20
sat = 20 kN/m3, maka ’= sat - w= 20 - 9,81= 10,19 kN/m3
c '.tg
F
sat.H cos .tg sat.tg
2
18 10,19.tg 20
2
20.8. cos 22.tg 22 20.tg 22
H H 2 sin( )
0,5.H . 0,5.H .
tg tg sin sin
Tegangan normal (σ ) dan tegangan geser ( τ) akibat berat tanah
ABC pada bidang AC :
Na 0,5 .H sin cos sin( )
.........(17)
H / sin .(1) sin sin
Dengan :
F = faktor aman
c’ = kohesi tanah efektif
= sudut gesek dalam tanah efektif
bi = lebar irisan ke-i
wi = berat irisan tanah ke-i = .bi.hi
= sudut antara pusat berat irisan dengan o
ui = tekanan air pori pada irisan ke-i = h.wi.w
(W W ) sin
n 1
1 2 i