Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pengertian Peta adalah
gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
suatu sistem proyeksi. Kemudian pengertian Geologi secara umum adalah ilmu
yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan
sejarahnya.
Jadi dapat kita simpulkan definisi Peta Geologi adalah Gambaran atau
bentuk dengan melalui ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala
(SNI_4691_1998).
1
d) “Peta struktur”, berskala sedang hingga besar. Peta ini adalah peta dengan
garis-garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah
lapisan tertentu, yang berada di dalam tanah-bawah.
2
C. Penggunaan Dalam Praktek Air Artesis
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang
dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari
98% air yang terdapat di daratan adalah air tanah. Pada saat ini, air tanah mempunyai
peranan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia.
Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer).
(Gambar 1.) Macam-macam akifer dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini
sering disebut juga dengan unconfined aquifer.
2. Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air.
Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer.
3. Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran
kecil. Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.
2. Air artesis
Ait Artesis, yaitu air yang terletak pada akifer tertekan (Akifer Terhalang). Jika
pada permukaan tanah dibuat sumur bor maka sering disebut juga dengan sumur
artesis. (Gambar 2.)
Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut :
a. Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air
minum.
b. Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah
Indramayu, Jawa Barat.
c. Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri
tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit,
dan lain-lain.
3
Gambar 1.
Lapisan Aquifer
(Gambar 2.)
Gambar Lapisan Tanah untuk Air Artesis (Air Tanah Terhalang)
4
BAB II
GEOLOGI TEKNIK
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam ilmu Geologi Teknik yaitu harus adanya kerjasama
antara insinyur sipil dan insinyur geologi. Karena seringkali, tidak disadari perlunya
suatu penelitian pendahuluan, sedangkan sebagian besar masalah pada bangunan-
bangunan sipil justru berkaitan dengan geologi atau material-material geologi, maka
sering terjadi seorang ahli geologi terlambat didatangkan pada proyek yang
bersangkutan karena kurang komunikasi. Dalam bidang kejuruan ini, kita sekarang
dapat membedakan dua macam spesialis : ahli geologi teknik, yang menangani masalah
yang bersifat teknik sipil dengan dilatarbelakangi ilmu geologi, dan ahli geoteknik,
yang lebih condong pada segi rekayasa tentang material yang digunakan.
Pada pembahasan diatas telah diuraikan bahwa Geologi Teknik berguna untuk
mempelajari benda-benda alam atau bahan-bahan yang berkaitan dengan pekerjaan
Teknik Sipil. Sehingga dalam prakteknya ilmu Geologi Teknik sangat berperan dalam
mewujudkan pekerjaan yang berkaitan dengan Teknik Sipil, antara lain seperti proyek
Hidro Elektrik (PLTA) merupakan proyek Teknik Sipil yang mencakup banyak hal
seperti pembuatan jalan-jalan, terowongan-terowongan yang harus digali dan
bendungan-bendungan harus dibangun.
Contoh Pembangkit Listrik Tenaga Air (Hidro Elektrik) / PLTA yang berada
di Brazil adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di seluruh dunia.
Menghasilkan keluarnya daya 10 x lipat dibanding pembangkit nuklir. Menyuplai
kebutuhan konsumsi listrik masyarakat kota Brazil sebagai kota terbesar kedua di
dunia. http://www.apakabardunia.com/post/uncategorized/pembangkit-listrik-tenaga-
air-terbesar-di-dunia (Gambar 3.)
5
(Gambar 3.)
Pembangkit Tenaga Listrik Air (Hidro Elektrik) terbesar di dunia
(Gambar 4.)
Penampang Pembangkit Listtrik Tenaga Air
6
D. Penelitian Lapangan
Dalam meaksanakan penelitian lapangan, biasanya digunakan berbagai teknik
dan cara seperti :
pemetaan geologis dan geologi-teknik
pengungkapan batuan
pemboran inti dan pengungkapan inti pemboran
pengukuran geofisis
pengambilan contoh untuk penelitian di laboratorium
percobaan di lapangan
galian-galian percobaan (cemuk.cemuk, sumur-sumur, terowongan-
terowongan).
Semua ini ditujukan untuk memperoleh suatu penjelasan yang cermat
mengenai kondisi tanah-bawah. Data yang dikumpulkan mengenai tanah-bawah
misalnya sifat-sifat seperti ; berat jenis, porositas, permeabilitas, elastisitas, dan gaya-
tekan.
E. Reaksi Bawah Tanah
Melalui penggunaan berbagai data yang berhasil dikumpulkan dalam
penelitian lapangan, reaksi dan tanah-bawah terhadap pekerjaan seorang insinyur dapat
dihitung. Setiap proses kerekayasaan akan menyebabkan sebuah perubahan dalam
besar dan arah tegangan pada tanah. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan yang
besar atau kecil tergantung dari sifat-sifat yang dimiliki massa tanah. Terdapat
kemungkinan bahwa perubahan tegangan pada tanah menjurus kepada titik patah.
Dalam gambar diperlihatkan penempatan sebuah beban bangunan yang terlampau
besar pada tanah lunak. Beban tambahan oleh bangunan tersebut menyebabkan
dilampauinya gaya geser dari lempung. Lempung ini meleleh ke samping dan
membentuk suatu gelombang lempung yang mengakibatkan bangunan tersebut menjadi
sangat turun. Karena lensa pasir lebih kuat daripada lempung maka gerakan tanah yang
paling besar akan tenjadi dalam lempung. (Gambar 5.)
(Gambar 5). Dua buah gambar penampang-melintang yang memperlihatkan contoh untuk
penempatan sebuah bangunan. A, penurunan sebuah hangunan di atas suatu timbunan yang
ditempatkan pada massa lumpur dengan kekuatan-gesek dan pengaruh (shear strength) yang
rendah. B. akibat dan pengaruh yang terjadi pada penurunan lainnya. Berbagai gerakan ke
samping oleh massa lumpur yang berada di bawahnya telah menyebabkan kerusakan besar
pada bangunan bersangkutan.
7
BAB III
SIFAT FISIS MATERIAL GEOLOGI
A. Material Geologi
tidak kohesif
(pasir, kerikil, cangkang kerang)
TANAH (SOIL)
(tidak disementasi)
kohesif
MATERIAL (lempung, gambut)
GEOLOGI
D. Sifat-sifat massa
8
E. Variasi sifat-sifat volume dalam ruang
Material yang homogen bisa isotrop atau anisotrop. Pada sebuah material
isotrop, Sifat-sifat mekanisnya tidak akan tergantung dan arah dilakukannya
pengukuran.
Seorang insinyur geologi harus selalu ingat bahwa sifat-sifat material geologi
bisa berubah dengan berlakunya waktu akibat proses pelapukan. Pelapukan terdiri atas
pelupukan mekanis dan pelapukan kimiawi.
a. Akibat pemuaian
Tahukah Anda bahwa batuan ternyata tidak homogen, terdiri dari
berbagai mineral, dan mempunyai koefisien pemuaian yang berlainan. Oleh
karena itu dalam sebuah batu pemuaiannya akan berbeda, bisa cepat atau
lambat. Pemanasan matahari akan terjadi peretakan batuan sebagai akibat
perbedaan kecepatan dan koefisien pemuaian tersebut.
9
d. Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam
Penghancuran batuan terjadi akibat perbedaan suhu yang sangat besar
antara siang dan malam. Pada siang hari suhu sangat panas sehingga batuan
mengembang. Sedangkan pada malam hari temperatur turun sangat rendah
(dingin). Penurunan temperatur yang sangat cepat itu menyebabkan batuan
menjadi retak-retak dan akhirnya pecah, dan akhirnya hancur berkeping-keping.
Pelapukan seperti ini Anda bisa perhatikan di daerah gurun. Di daerah Timur
Tengah (Arab) temperatur siang hari bisa mencapai 60 derajat Celcius,
sedangkan pada malam hari turun drastis dan bisa mencapai 2 derajat Celcius.
Atau pada saat turun hujan, terjadi penurunan suhu, yang menyebabkan batuan
menjadi pecah.
2. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya
yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa
air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara.
Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air
itu mengenai batuan kapur atau karst.
Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya :
a. Dolina adalah lubang-lubang yang berbentuk corong. Dolina dapat terjadi
karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua
bagian pegunungan kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.
10
c. Stalaktif
Stalaktif adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua.
Terbentuk tetesan air kapur dari atas gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut
kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua
tabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen,
Jawa Tengah.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Penggunaan ilmu Geologi Teknik sangatlah penting dalam merencanakan
ataupun mendirikan suatu bangunan, agar bangunan tersebut dapat difungsikan secara
maksimal serta daya tahannya dapat berlangsung lama.
B. Saran-saran
Karena seringkali, tidak disadari perlunya suatu penelitian pendahuluan pada
saat mendirikan suatu bangunan, sedangkan sebagian besar masalah pada bangunan-
bangunan sipil justru berkaitan dengan geologi atau material-material geologi. Maka
penulis berharap adanya kerjasama antara ahli geologi teknik, yang menangani masalah
yang bersifat teknik sipil dengan dilatarbelakangi ilmu geologi, dan ahli geoteknik,
yang lebih condong pada segi rekayasa tentang material yang digunakan, agar
teciptanya suatu bangunan yang kokoh dan dapat difungsikan secara maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=135&fname=geo106_11.htm
http://klastik.wordpress.com/2008/01/12/pelapukan/
www.4shared.com
13