Professional Documents
Culture Documents
OBAT-OBATAN
A. PENTINGNYA PEMBERIAN OBAT
DALAM KEPERAWATAN
patologis.
3. Metabolisme obat
1. Cuci tangan.
5. Cairan pelarut.
6. Bak injeksi.
7. Bengkok.
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari
pakaian. Apabila tertutup pakaian, buka atau
lipat pakaian ke atas.
4. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit
sesuai dengan dosis yang akan diberikan.
Apabila obat berbentuk bubuk maka larutkan
dengan pelarut (aquades steril).
5. Pasang perlak atau pengalas di bawah vena
yang akan dilakukan penyuntikan.
6. Tempatkan obat yang telah diambil pada bak
injeksi.
9. Ambil spuit yang telah ada obatnya.
10. Lakukan penusukan dengan lubang
menghadap ke atas dengan memasukkan ke
pembuluh darah.
11. Lakukan aspirasi. Bila sudah ada darah,
lepaskan karet pembendung dan langsung
semprotkan obat hingga habis.
12. Setelah selesai, ambil spuit dengan menarik
dan melakukan penekanan pada daerah
penusukan dengan kapas alkohol. Letakkan
spuit yang telah digunakan ke dalam bengkok.
13. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan
dosis obat.
14. Cuci tangan.
Ø Pemberian Obat Melalui Wadah Cairan
Intravena
1. Cuci tangan.
3. Selang intravena.
4. Kapas alkohol.
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
5. Cairan pelarut.
6. Bak injeksi.
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
Ø Pemberian Obat Melalui Anus / Rektum
1. Cuci tangan.
Ø Pemberian Obat Melalui Vagina
Pemberian obat yang dilakukan dengan memasukkan
obat melalui vagina bertujuan untuk mendapatkan efek
terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks.
Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan supositoria
yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal.
Alat dan Bahan:
1. Obat dalam tempatnya.
2. Sarung tangan.
3. Kain kasa.
4. Kertas tisu.
5. Kapas sublimat dalam tempatnya.
6. Pengalas.
7. Korentang dalam tempatnya.
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
9. Cuci tangan.
1. Cuci tangan.
Obat bebas : obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter.
Obat bebas terbatas : obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter
dengan ketentuan atau batas dosis yang yang telah ditentukan.
Obat keras : obat yang didaftarkan sebagai obat berbahaya yang dapat
dibeli hanya dengan menggunakan resep dokter di Apotik.
Obat narkotika : obat yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Obat psikotropik : obat keras tetapi bukan narkotika yang bekhasiat
pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku.
Obat trdisional : obat/bahan yang diambil dari bahan alami di olah
secara sederhana dan digunakan berdasarkan pengalaman.
Obat inhalasi cairan eter :cairan berbau khas,mudah terbakar, efek
kadiovaskuler dan hati lebih ringan, waktu induksi lambat. Khasiat
anastetik tak kuat, relaksan otot baik. Dosis 6-7 % tercampur udarah
dengan system terbuka atau tertutup.
TERIMA KASIH
BY
RISNAWATI
RISKA
NUR ALFIANI
NUR SUKMAWATY