You are on page 1of 12

Edisi 10 Shafar 1436 H / Desember 2014

IMAN KEPADA ALLAH SWT


Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus makhluk-Nya.
(QS. Ali Imran (3) Ayat 2).

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jangan dibaca pada saat Khatib sedang Khutbah.


Jaga selalu Shalat Fardhu 5 waktu.
Jangan lupa tunaikan zakat dan perbanyaklah sedekah.
Jangan lupa untuk membayar hutang puasa Ramadhan bagi
yang berhutang.
Jangan menunda-nunda ibadah Haji jika sudah mampu.
Selalu memakmurkan Masjid dan Majelis Ilmu dengan
ibadah berjamaah secara istiqamah.

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim


Mukadimah
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah swt, dan shalawat serta salam
kepada Rasulullah saw, atas setiap nimat kesehatan,
Islam dan Iman yang telah diberikan kepada kita
hingga saat ini.
Materi Buletin MI-114 Edisi 10 ini tentang Iman
kepada Allah SWT. Sesungguhnya sumber semua
kebaikan adalah berasal dari Allah SWT, sehingga
untuk bisa menjadi manusia yang baik, Iman kepada
Allah SWT adalah harga mati.
Bacaan ini untuk kita, dan untuk disampaikan juga
kepada orang-orang yang kita sayangi. InsyaAllah
kita dapat terus belajar memahami serta
mengamalkan ilmu-ilmu Islam dalam keseharian
kita.
Walhamdulillahi Rabbil Alamin,
Penggerak MI-114
*** Iman Kepada Allah SWT ***
1

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Rasulullah SAW bersabda: Tiga hal, barangsiapa


memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman.
(yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai
dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata
karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran
sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api
neraka.. (HR. Bukhari nomor 16).
Percaya terhadap adanya Tuhan.
Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al Baqarah
(2) ayat 21: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang
telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa. Kemudian
diterangkan dalam Quran Surah Ali Imran (3) ayat 6:
Dialah (Allah SWT) yang membentuk kamu dalam
rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Kita ada karena ada yang menciptakan. Selayaknya
pakaian, rumah, makanan, kendaraan, dan segala
sesuatu benda di alam semesta ini juga ada, karena
ada yang menciptakan. Manusia yang tidak mengakui
adanya Tuhan yang Maha Pencipta secara tidak
langsung telah mengingkari keberadaan dirinya
sendiri dan kafir kepada Allah SWT.
*** Iman Kepada Allah SWT ***
2

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Kisah.
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa ada seorang
kafir yang sangat yakin bahwa tidak ada Tuhan di
dunia ini. Semuanya yang ada di dunia ini tercipta
dengan sendirinya, tanpa ada Yang Maha Pencipta.
Dengan penuh keangkuhan, dia kemudian
mengundang para Ulama ahli Tauhid di zaman-nya
untuk berdebat dan membuktikan kepada
masyarakat tentang keyakinan siapa yang paling
benar.
Menerima undangan tersebut, maka para Ulama ahli
Tauhid kemudian bermusyawarah dan memilih salah
seorang diantara mereka yang paling bijak untuk
menghadapi tantangan dari orang kafir itu.
Setelah melalui perundingan sebelum acara, maka
disepakatilah antara orang kafir dan para Ulama
tersebut segala hal terkait dengan acara tersebut,
mulai dari waktu dan tempat pelaksanaan sampai
pada kesepakatan bahwa siapa yang kalah, yang
tidak dapat meyakinkan keyakinannya, mesti tunduk
dan menerima kebenaran.

*** Iman Kepada Allah SWT ***


3

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Hari yang dinanti pun tiba. Masyarakat, para


pendukung orang-orang kafir maupun para Ulama
pun hadir di tempat yang disepakati. Namun acara
belum dapat dimulai karena Ulama yang akan
bertarung dengan orang kafir itu belum kunjung tiba.
Sambil menunggu kedatangan Ulama tersebut, orang
kafir kemudian memulai orasinya dengan menghina
para Ulama. Ia menyatakan bahwa para Ulama itu
sebenarnya takut menghadapinya dan berusaha
untuk mengulur-ulur waktu. Dia sangat yakin bahwa
keyakinan para Ulama ahli Tauhid itu begitu dangkal
dan tidak bisa dipertahankan secara akal sehat.
Beberapa saat kemudian, tampaklah dari kejauhan
Ulama yang dimaksud berjalan, datang menuju ke
tempat acara. Kedatangan Ulama tersebut disambut
dengan salam dari para Ulama ahli Tauhid. Ia
kemudian dipersilahkan untuk menyampaikan
khutbah.
Sebelum Ulama tersebut memulai khutbahnya, orang
kafir
dipersilahkan
untuk
menyampaikan
khutbahnya dan segala argumentasi untuk
meyakinkan bahwa Tuhan tidak ada, dan bahwa
segala sesuatu di dunia ini terjadi dengan sendirinya
tanpa ada yang menciptakan.
*** Iman Kepada Allah SWT ***
4

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Setelah itu, sampailah giliran sang ulama untuk


bicara. Pada kesempatan tersebut Ulama ahli Tauhid
yang terpilih itu segera menyampaikan salam dan
permohonan maaf kepada semua hadirin, karena ia
telah datang terlambat.
Ulama terpilih itu kemudian menjelaskan kejadian
yang menyebabkan ia tidak dapat datang tepat
waktu. Ia menjelaskan bahwa tempat ia tinggal
adalah di daratan seberang yang di pisahkan oleh
sungai. Oleh karena itu, ia tidak dapat dengan cepat
berjalan ke tempat acara karena harus menunggu
perahu atau rakit untuk bisa menyeberangi sungai.
Lama ia menuggu, namun tidak ada perahu atau pun
rakit yang datang. Hingga akhirnya ia melihat ada
sekumpulan kayu yang berserakan yang terapung
dan hanyut mengikuti arus sungai. Ketika kumpulan
kayu itu mendekat ke arahnya, tiba-tiba kayu-kayu
tersebut bergerak dan bersatu padu hingga
terbentuklah sebuah rakit dan berhenti tepat di
depannya.
Ia kemudian naik ke rakit tersebut, rakit itu
membawanya menyeberangi sungai dan akhirnya
sampailah ia ke tempat acara.
*** Iman Kepada Allah SWT ***
5

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Mendengar penjelasan tersebut, orang kafir


kemudian berkata dengan keras sungguh engkau
adalah seorang pembohong besar !!! Bagaimana
mungkin kumpulan kayu itu dapat bersatu padu
dengan sendirinya kalau tidak ada orang atau
sesuatu yang menggabungkannya ??? Tidak
mungkin sebuah rakit dapat tercipta dengan
sendirinya !!!
Mendengar sanggahan dari orang kafir itu, sang
ulama kemudian berkata jika engkau tidak yakin
bahwa ada sebuah rakit yang dapat tercipta dengan
sendirinya, maka bagaimana bisa engkau meyakini
bahwa tidak ada Tuhan di dunia ini yang
menciptakan engkau, seluruh manusia dan segala
sesuatu di alam semesta ini ???
Orang kafir itu pun terdiam, tidak bisa berkata-kata,
dan segala argumentasinya bahwa Tuhan tidak ada,
dan bahwa segala sesuatu di dunia ini terjadi dengan
sendirinya tanpa ada yang menciptakan dengan
sendirinya terbantahkan.
Sungguh seorang pembohong besar adalah orang
yang mengatakan bahwa Tuhan tidak ada, dan segala
sesuatu di dunia ini terjadi dengan sendirinya.
*** Iman Kepada Allah SWT ***
6

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa.


Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah
mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang
ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah;
semua tunduk kepada-Nya.
(Quran Surah Al Baqarah (2) ayat 116).
Sesungguhnya
kafirlah
orang-orang
yang
mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang
tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka
tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih.
(Quran Surah Al Maidah (5) ayat 73).
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu
adalah berhala, dan kamu membuat dusta.
Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu
tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka
mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia
dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah
kamu akan dikembalikan.
(Quran Surah Al Ankabut (29) ayat 17).

*** Iman Kepada Allah SWT ***


7

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Konsekuensi Iman Kepada Allah SWT.


Orang yang beriman kepada Allah tidak akan
berdusta, dan tidak akan larut dalam kebingungan
ketika dia menghadapi masalah dalam hidup.
Bagaimana mungkin seorang yang percaya kepada
Tuhan, akan larut dalam kebingungan ketika
menghadapi masalah dalam hidup, sementara dia tau
bahwa ada Tuhan yang Maha Perkasa dan Maha
Bijaksana
yang
dapat
menolongnya
dan
menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapinya.
Bagaimana mungkin seorang yang percaya terhadap
adanya Tuhan akan berdusta, sementara dia tau
bahwa dia tidak akan pernah luput dari pengawasan
Tuhan.
Telah dijelaskan dalam Al Quran Surah Al Anam (6)
ayat 3: Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di
langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang
kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan
mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.
Seorang mukmin tidak akan mempersekutukan Allah
SWT dengan sesuatu apa pun dan akan menjalani
hidupnya dengan perbuatan-perbuatan baik.
*** Iman Kepada Allah SWT ***
8

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Dalam Al-Quran dijelaskan: Sembahlah Allah dan


janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri,
(Quran Surah An Nisa (4) ayat 36).
Sikap Seorang Mukmin kepada Musyrikin.
Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al Anam
(6) ayat 108: Dan janganlah kamu memaki
sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah
dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap
baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan
merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan
kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
Islam adalah satu-satunya Agama yang diridhai Allah
SWT, tetapi Umat Islam adalah Umat yang santun
dan tidak akan menghina Agama lain. Mari kita
wujudkan Rahmatan Lil Alamin.
*** Iman Kepada Allah SWT ***
9

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Publikasi Booklet MI-114:


Buletin MI-114
Edisi 1: Saatnya Jadikan Shalat Kita Berkelas.
Edisi 2: Mari Sehatkan Metabolisme Harta Kita.
Edisi 3:
Sinkronkan Syahadatain dalam Hati, Lisan & Perbuatan Kita.
Edisi 4: Cinta Dunia dan Takut Mati.
Edisi 5: Teladan Umat Akhir Zaman.
Edisi 6: Menghidupkan Majelis Ilmu.
Edisi 7: Raih Taqwa Ramadhan.
Edisi 8: Maysir, Gharar, dan Riba.
Edisi 9: Ikhas, Memurnikan Amalan.
Kumpulan Hadits MI-114
Edisi 1 dan 2 tentang Islam dan Muslim.
Edisi 3 dan 4 tentang Iman dan Mukmin.
Edisi 5 dan 9 tentang Ketetapan Allah, Pahala dan Dosa.
Edisi 6, 7 dan 8 tentang Ibadah Ramadhan.
Edisi 10 dan 12 tentang Taqwa.
Edisi 11 tentang Qurban dan Idul Adha.
Edisi 13 dan 14 tentang Adab dan Akhlak.
Edisi 15 dan 16 tentang Perniagaan dan Zakat.
Edisi 17 tentang Majelis Ilmu.
Edisi 18 tentang Silaturahim.
Edisi 19 dan 20 tentang Jumat.

Download:
1. Tafsir
: http://goo.gl/RhS9eH
2. Buletin
: http://goo.gl/cK296C
3. Kumpulan hadits : http://goo.gl/mo4WIC
*** Iman Kepada Allah SWT ***
10

*** Buletin Majelis Ilmu 114 Edisi 10 ***

Majelis Ilmu 114 menyelenggarakan Kajian Ilmu


Setiap Rabu dan Jumat jam 17.00 WIB di Masjid
Al-Mukminun
***
Bagi anda yang ingin hadir dalam Kajian Majelis Ilmu
114, Silaturahim Bulanan Majelis, mendapatkan
Buletin MI-114, Kumpulan Hadits MI-114,
memberikan tulisan dan bahan materi dakwah,
donasi pendanaan, menyampaikan pertanyaan
ataupun saran, dapat menghubungi Majelis Ilmu 114
melalui email: majelis.ilmu114@yahoo.com
Kunjungi facebook MI-114:
http://www.facebook.com/majelis.ilmu.14
http://goo.gl/8jpDjm
Follow twitter MI-114:
@majelisilmu114
Kunjungi blog MI-114:
www.majelisilmu114.wordpress.com
Kunjungi website MI-114:
www.majelisilmu114.com

*** Iman Kepada Allah SWT ***


11

You might also like