You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM MK EKOLOGI PERTANIAN (AGH 320)

MEMPELAJARI USAHA TANI YANG DILAKUKAN PETANI


KELOMPOK 4

Dosen:
Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, MS
Dr. Ir. Sandra Arifin Aziz, MS
Dr. Ir. Maya Melati, MS, MSc

1. Loretta Nauli Simanjuntak A24070039


2. Galvan Yudistira A24070040
3. Indri Fariroh A24070043
4. Aditya Permana Samosir A24070044

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

PENDAHULUAN
Kegiatan budidaya tanaman yang antara lai ditujukan oleh pola tanam
sepanjang tahun dipengaruhi faktor lingkungan baik abiotik, biotik, maupun
sosial. Pengetahuan tentang interaksi antara lingkungan abiotik dan biotik dengan
tanaman dipelajari di kuliah. Kegiatan praktikum dilapang diharapkan dapat
mendekatkan mahasiswa dengan kondisi ekosistem pertanian yang sesungguhnya.
Mahasiswa dapat mempelajari usaha tani yang dilakukan oleh petani sehigga dapt
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan faktor
yang menjadi penentu pola tanamn yang diterapkan oleh petani.
TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari usaha tani yang dilaksanakan
oleh beberapa petani di wilayah Cikarawang. Mahasiswa akan mempelajari antara
lain latar belakang petani menentukan jenis komoditi yang dibudidayakan,
kesesuaian komoditi dengan lingkungannya, dan kelayakan usaha tani tersebut
secara ekonomi.
METODE
1. Setiap kelompok mahasiswa akan menemui 1 petani/kelompok tani yang
berbeda dan melaksanakan survey berdasarkan kuosioner terlampir.
Komponen pertanyaan dalam kuosioner terlampir. Komponen pertanyaan
dalam kuosioner dapat dikembangkan oleh mahasiswa sendiri jika diperlukan.
2. Sebelum melakukan survey, mahasiswa diharuskan mempelajari teknik
budidaya beberapa komoditi (padi, ubi jalar, ubi kayu, jagung, kacang tanah,
bengkuang) sebagai bahan perbandingan ketika melakukan survey. Pelajari
data usaha tani dari beberapa komoditi tersebut.
3. Ketika melakukan survey, mahasiswa diharapkan bersikap kritis sehingga
dapat menilai kesesuaian atau kelayakan jawaban yang diberikan oleh petani.
Contoh : Layakkah produktivitas tanaman tersebut (petani kadang
menyebutkan produktivitas tanamannya terlalu tinggi atau rendah ).
4. Perhatikan juga satuan yang digunakan petani karena petani seringkali
menggunakan satuan yang digunakan sendiri oleh mereka dan bukan satuan
internasional.

HASIL
Nama Petani : Pak Wawan
Lokasi
a. Desa : Cilubang Mekar
b. Kecamatan : Ciampea
c. Kabupaten : Bogor
Luas lahan total : 1000 m2
Pola Tanam : Monokultur
Tabel Uraian Untuk setiap Komoditas

Komoditas 1 Komoditas 2
Talas Padi
1. Luas lahan 1000m2 1000m2
30cm x
2. Jarak Tanam 20cm x 20cm
100cm
3333
3. Populasi tanaman 25000 tanaman
tanaman
4. Varietas benih atau bibit Anakan Sintanur
Separuh
untuk
komersial
5. Tujuan produksi
Komersial dan
(sendiri/komersial)
separuhnya
lagi
dikonsumsi.
Dijual ke
Ragunan
6. Siapa pembeli? (masyarakat Pasar
sekitar
Ragunan)
7. Keterkaitan dengan Modal Modal
"inti" (modal, hak , diberikan diberikan
kewajiban) oleh pemberi oleh pemberi
modal modal
Hak Hak
penggarap penggarap
mendapatkan mendapatkan
bagian 1/3 bagian 1/3
dari total dari total
produksi. 1/3 produksi, 1/3
untuk untuk
pemodal, 1/3 pemodal, 1/3
nya lagi nya lagi
untuk untuk
pemilik pemilik
Seluruh Seluruh
kegiatan dari kegiatan dari
pengolahan pengolahan
hingga panen hingga panen
dilakukan dilakukan
oleh petani oleh petani
penggarap penggarap
sedangkan sedangkan
pemodal dan pemodal dan
pemilik pemilik
lahan lahan
m,enerima menerima
hasilnya hasilnya
masing- masing-
masing 1/3 masing 1/3
8. Dosis dan jenis
Jumlah Harga
pupuk Jumlah Harga
Rp Rp
Urea 125kg 150000 40kg 48000
Rp Rp
NPK 3kg 9000 3kg 9000
Rp Rp
140625 37500
Pupuk Kandang 1500kg 0 400kg 0
9. Kebutuhan benih atau
bibit
10. Pestisida
Rp
a. Decis 20 ml
5000
Rp
b. Matador 20 ml
5000
11. Tenaga Kerja
Rp Rp
a. Pengolahan Tanah 1 orang 1 orang
10000 10000
Rp Rp
b. Pembibitan 1 orang 1 orang
10000 10000
Rp Rp
c. Penanaman 1 orang 1 orang
10000 10000
Rp Rp
d. Pemupukan 1 orang 1 orang
10000 10000
Rp Rp
e. Pemeliharaan 1 orang 1 orang
10000 10000
Rp Rp
f. Pengendalian OPT 1 orang 1 orang
10000 10000
g. Panen dan Pasca Rp Rp
4 orang 4 orang
Panen 40000 40000
Rp
Rp
12. Total Input 1.565.25
442.000
0
13. Hasil Panen 1000 kg 800 kg
14. Produktivitas/ha 7,5 ton 7 ton
15. Harga jual Rp 1000/ikat Rp 2000/kg (gabah)
Rp 1.000.000/Rp Rp 500.000/Rp
16. Laba/Rugi
200.000-500.000 200.000-300.000

PEMBAHASAN
Kuesioner usaha tani dilakukan di Desa Celubang Mekar, Kecamatan
Bogor dengan bapak Wawan sebagai petani penggarap. Luas lahan total yang
diolah 1000m2 dengan pola tanam monokultur. Dalam setahun lahan mengalami
pergiliran pola tanam dari talas-talas-padi. Lama penanaman talas pada lahan
petani tersebut selama tujuh bulan. Bagian yang ditanam adalah anakan karena
talas berkembang biak secara vegetatif. Varietas padi yang digunakan adalah
Sintanur. Dalam sistem persewaan lahan ini digunakan sistem bagi 3, yaitu
sepertiga bagian untuk pemodal, sepertiga untuk pemilik yaitu Pak Mamad dan
sepertiga untuk penggarap yaitu Pak Wawan.
Pedoman budidaya yang digunakan meliputi pembibitan yang dapat
dilakukan dengan tunas atau umbi dimana bibit yang berupa anakan diperoleh dari
pertanaman sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan media tanam
dari penyiapan lahan sampai pemupukan selanjutnya pemeliharaan tanaman yang
meliputi penyiangan, pemupukan hingga pengairan. Selanjutnya pengendalian
OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) yang meliputi hama dan penyakit serta
yang terakhir panen dan pasca panen.
Berdasarkan data yang diperoleh, pada talas dilakukan pemupukan urea
sebanyak lima kali masing-masing pemberian pupuk 25kg. Pemupukan pertama
dilakukan saat tanaman berumur 4 atau 5 bulan. Selain urea dilakukan pemupukan
NPK Mutiara satu kali sebanyak 3 kg saat tanaman berumur 4 bulan. Untuk
menambahkan bahan organik tanaman diberi pupuk kandang saat berumur 3 bulan
sebanyak 1500 kg. Pada padi dilakukan pemupukan urea sebanyak 2 kali saat
tanaman berumur 20 hari dan 30 hari masing-masing diberikan dosis sebanyak 20
kg dan ditambahkan pupuk NPK Mutiara sebanyak 3 kg. Selain itu ditambahkan
pupuk kandang saat tanaman berumur 35 hari sebanyak 400 kg.
Pengendalian gulma pada talas dilakukan secara manual dengan
menggunakan kored dan ditumbuk dan lahan ditutupi dengan jerami. Pada
budidaya talas tidak digunakan perstisida untuk mengendalian OPT. Pada padi
diberikan Decis dan Matador untuk mengendalikan serangga dengan dosis 2 sloki
atau 20 ml. Pada padi penyakit yang sering menyerang adalah hama merah yang
sangat meresahkan petani.
Irigasi diperoleh dari sungai yang ada didekat lahan. Pada talas tanaman
dipanen saat berusia 7 bulan sedangkan pada padi dipanen saat berumur 3 bulan.
Pada talas panen dilakukan secara borongan dengan harga 1500/borongan.
Pemanenan dilakukan sebanyak 4 orang.
Tujuan produksi talas adalah komersial, sedangkan padi selain untuk
komersial juga untuk dikonsumsi sendiri. Pemasaran talas dilakukan secara
komersil di Ragunan sedangkan Padi untuk sendiri dan komersial. Talas
mempunyai rentang harga Rp 20.000,- per ikat. Kebutuhan benih talas dan padi
tidak dijelaskan mendetail oleh petani sehingga total input yang didapatkan tanpa
menghitung kebutuhan benih pada talas sebesar Rp 1.665.250 sedangkan pada
padi total input sebesar Rp 542.000. Berdasarkan perhitungan, didapatkan
keuntungan total dari dua macam komoditas yaitu Rp 93.927.500/ha. Dari
perhitungan ini, dapat diketahui bahwa sistem monokultur dengan dua macam
komoditas, layak untuk dikembangkan di desa tersebut karena petani bisa
mendapatkan keuntungan yang banyak dan maksimal.

KESIMPULAN
Berdasarkan data-data yang disampaikan diatas maka kelompok kami
menyimpulkan bahwa usaha tersebut layak disebut sebagai usaha yang
menguntungkan.

You might also like