Professional Documents
Culture Documents
DIPERLUKAN UNTUK
MEMAHAMI KONDISI SOSIAL
INDONESIA
Mengapa demikian.....??
Karena sistem sosial dan budaya
masyarakat Indonesia sangat
HETEROGEN secara VERTIKAL
maupun HORIZONTAL
Indonesia merupakan negara yang
memiliki susunan masyarakat dengan
ciri PLURALITAS yang tinggi
PLURALITAS MENURUT QUR’AN
SISTEM
HUBUNGAN SALING
TERGANTUNG
SUB SISTEM
PLURALITAS MASYARAKAT
INDONESIA DISEBABKAN OLEH:
KEADAAN GEOGRAFIS
LETAK INDONESIA ANTARA SAMODERA
INDONESIA DAN SAMODERA PASIFIK (pusat
lalu lintas perdagangan dan persebaran agama)
IKLIM YANG BERBEDA (berakibat plural secara
regional)
CURAH HUJAN DAN KESUBURAN TANAH YANG
BERBEDA (PLURALITAS LINGKUNGAN
EKOLOGIS)
a) WETRICE CULTIVATION (pertanian sawah di Jawa dan
Bali)
b) SHIFTING CULTIVATION (pertanian ladang di luar Jawa)
Gambar SISTEM
SISTEM
HUBUNGAN SALING
TERGANTUNG
SUB SISTEM
WILAYAH INDONESIA
UNTUK MEMAHAMI SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA
INDONESIA DIPERLUKAN PENGUASAAN TEORI
Asumsi Dasar:
MASYARAKAT TERINTEGRASI ATAS
DASAR KATA SEPAKAT PARA
ANGGOTANYA TERHADAP NILAI
DASAR KEMASYARAKATAN YANG
MENJADI PANUTANNYA
KESEPAKATAN MASYARAKAT tersebut
(David Lockwood)
Menurut David Lockwood
MENGUASAI
DIKUASAI
LEGITIMASI
KONDISI TEKNIS
KONDISI SOSIAL
BENTUK PENGENDALIAN KONFLIK
KONSILIASI
(CONCILIATION)
MEDIASI
(MEDIATION)
PERWASITAN
(ARBITRATION)
KONSILIASI (CONCILIATION)
g a n
d e n
k a n m a i
k u d a
Dila -cara
c a ra
LEMBAGA-LEMBAGA berfungsi EFFEKTIF jika:
STRUKTUR SOSIAL
SISTEM
INDONESIA adalah MASYARAKAT
MAJEMUK yang ditandai oleh 2 ciri
unik:
Adalah:
Suatu masyarakat yang
terbagi-bagi ke dalam
berbagai kelompok
berdasarkan garis
keturunan tunggal, tetapi
memiliki struktur
kelembagaan yang bersifat
homogen
MASYARAKAT YANG MEMILIKI
DIFERENSIASI/SPESIALISASI TINGGI
Adalah
Suatu masyarakat dengan
tingkat differensiasi
fungsional yang tinggi
dengan banyak lembaga-
lembaga kemasyarakatan
yang saling komplementer
dan saling tergantung
Menurut Van den Berghe;
SOLIDARITAS MEKANIS DAN
SOLIDARITAS ORGANIS sulit di
tumbuhkan dalam MASYARAKAT
MAJEMUK
Karena
Pengelompokan yang terjadi bersifat sesaat
atas dasar kepentingan praktis
FAKTOR YANG MENGINTEGRASIKAN
MASYARAKAT MAJEMUK
Adanya KONSENSUS diantara sebagian
besar anggota masyarakat terhadap NILAI-
NILAI KEMASYARAKATAN yang bersifat
fundamental
Adanya berbagai masyarakat yang berasal
dari BERBAGAI KESATUAN SOSIAL
(cross cutting affiliations) yang akan
menyebabkan terjadinya LOYALITAS
GANDA (cross cutting loyalities)
Cross cutting affiliations and cross
cutting loyalities
KESATUAN SOSIAL
MASYARAKAT
TERINTEGRASI
KEMUNGKINAN YANG TERJADI
PADA MASYARAKAT MAJEMUK
minimal ada 2 (dua) tingkatan konflik yang
mungkin terjadi;
KONFLIK BERSIFAT IDEOLOGIS
KONFLIK BERSIFAT POLITIS
KONFLIK BERSIFAT IDEOLOGIS
Terwujud dalam bentuk konflik antara
SISTEM NILAI yang DIANUT OLEH serta
menjadi IDEOLOGI dari BERBAGAI
KESATUAN SOSIAL
KONFLIK BERSIFAT POLITIS
Terjadi dalam bentuk PERTENTANGAN di
dalam PEMBAGIAN STATUS
KEKUASAAN dan SUMBER-SUMBER
EKONOMI yang terbatas, diantara anggota
masyarakat
Dalam situasi “KONFLIK”, masyarakat yang
berselisih berusaha MENGABAIKAN DIRI
dengan MEMPERKOKOH SOLIDARITAS
ANGGOTA, MEMBENTUK ORGANISASI
KEMASYARAKATAN untuk
KESEJAHTERAAN dan PERTAHANAN
BERSAMA
Faktor tersebut DIPERKUAT oleh ADANYA
PAKSAAN dari SUATU KELOMPOK atau
KESATUAN SOSIAL yang DOMINAN atas
KELOMPOK yang LAIN
KELOMPOK
PERTAHANAN
SUATU INTEGRASI SOSIAL YANG TANGGUH
DAPAT BERKEMBANG APABILA
SEBAGIAN BESAR ANGGOTA MASYARAKAT
BANGSA BERSEPAKAT TENTANG BATAS-
BATAS TERITORIAL DARI NEGARA SEBAGAI
SUATU KEHIDUPAN POLITIK
SEBAGIAN BESAR ANGGOTA MASYARAKAT
BERSEPAKAT MENGENAI STRUKTUR
PEMERINTAHAN DAN ATURAN-ATURAN
DALAM PROSES POLITIK YANG BERLAKU
BAGI SELURUH MASYARAKAT (William
Liddle)
KONSEP STATUS DAN PERANAN UNTUK
MELIHAT HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN
SISTEM SOSIAL
STATUS adalah suatu posisi dalam struktur
sosial yang menentukan dimana seseorang
menempatkan dirinya dalam suatu komunitas
dan bagaimana ia diharapkan bersikap dan
berhubungan dengan orang lain.
PERANAN adalah pola perilaku yang
diharapka dari seseorang yang mempunyai
status atau posisi tertentu dalam suatu
organisasi atau masyarakat
Dalam suatu SISTEM SOSIAL, individu
menduduki suatu tempat (status) dan
bertindak (berperan) sesuai dengan norma-
norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh
sistem
DIFERENSIASI SOSIAL
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada
banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai.
Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras,
etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis
kelamin.
Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan
secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan
dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan
menengah dan lapisan rendah.
Perbedaan itu hanya secara horisontal. Perbedaan seperti
ini dalam sosiologi dikenal dengan istilah Diferensiasi
Sosial.
DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-
perbedaan yang biasanya sama.
Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan
atau klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau
sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari
pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan
lainnya.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan
ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut
kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan
perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas
sosial.
DIFERENSIASI SOSIAL
Bagan:
Pengelom pokan Sosial
Pada masa ini pula terjadi perubahan struktur industri, dimana pola
industri dengan menghasilkan bahan baku untuk ekspor,
berkembang menjadi industri pengolahan bahan baku menjadi
bahan jadi untuk kosumsi sendiri.
Era Industrialisasi di Indonesia: Periode 20 Tahun Indonesia Merdeka
Pelita IV ditandai dengan program bapak angkat dalam pemberian bahan baku.