You are on page 1of 8

Tugas Ilmu Budaya Dasar

“MANUSIA DAN CINTA KASIH”


( Cinta Kasih Sesama Manusia dan Cinta Menurut Ajaran Agama )

OLEH

Semester I al-Ahwal al- Syakhsiyah


Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Mataram NTB
2007
KATA PENGANTAR

Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan
organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa,
cinta keterkenalan, dll. Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat
dipertahankan keindahannya. Dalam konteks itulah makalah ini kami susun yang terdiri
dari dua pembhasan utama yaitu cinta antar relasi manusia dan cinta kasiah menurut
agama-agama dan tak lupa sebelumnya penyusun pada awal pembahasan
memulaidengan makna dan hakikat cinta kasih itu sendiri

Selanjutnya penyusun ingin menyampaikan permohonan maaf karena pada


pembahasan yang kedua yaitu bagaimana hakikat cinta kasih dalam pandangan agama
atau bagaimana ajaran-ajaran agama perihal cinta kasih hanya mengangkat dan
membahas cinta kasih dari sudut pandang agama Islam saja penulis belum mampu untuk
menghadirkan (sekaligus membndingkan) bahasan cinta kasih dari ajaran-ajaran agama ,
aliran, kepercayaan yang lain yang mana hal ini lebih dikarenakan sempitnya waktu
untuk mengkaji bagaimana pandangan agama-agama tentang cinta kasih sementara
tuntutan untuk menyelasaikan maklah ini semakin mendesak.

Demikian, penyusun haturkan beribu rasa terima kasih terkhusus buat ibu El-
Badriyah M.Ag yang dengan sabar membimbing kami dan teruntuk teman-teman semua
salam semoga tuhan selalu menyertai kita

Mataram, 30 September 2007

Penyusun
Mendefinisikan Cinta; Makna dan Hakikatnya

“Cinta lebih berarah ke konsep abstrak,


lebih mudah dialami daripada dijelaskan”.
(Ibnul Qoyyim )

”Cinta” sebuah nama yang sering dibicarakan orang, dari yang muda sampai yang
tua. Banyak manusia mengatas namakan cinta untuk setiap prilakunya. Tapi apakah
mereka mengerti apa makna di balik sebuah kata ”cinta”.
”Cinta” memang sebuah nama yang sangat simple dan mudah untuk diucapkan.
Tapi tahu kah apa arti dari cinta tersebut. Sebuah fenomena yang luar biasa. Membuat
yang sedih menjadi ceria, jahat menjadi baek, peperangan menjadi perdamaian,
kebencian menjadi persaudaraan, pahit menjadi manis, luka menjadi sembuh, sakit
menjadi sehat. Semua itu atas nama cinta. Dan ketika kata ”Cinta disalah gunakan maka
kejadiannya juga bakal sebaliknya.
Cinta juga bisa berasal dari obsesi untuk mendapatkan sesuatu. Tapi itu bukan
cinta, ia hanyalah alat untuk mendapatkan objek itu. Kata ”Cinta” mempunyai makna
yang universal. Setiap insan mempunyai tanggapan sendiri tentang arti cinta. Dan setiap
insan juga punya cara sendiri untuk mencintai.
Apa arti cinta itu sebenarnya? Cinta adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan
simpati kita kepada seseorang. Kata cinta juga diberikan dari kita kepada Sang Pencipta,
sebagai tanda kalau kita amat membutuhkan dan menyanjungnya. Rasa cinta yang kita
berikan menunjukkan bahwasanya kita sangat menyukainya dan ingin bersamanya.
Kecemburuan sering terjadi jika seseorang yang kita cintai bersama oranglain. Itulah
cinta, satu nama seribu makna
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan
afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang
dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian,
memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau
melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta Kasih Kepada Sesama Manusia

“kita bisa hidup tanpa agama,


tapi kita tidak bisa bertahan lama tanpa cinta”
(Dalai Lama)

Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang
mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan
kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan..
skPara pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang
pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan cinta terhadap sesama
manusia dan yang terkait dengannya menkadi:
1. Cinta terhadap keluarga
2. Cinta terhadap teman-teman, atau philia
3. Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
4. Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5. Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7. Cinta akan sebuah konsep tertentu
8. Cinta akan negaranya atau patriotisme
9. Cinta akan bangsa atau nasionalisme
Cinta antar pribadi manusia menunjuk kepada cinta antara manusia mempunyai
beberapa undur yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu
⇒ Afeksi: menghargai orang lain
⇒ Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
⇒ Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
⇒ Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
⇒ Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
⇒ Keintiman emosional: berbagia emosi dan rasa
⇒ Kinship: ikatan keluarga
⇒ Passion: nafsu seksual
⇒ Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
⇒ Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
⇒ Service: keinginan untuk membantu

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk
hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan
seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam
banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual
kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara
untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobby
yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Cinta Kasih Dalam Ajaran Agama


“Mencintai apa yang dicintai oleh kekasih
adalah kesempurnaan cinta kepada sang kekasih”
(Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)

Dalam Islam, cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaâ)


dan ketaatan. Sebagaimana firman-Nya, "Jika kamu benar-benar mencintai Allah,
ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-
dosamu"(Qs.3:31-32).
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah,
mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan
beliau, tak pernah dibedakan antara Muslim dan non-Muslim. Bahkan, tidak
dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum misalnya, hanya karena
benci kepada mereka (Qs.5:8).
Ajaran cinta Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama
Muslim. Tetapi justru sesama manusia dan sesama makhluk. Rasulullah SAW.
bersabda, "Hakikat seorang Muslim adalah, mencintai Allah dan Rasul-nya,
sesamanya, serta tetangganya, melebihi atau sebagaimana ia cinta kepada dirinya
sendiri" (HR. Imam Bukhari).
Kecintaan yang terekspresikan akan menjadi amal saleh buat pelakunya.
Maka dari itu, kecintaan maupun kebaikan, meskipun baru tersirat dalam hati dan
belum terlaksana, tetap akan mendapat pahala di sisi Allah. Sebaliknya, kebencian
yang tersimpan dalam lubuk hati di samping sebuah kewajaran, juga tidak dicatat
sebagai keburukan, hingga niatnya itu betul-betul dilakukan (al-Hadits).
Mencintai Tuhan pada dasarnya adalah mencintai manusia, mari menyitir kisah
seorang sufi, Abu Ben Adhim. Suatu malam, Abu Ben Adhim terbangun dari mimpinya
yang indah.
Dan ia lihat, di ruangan dalam cahaya terang rembulan, yang gemerlap ceria
seperti bunga lili yang sedang merekah, seorang malaikat menulis pada kitab emas.
Ketenteraman jiwa membuatnya berani berkata kepada sang Sosok di kamarnya, “Apa
yang sedang kamu tulis?” Bayangan terang itu mengangkat kepalanya dan dengan
pandangan yang lembut dan manis ia berkata, “Nama-nama mereka yang mencintai
Tuhan.” “Adakah namaku di situ?” kata Abu. “Tidak. Tidak ada,” jawab malaikat. Abu
berkata dengan suara lebih rendah, tapi tetap ceria, “Kalau begitu aku bermohon, tuliskan
aku sebagai orang yang mencintai sesama manusia.” Malaikat menulis dan menghilang.
Pada malam berikutnya ia datang lagi dengan cahaya yang menyilaukan dan
memperlihatkan nama-nama yang diberkati cinta Tuhan. Aduhai! Nama Abu Ben Adhim
diatas semua nama.
Abu Ben Adhim mungkin lahir di negara yang sekarang ini disebut Afganistan. Ia
tidak begitu dikenal dibandingkan dengan teman senegaranya, Jalaluddin Balkhi (alias
Rumi). Tetapi, keduanya menekankan pentingnya kecintaan kepada Tuhan sebagai
hakikat keberagamaan.
Baik Abu Ben Adhim maupun Rumi percaya bahwa kita tidak bisa mencintai
Tuhan tanpa mencintai sesama manusia. Mereka menegaskan kembali apa yang
dikatakan Tuhan kepada hamba-Nya pada hari kebangkitan: pada hari kiamat, Tuhan
memanggil hamba-hamba-Nya.
Ia berkata kepada salah seorang di antara mereka, “Aku lapar, tapi kamu tidak
memberi makan kepada-Ku.” Ia berkata kepada yang lainnya, “Aku haus, tapi kamu tidak
memberiku minum.” Ia berkata kepada hamba-Nya yang lainnya lagi, “Aku sakit, tapi
kamu tidak menjenguk-Ku.” Ketika hamba-hamba-Nya mempertanyakan semuanya ini,
Ia menjawab, “Sungguh si fulan lapar; jika kamu memberi makan kepadanya, kamu akan
menemukan Aku bersamanya. Si fulan sakit; jika kamu mengunjunginya, kamu akan
menemukan Aku bersamanya. Si fulan haus; jika kamu memberinya minum, kamu akan
menemukan Aku bersamanya.” (Ibn Arabi sering mengutip hadis ini dalam Al-Futuhat
al-Makkiyah).
Ketika seorang murid baru mengikuti tarekat, syaikh-nya akan mengajarinya
untuk menjalankan tiga tahap latihan rohaniah selama tiga tahun. Ia baru diizinkan
mengikuti Jalan Tasawuf, bila ia lulus melewatinya. Tahun pertama adalah latihan
berkhidmat kepada sesama manusia. Tahun kedua beribadat kepada Tuhan, dan tahun
ketiga mengawasi hatinya sendiri. Kita tidak bisa beribadat kepada Tuhan sebelum kita
berkhidmat kepada sesama manusia. Menyembah Allah adalah berkhidmat kepada
makhluk-Nya.
Untuk mengakses dan mendownload tugas kuliah ini selengkapnya
anda harus berstatus Paid Member

You might also like