You are on page 1of 13

BAB II

ISI

Asal Usul Istana Tampak Siring Bali


Berkunjung ke Bali Anda tidak melulu harus berwisata ke pantai. Ada
baiknya Anda juga mengunjungi Istana Tampak Siring, Kabupaten Giayar, Bali.
Istana bersejarah itu dibangun pada dua masa, yakni pada 1957 dan 1963.
Pada 1957 di kompleks ini dibangun Wisma Merdeka dan Wisma Yudistira.
Sedangkan 1963, pembangunan tahap kedua merampungkan dua gedung utama
lainnya, yakni Wisma Negara dan Wisma Bima serta Gedung Serbaguna yang
biasa digunakan untuk konferensi.

Istana yang dibangun oleh seorang arsitek bernama RM Soedarso ini


berasal dari dua suku kata dalam bahasa Bali, yakni tampak dan siring. Tampak
berarti telapak dan siring yang berarti miring. Nama tersebut dikaitkan dengan
legenda masyarakat setempat tentang kisah Raja Mayadenawa yang dikenal
pandai dan sakti.

Namun karena kelancangannya mengangkat diri sebagai dewa yang harus


disembah oleh rakyatnya, Betara Indra mengutus bala tentaranya untuk
menyerang Raja Mayadenawa. Serangan ini membuat Mayadenawa melarikan
diri ke hutan. Untuk menyamarkan jejaknya Mayadenawa sengaja berjalan
miring dengan cara memiringkan telapak kakinya.

Sayangnya usaha Mayadenawa untuk mengelabuhi bala tentara kiriman


Betara Indra gagal, jejaknya diketahui. Dengan sisa-sisa kesaktiannya,
Mayadenawa mencoba melawan bala tentara tersebut dengan menciptakan mata
air beracun.

3
4

Betara Indra kemudian menciptakan sumber mata air penawar yang


disebut sebagai Tirta Empul (air suci). Wilayah pelarian Raja Mayadenawa
tersebut kini dikenal dengan Tapak Siring.

Istana yang dibangun di areal perbukitan dengan ketinggian 700 meter di


atas permukaan laut itu terdapat jembatan yang dikenal dengan jembatan
persahabatan. Para tamu kehormatan yang pernah melewati jembatan itu antara
lain, Kaisar Hirihoto dari Jepang, Presiden Tito dari Yugoslavia, Ho Chi Minh
dari Vietnam, serta Ratu Juliana dari Belanda.

Arsitektur Khas Bali Istana Tampak Siring


Berbeda dengan bangunan-bangunan Istana Kepresidenan yang
didirikan pada masa penjajahan Belanda, Istana Tampaksiring
menonjolkan ciri keindonesiaan yang sangat kental. Tidak ada pilar-pilar
besar yang menampilkan kesan agung dan kemewahan seperti Istana
Kepresidenan Jakarta atau Istana Bogor. Rancang bangun Istana
Tampaksiring juga sangat fungsional, menonjolkan kesederhanaan dan
fungsinya sebagai wisma peristirahatan. Batu-batu alam dan batubata halus
khas Bali sengaja ditonjolkan untuk menciptakan corak kedaerahan. Ukiran
batu paras dan tiang-tiang kayu gaya Bali terasa padu dalam konsep
arsitekturnya, bukan sebagai elemen tambahan yang ditempelkan.

Konstruksi beton digunakan untuk menerjemahkan rancang-bangun


yang menuntut bentangan-bentangan lebar. Semua bahan kayu jati serta
bahan-bahan bangunan lainnya, kecuali pasir dan batubata, didatangkan dari
Jawa. Adapun elemen artistiknya, ukiran kayu dan batu, dikerjakan oleh para
seniman Bali. Paduan warna oranye muda, versi lembut dari warna natural
batubata, dan abu-abu yang dipilih juga merupakan elemen kesamaan yang
seakan tidak lekang dimakan zaman.
5

Salah satu ciri arsitektur dari bangunan-bangunan Istana karya R.M.


Soedarsono ini adalah penggunaan pipa-pipa sebagai susuran di beberapa
teras. Sekilas tampak seperti susuran kapal, namun sebetulnya pipa-pipa itu
juga berfungsi sebagai saluran air. Pembangunan Istana Tampaksiring juga
mempertimbangkan kondisi sosial lingkungan sekitar. Sebelum bangunan
didirikan, dibuatlah sebuah pusat kesehatan masyarakat dan pos polisi di
Desa Manukaya. Unit pembangkit listrik yang dibangun khusus untuk Istana
pun ikut dinikmati masyarakat sekitar.

Wisma Merdeka dan Wisma Negara merupakan dua bangunan di


kompleks Istana Tampaksiring yang paling banyak menampilkan ciri
arsitektur Bali. Beberapa bagian kedua wisma itu memakai dinding
teterawangan, yaitu tembok dengan ukiran timbul dan berlubang khas Bali.
Juga banyak dijumpai elemen arsitektur dari ukiran kayu yang dicat dengan
nuansa warna biru dan emas. Sedangkan atapnya terbuat dari sirip dengan
pasangan biasa seperti pada perumahan kota. Wisma Merdeka memiliki
pintu ukir khas Bali. Berdinding pigura hias bunga kayu khas Bali sepanjang
dinding, dengan dominasi warna kuning emas yang megah. Sementara
semua patung dan lukisan Bali di Wisma Negara adalah patung dan lukisan
yang terpilih.
Balai Wantilan atau pendapa yang difungsikan sebagai tempat untuk
pergelaran kesenian, sepenuhnya dibangun mengikuti arsitektur tradisional
Bali. Bangunan ini beratap ilalang dan tiang-tiangnya dari batang kelapa.
Sesuai perkembangan zaman dan pertimbangan keamanan, tiang-tiang dari
batang kelapa ini kemudian diganti dengan tiang beton yang mirip dengan
bentuk batang kelapa. Di bagian depan balai ini tampak panggung
pertunjukan seni yang berlatarkan pintu gapura Candi Bentar. Di kiri dan
kanan depan panggung terdapat patung burung garuda dan di bagian
belakang ruangan berdiri patung kayu yang melukiskan raksasa Kumbakarna
yang dikerubuti kera. Semuanya itu dipahat dari satu pokok kayu. Dinding
6

bagian belakangnya dihiasi relief batu paras, yang menggambarkan kisah


Ramayana.
Renovasi interior yang dilakukan pada tahun 2003 telah
meningkatkan kenyamanan Istana Tampaksiring sesuai dengan gaya hidup
modern tanpa meninggalkan konsep desain aslinya. Semua kamar mandi di
Wisma Merdeka dan Wisma Negara, misalnya, diubah agar sesuai dengan
standar kamar mandi hotel berbintang lima. (osa)

Tanah Lot
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua
pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini
merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan
sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan
dewa-dewa penjaga laut.

Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu tertelak
bener2 di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan
Pura Uluwatu. Bahkan pada hari yang terang (laut tidak berkabut, cerah lah)
kamu bisa melihat Pura Uluwatu dari sini. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian
dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau
Bali. Dan Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa
penjaga laut.

Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas
tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan
dan berbentuk seperti jembatan, melengkung gitu. Apabila kamu turun ke pantai
antara Pura Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu kamu akan
menyaksikan sunset terhebat versi gue. Bola matahari yang berwarna merah
akan tepat berada di lobang tebing. Seperti mata yang lelah memandang dunia.
7

Sayang nya pemandangan ini cuman ada pada bulan-bulan tertentu yaitu saat
matahari tenggelam condong ke utara.

Dari tempat parkir menuju ke area pura kamu akan banyak menjumpai art
shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Feel free buat belanja.
Yang bisa nawar dianjurkan.

Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang
mengembara dari Jawa. Beliau adalah Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu
penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha.
Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan
Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot
beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah
pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Beliau juga
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada
sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang
kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari
legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut
Danghyang Nirartha.
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada
dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan
batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura
yang merupakan sendi-sendi pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura
laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
8

Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri
Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura
Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok
ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk
seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai
pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

Fasilitas
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop
dan warung makan atau sekedar kedai minuman.

Hari Raya
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali,
sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan
Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng
Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di
Pura Ini.

Ular Suci
Ini adalah cerita yg beredar di kalangan masyarakat sekitar Tanah
Lot ttg ULAR penjaga areal tsb. Kalo anda pernah ke Tanah Lot, didepan
areal pura, tepatnya dibawah goa karang, anda akan menemukan bapak-
bapak yg duduk sambil membawa lampu senter didalam goa. Nah disitulah
terdapat Ular suci atau Holy Snake… Ular tsb sebenarnya adalah jenis Ular
Laut yg berwarna hitam putih. Lihat saja ekornya, pasti pipih seperti halnya
jenis ular laut yg lain. Besarnya kira2 sekitar jempol tangan orang dewasa
9

saja dan tidak terlalu panjang. Biasanya muncul disana 2 ekor, kadang 3
ekor saja, bahkan saat-saat tertentu bisa mencapai 5 ekor.
Yang saya tahu, jenis ular laut termasuk ular yg mematikan,
racunnya lebih ganas daripada cobra. Tapi yg di Tanah lot ini sangat jinak,
bisa dipegang dan dielus. Ular ini disebut dgn Ular Suci karena diyakini
bahwa mereka ditugaskan utk menjaga areal Pura Tanah Lot. Dari story yg
saya denger, induk ular ini dulunya adalah IKAT PINGGANG dari Dang
Hyang Nirartha (Dang Hyang Dwijendra) yg merupakan pendeta suci dari
Jawa.
Dalam perjalanan Beliau keliling Bali, Beliau sempat singgah di
Tanah Lot dan mengajarkan agama Hindu Siwa kpd penduduk sekitar yg
notabene adalah kaum nelayan. Disamping itu, Beliau juga memberikan
pengobatan kepada masyarakat setempat. Saat akan meninggalkan Pura
Tanah Lot, Beliau menaruh ikat pinggangnya sebagai bukti bahwa Beliau
pernah singgah disana, sekaligus dijadikan oleh Beliau ikat pinggang itu
dijadikan penjaga pura.
Ada satu mitos yg kebenarannya terserah kepada kita, jika orang yg
sedang pacaran dan membawa pacarnya berkunjung ke Tanah Lot dan
melihat ular tsb, akan mengakibatkan bubarnya hubungan pacaran tsb.
Percaya atau tidak. Tapi jika anda tidak membawa pacar, dalam arti sendiri
atau pacarnya ga ikut, atau bawa keluarga dan teman, silahkan melihat ular
itu dan memegangnya sambil berdoa dalam hati. Mudah2an doa anda tsb
terkabul. Jangan lupa menaruh sedikit uang untuk donation di kotak yg
telah disediakan disana. Tapi sekali lagi ini hanya mitos, mau percaya yah
silahkan, enggak percaya-pun no problem. Yang pasti, kalau liburan ke Bali
tanpa mampir di Tanah Lot, bukan ke Bali namanya…hehehehhe…

Garuda Wisnu Kencana


Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda
Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata
10

di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua,
Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota
provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah
landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang
sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. Area Taman
Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas
permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Patung ini berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran Bali, kurang lebih 20
menit dari Bandara Ngurah Rai. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat
ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi Landmark bagi pariwisata
Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah
Dewa Pelindung, mengendarai burung Garuda.
goa gajah Diambil dari cerita “Garuda & Kerajaannya” dimana rasa bhakti
dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan
akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.Patung ini dibangun dengan ketinggian
140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang
sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga
Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia

Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal
di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar,
ibukota Bali. Sanur berada di Kabupaten Badung.
Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama
ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara.
Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling.
Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para
penyelam dari semua tingkatan keahlian.
11

Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai matahari terbit)
sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Pantai Sanur jaraknya 6 Km dari pusat kota Denpasar, dapat dicapai
dengan mobil, sepeda motor atau kendaraan umum yang menghubungkan pantai
Sanur dengan Kota Denoasar. Kendaraan umum sangat ramai mondar-mandir
antara Sanur-Denpasar, sehingga tidak ada kesulitan masalah angkutan. Pantai
Sanur sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan Mancanegara oleh wisatawan
Mancanegara maupun Nusantara.
Hari Minggu dan hari libur, tempat itu menjadi pilihan penduduk kota
Denpasar untuk rekreasi sambil mandi di laut. Pada hari bulan Purnama
malamnya banyak orang datang santai dan mandi ke sana, sambil melihat
keindahan pantai di malam hari. Selain pantainya Museum Le Mayeur juga
banyak menari minat wisatawan.

Tari Barong - Tari Bali


Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang
menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba
yang memiliki kekuatan magis.
Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker
seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat
disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa
lakon, selalu diawali dengan pertunjukan pembuka, yang diiringi dengan
gamelan. Ada beberapa jenis tari barong namun yang sering dipentaskan untuk
konsumsi pariwisata yaitu jenis Baring Ket. Sakralisasi Barong & Rangda klik di
sini
tari barongBarong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling
banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki
pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini
merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini
dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang
12

berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman
mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.
Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang
disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya
di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang
pertarungan tanpa akhir antara kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma)
yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda).

2.6 Pantai Kuta


Mendengar nama Pantai Kuta (baca : Kute), semua orang pasti langsung
mengasosiasikannya dengan pulau dewata Bali. Tidak banyak orang yang tahu
bahwa di pantai selatan Pulau Lombok juga terdapat sebuah pantai indah yang
juga bernama Kuta.
Keunikan dari pantai ini yaitu dari area pantai yang dilingkungi oleh
perbukitan, pasirnya yang berwarna sangat putih dan sangat sepi pengunjung,
terlebih di hari kerja. Pantai Kuta Lombok tampaknya belum banyak
dieksploitasi oleh pemerintah daerah setempat untuk dijadikan tujuan wisata
unggulan selain Senggigi yang namanya sudah mendunia.
Pantai Kuta sudah menjadi salah satu tujuan wisata saya pada saat
merencanakan berwisata ke Lombok, walaupun penginapan tetap memilih di
daerah Senggigi dengan pertimbangan karena lebih banyak pilihan hotel,
makanan dan akses mudah ke kota Mataram.
Jika anda menginap di Senggigi atau Mataram, cara termudah untuk
menuju ke Pantai Kuta adalah dengan menyewa harian taksi-taksi resmi yang
banyak beroperasi di Mataram dan sekitarnya.
Perjalanan ke Pantai Kuta dari Senggigi memakan waktu sekita 2.5 jam,
melalui kota Mataram. Sebaiknya rencanakan dulu jam keberangkatan anda,
termasuk di mana anda akan makan siang. Jika perlu, konsultasikan juga dengan
petugas hotel atau supir taksi, tempat-tempat lain yang mungkin anda ingin
kunjungi sekaligus.
13

Perjalanan kami dimulai setelah sarapan pagi di hotel, dan taksi sewaan
kami sudah siap menjemput sesuai janji sehari sebelumnya, dan kami langsung
menuju ke Pantai Kuta melalui Mataram Menjelang tengah hari, kami sampai di
Pantai Kuta, dan keindahan pantai ini tidak mengecewakan. Perjalanan yang
cukup jauh terbayar ketika melihat keindahan alam yang masih asli. Area parkir
mobil berada di bukit, dan kami harus berjalan kaki menuruni bukit untuk dapat
masuk ke area pantai. Tampaknya, kamilah satu-satunya pengunjung pantai di
siang itu. Tak ada satu pun pengunjung lain, yang ada hanyalah penjual-penjual
cendera mata yang menghampiri kami dan menawarkan dagangannya. Hati-hati
dengan para penjual ini, mereka kadang agak memaksa kita untuk membeli,
mungkin karena sangat jarang pengunjung dan tuntutan ekonomi Area pantai
yang terdekat dengan jalan masuk adalah area yang dipenuhi batu karang. Air
laut jernih tidak menghalangi pandangan mengagumi bagu-batu karang dan
penghuni-penghuni kecil yag sesekali tampak berenang dan merayap di situ.
Lima puluh meter dari jalan masuk tadi, terhamparlah pasir pantai yang
sangat putih dan bersih, agak menyilaukan dari kejauhan di tengah hari tanpa
awan. Bermain-main di pantai berpasir putih tersebut sangat menyenangkan
karena area pantai yang dangkal cukup luas, tidak seperti di daerah Senggigi
yang kebanyakan terdapat pantai terjal.
Di kejauhan, terlihat beberapa pengguna jetski dan windsurfer yang
mestinya berasal dari hotel Novotel Coralia Lombok yang berada sekitar 1 - 1,5
km dari Pantai Kuta dan merupakan hotel berbintang satu-satunya yang terdekat
dengan Pantai Kuta. Hotel tersebut juga berada di bibir pantai, dan menyediakan
berbagai fasilitas rekreasi air seperti jet ski, speed boat, banana boat dan lain-
lain.
Kami memutuskan untuk tidak berlama-lama di sana, karena tidak
terdapat fasilitas rekreasi apa pun selain pantai. Yang ada hanyalah 1 warung
milik penduduk setempat tempat kami minum air kelapa segar.
Karena sudah waktu makan siang, kami mampir di daerah permukiman
penduduk yang terdekat dengan area wisata Pantai Kuta yang dipenuhi dengan
14

losmen-losmen, tempat makan dan pembuat kerajinan dari tembikar dan kayu.
Sangat disarankan untuk membeli kerajinan khas Lombok langsung dari
pembuatnya seperti di lokasi ini karena relatif lebih murah dan anda dapat
langsung berbincang dengan pengrajinnya.
Dalam perjalanan pulang, kami sempatkan juga untuk mengunjungi pusat
kerajinan tenun Lombok, kira-kira 1 jam perjalanan dari Mataram. Anda dapat
melihat bagaimana kain tenun dibuat oleh para penduduk setempat dan juga
dapat membeli berbagai macam corak dan jenis kain tenun di koperasi yang
menaungi para pengrajin tersebut.
Menjelang sore kami sudah tiba kembali di Senggigi, masih cukup waktu
untuk mandi dan beristirahat sebelum waktu makan malam tiba.

2.7 Tanjung Benoa ( Nusa Dua )


Nusa Dua merupakan salah satu kawasan pariwisata di Bali yang terletak
di Kabupaten Badung. Kawasan yang merupakan kawasan percontohan yang
menjadi kebanggaan Bali dan Indonesia ini mulai dibangun sejak tahun 1974.
Pemerintah menyerahkan pengelolaan kawasan ini kepada BTDC. Jarak
kawasan Nusa Dua dari kota Denpasar adalah sejauh 30 km (melalui jalan
kawasan Kuta ke selatan), dan jarak dari lapangan udara adalah 12 km. Kawasan
ini memiliki fasilitas kepariwisataan paling lengkap di Bali, bahkan di Indonesia,
seperti akomodasi, fasilitas olahraga, dan pusat pertokoan. Sampai sekarang di
kawasan ini telah dibangun sembilan hotel berbintang. Kawasan ini juga
memiliki pantai yang indah dan baik untuk digunakan berekreasi dan
berolahraga.

2.8 Uluwatu
Lingkungan Pura Luhur Uluwatu tersebut diperkirakan berdiri sekitar
abad 11, seusia dengan Empu Kuturan yang mendirikan pelinggih di lingkungan
Pura Besakih. Tempat tersebut telah dipilih oleh Pendeta Danghyang Nirarta
untuk mencapai moksa yaitu menyatu dengan Sang Hyang Pencipta Alam
15

Semesta. Di Lingkungan Pura tersebut telah tumbuh semak-semak yang dijaga


oleh kera-kera jinak dan dilindungi oleh masyarakat sekitarnya.Lokasi Uluwatu
terletak pada daerah perbukitan batu-batu karang di sebelah Selatan Pulau
Bali.Uluwatu termasuk wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten
Badung. Daerah tersebut jika ditempuh dari Denpasar kurang lebih 30 km ke
arah Selatan lewat kawasan pariwisata Kuta, Bandara Ngurah Rai Tuban dan
Desa Jimbaran. Tempat tersebut sangat baik jika dipakai untuk olah raga papan
selancar.

2.9 Bedugul
Bedugul merupakan suatu kawasan Pariwisata yang terletak pada
ketinggian ± 1240 m dari permukaan laut. Daerah ini sangat sejuk dengan
temperatur rata-rata 1800C pada malam hari dan 2400C pada siang hari.

You might also like