You are on page 1of 36

DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Jakarta, 2005
PRAKATA

Sektor transportasi tumbuh dan berkembang seiring dengan


peningkatan perekonomian nasional. Transportasi merupakan sarana
yang penting bagi masyarakat modern untuk memperlancar mobilitas
manusia dan barang. Saat ini Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan
andalan utama bahan bakar di sektor transportasi, yang mencapai
pangsa 30%. Untuk transportasi darat diperkirakan akan tumbuh
sebesar 5,2% pertahun.
Mengingat sumber daya minyak kini semakin terbatas maka perlu
diupayakan konservasi dan diversifikasi untuk sektor transportasi.
Peningkatan penggunaan BBM untuk sektor transportasi akan diikuti
dengan meningkatnya polusi udara akibat gas buang kendaraan
bermotor.
Dalam upaya penanganan masalah ini dirasakan sangat perlu untuk
memasyarakatkan upaya-upaya penghematan bahan bakar minyak
(BBM) pada kendaraan bermotor, dimulai dari bagaimana perilaku kita
dalam berkendaraan.
Buku ini mencoba memberikan panduan kepada masyarakat
pengemudi kendaraan bermotor, untuk dapat ikut berpartisipasi dalam
pencanangan Kebijakan dan Program Pemerintah tentang efisiensi
energi.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan yang
berarti dalam program efisiensi energi.

Jakarta, Juli 2005

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


PANDUAN PRAKTIS
CARA MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR
KENDARAAN BERMOTOR

I. Pendahuluan

1. Umum

Inti dari cara menghemat konsumsi BBM (bahan bakar


minyak) adalah perilaku mengemudi kendaraan bermotor.
Mengemudi dengan halus memang dapat menghemat BBM.
Dan, karena mesin kendaraan pada umumnya akan bekerja
secara efisien pada putaran 2500-4000 RPM, maka
perpindahan gigi transmisi-pun harus diupayakan berada
pada putaran yang efisien ini. Hal lain yang juga berpengaruh
pada hematnya konsumsi BBM adalah pemakaian pengatur
suhu udara (AC), tekanan udara pada ban, dan variasi
kendaraan bermotor, seperti ban yang lebar, tanduk depan,
foot-step, roof-rack, kaca spion, dan lain-lain yang dapat
menimbulkan/memperbesar hambatan angin yang menerpa
kendaraan saat beroperasi di jalan. Di sektor transportasi
jalan, masyarakat cenderung menggunakan kendaraan
pribadi dengan alasan ketepatan waktu, keamanan dan
kenyamanan. Untuk mendorong pelaksanaan penghematan
bahan bakar di masyarakat, perlu diciptakan sikap hemat
bahan bakar di masyarakat yaitu dengan program
penghematan bahan bakar yang lebih terarah dan realistis
yang dapat diterapkan secara langsung tanpa banyak
melibatkan campur tangan pemerintah. Oleh karena itu
program-program penghematan bahan bakar disusun
berdasarkan kebutuhan dan keinginan serta kemampuan
masyarakat (stake holders) itu sendiri, sedangkan pemerintah
bertindak sebagai fasilitator dan regulator. Dengan demikian

1
pelaksanaan penghematan bahan bakar diharapkan dapat
berjalan atas kesadaran masyarakat akan pentingnya hemat
bahan bakar.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Memberikan petunjuk kepada instansi yang membina di


bidang angkutan jalan dan pengguna kendaraan
bermotor.

b. Tujuan

Untuk mengarahkan pemakaian Bahan Bakar secara


lebih hemat, tanpa mengurangi peranan angkutan
dalam pembangunan ataupun dalam mencapai tujuan
atau mewujudkan sasaran suatu kegiatan.

3. Pengertian

a. Bahan bakar adalah bahan yang digunakan kendaraan


angkutan untuk menggerakkan mesin

b. Angkutan adalah pemindahan orangdan/atau barang


dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
kendaraan

c. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan


dijalan

d. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di


jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan
tidak bermotor

2
e. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada
kendaraan itu

f. Pemeriksaan adalah serangkaian tindakan yang


dilakukan oleh pemeriksa terhadap pengemudi dan
kendaraan bermotor mengenai pemenuhan
persyaratan teknis dan laik jalan serta pemenuhan
kelengkapan persyaratan administrasi

g. Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan


waktu, atau nilai perubahan jarak terhadap waktu

h. Kecepatan sesaat adalah kecepatan kendaraan pada


waktu kendaraan tersebut melintasi suatu titik tertentu
di jalan

i. Kecepatan perjalanan adalah kecepatan rata-rata


kendaraan antara dua titik tertentu di jalan, yang dapat
ditentukan dari jarak perjalanan dibagi dengan total
waktu perjalanan termasuk tundaan

j. Kecepatan bergerak adalah kecepatan rata-rata efektif


kendaraan untuk melintasi jarak tertentu dalam kondisi
kendaraan tetap berjalan, yaitu kondisi setelah
dikurangi oleh waktu tunda

3
II. Berbagai faktor penyebab pemborosan pemakaian bahan
bakar pada kendaraan bermotor, antara lain :

1. Cara mengemudi, antara lain :

a.
Penggunaan
kendaraan
tanpa tujuan
yang jelas,
dan memilih
rute
perjalanan
tidak tepat,
sehingga
rute menjadi
terlalu
panjang, dan
mungkin
akan
menemukan
kondisi
permukaan
jalan jelek,
atau juga
menghadapi
kemacetan
lalu lintas
(traffic jam),

4
b. Mengemudikan
kendaraan dengan
kejutan (melepas
kopling mendadak),

c. Meletakkan kaki pada


pedal kopling (menekan
separuh kopling),

d. Menyentak-nyetak
pedal gas,

e. Pemanasan mesin terlalu lama, dan dengan menekan pedal


gas secara berlebihan,

f. Kebiasa
an
membiar
kan
mesin
berputar
terus
(statio-
ner)
pada
saat
sedang
menung
gu,

g. Kebiasaan mengisi tangki bahan bakar terlalu penuh dan


sampai tumpah,

5
h. Penggunaan
gigi
(versnelling)
tidak sesuai
dengan
kecepatan.
Versnelling
rendah untuk
kecepatan
tinggi,

i. Kebiasaan
mengemudi
dengan
kecepatan
melebihi
kecepatan
optimal pada
jalan bebas
hambatan
(tol).

2. Perawatan kendaraan, antara lain :

a. Penyetelan katup mesin kendaraan tidak sempurna,


b. Pengapian kurang sempurna,
c. Karburator tidak sempurna sering luber,
d. Suhu mesin terlalu panas (air pendingin kurang, minyak
pelumas sudah encer),
e. Tekanan ban tidak sesuai dengan beban kendaraan,
f. Penyetelan bagian-bagian kendaraan yang tidak tepat.

6
3. Penggunaan kendaraan dan pemakaian peralatan,
antara lain :

a. Penggunaan
kendaraan
yang tidak
sesuai
dengan
fungsi dan
kebutuhan,

b. Membebani
kendaraan
melebihi
kapasitas,

c. Menggunaka
n kendaraan
penumpang/s
edan dengan
CC besar

d. Menambah
bagasi di atas
kendaraan
(menambah
tahanan
angin),

e. Penggunaan kendaraan yang usianya sudah tua,

f. Menambah peralatan yang memerlukan energi, seperti :


AC, Fan, Lampu-lampu, Foot Step, Roof Step, dan lain-
lain.

7
4. Penyediaan prasarana dan fasilitas pendukung lalu
lintas

a. Panjang
jalan
tidak
sebandi
ng
dengan
jumlah
kendara
an

b. Kurang atau tidak optimalnya fungsi jembatan


penyeberangan juga dapat menghambat pergerakan
lalu lintas,

c. Sistem
pengatu
ran lalu
lintas
yang
tidak
bisa
menyele
saikan
masalah
pergera
kan lalu
lintas,

8
d.Belum
tersedianya
angkutan
umum
(perkotaan)
yang
memadai,

e.Belum
meratanya
penyediaan
sarana
angkutan
umum yang
bersifat
massal pada
kota-kota
besar,

f. Penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas yang


kurang tepat,

g. Persilangan
sebidang antar
jalan raya, dan
antara jalan raya
dengan jalan
kereta api yang
cukup banyak,
yang sering
menghambat
kelancaran
pergerakan lalu
lintas,

9
h. Semakin meningkatnya jumlah pemilikan kendaraan
bermotor pribadi,

i. Berbaur
nya
aneka
kendar
aan
bermot
or
(cepat
dan
lambat)
pada
lajur
yang
sama,

j. Kurang/tidak
disiplin nya
para
pengemu di
kenda raan
bermotor
(umum,
pribadi, dan
sepeda
motor), dan
pengguna
jalan pada
umumnya.

10
III. Tips cara menghemat konsumsi bahan bakar kendaraan
bermotor

1. Cara mengemudi

a. Jika anda mengisi bensin, agar tangki mobil anda tidak


diisi sampai tumpah,

b. Hendaknya selalu memperhatikan bahwa mengocok


pedal gas, dapat membanjiri karburator dan pada
gilirannya menyebabkan bahan bakar terbuang,

c. Hindari pemanasan kendaraan dengan waktu yang


lama sesudah dihidupkan. Sebaiknya pemanasan
dilakukan sambil berjalan dengan kecepatan rendah,
hanya beberapa km/jam,

Choke hanya dipakai apabila bahan bakar tidak naik,


dengan menggunakan choke bercampuran bahan bakar
dengan udara menjadi gemuk, sehingga pemakaian
bahan bakar menjadi boros,

d. Biasakan menentukan tujuan terlebih dahulu sebelum


berpergian. Sebaiknya juga dipertimbangkan, apakah
tidak lebih baik pergi dengan atau tanpa mobil, apabila
jaraknya dekat atau bila tersedia sarana angkutan
alternatif yang cukup memadai.

e. Rute perjalanan yang tepat dapat membantu kearah


penghematan bahan bakar. Sebelum berangkat
sebaiknya direncanakan dulu rute yang akan ditempuh,
disamping itu perlu juga menetapkan rute pengganti
(alternative routes) bila ternyata rute yang pertama
terjadi kemacetan,

11
f. Aturlah pemakaian persnelling sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan mesin anda. Penggunaan
gigi rendah untuk kecepatan tinggi akan memakan lebih
banyak bahan bakar,

g. Hindari pengereman yang tidak perlu, antara lain :

1). Jika Alat Pengatur Isyarat Lalu Lintas (APILL) di


depan anda menyala kuning mendekati merah,
angkatlah kaki dari pedal gas anda dan biarkan
kendaraan melaju dengan putaran mesin yang
semakin lambat dan berhenti. Dengan tetap
menginjak pedal gas dan kemudian menginjak
pedal rem bila dekat dengan garis lampu,
menyebabkan penggunaan bahan bakar yang
kurang baik,

2). Membuntuti kendaraan lain dalam jarak yang terlalu


dekat adalah berbahaya dan dituntut untuk lebih
sering menggunakan rem. Disamping itu akan
memboroskan pemakaian bahan bakar, karenanya
jagalah jarak antara yang cukup aman.

3). Anda sebaiknya dapat mengantisipasi pengemudi


kendaraan yang berada didepan anda. Mengemudi
tanpa kejutan akan menghemat pemakaian bahan
bakar dan dapat menambah jarak yang ditempuh
sebanyak 1-2 Km per liter bahan bakar.

h. Pada jalan bebas hambatan diusahakan percepatan


berlangsung secara perlahan (jangan mendadak),
karena percepatan yang mendadak akan memboroskan
konsumsi bahan bakar,

12
i. Untuk memperoleh penghematan bahan bakar di jalan
bebas hambatan, jagalah agar tekanan kaki pada pedal
gas lemah dan tetap. Teknik menekan gas dengan gaya
memompa pedal memboroskan bahan bakar,

j. Bila berada di jalan bebas hambatan, agar di jaga


kendaraan melaju dengan kecepatan rata-rata 80Km
per jam (lihat kurva gambar V-3). Kecepatan melebihi
80 Km/jam memboroskan bahan bakar.

k. Pada waktu mengemudi didalam kota, dimana


kendaraan sering mengalami berhenti dan berjalan
(take off) tidak mendadak, melainkan perlahan-lahan,

l. Pakailah rem tangan pada waktu berhenti ditanjakan.


Jangan dibiasakan mengerem kendaraan dengan
memainkan kopling dan gas,

m. Hindari kebiasaan meletakkan kaki pada pedal kopling


pada waktu mengemudi,

n. Pertahankan kecepatan yang moderat. Tahanan angin


akan bertambah menurut kecepatan kendaraan,
sehingga mesin akan bekerja lebih keras dan akibatnya
akan memerlukan bahan bakar yang lebih banyak.
Penambahan jarak tempuh sebesar 20% pada
kecepatan sekitar 65 Km/jam, apabila dibandingkan
dengan kecepatan 100 Km/jam memanfaatkan bahan
bakar yang sama. Apabila mempercepat dan
memperlambat kendaraan terlalu sering, akan
menambah pemakaian bahan bakar,

13
o. Jangan menekan pedal gas, bila anda hendak
mematikan mesin kendaraan, karena bahan bakar akan
terbuang percuma,

p. Kecepatan konstan dan moderat kendaraan bermotor,


akan mengkonsumsi bahan bakar secara lebih hemat
oleh sebab itu hindarilah lalu lintas padat, yang
memerlukan berkendara sering berhenti dan berjalan
(stop and go driving).

2. Perawatan Kendaraan

Kondisi kendaraan bermotor sangat menentukan hemat


tidaknya pemakaian bahan bakar. Semua orang tahu,
bahwa kendaraan yang masih baru keluar dari pabrik pada
umumnya lebih hemat energi dari pada mobil dari merek
dan type yang sama dengan usia kendaraan yang lebih
tua. Merawat kendaraan agar selalu berada dalam
keadaan/kondisi yang mendekati spesifikasi pabrik
merupakan salah satu upaya pokok dalam pemakaian
bahan bakar yang hemat. Karena itu kendaraan harus
senantiasa diperiksa, dirawat dan diperbaiki agar berada
pada kondisi prima. Dengan merawat kendaraan secara
wajar dan mengganti bagian-bagian yang penting yang
sudah tidak berfungsi lagi, tepat pada waktunya akan
menghemat pemakaian bahan bakar sekitar 10% atau
lebih, perawatan yang perlu dilakukan antara lain :

14
a. Busi
harus dirawat
dengan
membersihkan
dan menyetel
jaraknya
sesuai
petunjuk
normal. Bila
ada busi yang
tidak berfungsi
dengan baik
perlu diganti
karena hal itu
akan menyebabkan pemborosan bahan bakar (kalau
mungkin diganti semua secara bersamaan),

b. Pengapian dan distributor harus distel sesuai dengan


petunjuk manual,

c. Karburator agar dibersihkan dan distel untuk mencapai


campuran bahan bakar dan udara yang tepat dapat menyala
(stochiometri). Bila campuran bahan bakar dan udara terlalu
banyak bahan bakar minyaknya berhenti ada bahan bakar
yang terbuang percuma,

d. Saringan udara juga perlu dirawat secara teratur, dengan


jalan membersihkan dari debu dan kotoran. Bila sudah sulit
untuk dibersihkan, sebaiknya diganti dengan yang baru,

15
e. Saringan bensin supaya
dibersihkan agar aliran
bahan bakar dapat
berjalan dengan baik.
Saringan bahan bakar
yang kotor akan menye
babkan bahan bakar ter
sumbat dan mengakibat
kan mobil anda sukar di
hidupkan, yang selanjut
nya menimbulkan pem
borosan arus baterei
(accu),

f. Rawatlah radiator untuk menjaga agar sistem pendingin


berjalan dengan baik. Mesin yang panas karena pendinginan
yang kurang baik mengakibatkan pemborosan bahan bakar,

g. Platina supaya dibersihkan dan distel sesuai petunjuk


normal. Periksa kondensor dan apabila tidak berfungsi lagi
supaya diganti. Karena kedua hal ini sebagai bagian sistem
kelistrikan dalam kendaraan secara langsung sangat
berpengaruh pada pemakaian bahan bakar,

h. Klep pemasukan dan pembuangan distel sesuai petunjuk


normal,

i. Perlu dijaga agar kopling tidak sampai selip, dengan cara


distel. Karena kopling yang selip menyebabkan daya dorong
kecil dan berakibat pemborosan pemakaian bahan bakar,

j. Periksa agar pompa bensin, saluran bensin dan tangki


bensin tidak bocor. Tutuplah tangkai bahan bakar dengan
baik agar jangan terlampau banyak penguapan,

16
k. Minyak pelumas supaya di ganti sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan mesin setelah + 5.000 Km agar gesekan
dalam mesin yang berputar selalu dalam keadaan minim,
sehingga dapat menghemat bahan bakar (Minyak lama
viskositasnya rendah),

l. Agar permukaan
air accu sering
diperiksa dan
kepala accu sering
dibersihkan,
sehingga mesin
kendaraan mudah
dihidupkan.
Demikian juga
dinamo
(alternator) dan
gulungan stater
agar sering
diperiksa dan
dirawat karena
ketidak beresan
sistem listrik pada
kendaraan,
sehingga mengakibatkan kendaraan sukar dihidupkan,dan
selanjutnya kesulitan menghidupkan kendaraan membo
roskan pemakaian accu dan bahan bakar,

m. Rem mobil agar diperiksa untuk mencegah penggesekan


sepatu rem roda. Bila sepatu rem menggesek pada roda
berarti gaya gesekan kendaraan bertambah yang
mengakibatkan pemborosan energi,

17
n. Periksa agar tekanan ban sesuai dengan kebutuhan (lihat
petunjuk normal dari ban). Tekanan ban yang rendah
menyebabkan tahanannya (rolling resistance) bertambah,
dan berakibat pemborosan bahan bakar. Sebaliknya ban
yang tekanannya terlalu keras agak menghemat bahan
bakar, tetapi kurang enak dipakai, terutama bila keluar kota,
dan jalannya kurang stabil,

o. Ukuran ban yang digunakan agar sesuai dengan ukuran


yang dianjurkan pabrik. Ukuran ban yang lebih besar akan
mengakibatkan pemborosan bahan bakar, dan dihindari
pemakaian ban yang berbeda. Roda harus balans dan
disporing untuk mencegah terjadinya seretan (drag) pada
ban, yang akan mengakibatkan pemborosan ban dan bahan
bakar.

3. Penggunaan kendaraan dan pemakaian peralatan

a. Memilih
kendaraan yang
sesuai dengan
kebutuhan.
Kendaraan yang
besar memang
dapat
menambah
kenyamanan
dan rasa
bangga tersendiri pada pemiliknya, tetapi kendaraan itu
pada umumnya memiliki CC yang besar yang berarti
penggunaan bahan bakar yang lebih banyak, seperti
ditampilkan pada grafik di bawah ini:

18
Konsumsi Bahan Bakar di Jalan Raya

km/lt
25
20
15
10
5
0
0 1000 2000 3000 4000 5000
CC

Konsumsi BBM, km/l

b. Sebelum memasang AC pada kendaraan sebaiknya


pertimbangkan dulu baik-baik untung ruginya. Bila
dirasa perlu betul memasang AC pada kendaraan,
pemakaiannya dibatasi pada keadaan yang perlu betul,
dalam keadaan cuaca yang cukup sejuk demi
penghematan bahan bakar AC sebaiknya dimatikan,

c. Sebaliknya dihindarkan penambahan variasi-variasi


lampu dan lain-lain yang mempergunakan listrik.
Namun bila dianggap perlu hendaknya dalam
pemakaiannya dapat dibatasi sesedikit mungkin.

19
4. Teknologi kendaraan

Teknologi mesin kendaraan yang ada saat ini telah


mengalami berbagai penyempurnaan baik dari segi desain
maupun dari segi perlengkapan, antara lain :

a. Teknologi Motor Bensin dan Motor Diesel

Untuk memperbaiki
emisi dan konsumsi
bahan bakar,
seperti : sistem
multi katup, sistem
injeksi bahan bakar,
bukaan katup isap
variable, kontrol
swirl, EGR, dll.
Disamping itu juga
dilengkapi dengan
catalic converter
untuk mengolah
emisi gas buang
dan oksigen sensor
untuk mengurangi unsur-unsur emisi berbaha ya (antara
lain : CO, HC dan NOx).
Teknologi untuk motor diesel, dengan sistem injeksi
langsung akan meningkatkan efisiensi termalnya,
penggunaan EGR hirbacharger dan sistem injeksi
common rail akan menurunkan NOx dan noise.

b. Teknologi Hibrida

Teknologi hibrida adalah teknologi otomotif, yang


menggabungkan mesin konvensional yang mengguna

20
kan BBM dengan mesin listrik, dengan demikian kon
sumsi BBM kendaraan berteknologi ini menjadi lebih
hemat. Kendaraan ini disebut juga sebagai salah satu
eco car (kendaraan ramah lingkungan) selain mengura
ngi polusi udara, teknologi hibrida dapat mengurangi
pemakaian bahan bakar hingga 50%.

c. Teknologi Fuel Cell

Teknologi
otomotif
dengan fuel-
cell adalah
menggabungk
an hidrogen
(yang dibawa
dalam
tabung)
dengan
oksigen
(yang diambil
langsung dari
udara), yang
melalui
serangkaian
proses kimia,
dapat menghasilkan tenaga listrik. Dengan teknologi
fuel-cell, kebutuhan listrik untuk menjalankan motor
penggerak dapat terjamin, selama persediaan hidrogen
dalam tabung masih ada. Tabung yang ada pada saat
ini sanggup menyimpan hidrogen sampai 10.000 psi
(pounds per square inch) atau setara dengan 680 kali
tekanan udara biasa (atmosfir), yang dapat menempuh
jarak perjalanan sejauh 400 km, dan proses pengisian
ulang pun berlangsung cepat, yang diperlukan hanya

21
stasiun pengisian hidrogen, mirip seperti SPBU. Dan,
yang pasti, keunggulan teknonologi fuel-cell yang
belum dapat ditandingi oleh teknologi otomatif lainnya
adalah bahwa sisa dari proses kimia ini sepenuhnya
sempurna bebas pencemaran, karena hanya berupa air
dan panas.

d. Teknologi Bahan Bakar Gas

Teknologi BBG
saat ini adalah
teknologi CNG
(Compressed
Natural Gas)
dengan sistem
pemakaian BBG
terdiri dari :

1. Sistem Bi-FUEL yaitu kendaraan bermotor yang


menggunakan bahan bakar gas atau bahan bakar
bensin secara bergantian,

2. Sistem DUAL-FUEL yaitu kendaraan bermotor yang


menggunakan bahan bakar gas dan bahan bakar
solar (untuk mesin diesel) secara bersama,

3. Sistem Fully Dedicated Engine yaitu kendaraan


bermotor yang sepenuhnya menggunakan bahan
bakar gas.

22
e. Teknologi Methanol

Teknologi
otomotif
berbahan bakar
methanol adalah
penggunaan
alkohol sebagai
bahan bakar.

Salah satu keunggulan penerapan teknologi ini


adalah ramah lingkungan karena sangat rendah
emisi, hanya separuh kandungan NOx dibandingkan
dengan bahan baker solar.

f. Teknologi Elektrik

Teknologi
otomotif elektrik
sangat sempurna
tidak
memproduksi
emisi.

Tenaga penggerak diperoleh dari baterai. Hambatan


yang saat ini sedang dihadapi dalam pengembangan
dan penerapan teknologi ini adalah terbatasnya jarak
tempuh.

23
IV. Contoh-contoh pemborosan dan penghematan bahan
bakar pada kendaraan bermotor

1. Contoh-contoh pemborosan bahan bakar

a. Busi yang tidak berfungsi menyebabkan pemborosan


bahan bakar. Sebagai contoh dikemukakan pada motor
6 silinder :
- Apabila 1 busi mati pemakaian bahan bakar akan
naik antara 20%-25%,
- Dua busi mati menyebabkan pemakaian bahan bakar
naik 50%-60%.

b. Saat penyalaan/penyemprotan bahan bakar yang


kurang tepat, akan menaikkan pemakaian bahan bakar
sampai 80 %,

c. Temperatur air pendingin mempengaruhi konsumsi


bahan bakar :
- Apabila temperatur air pendingin turun dari 950C
menjadi 700C konsumsi bahan bakar akan naik 6% -
7%.
- Bila temperatur air pendingin turun dari 950C menjadi
650C konsumsi bahan bakar akan naik 25%.

24
d. Tekanan ban
yang terlalu
rendah, yaitu
kurang dari 20%
dari tekanan
yang ditentukan
akan
menyebabkan
pemborosan
bahan bakar 15
% (periksa
kurva sebelah)

e. Sebuah kendaraan 2 ton mempergunakan 40% lebih


banyak bahan bakar untuk setiap kilo meter
dibandingkan dengan kendaraan dengan berat 1 ton.

2. Contoh-contoh penghematan bahan bakar

a. Kecepatan konstan 65 km/jam akan menghemat bahan


bakar sekitar 9,8% dibandingkan dengan kecepatan
sebesar 80 km/jam dengan seterusnya. Kecepatan
konstan 30 km/jam dibandingkan dengan kecepatan
konstan 110 km/jam akan menghemat pemakaian
bahan bakar 25%.

25
b. Pengemudi yang terampil dengan halangan yang
minimal dapat menghemat pemakaian bahan bakar 30
%.

c. Kendaraan tanpa AC dapat menghemat bahan bakar


sekitar 8 % dibandingkan dengan kendaraan yang
memakai AC.

d. Perawatan kendaraan secara wajar dan mengganti


bagian-bagian yang penting pada waktunya dapat
menghemat bahan bakar sekitar 10 %.

V. Pengukuran dan pencatatan

Usaha penghematan bahan bakar akan memberikan


perangsang apabila hasilnya dapat diketahui dan diukur. Oleh
karena itu, hasil dari pelaksanaan penghematan BBM perlu
dimonitor dan diikuti secara cermat, dengan cara mengukur dan
mencatat data jumlah dan jenis kendaraan, pemakaian bahan
bakar secara berkala dan membanding kannya dengan data
sebelum dilaksanakannya program terse but, dengan cara
mengisi formulir-formulir berikut :

Formulir V-1 adalah contoh format pembuatan matriks untuk


memonitor pemakaian bahan bakar untuk masing-masing
kendaraan.
Formulir V-2 adalah contoh format pembuatan matriks untuk
memonitor pemakaian bahan bakar untuk seluruh kendaraan
dinas bermotor untuk instansi yang bersangksutan.
Formulir V-3 adalah contoh pembuatan grafik untuk memonitor
pemakaian bahan bakar secara mutlak, agar apabila
konsumsinya meningkat dengan pesat segera disadari.
Formulir V-4 adalah contoh pembuatan matriks untuk
memperinci gambaran detail mengenai jenis dan jumlah

26
pemakaian bahan bakar selama setahun (dalam tahun
anggaran).
Formulir V-5 adalah contoh pembuatan matriks dalam
merekapitulasi pemakaian bahan bakar selama setahun.

Pemakaian bahan bakar per kendaraan dan pemakaian bahan


bakar per orang per kendaraan merupakan ukuran yang dapat
menunjukkan penghematan penggunaan energi.

27
Daftar Pustaka :

1. Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (DESDM), “RENCANA


INDUK KONSERVASI ENERGI NASIONAL (RIKEN)”, Jakarta
2002.
2. Japan International Cooperation Agency (JICA), Environmental
Impact Management Agency (BAPEDAL), “The Study of the
Integrated Air Quality Management for Jakarta
Metropolitan Area”, 1997.
3. Ministry of Transport, “Environment and Transport (toward
environment-friendly next-generation transport systems)”,
1998-1999.
4. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, “Transportasi Darat
Berwawasan Lingkungan (dalam rangka mendukung
program langit biru dan konservasi energi di sektor
transportasi darat)”.

28
Formulir V – 1
PROGRAM PENGHEMATAN BAHAN BAKAR
UNTUK MASING – MASING KENDARAAN

Bulan : Tahun :
Jenis Kendaraan : Jumlah Isi : CC
Tahun Pembuatan : Besar Daya : Kw/PK
Nomor Polisi :

Jenis BBM yang digunakan : Bensin/Solar


Konsumsi BBM bulan ini : Liter
Pemegang/Penanggung jawab :
Tanggal Penunjukkan Jumlah Tanggal Penunjukan Jumlah
kilometer Kilometer kilometer Kilometer
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Jumlah Kilometer bulan lalu : km


Jumlah Kilometer bulan ini : KM
Konsumsi BBM bulan lalu : Liter
Konsumsi BBM bulan ini : Liter
Penghematan bulan ini terhadap bulan lalu : %
Penghematan bulan ini terhadap bulan pada saat
Program Konservasi mulai dilaksanakan : %

1
Formulir V-2
PROGRAM PENGHEMATAN BAHAN BAKAR
UNTUK SELURUH KENDARAAN BERMOTOR MILIK INSTANSI

Bulan Jumlah Tiap Jenis Kendaraan yang Jumlah Konsum Peng %


Beroperasi Total si Total hema
Truk Bus Mini Sedan/ Jeep Kendaraan BBM tan
bus Station (liter)
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Keterangan :
% Penghematan diambil relatip terhadap penggunaan BBM sejak
dicanangkannya program ini.

2
Formulir V – 3
Grafik Pemakaian Bahan Bakar Minyak

Pemakaian
Bahan Bakar
(liter)

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des

3
Formulir V- 4
Jenis dan Jumlah Pemakaian Bahan Bakar selama setahun
(Dalam tahun Anggaran)
kl = kilo liter
1 kl = 1000 liter

Kendaraan Jumlah Dalam Pemakaian Bahan Bakar Menurut Jenisnya Per Tahun Anggaran Keterangan
bermotor Keadaan jalan buah
Pool Non Total Avigas Avtur Super Premiu Minyak Minyak Diesel MFO Lainny Jumlah Jumlah Orang yang Lain-
Pool (k.l) (k.l) (k.l) m (k.l) Solar (IDO/MDF) (k.l) a (k.l) melayani lain
(ADO) (k.l) (k.l) Pool Non Pool
(k.l)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Mobil Pnp
2. Kend. Serbaguna
(jeep)
3. Bus
4. Mini Bus
5. Truk
6. Pick Up
7. Sepeda Motor
8. Kend. Roda Tiga
9. Perahu Motor
10. Kapal Motor
11. Pesawat
Terbang
12. Helikopter
13. Lain-lain

TOTAL
Formulir V - 5
Rekapitulasi Pemakaian Bahan Bakar Untuk Kendaraan Bermotor
Selama Tahun …………………../…………………………..

No. Jumlah Jumlah Jumlah Pemakaian Pemakaian Pemakaian


Kendara Kendara Pnp Bahan Bahan Bahan
an an (buah) Bakar (liter) Bakar/Kend Bakar/Oran
(buah) (buah) . g (liter)
1. Mobil Pnp
2. Kend.
Serbaguna
(jeep)
3. Bus
4. Mini Bus
5. Truk
6. Pick Up
7. Sepeda Motor
8. Kend. Roda
Tiga
9. Perahu Motor
10. Kapal
Motor
11. Pesawat
Terbang
12. Helikopte
r
13. Lain-lain

You might also like