Professional Documents
Culture Documents
KOPERASI
By : ANTONI, SHI, MM.
SEJARAH DAN GERAKAN KOPERASI
DUNIA
Manusia selalu memiliki kebutuhan dasar masing-masing.
Maslow menjelaskan dalam teorinya Hierarki of needs.
dalam memenuhi kebutuhannya, individu tidak lagi sebagai
pribadi melainkan sebagai anggota dari suatu kelompok
dalam masyarakat.
Ada 3 cara masyarakat memecahkan permasalahan
ekonominya, types of system (R.L Heilbroner) yaitu:
a. mengorganisir masyarakat menurut tradisi/adat istiadat
b. menurut komando/otoritarian
c. menurut pasar (kapitalis)
Cara-cara primitif/tradisi maupun otoriter mulai
ditinggalkan menjelang abad 21.
kapitalisme semakin berkembang, sejalan dgn
revolusi industri di Inggris pd abad 18.
Pada era kapitalisme ini, inspirasi koperasi
beserta gerakannya lahir. Dan ini merupakan
cara yg digunakan masyrakat ekonomi lemah,
khususnya kaum buruh untuk memecahkan
permasalahan ekonomi.
Lama-kelamaan kemudian berkembang menjadi
sebuah sistem dlm kehidupan ekonomi
masyrakat.
Sistem adalah suatu metode atau cara
untuk mencapai sesuatu
Revolusi sosial prancis pada akhir abad
18 (1789) juga melahirkan kumpulan-
kumpulan masyrakat utk melakukan
perubahan taraf hidup masyarakat yang
kemudian dikenal dgn koperasi.
Pencetusnya adalah Saint Simon, Charles
Fourier, Louis Blanc, Dr. Faquet dan
Charles Gide.
Dampak revolusi industri :
1. Bagi kaum buruh memberikan akibat yang kurang
menguntungkan
2. Menciptakan persaingan dalam dunia usaha
3. Lahirnya gerakan koperasi yang dicetuskan oleh
Robert Owen di kota Rochdale(1830)
4. Lahirnya 2 sistem pemikiran, yaitu ilmu pengetahuan
ekonomi atau economic science dan antitesis sosialis.
Tokoh ekonominya : Adam Smith, Thomas Robert
Malthus, David Ricardo, Stuart Mill.
Robert Owen (1771-1858) dianggap sbg pendiri
sosialisme Inggris, dan orang pertama yang
menggunakan istilah sosialisme.
Koperasi di Rochdale didirikan oleh
sekelompok buruh pada thn 1844, dgn 28
anggota, dgn saham 1 poundsterling/org.
Di jerman Wilhelm Friederick Raffeisen
(1818-1888) walikota Wyerburch, dan
Schulze Delitzsch (1808-1883) seorang
hakim adalah penggagas ide-ide koperasi
di Jerman.
Di Indonesia permasalahan lilitan hutang,
tingkat kehidupan yang rendah akibat
penjajahan. Telah mendorong Wirjatmadja
patih purwokerto mendirikan “Hulp en
Spaarbank (1896).
Cita-cita
koperasi juga menjadi semangat
perkembangan parpol saat itu, seperti
Budi Utomo (1908), SDI (1912), Studie
Club Indonesia (1928) kemudian menjadi
PIR (Partai Indonesia Raya).
Definisi Koperasi
UU no 25 1992,
koperasi diartikan sebagai “Badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dgn melandaskan kegiatannya pada prinsip-
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat berdasar atas asas kekeluargaan”.
Primer
Pusat
Gabungan
Induk
Keberadaan masing-masing koperasi disesuaikan
dgn wilayah administrasi pmerinthan.
1) Di tiap-tiap desa ditumbuhkan koperasi
2) Di tiap-tiap daerah Tingkat II
3) Di tiap-tiap daerah Tingkat I
4) Di Ibukota
FEDASI DAN SENTRALISASI
Kekuasaan, pengawasan, kepentingan serta
tanggung jawab ttp di tangan koperasi primer/lokal
(Amerika)
Krn federasi dibangun dr bawah, peranan
koperasi primer tetap diakui
Hubungan antar anggota lbh mudah, baik melalui
koperasi primer atau sekunder
Pendanaan dpt melalui simpanan pokok dan
simpanan wajib dr koperasi primer. Atau dgn
menjual saham pd koperasi2 lokal
Sentralisasi mempunyai kelebihan
Dpt diorganisir dlm waktu singkat
Sangat bermanfaat dlm kasus dimana pengawasan ketat
sangat dibutuhkan
Menjamin pengurangan/penurunan biaya
Model Organisasi bottom-up
Punya daya tawar yg lebih baik, khususnya bg koperasi
pemasaran
Skala usaha menjadi relatif lebih besar, koperasi dpt
menikmati economic of scale
Pengambilan keputusan lebih cepat, berpandangan jauh
ke depan dan berwawasan luas
Di era globalisasi apakah
koperasi masih tetap
bisa survive bahkan
mampu bersaing dengan
lembaga non koperasi ?
SEGI TIGA STRATEGIS
MEMBER/
POTENTIAL MEMBER
COOPERATIVE COMPETITOR
(KOPERASI) Keungggulan bersaing (PESAING)
(competitive advantage)
Paradigma koperasi tradisional biasanya dibangun
hubungan antara koperasi dan anggotanya, sehingga
peranan pesaing kurang diperhatikan.
Membangun keunggulan bersaing
Survive, tdk hanya antara dilihat dari
keunggulan koperasi pd para anggota
Koperasi harus mampu menghasilkan
keunggulan yg sama dgn pesaing yang
nonkoperasi.
Burhan Arif (1990), masalah “membership
commitment” akan selalu aktual ketika koperasi hrs
bersaing dgn organisasi non koperasi.