You are on page 1of 8

karya SMA Muh 1 Klaten

Monday, October 22, 2007, 7:54:20 AM | Profil Fakultas Teknologi Pangan UNISRI
SOLO

karya ilmiah dari:

1. Adi Nugraha

2. Anisa Jayusman

3. Asep Winanto

4. Izza Firdausi Hadiyanto

5. Suparjo

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Karya ilmiah ini kami buat agar pembaca mengetahui bahwa perlunya asupan gizi yang
cukup bagi balita. Karena akibat dari kekurangan gizi akan menyebabkan seseorang tidak
produktif, penurunan kecerdasan dan ketahanan tubuh.

Gizi yang dibutuhkan balita disini adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air yang terkandung di dalam ASI. Hal ini akan dibahas lebih luas dalam bab
pembahasan.
I.2. Tujuan penulisan

1. Untuk mengikuti lomba karya ilmiah.


2. Untuk menginformasikan pentingnya asupan gizi yang cukup bagi balita.
3. Untuk menambah khasanah bagi para pembaca.
4.

I.3. Metodologi

Dalam penulisan karya ilmiah ini digunakan data dari dua sumber yaitu sumber primer
dan sumber sekunder. Yang dimaksud sumber primer adalah sumber yang berasal dari
benda yang dibicarakan. Sumber sekunder adalah sumber yang diperoleh dari studi
pustaka dan keterangan para narasumber.

Dari kedua sumber diatas yang paling banyak digunakan adalah sumber sekunder ,
karena sumber sekunder lebih terperinci. Adapun metode pendekatan yang digunakan
adalah metode komporatif atau perbandingan dan analisis. Dengan menggunakan metode
tersebut, data yang diperoleh dikelompokkan menurut jenisnya. Data-data tersebut
dibandingkan dengan data yang telah diketahui fungsinya.

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian ASI..


Asupan gizi yang dibutuhkan balita adalah ASI (Air Susu Ibu). ASI merupakan sebuah
cairan yang berwarna putih yang menyerupai susu, yang banyak sekali mengandung
nutrisi yang bersumber dari ibu. Ketika ibu tersebut sedang hamil dan biasanya
dikeluarkan pada saat bayi lahir. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar
susu atau payudara ibu. Sebelum kehamilan payudara hanya terdiri dari jaringan lemak
(adiposa) serta suatu system berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar atau
duktus kelenjar yang belum berkembang.

II.2. Proses terbentuknya ASI.

Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin.
Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dari plasenta janin.
Selain mammotropin ada juga sejumlah besar estrogen dan progesterone yang
dikeluarkan oleh plasenta. Sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan
bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga
bertambah besar.

Walaupun estrogen dan progesterone penting untuk perkembangan fisik payudara selama
kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari
air susu. Sebaliknya hormon prolaktin mempunyai efek yang berlawanan, yaitu
meningkatkan sekresi air susu. Hormone ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis dan
kosentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu kelima kehamilan sampai
kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresikan sejumlah besar somatomamatropin
korion manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan sehingga menyokong
protaktin dari hipofisis ibu.

II.3. Pengertian dan khasiat ASI eksklusif.


Jika sejak dulu para orangtua tahu betapa besarnya manfaat ASI. Pastilah sayang bila ibu
harus memberi tambahan susu forula atau pisang lumat pada buah hati mereka.
Khasiatnya menurut penelitian baru mencegah anak dari penyakit akut atau kronis.

Tentu saja bukan sembarang ASI yang punya manfaat luar biasa tersebut. Tetapi terutama
ASI yang dikonsumsi bayi secara eksklusif. ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan
sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan tanpa dicampur dengan makanan atau cairan lain
meski air putih sekalipun. Karena manfaatnya akan terserap tubuh sangat baik dan
memberi perlindungan yang diperlukan bayi. ASI masih tetap perlu diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun, tapi bayi harus mendapatkan makanan pendamping.

Padahal bila diberikan ASI eksklusif seorang ibu tidak harus membeli susu formula. Dan
ditambah lagi dengan manfaat yang lainnya. Sebab, berbagai penelitian telah
membuktikan jika bayi usia 0-6 bulan diberikan hanya ASI saja. Pertumbuhannya jauh
lebik baik dibanding bayi yang tidak mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena didalam
ASI mengandung zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap
penyakit cukup baik. Diantaranya mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral yang sangat dibutuhkan oleh bayi.

II.4. Manfaat ASI.

Akhir-akhir ini banyak ibu yang selalu memberikan makanan pendamping kepada
balitanya seperti susu formula, padahal susu formula yang diberikan kepada balita tidak
cukup mengandung gizi yang dibutuhkan balita. Berikut manfaat ASI yang lebih
terperinci dibanding dengan susu formula:
1.Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Kesehatan

a. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Selama dalam
kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir,
suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit,
laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus ataupun jamur .

b. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori
Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus
pada saluran pencernaan.

c. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang
mengikat zat besi di saluran pencernaan.

d. Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E.coli dan salmonella) dan
virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.

e. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri
dari Brochus Asociated Lympocyte Tissue (BALT) anti bodi pernapasan, Gut Asociated
Lympocyte Tissue (GALT) anti bodi saluran pernapasan dan Mammarry Asociated
Lympocyte Tissue (MALT) anti bodi jaringan payudara ibu.

f. Faktor bifidus sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan


bakteri Lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna
untuk memperhambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

g. Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara koordinasi syaraf menelan,


menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir lebih sempurna.

h. Mencegah anak mengalami obesitas (kegendutan).


i. Dapat menurunkan resiko kematian bayi dan penyakit kronis.

j. Daya tahan tubuh lebih kuat.

2. Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Psikologis

a. Mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak.

b. Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai


pengaruh emosional bagi ibu dan anak.

c. Anak merasa tentram , aman dan nyaman bila sedang menyusu pada ibu.

d. Anak merasa rileks bila menyusu pada ibu.

e. Mempererat jalinan naluri antara ibu dan anak.

f. Perasaan ibu menjadi tenang, bahagia dan menimbulkan percaya diri karena dapat
memberikan ASI kepada buah hatinya.

g. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan
mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

3. Manfaat ASI dibanding susu formula dilihat dari segi Ekonomi

a. Harganya lebih murah dan hemat, karena biaya yang harus dikeluarkan selama sebulan
memberi susu formula dari pada ASI yang murah dan lebih bagus nilai gizinya.
b. Cara penyajiannya jauh lebih praktis ketimbang susu formula.

c. Tidak perlu biaya untuk membeli botol dot susu.

d. Ketersediaan ASI jauh lebih banyak dari pada susu formula yang setiap bulannya harus
diperbarui(dibelikan susu formula baru).

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pentingnya asupan gizi bagi balita supaya dapat meningkatkan pertumbuhan


badan dan kecerdasan anak.
2. ASI merupakan sumber makanan utama bagi balita yang banyak mengandung gizi
yang sangat dibutuhkan tubuh.
3. Balita mendapatkan ASI sebaiknya selama 2 tahun.
4. Memberikan ASI eksklusif lebih baik daripada memberikan susu formula kepada
balita.
III.2. Saran-Saran

Untuk menambah pengetahuan para ibu supaya lebih memperhatikan kebutuhan gizi pada
anak terutama balita agar tidak terjadi kekurangan gizi yang menyebabkan seseorang
tidak produktif, penurunan kecerdasan, dan ketahanan tubuh.

Marilah kita bersama-sama untuk memahami pentingnya gizi yang cukup untuk anak-
anak supaya anak-anak kita tidak mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan
beberapa penyakit.

Demikian karya ilmiah ini kami buat supaya menambah wawasan dan pengetahuan bagi
kita semua. Karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami senantiasa
menerima kritik dan saran dari para pembaca.

You might also like