You are on page 1of 26

RINGKASAN FISIKA SMP

Ujian Nasional Tahun 2015


KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1.

Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur
dalam kehidupan sehari-hari.

2.

Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan konsep massa jenis dalam
kehidupan sehari-hari.

3.

Menjelaskan pengaruh suhu terhadap pemuaian zat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

4.

Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud
zat dalam kehidupan sehari-hari.

5.

Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.

6.

Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi pada kondisi tertentu.

7.

Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

8.

Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.

9.

Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.

10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa atau
penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum
Ohm, Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
14. Menentukan besarnya energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
15. Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub-kutub yang dihasilkan.
16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
17. Menjelaskan fenomena alam yang terjadi akibat perubahan suhu atau peredaran bumi-bulan
terhadap matahari.
18. Mengidentifikasi atom, ion, unsur, atau molekul sederhana serta penggunaannya pada produk
kimia dalam kehidupan sehari-hari.
19. Menjelaskan sifat-sifat fisika dan atau kimia berdasarkan hasil percobaan.
20. Menjelaskan perubahan fisika atau kimia berdasarkan hasil percobaan.

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 1 of 26

Created by Johansen,S.Pd

RINGKASAN FISIKA SMP


Ujian Nasional Tahun 2015
1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan
alat ukur dalam kehidupan sehari-hari
Besaran dan satuan
Besaran : Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Satuan adalah : ukuran besaran
Besaran terbagi 2 :
1. Besaran Pokok : yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan berdiri
sendiri.
2. Besaran turunan : besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Ada 7 besaran pokok :
1. Panjang satuan meter ( m )
2. Massa satuan kilogram ( kg )
3. Waktu satuan sekon ( s )
4. Suhu satuan Kelvin ( K )
5. Kuat arus satuan Ampere ( A )
6. Intensitas Cahaya satuan Kandela ( Cd )
7. Jumlah zat satuan mole ( mol )
Besaran turunan:
1.
Volume
2.
Massa jenis
3.
Kecepatan
4.
Gaya
5.
Energi
6.
Tekanan
7.
Daya
8.
Medan magnet
9.
Berat

m3
kg/m3
m/s
kg.m/s2 = Newton
Joule
Pascal = N/m2
Watt
Tesla = Weber/m2
Newton

Tabel awalan dalam sistem SI


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Awalan
nano
mikro
mili
centi
deci
deka
hecto
kilo
Mega
Giga
Tera

Persiapan Menghadapi UN 2015

Simbol
n

m
c
d
da
h
k
M
G
T

Faktor
1/1.000.000.000
1/1.000.000
1/1.000
1/100
1/10
10
100
1.000
1.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000.000

Page 2 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Membaca alat ukur


1. Alat ukur panjang
a. Penggaris

Panjang pensil

b.

= nilai pada skala akhir - nilai pada skala awal


= 6cm - 2cm
= 4 cm

Jangka Sorong Ketelitian = 0,1 = 0.01 cm

Cara membaca = skala utama sebelum 0 skala nonius + skala nonius yg berhimpit skala utama x ketelitian
= 3,5 + 7 x 0.01 cm
= 3,57 cm

c. Mikrometer Sekrup Ketelitian = 0,01 mm

Diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut.


Skala utama
: 3,5 mm
Skala nonius : 0,37 mm
-------------------------------------------------------------- +
Pembacaan
: 3,87 mm

2. Alat ukur Massa

Cara menghitung

=
=
=
=

jumlahkan semuanya
2000g + 500 g + 50 g
2550 g
2,55 kg

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 3 of 26

Created by Johansen,S.Pd

4.

Stopwatch
Skala yang ditengah ( dengan jarum penunjuk lebih pendek ) adalah skala menit. Sedangkan yang
melingkar di pinggir ( dengan jarum penunjuk yang lebih panjang ) adalah skala detik.

5.

Gelas Ukur
Menghitung volume

2.

= Volume akhir-Volume
akhir
awal
= 140 - 90
= 50 ml = 50 cm3

Menentukan sifat-sifat
sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan konsep massa jenis
dalam kehidupan sehari
sehari-hari
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada tiga wujud zat yaitu zat padat, zat
cair, dan gas. Zat tersusun dari partikel
partikel-partikel yang disebut atom.
atom Beberapa atom membentuk
molekul. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu. Molekul
di dalam zat selalu bergerak sehingga memiliki energi.
PERUBAHAN WUJUD ZAT
Perubahan wujud yang menyerap/memerlukan kalor/panas :
melebur, menguap, menyublim
Perubahan wujud yang melepaskan kalor/panas : membeku,
mengembun, mengkristal / menyubim

SIFAT ZAT
Untuk memahami sifat zat, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana susunan partikel zat itu.
Perhatikan gambar berikut ini !

PADAT

CAIR

GAS

Gambar : Susunan partikel zat padat, zat cair, dan gas


a.

Sifat-sifat zat padat


Letak partikelnya sangat berdekatan
Susunan partikel nya teratur
Gaya antar partikel sangat kuat
Gerak partikel tidak bebas
bebas, hanya berotasi di tempat

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 4 of 26

Created by Johansen,S.Pd

b.

Sifat-sifat zat cair


Letak molekulnya agak berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel kurang kuat
Gerak partikelnya lebih bebas

c.

Sifat-sifat gas
Letak partikelnya sangat berjauhan
Susunan partikelnya tidak teratur
Gaya antar partikel
ikel sangat lemah
lemah, dapat diabaikan
Gerak partikelnya sangat bebas sehingga dapat memenuhi ruangan.

Massa Jenis merupakan ciri khas suatu benda, artinya jika jenis benda sama maka massa jenis benda
juga sama walaupun massa dan volume berbeda.

Rumus :
m
V

.air

m
V

=
=
=
=

massa benda ( kg )
volume benda ( m3)
massa jenis benda ( kg/m3 )
1 gr / cm3 = 1000 kg /m3

Massa jenis relatif


.relatif =

. benda
.air

Massa Jenis Dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Kapal Besi Terapung
2. Es Terapung
3. Galangan Kapal
4. Balon Gas
5. Endapan Kapur pada Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es
terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur,
namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih
kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis le
lebih besar akan turun ke
bawah dan mengendap.

Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam


Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan
benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat
mengetahui benda-benda
benda tersebut terapung
melayang, atau tenggelam.
a. Jika massa jenis zat lebih kecil dari massa jenis zat
cair, maka benda akan terapung.
b. Jika massa jenis zat sama dengan massa jenis zat
cair, maka benda akan melayang.
c. Jika massa jenis zat lebih besar dari massa jenis
zat cair, maka benda akan tenggelam.

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 5 of 26

Created by Johansen,S.Pd

3. Menjelaskan pengaruh suhu dan pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.
Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu benda.
Ada empat jenis skala suhu yang sering digunakan di antaranya adalah :
- skala Celsius,
- skala Fahrenheit,
- skala Reamur, dan
- skala Kelvin.
Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Andreas Celsius (1701
1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius' (simbol C). Pada skala
Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0 C dan titik didih air
ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu sebesar 100 C. Jarak antara kedua titik tetap ini
dibagi menjadi 100 skala.
Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 F dan titik didih air ditetapkan
sebesar 212 F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit banyak
digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
Rumus Konversi suhu
5
t 0C (t 0F 32)
9
t K = t0C + 273

9
t 0F t 0C 32
5
4
t 0R = t 0 C
5

Pemuaian Panjang
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
Musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh :
1. panjang mula-mula benda,
2. besar kenaikan suhu, dan
3. jenis benda.
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai
panjang dinyatakan dengan persamaan
L = L0..t
L = L0 (1+ t)
Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan hingga
suhunya bertambah t, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh
harga volume balok tersebut sebesar:

V = V0 + V

V = V0 . . t

dan

Pemuaian zat cair


Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 C sampai 4 C volumenya tidak bertambah, akan
tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada
suhu 4C air mempunyai volume terendah tetapi masa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya
Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 6 of 26

Created by Johansen,S.Pd

dinaikkan dari 00C 40C akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 40C ke atas akan
memuai. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda.

Penerapan Prinsip Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari


.Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai
kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting
sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.
.Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang
rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang.
Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang
akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya
sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk
memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan
ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk
dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali
mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga
saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak
dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda
yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu
normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik
kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda.
Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai
panjang yang kecil.
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer
bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal.
4.

Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan
wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.

Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah jika keduanya bersentuhan.
Faktor yang mempengaruhi kalor :
- massa zat ( m)
- perubahan suhu ( t )
- jenis zat ( c )

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 7 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Rumus :

Q = m.c. t mengubah suhu


Q = m.L
Q = m. U

Q
m
c
t

1 kalori = 4,2 joule


1 joule = 0,24 kalori

= Kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)


= Massa zat (kg)
= Kalor jenis zat (joule/kg oC)
= Perubahan suhu (oC)

Grafik Suhu terhadap Kalor


Suhu
D

Makna Grafik :

Kalor

AB : suhu zat padat naik


BC : zat padat berubah wujud jadi cair
CD : suhu zat cair naik

5.

Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan seharihari.

Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan terhadap
titik tertentu sebagai acuan.
Jarak yang ditempuh benda merupakan panjang seluruh lintasan yang dilewati.
Perpindahan adalah selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal.
Jarak merupakan besaran skalar dan perpindahan termasuk besaran vektor. Kecepatan
benda bergerak didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap waktu.
Kelajuan benda merupakan besarnya kecepatan dan termasuk dalam besaran skalar.
Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak dengan
kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu.
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Benda yang bergerak lurus dikelompokkan dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB) . Benda dengan kecepatan tetap dan lintasannya lurus
dikatakan melakukan gerak lurus beraturan. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah
gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatannya berubah secara teratur tiap detik.
Rumus GLB

s
v
t

atau s = v. t

s
t

= keceptan tetap( m/s)


= jarak / perpindahan ( m )
= selang waktu ( sekon )

Rumus GLBB

S = Vo.t + .a.t2
Vt Vo
t

Vt
Vo
S
a
t

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 8 of 26

a =

Vt2 = Vo2 + 2.a.S

= kecepatan akhir ( m/s )


= kecepatan awal ( m/s )
= jarak / perpindahan ( m)
= percepatan ( m/s2 )
= selang waktu ( s )

Created by Johansen,S.Pd

Hukum Newton I : Keseimbangan benda ( Hukum Kelembaman )

F=0
Hukum Newton II : tentang percepatan benda

F = m.a
6.

Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi pada kondisi tertentu.

Usaha ( W ) adalah hasil kali gaya searah dengan perpinahan yang dihsilkannya.
W = usaha ( joule )
F = gaya ( N )
S = perpindahan ( m )

W = F. S

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha


E.Potensial ( Ep ) ; energi yang dimiliki benda karna kedudukannya.

Ep = m.g.h
Energi kinetik ( Ek ) adalah energi yang yang dimiliki benda karna geraknya.

Ek = mv2
Energi mekanik ( EM ) = hasil penjumlahan energi kinetik dan energi potensial

EM = Ep + Ek
Perubahan bentuk energi:
7.

Setrika
Senter
Air terjun
Motor listrik
Kompor minyak
Dinamo

: E.Listrik panas (kalor)


: E. Listrik E. Cahaya
: E.potensial E.gerak E. bunyi dan panas.
: E.Listrik E. Gerak
: E.Kimia E. Panas dan cahaya
: E. Gerak E. Listrik

Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

A. TUAS

Tongkat kayu dapat digunakan sebagai tuas untuk


mengangkat batu

Keuntungan Mekanis :

KM =

W Lk

F Lb

Lk = lengan kuasa
W = gaya beban ( N)
Persiapan Menghadapi UN 2015

Lb
F

= lengan beban
= gaya kuasa ( N )
Page 9 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Tuas Kelas satu : titik tumpu terletak diantara beban dan kuasa.
Contoh : Gunting, Tang Potong, Pencabut Paku

Tuas Kelas dua: Beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.

Contoh : Gerobak dorong

Tuas Kelas tiga : titik kuasa terletak antara beban dan titik tumpu.
Contoh :
Staples

Pancingan
Lengan
tangan

B. Bidang Miring
RUMUS Keuntungan Mekanis
KM =

S Lk

h Lb

S = panjang bid.miring ( m )
h = tinggi bidang miring ( m )

C. KATROL

a. Katrol Tetap , KM = 1

KM

b.

Katrol Bergerak , KM = 2

W
F

c. Susunan Katrol
KM = Jumlah katrol

1
2
3
4

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 10 of 26

Created by Johansen,S.Pd

8.

Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.

Tekanan ( Pressure = P ) : perbandingan antara gaya dan luas penampang

P
~
~
~

F
A

Tekanan sebanding dengan gaya


Tekanan berbanding terbalik dengan luas penampang.
Tekanan benda padat : gayanya berasal dari berat benda itu.
m = massa ( kg )
m.g
P
A = luas penampang ( m2)
A
P = tekanan ( N/m2)
Tekanan zat cair yang tidak bergerak disebut tekanan Hidrostatis. Tekanan hidrostatis
ditentukan oleh faktor :
-

kedalaman zat cair ( h )


massa jenis zat cair ()
gravitasi bumi ( g )

: semakin dalam zat cair tekanan semakin besar.


: semakin rapat zat cair tekanan besar.

P.hid = gh
Tekanan Gas
Hukum Boyle : hasil kali tekanan dan volume gas yang berada dalam ruang tertutup adalah
konstan.

P1.V1 = P2.V2
Tekanan Udara

Semakin tinggi suatu tempat tekanan udara berkurang sebesar 1 cmHg.


Tekanan udara berasal dari beratnya, itulah sebabnya udara lebih banyak terkonsetrasi dekat
permukaan bumi.
Tinggi suatu tempat :

Tekanan udara di suatu tempat :

h = (Po P ) x 100 meter

h
P =( Po - 100
) cmHg

Manfaat tekanan udara :


- Ketika minum dengan pakai sedotan
- penyemprot baygon
- tempel mainan pada kaca.
- Agar dapat bernafas dengan bebas, karena tanpa adanya tekanan udara maka sulit untuk
menghirup udara bebas.
9.

Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.

Getaran adalah gerak bolak balik secara periodik melalui titik kesetimbangan.
Periode ( T ) adalah : waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
waktu
T
jumlah getaran

t
satuan periode : sekon
n

Frekuensi ( f ) adalah jumlah getaran setiap sekon


Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 11 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Jadi :

jumlah getaran
;
waktu

n
t

satuan frekuensi : Hertz ( Hz )

1
T

Satu getaran = gerak benda dari P Q R Q P

R
Q

Gambar : Getaran Bandul

Gambar : Getaran Pegas

GELOMBANG
Gelombang dihasilkan dari getaran. Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang
mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya gelombang tali,
gelombang air, dan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat tanpa medium, misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar.Dari kedua
jenis gelombang tersebut, yang akan dipelajari adalah gelombang mekanik. Berdasarkan arah
perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.

A. GELOMBANG TRANSVERSAL
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getaran dan arah rambatannya saling tegak lurus.
Contoh gelombang transversal : gelombang tali, gelombang laut, gelombang padi di sawah, gelombang
slinki. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air, dan semua
gelombang elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun gelombang radar.
Satu gelombang terdiri dari satu bukit dan satu lembah.
Bukit
Panjang gelombang ( ) : jarak antara 2 puncak gelombang Arah getar
gelombang
berdekatan.
Periode gelombang ( T ) : waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu gelombang penuh ; satuan sekon ( s)
O
A
B C D
E
Frekuensi gelombang ( f ) : jumlah gelombang dalam setiap
Arah
rambat
sekon ; satuan Hertz ( Hz ).
Cepat rambat gelombang ( v ) : jarak yang ditempuh
Lembah

gelombang dalam satu periode.


gelombang

Rumus cepat rambat:

Persiapan Menghadapi UN 2015

s
. f
T
t

Page 12 of 26

Gambar : Gelombang Transversal

Created by Johansen,S.Pd

B. GELOMBANG LONGITUDINAL

Regangan

Rapatan

Satu gelombang : terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.


10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
PENGERTIAN BUNYI
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yaitu gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya
sejajar dengan arah getarnya. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Benda-benda yang dapat
menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
1. Ada sumber bunyi
2. Ada medium (udara)
3. Ada pendengar
SIFAT-SIFAT BUNYI
1. Merambat membutuhkan medium /zat perantara. Medium bunyi : zat padat, zat cair, dan gas. Bunyi
tidak dapat merambat pada ruang hampa udara, misalnya di bulan.
2. Merupakan gelombang longitudinal
3. Dapat dipantulkan
KARAKTERISTIK BUNYI
1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur, misalnya bunyi alat musik.
2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur, misalnya bunyi gesekan daun
3. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
4. Dentum adalah bunyi yang sangat keras, misalnya bunyi meriam.
CEPAT RAMBAT BUNYI
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka
semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
2. Suhu medium tetapi tidak dipengaruhi oleh tekanan. Semakin panas suhu medium yang dilalui
maka semakin cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan
matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu
medium.
RUMUS CEPAT RAMBAT BUNYI

s
.f
T
t

V = cepat rambat bunyi (m/s)


= panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi bunyi (Hz)
s = jarak tempuh bunyi (m)
t = waktu tempuh bunyi (s)

RUMUS MEGUKUR KEDALAMAN LAUT

v .t
L
2
Persiapan Menghadapi UN 2015

L=kedalaman laut (m)


v =cepat rambat bunyi di dalam air laut (m/s)
t =waktu yang diperlukan (s)

Page 13 of 26

Created by Johansen,S.Pd

JENIS BUNYI BERDASARKAN FREKUENSINYA


1.
2.
3.

Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Hewan yang bisa mendengar bunyi
infrasonik adalah anjing dan jangkrik.
Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara ( 20 Hz - 20.000 Hz ) atau bunyi yang dapat
didengar manusia.
Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Adapun hewan yang dapat
mendengar ultrasonik adalah kelelawar dan ikan lumba-lumba.

BUNYI PANTUL
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya
terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya berdekatan, msalnya dalam
ruang kelas.
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi
karena jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul agak jauh, misalnya dalam gedung yang besar.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak yang sangat
jauh, misalnya pada lembah atau jurang.
PENERAPAN / MANFAAT BUNYI PANTUL
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1. mengukur kedalaman laut biasanya menggunakan bunyi ultrasonik
2. mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik
3. mendeteksi keretakan suatu logam
4. mendeteksi jaringan yang tidak normal dalam tubuh.
5. mengukur panjang lorong goa.
6. menentukan kecepatan aliran darah.
7. memantau detak jantung manusia
8. mengetahui keberadaan tumor dan organ dalam, misalnya : ginjal, jantung, dan hati
Untuk menghancurkan batu ginjal digunakan terapi bunyi ultrasonik dengan frekuensi di atas 20.000 Hz
Caranya dengan menembakkan gelombang ultrasonik ke sasaran.
11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa
atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.

PEMANTULAN PADA CERMIN CEKUNG


So =jarak benda

Jarak fokus f
Si = jarak bayangan

Sinar istimewa Pada cermin cekung.


1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui fokus ( f )
Sumbu utama

2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.


Sumbu utama
P

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 14 of 26

Created by Johansen,S.Pd

3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan P dipantulkan kembali melalui titik itu juga.

Sumbu utama

Jarak fokus ( f )

R
2

f =

Jarak bayangan ( Si )

1 1 1

f So Si

Si

So x f
So f

Perbesaran bayangan ( M )

M =-

Si

So

M-

hi
ho

f
So f

Rumus rumus pada cermin cembung sama dengan rumus pada cermin cekung.
PERJANJIAN TANDA
1. Untuk bayangan ( Si )
a.. Si ( + ) :bayangan nyata,terbalik,didepan cermin.
b. Si ( - ) :bayangan maya, tegak, dibelakang cermin
2. Jarak fokus ( f )
a. focus f ( + ) untuk cermin cekung
b. focus f ( - ) untuk cermin cembung
3.

Perbesaran bayangan ( M)
Jika M (+) bayangan maya, jika M (-) bayangan nyata.

12. Menentukan besaran besaran pada alat optik dan penggunaannya dalam kehidupan
sehari hari.

Mata
Bagian bagian Mata
5
2
1

3
6
7

Keterangan :
1. Kornea mata
2. Cairan mata
3. Pupil
4. Otot siliar
5. Iris
6. Lensa mata
7. Retina
8. Syaraf optik

4
Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 15 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Fungsi bagian mata:


Pupil : celah cahaya, mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata.

Iris : selaput yang membentuk celah berfungsi memberi warna pada mata.

Lensa Mata : mengatur pembiasan cahaya yang masuk pada mata.

Retina : tempat bayangan ( sebagai layar)

Otot Siliar berfungsi untuk memegang lensa mata dan mengatur tebal / tipisnya lensa
mata.
Lukisan Pembentukan Bayangan

(+)
Benda

Bayangan

Benda
Dekat

Sifat bayangan : - nyata


- terbalik
- diperkecil

2F2

2F1

2F1

2F1

Bayangan

Akomodasi Mata

a. Akomodasi Maksimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih cembung ketika mata melihat benda yang
dekat.
Jarak terdekat yang masih dapat dilihat mata dengan jelas disebut titik dekat atau Punctum Proximum
( PP )
Untuk mata Normal PP = 25 cm.
b. Akomodasi minimum : Keadaan lensa mata menjadi lebih tipis ketika melihat benda jauh.
Jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata dengan jelas tanpa akomodasi disebut titik jauh atau
punctum remotum ( PR ).
Untuk mata normal PR = jauh tak terhingga.

Cacat Mata
Miopi ( rabun jauh / terang dekat )
Yaitu mata yang dapat melihat jelas pada
jarak dekat tetapi kabur ( rabun ) melihat
benda jauh.
Terjadi karena bayangan benda jauh jatuh
didepan retina.
Dapat ditolong dengan Kaca mata lensa Negatif ( cekung )
Setelah memakai kaca mata :
Si = - PR

dan

Bayangan

So = Jauh tak hingga

1
1 1 1
1
=
f so si PR
Jadi :

f = - PR

Kuat lensa

P=

100
PR

Hipermetropi ( rabun dekat / terang jauh)


Yaitu : mata yang dapat melihat benda jauh dengan jelas tetapi rabun melihat benda dekat.
Terjadi karena bayangan benda dekat jatuh dibelakang retina.

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 16 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Dapat ditolong dengan kaca mata lensa positif.


Persamaan :
Si = - PP dan So = 25 cm
100
Kuat lensa :
P 4
PP
100
Jarak fokus :
f
P

O
Benda
dekat
Bayangan ( Image )

Mata Tua ( Presbiopi )

Mata yang tidak dapat melihat benda dekat maupun benda jauh dengan
jelas.
Terjadi karena adanya penurunan kemampuan daya akomodasi mata,
sesuai dengan bertambahnya usia.
Dapat ditolong dengan Kaca Mata lensa Bifoka ( lensa rangap )

Kaca mata lensa rangkap

LUP
LUP adalah alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda- benda kecil agar tampak lebih
besar dan jelas.
Susunan Lensa
1. Terdiri dari sebuah lensa cembung ( lensa + )
2. Letak benda yang diamati : antara O dan F.
Bayangan
Sifat Bayangan pada Lup :
(+ )
- maya
- tegak
Benda
- diperbesar
F

Rumus Perbesaran ( M = magnifier )


1. Mata berakomodasi maksimum:
PP
M
1
f
2. Mata tanpa akomodasi :
PP
M
f
Keterangan :
f = jarak fokus Lup
PP = jarak titik dekat mata
M = perbesaran

Lukisan pem bentukan bayangan pada LUP

15. Menjelaskan terjadinya gejala listrik statis serta menentukan jenis muatan.
Partikel pembangun atom terdiri dari 3 :
1. Proton : bermuatan positif ( + )
2. Elektron : bermuata negatif ( - )
3. Neutron : tidak bermuatan ( netral )
Elektron terletak pada kulit atom, sedangkan proton dan neutron berada pada inti atom yang
disebut Nukleus
Elektron bergerak mengelilingi inti atom mirip seperti planet-planet mengelilingi matahari.
Proton

Pada Inti atom terdapat :


1. Netron
2. Proton
3. Elektron ; terdapat pada kulit atom

Elektron

Neutron

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 17 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Jadi yang menyumbang muatan atom adalah partikel elektron dan proton.
Benda netral dapat diberi muatan listrik dengan cara menggosok.
1. Plastik jika digosok dengan kain wol menjadi bermuatan negatif.
Terjadi karena eletron elektron kain wol berpindah ke plastik.
Jadi : benda bermuatan negatif jika mengalami kelebihan elektron / kekurangan proton.
2. Kaca digosok dengan kain sutera menjadi bermuatan Positif, karena elektron elektron
dari kaca berpindah ke kain sutra.
Jadi: benda bermuatan positif karena mengalami kekurangan elektron atau kelebihan
proton.
Menentukan besaran Fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik
Cara mengukur kuat arus : Dengan Amperemeter , dipasang secara seri
Ampermeter

Lampu

Baterai

Saklar adalah alat untuk memutus / menyambung arus listrik pada suatu rangkaian.
Sekring alat yang dapat membatasi arus listrik.
Beda Potensial ( V ) : Energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan
V = beda potensial ( volt )
W = energi ( Joule )
Q = besar muatan ( Coulomb )

W
V=
Q

Lampu

Tegangan Jepit : tegangan terukur ketika


arus listrik mengalir.

Voltmeter

Alat ukur beda potensial : Voltmeter ,


dipasang secara paralel.

Baterai
Gambar : Pengukuran beda potensial

HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK

Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial dan
berbanding terbalik dengan hambatan penghantar
I=

V
R

V1 V2

I1
I2

I
V
R

= Kuat arus listrik ( A )


= Beda potensial ( V)
= Hambatan listrik ( )

Hambatan kawat penghantar


L
R=
A

Persiapan Menghadapi UN 2015

L
A
d

4 L
R=
d 2

Page 18 of 26

= panjang kawat penghantar ( m )


= luas penampang kawat ( m2 )
= diameter kawat ( m )
= hambat jenis ( .m )
= hambatan kawat ( )
Created by Johansen,S.Pd

SUSUNAN HAMBATAN
1. SERI
Sifat seri :
1. Kuat arus pada setiap hambatan sama besar.

R1

I1

V1

I1 = I2 = I
2. Jumlah beda potensial pada setiap hambatan sama
dengan potensial sumber.

R2

I2

V2

+ V

V = V1 + V2
3. Hambatan pengganti seri menjadi lebih besar dari salah
satu hambatan terbesar
Rs = R1 + R2
PARALEL
Sifat paralel :
1. Jumlah kuat arus pada setiap hambatan sama
dengan kuat arus sumber.
I = I1 + I2
2. Beda potesial pada setiap hambatan adalah sama
dan sama dengan beda potensial sumber.

I1

R1

I2

R2

V.Baterai

Gambar : Susunan hambatan Paralel

V = V1 = V2
3. Hambatan pengganti paralel menjadi lebih kecil
dari salah satu hambatan yang terkecil.

1
1
1

R p R1 R2

14. Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari hari.
a. Rumus rumus Energi Listrik
W = V.I.t

Keterangan :
2

W = I .R.t

W = P.t

W=

V2
t
R

b. Rumus Daya Listrik

P = V.I = I2.R =

Persiapan Menghadapi UN 2015

V2
R

W
t

W
P
t
i
R
V
Ro
L
A

Page 19 of 26

= energi listrik ( Joule )


= daya listrik ( watt )
= waktu ( s )
= kuat arus ( A )
= hambatan listrik ( )
= beda potensial ( volt )
= hambatan mula mula ( )
= panjang ( meter )
= luas penampang ( m2 )

Created by Johansen,S.Pd

15. Menjelaskan cara pembuatan magnet serta menentukan kutub kutub yang dihasilkan.
Klasifikasi Magnet
Berdasarkan gaya tarik magnet terhadap benda, maka benda dikelompokkan menjadi :
1. Benda Magnetis : yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : besi, baja, nikel, alcomaks, alniko, kobalt.
2. Benda Non Magnetis : yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Contoh : tembaga, kayu, kertas, plastik, aluminium.
Berdasarkan kuat lemahnya gaya tarik magnet terhadap benda :
1. Ferromagnetik : benda yang ditarik kuat oleh magnet.
Contoh: besi, baja, nikel, kobalt
2. Paramagnetik : benda yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh : platina dan mangan
3. Diamagnetik : benda yang ditolak oleh magnet.
Contoh : bismuth dan timah.
Ada 2 Kutub magnet:
1. Kutub Utara ( U ) selalu menunjuk ke utara bumi.
2. Kutub Selatan ( S ) selalu menunjuk ke selatan bumi.
Membuat magnet ada 3 cara :
1. Dengan cara menggosok : magnet digosok terhadap calon magnet secara teratur dan
searah.
Magnet

Calon Magnet

2. Dengan menggunakan arus listrik


Calon magnet ( paku besi ) dililit dengan kawat kumparan, kemudian dihubungkan dengan
arus listrik.

3. Dengan Induksi

Gambar 4

Magnet
U
S

Calon magnet

16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.


Induksi magnetik oleh perubahan Fluks magnetik.
S

U
Magnet di dorong
masuk kumparan

Arus mengalir

Magnet di dorong
masuk kumparan

Arus mengalir

Galvanometer

Gambar :2

Magnet di tarik keluar


kumparan

Arus mengalir

Gambar:3

Kesimpulan : GGL induksi timbul jika kumparan mengalami perubahan fluks magnetik ( jumlah garis
gaya magnet ).
Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 20 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Ada 3 faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:


1. Kecepatan gerak magnet keluar masuk kumparan
Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan
Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
3. Kekuatan magnet
Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.
Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan memasukkan
inti besi lunak.
Besar GGL induksi menurut Michael Faraday :

N.
t

= perubahan fluks magnetik ( Wb )


t = selang waktu ( s )
N = jumlah lilitan kumparan

GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara lain yaitu:


1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di
dekat magnet.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada
kumparan primer yang di dekatnya terletak kumparan sekunder
maka pada kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul GGL
induksi.
3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan
sekunder didekatkan dapat timbul GGL induksi. Arus induksi yang
timbul adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi adalah GGL AC.
Penerapan GGL Induksi dalam kehidupan sehari hari :
1. Generator dan Dinamo
2. Transformator
3. Induktor Rumhkorff
TRANFORMATOR
Ialah alat untuk mengubah tegangan bolak balik dari nilai tertentu ke nilai yang di inginkan
Prinsip kerjanya : menghubungkan kumparan primer dengan sumber arus bolak balik, maka pada
kumparan sekunder akan dihasilkan ggl Induksi.

Transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri
ciri :
1. Jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer.
Np > Ns
2. Tegangan sekunder lebih besar daripada tegangan primer,
Vs > Vp
3. kuat arus sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer.
Is < Ip
Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki
ciri-ciri:
Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 21 of 26

Created by Johansen,S.Pd

1.

Jumlah lilitan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan primer,


Ns < Np
2. Tegangan sekunder lebih kecil daripada tegangan primer,
Vs < Vp
3. Kuat arus sekunder lebih besar daripada kuat arus primer.
Is > Ip

18. Mendeskripsikan konsep atom, ion dan molekul dihubungkan dengan produk kimia seharihari.
ATOM, ION, DAN MOLEKUL,
Setiap zat tersusun atas partikel-partikel terkecil, bisa berupa atom, molekul, atau ion.
TEORI ATOM
1. Leucippus dan Democritus
Atom berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos (a berarti tidak dan tomos berarti terbagi). Ukuran atom
sangat kecil, jari-jarinya sebesar 10-8 cm.
2. Aristoteles
Ia menyatakan bahwa materi bersifat kontinu, artinya dapat dibagi terus menerus tanpa batas.
3. John Dalton
Teori tentang atom yang sangat terkenal adalah Teori atom John Dalton. Pokok-pokok teori atom John
Dalton antara lain :
a. Setiap materi terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom.
b. Unsur terdiri atas atom yang sejenis
c. Atom-atom suatu unsur adalah identik ( memiliki massa, ukuran, dan sifat yang sama ), tetapi berbeda
dari atom unsur lain
d. Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu.
e. Reaksi kimia adalah merupakan penataan ulang atom-atom. Suatu atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan atau diubah menjadi atom unsur lain pada suatu reaksi.
Pendapat Dalton mengenai atom ini kemudian disempurnakan oleh ahli-ahli yang lain seperti J.J. Thomson,
Rutherford, Niels Bohr, dan Louis de Broglie. Menjelang abad ke-19, diketahui bahwa atom bukanlah
partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi karena mengandung sejumlah partikel subatomik yaitu :
A.

inti atom ( nukleus ) yang terdiri dari :


1. proton : bermuatan positif, dan
2. netron : tidak bermuatan

B.

Elektron : bermuatan negatif, bergerak mengelilingi inti atom

Jumlah dari massa proton dan neutron disebut nomor massa yang besarnya hampir sama dengan massa
atom. Contoh: atom oksigen mempunyai nomor atom 8 dan nomor massa 16, sehingga atom oksigen
mengandung 8 proton dan 8 neutron.
Nomor massa (A) = Jumlah proton + Jumlah neutron, atau
Jumlah neutron = Nomor massa Nomor atom
Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa
adalah sebagai berikut :

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 22 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Keterangan:
X = lambang atom
A = nomor massa
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
Contoh: atom Natrium ( 11Na23 )
nomor atom = 11, menyatakan jumlah proton = 11, jumlah electron = 11
nomor massa = 23.

19.

Memahami klasifikasi zat serta perubahannya


Sifat Asam, Basa, dan Garam

1. Asam
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buahbuahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam.
Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+ ). Asam akan terionisasi
menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Beberapa asam yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini :

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Tabel : Beberapa asam yang dikenal


Nama asam
Terdapat dalam
Asam asetat
Asam askorbat
Asam sitrat
Asam borat
Asam karbonat
Asam klorida
Asam nitrat
Asam fosfat
Asam sulfat
Asam tatrat
Asam malat
Asam formiat
Asam laktat
Asam benzoat

Larutan cuka
Jeruk, tomat, sayuran
Jeruk
Larutan pencuci mata
Minuman berkarbonasi
Asam lambung, obat tetes mata
Pupuk, peledak ( TNT )
Deterjen, pupuk
Baterai mobil, pupuk
Anggur
Apel
Sengatan lebah
Keju
Bahan pengawet makanan

2. Basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Ion hidroksida terbentuk karena
senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa
dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat
basa. Perhatikan tabel berikut ini!
Tabel : Beberapa basa yang dikenal
No.
Nama basa
Terdapat dalam
1.
2.
3.
4.

1. Aluminium hidroksida
2. Kalsium hidroksida
3. Magnesium hidroksida
4. Natrium hidroksida

Deodoran, antacid
Mortar dan plester
Obat urus-urus, antasid
Bahan sabun

Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam dan basa terdapat pada tabel
berikut ini !

No.
1
2
3
4
5

Tabel : Perbedaan sifat asam dan sifat basa


Asam
Basa
+

Menghasilkan ion H dalam air.


Senyawa asam memiliki rasa asam
Sebagian besar reaksi dengan logam
menghasilkan H2.
Senyawa asam bersifat korosif.
Dapat mengubah warna zat yang dimiliki
oleh zat lain (dapat dijadikan indikator
asam atau basa).

Persiapan Menghadapi UN 2015

Menghasilkan ion OH dalam air


Senyawa basa terasa pahit.
Terasa licin di tangan, seperti sabun.
Senyawa basa bersifat dapat merusak kulit (kaustik ).
Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang
dihasilkan berbeda dengan asam).

Page 23 of 26

Created by Johansen,S.Pd

3. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara
lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa
digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari air laut dengan cara penguapan
dan kristalisasi. Garam yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh
garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa.
Mengapa demikian? Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam maupun
basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi
dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika
dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.
HCl + NaOH NaCl +
Asam
Basa
Garam dapur

20.

H2O
Air

Memahami klasifikasi zat serta perubahannya

A. UNSUR
KONSEP : Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia
biasa.
Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi
dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat tunggal.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat
menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau panas. Pada
umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur logam yangberwujud cair yaitu air
raksa. Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan seharihari, antara lain:
a. Khrom (Cr)
Digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe)
Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk
konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni )
Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh karena itu nikel digunakan
sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu)
Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan
timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn)
Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah
karat.
f. Platina (Pt)
Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman
tulang yang patah.
g. Emas (Au)
Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan
sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak
banyak digunakan sebagai bahan koin.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap penghantar arus listrik yang buruk, dan
tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat
satu unsur non logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non
logam yang bermanfaat dalam kehidupan seharihari, antara lain:
Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 24 of 26

Created by Johansen,S.Pd

a.

b.

c.

Fluor (F)
Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon 12 sebagai
pendingin kulkas dan AC.
Brom (Br)
Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat
pemadam kebakaran
Yodium (I)
Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan
sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung

3. Unsur semi logam (Metaloid)


Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat
dalam kehidupan seharihari, antara lain :
a. Silikon (Si)
Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak
digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan untuk
membuat gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge )
Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat.
Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator
sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Seorang ahli kimia yang bernama Demitri Mendleev (1834 - 1907) mengajukan susunan tabel sistem
periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang terdapat
di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata
cara untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut. Jons Jacob Berzelius (1779 - 1848),
memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :

1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah
satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
Contoh
Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis O, Aluminium ditulis Al, Kalsium ditulis Ca.
Unsur yang terdapat di alam terdiri dari unsur monoatomik, unsur diatomik, dan unsur poliatomik
a. Unsur Monoatomik
Sebagian besar unsur memiliki partikel-partikel yang berupa atom tunggal atau disebut juga unsur
monoatomik. Contohnya : unsur-unsur logam, unsur-unsur gas mulia ( helium, neon, argon, kripton,
xenon, radon, boron, karbon, dan silikon ).
b. Unsur Diatomik
Unsur-unsur yang membentuk molekul yang tersusun dari dua atom disebut unsur diatomik.
c. Unsur poliatomik
Unsur-unsur yang membetuk molekul yang tersusun atas tiga buah atau lebih atom disebut unsur
poliatomik. Misalnya : ozon (O3) yang tersusun atas tiga buah atom unsur oksigen. Contoh lain yaitu
belerang yang mampu membentuk molekul unsur yang tersusun atas 8 atom belerang (S8).
Unsur-unsur logam seperti natrium, kalsium, tembaga, emas, dan besi dalam keadaan bebasnya atau tidak
bersenyawa dengan unsur lain, tersusun atas partikel terkecil materi yang termasuk ke dalam golongan
atom. Jadi, sepotong logam besi disusun oleh atom-atom besi yang memiliki struktur atau pola tertentu.
Selain unsur logam, ada juga unsur-unsur bukan logam yang dalam keadaan bebasnya (dalam keadaan
tidak bersenyawa dengan unsur lain) tersusun atas atom-atom. Misalnya, unsur-unsur dari golongan gas
mulia helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).
Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 25 of 26

Created by Johansen,S.Pd

Persiapan Menghadapi UN 2015

Page 26 of 26

Created by Johansen,S.Pd

You might also like