You are on page 1of 29

Perang Yarmuk

Bismillah,

Perang yang terjadi di tahun 13 H antara Imperium Byzantium/Romawi Timur dibawah Flavius
Heraklius- Φλάβιος Ἡράκλειος- dengan Khalifah Rasyidin/Lurus di beri petunjuk  Abu Bakar
Ash Shiddiq. Antara 240.000 pasukan Romawi dengan 40.000 kaum muslimin.

Dalam riwayat Ahmad dan An-Nasa`i, dari Abu Sukainah radhiyallahu ‘anhu dari salah seorang
shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya dengan sanad yang jayyid, disebutkan:

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ‫ت بَ ْينَهُ ْم َوبَ ْينَ ْال َح ْف ِر فَقَا َم َرسُوْ ُل هللا‬ ْ َ‫ص ْخ َرةٌ َحال‬ َ ‫ت لَهُ ْم‬ ْ ‫ض‬ َ ‫َق َع َر‬ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ َح ْف ِر ْال َخ ْند‬ َ ‫بي‬ ُّ َّ‫لَ َّما أَ َم َر الن‬
‫ث‬ ُ ُ‫ فَنَد ََر ثُل‬.‫ص ْدقًا َو َع ْدالً الَ ُمبَ ِّد َل لِ َكلِ َماتِ ِه َوهُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬ ِ ‫ك‬ َ ِّ‫ت َكلِ َمةُ َرب‬ ْ ‫ تَ َّم‬:‫َق َوقَا َل‬ ِ ‫ض َع ِردَا َءهُ نَا ِحيَةَ ْالخَ ْند‬ َ ‫َوأَ َخ َذ ْال ِمع َْو َل َو َو‬
ُ
َ‫ تَ َّمت َكلِ َمة َربِّك‬:‫ال‬ ْ َ
َ ‫ب الثانِيَة َوق‬ َ َّ َ ‫ض َر‬ ُ ٌ َ َّ
َ ‫صلى هللاُ َعل ْي ِه َو َسل َم بَرْ قة ث َّم‬ َ َّ َ ِ‫ضرْ بَ ِة َرسُوْ ِل هللا‬ َ ‫ق َم َع‬ َ ُ ْ
َ ‫ار ِس ُّي قائِ ٌم يَنظ ُر فبَ َر‬ َ ِ َ‫ْال َح َج ِر َو َس ْل َمانُ ْالف‬
ُ‫ت َكلِ َمة‬ ْ ‫ تَ َّم‬:‫ال‬ َ َ‫ب الثَّالِثَةَ َوق‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ت بَرْ قَةٌ فَ َرآهَا َس ْل َمانُ ثُ َّم‬ ْ َ‫ث ْاآل َخ ُر فَبَ َرق‬ ُ ُ‫ فَنَ َد َر الثُّل‬.‫ص ْدقًا َو َع ْدالً الَ ُمبَ ِّد َل لِ َكلِ َماتِ ِه َوهُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬ ِ
َ َ َ َّ
ُ‫صلى هللاُ َعل ْي ِه َو َسل َم فأ َخذ ِردَا َءه‬ َ َّ ْ ُ ُ ُّ َ
َ ِ‫ فنَد ََر الثلث البَاقِي َوخ ََر َج َرسُوْ ُل هللا‬.‫صدقا َو َعدال ال ُمبَد َِّل لِكلِ َماتِ ِه َوه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬ ْ َ َ ً ْ ً ْ ِ َ‫َربِّك‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ َ ِ‫ال لَهُ َرسُوْ ُل هللا‬ َ َ‫ ق‬.ٌ‫َت َم َعهَا بَرْ قَة‬ ْ ‫ض َربْتَ َما تَضْ ِربُ َرْ بَةً إِالَّ َكان‬ َ َ‫ك ِح ْين‬ َ ُ‫ يَا َرسُوْ َل هللاِ َرأَ ْيت‬: ُ‫ قَا َل َس ْل َمان‬،‫س‬ َ َ‫َو َجل‬
ْ
‫ض َربْت الض بَة األولى ُرفِ َعت لِي‬ َ ُ ْ َ ْ‫َّر‬ ُ ْ
َ َ‫ فإِني ِحين‬:‫ال‬ ِّ َ َ
َ ‫ ق‬.ِ‫ك بِال َحق يَا َرسُوْ َل هللا‬ ِّ ْ َ َّ
َ ‫ َوال ِذي بَ َعث‬،‫ إِي‬:‫ال‬ َ َ َ‫ْت‬ َ
َ ‫ َرأي ذلِكَ ؟ فق‬، ‫ يَا َسل َم‬:‫َو َسلَّ َم‬
َ ُ‫ان‬ ْ
‫ع هللاَ أ ْن يَفت ََحهَا َعلَ ْينَا‬ ْ َ ُ ‫ ا ْد‬،ِ‫ يَا َرسُوْ َل هللا‬:‫ض َرهُ ِم ْن أصْ َحابِ ِه‬ َ َ ‫ قَا َل لَهُ َم ْن َح‬.‫ي‬ َ
َّ َ‫َمدَائِنُ ِك ْس َرى َو َما َحوْ لَهَا َو َمدَائِنُ َكثِي َْرةٌ َحتَّى َرأ ْيتُهَا بِ َع ْين‬
ُ‫ت ِلي َمدَائِن‬ ْ ‫ْت الضَّرْ بَةَ الثَّانِيَةَ فَ ُرفِ َع‬ ُ ‫ض َرب‬ َ َّ ‫م‬ ُ ‫ث‬ .َ‫ك‬ ‫ل‬ َ
‫ذ‬ ‫ب‬ ‫م‬ َّ ‫ل‬
ِ ِ َ َ َ ِ َ ُ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬ َ ِ‫ فَ َدعَا َرسُوْ ُل هللا‬.‫ب بِأ َ ْي ِد ْينَا بِالَ َدهُ ْم‬ َ ‫َويُ َغنِّ َمنَا ِديَا َرهُ ْم َويُ َخ ِّر‬
‫ فَ َدعَا‬.‫ب بِأ ْي ِد ْينَا بِالَ َدهُ ْم‬ َ َ ِّ‫ع هللاَ أ ْن يَفتَ َحهَا َعلَ ْينَ َويُ َغنِّ َمنَا ِديَا َرهُ ْم َويُ َخر‬ ْ َ ُ ‫ يَا َرسُوْ َل هللاِ ا ْد‬:‫ قَالوا‬.‫ي‬ ُ َ
َّ َ‫ص َر َو َما َحوْ لَهَا َحتَّى َرأ ْيتُهَا بِ َع ْين‬ َ ‫قَ ْي‬
‫ال‬ َ ‫ق‬
َ َّ َ ِ َ َ. ‫ي‬ َ ‫ن‬‫ي‬ْ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ُ ‫ت‬ ْ
‫ي‬ َ ‫أ‬‫ر‬ ‫ى‬ َّ ‫ت‬ ‫ح‬
َ َ ‫ى‬ ‫ر‬ ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ َ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ه‬َ ‫ل‬ ْ‫و‬
ِ َ َ َ َ ِ ََ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ة‬ َ
‫ش‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ْ
‫ال‬ ُ‫ن‬ ‫ئ‬ ‫َا‬
‫د‬
ِ َ ِ َِ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ْ
‫ت‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ر‬
ُ َ ‫ف‬ َ ‫ة‬ َ ‫ث‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬َّ ‫ث‬‫ال‬ ُ
‫ْت‬‫ب‬ ‫ر‬ ‫ض‬
َ َ َّ ‫م‬ ُ ‫ث‬ . ‫ك‬َ ‫ل‬ َ
‫ذ‬ ‫ب‬
ِ ِ َ َ َ ِ‫م‬ َّ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ه‬ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬َ ُ ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬‫ص‬ َ ِ ‫هللا‬ ‫ل‬
ُ ‫َرسُو‬
ُ‫ َوا ْت ُر ُكوا التُّرْ كَ َما تَ َر ُكوْ ك ْم‬،‫ َدعُوا ْال َحبَ َشةَ َما َو َد ُعوْ ُك ْم‬:َ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِع ْن َد َذلِك‬ َ ِ‫َرسُوْ ُل هللا‬

“Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan penggalian khandaq, ternyata ada
sebongkah batu sangat besar menghalangi penggalian itu. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bangkit mengambil kapak tanah dan meletakkan mantelnya di ujung parit, dan
berkata: “Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an) sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Terpecahlah sepertiga batu tersebut. Salman Al-Farisi
ketika itu sedang berdiri memandang, dia melihat kilat yang memancar seiring pukulan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau memukul lagi kedua kalinya, dan
membaca: “Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an) sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Pecah pula sepertiga batu itu, dan Salman melihat lagi
kilat yang memancar ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul batu tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul sekali lagi dan membaca: “Telah
sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur`an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang
dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” Dan untuk ketiga kalinya, batu itupun pecah berantakan. Kemudian beliau
mengambil mantelnya dan duduk. Salman berkata: “Wahai Rasulullah, ketika anda memukul
batu itu, saya melihat kilat memancar.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata
kepadanya: “Wahai Salman, engkau melihatnya?” Kata Salman: “Demi Dzat Yang mengutus
anda membawa kebenaran. Betul, wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Ketika saya memukul itu, ditampakkan kepada saya kota-kota Kisra Persia dan
sekitarnya serta sejumlah kota besarnya hingga saya melihatnya dengan kedua mata saya.”
Para shahabat yang hadir ketika itu berkata: “Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar
membukakannya untuk kami dan memberi kami ghanimah rumahrumah mereka, dan agar kami
hancurkan negeri mereka dengan tangan-tangan kami.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pun berdoa. “Kemudian saya memukul lagi kedua kalinya, dan ditampakkan kepada
saya kota-kota Kaisar Romawi dan sekitarnya hingga saya melihatnya dengan kedua mata
saya.” Para shahabat berkata: “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar
membukakannya untuk kami dan memberi kami ghanimah rumah-rumah mereka, dan agar kami
hancurkan negeri mereka dengan tangan-tangan kami.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pun berdoa. “Kemudian pada pukulan ketiga, ditampakkan kepada saya negeri
Ethiopia dan desa-desa sekitarnya hingga saya melihatnya dengan kedua mata saya.” Lalu
beliau berkata ketika itu: “Biarkanlah Ethiopia (Habasyah) selama mereka membiarkan kalian,
dan tinggalkanlah Turki selama mereka meninggalkan kalian.”

Dalam rangka pemenuhan isyarat/nubuwah dari Rasulullah shallallahu alaihi wassalam akan
penaklukan Romawi dan Persia, maka Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq membuat pasukan
dengan para panglimanya sebelum peperangan dahsyat di Yarmuk 13 H:
1. Abu Bakar menyerahkan panji kepada Yazid bin Abi Sufyan beserta pasukan yang banyak. Ia
juga dibantu oleh Suhail bin Amru dan orang-orang seperti dirinya dari kalangan penduduk
Makkah. Abu Bakar turut berjalan bersamanya sambil memberikan wasiat kepadanya bagaimana
taktik berperang dan menyerahkan kepadanya penaklukan kota Damaskus.
2. Abu Bakar juga mengutus Abu Ubaidah bin al-Jarrah dengan membawa tentaranya. Sambil
berjalan Abu Bakar juga memberikan wasiat serta menyerahkan kepadanya penaklukan kota
Horns.
3. Abu Bakar mengutus Amru bin aI-Ash beserta para tentaranya untuk menaklukkan Palestina.
4. Abu Bakar memindahkan Syarahbil bin Hasanah dari Iraq untuk ditempatkan ke Syam sebagai
kepala pasukan. Dan dirinya diperintahkan untuk menaklukkan Yordania.
Jalan yang ditempuh Yazid bin Abu Sufyan melalui Tabuk, demikianpula halnya dengan Abu
Ubaidah dan Syarahbil bin Hasanah.
Adapun Amru bin aI-Ash berjalan dengan pasukannya melalaui jalan al-Mu’riqah230 hingga
sampai di Ghamr al-Arabat231 • Sementara Abu Ubaidah berhenti di al-Jabiyah232 Abu Bakar
ash-Shiddiq selalu mengirim pasukan tambahan kepada mereka. Setiap pasukan tambahan
tersebut dipersilakan memilih untuk ikut bergabung dengan pemimpin tentara mana yang mereka
suka.
Peta perjalanan Para Panglima Islam ke Syam/Suriah

Persiapan Romawi Menghadapi Peperangan


Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang disebutkan oleh Saif dan lain-lainnya mengenai jalan
peperangan sebagaimana disebutkan Ibnu Jarir dan lainnya, dia berkata,
“Ketika pasukan Islam berjalan menuju Syam, tentara Romawi merasa kaget dan sangat takut,
segera mereka mengirim surat kepada Heraklius memberitahukan padanya tentang kejadian ini,
disebutkan bahwa Heraklius ketika itu sedang berada di Homs/Hims, dan pada tahun itu dia
baru melaksanakan haji ke Baitul Maqdis.
Ketika berita ini sampai kepadanya dia menuliskan surat balasan, Celakalah kalian
sesungguhnya mereka adalah pemeluk agama baru. Tidak ada yang dapat mengalahkan
mereka. Patuhilah aku dan berdamailah dengan mereka dengan menyerahkan kepada mereka
setengah dari penghasilan bumi kalian. Bukankah kalian masih memiliki pegunungan Romawi?
Jika kalian tiak mematuhi kata-kataku maka mereka pasti akan merampas negeri Syam dari
kalian dan akan memojokkan kalian hingga terjepit di pegunungan Romawi.”

Ketika itu Kaisar berjalan menuju Homs dan memerintahkan agar seluruh tentara Romawi keluar
bersama para panglima untuk menghadapi setiap panglima Islam dan pasukannya dengan
membawa personil pasukan yang sangat banyak. Dia memerintahkan saudara kandungnya -
Tazariq/Theodore Trithyrius- dengan’membawa 90.000 pasukan untuk menghadapi Amru bin
aI-Ash dan dia juga mengutus Jarajah bin Tuzra untuk menghadapi Yazid bin Abu Sufyan
dengan mendirikan kemahnya sejajar dengan kemah Yazid dan dengan personil pasukan
sebanyak 50.000 hingga 60.000 untuk menghadapi Yazid. Heraklius kemudian mengutus ad-
Duraqis untuk menghadapi Syarahbil bin Hasanah. Dan al-Fiqar -ada yang mengatakan al-
Qaiqalan bin Nusthus menanti Heraklius- untuk menghadapi Abu Ubaidah bin al-Jarrah dengan
membawa 60.000 personil pasukan.
Orang-orang Romawi berkata, Demi Allah, kita akan membuat Abu Bakar sibuk menghalangi
para pasukan berkudanya untuk menginjakkan kaki mereka di tanah kita. Jumlah tentara kaum
muslimin ketika itu hanya sekitar 21.000 di luar pasukan Ikrimah bin Abu Jahal. Ia bersiap-siap
berhenti di perbatasan negeri Syam dengan membawa 6000 pasukannya untuk membantu
pasukan Islam bila diperlukan. Para panglima menulis surat kepada Abu Bakar tentang
keberadaan personil pasukan musuh yang sangat besar jumlahnya. Maka Abu Bakar membalas
surat mereka dan mengatakan,

“Hendaklah kalian bersatu dalam satu pasukan, dan hadapilah tentara kaum
Musyrikin, sesungguhnya kalian adalah Ansharullah -penolong agama Allah- dan
Allah pasti akan menolong orang-orang yang menolong agamaNya.
Sebaliknya Dia pasti akan menghinakan orang-orang yang kafir terhadapNya.
Sesungguhnya kalian tidak akan dikalahkan karena jumlah kalian yang sedikit,
tetapi kalian akan dikalahkan disebabkan dosa-dosa kalian,
maka jagalah diri kalian dari dosa-dosa,
dan hendaklah setiap panglima pasukan shalat bersama tentaranya“.237

Ketika Heraklius mendengar apa yang dikatakan Abu Bakar ashShiddiq kepada para tentaranya
agar bersatu, ia segera menulis surat kepada seluruh panglimanya untuk menyatukan seluruh
pasukan pula. Dan hendaklah seluruh pasukan berhenti di tempat yang luas, lapang dan sedikit
jalan untuk melarikan diri. Pimpinan tertinggi seluruh pasukan adalah saudaranya sendiri, yakni
Theodore Trithyrius/Tazariq. Pasukan terdepan dipimpin oleh Jarajah, dan sayap kiri dan kanan
dipimpin oleh Bahan dan ad-Daraqus, pasukan penyerang dipimpin oleh alFaiqar.23H
Saif bin Umar berkata, “Tentara Romawi mulai bergerak dan berhenti di al-Waqusah dekat
Yarmuk dan lembah itu menjadi parit bagi mereka”

Kedatangan Khalid bin al-Walid dari Iraq Menuju Syam


Ketika para sahabat meminta bantuan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq sambil memberitahukan
kedatangan tentara Romawi dengan jumlah besar ke Yarmuk, maka Abu Bakar ash-Shiddiq
menulis surat kepada Khalid bin Walid agar menarik diri dari Iraq dan meninggalkan
penggantinya di sana untuk selanjutnya berjalan dengan cepat menuju Syam dengan bala
tentaranya. Jika telah sampai ke Syam maka dialah yang menjadi pemimpin tertinggi seluruh
pasukan.

Khalid bergerak cepat membawa 6000 personil pasukan menuju Syam. Sementara yang menjadi
penunjuk jalan waktu itu adalah Rafi’ bin Umairah ath-Tha’iy. Rafi’ menunjukkan kepada
Khalid agar berjalan melalui as-Samawah.239 Hingga sampai di Quraqir.240 Kemudian mereka
berjalan dari jalan yang tidak pernah dilalui oleh seorangpun sebelumnya. Mereka memotong
jalan melalui daratan dan padang pasir serta melewati lembah-lembah, mendaki gunung-gunung,
mereka berjalan di tempat yang tidak biasa dijalani orang.

Sementara Rafi terus menunjuki mereka jalan-jalan mu’ tisyah. 241 Unta-unta mereka sengaja
tidak diberi minum hingga ketika menjumpai air unta-unta itu diberi minum sebanyak-
banyaknya untuk kemudian digiring bersama mereka. Dalam kondisi mereka tidak lagi memiliki
persediaan air, mereka mulai menyembelih unta tersebut untuk diambil persediaan air yang
tersimpan dalam punuknya. Adapun dagingnya mereka gunakan sebagai bekal makanan mereka.
Akhirnya mereka sampai di Suwa242 -A1hamdulillah bagiNya segala puji atas segala nikmat-
dalam lima hari perjalanan. Mereka keluar menuju Romawi dari arah Tadmur,243 di sana
penduduk Tadmur dan Arakah sepakat untuk damai. Kemudian Khalid dan pasukannya
melanjutkan ke Azra dan kemudian ke di Parit Bushra245 dan ia mendapati para sahabat sedang
memerangi penduduk wilayah itu. Akhirnya penduduk negeri itu meminta perdamaian dan
menyerahkan negeri itu kepada Khalid, dan itulah kota pertama yang ditaklukkan di Syam,
alhamdulillah

Peta Perjalanan Khalid bin Walid ke Syam dari wilayah Iraq

#
Bersatunya Seluruh Tentara Islam dan Persiapan Peperangan
Ketika tentara Romawi beserta para panglimanya berkumpul di alWaqusah248 maka para
sahabat berpindah dari tempat lama mereka ke suatu tempat yang berdekatan dengan tentara
Romawi di sebuah jalan yang tidak memiliki jalan alternatif lainnya kecuali jalan itu saja. Amru
bin aI-Ash berkata, “Bergembiralah wahai saudara-saudaraku sekalian! Demi Allah pasukan
Romawi telah terkepung(belakang, kiri, dan kanan mereka jurang dan di depan pasukan
muslimin menanti), setiap tentara yang terkepung sedikit sekali bagi mereka peluang untuk
menang.249 Ketika para sahabat berkumpul untuk bermusyawarah bagaimana cara mereka
bergerak menuju Romawi, ketika itu para panglima duduk untuk mengikuti musyawarah itu,
datanglah Abu Sufyan dan berkata, “Aku tidak pernah mengira akan diberi umur panjang
hingga dapat menyaksikan suatu perkumpulan untuk menyusun siasat perang sementara aku
tidak hadir situ.” Setelah itu ia mengusulkan agar pasukan dibagi menjadi tiga pasukan:
Sepertiganya bersiap-siap di depan tentara Romawi, kemudian sepertiga lainnya yang terdiri dari
perbekalan dan para wanita agar berjalan, dan Khalid dengan sepertiga tentara lainnya di posisi
belakang, maka jika musuh telah mencapai perkemahan wanita dan perbekalan mereka, Khalid
akan segera berpindah ke depan kaum wanita dan mereka dapat menyelamatkan diri ke tempat
yang lapang di belakang Khalid dan pasukannya, sambil menunggu kedatangan bala bantuan,
maka mereka segera melaksanakan pendapat itu dan itulah ide yang terbaik. Ketika Khalid
sampai di Syam, Bahan menerima lagi bantuan tentara dari Romawi. Sempurnalah jumlah
pasukan Romawi menjadi 240.000 personil pasukan, 80.000 pasukan diikat dengan rantai besi,
80.000 pasukan berkuda, 80.000 pasukan infantri.250

Saif bin Umar berkata, “Kemudian Ikrimah datang membawa tentaranya, hingga sempurna
jumlah pasukan sahabat menjadi 30.000 hingga 40.000 pasukan.” Khalid melihat pasukan kaum
muslimin terbagi-bagi, ada pasukan Abu Ubaidah, pasukan Amru bin aI-Ash, dan pasukan
Syarahbil bin Hasanah.
Khalid menginstruksikan kepada seluruh pasukan untuk menyatukan diri dan melarang mereka
bercerai berai dan berselisih. Pasukan Islam mulai berkumpul dan berhadap-hadapan dengan
musuh pada awal bulan Jumadil Akhir. Sementara Khalid berpidato di hadapan tentaranya,
setelah memuji Allah ia mulai berbicara,”

Sesungguhnya hari ini adalah salah satu dari hari-hari milik Allah,
tidak layak pada hari ini berbangga-bangga ataupun melampaui batas.
lkhlaskan niat kalian dalam berjihad hanya karena Allah.
Sesungguhnya hari ini adalah hari penentu bagi hari esok.
Jika kita berhasil memukul mundur mereka pada hari ini
hingga ke parit-parit mereka maka kita akan terus mendesak mereka,
tetapi jika pada hari ini kita dikalahkan mereka,
maka selama-lamanya kita tidak akan dapat berjaya lagi. “251

Persiapan Pasukan Islam


Pada peperangan ini tentara Romawi keluar dalam jumlah yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Khalid juga membawa jumlah pasukan besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah
Arab. Khalid membawa sebanyak 30-40 regu, dan pada setiap regu terdiri dari 1000 orang
pasukan.
Abu Ubaidah mengambil posisi di jantung pasukan, sementara di sayap kanan dipimpin oleh
Amru bin aI-Ash yang ditemani oleh Syarahbil bin Hasanah, dan di sayap kiri dipimpin oleh
Yazid bin Abu Sufyan, Khalid mengangkat untuk tiap regu pasukan seorang pemimpin. Sebagai
mata-mata dan pencari informasi di serahkan kepada Qubats bin Asyam, dan sebagai pemungut
harta rampasan perang diserahkan kepada Abdullah bin Mas’ud, yang menjadi Qadhi ketika itu
adalah Abu ad-Darda’. Bertindak sebagai pemberi nasehat dan motifasi kepada pasukan adalah
Abu Sufyan bin Harb, dan Qari mereka waktu itu adalah al-Miqdad bin al-Aswad sambil
mengelilingi pasukan membacakan kepada mereka surat al-Anfal dan ayat Jihad.252

//

Khalid membawa kudanya menuju Abu Ubaidah dan berkata kepadanya, “Aku akan
memberikan usulan.” Abu Ubaidah menjawab, “Katakanlah apa usulmu, aku akan mendengar
dan mematuhinya.” Khalid berkata, “Musuh pasti menyiapkan pasukan besar yang tak dapat
dihalangi untuk dapat membobol pertahanan kita. Aku khawatir pertahanan sayap kiri dan sayap
kanan kita akan kebobolan. Oleh karena itu menurut pendapatku kita harus membagai pasukan
berkuda menjadi dua pasukan. Satu pasukan ditempatkan di belakang sayap kanan, dan yang lain
ditempatkan di sayap kiri.
Hingga apabila pasukan Romawi berhasil menjebol pertahanan kita di sayap kiri atau sayap
kanan, para pasukan berkuda dapat berperan membantu mereka. Dan kita datang menyerbu
mereka dari belakang.” Abu Ubaidah berkata pada Khalid, “Alangkah jitu idemu itu.”
Segera Khalid masuk ke dalam barisan berkuda yang berada di belakang pertahanan sayap kanan
dan Qeis bin Hubairah di sayap kiri. Khalid memerintahkan Abu Ubaidah agar mundur ke
belakang dari posisi tengah ke belakang, agar jika ada dari tentara Islam yang berlari mundur
akan merasa malu melihatnya dan kembali ke medan pertempuran.
Abu Ubaidah menyerahkan posisi tengah yang sebelumnya ia tempati kepada Sa’id bin Zaid,
salah seorang dad sepuluh orang yang dijamin Rasulullah shallallahu alaihi wassalam masuk
surga. Kemudian Khalid bergerak ke tempat para wanita sambi! memberikan instruksi kepada
mereka agar bersiap-siap dengan pisau belati serta tongkat-tongkat. Khalid berkata, “Siapa saja
yang kalian jumpai, melarikan diri dari pasukan maka bunuhlah dia!” setelah itu Khalid kembali
ke posisinya.253
-
Bekal Keimanan Para Sahabat
Ketika kedua pasukan saling berhadap-hadapan, dan perang tanding mulai terjadi, Abu Ubaidah
memberikan nasehat kepada kaum muslimin,
‘Wahai Hamba Allah, bantulah agama Allah pasti Dia akan membantu kalian dan mengokohkan
kaki kalian, sesungguhnya janji Allah adalah benar.
“Wahai kaum muslimin! Bersabarlah kalian, sesungguhnya kesabaran akan menyelamatkan
kalian dari kekufuran dan membuat ridha Rnbb kalian dan menjauhkan kalian dari celaan.
Jangan sampai kalian meninggalkan tempat dan jangan memulai maju menyerbu mereka. Tetapi
seranglah mereka terlebih dahulu dengan panah, dan berlindunglah kalian dengan perisai
kalian, perbanyak diam kecuali dzikir kepada Allah dalam diri kalian, hingga aku
menginstruksikan sesuatu kepada kalian insya Allah.”
Mu’adz bin Jabal berjalan mengingatkan manusia dan berkata, “Wahai Ahli al-Qur’an, para
penghafal Kitabullah, penolong kebenaran dan para wali-wali al-Haq, sesungguhnya rahmat
dan surga Allah tidak akan diperoleh dengan berandai-andai. Dan Allah tidak akan
memberikan ampunan dan rahmatNya kecuali kepada orang yang jujur dan membenarkanNya.
Tidakkah kalian mendengar firman Allah:Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridai-Nya untuk mereka..(QS An Nuur 55)

Amru bin aI-Ash berkata, “Wahai kaum muslimin, tundukkan pandangan kalian, dan dud ukIah
di atas lutut-Iutut kalian. Bersiap-siaplah memanah, jika mereka menyerbu masuk ke barisan
kalian, tunggulah hingga ketika mereka berada di ujung pedang maka terkam dan habisi mereka
laksana singa menerkam. Demi Allah yang ridha terhadap kejujuran dan akan memberinya
ganjaran, Yang membenci dusta serta memberikan hukuman atasnya. Demi Allah yang
memberikan ganjaran kebaikan dengan kebaikan pul, aku telah mendengar bahwa kaum
muslimin pasti akan menaklukkan negeri ini, wilayah demi wilayah dan benteng demi benteng.
Maka janganlah kalian merasa gentar dengan jumlah kalian yang tidak sebanding dengan
jumlah pasukan mereka. Jika kalian benar-benar dan sungguh-sungguh memerangi mereka,
pasti kepala mereka akan berterbangan lepas dari leher.”

Abu Sufyan berkata, “Wahai kaum muslimin, ketahuilah bahwa kalian sekarang berada di
negeri Ajam, jauh dari keluarga, jauh dari Amirul Mukminin dan bantuan kaum muslimin. Demi
Allah kalian sekarang berhadapan dengan tentara musuh yang jumlah mereka berlipat ganda
dari jumlah kalian. Mereka sangat dendam terhadap kalian, dan mereka berjuang mati-matian
demi mempertahankan diri, anak, istri, harta dan tanah air mereka. Demi Allah tidak ada yang
dapat menyelamatkan kalian dari mereka, dan tidak akan dapat kalian capai Ridha Allah besok
kecuali dengan jujur, bersungguh-sungguh dalam menghadapi musuh dan bersabar dalam
setiap kondisi yang tidak kalian sukai. Bertahanlah kalian dengan pedang-pedang kalian dan
saling tolong-menolonglah kalian. Itulah benteng yang hakiki.” Kemudian ia berangkat
menemui kaum wanita dan memberikan nasehat kepada mereka.254
Abu Hurairah juga turut memberikan wejangannya kepada para tentara dan berkata,
“Berlombalah kalian mengejar para bidadari surga dan untuk bertemu Rabb kalian di surga
yang penuh kenikmatan. Sesungguhnya Rabb kalian sangat cinta kepada kalian dalam situasi
dan kondisi seperti ini. Ingatlah bahwa orang-orang yang bersabar memiliki kemuliaan yang
khusus.”255
Saif bin Umar meriwayatkan dengan sanadnya dari para gurunya, “Dalam tentara kaum
muslimin terdapat 1000 orang sahabat nabi, 100 dari mereka adalah para pasukan yang ikut
dalam perang Badar.256
Abu Sufyan bediri di setiap regu tentara dan berkata, ” Allah! Allah! Sesungguhnya kalianlah
utusan Arab dan penolong Islam, sebaliknya mereka adalah utusan Romawi dan penolong
kemusyrikan. Ya Allah sesungguhnya hari ini adalah bagian dari hari-hari milikMu. Ya Allah
turunkan bantuanMu untuk hamba-hambaMu.”
Salah seorang dari tentara Romawi berkata kepada Khalid bin Walid, “Alangkah banyaknya
personil tentara Romawi dan alangkah sedikitnya tentara kalian!!” Khalid menjawab, “Celakalah
engkau, apakah kau kira aku takut terhadap tentara Romawi yang banyak? Sesungguhnya tentara
itu baru dianggap banyak jika berhasil memenangkan perang, dan akan dipandang sedikit jika
mereka kalah, bukan karena jumlah pasukan yang banyak! Demi Allah alangkah baik sekiranya
orang berambut pirang ini menarik ucapannya karena mereka merasa bangga dengan jumlah
yang lebih banyak berlipat ganda.”
Sementara ketika itu kuda Khalid dalam kondisi letih karena jauhnya perjalanan yang
ditempuhnya dari Iraq.257
-
Perundingan-Perundingan Yang Terjadi Sebelum Pertempuran
Al-Walid bin Muslim menyebutkan, bahwa Bahan meminta kepada Khalid agar berjumpa
dengannya di antara dua pasukan yang sedang berhadapan untuk berdamai, Bahan berkata
kepada Khalid dengan pongahnya, “Kami telah mengetahui bahwa perut laparlah yang telah
mengeluarkan kalian dari negeri kalian, maka maukah kalian jika aku berikan kepada setiap
pasukan kalian 10 dinar lengkap beserta makanan dan pakaian, dengan syarat kalian harus
kembali ke negeri kalian, dan pada tahun depan datanglah kembali padaku dan aku akan
memberikan jatah yang serupa?” Khalid menjawab dengan menghinakan Romawi,
“Sesungguhnya bukanlah perut lapar dan kemiskinan yang mengeluarkan kami dari negeri kami
sebagaimana yang engkau sebutkan tadi. Tetapi sebenarnya kami adalah sekelompok manusia
peminum darah, dan telah sampai kepada kami berita bahwa tidak ada darah yang lebih segar
daripada darah kalian, bangsa Romawi. Untuk itulah kami datang kemari”
Mendengar perkataan itu para sahabat Bahan berkomentar, “Demi Allah ucapan seperti ini baru
pertama kali kita dengar dari bangsa Arab.”259
-
Pertempuran Mulai Berkobar
Ketika persiapan telah matang, dan perundingan menemui jalan buntu, Khalid maju menemui
Ikrimah bin Abu Jahal dan al-Qa’qa’ bin Amru keduanya pemimpin pasukan pertahanan sayap
kiri dan kanan- serta mengintruksikan kepada keduanya untuk memulai penyerangan. Segera
keduanya maju dan mengajak musuh untuk melayani mereka adu senjata perang tanding. Maka
mulailah para pahlawan dan jagoan tiap pasukan maju. Dan perang tanding itu mulai membuat
suasana memanas.
Sementara Khalid berdiri di antara barisan sambil menyaksikan regunya yang terdiri dari para
jagoan perang mulai beraksi berperang tanding dengan tentara musuh, sambil mengirimkan para
sahabatnya untuk mengatur strategi bertempur sebaik mungkin.
-

Salah Seorang Panglima Romawi Masuk Islam


Salah seorang panglima besar Romawi yang bernama Jarajah/George/Gregorius keluar dari
barisannya dan meminta kepada Khalid bin Walid agar mau menemuinya. Khalid segera
menemuinya dan kedua kuda mereka berhadap-hadapan leher.
Jarajah berkata, “Wahai Khalid beritahukan aku dan jujurlah, sebab orang merdeka tidak akan
berbohong, dan janganlah engkau membohongiku sesungguhnya orang yang mulia tidak akan
berbohong terhadap orang yang berhubungan dengan Allah. Apakah Allah pernah menurunkan
kepada Nabi kalian sebuah pedang yang diberikannya kepadamu hingga setiap kali engkau
hunus terhadap musuhmu pasti mereka akan kalah?”

Khalid menjawab, “Tidak”

Jarajah kembali bertanya, “Jadi kenapa engkau dijuluki pedang Allah?”


Khalid menjawab, “Sesungguhnya Allah telah mengutus NabiNya kepada kami. Nabi tersebut
menyeru kami, tetapi kami malah berlari menjauhinya. Kemudian sebagain dari kami
membenarkannya dan sebagian mendustakannya. Aku termasuk salah seorang yang
mendustakannya dan menjauhinya hingga Allah menunjuki hati kami untuk beriman kepadanya
dan membai’atnya. Lalu beliau berkata kepadaku, ‘Engkau adalah pedang Allah yang terhunus
terhadap kaum musyrikin260. ‘ Beliau juga mendoakan agar aku diberi kemenangan. Sejak
itulah aku disebut dengan Pedang Allah. Jadilah aku orang yang paling keras terhadap orang-
orang musyrik”
Jarajah berkata, “Wahai Khalid apa yang kalian serukan?”
Khalid menjawab, “Kami menyeru agar manusia bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak
disembah selain Allah dan Muhammad adalah HambaNya dan RasulNya. Dan agar mereka
membenarkan seluruh syariat yang beliau bawa dari Allah.
Jarajah bertanya, “Bagaimana jika orang itu tidak mau menerima dakwah kalian?”
Khalid menjawab, “Maka kami serukan mereka agar membayar upeti, dan kami siap
melindungi mereka.”
Jarajah bertanya, “Jika mereka tetap tidak mau membayar upeti?”
Khalid menjawab, “Maka kami akan mengumumkan perang terhadap mereka.”
Jarajah bertanya, “Apa kedudukan bagi orang yang menerima seruan kalian dan masuk ke
dalam agama kalian pada hari ini?”
Khalid menjawab, “Kedudukannya sama dengan kami dalam seluruh kewajiban yang
dibebankan Allah kepada kami. Orang yang mulia di antara kami, orang biasa, orang yang
pertama masuk Islam dan yang terakhir seluruhnya sarna kedudukannya.”
Jarajah bertanya, “Apakah orang yang hari ini masuk ke dalam agama kalian akan memiliki
ganjaran yang sarna dengan yang masuk sebelumnya?”
Khalid menjawab, “Ya, bahkan lebih banyak”
Jarajah bertanya, “Bagaimana bisa sama sementara kalian telah mendahuluinya?”
Khalid menjawab, “Sesunguhnya kami menerima Islam dengan peperangan dan kami
membai’at Nabi kami sementara beliau hidup di tengahtengah kami. Selalu datang kepadanya
berita dari langit dan beliau memberitakannya kepada kami al-Qur’an, menunjukkan kepada
kami mukjizatmukjizat. Maka pasti orang yang melihat apa yang telah kami lihat dan
mendengar apa yang telah kami dengar tentang hujjah-hujjah dan keajaiban mukjizat akan
beriman dan membai’at beliau. Namun kalian tidak melihat apa yang kami lihat, dan belum
pernah mendengar apa yang kami dengar mengenai mukjizatnya dan perkara-perkara luar
biasa lainnya. Maka barangbarangsiapa masuk agama kami dengan niat yang benar dan jujur
akan lebih utama dari kami”

Jarajah berkata, “Demi Allah apakah engkau menjawab pertanyaanku dengan jujur dan tidak
berbohong padaku?”
Khalid menjawab, “Demi Allah aku telah menjawab pertanyaanmu dengan benar dan Allah
sebagai saksi atas apa yang kau tanyakan.” Ketika itu Jarajah membalikkan sisi perisainya dan
masuk ke dalam barisan Khalid, sambil berkata, “Ajarkan aku Islam.” Khalid segera
membawanya ke tenda dan menyediakan satu bejana air laiu menyuruhnya mandi, kemudian
shalat bersamanya dua raka’at.Melihat pembelotan Jarajah pasukan Romawi menyerbu ke
barisan kaum muslim in, maka kaum muslimin mulai berlari dari posisinya kecuali pasukan
yang ditugaskan menjaga, yang dipimpin oleh Ikrimah bin AbuJahal, dan al-Harits Ibnu
Hisyam.261

Hari-1(15 Agustus 634 M), Pembukaan Perang antar 2 kubu


Hari-2,Fase 1: Sayap kanan dan kiri dari Pasukan Romawi Timur/Byzantium menyerang dan
menekan Sayap kanan dan kiri Pasukan Muslimin

Hari-2, Fase 2: Pasukan Muslim(mobile guard) dan sayap kanan dibawah komando Khalid
menyerang sisi kiri dari Pasukan Byzantium
Hari-2, Fase 3: Pasukan Muslim(mobile guard) dan sayap kiri dibawah komando Khalid
menyerang sisi kanan dari Pasukan Byzantium

Hari-3, Fase 1: Pasukan Romawi Timur yang berada di sisi kiri dan setengah dari tengah kiri
menekan Pasukan muslimin hingga mundur
Hari-3, Fase 2: Pasukan Khalid bin Walid menyerang setengah pasukan Romawi bagian tengah
yang tertinggal dan Pasukan Kavaleri/Berkuda sayap kanan muslimin menyerang sisi/sayap kiri
dari Pasukan Byzantium.

18 Agustus 634 , Panglima Romawi Bahan/Vahan ngotot dgn strategi perangnya kemarin yg
menimbulkan kerusakan pada pasukan muslimin.
Hari-4, Fase 1:Pasukan sayap kiri dan sebelah kiri tengah Romawi menyerang dan menekan
pasukan muslimin di sayap kanan dan kanan tengah
Hari-4, Fase 2: Pasukan Utama muslimin yang dipimpin Khalid bin Walid terus menerus
menyerang pasukan tengah Romawi yg sebelah kiri. Kemudian Pasukan Berkuda sayap kanan
Muslimin terus menyerang sayap kiri dari Pasukan Romawi yg terus mundur.
19 Agustus 634, Hari ke 5 perang berlansung Panglima Romawi Bahan/Vahan mengutus seorang
utusan untuk gencatan senjata kepada kaum musliminHari-5, Tidak ada kejadian yang menarik

20 Agustus 634 M
Hari-6, Fase 1 : Pasukan Muslimin melakukan serangan ke seluruh Pasukan Romawi. Pasukan
berkuda muslimin perang terbuka dengan pasukan berkuda Romawi di Sayap kiri Romawi.

Hari-6, Fase 2 : Sayap kiri Romawi ditaklukkan, sayap kanan muslimin menyerang sisa pasukan
sebelah tengah kiri Romawi dari depan dan belakang. Tiga serangan utama mengarah ke sayap
kiri pasukan berkuda Romawi.
Hari-6, Fase 3 : Pasukan berkuda Romawi dibawah komando Bahan diserang dari depan dan dari
samping oleh pasukan berkuda muslimin dibawah komando Khalid bin Walid

Hari-6, Fase 4 : Pasukan berkuda Romawi dibawah Panglima Bahan dikalahkan, kemudian
pasukan muslimin menyerang sisa bagian tengah kiri dari pasukan Romawi dari belakang oleh
pasukan berkuda Khalid bin Walid
Hari-6, Fase 5 : Seluruh Pasukan Romawi melarikan diri ke belakang ke arah Wadi al-Ruqqad
karena tidak ada tempat lari lagi (mereka terkepung oleh bukit di sisi kiri kanan dan di belakang
ada sungai dan jurang menanti sedangkan di depan ada pasukan islam)

Hari-6, Fase 6 : Fase terakhir : Pasukan Muslimin mengalahkan Pasukan Romawi Timur yang
terperangkap. Banyak dari pasukan Romawi yang terjatuh(menjatuhkan diri) ke sungai dan
jurang sedalam 200 meter di belakangnya.
Kekalahan tragis pasukan Romawi ini menyebabkan sekitar 70.000-120.000 orang mereka
terbunuh.
-
Kisah-Kisah Kepahlawanan Sahabat di Medan Yarmuk
Az-Zubair bin al-Awwam (sahabat nabi yang dijanjikan masuk surga) adalah salah satu tentara
yang mengikuti perang Yarmuk. Dan dialah sahabat yang paling mulia dalam peperangan ini.
Beliau termasuk penunggang kuda yang cekatan dan pahlawan yang paling berani. Dalam
peperangan ini sebagian dari jagoan Islam maju mendekatinya dan berkata, “Tidakkah engkau
menyerbu ke dalam barisan musuh dan kami akan ikut bersamamu?” Az-Zubair berkata, “Kalian
tidak akan sanggup/ mereka menjawab, “Kami sanggup bertahan!” Az-Zubair membawa mereka
menyerbu ke dalam barisan musuh, ketika mereka mulai masuk ke dalam pasukan musuh para
prajurit yang mengajak az-Zubair tadi tidak berhasil masuk menyerbu ke dalam pasukan musuh,
sementara az-Zubair telah menembus barisan musuh hingga keluar dari sisi yang lain, setelah itu
dia kembali masuk dari arah itu hingga kembali kepada para prajurit yang mengajaknya tadi.
Kemudian para prajurit tadi kembali bergabung dengannya untuk menyerbu ke dalam barisan
musuh untuk kedua kalinya. Dan Az Zubair kembali melakukan sebagaimana yang ia lakukan
sebelumnya, waktu itu az-Zubair mendapat dua luka di kedua bahunya, dan dalam sebagian
riwayat dia mendapatkan satu luka saja. Al-Bukhari telah meriwayatkan kisah yang semakna
dengan ini di dalam kitab Shahihnya.262

AzZubair ibnu Al Awam menembus pasukan Byzantium sampai dua kali. Pertama dirinya
sendiri dan kedua bersama pasukannya
-
Sikap Itsar Sahabat (Mendahulukan Orang Lain Di Atas Kepentingan Pribadi)
Ikrimah bin Abu Jahal berkata, “Aku pernah memerangi Rasulullah dalam beberapa peperangan,
lantas apakah hari ini aku berlari dari kalian?” Kemudian dia berteriak memanggil, “Siapa yang
berani membai’atku untuk mati? Maka segera pamannya al-Harits bin Hisyam mendekatinya dan
membai’atnya. Setelah itu diikuti pula oleh Dhirar bin al-Azur membawa 400 pasukan dan
penunggang kuda. Mereka bertempur mati-matian di depan kemah Khalid hingga seluruhnya
terluka, dan sebagian dari mereka tewas
terbunuh, di antaranya adalah Dhirar.263 Al-Waqidi serta yang lain-Iainnya menyebutkan bahwa
ketika mereka dalam kondisi sekarat disebabkan luka-luka yang banyak, mereka meminta air.
Ketika dibawakan kepada mereka air dan air tersebut didekatkan kepada salah seorang dari
mereka, ia melihat temannya yang lain berkata, “Berikan air ini kepadanya.” Tatkala air akan
diberikan kepada temannya tersebut dia
juga melihat kepada temannya yang lain sambil berkata, “Berikan air ini kepadanya.” Mereka
saling mendahulukan sahabatnya hingga akhirnya seluruhnya tewas dan tidak seorang pun yang
sempat meminum air tersebut, semoga Allah meridhai mereka. Disebutkan bahwa yang pertama
kali terbunuh sebagai syahid dari pasukan kaum muslimin adalah seorang lelaki yang
mendatangi Abu Ubaidah dan berkata, “Aku telah mempersiapkan diriku untuk mati, apakah
ada hajatmu yang akan aku sampaikan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam?” Abu
Ubaidah menjawab, “Ya, sampaikan salamku untuk beliau dan katakan padanya, “Wahai
Rasulullah sesungguhnya kami telah menemui kebenaran apa yang dijanjikan Rabb kami
kepada kami.” Maka setelah itu lelaki ini maju menyerbu pasukan musuh hingga terbunuh,
semoga Allah merahmatinya.
-
-
notes:
230 AI-Mu’riqah: adalah jalan yang biasa ditempuh Quraisy dalam perdagangan mereka
menuju Syam, yaitu jalan yang memotong dari tepi pantai laut merah. (Yaqut, lac. cit 5/155).
231 AI-Ghamr: adalah tanah yang rendah, sementara al-Arabah adalah sebuah tempat di
Palestina (Yaqut, /Oc. cit 4/98).
232 AI-Jabiyah: adalah sebuah desa di daerah utara Damaskus
242Suwa: nama tempat berkumpulnya air milik Bahra’ dari arah Samawah, jalan inilah yang
dilewati Khaild dari Iraq menuju Siam. (Yaqut, ibid3/271).
243Tadmur: adalah sebuah kota tua yang masyhur terletak di daratan Syam. (Ibid, 2/17).
244 Nama sebuah kota di daerah Damaskus yang di nisbatkan padanya salah satu murawij.
(tanah yang ditumbuhi reumputan) (aitu Marj Azra’ (Ibid, 4/911).
245 Bushra, salah satu dari wilayah Damaskus dan dia merupakan Qasabah Kurah Hauran.
(Ibid, 1/441).
246 Khimsan: unta yang kehausan dengan cara diberi makan tiga hari dan baru diberi minum
pada hari ke empat. (Ibnu Manzhur, Lisan Arab 6/69).
247 Lihat, al-Maidani, Majma’ a/-Amtsa/ 2/6, dan ungkapan ini disebutkan ketika seseorang
berpayah-payah untuk kemudian
beristirahat (Yakni seperti pepatah Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, Bersakit-
sakit dahulu bersenang-senang kemudian),
248 AI-Waqusah: sebuah lembah di samping sungai Yarmuk, berdataran rendah dan memiliki
jurang, banyak tentara Romawi yang berantai terjatuh ke dalamnya, (Yaqqut, Loc.cit 5/355),
249 Tarikh ath-Thabari, 3/394
250 Tarikh ath-Thabari, 3/394
250 Tarikh ath-Thabari, 3/395
252 Ibnu Jarir, Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk, 3/ 397.
253 Uhat al-Azdi, Futuh as-Syam, him. 220-221.
254 Perkataan-perkataan ini telah disebutkan oleh Abu Ismail al-Azdi dalam Futuh as-Syam,
halaman 218-220.
255 Ibid hlm.225.
256 Lihat Tarikh ath-Thabari 3/397.
257 Op.cit, 3/398, 402, Ibn al-Atsir, a/-Kami/ fi at-Tarikh, 2/412.
259 di sebutkan panjang lebar oleh Abu Ismail al-Azdi, Futuh as-Syam, him. 199-207.
260 Rasulullah menamainya dengan gelar itu sebagaimana yang terdapat dalam Shahlh al-
Bukharl, kitab al-Maghazi, bab Ghazwatu Mu’tah, hadits no. 4260 (7/510, Fathul Bari).
261 dalam Tarikh ath-Thabari, 3/398, dari riwayat Saif bin Umar dari para syaikhnya
262 Shahih al-Bukhari, kitab Fadhail as-Shahabah, bab Manaqib az-Zubair bin al-Awwam,
hadits no. 3721, dari Fathul Bari 7/80 .
263 Ibnu Hajar, Tarikh a/-Umam wa ar-Rusul, 3/401.
Pertempuran Yarmuk adalah perang antara Muslim Arab dan Kekaisaran Romawi Timur pada
tahun 636. Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah satu
pertempuran penting dalam sejarah dunia, karena dia menandakan gelombang besar pertama
penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan
Mesopotamia yang rakyatnya menganut agama Kristen. Pertempuran ini merupakan salah satu
kemenangan Khalid bin Walid yang paling gemilang, dan memperkuat reputasinya sebagai salah
satu komandan militer dan kavaleri paling brilian di zaman Pertengahan. Pertempuran ini terjadi
pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, khalifah Rasyidin kedua.

Pertempuran ini terjadi empat tahun setelah Nabi Muhammad meninggal pada 632. Dia
dilanjutkan oleh khalifah pertama, Abu Bakar, yang mencoba membawa seluruh bangsa yang
bertutur bahasa Arab di bawah kendali Muslim. Pada 633 pasukan Muslim menyerang Suriah,
dan setelah berbagai penghadangan dan pertempuran kecil berhasil merebut Damaskus pada 635.
Kaisar Romawi Timur Heraclius mengatur sebuah pasukan sekitar 40.000 orang setelah
mengetahui lepasnya Damaskus dan Emesa. Pergerakan pasukan Romawi Timur yang besar ini,
menyebabkan Muslim di bawah Khalid ibn Walid meninggalkan kota-kota, dan mundur ke
selatan menuju Sungai Yarmuk, sebuah penyumbang Sungai Yordan.

Sebagian pasukan Romawi Timur di bawah Theodore Sacellarius dikalahkan di luar Emesa.
Muslim di bawah Khalid ibn Walid bertemu komandan Romawi Timur lainnya, Baänes di
lembah Sungai Yarmuk pada akhir Juli. Baänes hanya memiliki infantri untuk melawan kavaleri
ringan Arab, karena Theodor telah mengambil kebanyakan kavalri bersamanya. Setelah sebulan
pertempuran kecil-kecilan, tanpa aksi yang menentukan, kedua pasukan akhirnya berkonfrontasi
pada 20 Agustus.

Menurut sumber Muslim, datanglah pertolongan Allah SWT. kepada tentara Islam dengan
berhembusnya angin selatan yang kuat meniup awan debu ke muka orang Kristen, kejadian ini
sama persis seperti yang terjadi pada pasukan persia dalam pertempuran Qadisiyyah. Prajurit
menjadi lesu di bawah panas matahari Agustus. Meskipun begitu Khalid terdorong mundur,
namun meskipun jumlah pasukannya hanya setengah prajurit Romawi Timur, mereka lebih
bersatu dari pada pasukan multinasional Tentara Kekaisaran yang terdiri dari orang Armenia,
Slavia, Ghassanid dan juga pasukan Romawi Timur biasa.

Menurut beberapa sumber, Muslim berhasil mempengaruhi unsur-unsur di pasukan Romawi


Timur untuk beralih sisi, tugas ini dipermudah oleh kenyataan bahwa Kristen Arab, Ghassanid,
belum dibayar selama beberap bulan dan yang Kristen Monophysitenya ditekan oleh Ortodoks
Romawi Timur. Sekitar 12.000 Arag Ghassanid membelot. Kemajuan pasukan Kristen di sisi
kanan, menuju kamp berisi wanita Arab dan keluarganya, akhirnya diusir dengan bantuan dari
beberapa wanita Arab. Dan memperbaharui serangan-balik. Kebanyakan prajurit Baänes
dikepung dan dibantai, atau digiring menuju kematiannya di sebuah jurang terjal. Sebagai
hasilnya, seluruh Suriah terbuka bagi Muslim Arab. Damaskus direbut kembali oleh Muslim
dalam waktu sebulan, dan Yerusalem jatuh tidak lama kemudian.
Ketika bencana ini terdengar Heraclius di Antioch, dinyatakan dia mengucapkan selamat tinggal
kepada Suriah, berkata, "Selamat tinggal Suriah, provinsiku yang indah. Kau adalah seorang
musuh sekarang"; dan meninggalkan Antiokia ke Konstantinopel. Heraclius mulai memusatkan
pasukannya untuk mempertahankan Mesir.
Segelas Air Di Medan Perang

    Di zaman permulaan bangkitnya Agama Islam, banyak peperangan telah berlaku antara pihak
tentera Islam dengan pihak musyrikin. Banyak suku-suku Arab yang musyrik telah bangkit
menentang Kerajaan Islam yang berpusat di kota Madinah. Salah satu peperangan besar yang
dihadapi oleh umat Islam ketika itu ialah Perang Yarmuk.

    Dalam masa peperangan ini suatu peristiwa yang sungguh mengharukan telah terjadi yang
kiranya elok dijadikan satu teladan yang indah buat umat dikemudian hari. Satu contoh teladan
yang tidak ada tolok bandingnya bagi menunjukkan keluhuran budi pejuang-pejuang Islam di
medan pertempuran.

    Salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Jahim Bin Huzaifah yang menyertai
Perang Yarmuk itu meriwayatkan satu peristiwa tentang pengorbanan pejuang-pejuang Islam
yang berhati mulia.

Abu Jahim bercerita.


“Semasa Perang Yarmuk itu saya sedang mencari saudara sepupu saya yang berada di barisan
hadapan sekali. Saya bawa bersama-sama sedikit air agar dapat memberi faedah buat dirinya.
Tatkala saya menjumpainya dia sedang terbaring berlumuran darah. Dia mengerang kesakitan
dan harapan untuknya hidup sangat tipis sekali. Melihat keadaannya itu saya lantas berkejar
kepadanya untuk memberikan air. Tetapi ketika hampir saya memberikannya air itu saya
terdengar seorang lagi pejuang Islam sedang berteriak: “Berikanlah saya air! air!” Mendengar
suaranya itu saudara sepupu saya lantas memberi isyarat agar saya pergi melayani orang itu lebih
dahulu dan memberikannya air itu. Maka saya pun tanpa lengah lagi terus pergi mendapatkan
orang itu. Pejuang itu amat saya kenali, tidak lain adalah Hasyim Bin Abilas.

    Tetapi sebelum sempat saya memberikan air kepada Hasyim saya terdengar suara orang
mengerang di sebelahnya pula, juga meminta air. Hasyim pula kali ini mengisyaratkan saya
supaya memberikan air itu lebih dahulu kepada orang yang mengerang dekatnya. Bagaimanapun
sebelum sempat saya kepada pejuang yang ketiga itu ia pun telah mati syahid. Lalu saya pun
bergegas semula kepada Hasyim tetapi sedihnya ia juga telah mati syahid. Tanpa lengah lagi
saya terus pergi mendapatkan saudara sepupu saya itu. Sungguh tidak tahan rasa di hati saya
kerana saya dapati dia juga telah mati syahid.

    Demikianlah satu contoh keluhuran budi yang tidak ada bandingnya yang diperlihatkan oleh
pejuang-pejuang Islam yang beriman.

 
Abu Ubaidah bin Al-Jarrah atau nama sebenarnya Amir ibn Abdullah ibn Al-Jarrah
merupakan salah seorang Muhajirin yang hadir semasa saqifah Bani Sa'ad. Dia berasal dari kaum
Quraisy, suku al-Harith ibn Fihr. Abu Ubaidah merupakan antara sahabat Rasulullah yang
terawal. Dia merupakan antara sahabat yang berhijrah ke Habsyah, dan kemudian ke Madinah.

Kelebihan beliau
Hadis Nabi mengenai kelebihan Abu Ubaidah

"Setiap umat ada penjaga amanahnya dan penjaga amanah bagi umatku adalah Abu Ubaidah
Al Jarrah"

"Tiga orang yang paling terkemuka dalam suku Quraisy memiliki sifat yang terbaik dan paling
sederhana. Mereka adalah Abu Bakar, Uthman bin Affan dan Abu Ubaidah al-Jarrah"

Salah seorang sahabat Nabi iaitu Khalid Al-Walid segan dan kagum akan kehebatan dan karisma
beliau. Sehingga dalam peperangan menentang Rom Byzantine, sewaktu proses penyerahan
tugas dari Abu Ubaidah kepada Khalid, Khalid berkata:

"Demi Allah, kalau tidak kerana mematuhi arahan khalifah, aku tidak akan memerintahkan
kamu ataupun berada di atas kamu. Engkau lebih mulia dari aku. Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang sahabat Nabi. Tapi kamu adalah yang hormati. Kamulah yang baginda
panggil 'Penjaga Amanah Umat'."

Begitu juga dengan Umar. Ketika para sahabat berselisih pendapat mengenai rombongan ke
Amawas ketika berlakunya wabak taun, Abu Ubaidah mengatakan kepada Umar:

"Wahai Umar. Apakah kamu mahu lari daripada takdir Allah?"

Umar yang merenung wajah Abu Ubaidah kerana merasa segan dengan teguran dan karisma Abu
Ubaidah mengatakan:

"Sekiranya ada orang lain yang mengatakan perkara itu selain daripada kau wahai Abu
Ubaidah, ya. Aku lari dari takdir Allah untuk pergi kepada takdir Allah yang lain."

Selepas kewafatan Nabi Muhammad, Abu Ubaidah merupakan antara calon pilihan Abu Bakar
untuk menjadi khalifah bersama Umar. Namun umat Islam ketika itu sepakat untuk memilih Abu
Bakar sebagai Khalifah Rasulullah yang pertama.

Beliau juga dikenali oleh orang Islam dan Yahudi Madinah pada ketika itu sebagai perunding
dan pembuat keputusan yang terbaik di kalangan para sahabat.

Kematiannya
Selepas kewafatan Abu Bakar, Abu Ubaidah menjadi panglima besar bagi menggantikan Khalid
ibn al-Walid untuk menjadi panglima perang di Syria. Berjasa besar dalam peperangan antara
tentera Islam dengan tentera Rom Byzantine dalam siri Peperangan Islam-Rom Byzantine. Umar
mengkehendaki beliau sebagai calon khalifah selepas Umar, namun dia meninggal dunia terlebih
dahulu akibat suatu wabak pada 640 M.

Mu'az ibn Jabal adalah sahabat nabi yang berbai'at kepada Rasulullah sejak pertama kali.
Beliau juga termasuk sebagai salah seorang daripada sahabat Nabi yang pertama kali masuk
Islam (Assabiqunal Awwalun). Berasal dari Yathrib.

Atas usaha Mus'ab ibn Umair, Muaz memeluk Islam sebelum peristiwa Hijrah. Beliau memiliki
wajah yang tampan, matanya hitam dan berambut kerinting. Di kalangan para penduduk Yathrib,
Muaz merupakan seorang pemuda yang bijak.

Kelebihan
Mu'az terkenal sebagai cendekiawan dengan wawasannya yang luas dan pemahaman yang
mendalam dalam ilmu fiqh, dan bahkan Rasulullah menyebutnya sebagai sahabat yang paling
mengerti yang mana yang halal dan yang haram. Mu'az juga merupakan duta besar Islam yang
pertama kali yang dikirim Rasulullah. Hadith baginda mengenai kelebihan Muaz;

"Orang yang paling mengetahui halal dan haram di kalangan umatku adalah Muaz ibn Jabal"

Jasa dan perjuangannya


Pada peringkat awalnya, Muaz dilantik sebagai pegawai Baitulmal dalam menjalankan kerja-
kerja membahagikan zakat dan barang keperluan asas di Madinah. Selepas itu, Umar melantik
beliau sebagai pasukan bantuan untuk membantu tentera Islam dalam siri Peperangan Islam-Rom
Byzantine.

Kemudian, akibat jangkitan wabak taun, beliau wafat selepas menggantikan Abu Ubaidah Al-
Jarrah yang juga maut akibat wabak tersebut. Ketika itu, tentera Islam sedang berkhemah di
sekitar Amawas. Selepas itu jawatannya disandang oleh Amru Al-Ash.

You might also like