Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama : alekawa23
NPM : 2401100700XX
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 21 Oktober 2009
Waktu : 10.50 –
Co. Ass : alekawa23
2. Kebundaran (Roundness)
Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu benda
padat.Nilai kebundaran suatu bahan berkisar dari 0-1. Apabila nilai kebundaran suatu
bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk bahan tersebut mendekati bundar
• Persamaan 1 :
Dimana: Ap = luas permukaan proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas
Ac = luas permukaan lingkara terkecil yang membatasi
Atau bisa juga dengan menggunakan persamaan
r12 ( jari − jari dalam)
2
Roundness= 2 =
r2 ( jari − jari luar) 2
• Persamaan 2:
3. Kebulatan (Sphericity)
Kebulatan (Sphericity) dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
diameter bola yang mempunyai volume yang sama dengan objek dengan diameter
bola terkecil yang dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai kebundaran, nilai
kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0-1. Apabila nilai kebulatan suatu bahan
hasil pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola (bulat)
( a × b × c) 3
1
diameter geometri rata − rata
Sphericity= =
a diameter terpanjang
V =
4
3
(
π × a × b2 )
1
b 2 2
e = 1 −
a
a×b
(
)
S = 2×π × b2 + 2 ×π ×
× sin −1 e
e
b. Kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut atau
silinder (tabung). Contoh: wortel, mentimun.
π
V = h ( r12 + r1 r2 + r22 )
3
[
S = π ( r1 + r2 ) h 2 + (r1 − r2 ) 2 ] 1
2
c. Bulat membujur (oblate spheroid) adalah bentuk yang terjadi kalau sebuah
elips berputar pada sumbu pendeknya. Contoh: buah anggur.
V =
4
3
(
π × a2 × b )
1
b 2 2
e = 1 −
a
1+ e
( ) b2
S = 2 × π × a 2 + 2 × π × × In
e 1− e
r12
Roundness= 2
r2
Dimana: r1 = diameter dalam, dan r2 = diameter luar
2. Menentukan kebulatan (sphericity) telur, tomat, kentang, dan kacang merah
a. Ukurlah sumbu-sumbu dari tiap bahan yang terdiri dari sumbu a (sumbu
terpanjang / mayor), b (sumbu pertengahan / intermediet) dan c (sumbu
terpendek / minor)
b. Hitunglah kebulatan (sphericity) bahan dengan menggunakan persamaan :
( a × b × c) 3
1
Sphericity=
a
V =
4
3
(
π × a × b2 )
1
b 2 2
e = 1 −
a
a×b
(
)
S = 2×π × b2 + 2 ×π ×
× sin −1 e
e
Ket :
V = volume
S = Luas permukaan
a = Sumbu memanjang elips (major axes)
b = sumbu membujur elips ( minor axes)
e = eksentritas
ii. Bulat membujur (oblate spheroid)
V =
4
3
(
π × a2 × b )
1
b 2 2
e = 1 −
a
1+ e
( ) b2
S = 2 × π × a 2 + 2 × π × × In
e 1− e
π
(
V = h r12 + r1 r2 + r22 )
3
[
S = π ( r1 + r2 ) h 2 + (r1 − r2 ) 2 ] 1
2
Ket :
r1 = jari-jari bagian dasar kerucut
r2 = jari-jari bagian puncak kerucut
h = tinggi benda
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
2. Tomat
V=43π ab2
=43π x 66 x 52.22
=752927.8 mm3
e=1-ba212
=1-52.266212 =0.61
s=2πb2+ 2π abesin-1e
=2π52.22+ 2π 66 x 52.20.61sin-10.61
=1350731.26 mm2
3. Telur
V=43π ab2
=43π x 58.1 x 42.02
=429084.8 mm3
e=1-ba212
=1-42.058.1212 =0.69
s=2πb2+ 2π abesin-1e
=2π422+ 2π 58.1 x 420.69sin-10.69
=980076.45 mm2
4. Petai
V=43π ab2
=43π x 12 x 6.62
=2188.45 mm3
e=1-ba212
=1-6.612212 =0.84
s=2πb2+ 2π abesin-1e
=2π6.62+ 2π 12 x 6.60.84sin-10.84
=34106.88 mm2
s= π (r1+r2)h2+ r1-r2212
s= π 10.5+29.62292+ 10.5-29.6212
s=26931.21 mm2
2. Mentimun
h = 115.8 mm
r1 = 26.35 mm
r2 = 29.6 mm
v=π3hr12+ r1 x r2+ r22
v=π3115.826.352+ 26.35 x 29.6+29.62
v = 285027.23 mm3
s= π (r1+r2)h2+ r1-r2212
s= π 26.35+29.6115.82+ 26.35-29.6212
s=1975.68 mm2
V. Roundness
1. Telur
r12 = 25.4 mm
r22 = 34.9 mm
Rd=r12r22=25.434.9=0.53
2. Kentang
r12 = 27.1 mm
r22 = 39.9 mm
Rd=r12r22=27.139.9=0.77
3. Tomat
r12 = 31.9 mm
r22 = 41.2 mm
Rd=r12r22=31.941.2=0.60
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, yang dilakukan adalah mengukur panjang dan jari-
jari dari beberapa bahan pertanian, yaitu tomat, kentang, telur, wortel, petai,
mentimun dan kacang merah agar kita dapat mengetahui karakteristik fisik bahan
tersebut.
Pertama kali yang dilakukan adalah menggambar proyeksi dari tomat,
kentang, telur, kacang merah, dan petai. Benda diletakkan pada OHP dan
diproyeksikan pada kertas yang sudah ditempel pada dinding. Hal ini dilakukan agar
di dapat gambar dan besar dari bahan tersebut, yang kemudian akan dicari AP dan
AC. AP dan AC diperlukan untuk menghitung kebulatan bahan tersebut.
Kemudian benda-benda tersebut diukur menggunakan jangka sorong untuk
mencari a (sumbu terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet) dan c
( sumbu terpendek/minor) dari masing-masing bahan tersebut. Hasil a, b, dan c ini
nantinya akan dipakai untuk menentukan kebulatan, bulat memanjang, dan bulat
membujur.
Sedangkan pada mentimun dan wortel di cari h (tinggi benda), r1 (jari-jari
bgian dasar kerucut), dan r2 (jari-jari bagian puncak kerucut), untuk menentukan
kerucut berputar/silinder.
Pada hasil perhitungan, kentang merupakan bahan yang hasilnya paling
mendekati 1, ini berarti kentang yang kami hitung adalah bahan yang paling
mendekati kebulatan dibanding dengan tomat, telur, kacang merah, dan petai.
Sedangkan yang paling tidak mendekati bulat, yaitu yang paling mendekati 0 adalah
petai.
Pada praktikum kali ini mungkin saja terdapat kesalahan, baik itu dalam
memproyeksikan dan menggambar bentuk bahan yang salah, ataupun dalam mencari
dan menghitung bahan yang dicari.
BAB VI
KESIMPULAN
– Nilai kebundaran suatu bahan ditentukan dari besarnya perbandingan antara jari-
jari dalam dengan jari-jari luar. Semakin kecil (mendekati 1) perbandingannya
maka semakin baguslah kebundaran bahan tersebut
– Nilai kebundaran suatu bahan akan membuat suatu persamaan linier dengan nilai
kebulatannya dimana bila nilai kebulatan suatu bahan mendekati 1 maka nilai
kebundaranya juga akan mendekati 1.
– Bahan dengan selisih panjang sumbu a, b dan c yang besar dimana a jauh berbeda
dengan b dan c merupakan buah jenis kerucut berputar. Sedangkan untuk nilai a,
b dan c yang tidak jauh berbeda kita dapat menggolongkannya kedalam bulat
membujur
DAFTAR PUSTAKA
Zein, sudaryanto dkk. 2005. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Bandung: Pustaka
Giratuna