Professional Documents
Culture Documents
d.
Desa Rawak Hilir mempunyai luas wilayah 2.302 hektar, yang sebagian besar
wilayahnya digunakan untuk pertanian. Desa Rawak Hilir terdiri dari 2 Dusun 8 RT dan 3 RW.
Adapun jumlah Penduduk Desa Rawak Hilir sebanyak 1739 jiwa dan terdiri dari 449 KK
keadaan pada tahun 2010, Mayoritas Penduduk Desa Rawak Hilir beragama Islam, namun ada
juga yang beragama Katholik dan Kristen, sebagian besar Penduduk bermata pencaharian
Petani.
Di Desa Rawak Hilir juga terdapat beberapa lembaga ekonomi yang dapat mendukung
pembangunan ekonomi Desa, diantaranya :
a.
b.
c.
d.
CU Mante Are
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kematu Jaya
Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP)
PNPM Mandiri Pedesaan
Sebagai bagian dari wilayah dari system perencanaan daerah di Kabupaten Sekadau,
sudah selayaknya Desa Rawak Hilir mempersiapkan dan merencanakan pembangunan secara
terencana, terarah dan terukur yang tertuang dalam RPJM Desa. Dengan memperhatikan
karakteristik dan potensi desa tanpa mengesampingkan sinergitas dengan program pemerintah
pada tingkat lebih tinggi, RPJM Desa disusun sesuai visi dan misi desa yang merupakan
perpanduan aspirasi masyarakat desa dengan analisis fakta-fakta yang ada dilapangan.
2. Dasar Hukum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Rawak Hilir Tahun 2010-2015 disusun
berdasarkan pada ketentuan ketentuan sebagai berikut :
1. Landasan Ideal, yaitu Pancasila ;
2. Landasan Konstitusional, yaitu Undang-undang Dasar 1945
3. Landasan Operasional, yaitu :
a. Undang-undang nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan
Kabupaten Sekadau di Propinsi Kalimantan Barat ;
b. Undan-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional ;
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa ;
f. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 03 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten sekadau ( RPJMD ) Tahun 2006-2010 ;
g. Peraturan Daerah Kabupaten Sekadau Nomor 08 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa ;
3. Maksud, Tujuan dan Kedudukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Rawak Hilir Tahun 2010 2015 disusun
dengan maksud sebagai berikut :
a. Dapat dijadikan kerangka acuan bagi seluruh perangkat Pemerintah Desa beserta
stakeholdernya dalam menyusun rencana kegiatan penyelenggara pemerintahan,
pengelola pembangunan maupun fasilitas kehidupan kemasyarakatan yang akan
dibiayai atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Desa.
b. Dapat dijadikan arah dan pedoman bagi pengembangan otonomi desa agar dapat
dicapai efektipitas dan efisiensi dalam pelaksanaan pembangunan desa.
c. Dapat dijadikan instrument akuntabilitas dan transparansi manajemen pembangunan
desa oleh masyarakat maupun stakeholdernya yang berkepentingan memantau kinerja
pembangunan desa.
d. Dapat memberikan kejelasan kepada masyarakat atas rencana pembangunan desa
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Dengan maksud seperti diatas maka tujuan dari keberadaan rencana pembangunan jangka
menengah Desa Rawak hilir , untuk kurun waktu 2010 2015 adalah untuk menciptakan
sinergitas pengembangan otonomi desa melalui pelaksanaan pembangunan antar wilayah,
antar sector dan lebih berorientasi pada pencapaian visi serta misi pemerintahan Desa Rawak
hilir untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Sehubungan dari maksud dan tujuan pembuatan Rencana pembangunan jangka Menengah
Desa tersebut, maka dokumen Rencana pembangunan jangka Menengah Desa berkedudukan
sebagai:
a. Dasar pelaksanaan pembangunan desa, yang mencerminkan kehendak aspirasi
kebutuhan masyarakat
b. Pedoman perencanaan pembangunan yang memuat pokok-pokok kebijakan
pembangunan desa dan penuntun kearah pencapaian visi dan misi desa
c. Alat perencanaan pemeritah desa dalam mengantisipasi berbagai dinamika kehidupan
masyarakat di berbagai bidang kehidupan
4. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pemerintah desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adapt istiadat setempat yang di akui dan di hormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa terdiri atas
Kepala Desa dan Perangkat Desa. Kepala Desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa
warga negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan dengan masa jabatan enam
tahun, dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Desa pada
dasarnya bertanggungjawab kepada rakyat desa yang prosedur, pertanggungjawabanya
disampaikan kepada Bupati melalui Camat. Kepala Desa mempunyai Tugas Pokok memimpin
dan mengkoordinasi Pemerintah Desa dalam melaksanakan sebagai urusan rumah tangga
desa, urusan pemerintahan umum, pembinaan dan pengembangan masyarakat serta
melaksanakan tugas-tugas pembantu dari pemerintahan diatasnya.
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan, Kepala Desa dibantu oleh Sekretaris Desa,
Pelaksana Tehnis Lapangan dan Unsur Kewilayahan ( Kepala Kampung ). Sekretaris Desa
bertugas membantu Kepala Desa dibidang pembinaan dan penataan administrasi serta
memberikan pelayanan tekhnis administrasi kepada seluruh perangkat pemerintah desa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 2005, bahwa Sekretaris desa diisi oleh
Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa dibantu oleh Staf yang sesuai dengan bidangnya yang
disebut dengan Kepala Urusan ( KAUR ).
Sebagai Mitra dari Kepala Desa maka di Desa terdapat suatu Badan semacam DPRD
kecil yang mewakili rakyat desa yang disebut dengan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ).
BPD mempunyai fungsi pokok menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam
rangka pemantapan pelaksanaan kinerja Pemerintah Desa. Keanggotaan BPD terdiri dari wakil
penduduk desa setempat, yang ditetapkan dengan cara mufakat dan musyawarah.
Di Desa dapat dibentuk lembaga Kemasyarakatan seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun
Warga (RW), PKK dan lain-lain. Lembaga Kemasyarakatan ini bertugas membantu pemerintah
desa dan merupakan mitra dalam memperdayakan masyarakat. Lembaga Masyarakat juga
berfungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujudnya
demokrasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat untuk mendorong,
memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan.
Sehubungan dengan kegiatan pembangunan desa, maka diperlukan suatu system
perencanaan yang tepat, terarah dan berkesinambungan. Dengan demikian segala potensi
yang terdapat didesa dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan masyarakat, Maka
sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan disusunlah Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa).
BAB II
ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN TANTANGAN
1.Analisis Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strength)
Pada dasarnya unsure kekuatan merupakan sebuah unsure yang menjadikan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa memiliki kemampuan untuk mencapai maksud dan tujuan
penyusunanya, untuk memahaminya maka unsure kekuatan ini perlu digambarkan melalui
potensi desa dan pemberdayaan masyarakat yang timbul dari lingkungan internal. Unsur tersebut
meliputi :
a. Letak Desa Rawak Hilir yang strategis bagi sentra perdagangan jasa, Desa Rawak
Hilir merupakan pusat kecamatan Sekadau Hulu yang terletak pada jalur utama yang
sangat kaya dengan sumber daya alam (lahan perkebunan dan pertanian). Dengan posisi
kewilayahan tersebut Desa Rawak Hilir memiliki peluang menjadi terdepan sebagai sentra
dibidang Pertanian khususnya tanaman pangan.
b. Terdapatnya potensi perdagangan yang memiliki peluang untuk berkembang
dengan didukung oleh ketersediaan pasar. Hal ini dengan ditunjukan letak pasar yang
strategis sehingga mendorong untuk berkembang perekonomian masyarakat.
c. Tingginya tingkat partisipasi dan swadaya masyarakat dalam memberikan
kontribusi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa. Untuk
menunjukan tingkat partisipasi masyarakat telah dilihat dengan adanya keaktifan
masyarakat desa dalam kegiatan- kegiatan desa, seperti rapat tingkat RT,RW, dusun
hingga Desa. Selain itu dalam hal-hal yang sifatnya swadaya, masyarakat desa
memberikan kontribusi yang cukup tinggi dengan stimulasi dari pemerintah desa.
Kontribusi yang diberikan oleh masyarakat desa tersebut berupa tenaga, pikiran dan
materi.
d. Semangat kekeluargaan dan gotong royong sangat tinggi. Budaya gotong royong dan
rasa kekeluargaan telah menjadi karakter yang kuat pada masyarakat desa Rwak Hilir Hal
ini ditunjukan dengan kegiatan kebersihan bersama, pembangunan sarana umum, serta
bantuan terhadap penduduk yang terkena musibah.
2. Kelemahan (Weakness).
Unsur kelemahan merupaka Faktor yang timbul dari lingkungan internal masyarakat dan
Pemerintah Desa, yaitu diperkirakan akan mengurangi daya capai pembangunan Desa untuk
tahun 2010 -2015. unsure-unsur yang menjadi kelemahan tersebut adalah :
a. Sarana infrastruktur kurang memadai dengan kebutuhan pengembangan kapasitas
potensi perekonomian desa. Sebagai desa yang akan mengembangkan potensi Pertanian
dan Perdagangan / jasa, maka diperlukan ketersediaan sarana penunjang perdagangan
seperti pasar yang memadai. Namun pada kenyataanya ketersediaan pasar yang telah
ada belum memadai sesuai harapan untuk mewujudkan Desa Rawak Hilir sebagai sentra
Pertanian dan Perdagangan/jasa. Selain itu keinginan untuk mengembangkan sector
peternakan dan perikanan sebagai penunjang sector perdagangan dan jasa juga
terhambat oleh keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia.
b. Pendistribusian air kurang maksimal, keberadaan desa Rawak Hilir sebenarnya
berdekatan dengan daerah tangkapan air, namun dalam kenyataanya kebutuhan akan air
belum terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh kurang optimalnya pendistribusian air kepada
masyarakat.
c. Terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan, hal ini disebabkan oleh kurangnya factor
penunjang seperti sektor peternakan dan perikanan, kendla yang dihadapi adalah
kurangnya ketersediaan Permodalan, sehingga sektor perekonomian terpusat hanya pada
satu wilayah perdagangan dengan ruang lingkup kecil. Home industri yang ada juga tidak
mampu menyerap tenaga kerja.
d. Sarana kebersihan kurang memadai, seperti belum adanya TPS (Tempat Pembuangan
Sampah) yang memadai dan tidak adanya sarana pengangkut sampah, sehingga
masyarakat membuang dan menumpuk sampah pada tempat-tempat tertentu yang bukan
lokasi pembuangan sampah dan selanjutnya tidak ada tindak lanjut dari pemerintah.
2. Budaya gotong royong dan kekeluargaan serta pola hidup sederhana yang telah tertanam
dalam kehidupan masyarakat Desa Rawak Hilir dapat diarahkan untuk mengantisipasi
budaya konsumtif yang berkembang seiring dengan kemajuan sector perdagangan.
c. Strategi Kelemahan dan Peluang (W-O)
1. Kondisi infrastruktur pembangunan perlu ditingkatkan untuk mengatasi permasalahan air
dan kebersihan serta pengembangan potensi desa dengan mengoptimalkan ADD, PNPMMandiri dan swadaya Masyarakat.
2. Keterbatasan lapangan pekerjaan dapat diatasi dengan mengembangkan sector-sektor
usaha kecil menengah yang menunjang sector perdagangan melalui ADD, PNPM-Mandiri
dan Swadaya Masyarakat serta melibatkan masyarakat desa dalam kegiatan
pembangunan.
d. Strategi Kelemahan dan Ancaman (W-T)
1. Tingkatkan kondisi insfrastruktur pembangunan sehingga akan menunjang perkembangan
sector pedagangan, melalui bertambahnya minat investor disektor ini, yang akan
mendorong kemajuan sector perdagangan, dan mengatasi permasalahan sampah dan air.
2. Mengoptimalakan pengadaan bibit hijau untuk mendukung terlaksananya reklamasi dan
reboisasi pada daerah resapan air.
4. Asumsi-asumsi
Untuk dapat mencapai seluruh agenda pemerintah desa dan masyarakat yang tertuang
dalam RPJM Desa tahun 2010-2015, diperlukan sejumlah asumsi yang akan berfungsi sebagai
sebuah kondisi yang harus ada untuk tercapainya tujuan dan sasaran RPJM Desa. Keberadaan
asumsi ini sekaligus menjadi kaidah penuntun bagi pelaksanaan RPJM Desa.
Untuk asumsi ini setidaknya terdapat beberapa hal yang harus dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan RPJM Desa Rawak Hilir tahun 2010-2015, yaitu sebagai berikut :
a. Seluruh Aparatur Pemerintah Desqa Rawak Hilir menjadikan seluruh muatan RPJM Desa
Rawak Hilir tahun 2010-2015 sebagai acuan utama dalam menyusun kebijakan sesuai
dengan kewenangan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih program dan kegiatan maupun
ketidak-akuratan program dan kegiatan yang diperlukan masyarakat desa.
b. Efektivitas muatan RPJM Desa memerlukan keakuratan dalam menafsirkan tujuan,
sasaran, kebijakan, dan program-programnya dalam berbagai kegiatan tahunan dalam
bentuk Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa).
c. Dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa), sebagai
pelaksanaan RPJM Desa, diperlukan berbagai penjaringan aspirasi masyarakat melalui
BPD sehingga tidak terjadi kesenjangan kegiatan dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pembiayaan seluruh subtansi RPJM Desa, berbasis anggaran Pendapatan Belanja Desa
(APB) Desa yang harus diposisikan sebagai stimulasi bagi sasaran-sasaran yang harus
dicapai setiap tahun maupun tujuan yang direncanakan pada akhir pelaksanan RPJM
Desa tahun 2015.
e. Ketercapaian seluruh agenda RPJM Desa memerlukan sinergisitas tindakan diantara para
penyelenggara pemerintah Desa.
f. Adanya kejelasan dan ketegasan pelimpahan urusan otonomi desa yang disertai dengan
konsistensi pendanaan dan sistem administrasi keuangan yang utuh, akan menjadi
pengokoh bagi implementasi RPJM Desa sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)
DESA RAWAK HILIR KECAMATAN SEKADAU HULU 2010 2015
I. VISI DAN MISI DESA
A. Visi Desa
Berdasarkan peraturan desa Nomor : 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Rawak Hilir tahun 20102015, Visi Desa Rawak Hilir dijadikan sebagai visi
pemerintah desa yaitu :
Mewujudkan Desa Rawak Hilir Yang Aman, Damai, Rukun, Bersatu, Jujur dan Adil serta
dapat menciptakan perekonomian yang Baik
Dari visi diatas, mengandung arti bahwa dari pengkajian potensi sumber daya yang dimiliki oleh
masyarakat dan Pemerintah Desa, kesejahteraan masyarakat selama ini terdapat dalam potensi
Desa namun demikian kesejahteraan masyarakat pada bidang ekonomi perlu ditopang oleh
kualitas masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
B.Misi Desa
Dalam rangka mencapai visi yang ada, maka terhadap misi yang tertuang dalam Peraturan Desa
Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Rawak Hilir
dilakukan penajaman rumusnya, menjadi :
a. Mewujudkan tata Pemerintah Desa Rawak Hilir yang berorientasi pada good
govermance.
b. Mewujudkan Masyarakat yang beriman dan bertaqwa, cerdas, sehat, dan bersih
serta sadar hukum.
c. Meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan potensi desa secara
berkelanjutan yang menitikberatkan pada sector pertanian,Perternakan, Prikanan
dan perkebunan.
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam program pembangunan.
C. Nilai-Nilai Desa
Visi dan Misi Desa Rawak Hilir sangat erat kaitanya dengan keyakinan masyarakat akan tata nilai
dan norma-norma yang selama ini melekat dan melandasi kehidupan dimasyarakat. Sebagai
sebuah komitmen dan kesepakatan bersama seluruh masyarakat Desa Rawak Hilir dengan
merumuskan sebuah visi dan misi Desa Rawak Hilir sebagaimana telah ditetapkan dalam
peraturan desa nomor 2 tahun 2010 maka visi dan misi yang ada sesungguhnya didorong oleh
nilai-nilai yang telah berkembang dimasyarakat sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BAB IV
PENUTUP
Dalam rangka menjamin efektivitas pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Desa Rawak Hilir untuk tahun 2010-2015, diperlukan adanya kerjasama yang
sinergis diantara berbagai unsure yang terdapat di Desa Rawak Hilir disamping itu, kerjasama
yang makin aktif harus terus dibangun dengan berbagai stakeholder desa, berupa peran aktif
masyarakat secara langsung dan swasta.
Kepala Desa sebagai penanggungjawab utama pelaksanaan RPJM Desa perlu secara
rutin memantau dan mengendalikan efektivitas RPJM Desa sehingga dapat mendeteksi adanya
penyimpangan dari substansi RPJM Desa.
Pelaksanaan dari RPJM Desa diharapkan dapat dilakukan secara konsisten. Peran
Penyelenggaraan pemerintahan desa sangat diperlukan secara optimal demi mencapai visi yang
tertuang pada RPJM Desa.
Dengan adanya RPJM Desa, maka pembangunan dapat terarah, terencana dan tepat
sasaran. Maka harapan untuk terwujudnya Desa Rawak Hilir sebagai sentra perdagangan dan
jasa berwawasan lingkungan yang didukung masyarakat yang beriman dan bertaqwa, cerdas,
sehat dan mandiri serta menjunjung tinggi hukum akan tercapai maksimal pada tahun 2015.
======== O ========
TIM PENYUSUN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM )
Desa Rawak Hilir
NO
NAMA
JABATAN
1.
ABDUL AZIS
Kepala Desa
2.
ROSYADI
Sekretaris Desa
3.
SIMON LANTOK
Ketua BPD
4.
H.M.SYAFEI GANI
5.
HUSEN
6.
KARIM SANI
7.
RADELI
8.
MISNO
Kaur Ekbang
YULI AGUNAWAN
KPMD
10
BENIDIKTUS BENUS
KPMD
11.
SOPIATI
Ketua PKK
12
IDE JUHARI
Tokoh Masyarakat
13
ABANG SAFARUDIN
Tokoh Pemuda
Rawak,
Desember 2010
ABDUL AZIS
Kepala Desa