You are on page 1of 15

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

IDENTIFIKASI BANGUNAN SEKOLAH

KELAS 2TB01
KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Adi Kurnia Sulistyana


Ahlal Jannata Firdausi
Amalia Ekasanti
Angga Adi Santika
Annisa Farrasyifa Ghama
Aufi Zaha Yuniar
Avizahra Jabbar
Azis Supratman
Cipta Novia Larasati
Desry Nuraini
Dhia Fitrianti S
Dimas Wirawan
Dinda Melinda
Dwiki Wahyu Ramadhan
Kurnia Haresnanda

20313186
20313391
20313756
20313980
21313129
21313494
21312264
21313566
21313934
22313216
22313328
22313529
22313553
22313722
24312143

3TB01

3TBO1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan yang berjudul Identifikasi
Bangunan Sekolah ini membahas mengenai sistem penyaluran air bersih maupun
pembuangan air kotor, bekas, dan air hujan.
Dalam penulisan ini kami bekerja sama mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan
survey langsung ke sebuah sekolah di Depok. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pengerjaan laporan ini.
Kami sadar bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kesalahan.

Depok, Februari 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 2
BAB I ........................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 3
BAB II .......................................................................................................................................... 4
ISI ................................................................................................................................................ 4
2.1 Data Sekolah ..................................................................................................................... 4
2.2 Data Bangunan ................................................................................................................. 4
2.3 Mapping/Layout Bangunan .............................................................................................. 4
2.4 Jaringan Air Bersih ........................................................................................................... 5
2.5 Jaringan Air Kotor ............................................................................................................. 5
2.6 Saluran Air Hujan .............................................................................................................. 6
2.7 Analisa Masalah................................................................................................................ 7
BAB III ......................................................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
Lampiran .................................................................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan atau jalur untuk air bersih, air kotor, listrik, dll atau biasa disebut utilitas
harus disusun secara teratur dan rapi agar tidak terjadi kesalahan seperti bertemunya pipa
antara air bersih dan air kotor, kebocoran yg menyebabkan ketidaknyamanan.
Sekolah merupakan sarana tempat untuk belajar dan mengajar, jaringan utilitas
sekolah harus ditata dengan baik karena merupakan tempat bertemunya orang banyak.
Jumlah sarana seperti penerangan, toilet harus disesuaikan dengan kapasitas orang yg
berada di tempat tersebut.
Jaringan serta system utilitas yang berada di sekolah harus disesuaikan berdasarkan
faktor-faktor seperti penempatan septictank yang jauh dari ruangan belajar mengajar,
jaringan air bersih dan air kotor harus dipisahkan agar kebersihan air tetap terjaga, dan jika
terjadikebocoran pada pipa tidak mengganggu proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung.

BAB II
ISI
2.1 Data Sekolah
Nama Sekolah

: SDN. Depok Baru 5

Alamat Sekolah

: Jl. Gelatik Raya

Luas Tanah/lahan

: 2800 m2

Luas Bangunan

: 2300 m2

2.2 Data Bangunan


NO.

NAMA RUANGAN/BANGUNAN

JUMLAH

1.

Ruang Kelas

7 ruang

2.

Perpustakaan

1 ruang

3.

R. Kepala Sekolah

1 ruang

4.

R. Dinas Guru

1 ruang

5.

R. Penjaga

1 ruang

6.

Musholla

1 bangunan

7.

R. Guru

1 ruang

8.

UKS

1 ruang

9.

WC/Toilet

7 ruang

2.3 Mapping/Layout Bangunan

2.4 Jaringan Air Bersih

2.5 Jaringan Air Kotor

2.6 Saluran Air Hujan

2.7 Analisa Masalah


Pada bangunan sekolah yang telah diidentifikasi, terdapat sebuah masalah yang
cukup mengkhawatirkan, yaitu tidak adanya tangki septik maupun sumur serapan pada
bangunan sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan jarak dari permukaan tanah ke muka air
tanah hanya berjarak 1 meter, maka dari itu pembuatan tangki septik tidak mungkin
dilakukan karena dapat mencemari air tanah pada daerah tersebut.
Seperti yang kita tahu, fungsi dari Septic Tank itu sendiri adalah sebagai
penampungan air limbah dan proses penghancuran kotoran/feses yang masuk, lalu
kemudian air limbah tersebut akan mengalir ke sumur resapan yang biasanya jaraknya tidak
jauh dari septictank.
Bisa dibayangkan dampak yang terjadi pada lingkungan apabila tidak adanya tangki
septik pada suatu bangunan. Pada kasus ini, bangunan sekolah memiliki jalur pembuangan
ke arah belakang sekolah atau lebih tepatnya ke arah sungai di belakang sekolah. Pipa-pipa
pembuangan air kotor yang langsung mengarah ke sungai tanpa adanya penyaringan atau
proses penghancuran kotoran maka dapat dipastikan bahwa air sungai akan mudah sekali
tercemar, karena air kotor mengandung banyak sekali kuman dan bakteri.
Air yang tercemar mengandung zat organik, anorganik, dan zat-zat tambahan lain
yang menyebabkan berkurangnya kualitas air sehingga tidak layak lagi dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air yang tercemar biasanya berwarna keruh dan
cenderung berbau. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar oksigen dalam air akibat
penyerapan yang dilakukan oleh nitrogen, hidrogen, unsur karbon, dan belerang.
Pembuangan langsung ke arah sungai juga dapat mengakibatkan munculnya bau
tidak sedap, hal itu disebabkan oleh limbah organik yang membusuk yang mengakibatkan
bertambahnya populasi mikroorganisme dan lebih fatal lagi dapat menimbulkan bakteri
patogen atau bakteri yang menyebarkan penyakit pada manusia dan hewan. Bau yang
menguap ke permukaan berasal dari senyawa amoniak yang diuraikan oleh mikroorganisme
tersebut.

Berikut adalah jaringan pembuangan air kotor pada sekolah Depok Baru 5

Bisa dilihat arah pipa pembuangan mengarah langsung ke sungai, dengan dampak yang sudah
dijelaskan sebelumnya, maka dibuatlah skema jaringan saluran pembuangan air kotor yang
semestinya, seperti di bawah ini

Tentu saja rencana instalasi pipa air kotor dan bekas ini dapat dilaksanakan apabila memungkinkan
pembuatan tangki septik pada daerah tersebut.
Selain permasalahan di atas, tidak ditemukannya lagi permasalahan lain yang ada pada
sekolah tersebut baik pada saluran air bersih maupun air hujan.
8

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada bangunan sekolah dasar Depok Baru 5 yang telah diidentifikasi, maka dapat
disimpulkan bahwa lahan yang digunakan untuk membangun sekolah tersebut kurang layak
digunakan, karena tidak memungkinkannya dibangun tangki septik yang merupakan hal yang sangat
penting pada sebuah bangunan. Tidak adanya tangki septik pada bangunan tersebut tentu saja
mempengaruhi lingkungan yang ada di sekitarnya terutama sungai yang terletak di belakang site.
Pencemaran langsung pada sungai tersebut akan berdampak langsung pada daerah di
sekitarnya, terlebih lagi jika di sekitar sungai tersebut terdapat pemukiman penduduk. Bakteri dan
kuman yang ditimbulkan akan mempengaruhi kesehatan makhluk hidup di daerah tersebut. Dan
yang seperti kita ketahui jalur alur sungai dapat mencapai beberapa kilometer panjangnya, yang
berarti pencemaran pada satu titik tersebut dapat mencemari lingkungan yang berada pada jarak
beberapa kilometer jauhnya.
Yang lebih disayangkan adalah, bangunan yang tidak memiliki tangki septik ini adalah
bangunan sekolah dasar, dimana banyak anak-anak kecil yang beraktifitas pada area tersebut.
Sangat disayangkan apabila dampak pencemaran air sungai itu berpengaruh pada kesehatan muridmurid di sekolah terdebut.
Maka dari itu, lahan dengan kondisi seperti ini tidak cukup layak untuk dibangun sebuah
sekolah mengetahui dampak yang ditimbulkan yang dapat berpengaruh langsung pada orang-orang
yang beraktifitas pada sekolah tersebut maupun orang-orang yang berada di sekitar site sekolah.

Lampiran

Tampak depan SDN. Depok Baru 5

10

11

Saluran drainase

Saluran drainase tampak kering

12

Saluran drainase dibagian ini juga kering

Adanya lubang pada atap mengakibatkan


kebocoran

Pipa penyaluran air hujan

13

WC guru

WC murid maupun pengunjung sekolah

14

You might also like