You are on page 1of 10

PATUNG SOEKARNO HATTA

Patung Soekarno-Hatta akan menyambut setiap pengunjung bandara. Tujuan didirikannya


monumen ini adalah untuk mengenang kedua proklamator Soekarno-Hatta dan mengenalkan
kepada bangsa lain yang masuk dan keluar dari Indonesia melalui pintu gerbang bandara ini.

1
Garuda Wisnu Kencana

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit


Unggasan – Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya
pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen
ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi
ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam


agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti),
mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat
dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah
mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda
untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang
akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km
sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa
Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu
Kencana ini merupakan simbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini
terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat
4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60
meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini
akan menjadi patung terbesar di dunia dan
mengalahkan Patung Liberty.

2
Patung di Candi Borobudur

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak


di Magelang-Kabupaten Magelan-Jawa Tengah-Indonesia.
Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat
daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi


ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini
kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara,
yaitu artinya gunung (bhudara) di mana di lereng-
lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat
beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata
borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang
karena pergeseran bunyi menjadi borobudur.

Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon
berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa
Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau
mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di
atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama
yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk


mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat
bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan.
Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur
adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu
baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur
diperkirakan memakan waktu setengah abad.

3
Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia
lebih dari setengah milenium. Kemunculannya memiliki
cerita tersendiri, terkait dengan masuknya Islam Jawa.
Salah satu anggota Wali Songo menciptakannya dengan
mengadopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa
kejayaan Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan karena
wayang terlanjur lekat dengan orang Jawa sehingga
menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan
Islam, sementara agama Islam melarang bentuk seni rupa.
Alhasil, diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa
melihat bayangan.

Pagelaran wayang kulit dimainkan oleh seorang yang


kiranya bisa disebut penghibur publik terhebat di dunia.
Bagaimana tidak, selama semalam suntuk, sang dalang
memainkan seluruh karakter aktor wayang kulit yang
merupakan orang-orangan berbahan kulit kerbau dengan
dihias motif hasil kerajinan tatah sungging (ukir kulit). Ia
harus mengubah karakter suara, berganti intonasi,
mengeluarkan guyonan dan bahkan menyanyi. Untuk
menghidupkan suasana, dalang dibantu oleh musisi yang
memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan
lagu-lagu Jawa.

4
BATIK PARANG RUSAK BARONG [Batik Tulis] Zat Warna : Soga Alam Kegunaan : Sebagai
kain panjang Unsur Motif :
Parang, Mlinjon Ciri Khas :
Kerokan

Filosofi : Parang menggambarkan


senjata, kekuasaan. Ksatria yang
menggunakan batik ini bisa
berlipat kekuatannya.

BATIK TRUNTUM {Batik Tulis] Zat Warna


: Soga Alam Kegunaan : Dipakai saat
pernikahan Ciri Khas : Kerokan Filosofi :
Truntum artinya menuntun, diharapkan orang
tua bisa menuntun calon pengantin.

BATIK SIDO MUKTI [Batik


Tulis] Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain dalam
upacara perkawinan Filosofi :
Diharapkan selalu dalam
kecukupan dan kebahagiaan.
Unsur Motif : Gurda

BATIK PARANG KUSUMO


{Batik Tulis] Zat Warna : Naphtol
Kegunaan : Sebagai kain saat tukar
cincin Unsur Motif : Parang,

5
Mlinjon Ciri Khas : Kerokan Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya
terlihat indah

BATIK KAWUNG [Batik Tulis]


Zat Warna : Naphtol Kegunaan :
Sebagai Kain Panjang Unsur Motif
: Geometris Filosofi : Biasa
dipakai raja dan keluarganya
sebagai lambang keperkasaan dan
keadilan

BATIK CIPTONING [Batik Tulis]


Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain panjang
Unsur Motif : Parang, Wayang
Ciri Khas : Kerokan Filosofi :
Diharapkan pemakainya menjadi
orang bijak, mampu memberi
petunjuk jalan yang benar

BATIK PAMILUTO [Batik


Tulis] Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai kain
panjang saat pertunangan Unsur
Motif : Parang, Ceplok, Truntum

6
dan lainnya Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa
artinya kepilut [tertarik].

BATIK CUWIRI [Batik Tulis]


Zat Warna : Soga Alam
Kegunaan : Sebagai “Semek’an”
dan Kemben. Dipakai saat
upacara “mitoni” Unsur Motif :
Meru, Gurda Filosofi : Cuwiri
artinya kecil-kecil, Diharapkan
pemakainya terlihat pantas dan
dihormati

BATIK NITIK KARAWITAN


[Batik Tulis] Zat Warna : Soga
Alam Kegunaan : Sebagai kain
panjang Ciri Khas : Kerokan
Unsur Motif : Ceplok Filosofi :
Pemakainya orang yang
bijaksana

Lukisan Piayu Laut Karya M. Rusli

Penjelasan seputar lukisan Piayu Laut.


Lukisan di atas dibuat pada tahun 2007.
Menggunakan media kanvas dan cat minyak.
Lukisan ini mengangkat perkampungan pulau
Batam yang masih terbelakang. Saat ini Piayu

7
Laut sudah memiliki bangunan SD, mushala dan beberapa, sebuah sarana berobat, serta beberapa
warung.

Perkampungan Piayu Laut dihuni suku dari etnis Melayu dan Cina. Penghasilan utama adalah
sebagai nelayan. Jalan darat menuju Piayu Laut sejauh masih jalan tanah campur bouksit. Ada
jalan yang hampir tidak bisa dilalui karena terkena longsor. Piayu laut berpotensi sebagai tempat
alternatif rekreasi keluarga yang murah.

Lukisan di samping ini menceritakan tentang korban


mode. Banyak orang senang mode. Hanya saja tidak
pandai menempatkan diri. Ini dia lukisannya.

Bunga mencerminkan keindahan. Pada jaman yang di


dera beribu masalah, terkadang kita melupakan untuk
melakukan refleksi diri. Melupakan pada alam di sekitar
kita. Berjuta ciptaan Tuhan yang kita lupakan. Padahal di
sana banyak filosofi yang bisa kita tangkap. Bunga adalah
simbol keindahan. Bunga dapat memberikan inspirasi
pada manusia untuk
membangun
perdamaian dan
keindahan. Keindahan
akan terbangun bila
kita peduli pada Sang Pencipta. Dengan cara sangat
sederhana yakni bersyukur dan ihklas .

Lukisan di samping adalah manusia robot. Manusia robot


seperti apa ya? Adalah manusia yang bekerja seperti
mesin demi uang. Manusia yang tidak memperhatikan
kesehatan, keseimbangan hidup.

Manusia robot bekerja siang dan malam bukan karena di


dasari etos kerja. Tapi bekerja berdasarkan quadran waktu
I ( penting dan mendesak ) dari Quadran waktu Steven
Covey penulis buku laris Seven Habit Highly Effevtive
People. Seperti apakah wujudnya? Lukisan ini dilukis oleh
Bayu, Sarjana seni rupa.

8
Berikut adalah lukisan tentang pesawat.
Pesawat tempur Bangsa Indonesia. Meski
pesawatnya sudah termakan usia, dengan
peralatan tempur yang tersedia ini masih
tersimpan semangat untuk menjaga kedaulatan
RI. Lukisan ini mencerminakan peralatan
tempur bangsa yang harus mengawasi wilayah
kelautan dan daratan yang sangat luas. Tak
ada kata menyerah menjaga kedaulatan
bangsa. Lukisan ini dilukis oleh M. Rusli.

Lukisan ini mengangkat tema budaya. Peduli pada budaya berarti ikut mencintai warisan
leluhur.

Berikut adalah Lukisan manusia topeng. manusia-manusia munafik yang mengejar uang
dan kekuasaan dengan pendekatan berlindung di balik topeng. Topeng itu adalah
kekuasaan, peraturan, undang-undang.

9
Belenggu Cinta

Cinta melahirkan kesetiaan, perhatian. Cinta mendorong


produktifitas. Cinta adalah anugrah, begitu kata Jansen
Simano. Jansen dalam bukunya 8 Etos Kerja mengangkat
sebuh kisah tentang kisah cinta seekor burung elang
dengan tuannya yaitu Jenghis Khan. Dalam suatu
perjalanan perang Jenghis Khan sangat kehausan. Ia ingin
menum tapi tidak air. Setelah berusaha akhirnya berhasil
menemukan sumber air dari air tejun yang mengalir.
Masalah timbul ketika Jengis Khan ingin minum tiba-tiba
ia disambar oleh burung Elang sehingga air yang ada di
tangan Jengis Khan tumpah. Kejadian itu berlangsung
beberapa kali sehingga Jenghis Khan marah. Jengis Khan
mengambil pedangnya lalu menebas leher si burung elang.

Jengis Khan tidak langsung minum, ia penasaran kenapa


burung elang nya selalu menghalang-halalngi dirinya ketika
ingin meminum air tersebut. Ternyata setelah memanjat ke
atas jengis khan mendapat pemandangan berupa ular besar yang sudah mati dan dipenuhi ulat,
bakteri.

Tangan – Tangan Hitam Rahim

10

You might also like