Professional Documents
Culture Documents
PERTANAHAN DI INDONESIA
A. PENDAHULUAN
2 Ibid hlm 30 - 31
1
Politik hukum tanah Indonesia bertitik tolak dari keberadaan Pasal
kepentingan rakyat.
Selain itu juga menurut beliau hukum tidaklah sesuatu yang berdiri
sendiri ia tidak dapat dipisahkan dari budaya, sejarah dan waktu dimana
2
kenyatan kemasyarakatan tersebut yang berakar dalam pandangan
keadilan masyarakat.5
pada politik pemerintahan kolonial pada masa itu. Hal tersebut tertuang
5 Moh. Mahfud MD, 1993, Perkembangan Politik Hukum Studi Tentang Pengaruh
Politik Terhadap Perkembangan Hukum di Indonesia, Disertasi, UGM,
Yogyakarta, hlm 33
3
Regelement (RR) Hindia Belanda tahun 1854. Semula RR tersebut terdiri
dari 3 ayat . Dengan tambahan 5 ayat baru (ayat 4 s/d 8) oleh AW, maka
Lagipula hak sewa tidak dapat digunakan sebagai jaminan kredit yang
4
Para pengusaha besar Belanda yang kelebihan modal. Mengingat
hak – hak pribumi. Pengambilan tanah – tanah pribumi hanya boleh bagi
5
hak – hak rakyat atas tanah yang bersumber pada hukum adat.9 Hal
TERBENTUKNYA UUPA
komisi yang dikenal sebagai Panitia Tanah Konversi pada tangal 6 Maret
1948. Dari komisi ini lahirlah produk RUU untuk memperbaiki peraturan
sewa tanah atas tanah milik pangeran melalui sepucuk surat tertanggal
9 Ibid hlm 41
6
28 Maret 1948 kepada presiden Sukarno. UU No 13 tahun 1948 ini
11 Iman Soetiknjo, 1994, Politik Agraria Nasional, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, hlm 4
7
1. Penghapusan hak konversi dengan UU No 13 tahun 1948
pasal 51 IS.
8
5. Menaikkan besarnya Canon dan Cijns dengan UU No.78 tahun
menjadi penggarap.
9
oleh pejabat – pejabat pamong praja dan daerah swantrata dan
swapraja.
Saran saran dari panitia ini yang dipakai dalam hukum agraria
10
– Pelasaksanaan registrasi tanah milik dan hak hak
1. Panitia Soewahjo
11
tahun 1957 panitia ini selsai menyusun rancangan dengan
negara”
dimiliki WNI
kepemilikan tanah
penggunaan tanah
Pertanahan yang bulat, tetpai azas – azas yang lahir dari kerja panitia
Pokok Agararia.
12
A. UUPA SEBAGAI KETENTUAN POKOK HUKUM TANAH NASIONAL
hukum tanah nasional yang baru. Sebuah RUU yang baru yang
1 Agustus 1960.
(S 1870 – 118)
13
b. Algemene Domeinverklering tersebut dalam S.1875 – 119a.
1874 – 94f
peraturan pelaksanaannya.
14
Belanda sebagai eksploitator terhadap sumber daya pertanahan bagi
rakyat pribumi.
dengan cita – cita nasional. De atau secara lebih spesifik dengan etika
orang In Indonesia untuk memiliki hak atas tanah yang kuat yang dalam
14 Ibid hlm 32
15
kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan bagia rakyat dan
makmur.
pasal 2 ayat (4), pasal 3, pasal 22 ayat (1), pasal 56, pasal 58, pasal VI
A. PENUTUP
16
Hukum terbentuk dan berkembang sebagai produk yang
bersifat dinamis.
G. DAFTAR PUSTAKA
17
M. Yahya Harahap, 1997, Berberapa Tinjauan Mengenai Permasalahan Hukum,
Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung,
Moh. Mahfud MD, 1993, Perkembangan Politik Hukum Studi Tentang Pengaruh
Politik Terhadap Perkembangan Hukum di Indonesia, Disertasi, UGM,
Yogyakarta,
Iman Soetiknjo, 1994, Politik Agraria Nasional, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
18