Professional Documents
Culture Documents
Pendidikan Kewarganegaraan
Budaya Politik
Disusun
oleh :
Hafid
SMA NEGERI 2 PANDEGLANG
Jl. Pendidikan No. 41 Ciekek Karaton Telp. (0253) 201144
Pandeglang
BAB I
BUDAYA POLITIK
Standar kompetensi
Menganalisa budaya politik di Indonesia
Kompetensi Dasar
Untuk melihat budaya politik di suatu negara maka kita harus melihat ciri
utama nilai orientasi budaya tersebut diakui dan termasuk eksis dilakukan
masyarakat.
B.Tipe-Tipe Budaya Politik di
Indonesia
Menurut G. Almond, tipe budaya politik dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Tipe budaya politik parokial
Tipe budaya politik parokial adalah tipe budaya politik yang terbatas pada suatu
wilayah yang cakupannya kecil. Budaya ini menunjukan pada orang-orang yang sama
sekali tidak menyadari/mengabaikan budaya pemerintahan dan politik. Seperti didaerah
baduy.
2. Tipe budaya politik subjek
Menurut Muchtar Masoed, budaya politik subjek adalah menunjukan pada orang-
orang yang secara pasif patuh pada pejabat-pejabat pemerintah dan undang-undang,
tetapi tidak melibakan diri pada politik ataupun memberikan suara dalam pemilihan
umum.
3. Tipe Budaya Politik Partisipan
Tipe budaya politik partisipan adalah suatu bentuk budaya dimana anggota
1.Keluarga
Keluarga adalah agen yang pertama, karena keluarga
sistem politik Demokrasi budaya politik yang paling baik adalah budaya politik partisipan
karena rakyat ikut serta dalam menentukan segala proses pembuatan dan pelaksanaan
keputusan-keputusan politik.
Adapun menurut G. A. Almond dan Sydney Verba, budaya partisipatif adalah suatu
kumpulan sistem keyakinan, sikap, nama, persepsi, dan sejenisnya, yang menopong
terwujudnya partisipasi. Sedangkan menurut Ramlan Surbakti, budaya politik partisipan
adalah keikutsertaan warga negara yang biasanya menetapkan segala keputusan yang
menyangkut atau mempengaruhi hidup.
Partisipatif warga negara dibagi menjadi dua, yaitu : partisipasi aktif dan partisipasi
pasif.
Menerapkan budaya politik partisipan
1. keterbukaan,
2. Mengemukakan pendapat dan beragumentasi dengan santun dalam semangat
egalitarian
3. Pengambilan keputusan terbuka dan demokratis, serta mengembangkan sportivitas
dalam berpolitik
Membiasakan proses rekrutmen kader secara transparan berdasarkan kualitas yang
HAFID
afi_45@yahoo.co.id